20240224

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 24 Februari 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 12:1-8

12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.

12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.

12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.

12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:

12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"

12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

12:7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.

12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."

 

Dalam Tabernakel ayat ini terkena pada 7 percikan darah di depan Tabut Perjanjian. Menunjukan sengsara daging tanpa dosa yang harus dialami oleh gereja Tuhan sampai daging mati atau tidak bersuara lagi. Jadi harus, tidak bisa kita tawar menawar.

 

Dalam ruangan maha suci ada 2x7 percikan darah. 7x percikan darah di atas tutup pendamaian adalah sengsara yang dialami oleh Yesus mulai di taman Getsemani sampai Dia mati di kayu salib. 7 percikan darah di depan tabut perjanjian adalah sengsara yang harus dialami oleh gereja Tuhan sampai daging mati, tidak bersuara lagi.

 

Dalam bacaan kita ada minyak yang dicurahkan. Minyak ini adalah minyak urapan Roh Kudus ini merupakan hasil percikan darah. Jadi percikan darah = pemerasan daging. Daging ini diperas maka urapan Roh Kudus semakin melimpah. Percikan darah juga merupakan penyucian terakhir untuk sempurna. Semakin disucikan, urapannya semakin bertambah. Yang membedakan kegiatan di dunia dengan di gereja adalah urapan Roh Kudus. Alat musik di gereja dengan di dunia merknya sama, tetapi yang membedakan adalah urapan Roh Kudus. Jadi kita butuh percikan darah supaya urapan Roh Kudus semakin melimpah. Percikan darah juga adalah penyucian terakhir, semakin disucikan semakin meningkat urapannya.

 

Di dalam Alkitab ada 2 kali Yesus diurapi oleh perempuan.

1.      Yesus diurapi oleh seorang perempuan yang terkenal berdosa (Lukas 7:36-50)

2.      Yesus diurapi oleh Maria (Yohanes 12:1-8). Kisah ini dicatat dalam 3 Injil, dalam Injil Matius dan Markus tidak disebutkan namanya, dalam Injil Yohanes disebut namanya Maria.

 

Dari sini kita melihat, Tuhan memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk mengalami urapan Roh Kudus. Bahkan perempuan yang terkenal berbuat dosa juga diberi kesempatan untuk mengalami urapan Roh Kudus.

Lukas 7:36-38

7:36 Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.

7:37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. 

7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

 

Sebenarnya dalam Alkitab hanya ada 3 jabatan yang diurapi dengan minyak.

1.      Jabatan raja. Contohnya Daud diurapi oleh Samuel menjadi raja.

I Samuel 16:13

16:13 Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.

 

2.      Nabi, contohnya Elisa.

I Raja-raja 19:16

19:16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.

 

3.      Imam Besar dan imam-imam. Contohnya imam besar Harun dan anak-anaknya.

 

Jadi raja, nabi, Imam Besar dan imam-imam menunjuk kita hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang mengalami urapan Roh Kudus. Tetapi dalam Lukas pasal 7 perempuan berdosa atau pelacur mendapat kesempatan mengalami urapan Roh Kudus. Ini adalah belas kasihan Tuhan. Sementara orang yang terkenal berdosa diberi kesempatan untuk mengalami urapan Roh Kudus, lalu hamba Tuhan dan pelayan Tuhan kering, ini sangat memprihatinkan. Urapan itu kita jaga sungguh-sungguh. Cara menjaga urapan itu harus masuk ruangan suci, artinya tergembala sungguh-sungguh dengan benar dan baik.

Kitapun pernah berada dalam keadaan seperti perempuan pelacur ini, kita pernah melakukan dosa pelacur. Pengertian dosa pelacur:

1.      Dosa kenajisan yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Itulah dosa seks dengan berbagai macam ragamnya. Dulu kita dari sana, sekarang kita sudah menjadi hamba Tuhan dan pelayan Tuhan, jangan kembali lagi ke sana, nanti kering urapannya, hilang urapannya. Sekarang kita mendapat kesempatan mengalami urapan Roh Kudus, lepas dari semua itu.

2.      Dosa tidak setia. Perempuan seperti itu tidak setia pada 1 laki-laki, ganti-ganti, bisa 1 hari berapa laki-laki. Baik dalam ibadah pelayanan tidak setia, juga tidak setia terhadap Firman pengajaran yang benar. Dulu agungkan pengajaran, setelah mendapat sesuatu yang hebat di dunia malah lupa pengajaran. Hamba Tuhan yang paling banyak seperti itu, ketika digoda dengan kedudukan di organisasi, yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar.

 

Kalau sudah tidak setia dalam ibadah, tidak setia dalam pengajaran, pasti tidak setia dalam nikah, karena nikah dan ibadah berkaitan erat. Ibadah bermasalah maka nikahnya bermasalah, nikah bermasalah maka ibadah juga bermasalah.

Maleakhi 2:16,14,13

2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel — juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!

2:14 Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.

2:13 Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.

 

Kalau ibadahnya kering, nikahnya juga kering. Tidak setia dalam ibadah pasti tidak setia juga di dalam nikah.

 

3.      Ingat Babel, dia memanjakan daging. Jadi pengertian dari dosa pelacur yang ketiga adalah memanjakan daging. Babel disebut pelacur besar, ibu dari pelacur di bumi.

Wahyu 17:5

17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

 

Yesaya 47:8

47:8 Oleh sebab itu, dengarlah ini, hai orang yang hidup bermanja-manja, yang duduk-duduk dengan tenang, yang berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku! Aku tidak akan jadi janda dan tidak akan menjadi punah!"

 

Memanjakan daging = menyenangkan daging = hanya mengikuti hawa nafsu daging. Secara jasmani dia tidak malas, dia kerja banting tulang. Tetapi secara rohani yang dia senangkan hanya dagingnya, hanya mengikuti hawa nafsu dagingnya. Itu sama dengan Babel.

 

Dulu kita seperti perempuan berdosa ini. Mungkin sekarang kita masih seperti itu! Biarlah kita bercermin saja dengan Firman, tidak usah tunjuk siapa-siapa. Kita periksa lewat Firman, iya Tuhan, saya masih seperti itu, masih ada kenajisan, masih tidak setia, masih menyenangkan daging. Tuhan tidak langsung menghukum, Tuhan berikan kesempatan untuk kita mengalami urapan Roh Kudus sehingga kita bisa hidup suci dan mematikan daging kita. Tetapi dari pihak kita ada yang harus kita kerjakan untuk mengalami urapan Roh Kudus itu. Apa yang kita lakukan? Berdamai dengan Tuhan dan sesama. Hati-hati, Roh Kudus itu jangan sampai berduka, jangan sampai padam, apalagi sampai di hujat. Kita yang sudah mengalami urapan dijaga jangan sampai kehilangan urapan.

 

Proses berdamai dengan Tuhan dan sesama.

1.      Lukas 7:37

7:37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.

 

Proses pertama mendengar bahwa Yesus sedang makan. Pengertian rohaninya untuk kita, mendengar Firman pengajaran yang benar yang merupakan makanan keras. Pengajaran ini yang menunjukan dan menyatakan dosa kita, untuk kita sadari, sesali dan akui. Kadangkala ketika belum mendengar Firman kita anggap tidak apa-apa, yang kita lakukan tidak salah. Begitu mendengar Firman ternyata itu salah. Sampai dosa yang tersembunyi di dalam hati dan pikiranpun dibuka semuanya. Firman pengajaran bekerja membuka semua dosa yang ada dalam hidup kita. Pengajaran itu menyatakan dosa. Jangan marah ketika ditunjuk salahnya.

 

2.      Lukas 7:38

7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

 

Menangis dan membasahi kaki Yesus dengan air mata. Artinya menyadari dan menyesali dosa sebagai hasil pekerjaan Firman. Bukan karena dipojokan oleh manusia. Seringkali kita nanti sadar dan menyesal kalau sudah dipojokan manusia. Kalau seperti itu nanti nasibnya seperti Akhan. Akhan sadar dan menyesali dosanya tetapi karena sudah dipojokan. Gara-gara Akhan, 36 orang dari bangsa Israel tewas dibunuh oleh orang Ai. Padahal waktu menghadapi Yerikho yang besar mereka menang gilang gemilang. Menghadapi Ai, kota kecil, mereka kalah karena Akhan berbuat dosa, mencuri dan mengambil miliknya Tuhan. Akhirnya dibuang undi dan didapatilah dia, nanti setelah dipojokan baru menyesal dan mengaku. Yosua tanya apa yang kau lakukan? Dia bilang saya ambil emas, perak dan jubah Sinear, saya taruh di kemah. Kalau mengaku karena dipojokan manusia dia tidak mendapat pengampunan, malah Akhan sekeluarga dilempari batu dan hartanya dibakar semua di lembah Akhor. Biarlah kita sadar, menyesal dan mengaku dosa karena hasil dorongan pekerjaan Firman.

 

3.      Menyeka kaki Yesus dengan rambut. Rambut ini bicara kebanggaan, menunjuk harga diri, gengsi. Jadi artinya menanggalkan segala kebanggaan, harga diri, gengsi, sampai merasa paling hina, paling tidak layak. Seperti rasul Paulus, dia tanggalkan harga diri dan gengsinya. Dia murid Gamaliel, seorang hebat, orang terpandang, tetapi dia mengaku “dari antara semua rasul akulah yang paling berdosa. Harga diri, gengsi, kebanggaan-kebanggaan jangan dipertahankan. Kalau dipertahankan nanti bernasib seperti Absalom. Absalom adalah anak raja Daud yang punya rambut paling indah. Tetapi rambutnya itu yang menyebabkan Absalom akhirnya mati.

II Samuel 14:25-26

14:25 Di seluruh Israel tidak ada yang begitu banyak dipuji kecantikannya seperti Absalom. Dari telapak kakinya sampai ujung kepalanya tidak ada cacat padanya.

14:26 Apabila ia mencukur rambutnya — pada akhir tiap-tiap tahun ia mencukurnya karena menjadi terlalu berat baginya — maka ditimbangnya rambutnya itu, dua ratus syikal beratnya, menurut batu timbangan raja.

 

Kebanggaan-kebanggaan, harga diri dan gengsi kalau dipertahankan nanti akan memberontak terhadap Yesus. Yesus itu lahir dari keturunan Daud. Artinya memberontak terhadap Firman pengajaran atau memberontak di dalam penggembalaan. Tidak ada orang memberontak sendiri, dia pasti ajak banyak temannya. Seperti Absalom, banyak orang berpihak padanya memberontak melawan Daud. Jangan jadi pemberontak terhadap pengajaran, memberontak dalam penggembalaan.

II Samuel 15:10-11

15:10 Dalam pada itu Absalom telah mengirim utusan-utusan rahasia kepada segenap suku Israel dengan pesan: "Segera sesudah kamu mendengar bunyi sangkakala, berserulah: Absalom sudah menjadi raja di Hebron!"

15:11 Beserta Absalom turut pergi dua ratus orang dari Yerusalem, orang-orang undangan yang turut pergi tanpa curiga dan tanpa mengetahui apa pun tentang perkara itu.

 

Yang diajak seringkali orang yang tidak tahu apa-apa. Kalau sekarang orang yang tidak tahu sejarah organisasi, yang tidak mengerti awal gereja ini, yang hanya bergabung di tengah jalan.

 

II Samuel 15:12

15:12 Ketika Absalom hendak mempersembahkan korban, disuruhnya datang Ahitofel, orang Gilo itu, penasihat Daud, dari Gilo, kotanya. Demikianlah persepakatan gelap itu menjadi kuat, dan makin banyaklah rakyat yang memihak Absalom.

 

Jadi jangan kita melihat jumlah ‘kalau jumlah benar sudah pasti benar’ belum tentu! Yang banyak ini seringkali yang melawan. Memang yang mempertahankan pengajaran yang benar itu sedikit. Sehingga yang banyak itu merasa sudah punya power sehingga dia menekan. Senang kalau dia melihat orang yang mempertahankan pengajaran yang benar itu menderita. Ini seperti Absalom, tidak peduli siapa yang dia lawan. Kalau sekarang ini senior dalam pengajaran itu dilawan. Yang baru-baru malah yang melawan. Banyak terjadi seperti itu. Siapa yang membina dia, siapa yang membentuk dia jadi hamba Tuhan malah itu yang dilawan.

 

II Samuel 18:9,14-15

18:9 Kebetulan Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun Absalom menunggangi bagal. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah kepalanya pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang dikendarainya berlari terus.

18:14 Tetapi Yoab berkata: "Aku tidak mau membuang-buang waktu dengan kau seperti ini." Lalu diambilnyalah tiga lembing dalam tangannya dan ditikamkannya ke dada Absalom, sedang ia masih hidup di tengah-tengah dahan pohon tarbantin itu.

18:15 Kemudian sepuluh bujang, pembawa senjata Yoab, mengelilingi Absalom, lalu memukul dan membunuh dia.

Akibatnya segala kebanggaan, harga diri dan gengsinya menjadi penyebab penderitaan dan kebinasaannya. Kalau melawan dalam penggembalaan, itu yang membuat dia menderita dan binasa.

 

Sebenarnya Yesus sudah tergantung di kayu salib untuk menanggung penderitaan kita, untuk menolong kita supaya tidak binasa. Tidak perlu kita tergantung lagi. Ayo segera tanggalkan harga diri, gengsi dan kebanggaan untuk berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan sesama. Kalau tidak kasihan nanti dia tergantung, kalau dia hamba Tuhan, pelayanannya terkatung-katung. Begitu juga kalau dia bukan hamba Tuhan, hidupnya terkatung-katung. Tuhan tolong jangan itu terjadi pada kita.

 

Ayo kita seka kaki Yesus dengan rambut kita, tanggalkan harga diri dan gengsi kita, sampai kita merasa saya paling hina, saya paling tidak layak.

I Korintus 15:9-10

15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.

15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

 

Kalau sudah sampai pada poin ketiga, bisa lanjut pada poin keempat.

 

4.      Mencium kaki Yesus, artinya mengaku dosa dengan segala kerendahan hati, dengan hancur hati, dengan jujur apa adanya, tidak dibuat-buat, tidak dipoles sana-sini. Banyak kali mengaku dosa tetapi dibaik-baiki. Kalau memang sudah jelek yah akui saya jelek, saya tidak baik. Biasa yang di atas untuk mengaku kepada yang di bawah dia poles-poles, misalnya suami kepada isteri ‘minta maaf saya sudah kasar, bagaimana tadi makanannya tidak enak’. Atau gembala kepada jemaat ‘minta maaf tadi saya begini’ tetapi ada embel-embel dibelakangnya. Mengaku saja apa adanya, cium kaki Yesus dengan rendah hati, dengan jujur, dengan hancur hati. Mengaku apa adanya tidak usah ditambah ini tambah itu. Kalau sudah salah tidak usah ada embel-embel di belakangnya ‘saya salah, ampuni saya. Maka saat itu darah Yesus aktif mengalir mengampuni dan mencabut akar dosa supaya tidak terulang lagi.

Lukas 7:48

7:48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni."

 

Darah Yesus mengampuni dan mencabut akar dosa supaya tidak terulang kembali.

 

Lukas 7:50

7:50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"

 

Iman = kebenaran. Sudah dicabut akar dosanya maka dia menjadi orang benar.

 

5.      Meminyaki kaki Yesus.

Lukas 7:46-47

7:46 Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.

7:47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."

 

Meminyaki kaki Yesus artinya ada perbuatan kasih kepada Tuhan. Kalau kita menyadari betapa besarnya dosa kita, betapa kita ini hina dan tidak layak lalu Tuhan mau mengampuni kita, maka kasih kita kepada Tuhan akan semakin membara, semakin besar. Tuhan Yesus Maha Tahu, tidak mungkin Yesus tidak tahu bahwa ini perempuan yang tidak beres. Sampai yang mengundang Yesus berkata dalam hatinya ‘kalau orang ini nabi, pasti Dia tahu siapa perempuan yang menyentuhNya’. Yesus tahu tetapi Dia tidak merasa jijik disentuh perempuan semacam ini. Begitu juga Yesus kepada kita, Dia tahu kita begitu hancur, begitu hina, tetapi kita mau mengaku dosa kita oleh dorongan Firman, maka Dia ampuni. Karena kita sudah diampuni, tunjukanlah kasih kita yang membara kepada Tuhan.

 

Bagaimana bukti bahwa kasih kita kepada Tuhan begitu besar, sangat membara?

I Korintus 15:10

15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

 

Buktinya bekerja lebih giat, lebih keras, lebih aktif dalam melayani Tuhan. Dulu kita orang paling tidak layak, orang paling hina, kalau istilah guru kami batu yang terbuang di dalam got, tetapi Tuhan ambil mau dijadikan batu hidup. Kita mau bekerja lebih keras, lebih giat dalam melayani Tuhan, bukan asal-asalan. Kalau asal-asalan dalam melayani berarti masih ada dosa yang mengikat dan dipertahankan. Kalau sudah mengalami pengampunan dosa, dosanya sudah dicabut sampai ke akar-akarnya, dia akan bekerja lebih giat, lebih keras, lebih aktif lagi untuk Tuhan. Maka minyak urapan Roh Kudus dicurahkan kepada kita.

 

Perempuan ini menempatkan diri di kaki Yesus, itu tempat yang paling rendah. Tempat yang paling rendah ini menjadi sasaran aliran Roh Kudus.

 

Ayo berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan sesama. Tanggalkan semua harga diri dan gengsi. Akui dosa kepada Tuhan dan sesama dengan rendah hati, dengan hancur hati dan  jujur, maka darah Yesus mengampuni, menghapus dosa, mencabut akar dosa. Dan kita mau melayani Tuhan lebih giat, lebih keras, lebih aktif lagi, minyak Roh Kudus dicurahkan kepada kita.

 

Bukti ada urapan Roh Kudus, bisa merendahkan diri di kaki Tuhan untuk menyembah Tuhan. Penyembahannya tidak kering. Kalau menyembah kering, mohon maaf itu tidak ada urapan!

Roma 8:26

8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

 

Menyembah dengan keluhan yang tidak terkatakan artinya dengan hancur hati, tidak kering penyembahannya. Di situ ada Roh Kudus terus mengalir sampai melimpah-limpah di dalam kita.

 

Kegunaan minyak urapan Roh Kudus.

1.      Lukas 7:48

7:48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni."

 

Membebaskan kita dari dosa dan kutukan dosa sehingga kita berhak menerima berkat Abraham. Yesus rela mati terkutuk supaya kita yang seharusnya mati terkutuk, menerima berkat.

Galatia 3:13-14

3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

 

Ini kegunaan minyak urapan Roh Kudus, kita bebas dari dosa dan dari kutuk dosa. Dan kita menerima berkat Abraham yaitu berkat sampai ke anak cucu. Abraham itu orang benar, ini berkat orang benar.

Mazmur 37:25-26

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

 

Masa depan yang diberkati, itu berkat Abraham. Jangan takut dan berpikir masa depan saya ini tidak ada, saya lahir dari keluarga pas-pasan, kemampuan pas-pasan, ijazah juga pas-pasan. Yang penting hidup benar, jadi orang benar, lepas dari dosa, maka Tuhan berkati sampai masa depan Tuhan berkati. Belum tentu dari keluarga mapan, semua ada, lalu itu menjamin hidup. Apalagi Alkitab mengatakan pada hari kemurkaan harta tidak bisa melindungi, tetapi orang benar diluputkan dari segala hukuman.

 

2.      Lukas 7:50

7:50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"

 

Roh Kudus membuka pintu keselamatan bagi kita = membuka pinttu sorga bagi kita. Ada jaminan pintu Sorga terbuka. Kalau pintu sorga terbuka, maka Roh Kudus juga mampu membuka pintu-pintu yang tertutup di dunia ini bagi kita. Pintu jalan keluar dari segala masalah, Roh Kudus mampu bukakan, sampai masalah yang mustahil. Ingat bangsa Israel, waktu mereka mau menyeberang laut Teberau sudah tidak ada jalan, di depan laut Teberau, kiri kanan padang gurun, di belakang Firaun mengejar dengan kereta perang, hanya satu kata untuk mereka “mati!”. Tetapi angin timur bertiup membelah laut Teberau, membuka jalan baru bagi bangsa Israel, mereka bisa selamat dari kejaran Firaun. Angin timur itu bicara Roh Kudus, bukan angin timur biasa. Kalau angin timur biasa, air laut saja terbelah, masakan manusia tidak terlempar. Berarti anginnya dari Tuhan, angin Roh Kudus.

 

3.      Ada bau harum. Begitu minyak urapan dicurahkan, bau harum memenuhi rumah itu. Artinya mujizat terjadi yaitu keubahan hidup, dari manusia daging yang busuk, menjadi manusia rohani yang berbau harum bagi sesama = menjadi kesaksian hidup bagi sesama. Mulai dari dalam rumah, dalam nikah. Ayo suami bau harum, isteri bau harum, anak-anak bau harum, orang tua bau harum, ada kesaksian hidup bagi sesama dalam rumah tangga kita. Baru nanti keluar dalam penggembalaan, nanti antara penggembalaan jangan ada bau busuk.

 

Tidak ada lagi bau busuk, semua bau harum bagi sesama. Sampai nanti kita diubahkan sama mulia dengan Yesus, kita layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

Sementara yang masih berbau daging masuk pesta pembantaian. Ini yang masih bau amis daging, apalagi kalau yang sudah berulat, dia masuk pesta pembantaian daging.

Wahyu 19:17-18

19:17 Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar,

19:18 supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."

 

Kita rindu masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Sebab itu waktu yang masih ada yang Tuhan berikan kepada kita, kita gunakan untuk berdamai, bukan menambah dosa. Biarlah urapan Roh Kudus semakin limpah atas kita. Roh Kudus mengerjakan mujizat-mujizat dalam hidup kita sekalian.

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar