20220309

Kebaktian PA Imamat, Rabu 9 Maret 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 25:23-28

25:23 "Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku.

25:24 Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah.

25:25 Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga harus menjual sebagian dari miliknya, maka seorang kaumnya yang berhak menebus, yakni kaumnya yang terdekat harus datang dan menebus yang telah dijual saudaranya itu.

25:26 Apabila seseorang tidak mempunyai penebus, tetapi kemudian ia mampu, sehingga didapatnya yang perlu untuk menebus miliknya itu,

25:27 maka ia harus memasukkan tahun-tahun sesudah penjualannya itu dalam perhitungan, dan kelebihannya haruslah dikembalikannya kepada orang yang membeli dari padanya, supaya ia boleh pulang ke tanah miliknya.

25:28 Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk mengembalikannya kepadanya, maka yang telah dijualnya itu tetap di tangan orang yang membelinya sampai kepada tahun Yobel; dalam tahun Yobel tanah itu akan bebas, dan orang itu boleh pulang ke tanah miliknya."

 

Tanah yang didiami oleh orang Israel adalah tanah pusaka dari Tuhan. Dan jika ada orang Israel yang jatuh miskin tanahnya tidak boleh dijual mutlak. Artinya tidak boleh dibeli oleh orang lain dan menjadi milik orang lain untuk selamanya, tetapi masih bisa ditebus kembali, baik oleh kaumnya maupun oleh dirinya sendiri kalau dia sendiri sudah mampu menebus. Tetapi kalau tidak ada kaumnya yang mampu menebus dan dia sendiripun tidak mampu menebus, maka pada tahun Yobel tanahnya harus dikembalikan kepadanya tanpa membayar apa-apa.

 

Tahun Yobel ditandai dengan peniupan sangkakala, sekarang menunjukan Firman pengajaran yang benar dan keras menyucikan. Artinya sekarang, sekalipun rohani seseorang jatuh miskin, sudah hancur dan terjual oleh dosa, jika masih mau mendengar Firman pengajaran yang benar masih ada harapan untuk mengalami penebusan atau kelepasan lewat Korban Kristus, oleh darah Yesus. Yang penting ada kemauan mendengarkan Firman Tuhan. Kalau tidak ada kemauan maka binasalah untuk selamanya.

 

Sebagai contoh keluarga Naomi.

Rut 1:1-6

1:1 Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.

1:2 Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana.

1:3 Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya.

1:4 Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya.

1:5 Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.

1:6 Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.

 

Kita melihat di sini Naomi sekeluarga telah meninggalkan Betlehem menuju ke Moab untuk mencari penghidupan secara jasmani. Betlehem artinya rumah roti. Artinya sekarang meninggalkan penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar untuk mencari penghidupan secara jasmani. Ini menunjukan kehidupan rohani yang jatuh miskin. Dan kalau kita baca kisah selanjutnya memang tanah yang dimiliki oleh Elimelekh itu diambil, sehingga harus ada kaum yang bisa menebus dan akhirnya Boas yang menebus.

 

Tentu ada penyebabnya mengapa meninggalkan penggembalaan. Tadi dikatakan penyebabnya sebab ada kelaparan. Bagi kita sekarang karena tidak puas secara rohani padahal sudah di rumah roti, sudah dalam penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar. Kalau ditelusuri lagi mengapa tidak puas? Jawabannya karena ada dosa yang dipertahankan dan disembunyikan.

 

Naomi harus mengalami kematian 3 orang yang dikasihinya untuk bisa kembali ke Betlehem. Ini sebenarnya adalah wujud kasih sayang Tuhan kepada orang yang meninggalkan penggembalaan. Kalau Tuhan masih sayang, Tuhan mengizinkan masalah-masalah terjadi yang semakin berat dan memahitkan hidupnya supaya ingat penggembalaan, ingat roti. Sama dengan si bungsu, diizinkan habis semua hartanya, kelaparan terjadi, akhirnya begitu dia kerja di ladang babi baru ingat makanan di rumah bapa. Tujuannya supaya segera kembali pada pengggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar, jangan bertahan dengan keadaan seperti itu.

 

Yang menjadi daya tarik Naomi untuk kembali ke Betlehem karena ada makanan dari Tuhan.

Rut 1:6

1:6 Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.

Makanan dari Tuhan ini menunjukan Firman pengajaran yang benar. Tugas saya sebagai hamba Tuhan harus setia saja menyediakan makanan di dalam penggembalaan. Orang yang sudah meninggalkan satu saat waktu menghadapi kepahitan hidup dia akan ingat ada makanan rohani dari Tuhan, itulah Firman pengajaran yang benar. Jiwa-jiwa itu ditarik oleh Firman pengajaran yang benar, bukan dengan perkara yang jasmani. Kita pasti masih mengingat pelajaran awal kitab Imamat, dikatakan tidak boleh ada madu dicampur dengan korban sajian, jangan digoda oleh perkara yang jasmani tetapi jiwa-jiwa itu harus ditarik Firman pengajaran yang benar. Kalau jiwa sudah makan Firman pengajaran yang benar, sudah menikmati, dengan sendirinya pasti tertanam dalam Firman pengajaran yang benar. Semoga kita ada dalam penggembalaan karena tertarik pada makanan yang rohani, bukan tertarik pada perkara-perkara yang jasmani.

 

Keluarga Naomi mengalami penebusan dan Rut perempuan Moab juga ikut mengalami penebusan. Artinya korban Kristus menebus bangsa Israel dengan 4 luka yaitu 2 di tangan dan 2 di kaki. Tetapi bangsa kafirpun beroleh kesempatan mengalami penebusan oleh luka kelima di lambung Yesus yang dibuat oleh prajurit Roma. Ketika mereka datang mau menurunkan mayat yang disalibkan, mereka lihat 2 penjahat belum mati, maka dipatahkan kakinya supaya mati lalu diturunkan. Begitu sampai kepada Yesus mereka melihat Yesus telah mati dengan 4 luka utama untuk menebus bangsa Israel. Tetapi Dia rela menerima luka kelima di lambungnya untuk menebus kita bangsa kafir. Dari kisah Rut ini menubuatkan kepada kita, kita juga mengalami penebusan oleh Korban Kristus.

 

Ada 3 macam penebusan bagi Rut atau bangsa kafir.

1.      Penebusan dari kekafiran

Rut 2:11-12

2:11 Boas menjawab: "Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal.

2:12 TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung."

 

Apa tandanya bahwa kita sudah mengalami penebusan dari kekafiran?

a)      Rut katakan Allahmu adalah Allahku, artinya percaya atau iman kepada Yesus lewat mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.

b)      Meninggalkan ibu bapa, ini sama dengan meninggalkan orang tua lama yaitu iblis. Sama dengan lepas dari dosa yang disebut dengan bertobat. 

c)      Meninggalkan tanah kelahiran artinya lepas dari kehidupan dunia yang lama dan beralih pada kehidupan sorga melalui proses kelahiran baru lewat baptisan air yang benar.

d)      Meninggalkan pergaulan Moab, artinya lepas dari daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya lewat proses baptisan Roh Kudus.

 

Kita lepas tinggalkan Moab, sekarang sudah ada di Betlehem. Sudah selamat, apa yang dilakukan? Memungut jelai di ladang Boas. Sesudah selamat maka kita harus aktif di ladang Mempelai yaitu mendengar Firman di dalam penggembalaan.

 

2.      Rut 3:8-9

3:8 Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya.

3:9 Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."

 

Ini penebusan pada tengah malam. Tengah malam menunjukan keadaan dunia akhir zaman, keadaan yang paling gelap di mana dosa begitu hebat hari-hari terakhir ini dan semakin memuncak. tidak pandang siapa, mau orang tua sampai anak kecilpun dosa begitu luar biasa hari-hari terakhir ini. Apalagi ditunjang dengan kecanggihan teknolgi, gampang untuk mengakses dosa ini.

 

Kalau membaca Wahyu pasal 9 dosa itu digambarkan seperti belalang yang keluar dari lubang jurang maut. Seperti kuda, rambutnya panjang seperti rambut perempuan dan ada mahkota emas di atas kepalanya. Itu menunjukan dosa yang begitu hebat. Bicara kuda itu berbicara kekuatan. Dosa itu begitu kuat hari-hari terakhir ini. Mahkota emas menunjukan kualitas. Kualitas dosa akhir zaman ini begitu luar biasa. Kuda itu dikatakan siap menyerang, artinya dosa itu begitu kuat menyerang anak-anak Tuhan. Dan seperti rambut perempuan, itu menunjukan dosa yang begitu licin dan dalam jumlah yang banyak mau menerpa dan menyerang gereja Tuhan. Kita tidak mampu menghadapi dosa yang begitu luar biasa hari-hari terakhir ini, begitu banyak yang jatuh karena dosa.

 

Ditambah lagi krisis begitu hebat di berbagai bidang. Bidang apa yang tidak krisis, semua krisis! Yang mencolok bidang kesehatan dan keamanan. Nanti merambat ke bidang ekonomi, politik, olah raga, semua krisis, sampai bidang yang rohanipun krisis. Orang tidak percaya lucifer itu iblis, tidak percaya lagi 666 itu bilangan antikristus. Yang akan memuncak pada tampilnya antikristus. Masa aniaya antikristus itu masa yang paling jahat, paling sadis, paling najis!

 

Tadi Rut berkata “kembangkanlah sayapmu menutupi aku”. Yang kita butuhkan di akhir zaman ini adalah naungan sayap Tuhan. Apa itu?

Wahyu 12:14

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Naungan sayap Tuhan digambarkan dengan 2 sayap burung nazar yang besar yang akan meluputkan kita dari antikristus, artinya meluputkan dan melindungi kita dari keadaan dunia akhir zaman di mana dosa semakin hebat dan krisis semakin luar biasa. Semua krisis tetapi kita bersyukur Tuhan memberikan naungan sayap kepada kita. Tetapi ada syarat untuk menerima naungan sayap ini. Tadi dikatakan pada tengah malam Rut ada di bawah kaki Boas. Sebelum ada di bawah kaki Boas ada yang dia lakukan baru bisa berada di bawah kaki Boas.

 

Syarat untuk mengalami naungan sayap Tuhan.

Rut 3:1-3

3:1 Lalu Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya: "Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia?

3:2 Maka sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di tempat pengirikan;

3:3 maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum.

 

Syaratnya harus dengar-dengaran pada anjuran Naomi. Naomi itu ibu.

I Tesalonika 2:7

2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.

 

Ibu menunjukan hamba Tuhan atau gembala yang mengasuh dan merawat anak rohaninya. Berarti dengar-dengaran pada anjuran Naomi saja dengan dengar-dengaran pada anjuran gembala. Kami sebagai gembala, Tuhan tempatkan pada satu sidang untuk menjadi penganjur kepada sidang jemaat. Tujuannya supaya jemaat dengar-dengaran. Begitu jemaat dengar-dengaran maka mendapat anjuran dari Tuhan. Kalau gembala tidak didengar anjurannya, tidak akan mendapat naungan.

 

Sama seperti kalau belajar Tabernakel, ruangan suci dan ruangan maha suci itu dinaungi 4 lapis tudung. Tudung yang pertama namanya tudung Tabernakel. Itu menunjukan tudung iman dan perbuatan iman. Juga menunjukan pribadi gembala yang dilihat oleh sidang jemaat. Kalau tudung iman tidak ada, maka tudung bulu kambing, tudung kulit domba jantan dan tudung kulit lumba-lumba juga tidak akan ada. Jadi kalau nasihat dan anjuran gembala tidak ada, maka tidak akan mungkin mengalami perlindungan dari Roh Kudus (tudung bulu kambing), tidak akan mungkin mengalami perlindungan dari Yesus (tudung kulit domba celupan merah), dan tidak akan mengalami perlindungan dari tudung kulit lumba-lumba, itu Allah Bapa. Jadi kalau tidak ada gembala maka tidak ada perlindungan dari Tuhan Yesus Kristus.

 

Fungsi gembala ditempatkan di dalam sidang jemaat untuk didengar anjurannya, bukan untuk dilawan apalagi untuk disakiti. Saudara tidak sadar, begitu melawan gembala itu membongkar tudung dan tidak ada perlindungan. Saya bukan menakut-nakuti tetapi supaya kita paham arti penggembalaan itu.

Sekarang kita lihat anjuran Naomi:

a)      Mandi. Artinya tekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci, di situ kita mandi air Firman pengajaran yang benar untuk membersihkan segala kotoran kita. Kita mau bertemu Yesus, mau dinaungi oleh Tuhan, harus mandi.

Efesus 5:26-27

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Ayo kita mau dimandikan oleh air Firman pengajaran yang benar. Tentu kalau mandi harus menanggalkan pakaian, dengan kata lain harus telanjang. Kalau mau mandi air Firman pengajaran harus telanjang. Apa artinya telanjang?

Efesus 5:11-13

5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

5:12 Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.

5:13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.

 

Artinya untuk bisa mengalami penyucian maka kita harus terbuka, harus jujur kepada Tuhan. Waktu dosa menunjuk keadaan dan kesalahan kita, jujurlah mengaku kepada Tuhan dan sesama dengan penuh penyesalan dan hancur hati. Tadi dikatakan telanjangi perbuatan-perbuatan itu, yang dimaksud perbuatan-perbuatan daging, jujur akui kepada Tuhan, selesaikan semuanya, jangan ada satupun yang kita sembunyikan supaya kita bersih di hadapan Tuhan. Seakan-akan kita dipermalukan tetapi untuk kita disucikan oleh Tuhan.

Galatia 5:19-21

5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,

5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,

5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

 

Ada 15 jenis perbuatan daging. Yang paling banyak disembunyikan dan ditutupi dengan rapi adalah percabulan, kecemaran dan hawa nafsu, ini kenajisan! Bahkan oleh hamba Tuhanpun ini disembunyikan dengan rapi. Jemaat tidak tahu, padahal dia sudah lakukan semua itu! Ini yang harus ditelanjangi dan harus kita akui dengan jujur kepada Tuhan dan sesama.

Jangan terlambat, kalau sekarang tidak mau menelanjangi diri, tidak mau menyelesaikan semua kesalahan dan dosa, nanti ketika takhta putih digelar, semua ditelanjangi dan dibuka oleh Tuhan tetapi tidak ada kesempatan untuk bertobat, hanya siap untuk dihukum. Ada kitab-kitab dibuka di situ, ditunjukan ini yang kamu lakukan di tempat yang tersembunyi, ini yang kamu lakukan dengan hapemu, ini yang kamu lakukan dengan laptopmu, tetapi tidak ada kesempatan untuk bertobat. Sekarang telanjangi semua, akui supaya kita dibersihkan.

 

Yang bertugas memandikan adalah Tuhan melalui hamba Tuhan yaitu gembala. Berarti yang nomor satu harus bersih adalah kami gembala. Kalau kami kotor, tangan kami kotor lalu mau memandikan orang maka yang bersih jadi kotor, yang kotor tambah kotor. Berarti kami dulu harus bersih, harus mandi, harus ditelanjangi perbuatannya, diselesaikan semua, baru bisa menangani sidang jemaat sehingga jemaat bersih di hadapan Tuhan. Jangan heran, kenapa jemaat pulang tambah jahat dan tambah najis. Jangan langsung salahkan jemaat “oh memang dia dengar Firman tidak sungguh-sungguh, dengar Firman dia main-main”. Periksa diri dulu, jangan-jangan tangan kami yang kotor, sehingga ketika memandikan jemaat, jemaat tambah kotor. Jadi adil, kami hamba Tuhan kena penyucian, jemaat juga disucikan. Bukan hanya jemaat terus lalu kami hamba Tuhan tidak disucikan. Kalau seperti itu namanya pakai senter saja. Firman Tuhan ini terang, kena semua baik jemaat dan nomor satu kami hamba Tuhan.

 

b)      Beruraplah, berarti pakai minyak. Artinya tekun dalam ibadah raya, di situ kita diurapi oleh Roh Kudus. Kita tekuni persekutuan dengan Allah Roh Kudus untuk mengalami pengurapan dari Roh Kudus, menerima karunia-karunia dari Roh Kudus, sampai kita dipimpin oleh Roh Kudus. Yang diurapi itu rambut, rambut itu dikepala, di kepala kita ada otak yang mengontrol pikiran kita. Berarti kepala kita, otak kita, pikiran kita dikuasai Roh Kudus sehingga hidup kita betul-betul dipimpin oleh Roh Kudus supaya tidak kembali pada perbuatan daging yang sudah ditelanjangi dan dibersihkan tadi.

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Tekuni ibadah raya, pada umumnya hari minggu. Kaum muda khusus dapat tambahan ibadah kaum muda. Mari kita tekuni itu untuk kita dikuasai dan dipimpin oleh Roh Kudus, tujuannya supaya bisa menjadi terang kesaksian. Itu yang dinubuatkan dalam Kidung Agung.

Kidung Agung 4:1

4:1 Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.

 

Kita lihat penampilan mempelai wanita Tuhan. Matanya bagaikan merpati, rambutnya bagaikan kawanan kambing yang turun dari pegunungan Gilead. Bicara merpati itu kaitannya dengan Roh Kudus. Rambut menunjukan penundukan. Kemudian dikatakan seperti kawanan kambing yang turun dari pegunungan Gilead. Namanya kambing tidak pernah berjalan mundur, ketika turun dari gunung pasti mereka berjalan kepalanya di bawah. Ini menunjuk sikap penundukan. Arti Gilead adalah bukit kesaksian. Jadi kalau digabungkan Roh Kudus yang memampukan kita untuk bisa tunduk pada Firman, sehingga bisa menjadi terang kesaksian. Isteri tunduk pada Firman, suami tunduk pada Firman maka nikah itu menjadi terang kesaksian. Kalau selalu melawan Firman maka tidak ada terang kesaksian. Kalau dalam perjalanan hidup kita selalu mau tunduk pada Firman maka itu menjadi terang kesaksian.

 

Mari berurap, penting Roh Kudus. Jangan anggap tidak penting, tidak usah ibadah raya. Kita tekuni ibadah raya maka Roh Kudus mengurapi sampai memenuhi kita, memimpin kita sehingga bisa menjadi terang kesaksian.

 

Kepenuhan Roh Kudus itu adalah suatu kelahiran baru, jangan dipaksa! Kita minta kepada Tuhan tetapi jangan dipaksa, tunggulah waktunya Tuhan. Seperti ibu yang mengandung, bisa dipaksakan lahir anaknya sebelum waktunya, tetapi tidak selamat, anaknya mati, ibunya mati. Banyak orang Kristen memaksakan dipenuhi Roh Kudus. Apa yang terjadi? Kedengaran berbahasa roh tetapi bagaimana kelanjutan hidupnya. Biarlah terjadi secara wajar, tunggu waktunya Tuhan.

 

Ada yang dibanting sana dibanting sini, itu karena dagingnya masih kuat, ada penolakan sehingga Roh Kudus mau masuk malah dibanting sana sini. Biar semua terjadi secara wajar.

 

c)      Berpakaian bagus. Artinya tekuni ibadah doa penyembahan. Kenapa doa penyembahan ada hubungan dengan berpakaian bagus? Lewat doa penyembahan kita mengalami keubahan hidup. Doa penyembahan ini untuk merobek daging supaya kita mengalami keubahan hidup. Ingat ketika Yesus naik ke gunung untuk menyembah, terjadi pembaharuan, wajahNya berubah, pakaianNya juga berubah. Kita mengalami keubahan hidup bagaikan kita melepaskan pakaian kita untuk memakai pakaian bagus. Banyak menyembah Tuhan, penyembahan itu roh Mempelai. Mempelai Wanita Tuhan itu bukan ketawa-ketawa, Mempelai Wanita Tuhan itu banyak menyembah. Sekarang malah diajar tertawa di gereja. Juga dalam Zakharia dikatakan berikan roh pergumulan dan roh permohonan ketika kita memandang Yesus yang tertikam, ini menunjukan doa penyembahan.

 

Inilah anjuran dari gembala, mau mendapatkan naungan sayap Tuhan, bertekunlah dalam 3 macam ibadah pokok. Dalam Wahyu pasal 12 dikatakan mempelai wanita itu berdiri di atas bulan, bulan ini menunjuk iman yang permanen hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Kemudian dikatakan bermahkotakan 12 bintang, itu menunjuk Roh Kudus atau pengharapan yang permanent, hasil ketekunan dalam ibadah Raya. Dan berpakaian matahari, itu menunjukan kasih Allah, hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Setelah itu baru dapat sayap, dapat naungan.

 

Sama dengan tabut perjanjian. Ini semua saya tunjukan supaya kita paham bahwa ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok itu sangat penting. Tabut Perjanjian itu diisi dulu baru dapat tutup. Isinya apa? Buli-buli emas berisi manna, itu iman yang permanen hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Kemudian ada tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam, itu menunjuk pengharapan yang permanen, itu Roh Kudus yang permanen, hasil ketekunan dalam ibadah raya. Kemudian ada 2 loh batu, itu menunjukan kasih Allah hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Baru tutup diletakan yang tidak bisa bergeser.

 

Jadi tekuni dulu 3 macam ibadah baru mendapat naungan sayap Tuhan. Kita biasanya berdoa “Tuhan naungi saya” tetapi tidak mau tekun tergembala, naungan apa yang didapatkan! Jika kita mau mengalami naungan sayap Tuhan, mari tekun dalam 3 macam ibadah pokok, tergembala. Di situ kita akan mengalami penyucian secara terus menerus. Apa yang disucikan? Kita belajar dari Rut.

Rut 3:10

3:10 Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya.

 

Rut ini janda muda, pada umumnya mengejar laki-laki muda yang kaya, tetapi Rut tidak demikian. Jadi dalam penggembalaan kita mengalami penyucian hati dari keinginan daging yaitu keinginan jahat dan keinginan najis. Di dalam penggembalaan kita disucikan. Siapa yang tahu isi hati orang? Tuhan yang tahu sehingga Firman datang menyucikan.

 

Apa yang ada di hati orang, keinginan daging, keinginan jahat, keinginan najis atau keinginan akan Yesus? Hati Rut hanya terpaut kepada Boas, dia tidak mau mencari yang lain. Jadi lewat penyucian dalam penggembalaan hati kita bukan lagi terisi dengan keinginan-keinginan daging tetapi hanya kerinduan mendalam terhadap Yesus Mempelai Pria Sorga kita, ingin selalu dekat dengan Yesus, mau lebih dalam mengenal Yesus, mau lebih erat lagi dengan pribadi Yesus. Itu bukti hati kita sudah disucikan. Sehingga tidak akan mungkin mengabaikan kesempatan bertemu dengan Yesus dalam ibadah. Setiap kita beribadah kita bertemu dengan Yesus. Apa bukti kita bertemu dengan Yesus? Segala kesalahan kita dibongkar dan dibuka. Saya gembala bukan detektif yang mau mencari tahu keadaan jemaat satu persatu. Kalau 1 2 jiwa masih bisa ditahu, tetapi kalau sudah lebih dari 10 siapa yang mau pergi tanya-tanya “pak, isterimu bagaimana kelakuannya?”. Tetapi dalam penggembalaan begitu kita datang beribadah dibuka semua. Kelakuan suami dibuka, kelakuan isteri dibuka. Siapa yang buka? Yesus dalam wujud Firman. Ayo biar kita selalu rindu bertemu Yesus dalam ibadah pelayanan seperti sore hari ini. Semoga kita memanfaatkan waktu yang sisa ini untuk bertemu dengan Yesus dalam ibadah pelayanan.

 

Kalau hati sudah disucikan maka seluruh hidup disucikan, perkataan disucikan, perbuatan disucikan, pandangan dan pikiran disucikan. Mengapa demikian? Sebab hati adalah pusat kehidupan rohani.

Amsal 4:23

4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

 

Hati ini sumber kehidupan rohani kita, serahkanlah pada Tuhan. Tuhan katakan pada sidang jemaat Laodekia “relakanlah hatimu dan bertobatlah”. Jadi Tuhan cari hati dulu, hati ini yang mau disucikan maka semuanya disucikan. Tabut Perjanjian bagian dalam dulu dilapisi emas baru bagian luar. Serahkan hati kita kepada Tuhan untuk disucikan. Kalau sudah disucikan pasti Tuhan perlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Hidup disucikan, hati disucikan maka Tuhan perlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Untuk dipakai dalam melayani Tuhan bukan berdasarkan otak, bukan berdasarkan skill, tetapi bergantung pada hati. Ingat pengurapan Daud dan pemilihan Matias, yang dilihat di situ adalah hati. Kakak-kakak Daud itu prajurit yang hebat. Waktu Samuel melihat kakak-kakak Daud dia berpikir ini orang yang akan diurapi Tuhan menjadi raja. Tuhan bilang bukan, jangan melihat rupa, Aku melihat hati. Waktu pemilihan Matias, apa doa dari murid-murid? “Tuhan Engkau yang melihat hati, tunjukan siapa yang akan memegang jabatan kerasulan yang ditinggalkan oleh Yudas”. Jadi hati yang Tuhan lihat, bukan kepandaian. Banyak yang bisa main musik, tetapi belum tentu Tuhan pakai. Kalau mengandalkan otak Tuhan tidak pakai, yang Tuhan lihat itu hati. Banyak yang bisa pimpin pujian, banyak yang bisa nyanyi, banyak yang bisa khotbah, tetapi yang Tuhan lihat hati. Biarlah kita relakan hati, serahkan hati untuk disucikan.

Wahyu 3:19

3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

 

Teguran itu Firman pengajaran. Kalau pengajaran ditolak maka hajaran datang. Serahkan hati untuk terus disucikan oleh Tuhan. Kehidupan yang tergembala dan disucikan dia menjadi terang kesaksian seperti Rut yang dikenal di Betlehem sebagai perempuan baik-baik. Kalau kita mau tergembala, mau mengalami penyucian terus menerus maka kita akan memancarkan terang kesaksian di manapun berada.

Rut 3:11

3:11 Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu; sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan baik-baik.

 

Biarlah kita memancarkan terang kesaksian di manapun kita berada, orang lain tahu kita ini orang yang baik-baik, orang yang benar, orang yang suci. Bukan orang yang terkenal jahat atau pembuat onar. Mulai dari dalam nikah, suami yang baik-baik, isteri yang baik-baik, bukan isteri yang membusukan tulang suami, bukan suami yang garang dan bebal seperti Nabal. Kesaksian itu dari dalam nikah dulu, Anak-anak dikenal sebagai anak-anak yang baik, bukan yang suka melawan. Dalam penggembalaan juga menjadi terang kesaksian, domba yang baik, domba yang benar, bukan kambing. Dalam persekutuan antara penggembalaan juga kita menjadi terang kesaksian.

 

Posisi orang yang mau tergembala dan disucikan itu ada di bawah kaki Yesus. Bukan untuk diinjak-injak tetapi artinya kita mengalami kuasa kemenangan atas musuh-musuh. Musuh yang terakhir itulah maut, semua ditaklukan di bawah kaki Yesus.

I Korintus 15:25-26

15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.

15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

 

Maut itulah dosa, maut menunjukan dosa. Orang yang tergembala itu menang menghadapi dosa yang digambarkan dalam Wahyu pasal 9 begitu luar biasa tetapi bisa kita kalahkan, tidak mau berbuat dosa. Biar dipaksa, diancam dan sebagainya kita tidak mau berbuat dosa. Kita pertahankan hidup benar dan suci di hadapan Tuhan. Dosa itu adalah beban terberat yang membebani manusia sejak di bumi ini sampai di neraka. Kalau beban terberat bisa kita kalahkan maka kita pasti bisa menang atas masalah-masalah yang lain sampai masalah yang mustahil sekalipun pasti kita menang. Masalah apa yang kita hadapi, masalah nikah atau buah nikah, jangan dulu salahkan suami, jangan dulu salahkan isteri, jangan dulu salahkan anak, koreksi diri dulu, periksa. Jangan-jangan masih ada dosa yang kita pertahankan. Selesaikan semuanya pasti masalah itu teratasi, selesai semua. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, tidak ada juga yang mustahil bagi orang yang percaya kepada Tuhan. Percaya di sini bukan sekedar percaya tetapi hati percaya dan mulut mengaku dosa sehingga ada kemenangan sampai masalah yang mustahil sekalipun.

 

Jangan takut kaum muda masa depan tidak menentu. Kalau kita tergembala dan disucikan atas dosa, maka kita akan menang atas masalah yang lain, masa depan Tuhan yang atur semua, yang terbaik Tuhan berikan.

Kalau kita tidak mau tergembala, tidak mau disucikan maka itu berarti dia Kristen halaman, ada di bawah kaki antikristus untuk diinjak-injak.

Wahyu 11:2-3

11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya." 

11:3 Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

 

42 bulan itu 3,5 tahun aniaya antikritus. Kita pilih mana? Biarlah kita pilih berada di bawah kaki Yesus. Bapak ibu harus menempuh jarak yang jauh untuk datang dan tekun dalam 3 macam beribadah. Jangan takut, berada di kaki Yesus maka tidak sia-sia yang kita lakukan. Ada yang di seberang pulau harus tergembala jarak jauh hanya lewat laptop atau lewat handphone, tidak bisa melihat sesama jemaat dan gembala secara langsung. Tetapi sekalipun jauh di mata dekat di hati, kita sama-sama berada di kaki Yesus. Dan nanti posisi kita juga sama bersanding dengan Yesus di takhta Tuhan. Biar yang tergembala jarak jauh dikuatkan, sama-sama posisi kita.

Wahyu 3:21

3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

 

Kita mau duduk di sana dan itu tidak lama lagi, sudah diambang pintu. Sudah tercium aroma pesta nikah Anak Domba Allah. Ayo tetap kuat, tetap bertahan, tetap tergembala sungguh-sungguh.

 

Sudah ada di bawah kaki Boas, tetapi belum selesai, Rut belum menjadi isterinya Boas.

 

3.      Penebusan Mempelai, Rut berhasil menjadi isterinya Boas. Sekarang gereja Tuhan berhasil menjadi Mempelai Wanitanya Tuhan. Sudah tidak lama lagi, kita tidak aan menunggu lama lagi, Tuhan sudah tidak akan menangguhkan kedatanganNya, sudah di ambang pintu. Sudah di ambang pintu itu berarti sudah tidak lama lagi, sudah dekat sekali. Tinggal buka pintu kita sudah mau masuk pesta nikah Anak Domba Allah, kita mau diangkat menjadi Mempelai Wanitanya Tuhan.

 

Itu nanti, tetapi untuk sekarang juga kita sudah mulai rasakan suasana menjadi isterinya Tuhan. Apa suasana mempelai yang bisa kita rasakan mulai sekarang ini?

Yesaya 54:5-10

54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

54:6 Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu.

54:7 Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.

54:8 Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu.

54:9 Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi.

54:10 Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.

 

Ini suasana mempelai yang kita rasakan, mengalami kasih setia Tuhan. Tentu orang yang mau menikah menjelang hari H kasihnya itu semakin membara, semakin berkobar. Sekarang juga demikian, kita mengalami kasih setia Tuhan. Belum bersanding dengan Yesus di Yerusalem Baru, tetapi sekarang sudah kita alami.

 

Ada 3 macam kasih setia Yesus Mempelai Pria Sorga bagi kita:

a)      Kasih setia abadi. Apa bukti kita mengalami kasih setia abadi? Kita ini tidak luput dari kesalahan. Sudah berada dalam penggembalaan, sudah berada dalam proses penyucian, tetapi kita masih juga bisa jatuh. Buktinya kita mengalami kasih setia yang abadi, begitu kita jatuh dalam dosa ada Firman yang mengingatkan kita dan menegur kehidupan kita supaya kita menyelesaikan dosa dan kita diterima oleh Yesus. Kalau mau jujur satu hari ini saja tentu ada kesalahan kita, entah itu perbuatan, perkataan, pikiran atau angan-angan kita. Ada kesalahan kita, tetapi kita dingatkan oleh Tuhan supaya kita kembali kepada Tuhan. Itu kasih setia Tuhan yang abadi kepada kita.

 

Tentu hidup kita tidak ada yang mulus-mulus saja, pasti ada kegoncangan-kegoncangan yang dihadapi. Bukti kasih setia Tuhan yang abadi kepada kita, saat kita menghadapi kegoncangan, Firman Tuhan menguatkan dan menghibur kita. Mungkin saat mau datang beribadah kendaraan ada kerusakan, tetapi bisa teratasi dan terus datang beribadah. Mungkin dalam hati sudah mendongkol, apalagi kalau karena kelalaian sendiri, ketika dengar Firman menguatkan dan menghiburkan kita. Memang ada masalah yang kita hadapi, ada kegoncangan, tetapi kita tidak tergoncang karena Firman selalu menguatkan dan menghibur kita. Itu kasih setia Tuhan yang abadi.

 

b)      Kasih setia yang besar

Mazmur 69:14-15

69:14 Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!

69:15 Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam!

Apa bukti mengalami kasih setia Tuhan yang besar? Ada pertolongan Tuhan tepat pada waktunya dari masalah yang besar sampai masalah yang mustahil sekalipun. Jangan kita lihat besarnya masalah, lihat besarnya kasih setia Tuhan dalam kehidupan kita. Jangan lihat gelombang, lihat Yesus yang berjalan di atas gelombang itu, semua teratasi. Yang penting ketika ada masalah kita raba diri kita, periksa diri kita, saya tergembala, saya mau disucikan maka ada keyakinan Tuhan pasti tolong pada waktunya. Sehingga kita tidak akan putus asa, tidak akan kecewa. Orang yang tergembala bagaikan pohon yang ditanam di Bait Allah, kuat! Seperti pohon aras yang di Libanon, kuat. Dia tidak akan kecewa, tidak akan putus asa. Kasih setia yang besar mampu mengangkat kita dari ketenggelaman sekalipun.

 

Banyak masalah kita hadapi di dalam nikah, apalagi kalau masalahnya sudah terlampau besar, sampai mustahil banyak yang KO. Seperti Orpa balik kanan ke Moab, padahal sudah dapat kesempatan keluar dari Moab menuju ke Betlehem. Di tengah jalan ketika dibeberkan tentang masalah nikah, dia balik ke Moab. Naomi katakan tidak mungkin kamu menunggu, sekiranya aku melahirkan anak saat ini juga  masa kamu mau tunggu sampai dewasa anak laki-laki itu baru menikah! Orpa lalu menangis dan minta diri pulang ke Moab. 2 kali saya minta mati karena masalah nikah. Tetapi syukur kalau sampai saat ini nikah tetap bertahan melayani Tuhan, saya percaya karena kasih setia yang besar.

 

Sampai anak saya yang pertama karena masalah dalam pelayanan Noela sempat down mentalnya. Dia tidak sakit tetapi berapa hari dia diam, dia tidak mau bicara, pengerja ajak bicara dia diam. Saya tanya kalau sakit ternyata tidak. Saya mengerti karena masalah yang kami hadapi. Dia peka, dia lihat ayah bundanya menangis, dia sampai menangis. Tinggal saya bujuk-bujuk ajak jalan-jalan baru Noella pulih kembali. Kalau sampai sekarang kami boleh ada dan masih melayani itu karena kasih setia yang besar. Bisa saja saya bereaksi daging “siapa yang membuat anak saya seperti ini, awas!”. Tetapi belajar diam, ada Yesus Hakim yang adil yang membela, ada kasih setia dari Tuhan yang mampu menolong pada waktunya.

 

c)      Mazmur 17:7-8

17:7 Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.

17:8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

 

Kasih setia yang ajaib yang memelihara dan melindungi kita secara ajaib di tengah-tengah padang gurun dunia, di tengah-tengah orang yang membenci kita, sampai nanti di zaman antikristus kita dipelihara dan dilindungi oleh Tuhan. Kebencian yang kita alami dari dunia ini semakin hebat, semakin meningkat, kebencian tanpa alasan akan kita hadapi. Tetapi kasih setia Tuhan yang ajaib memelihara dan melindungi kehidupan kita. Jangan takut, kita dipelihara. Jangan risau dengan apa yang terjadi di Eropa sana, kita tidak tahu kelanjutannya bagaimana, tetapi yakin kita ada dalam kasih setia Tuhan yang ajaib. Kita seperti biji mata yang lemah tidak berdaya di tengah-tengah padang gurun dunia, kita dilindungi secara ajaib oleh Tuhan.

 

Kasih setia yang ajaib juga mampu melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib di dalam kehidupan kita. Dalam Alkitab ada 2 keajaiban yang besar yang Tuhan kerjakan:

1)      Yesus adalah Firman lahir menjadi manusia.

2)      Kita manusia oleh Firman mau diubahkan menjadi sama dengan Yesus. Dan sekarang kita sementara dikerjakan untuk diubahkan sampai sama mulia, sempurna seperti Yesus. Saat Dia datang kembali kedua kali, kita bisa menyambut kedatanganNya di awan-awan yang permai.

 

Di depan kita bentuk kasih setia Tuhan yang abadi, yang besar, yang ajaib itulah Korban Kristus, tubuh dan darah Yesus Dia berikan kepada kita. Kita lihat hanya roti biasa, hanya anggur biasa, tetapi ini sungguh-sungguh makanan rohani, ini daging dan darah Yesus yang bisa kita nikmati untuk kita bisa menjadi sama seperti Yesus. Inilah kasih setia Tuhan yang abadi, besar dan ajaib bagi kita sekalian.

 

 

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar