20171114

Kebaktian Pemberkatan Nikah, Selasa, 14 November 2017 Pdt. Bernard Legontu




Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kejadian 2:22-25
2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Terciptanya manusia itu adalah gagasan dari Tuhan dan penciptaan manusia itu dimulai dengan pasangan nikah. Dalam kitab Kejadian dibuka dengan nikah dan kitab Wahyu ditutup dengan nikah. Nikah dalam kitab Kejadian adalah nikah yang jasmani. Dan nikah yang ada dalam kitab Wahyu adalah nikah yang rohani.

Nikah jasmani yaitu nikah Adam dan Hawa. Hawa diciptakan dari rusuknya Adam. Kita banyak mendengar hal itu dalam pelayanan di mana-mana baik dari nasihat orang tua maupun dalam pemberkatan nikah.

Nikah yang akhir adalah nikah Adam yang akhir yaitu Yesus. Alkitab mengatakan Yesus Mempelai Laki-Laki Sorga, siapa yang menjadi Mempelai WanitaNya? Itu sebabnya gereja Tuhan dalam II Korintus 11:2 lewat Ilham Roh kepada rasul Paulus, dikatakan gereja bertunangan dengan Yesus.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Jadi gereja diibaratkan wanita yang bertunangan dengan Yesus. Gereja terdiri dari manusia insani yang memiliki nikah jasmani. Itu sebabnya kalau gereja harus tahu tujuan dari nikah jasmani antara suami isteri kemudian ada buah nikah, itu disimpulkan secara bersama, gereja diibaratkan seperti perempuan yang bertunangan dengan Yesus. Sebabnya kalau kita tahu tujuan akhir yang juga disebut nikah, maka nikah di dunia ini tidak pantas kita mempermainkan. Tidak baik kalau gereja mengaku adalah orang percaya kemudian mempermainkan nikah.

Itu sebabnya mempelai pria dan mempelai wanita dengar, hari ini kamu diteguhkan. Gembala tidak mau mendengar esok lusa kamu berantakan. Jangan! Bawalah nikahmu, bawalah persekutuan nikamu yang akan diteguhkan hari ini, mengarah pada nikah yang rohani. Kalau pandangan dan pikiranmu ada seperti itu maka akan teratasi hal-hal yang mungkin terjadi dalam nikah misalnya perselisihan. Kita akan berkata “saya tidak mau bertengkar karena saya akan gagal nanti menikah dengan Yesus” sehingga pertengkaran itu teratasi.

Tetapi karena gereja tidak tahu tujuan akhir sehingga terlalu mudah bicara “cerai”. Terlalu gampang bicara “bawa pulang aku kepada orang tuaku”. Ini karena pemahaman orang Kristen terhadap nikah insani ini tidak paham tujuannya apa. Ini yang menjadi masalah.

Tuhan yang menciptakan nikah bukan manusia itu, bukan Adam, bukan Hawa, Tuhan yang menciptakan. Makanya jangan kita mempermainkan Sang Pencipta. Kita sering berkata “apa yang dijodohkan oleh Tuhan jangan diceraikan manusia” tetapi tahun depan cerai. Kemudian yang cerai itu menikah dengan yang lain dan ayat itu dibaca lagi. Itu sudah mendustai jemaat dan berbohong di hadapan Tuhan! Ini jahat di mata Tuhan.

Kalau gereja tahu tujuan akhir yaitu seperti perempuan yang tampil dalam Wahyu 12:1 maka kita akan berusaha ke sana. Semoga kalian berdua dan kita semua ada di dalamnya untuk bertemu dengan Yesus Mempelai laki-laki Sorga. Ini Ilham yang Tuhan berikan kepada Pdt. Van Gessel dan memang ada di dalam Alkitab.

Kalau ini ada pemikiran kalian berdua “saya mau bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Saya rindu bertemu dengan Dia” maka tidak akan gampang goyang nikahmu. Jangan esok lusa berkata “kalau saya tahu kau begini, saya tidak akan mau”. Jangan terlontar bahasa dan sedikitpun bicara “lebih baik kita cerai”. Itu bukan bahasa sorga, bukan bahasa Alkitab, bukan bahaya yang harus dikatakan orang Kristen, sebab bahasa Alkitab tidak seperti itu, itu tidak dibenarkan.

Aturan nikah dalam Kejadian pasal dua yang kita baca diangkat lagi oleh Yesus dalam Matius pasal 19, diangkat lagi oleh rasul Paulus dalam Efesus pasal 5. Berarti nikah dari zaman ke zaman tidak pernah berubah aturannya, tetap aturan sorga. Apa yang dulu dikatakan dalam Kejadian pasal 2 mulai ayat 23 dan 24, kemudian dibicaraan oleh Yesus dalam Matius 19:8-9, dibicarakan lagi oleh rasul Paulus, rasul untuk kita bangsa kafir, dalam Efesus 2:30-32. Jadi peraturan nikah tidak berubah.

Ketika Tuhan sudah menciptakan Adam, Tuhan mengatakan “tidak baik manusia itu sendiri” sehingga Tuhan membuat seorang wanita dari rusuk manusia itu yaitu Adam. Ada proses dari sebilah rusuk kemudian dibangun oleh tangan kuasa Tuhan menjadi wanita. Dan Tuhan sendiri yang menghentar Hawa kepada Adam.

Tuhan tidak bicara kepada Adam “nanti besok saya ciptakan lagi yang kedua yah, lusa saya ciptakan yang ketiga yah” tidak ada! Hanya satu. Yang bisa menceraikan mereka hanya maut. Dan ini bahasa yang seringkali diucapkan dalam pemberkatan nikah. Tetapi acap kali bukan maut yang memisahkan tetapi manusia yang memisahkan, kemudian dibicarakan di majelis dan di pemerintah. Siapa yang mau bercerai? Apa tidak malu dengan Tuhan, sebab tidak demikian Tuhan menciptakan nikah.

Sebagai hamba Tuhan saya tidak mentolerir kalau ada nikah yang sudah Tuhan percayakan saya gembalakan kemudian bercerai, tidak boleh! Kecuali orang itu kepala batu maka saya katakan “selamat jalan menuju ke neraka, bukan ke sorga. Karena sudah melawan Firman”.

Kalau kita belum tahu Firman saat itu, sekarang datang kepada Tuhan dan minta ampun. Tetapi kalau sudah tahu Firman dan tetap melakukan maka itu dosa sengaja dan tidak ada ampun.

Hawa dibawa oleh Tuhan kepada Adam. Gereja Tuhan bertunangan dengan Adam yang akhir, Yesus Adam yang akhir.
I Korintus 15:45
15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.

Mempelai laki-laki berarti Adam, mempelai perempuan berarti Hawa. Adam berarti cepat tutup mulut. Tetapi kalau Hawa, tidak cepat tutup mulut. Itu sebabnya seringkali isteri cerewet. Biarpun suami sudah diam dia marah terus. Suami sudah pikul cangkul masih dikejar dimarah terus. Ini bahaya kalau isteri seperti ini. Mempelai perempuan jangan sampai nanti kami dengar engkau marah-marah terus suamimu. Suami lapor kalau istrimu marah-marah terus, nanti gembala yang hajar dengan Firman.

Begitu juga suami tidak boleh sewenang-wenang kepada isteri. Jangan menjadi jenderal dalam rumah tangga sehingga isteri ketakutan. Apalagi kalau sudah ada buah nikah, anak-anak juga ketakutan. Baru mendengar suara ayah di halaman sudah lari menyelinap karena ketakutan. Apalagi ketika suami pulang, melihat tidak ada sambal dan sayur, isteri langsung berpikir “apalagi yang mau terjadi”. Banyak kali kami temui ketika suami pulang dari kerja tidak ada sayur, suami berkata “mana sayurnya” isteri malah balik memarahi suami, akhirnya suami angkat piring nasi dan banting di meja. Ini bahaya.

Nikah bukan diciptakan seperti ini. Tetapi semoga nikah yang diciptakan oleh Tuhan di dunia ini biarlah menghadirkan hal yang indah. Tuhan menciptakan bukan nikah suasana neraka tetapi nikah suasana sorga.

“Hawa adalah rusukku” kata Adam. Gereja Tuhan dikatakan oleh Yesus “tulangKu dan dagingKu”.
Kejadian 2:23
2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."

Efesus 5:30
5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.

Ephesians 5:30 (Terjemahan Inggris)
5:30 For we are members of his body, of his flesh, and of his bones. (=daging dan tulangnya)

Gereja itu adalah daging dan tulangNya Yesus seperti Hawa adalah daging dan tulangnya Adam. Kalau tahu nikah jasmani ini mengarah pada nikah yang rohani maka kita tidak akan sewenang-wenang di dalam nikah. Suami tidak akan merasa dia penguasa dalam rumah tangga dan isteri menjadi jongosnya. Demikian juga isteri tidak akan merasa menjadi jendril dalam rumah dan suami menjadi jongosnya. Bila masing-masing berkata “mau ke mana rohani saya ini” maka teratasi segala-galanya.

Hawa diciptakan dari rusuk kemudian Tuhan bawa kepada Adam lalu Adam berkata “ini daging dan tulangku”. Bagaimana kita gereja Tuhan ketika diciptakan oleh Tuhan dan datang kepada Yesus. Mungkin suami dan istri berkata “saya sudah datang kepada Yesus” tetapi ada proses supaya jika mau datang kepada Yesus. Siapa yang mengupayakan supaya kita bisa datang kepada Yesus?
Yohanes 6:44-45
6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

Jadi kalau mau datang kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, beri dulu hidupmu diajar oleh Bapa. Seperti Hawa dibentuk dari tulang Adam dan dibawa kepada Adam, begitu juga kita harus dibentuk oleh Allah Bapa lewat pengajaran lalu dibawa kepada Yesus. Kita semua perlu diajar supaya terpelihara nikah dan rumah tangga. Lewat pelayanan Bapa Sorgawi yang mengajar kita maka kita dibawa kepada Yesus “Yesus inilah Mempelai WanitaMu secara rohani”. Bahaya jika gereja Tuhan tidak menjadi Mempelai wanita Tuhan.

Di dalam kitab Wahyu terbagi 3 kehidupan Kristen
1.      Mempelai Wanita Wahyu 12:1
2.      Yang sudah naik rohani tetapi turun lagiWahyu 12:4
3.      Kristen yang rohani kanak-kanakWahyu 12:17

Yang kedua dan ketiga ini akan tertinggal untuk dianiaya oleh antikris. Tetapi yang pertama ini akan terangkat dan tidak dapat diganggu oleh antikristus yang akan datang menguasai dunia ini.
Mau terpelihara nikah dan diri kita secara pribadi butuh Firman pengajaran. Firman pengajaran ini yang menghentar kita pelan dan pasti kepada Yesus “Yesus inilah gerejaMu”. Gereja kalau tidak mendapatkan pengajaran yang kuat, akan gampang hancur. Sebab iblis begitu lihai dan licik.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

Demi keselamatan kita maka Bapa di Sorga memberikan pengajaran yang besar dan mulia. Jangan lepaskan pengajaran ini kalau mau aman nikahmu. Kenapa Tuhan sebut pengajaran yang besar? Sebab Efesus 5:32 mengatakan rahasia nikah itu adalah rahasia terbesar. Pernikahan Kristus dan gereja itu adalah rahasia yang besar. Maka pengajaran yang mengungkap nikah Kristus dengan gereja itu adalah pengajaran yang besar.
Efesus 5:32
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

Yang mengarahkan kita pada nikah yang rohani itu disebut pengajaran besar karena isinya menceritakan rahasia Tuhan yang besar.

Jangan digampang-gampangkan saja nikah. Suami dalam karyamu mencari nafkah, jangan lupa istri menunggu di rumah. Kalau ada gadis lain lewat kedip-kedip mata, jangan tergoda. Begitu juga istri. Kalau suamimu pergi lalu ada orang datang bertamu mungkin nyong hidung mancung atau nyong hidung pesek/ air mata baku pasiar, istri jangan tergoda! Ada suamimu mencari nafkah.

Ingat Firman pengajaran membina rumah tangga. Karena Firman pengajaran mengatur perilaku kita dihadapan Tuhan sebagai anggota keluarga Allah. Semua orang yang percaya kepada Yesus dan mengaku anggota keluarga Allah maka yang mengatur kehidupan kita adalah Firman itu sendiri.

Kenapa pengajaran ini disebut mulia? Seperti dalam resepsi ini, sekalipun saudara para tamu datang dengan baju dari Hongkong dan sepatu kaca tetapi yang paling mulia adalah pengantin.

Makanya pengajaran Tuhan yang besar itu mengungkap rahasia nikah Kristus dan gereja serta itulah yang paling mulia. Sebabnya saya rindu ke sana. Suami dan istri rindulah ke sana sebab nanti teratasi nikahmu.

Kita semua menyanyikan “tidak ada nikah yang tidak teruji” semua pasti teruji. Saya baru 41 tahun menikah, isteri saya ada di sana. Apalagi kalau menikah dua suku, suku satu bilang begini, suku lain bilang begitu. Kalau bukan karena pengajaran kami bisa berantam. Apalagi isteri saya ada darah barat dari orang tuanya, bisa kami berantam bila mempertahankan budaya masing-masing.
Kalau bukan pengajaran kami bisa hancur. Kenapa bisa hancur? Karena tidak memahami tujuan pengajaran Firman yang besar dan mulia yaitu untuk keselamatan kita. Pengajaran Firman ini adalah cara sorga untuk mengatur anggota keluarga Allah karena kita sudah menjadi anggota keluarga Allah, jangan pakai pakaian lain.
I Timotius 3:14-15
3:14 Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
3:15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.

Kita dulu di dalam gelap dan kita diatur oleh raja gelap itulah iblis. Kemudian kita pindah pada kerajaan terang, raja kita adaah Yesus sehingga kita menjadi keluarga Allah. Masakan keluarga Allah masih mau diatur oleh cara kerajaan gelap. Tersinggung Tuhan kalau seperti itu! Jangan kita lakukan!

Kalau sedikit-sedikit masalah “ayo kita pergi kepada majelis adat supaya dibicarakan” lalu orang itu berkata “engkau yang salah, ayo sembelih seekor sapi supaya dimakan orang sekampung”. Di mana Korban Kristus Anak Domba Allah, kalau seperti itu sudah melecehkan korban Kristus!

I Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Untuk kita diatur sebagai keluarga Allah maka kita harus mengerti rahasia ibadah. Nikah yang tidak dibawa dalam ibadah yang ada Firman pengajaran yang besar dan mulia maka dapat dipastikan nikah itu akan berakhir pada tempat yang mengerikan.

Ibadah itu adalah yang paling di atas. Makanya sesibuk apapun suami dan istri ingat ibadahmu karena di dalam ibadah itu ada rahasia besar. Jangan sampai suami mengatakan kepada istri “kalau mau pergi gereja, pergilah sendiri, saya di rumah saja” nikah seperti apa kalau seperti ini.

Di dalam nikah itu banyak orang tidak punya minat beribadah. Begitu sudah satu dua bulan menikah, isteri mulai muntah-muntah, dia berkata “kau saja beribadah, saya mulai muntah-muntah”. Waktu bayi lahir, muncul lagi suami isteri. Pendeta katakan “Tuhan sudah karuniakan satu anak, rajinlah datang beribadah”. Belum satu tahun sudah mulai muntah-muntah lagi, mulai lagi tidak masuk gereja. Kalau tidak mau datang gereja bagaimana mau diatur sebagai keluarga Allah.

Itu sebabnya keluarga Allah harus diatur oleh pengajaran Firman Tuhan di dalam gereja lewat tiga macam ibadah. Itu penting untuk mencapai status menjadi Mempelai Wanita Tuhan untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Aktiflah dalam 3 macam ibadah pokok:

1.      Ibadah Raya, dalam Tabernakel kena pelita emas.

2.      Pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, dalam Tabernakel kena meja roti sajian.
Dua tumpuk roti ada pada satu meja sebab lewat Firman pengajaran kita mau dibawa dua menjadi satu. Satu ketul roti dibuat dari dua gomer tepung yang terbaik. Jadi dalam ibadah pendalaman Alkitab kita didorong untuk dua menjadi satu, nikah dengan Kristus dan mengerti nikah yang jasmani.

Suami dan istri, setelah doa berkat kalian bukan lagi dua tetapi satu. Ini tujuan ibadah pendalaman Alkitab, di situ ada perjamuan kudus.

3.      Ibadah doa penyembahan, dalam Tabernakel kena Mezbah Dupa Emas
Doa penyembahan itu penting, apalagi untuk nikah yang baru seperti itu. Juga dalam gereja ada ibadah doa penyembahan, sehingga kita tertolong untuk mencapai nikah yang rohani, karena itu yang mengatur kehidupan kita sebagai orang Kristen.

Dalam bahasa aslinya pengertian menyembah (proskoneho/proskuneo) adalah :
1)      Seperti anjing menjilat kaki tuannya
2)      Seperti isteri menyerah sepenuh kepada suaminya

Berarti kita merendahkan diri dan menyerah kepada Yesus, Dia Mempelai Laki-laki Sorga. Kenapa di dalam gereja Tuhan banyak yang lemas tidak kuat menghadapi dunia akhir zaman ini? Karena ibadahnya monoton, hanya ibadah raya terus. Di mana ibadah pendalaman Alkitab dan ibadah doa penyembahannya. Padahal Sorga mengajarkan ini tetapi mereka mengajarkan yang lain. Saya tidak mau sajikan ajaran yang lain, selain ajaran Tuhan.

Kita sudah menjadi anggota keluarga Allah. Kalau sudah menjadi anggota keluarga Allah maka dari keluarga Allah ini Tuhan pilih siapa yang mau menjadi isteriNya. Banyak kehidupan Kristen tetapi tidak semua menjadi Mempelai WanitaNya. Kalau mau dipilih maka tiga macam ibadah ini harus kita praktekkan.

Selama ini saya tidak pernah melihat mempelai laki-laki malas beribadah. Mempelai perempuan juga setia beribadah. Jangan sampai setelah menikah menjadi tidak setia beribadah sebab mudah kalian diganggu oleh iblis.

II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

Jangan sampai kesetian kita disesatkan oleh iblis. Kesetiaan kedua mempelai jangan sampai luntur setelah menikah, bukan itu maksud Tuhan. Justru harus saling mengingatkan untuk setia menyembah Tuhan. Kami suami isteri belajar dan memohon kepada Tuhan, paling lambat setengah 4 subuh, biasanya jam 3 subuh sudah sujud kepada Tuhan sebab kami tahu kalau tanpa Tuhan hidup ini tidak ada apa-apanya.

Ingat! Yang akan diganggu oleh iblis adalah kesetiaan. Baik kesetiaan dalam nikah, yaitu kesetiaan isteri kepada suami atau kesetiaan suami kepada isteri. Iblis bukan iblis kalau dia tidak mengganggu. Banyak cara dia mau mengganggu. Oleh sebab itu kesetiaan itu harus kita pelihara baik-baik.

Bangsa Israel dalam Yeremia 2:2 disebut isterinya Tuhan, Mempelai Wanita Tuhan. Tetapi pasal 3 mereka menjadi tidak setia, akhirnya Tuhan berikan surat cerai. Kalau kita terpisah dari Tuhan berarti binasa untuk selama-lamanya. Kalau Tuhan membuang kita, siapa lagi yang tolong kita.

Tetapi untung, walaupun mereka tidak setia dan Tuhan berikan surat cerai, masih Tuhan tunggu “kembalilah kepadaKu, Aku tidak muram muka lagi dan tidak marah selama-lamanya” itu kata Tuhak kepada Israel yang digambarkan isteriNya Tuhan. Apalagi kepada kita gereja Tuhan sekarang ini.

Kedua mempelai jangan sampai setelah menikah kemudian tidak setia lagi. Awas, nanti Tuhan buang kalau seperti itu, bagaikan Israel yang diberikan surat cerai. Syukur-syukur kalau masih diberikan kemurahan.

Hari ini adalah hari yang istimewa bagi kedua mempelai.

Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar