20171111

Kebaktian Doa, Sabtu 11 November 2017 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 3:1-6
3:1 Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
3:2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.

Begitu Nikodemus bertemu dengan Yesus, dia langsung memberikan pujian dan sanjungan yang nadanya memberi hormat kepada Tuhan Yesus. Ini bahasa yang pertama dia ucapkan “guru, kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah, sebab tidak ada seorangpun  yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya”.

Perkataan ini mengandung pujian, hormat dan sanjungan. Tetapi pujian itu tidak ditanggapi oleh Tuhan Yesus. Sebab pujian, sanjungan, hormat dan puji dari siapapun kalau belum ada tanda kelahiran baru itu tidak punya nilai rohani. Itu sebabnya Yesus langsung menggiring dan membawa petinggi agama Yahudi ini pada ayat yang ketiga tentang kelahiran baru. “Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah”.

Sanjungan, pujian dan hormat itu memang hanya untuk Raja Kerajaan Allah. Tetapi Tuhan ingin pujian itu datang dari orang yang sudah lahir baru. Ini adalah titik start seseorang untuk melihat kerajaan Allah. Bukan hanya melihat tetapi menjadi penghuni kerajaan Allah. Hal ini mengejutkan pemimpin agama Yahudi ini.

Itu sebabnya soal lahir baru, tidak ada yang dikecualikan. Pemimpin agamakah, orang berada, orang miskin, orang pandai, orang bodoh, tidak ada yang dikecualikan kalau mau melihat kerajaan Allah. Apapun status manusia di dunia ini, rajakah atau orang yang tinggal di kolong jembatankah, kalau mau melihat kerajaan Allah harus lahir baru. Itu adalah isi atau napas dari ayat tiga dan ayat-ayat seterusnya yang telah kita baca tadi.
Jadi Nikodemus ini sebagai orang Yahudi, dia adalah seorang yang beragama bahkan pemimpin agama Yahudi, tetapi dia juga perlu lahir baru. Mengapa?
Yesaya 53:6
53:6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.

Jadi walaupun dia pemimpin tetapi itu adalah jalan sendiri. Domba saja sudah sesat apalagi kita bangsa kafir. Israel saja pemimpin agamanya kena hal ini, dia tidak bisa pungkiri. Itu sebabnya ketika ayat ini dibaca, nafas ayat ini kena pada kisah di mana Yesus digambarkan seperti ular tembaga.

Mereka sudah domba, orang yang sudah ditebus dari Mesir. Kita mana pernah dibilangi domba. Kita ini anjing, babi, keledai. Mereka dalam keadaan seperti itu masih dikatakan “sekaliannya sesat seperti domba”. Kalau dikatakan “sesat seperti anjing” itu pas bagi kita.

Olehnya itu membutuhkan kelahiran kembali. Siapa manusia di dunia ini yang mau melihat sorga, mau masuk sorga tanpa patuh untuk melaksanakan hal ini. Itu sebabnya saudara yang diberkati Tuhan, masa lampau, masa lalu mereka, sampai saat itu adalah kehidupan yang dikategorikan oleh Tuhan sesat seperti domba, berarti gelap. Bukti mereka gelap ada pada pasal dua. Mereka tidak lagi menghargai kekudusan Bait Allah, itu bukti gelap. Termasuk Nikodemus tidak bertanggung jawab. Tetapi syukur dia datang mencari Yesus walaupun dalam suasana gelap malam karena memang suasana rohani mereka ada dalam gelap malam. Mereka datang kepada Yesus yang adalah terang dunia.
Yohanes 8:12
8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

Apalagi kita, hidup kita masa lalu adalah kehidupan di dalam gelap. Sedangkan pemimpin Yahudi saja ada dalam ketegori itu. Dan kita ada di bawah pemerintahan kuasa gelap. Sebelum lahir baru kita ada di dalam kegelapan dan diperintah oleh kuasa gelap. Sebabnya perlu lahir baru. Lahir baru ini adalah memisahkan kehidupan dari gelap yang diperintah oleh penguasa kegelapan untuk masuk pada kerajaan terang yang diperintah oleh raja terang. Berarti kita masuk dalam hidup sorgawi.

Karena kita sudah ada dalam terang dan diatur oleh penguasa terang berarti kehidupan kita adalah kehidupan Sorga. Kalau kehidupan sorga, kenapa kita masih bergabung dengan pemerintahan gelap yang dulu kita ada di sana. Itu sebabnya Tuhan bermurah hati mengungkapbukakan isi hatiNya, membuka rahasia Firman, supaya kita benar-benar putus dengan penguasa gelap, pemerintahan gelap, kehidupan gelap. Supaya kita hidup dalam hidup sorgawi dan diperintah oleh Raja terang yaitu Kristus Yesus. Tugas kami hamba Tuhan untuk menyampaikan ini dan tentu dari hidup kami lebih dahulu.

Kelahiran baru adalah peluang yang sudah Tuhan buka lewat pengorbananNya di Golgota dan kita bangsa kafir dapat peluang.
Galatia 3:13
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Yesus menanggung kutuk karena kita. Kutuk masa lalu adalah dosa warisan nenek moyang, Yesus sudah menanggung kutuk itu.

I Petrus 1:18
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

Apa pekerjaan penebusan? Membatalkan kutuk. Yesus kena kutuk untuk memindahkan kita dari kerajaan gelap kepada kerajaan terang. Masa kita sandingkan lagi yang gelap dengan yang terang. Betapa beratnya kehidupan Kristen seperti itu yaitu 3,5 tahun aniaya antikristus.  Karena dia menista pekerjaan sorga. Itu sebabnya keselamatannya dia bayar sendiri dengan darahnya kalau dia mampu.

Jadi bukti kita lahir baru, apakah kita terpisah dengan ini. Banyak hidup mengaku  lahir baru tetapi menggandoli sistem pemerintahan kuasa kegelapan. Israel sudah disebut domba, tetapi semua bangsa-bangsa mengikuti jalannya sendiri-sendiri. Sebelum datang kepada Yesus, semua menempuh jalannya sendiri-sendiri. Ketika saudara menempuh jalan sendiri-sendiri, dapatkah kita mengatakan bahwa itu jalan pemberian Tuhan. Adat istiadat itu jalan bangsa sendiri-sendiri!

Makanya aneh kalau kita berkata “Tuhan kami bersyukur kepadaMu karena Engkau memberikan kepada kami tatanan hidup menurut jalan kami sendiri”. Kalau berdoa seperti itu berarti saudara meyakini jalan yang kau tempuh sebelum lahir baru itu adalah pemberian Tuhan. Kalau begitu Tuhan yang salah. Namun Tuhan tidak pernah salah. Tetapi kita ini kepala batu sehingga tetap menggandoli jalan sendiri yang bukan pemberian Tuhan.
Kisah Para Rasul 14:16
14:16 Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing,

Sebaik bagaimanapun tatanan tata krama yang begitu bagus, tetapi itu jalanmu sendiri, bukan jalannya Tuhan. Saya harus menyenangkan hati Tuhan. Yesus kena kutuk karena dosa warisan yang dulu kita bawa dari jalan yang lampau. Kemudian Yesus juga kena kutuk buat kita sekarang, itulah perbuatan kita yang sekarang dan sudah Yesus tanggung di Golgota. Yang akan datang ada 21 kutuk dan itu juga Yesus rela tanggung semua di Golgota.

Alangkah indahnya kita ini murni, tulus dan ikhlas memuji hanya kepada Yesus. Itu sebabnya sanjungan, pujian dan hormat serta segala ucapan yang dikatakan Nikodemus tidak membuat Yesus terkecoh. Bisa dikatakan pujian itu afker karena dia belum lahir baru. Lahir baru dulu, pisah dari jalan masing-masing dan datang kepada jalan yang benar, itu baru pujiannya benar.

Jadi apapun persekutuan kita, apapun pujian yang kita persembahkan, sehebat apapun group koor dan pemain musik memainkan musik, kalau di dalamnya tidak ada tanda kelahiran baru maka Yesus muak. Buktinya dalam kitab Amos.
Amos 5:21-24
5:21 "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.
5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
5:23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."

Amos 8:3
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."

Kerajaan Allah itu yang harus kita lihat.
Roma 14:17
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Jadi orang yang lahir baru, pasti dia akan mengerti ini. Langkah pertamanya di halaman. Untuk mengerti kerajaan Allah ini maka harus ada tanda kelahiran baru. Kalau ada tanda kelahiran baru berarti sudah ada di halaman.

Nikodemus tadi sanjungannya luar biasa. Namun Yesus tidak terkecoh dengan pujiannya. Lahir baru dulu baru memuji Tuhan. Lahir baru kalau mau melihat kerajaan Sorga. Yesus tegas kepada pemimpin agama Yahudi, berarti dia ini domba yang sesat.

Makanya ketika murid-murid diutus oleh Yesus, mereka dilarang pergi ke bangsa-bangsa lain, mereka hanya disuruh pergi kepada domba-domba yang sesat dari bangsa Israel. Itu berarti orang Israel mendapat prioritas. Masakan pemimpin agama Yahudi tidak Yesus pedulikan. Tetapi Yesus mempedulikan mulai dari dasar.

Mengejutkan bahasa Yesus ini, masakan orang yang sudah ubanan bisa masuk dalam kandungan ibu. Makanya menerima Firman kalau diterima dengan akal maka kita bentrok dengan Tuhan.
Marta bertemu dengan Yesus, tetapi ekspresi Yesus tidak berubah. Tetapi begitu Maria datang dan dia tersungkur maka ekspresi Yesus langsung berubah, Dia menangis. Sebab Maria ini orang yang cinta Firman, suka duduk dengar Firman. Jadi orang yang suka mendengar dan menerima Firman, membuat Tuhan menyambut orang itu.

Memang beresiko tetapi kemuliaannya tidak tanggung-tanggung. Memang ada aniaya, tetapi dibandingkan dengan kemuliaan yang akan kita terima itu tidak tanggung-tanggung. Walaupun sebelumnya ada aniaya karena kebenaran.
Roma 8:17-18
8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

Nikodemus adalah bangsa Yahudi, dia pemimpin Yahudi tetapi sudah sesat. Bangsa kafir disebut mengikuti jalannya sendiri-sendiri. Israel juga akhirnya mengikuti jalannya sendiri-sendiri. Akhirnya sama saja. Gawat kalau tidak ada yang membuka jalan supaya kita lahir baru.

Efesus 2:11-12
2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --
2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

Dulu kita tanpa Allah di dunia ini. Namun kenapa berkata “puji Tuhan karena dulu Tuhan memberikan tata krama adat istiadat kepada kami”. Bagaimana Tuhan memberikan hal seperti itu, itu salah besar! Ini adalah kendala terakhir untuk kesempurnaan gereja.

Efesus 2:13
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Ini peluang sehingga Nikodemus orang Yahudi harus lahir baru, kita juga bangsa kafir harus lahir baru, sehingga sama jalan yang sekarang kita tempuh. Sampai satu saat akan terjadi persekutuan bangsa kafir yang sudah lahir baru yang digarap oleh Firman dan disempurnakan dengan bangsa Israel yang sudah lahir baru yang digarap Firman dan disempurnakan dan terjadi persekutuan International, Tubuh Kristus. Ini yang harus kita pikir dari sekarang, mau ke mana kita.

I Tawarikh 16:26
16:26 Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah berhala, tetapi TUHANlah yang menjadikan langit.

Ini adalah Tuhannya Israel.
II Samuel 7:23
7:23 Dan bangsa manakah di bumi seperti umat-Mu Israel, yang Allahnya pergi membebaskannya menjadi umat-Nya, untuk mendapat nama bagi-Nya dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat bagi mereka, dan dengan menghalau bangsa-bangsa dan para allah mereka dari depan umat-Nya?

Kalau ilah bangsa lain juga adalah Tuhannya Israel, tidak akan mungkin Tuhan akan menghalau dirinya sendiri. Bangsa-bangsa lain itu punya ilahnya sendiri. Dan lewat ilham iblislah mereka mengatur tata krama waktu itu, selama belum mengenal Yesus. Setelah kita lahir baru, kita memiliki kehidupan sorga, hidup sorga. Kita belum di sorga tetapi suasananya itu harus kita pertahankan dan kita tingkatkan. Ini yang penting bagi kehidupan kita.

Roma 14:17
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Itulah kerajaan Allah. Tuhan berkata “andaikata ahli Taurat dan orang Farisi itu menerima tentang kerajaan Allah” padahal mereka umat Tuhan, sudah domba, tetapi berarti mereka belum menerima citra kerajaan Allah.
Matius 13:52
13:52 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."

Ahli Taurat sudah memiliki Taurat, memiliki Firman. Tetapi ternyata kerajaan sorga belum mereka terima. Karena mereka tidak lahir baru. Itu sebabnya Tuhan bicara kepada Nikodemus, ahli Taurat ini. Dia adalah salah satu dari 70 Sanhedrin atau petinggi agama.

Sama seperti zaman Musa, dia memilih 70 orang untuk mendampingi dia dan 70 orang itu yang pernah menyaksikan kaki Tuhan berdiri di atas batu pualam. Mereka ini adalah orang-orang yang sudah terkemuka rohani mereka. Tetapi ahli Taurat ini dikatakan belum menerima kerajaan Allah, belum lahir baru.

Akhirnya rekan-rekan Nikodemus banyak yang menerima hal ini tetapi sembunyi-sembunyi. Nikodemus lebih dahulu mengikuti. Ini peringatan bagi kita yang sudah ada di dalam. Satu waktu ada orang lain yang senyap-senyap mengikuti, yang tidak pernah kita pikirkan orang itu bisa mendahului saudara.
Yohanes 12:41-43
12:41 Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan-Nya dan telah berkata-kata tentang Dia.
12:42 Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang, supaya mereka jangan dikucilkan.
12:43 Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah.

Akhirnya salah satu tokoh gereja, bahkan yang menjadi ujung tombak untuk menjaring bangsa kafir adalah seorang ahli Taurat, seorang Farisi yang tadinya lebih dari teman-temannya, ulet dan gigih dalam hal adat istiadat. Akhirnya itu dia tinggalkan dan dia menjadi tokoh gereja, itulah rasul Paulus. Dia meninggalkan jalannya yang lama. Coba lihat rasul Paulus, siapa saudara. Padahal rasul Paulus ini adalah pemimpin eksekusi terhadap Stafanus. Orang Kristen yang mati sahid pertama setelah Stefanus.

Saulus artinya diminta, Paulus artinya kecil. Apa yang dia pertahankan mati-matian sebelum lahir baru?
Galatia 1:14
1:14 Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.

Makanya Saulus beringas menghadapi Stefanus. Stefanus adalah pendukung Yesus yang mau merombak adat istiadatnya. Stefanus mati karena persoalan adat istiadat. Pemimpin eksekusi (algojonya) adalah Saulus.
Kisah Para Rasul 7:58-60;8:1
7:58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.
8:1a Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.

Mengapa Saulus beringas seperti ini? Sebab pegangannya yaitu adat istiadat terasa terusik. Akhirnya doa Stefanus dijawab oleh Tuhan. Saulus yang menjadi pemimpin eksekusi dihadang oleh Tuhan. Keberingasannya tidak tanggung-tanggung, dia mulai berbuat macam-macam. Pengikut Tuhan dia aniaya dan dia bunuh. Kemudian Saulus ditangkap oleh Tuhan dan dia rela mati untuk Tuhan. Memang dia mengakhiri riwayat hidupnya dengan dibakar hidup-hidup.

Galatia 2:18
2:18 Karena, jikalau aku membangun kembali apa yang telah kurombak, aku menyatakan diriku sebagai pelanggar hukum Taurat.

Dia tidak berani membangun apa yang sudah dia rombak. Itu ciri orang yang lahir baru, maka perkara-perkara yang di atas bisa dia tahu. Setelah bicara tentang suasana halaman Tabernakel maka dia lebih maju ke ruangan suci, makin jelas perkara-perkara yang diatas. Puncak perkara di atas adalah peti perjanjian yang menunjuk pernikahan Kristus dengan gerejaNya. Itulah orang yang melangkah dengan berani masuk dalam kelahiran baru.

Saya memuji Tuhan melihat perkara-perkara di atas makin dibukakan oleh Tuhan. Walaupun berulang kali saya diancam untuk dibunuh mulai dari Sulawesi Selatan sampai di tempat ini. Sampai mereka berteriak-teriak “Mana isterinya, kita perkosa! Mana anaknya, kita perkosa!”. Bayangkan bahasa itu tidak enak didengar, tetapi saya terima. Akhirnya satu persatu dibunuh oleh Tuhan. Yang memimpin rapat untuk mengusir saya itu, tiga hari kemudian dibunuh tanpa diketahui penyakitnya. Gembala yang ikut meresponi itu akhirnya ditabrak dan mati. Komandan hansipnya jatuh lumpuh dan mati. Ketua majelis adatnya juga jatuh sakit sampai mati. Ada yang buta.

Saya melihat pembelaan Tuhan karena kabar ini mau membawa kita melihat perkara yang di atas. Mulai dari halaman sampai ruangan suci. Di sana kita melihat tiga macam alat. Dengan kita menekuni itu maka kita melihat puncaknya yaitu Peti Perjanjian. Peti Perjanjian ini adalah dua komponen menjadi satu yaitu Petinya adalah gereja Tuhan yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan dan tutupnya adalah Tuhan Yesus Kristus Mempelai Laki-laki Sorga. Itulah rencana Tuhan dalam diri kita.

Paulus pionir tentang hal ini, sampai dia berkata “gereja Tuhan bertunangan dengan Kristus bagaikan perawan yang suci”. Dialah rasul yang dipakai Tuhan untuk bicara soal itu. Kalau nabi yang dipakai bicara soal itu adalah Yohanes Pembaptis, Yesaya, Yeremia, Hosea, Amos dan yang lain-lain.

Olehnya kita gereja Tuhan, tidak usah melirik mana-mana. Bertanyalah kepada Tuhan. Ada pelajaran kerajaan Allah yang akan menuntun kita sehingga pasti mencapai sasaran yang akhir.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar