20171116

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Kamis 16 November 2017 Pdt. Bernard Legontu




Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yehezkiel 5:1-17
5:1 Dan engkau, anak manusia, ambillah sebilah pedang yang tajam dan pakailah itu sebagai pisau cukur tukang pangkas; cukurlah rambutmu dan janggutmu dengan itu; lalu ambillah sebuah timbangan dan bagi-bagilah rambutmu.
5:2 Sepertiga harus kaubakar dengan api di tengah-tengah kota itu sesudah berakhir waktu pengepungannya; sepertiga harus kauambil dan tetaklah dengan pedang itu sekelilingnya; dan sepertiga lagi hamburkanlah ke dalam angin, dan Aku akan menghunus pedang dari belakang mereka.
5:3 Engkau harus mengambil sedikit dari rambut itu dan bungkus di dalam punca kainmu.
5:4 Dan sekali lagi engkau harus mengambil dari padanya, buangkan ke dalam api dan hanguskan dia di sana; dari sana akan keluar api untuk memakan seluruh kaum Israel. Dan berkatalah kepada mereka:
5:5 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Inilah Yerusalem! Di tengah-tengah bangsa-bangsa Kutempatkan dia dan sekelilingnya ada negeri-negeri mereka.
5:6 Ia sudah memberontak terhadap peraturan-peraturan-Ku lebih jahat dari pada bangsa-bangsa dan terhadap ketetapan-ketetapan-Ku lebih jahat dari negeri-negeri yang di sekitarnya; karena mereka menolak peraturan-peraturan-Ku dan kelakuan mereka tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku.
5:7 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena engkau lebih jahat dari pada bangsa-bangsa yang di sekitarmu dan kelakuanmu tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku dan engkau tidak melakukan peraturan-peraturan-Ku, bahkan engkau melakukan peraturan-peraturan bangsa-bangsa yang di sekitarmu,
5:8 sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku, ya Aku sendiri akan menjadi lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.
5:9 Oleh karena segala perbuatanmu yang keji akan Kuperbuat terhadapmu yang belum pernah Kuperbuat dan yang tidak pernah lagi akan Kuperbuat.
5:10 Sebab itu di tengah-tengahmu ayah-ayah akan memakan anak-anaknya dan anak-anak memakan ayahnya dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu, sedang semua yang masih tinggal lagi dari padamu akan Kuhamburkan ke semua penjuru angin.
5:11 Sebab itu, demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya, oleh karena engkau menajiskan tempat kudus-Ku dengan segala dewamu yang menjijikkan dan dengan segala perbuatanmu yang keji, Aku sendiri akan meruntuhkan engkau; Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan.
5:12 Sepertiga dari padamu akan mati kena sampar dan mati kelaparan di tengah-tengahmu; sepertiga akan tewas dimakan pedang di sekitarmu; dan sepertiga lagi akan Kuhamburkan ke semua mata angin dan Aku akan menghunus pedang dari belakang mereka.
5:13 Aku akan melampiaskan murka-Ku kepada mereka, sehingga hati-Ku yang panas tenang kembali dan Aku merasa puas; dan mereka akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN yang mengatakannya di dalam cemburu-Ku, tatkala Aku melampiaskan amarah-Ku kepada mereka.
5:14 Aku akan membuat engkau menjadi reruntuhan dan buah celaan di antara bangsa-bangsa yang di sekitarmu di hadapan semua orang yang lintas dari padamu.
5:15 Engkau akan menjadi buah celaan dan cercaan, menjadi peringatan dan suatu kengerian bagi bangsa-bangsa yang di sekitarmu, tatkala Aku menjatuhkan hukuman kepadamu di dalam kemurkaan dan kemarahan dan di dalam penghajaran-penghajaran kemarahan -- Aku, TUHAN, yang mengatakannya --
5:16 tatkala Aku mendatangkan atasmu kelaparan yang dahsyat, yang membinasakan, dan Aku mendatangkannya untuk membinasakan kamu, tatkala Aku memperdahsyat bencana kelaparan atasmu dan memusnahkan persediaan makananmu.
5:17 Aku akan mendatangkan kelaparan atasmu dan binatang-binatang buas di tengah-tengahmu, yang akan memunahkan anak-anakmu; sampar akan berkecamuk dan darah akan mengalir di tengah-tengahmu dan Aku akan mendatangkan pedang atasmu, Aku, TUHAN, yang mengatakannya."

Ini Firman nubuatan yang diucapkan Yehezkiel. Jadi Yehezkiel bernubuat tentang apa-apa yang akan Tuhan lakukan. Ada tiga serangkai hukuman Tuhan di sini yaitu pedang, kelaparan dan bela sampar. Ini berarti pelajaran bagi kita. Israel sudah mengalami secara fisik dan memang sangat-sangat menderita, memilukan dan menyayat hati. Tetapi apa yang terjadi bagi bangsa Israel dulu dibandingkan dengan yang akan terjadi di depan ini, itu belum ada apa-apanya walaupun sudah parah. Tetapi dibandingkan dengan yang akan terjadi di depan ini, itu tidak hanya bersifat teritorial tetapi global/ seluruh dunia.

Mengapa Tuhan dalam bacaan tadi harus melepas pedang, kelaparan dan bela sampar kepada umat Tuhan? Karena umat Tuhan sudah memberontak kepada Tuhan dan akhirnya dua kali Tuhan mengatakan “Aku akan menjadi lawan mereka”. Kalau hanya musuh secara daging (manusia) melawan kita, ada Tuhan yang menjadi pembela kita. Tetapi kalau Tuhan yang telah menjadi lawan kita, siapa lagi yang mau menjadi pengantara. Ini harus kita waspadai agar kehidupan kita akhir zaman ini jangan sampai mengundang murka Tuhan.

1.      Kelaparan
Murka Tuhan yang disebutkan pada ayat 12, kelaparan yang lebih dominan. Kenapa kelaparan ini diberikan porsi besar?
Ulangan 8:3
8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.

Jadi kalau bicara tentang kelaparan, tujuan Tuhan agar manusia itu ingat kepada Firman. Apalagi kita orang Kristen, supaya kita ingat Firman, ingat roti dari sorga. Yesus sendiri berkata “Akulah roti yang turun dari sorga”. Ketika kita mengabaikan dan melalaikan jiwa kita dalam seruannya minta diberi makan roti dari sorga namun itu kita redam, apa boleh buat, orang itu kelak akan bertemu dengan kelaparan yang dahsyat.
Kalau sekarang ini kita lalai atau mengabaikan kesempatan untuk mendapatkan roti dari sorga maka terpaksa Tuhan akan bertindak, akan membuat manusia itu lapar, mencari roti dari sorga tetapi tidak dia ketemukan lagi. Inilah kelaparan yang paling parah.

Kenapa Tuhan harus ganjar dengan kelaparan?
a)      Karena sekarang ini merasa kenyang
Kita gereja Tuhan di akhir zaman ini, Tuhan justru membuat kelimpahan Firman agar menjamin kehidupan kita yang dalam Lukas 6:21 disebutkan bahwa yang lapar sekarang dijamu oleh Tuhan. Tetapi kalau sekarang kita tidak merasa lapar, melainkan merasa kenyang maka akan Tuhan rubah. Itu ada dalam Lukas 6:25.
Lukas 6:21
6:21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.

Berarti ada minat, ada kerinduan hati untuk dipuaskan. Bagaimana cara Tuhan memuaskan kita? Lewat kelimpahan Firman. Jadi kelimpahan Firman lewat pembukaan rahasia Firman, itu untuk melayani hamba Tuhan yang punya minat, yang ada rasa lapar. Tetapi awas kalau sekarang ini dia tidak ada rasa lapar maka Tuhan akan balas.
Lukas 6:25
6:25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.

Ini orang yang tidak punya minat. Dia merasa hidupnya tidak butuh roti dari sorga. Dia merasa kenyang padahal itu suatu kebohongan, dia ditipu oleh iblis. Ini yang jangan terjadi dalam diri kita.

Olehnya gereja Tuhan, umat Tuhan, sekarang kesempatan Tuhan untuk menjamin kita maka Tuhan curahkan limpah berkat Firman. Jadi kehidupan yang di tengah-tengahnya ada kelimpahan Firman dan dia tidak memperhatikan maka dia akan merasakan Lukas 6:25.

Orang yang sekarang kenyang kemudian kelak menjadi lapar, berarti Tuhan sudah menjadi lawan baginya. Kalau sekarang dia lapar dan Tuhan berikan makanan yang limpah, berarti Tuhan bersama dengan dia.
Yehezkiel 5:8
5:8 sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku, ya Aku sendiri akan menjadi lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.

Berarti benar-benar orang itu sudah memposisikan dirinya menjadi lawannya Tuhan. Ini yang jangan sampai kita kena.

Saya sebagai hamba Tuhan selalu memberikan penekanan karena hal ini mengerikan. Nubuatan Yehezkiel pasal 5 ini adalah nubuatan berganda, telah terjadi pada Israel dahulu dan akan terjadi pada kita di depan ini. Kalau sekarang kita tidak punya gairah, santai-santai saja, kita abaikan sementara limpah Firman. Maka satu saat kelimpahan Firman ini ditutup oleh Tuhan, maka akan terjadi kelaparan melanda namun sudah tidak ada lagi pemberian Tuhan (roti).

Ini jangan sampai terjadi, saya sebagai hamba Tuhan mengingatkan kita tentang hal ini. Jangan sampai kita tidak bergumul. Kita harus nyatakan kepada Tuhan “Tuhan aku lapar” Tuhan pasti buka jalan. Perintang/ penghalang, itu kecil bagi Tuhan. Kalau kita menyatakan “Aku lapar Tuhan” lalu ada yang coba halangi maka Tuhan akan menjadi lawan orang itu. Tetapi kalau kita mengatakan “aku kenyang” maka Tuhan yang menjadi lawan kita.

Ketika sudah tiga hari orang mengikuti Yesus maka murid-murid mengatakan “ hari sudah gelap, suruhlah mereka pulang”. Tetapi Yesus katakan “jangan biarkan mereka pulang dengan lapar nanti mati di jalan, beri mereka makan”. Sebab mereka lapar terhadap roti dari sorga.
Matius 15:30-31
15:30 Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
15:31 Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.

Di sini terjadi kegerakan penyehatan tubuh.

Matius 15:32
15:32 Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."

Ini karena mereka lapar akan Firman Tuhan, sehingga tiga hari mengikuti Tuhan Yesus. Karena mereka tiga hari mengikut Tuhan maka sekarang Tuhan akan menjamu mereka.

Matius 15:33-34
15:33 Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: "Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?"
15:34 Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."

Jadi kelaparan karena mereka ikut Tuhan, tidak peduli dengan situasi dan kondisi, maka Tuhan jamin dengan tujuh ketul roti. Berarti kesempurnaan. Pelayanan Tuhan terhadap orang yang serius mengikut Tuhan, dijamin dengan angka tujuh berarti hidup disempurnakan.

Sebagai hamba Tuhan, tentu saya harus lebih dahulu banyak membaca Firman dan banyak melipatkan lutut. Itu memang kewajiban atau tanggung jawab. Karena saya berhadapan dengan orang yang lapar yang harus diberi makan. Kepada orang yang tidak antusias berarti merasa diri kenyang, baginya tidak ada lagi pelayanan. Dia akan menjadi kacau balau karena tidak ada lagi pelayanan dari Sorga, tidak ada lagi pelayanan dari hamba Tuhan. Karena selama ini dia merasa tidak butuh Firman maka akhirnya orang itu kalangkabut, betapa merisaukan nasib orang itu. Ini jangan terjadi pada kita.

Tidak berhenti sampai di situ, sebab ada tiga serangkai murka Tuhan yaitu kelaparan, pedang dan bela sampar. Ini adalah peringatan Tuhan kepada kita, betapa pentingnya merawat jiwa kita. Jiwa ini tidak bisa datang sendiri di sini sebab dia punya sarana yaitu tubuh. Kalau tubuh tidak datang beribadah maka jiwa dan roh tidak ada di sini. Karena tubuh itu adalah tempat jiwa dan roh mengekspresikan.

Sebagaimana kita merawat tubuh, kita juga harus merawat jiwa kita. Mari kita perhatikan, jangan sampai satu saat, karena kita merasa kenyang sekarang lalu kelaparan datang tetapi tidak ada pelayanan lagi. Tetapi kalau sekarang kita kelaparan maka Tuhan masih siap melayani dengan limpah. Ini patut kita apresiasi.

Jangankan umat Tuhan, hamba Tuhanpun waktu untuk sembayang tidak ada, waktu untuk baca Firman tidak ada, tetapi sibuk di handphone terus. Bagaimana mau siap menjamu orang yang lapar? Tuhan katakan “itu jiwa yang telah Aku beli dengan darahKu, merintih rohaninya, tetapi mana kau beri pelayanan”. Pelayanannya pun hanya lima belas menit, bahkan lima menit sudah selesai.

Coba kalau makan makanan yang enak, katakanlah makan kepiting. Begitu lama saudara memilah-milah dan menikmatinya karena enak. Kalau mau makan dalam waktu singkat, makanlah bubur encer. Berarti yang dilayani itu kategori kanak-kanak karena yang melayani rohaninya juga masih TK.

b)      Ulangan 28:47-48
28:47 "Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya,
28:48 maka dengan menanggung lapar dan haus, dengan telanjang dan kekurangan akan segala-galanya engkau akan menjadi hamba kepada musuh yang akan disuruh TUHAN melawan engkau. Ia akan membebankan kuk besi ke atas tengkukmu, sampai engkau dipunahkan-Nya.

Karena hidup itu sudah tidak butuh merendahkan diri, akhirnya Tuhan hadirkan kelaparan, telanjang dan binatang buas. Sifat merendah itu diberikan gambaran dalam bentuk melayani. Ibadah dan pelayanan itu sama dengan kita merendahkan diri di hadapan Tuhan.

Bila tidak mau merendahkan diri maka yang pertama disebut, Tuhan akan membuat mereka lapar. Padahal pada ayat 47 dikatakan mereka sudah kaya. Berarti kekayaan itu sudah tidak bisa lagi menunjang kebutuhan hidupnya, jiwa dan juga tubuhnya, kalau itu semua dirampas antikristus. Dikatakan tadi dimusnahkan, yang akan memusnahkan adalah antikristus. Berarti kekayaannya tidak bisa lagi menyelamatkan. Namun orang yang merendahkan diri dilindungi oleh Tuhan.

Imamat 25:55,42
25:55 Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba; mereka itu adalah hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu."
25:42 Karena mereka itu hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir, janganlah mereka itu dijual, secara orang menjual budak.

Israel yang ditebus dari Mesir kemudian Tuhan sebut “hamba-hambaKu”. Hamba itu adalah orang yang mengabdi kepada majikan, beribadah dan melayani. Kita yang tadinya hamba dosa kemudian menjadi hamba kebenaran. Dulu tubuh jiwa dan roh kita, kita serahkan kepada dosa, kepada iblis menjadi hamba iblis. Sekarang serahkan tubuh, jiwa dan rohmu menjadi hamba kebenaran.

Jangan sampai kita disergap oleh kelaparan, karena berat di depan ini. Kelaparan yang luar biasa akan terjadi.

Gereja Tuhan hari-hari terakhir ini, mumpung ada kelimpahan Firman maka itu adalah jawaban Tuhan atas orang yang lapar. Karena ada gairah dan minat akan Firman Tuhan maka dijawab Tuhan dengan kelimpahan Firman. Seandainya saya tidak ada rasa lapar akan Firman, tidak mungkin Tuhan percayakan kelimpahan Firman. Karena saya merasa lapar akan Firman Tuhan, saya tangisi, saya mau makan, apalagi di belakang saya banyak yang lapar maka Tuhan berikan kita kelimpahan Firman.

Jadi harus bermula dari gembala, dari hamba Tuhan. Kalau hamba Tuhan sendiri tidak ada roh lapar akan kebenaran Firman, bagaimana kepadanya bisa dipercayakan Firman. Akhirnya yang dilayani itu tetap lapar dan Tuhan akan menariknya di mana ada kelimpahan Firman. Ini jangan sampai terjadi pada kita.

c)      Karena ditipu dirinya sendiri, merasa dirinya kenyang.
Yesaya 29:8
29:8 seumpama seorang yang lapar bermimpi ia sedang makan, pada waktu terjaga, perutnya masih kosong, atau seumpama seorang yang haus bermimpi ia sedang minum, pada waktu terjaga, sesungguhnya ia masih lelah, kerongkongannya masih dahaga, demikianlah halnya dengan segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan gunung Sion.

Jadi ini adalah orang yang merasa dirinya kenyang tetapi setelah itu baru dia sadar bahwa dia ditipu oleh dirinya sendiri. Tanpa sadar kita seringkali ditipu diri kita sendiri. Dia merasa tadinya dia makan, tetapi begitu dia sadar ternyata perutnya keroncong.

Firman Tuhan yang datang itu punya tujuan khusus, sebab kita mau ditarik oleh Tuhan masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Itu sebabnya dalam Matius 15:30-31 tadi terjadi penyehatan tubuh. Tuhan melihat anggota tubuhNya yang disehatkan ini dan Tuhan tidak mau mereka lapar. Makanya Tuhan berikan tujuh ketul roti dan mereka makan dalam kelimpahan.

2.      Bela sampar
Ulangan 32:24
32:24 Apabila mereka sudah lemas karena lapar dan merana oleh demam yang membara, dan oleh penyakit sampar, maka Aku akan melepaskan taring binatang buas kepada mereka, dengan racun binatang yang menjalar di dalam debu.

Pertama lapar, kemudian merana mencari makan namun tidak mendapatkan. Akhirnya mereka demam karena perut mereka kosong, serta kena penyakit sampar. Tidak berhenti sampai di situ, Tuhan bawa lagi binatang buas untuk melahap mereka. Betul-betul manusia konyol habis. Itu sebabnya jangan sampai hal-hal seperti ini menimpa saya dan saudara.

Dalam Wahyu 6:8 sudah terakumulasi lapar, binatang buas dan kematian. Luar biasa kalau Tuhan membalas. Itu sebabnya saya tidak mau Tuhan menjadi lawan saya, itu berbahaya. Saya mau menjadi mitranya Tuhan. Kenapa Tuhan menjadi lawan kita? Karena kita sudah memberontak. Kita tidak unjuk rasa, tetapi kita berontak kepada Tuhan dengan sikap-sikap tidak hormat, ini jangan sampai terjadi.

Bagaimana supaya lapar, merana, deman, bela sampar dan binatang buas ini jangan kena kepada kita?
Keluaran 23:25
23:25 Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.

Kalau beribadah maka pertama roti diberkati. Raja Daud mengatakan “aku belum pernah melihat orang benar, anaknya meminta-minta”. Jasmani diberkati, apalagi kalau kita beribadah lalu roti diberkati, berarti pembukaan rahasia Firman limpah dalam jemaat. Itu bukti roti kita diberkati, sehingga lapar itu teratasi.

Kemudian dikatakan aliran sungai mengalir sehingga kita mengalami pekerjaan penyucian dari air Firman itu sendiri. Apa yang kita hauskan dan kita laparkan dipenuhi oleh Tuhan.

Kemudian penyakit dilalukan oleh Tuhan. Tubuh sehat berarti tidak ada cacat cela lagi secara rohani. Formula supaya penyakit bela sampar dan demam ini sembuh adalah beribadah dan melayani sesuai kehendak Tuhan.

Kita lihat di mana-mana digalakkan ibadah. Tetapi kita harus selektif dengan ibadah. Pertama kita lihat apakah rotinya limpah atau tidak. Kita lapar, tetapi tidak ada roti atau hanya tipis, maka tidak tertolong rasa lapar kita. Kita haus, lalu airnya hanya sedikit, maka tidak tertolong rasa haus kita. Itu sebabnya kita lihat di dalam ibadah pelayanan itu apakah ada kelimpahan roti, apakah ada air mengalir, maka itulah ibadah yang bisa memenuhi rasa lapar dan rasa haus kita.

Penyakit tubuh secara jasmani disembuhkan dan juga penyakit rohani juga harus kita perhatikan. Berarti segala cacat cela dan kerut rohani kita tertolong kalau kita beribadah. Kita menghambakan diri dan merendahkan diri kepada Tuhan maka kelaparan dan rasa haus kita dijamu oleh Tuhan. Kalau sudah seperti itu apalagi yang kurang.

Amos 5:24
5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."

Saudara lihat bahwa keadilan dan kebenaran itu seperti air sungai yang mengalir. Di mana kita temukan? Di dalam ibadah yang benar. Sebab yang kita baca dalam Amos tadi adalah ibadah yang tidak pas pada selera Tuhan. Makanya Tuhan suruh mencari ibadah yang berkenan kepada Tuhan di mana roti Firman Tuhan limpah, di mana ada air kebenaran Firman yang mengalir dengan limpah untuk membawa hanyut semua yang kotor yang ada pada diri kita dan membersihkan kehidupan kita.

3.      Pedang
Kalau di dalam Wahyu pasal 6, pedang ditaruh urutan pertama baru kelaparan dan sesudah itu bela sampar. Tetapi dalam Yehezkiel pedang ditaruh pada urutan terakhir.

Wahyu 6:3-4
6:3 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"
6:4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.

Damai itu sudah dicabut oleh Tuhan. Kenapa mereka harus disambar pedang. Karena selama ada uluran tangan Tuhan untuk mendamaikan kehidupan mereka dengan Bapa di Sorga lewat Korban Kristus tidak dihargai, bahkan diolok, dinista, dihina. Padahal Korban Kristus itu adalah sarana sorga untuk mendamaikan kita dengan Bapa di Sorga. Tetapi ini sudah diabaikan atau tidak dihargai. Karena tidak ada penghargaan manusia akan korban Kristus maka damai itu dicabut oleh Tuhan dari atas muka bumi.

Kalau sekarang ini masih ada sarana untuk mendamaikan segala kejahatan dan kenajisan kita mari kita manfaatkan. Jangan kita berpura-pura seperti orang baik. Selama sarana masih ditawarkan dan kita masih bertahan dengan tidak melakukan ibadah pelayanan, maka satu waktu sarana itu dicabut dan biarpun mau mengaku sudah tidak ada pengampunan lagi.

Jalan yang Tuhan berikan kepada kita tidak sulit dan tidak ribet, hanya mengaku. Kalau mengaku berarti menghargai korban Kristus, kepadanya ada damai. Kalau damai sudah dicabut, kita mau mengaku kepada siapapun sudah ditutup oleh Tuhan.

Wahyu 6:3-4
6:3 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"
6:4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.

Jadi sorga memberikan sarana untuk mendamaikan kita manusia dengan Bapa di sorga. Kita punya kerinduan “saya mau masuk sorga” tetapi sarana yang Tuhan berikan yaitu Korban Kristus kita hinakan, tidak kita manfaatkan. Kita pikir kita bisa damai dengan Tuhan dengan cara kita sendiri. Tidak ada cara lain kecuali dengan korban Kristus. Kita perhatikan baik-baik, mumpung masih diberi kesempatan di mana damai belum dicabut oleh Tuhan.

Dulu kita bermusuhan dengan Tuhan ketika hidup di dalam dosa. Makanya jangan kita mempertahankan dosa, mempertahankan dosa sama dengan mempertahankan permusuhan dengan Tuhan.
Roma 5:6-10
5:6 Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.
5:7 Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar -- tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati --.
5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.
5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!

Sarana dari sorga untuk mendamaikan perseteruan kita dengan Tuhan adalah lewat Korban Kristus. Kalau kita benar-benar memperdamaikan diri dengan sorga lewat Korban Kristus, sudah jelas pasti selamat. Tetapi kalau kita mempertahankan dosa, mempertahankan diri dengan tidak berdamai dengan sorga lewat korban Kristus, sama dengan kita bertahan tetap menjadi musuh Tuhan. Apalagi kalau sampai korban Kristus dihinakan.

Yesus dicaci maki sekalipun tidak berdosa namun Dia menyerahkan kepada Allah Bapa untuk membalas.
I Petrus 2:23
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

Kita adalah pengikut Kristus, tidak usah kita membalas. Kita bukan dipakai oleh Tuhan untuk ribut tetapi untuk membawa damai. Kalau orang membenci kita terima saja, tidak usah kita balas. Inilah yang terbaik bagi gereja Tuhan.

Kita ini memang dulu memusuhi Tuhan.
Kolose 1:21
1:21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

Memusuhi Tuhan dalam hati pikiran, wujudnya nyata dalam perbuatan yang jahat. Jadi ketika kita berbuat jahat berarti kita musuh Tuhan. Kalau musuh Tuhan bagaimana mau dibawa ke sorga. Olehnya kita damai, sifat yang jahat dan tidak berkenan itu jangan diteruskan, mari kita damai dengan Tuhan. Kalau kita damai dengan Tuhan pasti kita selamat.

Sialnya lagi di hari-hari terakhir ini banyak orang yang tetap menggalakkan menjadi seteru Allah. Sadar atau tidak sadar dia mengundang kuda merah (pedang)!
Filipi 3:18
3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

Paulus menangis karena melihat secara kasat mata gerakan-gerakan orang di seputarnya sudah hidup sebagai seteru salib Kristus. Sebabnya bapa ibu kekasih dalam Tuhan, ada korban Kristus. Kalau kita melakukan pelanggaran, ada kejahatan perbuatan kita lakukan yang tidak sesuai kehendak Tuhan masih ada korban Kristus. Solusinya jangan kita pertahankan perlawanan dengan Tuhan sebab nanti Tuhan angkat bendera “Aku menjadi lawanmu!”. Celaka kalau sudah seperti itu.

Kalau kita sudah melakukan sesuatu dan kita bersikukuh kita ini orang baik padahal kita orang jahat di mata Tuhan maka maka orang itu menjadi seteru Tuhan dan tidak bisa masuk sorga. Bukan sorga tempatnya orang yang menjadi musuh Tuhan.
Mazmur 146:7
146:7 yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung,
Tiga serangkai tadi (lapar, pedang, sampar) ditunjukkan pada ayat di atas bahwa hanya Tuhan yang bisa melepaskan kita lewat Korban Kristus.

Ulangan 32:24-25
32:24 Apabila mereka sudah lemas karena lapar dan merana oleh demam yang membara, dan oleh penyakit sampar, maka Aku akan melepaskan taring binatang buas kepada mereka, dengan racun binatang yang menjalar di dalam debu.
32:25 Pedang di luar rumah dan kengerian di dalam kamar akan melenyapkan teruna maupun dara, anak menyusu serta orang ubanan.

Itu sebabnya sekarang ini ada tawaran Tuhan. Tuhan masih menawarkan pendamaian.
I Yohanes 2:1-2
2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

Manfaatkan tawaran pendamaian oleh sorga lewat Korban Kristus. Bila kita ada melakukan kesalahan baik kemarin, bulan lalu atau tahun lalu, ayo ada korban pendamaian (hilasmos), ada tawaran Tuhan.

Seringkali kita lupa bahkan merasa tidak perlu berdamai, merasa kita tidak perlu menyelesaikan, merasa kita tidak perlu mengaku, merasa kita orang baik-baik padahal kita sudah menjadi musuh Tuhan. Jangan sampai terjadi seperti itu.

Tiga serangkai hukuman Tuhan ini secara akumulasi disatukan oleh Tuhan dalam Yehezkiel pasal 5 dan dalam Wahyu pasal 6. Saya ngeri kalau melihat hal ini. Lihat saja sekarang. Dulu perang dunia pertama disusul perang dunia kedua. Saya tidak tahu kalau sekarang sudah mau terjadi. Itu berarti damai dicabut dari dunia dan manusia mandi-mandi darah. Bahkan dikatakan darah itu mengalir setinggi kekang kuda.

Marilah kita gunakan kesempatan di hari-hari terakhir ini. Katakan “aku lapar” maka Tuhan siapkan makanan dalam kelimpahan. Kalau saudara katakan “saya membutuhkan pribadiMu, saya mau beribadah dan melayani” maka teratasi semuanya. Kelaparan, rasa haus dan penyakit semua teratasi oleh Tuhan. Manfaatkan perdamaian yang Tuhan tawarkan sekarang. Jangan kita merasa baik-baik padahal sudah melakukan banyak kejahatan.

Tuhan Memberkati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar