20240201

Kebaktian Ucapan Syukur, Senin 1 Februari 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kita berkumpul bersama keluarga di sini dalam ibadah syukuran. Mereka sudah ditolong diberkati oleh Tuhan dan juga menikmati penyertaan Tuhan sampai pada malam hari ini. Sebagai orang Kristen kita harus senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan dan ucapan syukur kita dikaitkan dengan Firman Tuhan.

 

Mazmur 136:3-4

136:3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

 

Pokok kita bersyukur kepada Tuhan karena Dia seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar bagi kita. Tentu banyak keajaiban besar Tuhan yang boleh kita alami dan rasakan. Dalam sambutan kepala keluarga kita dengar bagaimana Tuhan sudah menolong.

 

Di dalam Alkitab banyak keajaiban Tuhan, malam ini kita belajar 3 keajaiban besar yang Tuhan Yesus lakukan seorang diri.

1.      Yohanes 8:2-4,7-9

8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.

8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah

8:4 lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.

8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."

8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.

8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.

8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"

8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

 

Di sini Yesus seorang diri sebagai Imam Besar menyelamatkan perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Seharusnya menurut hukum Taurat perempuan ini harus dihukum mati dilempari dengan batu, tetapi Yesus seorang diri menyelamatkan perempuan ini. Perempuan ini menggambarkan keadaan kita manusia yang berbuat dosa.

Roma 3:23

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

 

Semua manusia telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Tuhan. Tidak terkecuali, mau dia rohaniawan, orang biasa, orang hebat, sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa semua manusia telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Tuhan. Keadaan manusia berdosa digambarkan seperti perempuan berdosa ini yang didapati berbuat dosa dan diarak oleh orang banyak. Tentu banyak perasaan berkecamuk di dalamnya, takut, malu dan tentu saja terancam untuk binasa. Tetapi syukur kepada Tuhan, kasih setia Tuhan yang besar menyelamatkan kita manusia berdosa. Yesus sebagai Imam Besar mendamaikan dosa semua manusia di kayu salib. Dia rela mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita manusia berdosa. TanganNya di paku di kayu salib untuk mengulurkan tangan kepada kita manusia berdosa. Tadi dalam Mazmur dikatakan bahwasanya kasih setia Tuhan, ini tangan kasih setia kemurahan Tuhan yang diulurkan kepada kita.

 

Dari pihak Tuhan sudah mengulurkan tangan kepada kita manusia berdosa. Dari pihak kita harus ada reaksi untuk bisa selamat. Bagaimana supaya kita manusia berdosa bisa selamat? Tadi dikatakan perempuan berdosa itu ditempatkan di tengah-tengah berarti di antara Yesus dan orang banyak yang membawa dia. Kita ini seharusnya dihukum binasa karena dosa, tetapi untuk bisa selamat kita harus punya iman atau percaya bahwa hanya Yesus satu-satu Juruselamat, tidak ada yang lain. Di bawah kolong langit hanya nama Yesus yang sanggup menyelamatkan kita manusia berdosa.

 

Mengapa Yesus harus lahir dari kandungan seorang ibu? Raja Daud bersaksi, sejak dari kandungan aku dikandung di dalam dosa. Jadi Yesus mau menyelamatkan manusia berdosa, Dia mau cabut dosa itu mulai dari akar dari sejak dalam kandungan. Dari pihak kita harus percaya. Bagaimana bisa selamat kalau tidak percaya.

Yohanes 8:21,24

8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang."

8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."

 

Kalau tidak percaya Yesus, orang itu akan mati dalam dosa. Berulang kali Yesus katakan kamu akan mati dalam dosa kalau tidak percaya. Di bawah kolong langit yang mampu menyelamatkan hanya Yesus. Kalau tidak percaya Yesus tidak bisa selamat. Itu Alkitab yang saksikan, Alkitab yang catat, Alkitab itu Firman Tuhan. Jadi hanya Yesus yang bisa menyelamatkan. Banyak orang di luar sana baik tetapi tanpa Yesus. Kita sudah di dalam Yesus, seharusnya perilaku kita lebih baik dari orang di luar Yesus, tetapi kenyataannya banyak orang Kristen lebih jahat dari pada orang di luar Yesus.

 

Kadang kala cuma di mulut kita berkata saya percaya Yesus, 100% Kristen. Buktikan percaya kita kepada Yesus. Percaya Yesus itu dari mendengar Firman. Banyak orang Kristen mengaku percaya Yesus tetapi tidak mau mendengar Firman. Inilah orang yang dikatakan akan mati di dalam dosa. Percaya itu bukan hanya di mulut tetapi dipraktekan dengan mendengar Firrman. Dengan hati kita percaya dan dengan mulut kita mengaku. Itulah orang percaya, mulutnya mau mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama, dengan hancur hati dan penuh penyesalan, setelah diampuni tidak berbuat lagi.

 

Yesus seorang diri menyelamatkan kita orang berdosa. Dari kita harus ada reaksi yaitu percaya kepada Yesus dan bertobat. Ketika Petrus berkhotbah dalam Kisah Para Rasul pasal 2, kemudian orang banyak bertanya apa yang harus kami lakukan supaya bertobat. Petrus berkata bertobatlah. Orang Kristen harus ada dalam tanda pertobatan. Kemudian berilah dirimu dibaptis maka kamu akan menerima karunia-karunia Roh kudus. Ini yang harus kita lakukan setelah menerima karya penyelamatan Yesus di kayu salib. Saya percaya Yesus Juruselamat dan saya mau menyelesaikan dosa-dosaku, saya mau mengakuinya kepada Tuhan dan sesama, tidak mau menyembunyikan dosa.

 

Setelah perempuan itu diampuni, ada perintah selanjutnya.

Yohanes 8:11

8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

 

Sesudah diampuni, pergilah. Artinya:

a)      Jangan diulang lagi dosanya. Kadangkala orang Kristen itu kapok-kapok lombok. Paginya makan lombok kepedisan, tetapi sorenya makan lagi ubi goreng dengan dabu-dabu tarasi. Begitulah orang Kristen, setelah berbuat dosa dia minta ampun “ampuni saya salah” setelah itu diulang lagi. Minta ampun lagi, diulang lagi. Lama-lama karena dosa sudah semakin bertumpuk-tumpuk dia menjadi malas untuk bertobat. Jangan kita seperti itu! Kita orang Kristen, orang percaya kepada Yesus, buktikan hati percaya dan mulut mengaku dosa dan jangan diperbuat lagi. Tidak berbuat dosa = hidup benar, hidup benar itu selamat. Kalau tidak benar tidak selamat.

 

b)      Ingat amanat agung Yesus. Yesus katakan pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu.

Matius 28:19-20

28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

 

Jadi setelah selamat, sesudah hidup benar ada kelanjutannya, harus menjadi senjata kebenaran. Artinya menjadi hamba Tuhan pelayan yang dipakai untuk memuliakan Tuhan. Segala yang kita lakukan hanya untuk kebenaran, menjadi terang kesaksian.

I Tesalonika 1:9

1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,

 

Dulu kita hamba dosa, sekarang selesaikan dosanya dan tidak diulangi lagi sehingga kita selamat. Setelah selamat harus menjadi hamba kebenaran, melayani Tuhan, memuliakan Tuhan, menjadi terang kesaksian. Itu orang Kristen taat, orang Kristen benar, orang Kristen jujur itu menjadi terang kesaksian. Jangan sampai orang malah berkata “jangan ambil pegawai orang Kristen, tidak jujur” malulah kita!

 

Kita sudah selamat, buktikan kita hidup benar dan jadilah senjata kebenaran, menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan, bersaksi memuliakan Tuhan. Jika kita bisa hidup benar di tengah-tengah dunia yang gelap itu, itu mujizat, itu suatu keajaiban. Lot tinggal di daerah Sodom dan Gomora, dia tersiksa melihat keadaan orang Sodom dan Gomora, tetapi dia bisa tetap hidup benar, itu mujizat. Kemudian kita bisa menjadi senjata kebenaran, bisa melayani Tuhan itu mujizat Tuhan.

 

Kalau kita bisa hidup benar dan menjadi senjata kebenaran maka ada hasilnya:

Mazmur 37:25-26

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

 

Orang benar tidak pernah ditinggalkan Tuhan. Kalau kita bisa hidup benar, menjadi senjata kebenaran maka kita diberkati sampai ke anak cucu dan menjadi berkat bagi sesama. Pengalaman dengan Tuhan, saya melayani Tuhan, Tuhan berkati. Saya pertama kali buka pelayanan menjadi gembala di Tonusu, melayani orang-orang tua menjadi jemaat di sana. Di gereja kami tidak ada sistem gaji dan tidak ada pekerjaan sampingan, benar-benar melayani Tuhan 100%. Saya dan isteri tidak bekerja lagi, betul-betul kami melayani Tuhan 100% berupaya melayani dalam kebenaran dan Tuhan memberkati. Sampai sekarang ini diberkati oleh Tuhan. Tuhan tidak pernah menipu, kita benar, menjadi senjata kebenaran, maka Tuhan berkati sampai masa depan kita, sampai ke anak cucu dan menjadi berkat bagi sesama.  

 

2.      Matius 14:23-31

14:23  Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

14:24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.

14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.

14:26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.

14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"

14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."

14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.

14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

 

Yesus seorang diri sebagai Imam Besar dan juga sebagai Gembala Agung, berdoa syafaat bagi murid-muridNya yang dihantam angin dan gelombang. Kita punya Imam Besar Agung yang terus menaikan doa syafaat bagi kita. Dalam perjalanan kehidupan kita banyak kali kita diterpa angin dan gelombang yang menerpa hidup kita secara pribadi, menerpa perahu nikah kita, menerpa pekerjaan kita dan pelayanan kita sehingga seringkali kita nyaris tenggelam. Tetapi ada Yesus Imam Besar, Yesus Gembala Agung yang terus berdoa syafaat bagi kita dan mengulurkan tangan belas kasihan, tangan kebaikan kemurahanNya untuk mengangkat kita dari segala kemerosotan dan ketenggelaman.

 

Murid-murid ini gambaran hamba Tuhan, pelayan Tuhan = senjata kebenaran. Sudah jadi senjata kebenaran tetapi diperhadapkan angin dan gelombang yang menerpa kehidupan mereka. Perjalanan kita mengikut Yesus digambarkan seperti perahu yang bertolak ke seberang menuju ke pelabuhan kesukaan.

Mazmur 107:30

107:30 Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.

 

Pelabuhan kesukaan itu pelabuhan Yerusalem Baru. Kita sedang berlayar ke sana, tetapi ada angin dan gelombang yang seringkali menerpa kehidupan kita. Ketika diperhadapkan dengan angin dan gelombang, banyak kali kita bimbang. Tuhanpun dibilang hantu. Mulai bimbang “katanya Tuhan Yesus baik, kenapa saya tidak ditolong”. Tetapi kita punya Yesus Imam Besar Agung. Waktu Yesus mati di kayu salib seruan terakhir Yesus sebelum menyerahkan nyawa, Dia berseru sudah selesai. Jadi hanya Yesus yang mampu menyelesaikan persoalan kita, angin dan gelombang yang menerpa kehidupan kita. Tinggal kita mau datang kepada Tuhan atau tidak. Seperti Petrus, ketika dia merasa angin bertiup dan  gelombang menerpa, otomatis yang dia lakukan adalah mengangkat tangan. Saat kita menghadapi angin gelombang angkat tangan kepada Yesus, menyerah. Orang tenggelam pasti angkat tangan, dan berseru. Coba kalau dia berseru memanggil yang lain, dia pasti tenggelam. Tetapi Petrus menyeru “Yesus!”.

 

Kita diperhadapkan dengan banyak angin dan gelombang. Angin menunjukan angin pengajaran palsu.

Efesus 4:14

4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

 

Jadi bingung orang Kristen, yang ini bilang ini, yang sana bilang itu, ada yang bilang begini, ada yang bilang begitu. Supaya kita tidak bingung kembalilah ke Alkitab. Apa yang ditulis dalam Alkitab itu yang kita lakukan, kita terapkan dalam hidup kita. Kalau tidak tertulis dalam Alkitab itulah yang membuat bingung. Kalau ditafsirkan menggunakan logika kita, Alkitab katakan kepintaran manusia itu bodohnya Allah. Kita mau pakai otak kita menafsirkan ayat-ayat Alkitab tidak akan bisa, pasti berbeda. Tetapi kalau kembali pada Alkitab, pasti satu, pasti sama. Banyak angin pengajaran palsu yang membingungkan gereja Tuhan.

 

Angin ini juga menunjuk gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya yang membuat bimbang terhadap penggembalaan, bimbang terhadap Tuhan, bimbang kepada Yesus. Kalau sudah bimbang pasti tinggalkan yang benar dan pilih yang salah. Makanya Yesus berdoa di sorga di sebelah kanan Allah Bapa supaya kita tidak bimbang tetapi iman kita kuat dan teguh kepada Yesus. Jangan ragukan kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Gelombang menunjuk pencobaan di segala bidang yang membuat bimbang terhadap Tuhan. Banyak orang Kristen tidak percaya lagi kuasa Tuhan, lebih percaya kuasa di luar Tuhan.

 

Ketika Petrus bimbang, dia mulai tenggelam. Ketika bimbang terhadap kuasa Tuhan rohani mulai tenggelam, segala sesuatu mulai merosot. Rohani merosot, mulai loyo, mulai malas beribadah, mulai malas melayani dan menyembah Tuhan. Jasmani akan ikut merosot. Kalau dibiarkan bisa tenggelam dalam lautan api dan belerang di neraka. Barisan orang yang masuk di situ adalah orang penakut, tidak percaya, dikunci dengan pendusta.

 

Yesus tidak mau kita tenggelam, Dia tidak mau kita merosot, malam ini Dia ulurkan tangan kepada kita. Mungkin ada yang sudah bimbang terhadap Yesus, ragu dengan kuasa Tuhan karena tidak ditolong. Waktu menyanyi “kalau yang lain ditolong saya juga” dia mulai ragu, jangan! Pertolongan Tuhan tidak terlalu cepat dan juga tidak terlambat, tepat pada waktunya! Coba kalau Yesus terlambat sepersekian detik, Petrus sudah tenggelam. Begitu dia hampir tenggelam, Yesus mengulurkan tangan dan mengangkat Petrus. Yesus cela “mengapa engkau tidak percaya”.

Matius 14:30-31

14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

 

Jangan bimbang, biarlah malam ini hati kita kuat, kita imani Tuhan Yesus pasti menolong. Kalau sekarang belum ditolong, pasti Tuhan menolong, tidak akan terlambat. Kalau sekarang belum ditolong berarti Tuhan masih sibuk membenahi hati kita supaya kita percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Kalau begitu ada masalah langsung ditolong, sudah tidak ada lagi pergumulan, sudah santai hidupnya. Tuhan izinkan itu terjadi supaya kita mengangkat tangan dan berseru kepada Yesus. Mengangkat tangan ini menyerah. Seringkali kita hanya mengandalkan kekuatan kita. Waktu diberkati, waktu mulai dipakai oleh Tuhan, waktu semua berhasil mulai sombong dan bangga. Tuhan izinkan angin datang supaya tinggal angkat tangan “saya tidak mampu Tuhan”. Hanya berserah dan berseru kepada Yesus. Apa yang menjadi kebutuhan kita dengan bahasa air mata saja Yesus sudah tahu.

 

Hasilnya kita diangkat dari ketenggelaman dan danau menjadi teduh.

Matius 14:32

14:32  Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah.

 

Kalau sudah teduh, biar perahu kecil bisa sampai ke seberang, tidak usah kapal dengan mesin hebat. Jangan putus asa dan kecil hati, modal saya kecil, gereja saya kecil, ijazah terbatas. Jangan kecil hati, kalau sudah teduh semua, asal kita percaya, berserah, berseru kepada Tuhan, teduh semuanya, bisa sampai ke seberang, ada masa depan yang indah dan berhasil Tuhan sediakan bagi kita.

 

Kalau kita bisa berserah berseru kepada Tuhan di tengah gelombang hidup kita, itu mujizat, bisa mengandalkan Tuhan itu keajaiban.

 

3.      Filipi 3:20-21

3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,

3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

 

Ini keajaiban yang terakhir dan terbesar. Yesus seorang diri sebagai Juruselamat yang mulia, Dia Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga, sanggup mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, sampai sempurna seperti Yesus. Banyak kali orang di luar berkata kesempurnaan hanya milik Allah dan orang Kristen mulai ikut-ikutan. Betul Tuhan itu sempurna, tetapi kesempurnaan juga Tuhan berikan kepada kita. Tuhan mau menjadikan kita sama sempurna seperti Dia, sama mulia dengan Dia. Itulah yang disebut Mempelai Wanita Tuhan.

Wahyu 21:9-10

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

 

Jangan berpikir mau menikah secara jasmani, ini pernikahan secara rohani. Yesus Mempelai Pria Sorga, Dia kepala. Gereja, Mempelai Wanita adalah Tubuh Kristus. Kepala dan tubuh tidak bisa berpisah 1 detikpun. Itulah hubungan yang tertinggi. Kita mau dibawa sampai pada tahap sempurna menjadi mempelai wanitaNya. Itu yang Yesus mau lakukan bagi kita semua.

 

Prosesnya bagaimana? Dengan apa Yesus membaharui kita?

II Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Jadi Tuhan mengubahkan kita lewat proses sengsara daging bersama Yesus, yang biasa kita sebut ujian.

I Petrus 4:12

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

 

Kita tidak salah tetapi disalahkan, dibenci, dikucilkan karena kebenaran, karena mempertahankan kesucian. Sekarang ini kalau orang benar banyak yang tidak suka. Kita diperhadapkan seperti itu, saya sudah melayani Tuhan, sudah berkorban bagi Tuhan, sudah berupaya hidup benar, hidup suci dalam hidup sehari-hari, koq saya dibenci dan tidak disenangani orang. Bahkan diperhadapkan dengan penyakit atau diperhadapkan dengan ekonomi merosot. Ketika periksa diri, saya tidak salah, berarti ini ujian dari Tuhan untuk mengubahkan saya. Kalau kita periksa diri “saya salah” minta ampun dan selesaikan kepada Tuhan dan sesama. Kalau tidak ada salah, diam diri saja, hanya berserah kepada Tuhan.

 

Saat kita ditinggal sendiri, tidak ada yang peduli kita, ada Yesus seorang diri bersama dengan kita. Dia ada bersama dengan kita di setiap musim hidup kita, Dia selalu menolong kita. Kita mau dibaharui Tuhan, terutama hati kita mau dibaharui. Tuhan mau membaharui kita sampai tidak tawar hati, sampai kuat dan teguh hati.

Mazmur 27:14

27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Banyak kali kita mau benar, suci malah dicaci maki, dibenci, dikucilkan orang. Itu ujian dari Tuhan untuk mengubahkan hati kita menjadi kuat dan teguh. Kalau sudah kuat dan teguh hati tinggal menanti pertolongan Tuhan dan menanti kedatangan Yesus. Dia akan segera datang, kedatanganNya tidak akan ditangguhkan lagi.

 

Firman malam ini kita belajar bahwa kita tidak pernah ditinggal sendiri. Yesus ditinggal sendiri di kayu salib untuk kita. Yesus mau menyelamatkan kita manusia berdosa, Dia mau membenarkan kita, mau memakai kita, mau mengangkat kita dari segala ketenggelaman dan kemerosotan, Dia mau meneduhkan angin dan gelombang yang menerpa kehidupan kita, Dia mau membaharui kita. Sekalipun kita harus diproses lewat suatu proses yang sakit bagi daging, tetapi kita mau dibaharui untuk menjadi segambar dengan Yesus. Dia selalu menolong, tidak pernah meninggalkan kita di setiap musim hidup kita.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar