20210131

Kebaktian Umum, Minggu 31 Januari 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Memang kita merasa kehilangan tetapi kita yakin Tuhan pasti tetap menyertai kita. Dalam surat Filipi dikatakan Tuhan mengawali Tuhan pasti mengakhiri, Tuhan menuntun kita sampai garis akhir. Jadi kita tidak perlu risau, bimbang dan ragu, Tuhan tidak pernah meninggalkan kehidupan kita sekalian.

 

Wahyu 12:1-6

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

 

Dalam terang Tabernakel ayat ini kena Shekina Gloria yang menunjukan kemuliaan Allah sepenuhnya. Untuk alami Shekina Glori harus lewati percikan darah. Kita diperhadapkan dengan hal ini, ujian bagi kita, sengsara karena Firman, sengsara karena Yesus. Jangan kita berkata “mana kemuliaan, katanya ada kemuliaan, ini tidak ada!”. Ada kemuliaan kalau kita bertahan dalam percikan darah. 7 percikan darah di atas tutup pendamaian itu sengsara Yesus sampai mati di kayu salib. 7 percikan darah di depan tabut perjanjian itu adalah sengsara yang harus kita alami sampai masa pra aniaya. Semua menghasilkan kemuliaan. Setelah ini mungkin ada pergunjingan tentang kita, terserah mereka, yang pasti kita akan mengalami kemuliaan kalau kita bertahan. Kalau kita ikut kecewa dan mempersalahkan Tuhan kemuliaan itu hilang.

 

Ada 2 tanda besar di langit:

1.      Perempuan hamil berpakaian matahari, berdiri di atas bulan, bermahkotakan 12 bintang. Menunjuk gereja Tuhan yang sebagai terang dunia. Dari ujung kaki sampai ujung kepala tidak ada gelap sedikitpun. Yesus terang dunia, kita juga mau dibawa sebagai terang dunia. Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, kita juga mau dibawa menjadi Mempelai WanitaNya. Gereja Tuhan sebagai terang ini merupakan upah jerih payah Yesus. Makanya gereja Tuhan yang sempurna berjalan di depan Yesus.

Yesaya 40:10

40:10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

 

Kita juga harus berjerih payah, bukannya mau enak-enak. Bagaimana Yesus berjerih payah? Dari sorga Dia turun ke dunia dan lahir di kandang yang hina, bukan untuk mengentas kemiskinan. Yesus diletakan di dalam palungan menunjukan Firman dan perjamuan suci yang menjadi makan rohani bagi kita. Setelah itu Dia menderita sampai mati di kayu salib. Semua Dia lakukan untuk memperoleh gerejaNya, Mempelai WanitaNya. Kita juga harus seperti itu, untuk makan Firman harus sengsara, untuk beribadah kita sengsara, itu jerih payah kita.

II Timotius 3:12

3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

 

Bukan sekedar beribadah tetapi hidup beribadah, berarti ibadah menjadi kebutuhan yang utama. Memang kita sengsara tetapi kalau Yesus mendapatkan upah jerih payahNya maka kita juga mendapatkan upah jerih payah kita itulah Yesus. Makanya dalam Kidung Agung 2:6 dikatakan “Aku kepunyaan kekasihku dan kekasihku kepunyaanku” berarti saling memiliki. Bapak gembala telah memperjuangkan ini dan kita teruskan perjuangan beliau untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

2.      Naga merah padam. Ini artinya kemarahan setan dalam wujud antikristus. Kita mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan, menjadi terang dunia tetapi dia tidak mau dan dia halangi.

 

Perempuan itu disebut hamil, ada muatan, berarti ada bobot rohani, punya isi rohani. Rohaninya berisi tidak kosong. Ini gereja yang tidak tergoncang, gereja yang menyambut kedatangan Tuhan, dia tidak kosong. Apa isinya?

1.      Firman

Ini hasil ketekunan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan Perjamuan Kudus (meja roti sajian). Kalau kita tekuni maka menjadi Mempelai Wanita berdiri di atas bulan, menjadi terang dari bulan di bawah kaki.

 

2.      Roh Kudus

Ini hasil ketekunan dalam ibadah raya (pelita emas). Kalau terus kita tekuni itu menjadi terang mahkota 12 bintang yang digunakan Mempelai Wanita Tuhan di atas kepala.

 

3.      Kasih Allah

Hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kalau terus kita tekuni maka kita memiliki pakaian Matahari

Mazmur 84:12

84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

 

Bukan berarti matahari itu adalah Allah. Matahari itu bersinar kepada semua orang itu menunjukan Tuhan yang adalah kasih.

Matius 5:45

5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

 

Hidup atau meninggal bukan itu yang penting. Yang penting selama hidup kita berupaya punya bobot rohani lewat mantap tergembala. Diizinkan gembala dipanggil Tuhan, kalau selama ini kita bersandar kepada gembala maka kita kecewa dan putus asa. Tetapi kalau selama ini kita bersandar pada Firman maka kita mantap tergembala. Tergembala itu bukan kepada manusia, bukan pada organisasi tetapi kepada pokok. Siapa pokok kita? Itulah Yesus Firman pengajaran. Jadi mempelai wanita Tuhan adalah kehidupan yang mantap tergembala dan tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Ini Kristen gandum, ada isi, tidak gampang tergoncangkan. Memang kita ditampi dan ditapis, tetapi kalau punya isi kita tidak jatuh dan dibawa ke lumbung. Tetapi kalau tidak ada isi pasti jatuh.

Zakharia 13:7-9

13:7 "Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!", demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.

13:8 Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.

13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

 

Tuhan katakan gembala akan dibunuh dan domba-domba akan tercerai berai. Ayat ini bernubuat ganda, nubuatan pertama sudah digenapi yaitu Yesus Gembala Agung sengsara sampai mati di kayu salib. Waktu Yesus ditangkap mereka tercerai berai. Yohanes waktu itu berpakaian tipis, ketika Yesus ditangkap Yohanes lari sampai lari dengan telanjang, Petrus mengikut dari jauh dan akhirnya menyangkal. Nubuatan kedua sedang digenapi, akan terjadi kegoncangan-kegoncangan dalam penggembalaan, sehingga terjadi pemisahan dan sekaligus pemurnian. Kita menghadapi kegoncangan, jangan sampai terpisah! Kita mau dimurnikan sebab kegoncangan itu memurnikan. Pemisahan dalam penggembalaan itu digambarkan seperti penampian untuk memisahkan gandum dari sekam. Sekarang kita diuji, siapa gandum dia bertahan dalam penggembalaan, siapa sekam dia terbuang. Sekaligus ini pemurnian. 1/3 bintang diseret, sudah rohani bintang, sudah mutu rohani tinggi tetapi bisa jatuh juga.

 

Siapa gandum siapa sekam?

Ø  Sekam

Dalam kitab Zakharia pasal 13, sekam itu kelompok 2/3. Dalam diri manusia ada 3 unsur yaitu tubuh, jiwa dan roh. Tubuh kelihatan, jiwa kelihatan yaitu dalam darah dan roh tidak kelihatan. Jadi kelompok 2/3 itu adalah kelompok yang hanya mengejar perkara yang kelihatan, perkara yang jasmani makanya ketika diperhadapkan kegoncangan maka dia jatuh dari alat penampi. Waktu ada bapak gembala yang kita kejar yang jasmani atau yang rohani, perkara yang kelihatan atau yang tidak kelihatan. Kalau hanya mengejar yang jasmani maka akan terpisah. Saya ingat pesan bapak gembala “ini pekerjaan Tuhan, layani saja. Yang penting motivasi pelayanan jangan yang jasmani karena yang jasmani hancur, tetapi bawa jemaat untuk menjadi mempelai wanita Tuhan, bertemu dengan Yesus”.

 

Ø  Gandum adalah kelompok 1/3 yaitu gereja yang mengejar perkara yang tidak kelihatan yaitu yang rohani sehingga mau diisi Firman, Roh Kudus dan kasih Allah di dalam 3 macam ibadah pokok tadi. Kejarlah perkara yang tidak kelihatan, kehidupan seperti inilah yang tetap bertahan. Kalau sekam dia tidak akan bertahan, kalau melihat gembala dipanggil Tuhan dia tidak punya pengharapan sebab yang dia lihat cuma yang jasmani. Tetapi kalau melihat yang rohani maka ketika papa tidak ada saya mau teruskan kepercayaan Tuhan dan kegigihan beliau. Lihatlah yang tidak kelihatan maka kemuliaan Tuhan itu akan datang.

 

II Korintus 4:16-17

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

 

Ini penderitaan ringan, karena tidak sebanding kemuliaan yang akan kita alami. Kenapa disebut penderitaan ringan? Karena Tuhan berikan Roh Kudus kepada kita.

II Korintus 4:18

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Ini pekerjaan Tuhan. Kalau kepada yang satu Tuhan katakan “sudah selesai, istirahat dulu” kalau ini pekerjaan Tuhan pasti akan berjalan terus.

 

Ada 2 kali penampian untuk memisahkan gandum dan sekam, kelompok 1/3 dan kelompok 2/3. Memang yang sekam itu lebih banyak. Kita akan ditampi sekarang, saya berdoa semoga jemaat Tonusu, Tentena, Diora semua gandum, tidak ada yang terbuang. Ada 2 kali penampian:

1.      Lukas 22:31-32

22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,

22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."

 

Penampian oleh iblis tujuannya untuk menggugurkan iman. Iman kita sudah dipupuk, disirami setiap ibadah lewat bapak gembala, jangan sampai iman kita gugur. Tegoran Firman yang kita dengar selama ini dari bapak gembala, dari hamba Tuhan yang dipakai oleh Tuhan, kita taruh dalam hati supaya kita jangan gugur.

Kolose 4:3

4:3 Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.

 

Lewat apa iblis menampi?

1)      Dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai ragamnya. Kalau Kristen tidak ada isi dia akan mudah tergoda dan jatuh. Tetapi kalau dia gandum tidak akan jatuh. Sikap kita dalam mendengar Firman itu menentukan kita punya isi atau tidak. Begitu tidak serius mendengar Firman maka sebentar lagi kita jatuh. Tetapi kalau kita sungguh-sungguh memperhatikan Firman, kita kuat.

 

2)      Pencobaan dan masalah

Kalau mengejar yang jasmani, begitu ada masalah dan pencobaan pasti kecewa dan putus asa sampai akhirnya tinggalkan Tuhan dan tinggalkan pengajaran. Memang tidak bisa kita hindari, pasti akan ada masalah. Bayi saja ada masalah, kalau gatal tidak bisa dia garuk maka dia menangis. Manusia itu lahir menangis, berarti ditandai masalah. Masalah demi masalah kita hadapi, tetapi kalau ada gandum kita bisa bertahan.

II Korintus 4:7-9

4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;

4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

 

3)      Ajaran palsu/ajaran sesat

Salah satu tanda ajaran palsu, hanya menawarkan dan menekankan keuntungan yang jasmani.

Roma 16:17-18

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

 

Ajaran palsu itu menggoda dan godaannya itu persoalan jasmani. Kalau pemberitaan hanya menekankan yang jasmani tanpa penyucian, hindari! Tetapi malah itu yang banyak digemari sekarang ini.

Yeremia 5:31

5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

 

Kalau Firman Tuhan keras menyucikan malah dikatakan “pengajaran apa ini!” itu berarti sekam kalau seperti itu. Mungkin selama ini kalau dalam pengajaran dia merasa rugi sebab kalau dalam pengajaran tidak boleh jual rokok, tidak boleh jual saguer dan minuman keras. Kemudian datang ajaran lain “oh boleh itu jual minuman keras yang penting kamu tidak minum” seperti itulah ajaran palsu. Kami hamba Tuhan kalau pertahankan pengajaran yang benar masuk 2 keluar 5, yang sana baru buka sidang jemaatnya masuk 5, masuk 10, masuk terus sampai sudah 1000 tetapi pengajarannya hanya menekankan yang jasmani, akhirnya dia bimbang. Itu sebabnya saya selalu ingat perkataan bapak gembala “motivasimu yang rohani, jangan yang jasmani”.

 

4)      Gesekan dan benturan dengan sesama

Kalau gandum ditampi maka pasti berbenturan di atas. Biasanya kalau benturan dengan sesama di luar biasanya masih bisa kita tahan. Tetapi benturan yang sukar kita atasi kalau benturan dalam nikah, suami dengan isteri, orang tua dengan anak, kakak dengan adik. Utamanya kami hamba Tuhan, kalau benturan dalam  nikah itu pukulan telak, mau khotbah apa? Kalau Kristen sekam, begitu dibenturkan mudah tersandung dan menjadi sandungan akhirnya keluar dari alat penampian, berarti keluar dari pembangunan Tubuh Kristus

 

Bagaimana jalan keluar menghadapi penampian iblis? Mantap tergembala, masuk dalam kandang penggembalaan sehingga kita melekat pada Allah Tritunggal. Dalam ibadah pendalaman Alkitab kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah lewat Firman pengajaran dan perjamuan suci, di situ tubuh kita melekat pada Yesus Anak Allah. Dalam ibadah raya kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus, roh kita melekat pada Allah Roh Kudus. Dalam ibadah doa penyembahan kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya, jiwa kita melekat kepada Allah Bapa, jiwa penuh cinta kasih kepada Tuhan. Kalau melekat pada Allah Tritunggal maka kita tidak akan gugur.

Yohanes 10:1-5

10:1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

 

Kalau sudah tekun dalam 3 macam ibadah penggembalaan maka tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa gugur dan tubuh, jiwa dan rohku terpelihara sampai sempurna.

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Mungkin ada yang bertanya, kenapa sakit dan meninggal, katanya terpelihara tubuh, jiwa dan roh? Tubuh boleh mati tetapi rohnya hidup terpelihara sempurna di dalam Tuhan. Siapa bisa meragukan tahbisan Elisa? Pelayanannya luar biasa, membangkitkan orang, menyembuhkan kusta Naaman, tetapi dia sakit sampai mati. Kalau begitu Elisa tidak punya iman? Tidak! Dengan kematiannya, sudah meninggalpun ada orang bisa hidup karena kena tulang Elisa. Jangan berkata bapak gembala tidak punya iman, buktinya mati. Tidak! Buktinya dalam keadaan beliau sudah meninggalpun dapat menolong orang dengan ajaran yang beliau wariskan kepada kita. Jangan bilang tidak ada kemuliaan. Yesus mati di kayu salib, dalam kitab nabi Yesaya dikatakan orang menyangka Dia kena tulah, tetapi lewat kematianNya banyak jiwa yang diselamatkan.

 

Memang kita akan diserang, tetapi kemuliaan Tuhan pasti ada. Beliau memang meninggal tetapi warisan pengajaran itu kemuliaan bagi kita, ada pemeliharaan tubuh, jiwa dan roh sampai sempurna. Move on, teruskan, lanjutkan perjuangan beliau, tidak usah berlarut-larut dalam kesedihan. Tidak usah sampai bertanya-tanya “kenapa begini, jangan-jangan tidak benar gembala saya” jangan seperti itu, ingat perjuangan beliau. Jangan salahkan Tuhan dan katakan tidak ada kemuliaan, ada kemuliaan. Ingat Elisa, meninggalkan tulangnya bisa menghidupkan orang yang sudah mati. Firman yang selama ini sudah kita dengar ayo taati. Sudah berapa buku yang dijelaskan, sudah banyak sekali Firman yang kita dengar, tinggal mau ditaati.

 

Kalau mantap tergembala maka keuntungannya double:

1)      Yesus Gembala Agung di sorga senantiasi berdoa syafaat bagi kita di sebelah kanan Allah Bapa. Bagaikan mengulurkan tanganNya memegang kita.

2)      Ada gembala di bumi berdoa syafaat menopang kita dari bawah.

 

Dipegang dari atas dan ditopang dari bawah, tidak mungkin jatuh kalau mantap tergembala. Lalu kenapa ada domba bisa jatuh? Sebab goyang-goyang, tidak tenang. Kalau mantap tergembala tidak mungkin jatuh. Sudah jelas dalam Mazmur pasal 23 orang yang mantap tergembala itu berbaring di rumput, tidak mungkin jatuh. Dalam Matius pasal 6 Tuhan Yesus menyuruh orang banyak duduk di rumput dalaam kelompok 50 dan 100. 50 menunjuk Roh Kudus, 100 itu 10x10 berati mendengarkan Firman dan dipraktekan. Jadi orang yang tekun dalam Firman penggembalaan dalam urapan Roh Kudus tidak mungkin jatuh.  

 

2.      Penampian oleh Yesus

Matius 3:12

3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

 

Penampian dari Yesus merupakan permurnian. Murni berarti tidak ada campur-campur. Jangan campur dosa dan jangan campur ajaran lain. Penampian oleh Yesus itu dikaitkan dengan baptisan.

Matius 3:11

3:11 Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

 

Kenapa dikaitkan baptisan? Sebab hasil baptisan air yang benar itu adalah hati nurani yang baik.

I Petrus 3:20-21

3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.

3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,

 

Jadi penampian dari Yesus itu untuk melihat hati nurani yang baik. Sekam itu hati nurani yang tidak baik, gandum hati nuraninya baik, buktinya dia simpan Firman di hatinya. Kita semua memang kehilangan, sekarang Tuhan mau memurnikan hati kita, hati nurani kita tergembala baik atau tidak baik. Dulu kita lihat manusia atau lihat Firman, melihat yang kelihatan atau yang tidak kelihatan. Tuhan izinkan ini terjadi supaya hati nurani kita dimurnikan. Lewat apa dimurnikan?

1)      Lewat api Firman.

Maleakhi 3:2-3

3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.

3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

 

Firman di sini digambarkan seperti api pemurni logam. Menyucikan hati nurani kita dari karat-karat dosa. Karakter kita mau disucikan. Kalau Firman Tuhan datang keras itu sesungguhnya pemurnian. Kalau sekam tidak akan tahan, habis terbakar api.

Yohanes 6:60-61

6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

 

Penyucian Firman yang seperti api pemurnian logam ini untuk memurnikan karakter kita supaya bisa seperti karakter Ilahi yang digambarkan seperti emas dan perak secara rohani.

o   Emas ini taat, bahkan saat diuji tetap taat. Sekarang kita diuji, apakah tetap taat atau tidak. Atau malah berpikir sekarang tidak ada orang tua, tidak ada yang tegur saya, jangan seperti itu! Taat mau dibolak balik tetap taat. Taat yang teruji itulah karakter hati nurani yang Tuhan ingin dari kita.

Amsal 25:12

25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.

 

o   Perak itu jujur.

Amsal 10:20

10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

 

Karakter taat dan jujur itu modal kami hamba Tuhan. Ya katakan ya, tidak katakan tidak, terutama soal pengajaran. Kalau pengajaran benar dukung dan praktekan, kalau palsu katakan palsu dan hindari. Soal nikah jujur, pacaran jujur, masuk  nikah jujur jangan ada yang ditutup-tutup. Waktu saya mau masuk nikah, bersama calon isteri ditanya pertanyaan terakhir “masih suci?” kami jawab “masih om” maka dilayani pemberkatan nikah. Berupaya semuanya, jangan bengkok-bengkok, itu ular. Dalam nikah bengkok-bengkok itu berarti nikah diisi dengan ular. Dalam pelayanan jangan ular, soal uang jangan ular. Karakter jujur itu yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita.

 

Firman Tuhan juga disebut seperti sabun tukang benatu untuk membersihkan noda dari pakaian. Artinya membersihkan noda dalam pelayanan. Termasuk malas beribadah, itu salah satu noda yaitu noda malas. Boleh dicek dalam Matius 25:26, waktu datang hamba yang beroleh laba 5 talenta Tuhan katakan “baik sekali perbuatanmu hambaKu”. Kepada hamba yang memperoleh laba 2 talenta juga Tuhan katakan “baik sekali perbuatanmu”. Hamba yang punya 1 talenta malah menyembunyikan talentanya dalam tanah. Dulu bangsa Israel kalau mau buang hajat, mereka menggali tanah dan menyembunyikan di situ. Jadi noda malas ini menganggap pelayanan itu seharga kotoran! Tidak lagi dikatakan hai hambaku, tetapi hai hamba yang malas dan jahat, berarti terpisah dari Tuhan dan dia masuk dalam kegelapan dan kertakan gigi. Ayo noda malas dan jahat ini biar disucikan dalam pelayanan kita. Pakaian itu termasuk perilaku dan perkataan kita sehari-hari, jangan ada noda jahat dan noda najis. Jadi harus ada hati yang baik, karakternya baik, taat jujur.

 

2)      Tidak berhenti sampai di situ. Api Tuhan itu ditambah api ujian.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Api ujian ini bentuknya macam-macam. Dikucilkan, difitnah, biarlah kita kuat. Orang yang disucikan oleh Firman dia akan taat. Di tangan ada pedang di mulut ada pujian. Orang yang disucikan mulutnya penuh pujian penyembahan, bukan persungutan dan tidak akan saling mempersalahkan. Tetapi berseru puji Tuhan, Yesus baik, Tuhan Yesus tidak pernah salah, apa yang dia buat baik buat saya. Jangan cuma kita nyanyikan tetapi kita praktekan. Orang yang mau disucikan api Firman, dia tahan melalui api sengsara.

Mazmur 149:6

149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

 

Pegang pengajaran yang sudah diwariskan oleh pendahulu kita, beliau sudah perjuangkan dengan gigih kendati harus ditendang organisasi. Di mulut ada pujian penyembahan. Meskipun ujian datang, kita bisa memuja dan memuji Tuhan. Bukannya malah berlarut-larut dalam kesedihan. Nyanyian pujian kepada Tuhan itu mengganti semangat yang pudar. Jujur dengan meninggalnya orang tua rohani kita ada kendor semangat kita, ayo pegang pedang Firman dan pujian penyembahan mengganti semangat yang pudar. Mari teruskan pelayanan orang tua rohani kita, lanjutkan dan pertahankan keteguhan dalam pengajaran. Jangan kalah! Bapak gembala sudah menang, kita juga harus menang. Tuhan sudah mau datang, sebentar lagi kita akan bersama dengan orang-orang yang kita cintai.

 

Pujian penyembahan itu adalah pengganti semangat yang patah.

Yesaya 61:2-3

61:2 untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,

61:3 untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.

 

Kalau menghadapi masalah dan ujian seperti ini semangat kita tidak pudar, itu kemuliaan. Orang lain boleh bicara macam-macam dan mengejek, tetapi kalau kita diuji tetap tidak pudar semangat kita, tetapi memuji dan menyembah Tuhan maka itu keagungan Tuhan. Jadi sangat salah kalau kita katakan tidak ada kemuliaan, ketika tidak pudar semangat kita itulah kemuliaan. Kemuliaan itu tidak diukur dari yang jasmani, sehat-sehat terus sampai Tuhan datang, bukan itu! Kemuliaan itu ketika kita diuji tetap semangat, tidak pudar.

 

Disebut tanaman Tuhan. Tanaman Tuhan ada di mana? Ada di Bait Allah. Buktikan kita ini tanaman Tuhan, jangan ada yang lepas dari Bait Allah.

Mazmur 92:13-16

92:13 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;

92:14 mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.

92:15 Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,

92:16 untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

 

Tuhan itu benar, Tuhan tidak salah. Kalau bapak gembala meninggal dunia, Tuhan tetap benar, Dia tidak salah, ada kemuliaan yang Dia nyatakan kepada kita. Mari kita kuat, di grup tidak usah air mata-air mata, harus saling menyemangati.

 

Jadi penampian iblis mau menggugurkan iman kita, kalau mau tergembala maka iman kita kuat teguh hati. Penampian dari Yesus memurnikan hati kita, sebab hati kita adalah sumber rohani.

I Petrus 1:6-7

1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.

1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

 

Kemuliaan yang akan kita raih nanti itu luar biasa, berpakaian matahari, berlandaskan bulan dan bermahkotakan 12 bintang. Tidak ada jenderal yang memiliki 12 bintang, nanti kita miliki. Pakaian yang paling mahal itu pakaian matahari, sepatu paling mahal itu sepatu bulan.

 

Kalau kuat teguh hati hasilnya:

1.      I Tawarikh 19:13

19:13 Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."

 

Tuhan melakukan yang baik di mata-Nya. Seiring waktu nanti kita tahu bahwa itulah yang baik di mata Tuhan. Sekarang mungkin kita anggap tidak baik. Tetapi kalau kita kuat teguh hati maka Tuhan akan lakukan yang baik di mataNya. Pintu sorga akan dibukakan bagi kita, sekarang bapak gembala sudah senang di sana beristirahat. Sekarang pertanyaan bagi kita, mau kuat teguh hati atau tetap bersedih dan lemah. Tuhan melakukan yang baik di mata-Nya, itu harus kita yakini.

 

2.      I Tesalonika 3:13

3:13 Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.

 

Kita akan dibawa sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan bersama semua orang KudusNya, baik yang sudah mendahului dan kita yang masih hidup sampai Tuhan datang. Kita akan bersama dengan Yesus di dalam kemuliaan yang kekal.

 

Biarlah kita kuat teguh hati. Tidak usah kita berlarut-larut dalam kesedihan. Apapun yang terjadi, orang mau ngomong apa, mau memperguncingkan atau menjelekan diam saja, Tuhan akan memperlihatkan kemuliaanNya. Yang penting kuncinya semangatnya tidak pudar. Bagi orang yang bertahan dalam penampian, pintu sorga terbuka baginya.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30

            Ibadah Raya → Pk. 09.00

            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00