20210807

Kebaktian Doa, Sabtu 7 Agustus 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 9:8-12

9:8 Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?"

9:9 Ada yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata: "Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata: "Benar, akulah itu."

9:10 Kata mereka kepadanya: "Bagaimana matamu menjadi melek?"

9:11 Jawabnya: "Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat."

9:12 Lalu mereka berkata kepadanya: "Di manakah Dia?" Jawabnya: "Aku tidak tahu."

 

Ini menunjukan pengenalan terhadap Yesus masih dangkal. Buktinya orang yang sudah disembuhkan ini tidak tahu di mana Yesus berada atau sama dengan tidak tahu di mana tempatnya Yesus. Yesus adalah kepala dan tempatnya kepala adalah di atas tubuh. Jadi tidak tahu di mana Yesus berada, ini berarti tidak mau aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna untuk menjadi tempatnya Yesus sebagai kepala.

 

Banyak orang Kristen merasa masuk ke dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, kelihatan memang melayani, menggelar ibadah dalam seminggu mungkin berapa kali, tetapi hanya sebatas merasa tetapi tidaklah demikian. Buktinya apa? Tidak taat dengar-dengaran pada Firman. Tubuh Kristus yang sempurna itu sama dengan Tabernakel yang rohani. Dulu pembangunan Tabernakel harus sesuai kehendak Tuhan, tidak boleh berlawanan kehendak Tuhan, harus sesuai contoh yang Tuhan perlihatkan. Kalau berbeda sedikit saja, kemuliaan Tuhan tidak ada di situ, Yesus sebagai kepala tidak ada di situ. Dalam Keluaran pasal 40 di situ dicek oleh Tuhan, Tuhan lihat semua cocok dan sesuai dengan petunjuk dari Tuhan. Makanya perintah membangun Tabernakel adalah “hendaklah”.

Keluaran 25:8 (Terjemahan Lama)

25:8 Maka hendaklah mereka itu memperbuatkan Daku sebuah baitulmukadis, supaya Aku duduk di antara mereka itu.

 

Ketika Tabernakel didirikan, dicek oleh Tuhan.

Keluaran 40:32

40:32 Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan -- seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

 

Banyak ayat-ayatnya dikatakan seperti yang diperintahkan Tuhan. Pokoknya setiap ditaruh alat-alat dalam Tabernakel, dikunci dengan “seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa”.

Keluaran 40:16

40:16 Dan Musa melakukan semuanya itu tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya, demikianlah dilakukannya.

 

Jadi harus sesuai kehendak Tuhan. Kalau tidak sesuai, biarpun hebat pelayanan kita, Tuhan tidak terima, malah Tuhan enyahkan.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Jadi, dasar pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna adalah hati yang taat dengar-dengaran. Sesuai kehendak Tuhan itu soal hati. Kita minta kepada Tuhan hati yang taat dengar-dengaran untuk kita dipakai di dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Permulaan ketaatan adalah hati yang rela atau mau memberi. Waktu Tuhan suruh Musa membangun Tabernakel, Tuhan bilang kepada Musa “pungutlah persembahan khusus dari orang Israel, dari setiap orang yang terdorong hatinya”. Jadi bukan dipaksa.

Keluaran 25:2; 35:21

25:2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.

35:21 Sesudah itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian kudus itu.

 

Jadi pembangunan Tabernakel, pembangunan Tubuh Kristus itu dasarnya hati, hati yang taat. Itu dimulai dari hati yang rela memberi. Sekarang kita pelajari syarat memberi untuk pekerjaan Tuhan, untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

1.      II Korintus 9:7

9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

 

Syarat pertama dengan kerelaan hati, tidak disuruh, tidak dipaksa, tidak ditagih, sesuai dengan dorongan Firman. Kalau ditagih itu iuran tivi kabel. Biarkanlah Firman yang bekerja, kalau kehidupan itu terdorong oleh Firman, dengan sendiri akan memberi untuk pembangunan Tubuh Kristus.

 

Dulu waktu awal-awal pandemi, lalu kami harus ibadah online baik di Tonusu maupun di Diora, saya umumkan kepada sidang jemaat di sana untuk persembahan tidak usah, dibelikan saja paket data untuk beribadah. Cukup mahal paket data, saya bilang  jangan untuk yang lain-lain. Tetapi karena mereka terdorong hatinya untuk memberi dan berkorban, tanpa saya suruh bawa persembahan, mereka kumpul sendiri. Biasanya ada utusan mereka antar ke Tonusu. Juga untuk pembangunan, saya umumkan kerja bakti, kalau terdorong silahkan datang, tidak usah dipaksa-paksa. Itu sistem pekerjaan Tuhan, jadi bukan paksa memaksa. Apalagi perpuluhan, jangan dipaksa-paksa, jangan ditagih-tagih. Karena sudah akhir bulan, pokoknya minggu ketiga sampai keempat itu perpuluhan. Itu sudah ditagih-tagih, sampai sudah didatangi jemaatnya “eh perpuluhan bulan depan kasih memang sekarang!” bukan seperti itu.

 

2.      Syarat kedua dengan sukacita, dengan mengucap syukur. Kalau sudah dipaksa-paksa bisa memberi tetapi tidak sukacita lagi. Lebih bahagia memberi dari pada menerima.

Kisah Para Rasul 20:35

20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

 

Makanya saya katakan kepada sidang jemaat Diora dan Tonusu, kalau kalian mengembalikan miliknya Tuhan bahagia tidak? Kalau masih jumlahnya kecil masih bahagia. Waktu nol dibelakangnya mulai banyak, mulai hitung-hitung, kalkulator jalan “ah salah ini”. Bukan salah hitung tetapi karena hatinya belum bahagia.

 

3.      Syarat ketiga dengan tanda darah. Seperti Habel mempersembahkan kambing dombanya, itu ada tanda darah ketika disembelih. Dan seperti Abraham mempersembahkan Ishak. Artinya sakit bagi daging, kita butuh tetapi kita bisa berikan kepada Tuhan. Bahkan kita bisa memberi dari kekurangan kita. Kalau memberi dari kelebihan mungkin tanda darahnya belum ada. Tetapi kalau dari kekurangan lalu kita bisa memberi, itu tanda darah! Butuh bayar SPP anak sekolah tetapi dikerahkan memberi, itu tanda darah. Jangan ditahan, kita berikan, Tuhan tidak menipu, kita nanti bertemu Yehova Jireh. Tetapi jangan kita jadikan seperti judi atau togel, pokoknya saya memberi nanti saya dapat kembali berlipat ganda, jangan begitu!

 

Contoh memberi dengan tanda darah adalah sidang jemaat Makedonia.

II Korintus 8:1-5

8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.

8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.

8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.

8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

 

Jadi bukan hamba Tuhan yang paksa-paksa jemaat tetapi jemaat yang tanya kepada hamba Tuhan “om apa  yang bisa kami kerjakan”. Kebanyakan di dalam gereja, sudah diminta tolongpun oleh hamba Tuhan tetapi tidak tergerak juga. Sidang jemaat Makedonia, mereka malah mendesak “saya mau memberi, saya mau berkorban, saya mau melayani”.

 

Ini permulaan ketaatan dari hati yang rela memberi. Memberi itu dimulai dengan mengembalikan milik Tuhan, itu belum memberi, itu baru mengembalikan, itu haknya Tuhan kita kembalikan. Kemudian baru bisa memberi harta, tenaga, waktu dan lain-lain. Sampai puncaknya nanti kita bisa memberi seluruh hidup kepada Tuhan atau menyerahkan nyawa kepada Tuhan. Itu bukti pengenalan kita sudah meningkat. Jangan dulu bilang seluruh hidup, sedangkan perpuluhan masih berat dikembalikan. “Bapa, kupersembahkan tubuhku” tetapi milik Tuhan ditahan-tahan terus.

 

Mazmur 31:6

31:6 Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia.

 

Ini orang yang mengenal Tuhan dengan jelas. Dia tidak ragu, bisa menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan. Semoga kita bisa mengerti, kita bisa mempraktekannya.

 

Proses menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan:

1.      Menyerahkan dosa kepada Tuhan. Itu sama dengan mempersembahkan pengakuan dosa kepada Tuhan. Jadi mengaku dosa itu bagaikan membawa korban persembahan kepada Tuhan.

Mazmur 40:13

40:13 Sebab malapetaka mengepung aku sampai tidak terbilang banyaknya. Aku telah terkejar oleh kesalahanku, sehingga aku tidak sanggup melihat; lebih besar jumlahnya dari rambut di kepalaku, sehingga hatiku menyerah.

Ini hati yang menyerah.

 

Hosea 14:2-3

14:2 Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.

14:3 Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.

 

Bayangkan Tuhan mau menerima sesuatu yang kotor dari kita. Tetapi sering yang kotor ini kita pertahankan. Sudah kena Firman ditunjuk dosanya untuk diakui tetap dipertahankan karena malu, gengsi, apa kata dunia. Apalagi kalau gembala mau mengaku kepada jemaat, “apa kata jemaat kalau saya mengaku, masa pimpinan seperti itu”. Yang kotor malah dipertahankan, dijaga, tidak mau diserahkan kepada Tuhan. Dosa apa yang kita sembunyikan dan pertahankan, sore ini kita serahkan kepada Tuhan. Jangan dulu katakan menyerahkan seluruh hidup kalau belum bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama.

 

2.      Menyerahkan segala kekuatiran kepada Tuhan

I Petrus 5:7 (Perikop: Gembalakanlah kawanan domba Allah)

5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

 

Menyerahkan segala kekuatiran kepada Tuhan. Itu sama dengan bisa percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan. Kalau ada kekuatiran bagaimana bisa percaya. Prakteknya menyerahkan kekuatiran adalah tergembala dengan benar dan baik. Inilah liciknya iblis, disaat kita mau ibadah, disitu dia datang dengan godaan yang menguntungkan dan menggiurkan. Kalau kita ambil tawaran itu kita untung, untungnya bahkan bisa berkali lipat dari hari biasanya, tetapi kita meninggalkan ibadah. Tetapi kalau kita tolak tawaran itu untuk kita bisa beribadah kita rugi. Disinilah kita diuji oleh Tuhan, bisa ngak menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan. “Ini pandemi, kesempatan ini tidak datang kedua kali, ini tawaran menguntungkan, kalau saya tolak saya rugi nanti, saya tidak mendapat kesempatan lagi seperti ini, nanti minggu depan baru saya ibadah lagi, Tuhan izin dulu hari ini, hari iniii saja”. Itu berarti masih kuatir! Jangan takut, kalau kita bisa menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan, kita tergembala dengan benar dan baik maka Tuhan memelihara. Tuhan pasti pelihara kehidupan kita.

 

Yohanes 15:1-3

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Kita ini hanya ranting lemah dan kecil, kalau melekat pada pokok anggur atau tergembala maka Yesus katakan “BapaKulah pengusahanya”. Tuhan pengusaha yang tidak pernah bangkrut, Dia pasti menyediakan segala yang kita butuhkan. Ayo serahkan kekuatiran, jadilah kehidupan yang tergembala dengan benar dan dengan baik. Jangan kita nanti akhirnya kehilangan perkara yang rohani, kehilangan keselamatan.

 

Tanda-tanda tergembala dengan benar dan baik.

a)      Yohanes 10:1-5

10:1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

 

Tanda pertama masuk kandang. Ayo semuanya masuk kandang penggembalaan, kandang kita itulah ruangan suci, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Biar tubuh, jiwa dan roh kita melekat kepada Allah Tritunggal, Dialah pemelihara.

1)      Meja roti sajian itu ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita melekat kepada Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan KurbanNya. Kita mendapat makan, di kandang domba di kasih makan.

2)      Pelita emas itu ketekunan dalam ibadah raya. Kita melekat kepada Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunianya. Kita diberi minum.

3)      Mezbah dupa emas itu ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita melekat kepada Allah Bapa di dalam kasihNya. Kita menerima udara segar, bernafas.

 

Oksigen sekarang mahal di tengah pandemi ini, sampai orang saling bunuh untuk dapat oksigen. Kalau corona secara jasmani kita takut. Tetapi kadangkala tanpa kita sadari sudah kena covid secara rohani, tidak mau tekun dalam ibadah doa penyembahan. Malas menyembah itu sudah sama dengan orang covid yang sesak napas.

 

Memang untuk masuk penggembalaan harus melalui pintu. Siapa pintunya?

Yohanes 10:9

10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

 

Keselamatan itu dari Yesus yang mati dan bangkit. Untuk masuk penggembalaan harus melalui salib atau perobekan daging. Memang sakit, perobekan daging untuk tergembala 3 macam ibadah. Apalagi yang jarak jauh lalu ikut ibadah online, macam-macam orang bilangi “seperti tidak ada gereja di sini! Kenapa jauh-jauh di sinikan ada gereja” mungkin sampai dibilangi kamu sudah dicuci otakmu sama pendetamu. Itulah pintu  yang sempit. Namanya kandang pintunya pasti tidak seberapa lebar. Ayo jangan kendor, biar tetap tergembala sungguh-sungguh, mantap tergembala, tekuni 3 macam ibadah pokok.

b)      Perhatikan suara gembala.

Artinya memperhatikan suara gembala:

1)      Ayo dengar-dengaran pada komando gembala. Jadi semua pelayanan di dalam gereja ada gembala yang mengatur, jangan dilangkahi. Kalau jemaat mau mengatur itu berarti belum tergembala. Memang ada koordinatornya tetapi lapor pada gembala. Jangan langsung dilangkahi, ada gembala yang mengatur semuanya. Termasuk isteri saya jangan melangkahi saya! Harus mengikuti komando dari gembala. Di Diora juga ada koordinator-koordinatornya, tetapi mereka tidak bertindak seenaknya, mereka tanya juga sama saya gembala. Apalagi kalau ada benturan, tanya gembala.

2)      Secara rohani mendengar dan dengar-dengaran pada Firman penggembalaan. Sama dengan makan Firman.

 

Jika kita bisa tergembala masuk kandang, bisa makan Firman, mendengar dan dengar-dengaran pada Firman maka bisa terasa aktivitas Firman penggembalaan dalam diri kita, yaitu:

a)      Yohanes 10:3

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

 

Memanggil domba-domba sama dengan memanggil kita secara pribadi. Kapan kita dipanggil oleh Tuhan? Bukan nanti seperti cerita Samuel, sementara dia tidur terdengar suara “Samuel Samuel”. Kapan kita dipanggil Tuhan secara pribadi? Saat kita kena Firman, saat Firman menunjuk dosa kita, itu dipanggil secara pribadi. Manusia itu terpisah dari Tuhan dan tidak ada kemampuan kembali kepada Tuhan. Sejak dalam Kejadian pasal 3, manusia berdosa sembunyi, mereka takut bertemu Tuhan, terpisah dari Tuhan. Lalu siapa yang panggil? Tuhan! Adam di mana engkau, apa yang engkau perbuat Adam. Itulah saat Firman kena kepada kita, saat dosa kita ditunjukan oleh Firman Tuhan. Sikap kita bagaimana terhadap panggilan Tuhan? Menjawab ya Tuhan. Artinya mempersembahkan pengakuan dosa kepada Tuhan. Seperti perempuan Siro Fenisia disebut “kau anjing!”. Apa dia jawab? Benar Tuhan. Itu menjawab panggilan Tuhan, mempersembahkan dosa kita kepada Tuhan dan mengaku kepada sesama.

 

b)      Amsal 1:23-25

1:23 Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu.

1:24 Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku,

1:25 bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku,

 

Aktivitas Firman pengajaran yang kedua menegor kita dengan keras supaya kita bertobat. Ada 2 kemungkinan ketika Firman Tuhan datang berupa teguran yang keras:

1)      Dia melembut mau menerima Firman untuk bertobat, itu yang positif

2)      Tidak tahan mendengar teguran yang keras dan dia keluar dari penggembalaan.

 

Biarlah kita mau menerima teguran “barangsiapa Kukasihi Dia kutegur”. Berarti kalau kita ditegur kita dikasihi Tuhan. Tuhan tidak biarkan kita berlarut-larut dalam kesalahan.

 

c)      Aktivitas Firman yang ketiga adalah menasihati kita. Ini sama dengan memberi jalan dari segala masalah. Nasihat Firman itu jalan keluar dari segala masalah.

 

Jikalau kita menerima aktivitas Firman pengajaran maka kita mengalami penyucian terus menerus.

 

3.      Roma 6:13

6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

 

Menyerahkan anggota tubuh kepada Tuhan untuk menjadi senjata kebenaran. Artinya mau aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Setelah masuk kandang, setelah tergembala tidak boleh nganggur, harus aktif. Ayo aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, apa saja kita mau kerjakan. Pelayanan itu bukan nanti khotbah atau pimpin pujian, banyak pelayanan yang lain. Terutama karena ini pandemi, tdak ada lagi zangkoor, tidak ada paduan suara dan sebagainya, ayo jadi pendoa syafaat semua, aktif di dalam pelayanan. Jadi poin kedua dan tiga tidak bisa dipisah. Kalau sudah tergembala, disucikan, orang yang suci pasti Tuhan perlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.

Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Kalau dalam penggembalaan kita disucikan, pasti Tuhan perlengkapi kita dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

Jabatan itu diperlengkapi kepada orang-orang kudus, bukan orang pandai atau orang kaya. Kalau kita menganggur tidak mau melayani Tuhan, nanti bisa kembali menjadi senjata kelaliman. Kalau tidak mau dipakai Tuhan pasti dipakai setan menjadi senjata kelaliman berbuat dosa A dosa B. Makanya ketika ada yang berkata kepada saya mau berhenti dulu pelayanan saya katakan jangan. Sebab kalau nganggur bahaya, dipakai nanti oleh setan. Kalau sudah jadi alatnya setan sulit kembali menjadi alatnya Tuhan. Ketika hamba Tuhan dan pelayan Tuhan sudah tidak mau melayani, hidupnya lebih jahat dari pada sebelum dia melayani. Karena dia menganggur maka dia dipakai oleh setan.

 

4.      Menyerahkan seluruh hidup, menyerahkan nyawa kepada Tuhan

Mazmur 31:6

31:6 Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia.

 

Prakteknya apa? Seperti Yesus, Dia taat sampai mati di kayu salib. Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi apapun resikonya. Itu menyerahkan nyawa kepada Tuhan, menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan. Dia kepala, kita tubuh, serahkan semua kepada Tuhan, biar kepala yang kontrol, kepala yang atur. Maju jalan, hadap kiri, hadap kanan, itu kepala yang komando. Serahkan hidup, taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan. Taat itu seperti mengulurkan kedua tangan kepada Tuhan, kepada Yesus Gembala baik. Dan Tuhanpun akan mengulurkan tangan kepada kita.

Mazmur 23:6

23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

 

Diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa ini bukan pengangguran. Sudah tidak usah kerja, diam saja di rumah Tuhan sepanjang masa. Ini maksudnya penyerahan hidup. Dia tidak pusing lagi soal jasmaninya, yang penting dia menyenangkan Tuhan, mau taat pada Tuhan sampai daging tidak bersuara lagi. Kita mengangkat kedua tangan dan Tuhan mengulurkan tangan kepada kita. Posisi kita di mana? Dalam pegangan tangan Tuhan, ada dalam gendongan tangan Yesus Gembala Agung.

Yesaya 40:11

40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

 

Hasilnya:

a)      Tangan Yesus Gembala Agung sanggup menghimpunkan domba-domba. Dihimpun berarti disatukan. Artinya tangan Yesus Gembala Agung mampu menyatukan mulai dari nikah kita. Mungkin nikah sudah tercerai berai, jangan putus asa! Yang penting kita sudah tergembala sungguh-sungguh dan belajar taat pada Firman. Urusan nikah kita itu urusannya Tuhan, Dia mampu menyatukan mulai dari nikah kita, sampai kita bisa mencapai kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna. Dalam penggembalaan mungkin domba-domba sudah tercerai berai, tugas gembala bergumul minta ampun kepada Tuhan, dosa salah diselesaikan. Dan belajar taat dengar-dengaran, nanti Tuhan yang himpunkan. Sampai Israel kafir disatukan dalam satu tubuh Kristus yang sempurna.

 

b)      Tangan Yesus memangku kita. Kalau dipangku berarti bobotnya kita dipangku oleh Tuhan. Artinya Yesus menanggung segala beban kita. Apa yang menjadi beban pergumulan selama ini Dia tanggung semuanya. Makanya raja Daud mengatakan dalam penggembalaan ada damai sejahtera. Dia membaringkan aku di padang rumput hijau. Tenang dan damai karena semua dipangku oleh Tuhan. Beban kita ditanggung oleh Tuhan, Dia berikan kelegaan dan damai sejahtera. Sekaligus Dia pelihara kita. Coba kalau dipangku kemudian sudah kelaparan dan kehausan, masa dibiarkan saja. Kalau dipangku begitu dia lapar dan haus maka langsung disiapkan. Dia tanggung beban kita, Dia pelihara kita.

 

c)      Tangan Yesus Gembala Agung menuntun kita dengan hati-hati sampai ke kandang penggembalaan yang terakhir Yerusalem Baru. Dia tuntun kita dengan hati-hati, jangan terperosok, jangan tergelincir, jangan diterkam binatang buas. Di tengah-tengah auman padang belantara, biji mata itu dilindungi oleh Tuhan, kita dituntun oleh Tuhan sampai ke Yerusalem Baru. Sambil menuntun kita, Dia hapus air mata kita. Sampai di Yerusalem Baru tidak ada lagi air mata.

Wahyu 7:17; 21:4

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

 

Beban kita ditanggung, air mata dihapus, apalagi yang kurang. Jangan ragu menyerahkan hidup kepada Tuhan.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar