20240203

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 3 Februari 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 11:53-54

11:53 Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia.

11:54 Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya.

 

Di sini ada persepakatan antara imam-imam kepala dan orang Farisi untuk membunuh Yesus. Persepakatan ini adalah ulah setan untuk membunuh Firman dalam diri kita = membunuh rohani kita. Bentuknya adalah lewat persekutuan palsu yaitu persekutuan tanpa Firman pengajaran yang benar, tanpa penyucian, hanya berdasarkan iri hati dan kebencian. Ini yang dihadapi oleh gereja Tuhan hari-hari terakhir ini!

 

Di ayat 54 Yesus menyingkir ke sebuah kota. Bagi kita sekarang, sikap menghadapi persekutuan palsu adalah menyingkir. Nama kota Yesus menyingkir adalah kota Efraim dekat padang gurun.  Apa maksudnya bagi kita? Di dalam Alkitab hanya 2 kali disebutkan kota Efraim.

1.      I Samuel 13:43 (Perikop: Amnon dibunuh, Absalom melarikan diri)

13:23 Sesudah lewat dua tahun, Absalom mengadakan pengguntingan bulu domba di Baal-Hazor yang dekat kota Efraim. Lalu Absalom mengundang semua anak raja.

 

Kota Efraim di sini dikaitkan dengan peristiwa pembunuhan Amnon

 

2.      Yohanes 11:54

11:54 Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya.

 

Kota Efraim di sini dikaitkan dengan rencana pembunuhan Yesus.

 

Jadi kota Efraim ini dikaitkan dengan pembunuhan. Pembunuhan = kebencian.

I Yohanes 3:15

3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

 

Pembunuhan itu sama dengan kebencian. Tetapi Yesus menyingkir ke kota Efraim dan mengajak serta murid-muridNya. Tentu dengan menyingkir bersama murid-murid, ada pengajaran-pengajaran khusus yang Yesus sampaikan kepada murid-muridnya. Jadi menyingkir ke kota Efraim berarti lebih mendalami Firman pengajaran yang benar, untuk menyucikan kita terutama dari roh kebencian. Kita menghadapi persekutuan palsu yang mau membunuh rohani kita. Menghadapinya dengan lebih mendalami Firman pengajaran yang benar untuk mengalami penyucian terutama dari roh kebencian.

 

Kebencian itu dimulai dari rasa tidak suka, mulai iri hati, pahit hati. Kalau ini dipertahankan tidak disucikan, maka pasti tinggalkan persekutuan yang benar dan masuk dalam persekutuan yang salah. Jadi kita periksa, kita masuk dalam persekutuan dalam penggembalaan, persekutuan antara penggembalaan oleh dorongan apa. Kalau masuk ke sana karena perasaan tidak suka atau benci pada seseorang, itu salah. Kita tinggalkan penggembalaan yang lama, tinggalkan persekutuan yang lama karena ada iri, benci pahit, lalu masuk persekutuan yang baru itu salah! Persekutuan yang benar oleh dorongan Firman pengajaran yang benar. Mari kita dalami Firman pengajaran yang benar untuk menyucikan kehidupan kita sekalian.

 

Sebagai contoh kita lihat dalam Alkitab orang-orang yang bersekutu karena dasar iri dan benci.

I  Raja-raja 1:5-7; 2:5-6,8-9

1:5 Lalu Adonia, anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya.

1:6 Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Ia pun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom.

1:7 Maka berundinglah ia dengan Yoab, anak Zeruya dan dengan imam Abyatar dan mereka menjadi pengikut dan pembantu Adonia.

2:5 Dan lagi engkau pun mengetahui apa yang dilakukan kepadaku oleh Yoab, anak Zeruya, apa yang dilakukannya kepada kedua panglima Israel, yakni Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter. Ia membunuh mereka dan menumpahkan darah dalam zaman damai seakan-akan ada perang, sehingga sabuk pinggangnya dan kasut kakinya berlumuran darah.

2:6 Maka bertindaklah dengan bijaksana dan janganlah biarkan yang ubanan itu turun dengan selamat ke dalam dunia orang mati.

2:8 Juga masih ada padamu Simei bin Gera, orang Benyamin, dari Bahurim. Dialah yang mengutuki aku dengan kutuk yang kejam pada waktu aku pergi ke Mahanaim, tetapi kemudian ia datang menyongsong aku di sungai Yordan dan aku telah bersumpah kepadanya demi TUHAN: Takkan kubunuh engkau dengan pedang!

2:9 Sekarang janganlah bebaskan dia dari hukuman, sebab engkau seorang yang bijaksana dan tahu apa yang harus kaulakukan kepadanya untuk membuat yang ubanan itu turun dengan berdarah ke dalam dunia orang mati."

 

Kalau mempertahankan rasa tidak suka, iri, pahit hati, pasti masuk persekutuan yang salah. Contohnya Adonia, Abyatar, Yoab dan Simei, mereka bersekutu memberontak melawan Daud. Karakter iri dan benci pasti akan kumpul dengan karakter-karakter jelek lainnya untuk melawan persekutuan yang benar = untuk menghalangi pembangunan Tubuh Kristus. Persekutuan yang benar itu membangun Tubuh Kristus untuk menyatu dengan Yesus sebagai kepala. Pembangunan Tubuh Kristus digambarkan dengan pembangunan Bait Allah Salomo. Untuk membangun Bait Allah, tindakan pertama yang Salomo lakukan adalah mengokohkan kerajaannya, dia harus membersihkan kerajaannya dari 4 orang tadi. Kalau 4 orang itu tetap ada, nanti mereka merusak, dia tidak bisa membangun Bait Allah.

 

Coba lihat orang yang punya karakter iri dan benci, dia akan kumpul dengan orang-orang yang punya karakter yang jelek untuk melawan persekutuan yang benar. Jadi kita harus mendalami dan menekuni Firman pengajaran yang benar supaya disucikan dari karakter-karakter yang jelek, sehingga kita bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Kita lihat bagaimana karakter keempat orang ini:

1.      Adonia

I Raja-raja 2:17,21-25

2:17 Maka katanya: "Bicarakanlah kiranya dengan raja Salomo, sebab ia tidak akan menolak permintaanmu, supaya Abisag, gadis Sunem itu, diberikannya kepadaku menjadi isteriku."

2:21 Kata perempuan itu: "Biarlah Abisag, gadis Sunem itu, diberikan kepada kakakmu Adonia menjadi isterinya."

2:22 Tetapi raja Salomo menjawab ibunya: "Mengapa engkau meminta hanya Abisag, gadis Sunem itu, untuk Adonia? Minta jugalah untuknya kedudukan raja! Bukankah dia saudaraku yang lebih tua, dan di pihaknya ada imam Abyatar dan Yoab, anak Zeruya?"

2:23 Lalu bersumpahlah raja Salomo demi TUHAN: "Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih dari pada itu, jika Adonia tidak membayarkan nyawanya dengan permintaan ini!

2:24 Oleh sebab itu, demi TUHAN yang hidup, yang menegakkan aku dan mendudukkan aku di atas takhta Daud, ayahku, dan yang membuat bagiku suatu keluarga seperti yang dijanjikan-Nya: pada hari ini juga Adonia harus dibunuh."

2:25 Lalu raja Salomo menyerahkan hal itu kepada Benaya bin Yoyada; orang ini memancung dia sehingga mati.

 

Karakter Adonia? Karakter najis, tidak menghargai kesucian nikah! Ia mau jadikan isteri Daud, ayahnya sebagai isterinya. Waktu Daud sudah tua, sekalipun dia diselimuti dia tetap merasa kedinginan. Akhirnya dicarilah diseluruh negeri seorang gadis cantik yang menemani Daud tidur supaya badannya tetap hangat.

I Raja-raja 1:1-4

1:1 Raja Daud telah tua dan lanjut umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin.

1:2 Lalu para pegawainya berkata kepadanya: "Hendaklah dicari bagi tuanku raja seorang perawan yang muda, untuk melayani dan merawat raja; biarlah ia berbaring di pangkuanmu, sehingga badan tuanku raja menjadi panas."

1:3 Maka di seluruh daerah Israel dicarilah seorang gadis yang cantik, dan didapatlah Abisag, gadis Sunem, lalu dibawa kepada raja.

1:4 Gadis itu amat cantik, dan ia menjadi perawat raja dan melayani dia, tetapi raja tidak bersetubuh dengan dia.

 

Dalam kitab Imamat, seorang raja itu di sampingnya harus ada kitab Taurat, dia harus paham tentang hukum Taurat. Hukum Taurat mengatakan kalau ada anak mau menghampiri isteri bapaknya, harus dihukum mati. Salomo tahu Firman itu sehingga dia bertindak sesuai Firman, Adonia harus mati.

Imamat 18:7-8

18:7 Janganlah kausingkapkan aurat isteri ayahmu, karena ia hak ayahmu; dia ibumu, jadi janganlah singkapkan auratnya.

18:8 Janganlah kausingkapkan aurat seorang isteri ayahmu, karena ia hak ayahmu.

 

Akhirnya Salomo marah, Adonia harus membayar permintaannya itu dengan nyawanya. Dan Adonia dihukum mati, dipancung.

 

Dalam Perjanjian Baru jelas sekali Firman Tuhan mengatakan kita harus menjaga kekudusan nikah.

I Tesalonika 4:3-4

4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,

4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,

 

Orang dengan karakter iri, benci, suka pahit hati, dia akan kumpul dengan orang berkarakter najis, yang tidak menghargai kekudusan nikah. Kita ini mau dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, Mempelai Wanita Tuhan. Bagaimana kita bisa dipakai kalau nikah kita tidak benar, nikah jasmani tidak dihargai, kekudusan nikah tidak dihargai. Ini yang harus disucikan. Kita mendalami Firman pengajaran yang benar untuk disucikan dari karakter-karakter yang tidak baik!

 

2.      Karakter Abyatar

I Raja-raja 2:26-27

2:26 Dan kepada imam Abyatar raja berkata: "Pergilah ke Anatot, ke tanah milikmu, sebab engkau patut dihukum mati, tetapi pada hari ini aku tidak akan membunuh engkau, oleh karena engkau telah mengangkat tabut Tuhan ALLAH di depan Daud, ayahku, dan oleh karena engkau telah turut menderita dalam segala sengsara yang diderita ayahku."

2:27 Lalu Salomo memecat Abyatar dari jabatannya sebagai imam TUHAN. Dengan demikian Salomo memenuhi firman TUHAN yang telah dikatakan-Nya di Silo mengenai keluarga Eli.

 

Abyatar ini tadinya sudah ditahbiskan untuk mengangkat Tabut Tuhan Allah. Dia ikut sengsara dalam sengsaranya Daud. Jadi dia tadinya punya tahbisan yang benar. Tetapi dia berpihak kepada Adonia yang melawan Daud. Jadi karakter Abyatar adalah tidak menjaga tahbisan. Kesalahan Abyatar adalah tidak menasihati Adonia supaya jangan memberontak terhadap Daud. Malah dia ikut bersekutu dengan Adonia untuk melawan Daud. Siapa Daud? Daud adalah orang yang memiliki ilham Tuhan. Pada Daud ada ilham Tuhan untuk membangun Bait Allah.

I Tawarikh 28:19

28:19 Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.

 

Jadi Daud ini gambaran hamba Tuhan yang benar, yang Tuhan percayakan pembukaan rahasia Firman, Firman pengajaran yang benar. Abyatar ini berpihak kepada orang yang tidak tahu pengajaran, kepada orang yang memberontak terhadap hamba Tuhan yang dipercaya Firman pengajaran yang benar. Tentu karena ada iming-iming mau dapat sesuatu yang jasmani. Masakan dia sudah menderita bersama Daud selama ini, Daud sudah dipermuliakan dan dia juga ikut dipermuliakan, koq dia mau ikut Adonia? Tentu ada tawaran-tawaran menggiurkan dari Adonia sehingga dia mau ikut.

 

Tadinya sudah menjaga tahbisan yang benar, dia ikut menderita karena pengajaran yang benar ini, dia sudah pikul Kabar Mempelai, dia beritakan ke mana-mana, dia dipakai dalam Kabar Mempelai. Tetapi karena sesuatu yang jasmani, dia berpihak kepada orang yang tidak mengerti, kepada orang yang memberontak pada hamba Tuhan yang benar, yang dipercaya Firman pengajaran.

 

Sekarang ini terjadi, para pendahulu bahkan sampai Pdt. Van Gessel pun sudah disalahkan-salahkan. Ilham Tuhan yang diterima Pdt. Van Gessel yaitu pengajaran ini sudah dikatakan kuno, ketinggalan zaman. Inilah Abyatar-Abyatar akhir zaman. Sampai ada yang katakan tidak ada lagi ilham, Kabar Mempelai kuno, Tabernakel ortodox, padahal yang ngomong ini dulu dipakai dalam memberitakan Firman pengajaran yang benar.

 

Ini salah tahbisan, berpihak kepada orang yang tidak mengerti pengajaran, berpihak kepada hamba Tuhan yang memberontak terhadap Firman pengajaran yang benar. Kalau ada yang sudah melawan Firman pengajaran yang benar, jangan dukung, jangan ikut. Kalau kita dukung dan ikuti berarti tahbisan kita salah, karakter kita tidak baik.

 

Daud juga adalah seorang gembala. Jangan ikut-ikutan memberontak melawan gembala, itu tahbisan yang tidak benar. Orang-orang seperti ini akan bersekutu dalam persekutuan yang salah, persekutuan yang palsu.

 

3.      Karakter Yoab

I Raja-raja 2:28-29,32

2:28 Ketika kabar itu sampai kepada Yoab — memang Yoab telah memihak kepada Adonia, sekalipun ia tidak memihak kepada Absalom — maka larilah Yoab ke kemah TUHAN, lalu memegang tanduk-tanduk mezbah.

2:29 Kemudian diberitahukanlah kepada Salomo, bahwa Yoab sudah lari ke kemah TUHAN, dan telah ada di samping mezbah. Lalu Salomo menyuruh Benaya bin Yoyada: "Pergilah, pancung dia."

2:32 Dan TUHAN akan menanggungkan darahnya kepadanya sendiri, karena ia telah membunuh dua orang yang lebih benar dan lebih baik dari padanya. Ia membunuh mereka dengan pedang, dengan tidak diketahui ayahku Daud, yaitu Abner bin Ner, panglima Israel, dan Amasa bin Yeter, panglima Yehuda.

 

Karakter Yoab ini karakter iri, sakit hati, dendam, tidak cinta damai dan merasa tersaingi. Ada 2 tokoh yang disebut oleh Salomo yang dibunuh oleh Yoab. Pertama adalah Abner, waktu terjadi peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud, Abner ini membunuh adik Yoab di saat perang. Itupun sudah ditegur oleh Abner “lari kamu, pergilah menyimpang” tetapi dia tidak mau, akhirnya dibunuh oleh Abner. Akhirnya Abner ini berpihak kepada Daud. dia datang kepada Daud, dia mau mengangkat Daud atas seluruh Israel, dia mau membawa seluruh orang Israel bagaikan pengantin wanita kepada Daud. Jadi Abner ini membawa damai, mau mengadakan perdamaian. Yoab membunuh Abner ketika Abner mau datang berdamai dengan Daud. Jadi Yoab ini tidak cinta damai. Orang mau berdamai malah dibunuh.

 

Kemudian dalam suatu peristiwa, Daud mengangkat Amasa untuk menjadi panglima Yehuda. Yoab merasa tersaingi, Yoab bunuh Amasa.

II Samuel 20:4-10

20:4 Berkatalah raja kepada Amasa: "Kerahkanlah bagiku orang-orang Yehuda dalam tiga hari, kemudian menghadaplah lagi ke mari!"

20:5 Lalu pergilah Amasa mengerahkan orang Yehuda, tetapi ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja baginya.

20:6 Lalu berkatalah Daud kepada Abisai: "Sekarang Seba bin Bikri lebih berbahaya bagi kita dari pada Absalom; jadi engkau, bawalah orang-orang tuanmu ini dan kejarlah dia, supaya jangan ia mencapai kota yang berkubu, dan dengan demikian ia luput dari pada kita."

20:7 Lalu Yoab, orang Kreti dan orang Pleti dan semua pahlawan keluar menyusul dia. Mereka keluar dari Yerusalem untuk mengejar Seba bin Bikri.

20:8 Ketika mereka sampai ke batu besar yang di Gibeon, maka Amasa sudah tiba di sana lebih dahulu dari pada mereka. Adapun Yoab mengenakan pakaian perang dan di luarnya ada ikat pinggang dengan pedang bersarung terpaut pada pinggangnya. Ketika ia tampil ke muka terjatuhlah pedang itu.

20:9 Berkatalah Yoab kepada Amasa: "Engkau baik-baik, saudaraku?" Sementara itu tangan kanan Yoab memegang janggut Amasa untuk mencium dia.

20:10 Amasa tidak awas terhadap pedang yang ada di tangan Yoab itu; Yoab menikam pedang itu ke perutnya, sehingga isi perutnya tertumpah ke tanah. Tidak usah dia ditikamnya dua kali, sebab ia sudah mati. Lalu Yoab dan Abisai, adiknya, terus mengejar Seba bin Bikri.

 

Ini juga yang terjadi dalam pelayanan, ada roh mau bersaing, merasa tersaingi. Kalau ada hamba Tuhan lebih dipakai dari dia, dia merasa tersaingi. Kalau hamba Tuhan dipercaya jiwa lebih banyak dari dia, dia merasa tersaingi. Karakter seperti Yoab ini hanya mendukakan Roh Kudus, bagaimana bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Iri, sakit hati, dendam, tidak cinta damai, merasa tersaingi, itu hanya mendukakan Roh Kudus.

Efesus 4:30-32

4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.

4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

 

4.      Karakter Simei adalah mulut kotor! Dia suka berdusta.

I Raja-raja 2:36-38

2:36 Kemudian raja menyuruh memanggil Simei, dan berkata kepadanya: "Dirikanlah bagimu sebuah rumah di Yerusalem, diamlah di sana, dan janganlah keluar dari sana ke mana-mana pun.

2:37 Sebab ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa pada waktu engkau keluar dan menyeberangi sungai Kidron, pastilah engkau mati dibunuh dan darahmu akan ditanggungkan kepadamu sendiri."

2:38 Lalu berkatalah Simei kepada raja: "Baiklah demikian! Seperti yang tuanku raja katakan, demikianlah akan dilakukan hambamu ini." Lalu Simei diam di Yerusalem beberapa waktu lamanya.

 

Ini yang dikatakan Simei, tetapi apa yang dia lakukan?

I Raja-raja 2:39-40

2:39 Dan sesudah lewat tiga tahun, terjadilah bahwa dua orang hamba Simei lari kepada Akhis bin Maakha, raja Gat, lalu diberitahukan kepada Simei: "Ketahuilah, kedua orang hambamu ada di Gat."

2:40 Maka berkemaslah Simei, dipelanainya keledainya, dan pergilah ia ke Gat, kepada Akhis, untuk mencari hambanya itu. Lalu Simei pulang dan membawa mereka dari Gat.

 

Simei suka mengutuk dan mulutnya suka berdusta. Ini mulut yang kotor, yang tidak terkendali. Tidak langsung dibunuh oleh Salomo, tetapi dia jadi tahanan kota, jangan tinggalkan Yerusalem. Apa artinya bagi kita? Yerusalem itu tempat keluarnya Firman, di Yerusalem ada Sion dan Sion itu tempat keluarnya pengajaran. Jadi Yerusalem adalah tempat Firman pengajaran yang benar. Perintah Salomo jangan tinggalkan Yerusalem, artinya jangan tinggalkan Firman pengajaran yang benar. Dan Simei berkata “iya saya tidak mau tinggalkan” kenyataannya meninggalkan. Sekarang banyak orang begitu. Dulu ikrar ini pengajaran yang benar, pegang pengajaran yang benar. Mulutnya berikrar pegang pengajaran yang benar, tetapi berubah, berdusta, tinggalkan pengajaran yang benar.

 

Mengapa Simei berdusta? Simei meninggalkan Yerusalem karena mengejar hambanya yang kabur. Hamba ini yang mengurus ekonomi tuannya. Ini yang seringkali menjadi penyebab meninggalkan pengajaran, karena masalah ekonomi. Dulu berkata “puji Tuhan say sudah menemukan pengajaran, saya mau pegang teguh pengajaran, saya tidak mau lepaskan pengajaran”. Kalau hamba Tuhan “Saya mau teruskan pengajaran yang benar kepada jemaat, saya mau kabarkan ke mana-mana”. Tetapi begitu diperhadapkan masalah ekonomi, masalah yang jasmani, langsung tinggalkan pengajaran. Saya mau komitmen, janji sama Tuhan. Tetapi begitu ada masalah, tinggalkan pengajaran, tinggalkan Yerusalem, tinggalkan Firman pengajaran yang benar.

 

Akibatnya Simei dipancung, putus hubungan dengan Yesus sebagai Kepala. Apapun alasannya, kalau kita tinggalkan Firman pengajaran, akibatnya putus hubungan dengan Yesus sebagai kepala.

 

Inilah 4 karakter yang tidak baik. Jadi karakter iri, benci, tidak suka orang nanti suatu saat akan bersekutu dengan orang najis, bersekutu dengan pendusta, bersekutu dengan orang yang salah tahbisan, mereka akan berkumpul menjadi satu memberontak melawan hamba Tuhan yang benar tahbisannya, memberontak melawan persekutuan yang benar, memberontak melawan penggembalana yang benar. Ini semua perlu disucikan. Biarlah kita mau mendalami Firman pengajaran, sekian lama kita dalam pengajaran, ayo dalami. Bukan sekedar kita dengar dan lalu begitu saja tetapi kita dalami sungguh-sungguh. Kita tekuni sehingga kita mengalami penyucian dan pembaharuan sampai nanti kita bisa sempurna. Penyucian dari karakter yang tidak baik, sampai penyucian di mulut, sampai tidak salah lagi dalam perkataan, itu orang yang sempurna.

 

Setelah Salomo mengadakan penyucian, dia mempersembahkan 1000 ekor korban bakaran kepada Tuhan dan memohon hikmat.

I Raja-raja 3:4-5,9

3:4 Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu.

3:5 Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."

3:9 Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"

 

Sesudah Salomo mengokohkan takhtanya, membersihkan kerajaannya dari 4 orang tadi, dia mempersembahkan 1000 korban bakaran bagi Tuhan dan memohon hikmat dari Tuhan. Apa artinya bagi kita? Mempersembahkan korban = pelayanan kasih. 1000 korban itu tanda kasihnya kepada Tuhan begitu luar biasa. Angka 1000 adalah angka kesucian. Jadi artinya kalau 4 karakter tadi sudah disucikan dari kita, maka kita bisa melakukan pelayanan kasih kepada Tuhan dan kepada sesama atas dasar kesucian. Mulai dari dalam nikah ada pelayanan kasih kita atas dasar kesucian. Dalam penggembalaan ada pelayanan kasih kita lakukan atas dasar kesucian. Karakter sudah disucikan maka kita bisa melayani dan pelayanan kita berkenan kepada Tuhan. Nanti bulan 3 dipercaya antara penggembalaan, kita melayani atas dasar kesucian, pelayanan kasih kita berikan. Jadi kita tidak menuntut apa-apa, tidak mencari sesuatu tetapi kita berkorban untuk pembangunan Tubuh Kristus.

 

Markus 10:45

10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

 

Pelayanan kasih itu tidak menuntut untuk mendapatkan yang jasmani. Tetapi untuk melayani dan untuk berkorban. Apa saja kita korbankan, korban waktu, tenaga dan sebagainya. Kita bukan berkorban karena ambisi atau mau pamer tetapi atas dasar kesucian. Semoga kita mau berkorban segala-galanya, tidak menuntut tetapi ada pelayanan kasih kepada Tuhan. Segala sesuatu yang kita kerjakan tanpa kasih, tanpa kesucian tidak ada artinya. Kita mau melayani apa saja kalau tanpa kasih, tanpa kesucian tidak akan ada artinya. Saya khotbah kalau tanpa kasih, tanpa kesucian tidak ada artinya.

 

Kita layani Tuhan atas dasar kasih dan kesucian maka Tuhan berikan hikmat kepada kita. bukan hikmat dunia tetapi hikmat Tuhan. Baik sekali Tuhan itu, kita orang yang kotor mau dibersihkan kalau kita mendalami pengajaran. Sudah disucikan, kita dipakai. Sudah dipakai, dikasih lagi hikmat. Kurang apa lagi Tuhan kasih Tuhan kepada kita.

 

Untuk apa hikmat Tuhan?

Pengkhotbah 10:10

10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

 

Wahyu 13:18

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

 

Yang penting adalah hikmat Tuhan. Silahkan kaum muda mengejar hikmat dunia, tetapi yang terutama hikmat Tuhan harus ada pada kita. Kegunaan hikmat Tuhan yaitu supaya kita berhasil dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Salomo minta hikmat karena dia mau membangun Bait Allah. Kita berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang luput dari aniaya antikristus.

 

Pekerjaan Tuhan tidak akan pernah gagal, jangan sampai kita yang gagal. Biarlah kita minta kepada Tuhan supaya Firman pengajaran menyucikan kehidupan kita dan Tuhan berikan hikmat kepada kita, kita dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus, berhasil menjadi mempelai wanita Tuhan, luput dari aniaya antikristus. Kalau yang rohani berhasil, yang jasmani juga pasti berhasil. Hikmat Tuhan menjamin keberhasilan secara rohani dan juga secara jasmani.

I Raja-raja 3:12-13

3:12 maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.

3:13 Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorang pun seperti engkau di antara raja-raja.

 

Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus bukan untuk kita dibuat susah, miskin atau kekurangan. Kita dipakai oleh Tuhan secara rohani dan secara jasmani juga Tuhan jamin keberhasilan dan diberkati. Sudah berhasil, diberkati lagi. Betapa bahagianya.

 

Ayo dalami Firman pengajaran yang benar, kita disucikan, kita dipakai, kita diberikan hikmat oleh Tuhan supaya berhasil. Kita melayani Tuhan dengan kasih, dengan kesucian.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar