20220306

Kebaktian Umum, Minggu 6 Maret 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Kita akan masuk dalam penataran imam-imam yang pertama. Ini penyegaran kembali untuk kita yang sudah melayani, kalau tahbisan kita sempat salah diperbaiki dan untuk kita lebih sungguh lagi melayani. Yang rindu terlibat dalam pelayanan ikuti sungguh-sungguh penataran untuk nanti didoakan, diberikan penumpangan tangan dan bisa melayani. Kita melayani Tuhan ada sistemnya.

 

II Timotius 1:6

1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.

 

Jadi ada penumpangan tangan baru kita terlibat dalam pelayanan. Kita harus mengikuti sistemnya Tuhan. Saya mau kita semua tertib oleh Roh Kudus dalam melayani Tuhan.

 

Wahyu 12:13-14

12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Kita masih mempelajari pekerjaan setan yang bergerak cepat untuk menghancurkan kerohanian sidang mempelai supaya gagal masuk dalam penyingkiran gereja tetapi masuk aniaya antikristus bahkan menyembah antikristus. Sebab itu untuk mengatasinya kitapun harus gerak cepat dalam perkara yang rohani. Ingat waktu ini sangat singkat, kita gunakan untuk gerak cepat dalam perkara rohani.

 

Praktek kita bergerak cepat dalam perkara rohani:

1.      Hidup tanpa kekuatiran.

2.      Memusatkan perhatian pada perkara Tuhan.

 

Ada 3 perkara Tuhan yang tidak akan berlalu.

1.      Perkataan Yesus.

2.      Kemurahan Tuhan.

3.      Kerajaan Sorga, ini yang akan kita pelajari.

II Petrus 1:11

1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

 

Kerajaan sorga itu perkara yang kekal. Bagaimana praktek memperhatikan kerajaan sorga? Kita lihat dulu status orang yang boleh ada dalam kerajaan sorga.

Wahyu 22:3-5

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

 

Jadi status kehidupan yang boleh masuk dalam kerajaan sorga adalah imam dan raja, yaitu kehidupan yang beribadah melayani Tuhan sesuai jabatan pelayanannya dan dalam urapan Roh Kudus. Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan, jadi orang yang melayani. Kalau di dunia ini kita tidak mau melayani bagaimana bisa masuk di sana, sementara pekerjaan kita di sorga melayani Tuhan selama-lamanya.

 

Sekarang bagaimana praktek kita memperhatikan kerajaan sorga.

II Petrus 1:10

1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

 

Prakteknya berusaha sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihan kita makin teguh. Berusaha sungguh-sungguh melayani Tuhan. Mari apapun pelayanan yang sudah Tuhan percayakan, mari kita kerjakan dengan sungguh-sungguh. Harus semakin teguh! Yang belum  dan merindu untuk melayani Tuhan, biarlah merasakan panggilan dan pilihan Tuhan, bukan panggilan dan pilihan orang. Kaum muda jangan nanti orang tua yang suruh baru melayani “ayo kamu menyanyi, temanmu sudah menyanyi”. Kalau bukan panggilan dan pilihannya di situ, jangan! Apalagi yang untuk menjadi hamba Tuhan sepenuh “kamu jadi pendeta saja, papa rindu kamu jadi pendeta” papanya yang merindu, tetapi dia tidak. Jangan begitu, biarlah panggilan dan pilihan Tuhan saja, bukan panggilan pilihan orang! Nanti kalau dipaksa, bukan panggilan dan pilihan Tuhan, dia hancur. Kalau dipanggil dipilih Tuhan menjadi hamba Tuhan sepenuh dan dia tidak ikuti maka dia yang hancur. Jadi biar menyerah sesuai panggilan dan pilihan Tuhan. Jangan ikut-ikutan, jangan disuruh dan jangan dipaksa, terserah panggilan dan pilihan Tuhan.

 

Kita lihat contohnya 12 murid yang dipanggil dan dipilih Tuhan.

Markus 6:6b-13

6:6b Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.

6:7 Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,

6:8 dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan,

6:9 boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju.

6:10 Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu.

6:11 Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka."

6:12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat,

6:13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.

 

Tuhan memanggil kita manusia berdosa untuk diutus Tuhan, untuk dipakai melayani Tuhan. Jadi kalau kita tidak mau melayani Tuhan berarti kita tetap berada dalam dosa dan melayani setan. Tuhan mau mengangkat atau menjadikan kita sebagai imam dan raja. Istilah dipanggil itu memindahkan dari gelap kepada terang untuk dipercaya jabatan pelayanan, untuk dipakai dan diutus Tuhan.

I Petrus 2:5

2:5  Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

 

Tadinya kita batu-batu yang terbuang, batu keras kehidupan yang berdosa, namun dipanggil dan dijadikan batu hidup.

I Petrus 2:9-10

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

 

Kita manusia berdosa Tuhan panggil, pindah dari gelap kepada terang. Setelah dalam terang Tuhan pakai, mau diutus oleh Tuhan memancarkan terang hidup kepada orang-orang yang masih dalam gelap. Itulah imam dan raja, orang yang beribadah dan melayani. Kalau kita masih dalam gelap lalu mau melayani Tuhan, itu salah! Cuma menjadi batu sandungan, bukan batu hidup. Paduan suara kaum muda melayani tetapi merokok dan minum, itu menjadi batu sandungan. Saya melayani tetapi tetap hidup dalam dosa, malah menjadi batu sandungan bukan menjadi batu hidup. Semua pelayanan yang kita kerjakan harus pindah dulu dari gelap kepada terang. Terang dulu baru melayani. Melayani dalam gelap itu melayani tetapi buta. Sama seperti Bartimeus, dia pakai jubah. Jubah itu bicara pelayanan tetapi dia memakai jubah yang kumal, jubah yang compang camping, itu karena dia buta, berada dalam gelap. Melayani Tuhan harus pindah dari gelap kepada terang.

Secara jalur keturunan kita ini bukan Israel asli, sementara yang boleh menjadi imam dan raja hanya orang Israel asli, kita tidak boleh.

Keluaran 19:5-6

19:5 Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. 

19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

 

Kita tidak boleh melayani Tuhan, mendekat sama Tuhan saja tidak boleh sebab kita bukan bangsa Israel. Sebab itu Tuhan membuka jalur khusus kepada kita, itulah jalur kemurahan, jalur belas kasihan untuk menjadi imam dan raja yaitu lewat korban Kristus, terutama melalui luka kelima di lambung. Sebab itu kalau sekarang kita mendapat kemurahan bisa melayani Tuhan, jangan jadikan pelayanan itu menjadi sesuatu yang murahan. Kalau mau melayani, kalau tidak mau tidak melayani. Sudah dapat kemurahan lalu melayani tidak sungguh-sungguh.

 

Grup koor kaum muda yang tampil setiap minggu, jangan minggu ini menyanyi dan minggu berikutnya tidak menyanyi. Saya memang tidak akan pecat tetapi kalau bertindak seperti itu maka Tuhan yang akan pecat seperti Yudas! Yudas mundur maju seperti itu, dia ada dengan murid-murid bersama Yesus lalu mundur lagi entah ke mana, kemudian maju lagi tetapi mundur lagi. Akhirnya dia mundur selama-lamanya ditelan kegelapan. Yang merindu untuk melayani jangan berpikir saya mau melayani kalau saya bisa, kalau tidak bisa saya tidak melayani. Kalau berpikir seperti itu jangan dulu.

 

Sebelum Yesus mengutus murid-muridNya, Dia mengajar. Artinya syarat utama untuk melayani Tuhan adalah terima penyucian lewat Firman pengajaran yang benar. Bukan karena pandai, hebat, bukan! Main musik bukan karena skillnya, menyanyi bukan karena pandai menyanyi, khotbah bukan karena pandai bicara, bukan! Jangan coba-coba melayani tanpa penyucian, Tuhan tidak akan terima, Tuhan enyahkan.

 

Ada orang melayani tetapi tidak sesuai kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan adalah kekudusan. Kalau melayani tanpa kekudusan Tuhan bilang enyahlah kamu pembuat kejahatan!

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Jadi jangan digampang-gampangkan melayani Tuhan. Di dunia saja ada syarat-syaratnya. Mau kerja di Bank, kalau tidak tahu hitung-hitungan bagaimana bisa dipakai. Mau kerja di bidang apapun, harus ada kriterianya. Kalau di dunia minimal SMA, itupun hanya jabatan yang biasa, kalau ijazah lebih tinggi lebih meningkat. Dalam melayani Tuhan bukan karena pandai.

 

Waktu saya pertama kali mau melayani di Malang saya sombong, merasa saya hebat, merasa punya skill. Itulah melayani bukan karena kesucian. Begitu dapat jadwal main musik saya lihat jadwal pertama saya sebulan sekali, itupun di ibadah sekolah minggu. Dalam hati bukan main, di Tentena saya pemain musik utama, di sini pemain musik di ibadah sekolah minggu, itu sombong. Seiring penyucian Tuhan tolong semakin meningkat, dipercaya dalam ibadah kaum muda, dipercaya mengiringi paduan suara, dalam ibadah umum dan dalam ibadah KKR. Jadi semuanya dari kesucian.

Keluaran 29:1

29:1 "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

 

Tuhan memanggil, istilah Tuhan memanggil mengandung 2 arti:

1.      Firman penginjilan untuk membawa kita orang berdosa percaya Yesus, bertobat, dikuburkan dalam baptis air yang benar, bangkit dalam hidup yang benar, hidup dalam urapan dalam Roh Kudus. Ini sama dengan selamat. Sekarang kita sudah selamat, sudah percaya Yesus. Sudah bertobat, itu baik. Sudah lahir baru, puji Tuhan, ada urapan Roh Kudus, kita sudah selamat.

2.      Sesudah kita selamat, Tuhan panggil kita untuk menerima Firman pengajaran yang benar supaya disucikan. Tadi yang dipanggil itu 12 murid, murid ada kaitannya dengan orang yang menerima pengajaran.

 

Untuk bisa dipakai melayani Tuhan syarat utamanya adalah mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar. Semakin disucikan semakin dipakai Tuhan. Mengapa ada orang yang melayani awalnya hebat, kemudian kendor, akhirnya tinggalkan pelayanan. Penyebab utamanya karena sikap terhadap penyucian itu, dia tidak mau menerima penyucian sehingga membuat dia akhirnya meninggalkan Tuhan. Karena tidak mau disucikan, dosa dia pertahankan, akhirnya melayani dengan pikul beban, dia tidak akan mampu, akhirnya akan dia lepaskan pelayanan. Makanya penting penyucian.

 

Tuhan sudah jamin, kalau kita mau melayani dalam kesucian, hidup kita tidak akan pontang panting, tidak akan bingung menghadapi keadaan dunia ini, tidak akan galau. Kenapa? Karena Tuhan ada di depan kita dan ada di belakang kita. Itu pelayan Tuhan yang disucikan.

 

Yesaya 52:11

52:11 Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!

 

Mari yang sudah melayani, mungkin sudah menjamah yang najis, sekarang Firman Tuhan diserukan keluar dari kenajisan!

Yesaya 52:12

51:12 Sungguh, kamu tidak akan buru-buru keluar dan tidak akan lari-lari berjalan, sebab TUHAN akan berjalan di depanmu, dan Allah Israel akan menjadi penutup barisanmu.

 

Apalagi yang mau kita takutkan, ada Tuhan di depan dan ada Tuhan dibelakang menutup barisan kita. Mari sungguh-sungguh kita melayani Tuhan. Para pengerja ayo sungguh-sungguh melayani Tuhan, semua dari kesucian. Saya nomor satu!

 

Akhir zaman ini kita menghadapi dosa yang menyerang dan dia kuat. Dan kualitas dosa semakin bertambah luar biasa serta dosa itu licin. Kalau kita tidak menjaga kesucian, kalah kita!

 

Dalam Wahyu pasal 9 ada asap keluar dari lubang maut, dari situ keluar belalang-belalang. Itu menunjukan dosa-dosa, demon-demon, roh-roh jahat keluar dari situ. Lihat penampilan bagaimana belalang itu.

Wahyu 9:3-5,7-8

9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.

9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.

9:7 Dan rupa belalang-belalang itu sama seperti kuda yang disiapkan untuk peperangan, dan di atas kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas, dan muka mereka sama seperti muka manusia,

9:8 dan rambut mereka sama seperti rambut perempuan dan gigi mereka sama seperti gigi singa, 

 

Kuda itu menunjuk kekuatan. Mahkota emas itu menunjuk kualitas, dosa yang bertambah kualitasnya. Rambutnya seperti rambut perempuan, rambut itu licin. Ini bedanya perempuan dengan laki-laki. Kalau laki-laki gampang botak. Rambut perempuan lebih banyak dari pada laki-laki. Makanya ditampilkan seperti rambut perempuan, dosa itu begitu banyak.

 

Dulu Kain membunuh Habel, hanya satu orang. Sekarang tinggal pencet tombol, ribuan yang mati. Itu dosa semakin hebat. Orang merakit senjata semakin canggih tujuannya untuk membunuh dan semakin banyak korbannya. Begitu hebat dosa akhir zaman ini, biarlah kita mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar ini.

 

Imam kenapa dikaitkan dengan raja? Raja itu punya ciri khusus selalu menang.

Mazmur 20:10

20:10 Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!

 

Jadi mengapa disebut imam dan raja? Sebab Tuhan mau supaya kita hamba Tuhan dan pelayan Tuhan selalu berkemenangan, terutama atas dosa. Sebab itu penting penyucian.

 

Kalau kita sudah disucikan maka ada 3 hal yang Tuhan berikan kepada kita.

1.      Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Yang pertama Tuhan berikan jabatan pelayanan. Mau disucikan dulu baru jabatan pelayanan Tuhan berikan untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Jabatan pelayanan ini adalah tempat kita di dalam Tubuh Kristus. Tidak punya jabatan tidak punya tempat di dalam Tubuh Kristus. Makanya harus punya jabatan. Kalau tidak bisa menyanyi, ada pelayanan yang lain. Supaya tidak bingung saya buatkan formulirnya apa saja pelayanan yang akan kita kerjakan, di mana kita dipanggil dan dipilih Tuhan di situ kita melayani. Yang sudah melayani juga mohon diisi supaya saya punya arsipnya dan bisa lihat serta menjadi bahan doa. Kalau saya melihat orang ini tidak melayani lagi, yah saya doakan.

 

Saya cuma tahu masak, itu jabatan juga, konsumsi. Tidak bisa masak, tidak bisa menyanyi, tidak bisa main musik, apalagi khotbah! Ada pelayanan yang bisa dikerjakan oleh semuanya, mau dia fisiknya kuat atau tidak kuat, tahu menyanyi atau tidak tahu menyanyi, yaitu pendoa. Saya ingat cerita papa ada gembala dan jemaatnya seorang nenek yang sama-sama sudah meninggal dan menghadap Tuhan. Di tangan Tuhan ada mahkota, ada yang bagus dan ada yang biasa. Gembala pikir mahkota yang bagus mau diberikan kepada dia, ternyata Tuhan berikan kepada nenek itu. Proteslah gembala kenapa seperti itu. Tuhan bilang karena doanya nenek ini kami bisa berhasil melayani.  Jadi tim doa itu penting!

 

Jadi semua terlibat dalam pelayanan, tidak boleh ada yang nganggur. Tadi dikatakan untuk pelayan Tubuh Kristus. Lihat tubuh kita, semua bekerja, tidak ada yang nganggur. Jadi jabatan pelayanan itu tempat kita dalam Tubuh Kristus, semua jadi imam. Sehingga ketika Tuhan datang kita semua berbahagia, ada bapak dan ibu ini bersama Yesus serta layak masuk sorga, menjadi imam dan raja selama-lamanya di sana. Orang sakitpun bisa berdoa. Tadi kesaksian karena doa maka kakak-kakak bisa berdamai, kita butuh doa-doa dari sidang jemaat.

 

2.      Efesus 4:7

4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

 

Yang kedua adalah karunia Roh Kudus atau charis yaitu kemampuan ajaib dari Tuhan untuk kita bisa melakukan jabatan pelayanan kita sekalipun berat. Dulu waktu saya melihat guru saya Pdt. Widjaja, setelah melayani di Malang langsung perjalanan 2 jam ke Surabaya melayani di sana. Dari Surabaya langsung terbang ke Medan, sorenya melayani di sana. Badan beliau secara fisik tidak mungkin seperti itu dan makanannya tidak bisa sembarang, tetapi bisa melayani, Tuhan kasih kemampuan. Kalau kekuatan fisik tidak mampu, hanya kemampuan ajaib dari Roh Kudus.

 

Jadi bukan otak yang Tuhan lihat tetapi hati untuk melayani maka Tuhan berikan kemampuan ajaib. Inilah yang membedakan pelayanan di dalam Tuhan dengan kegiatan di dunia. Di gereja drum kita merk mapex, di dunia juga drumnya mereka mapex. Di gereja keyboard merk korg, di dunia juga keyboardnya korg. Gitarnya apa, bassnya apa, sama juga dengan di dunia. Tetapi yang membedakan adalah karunia, kemampuan ajaib. Bisa orang punya skill hebat main musik di gereja, tetapi tidak bisa dirasakan di hati, tidak ada hadirat Tuhan, hanya seperti konser di dunia saja. Kalau itu karunia ajaib dari Tuhan, biar sederhana dia melayani, terasa hadirat dan urapan Tuhan. Ini kemampuan ajaib dari Tuhan kita butuh, kalau kita disucikan pasti Tuhan kasih.

 

Sama juga yang khotbah, tanpa kemampuan ajaib dari Tuhan bisa berkhotbah, penyampaiannya kata perkata tersusun rapi, tetapi tidak terasa apa-apa dalam sidang jemaat.

 

3.      I Petrus 1:22

1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

 

Kalau disucikan maka timbul kasih. Kasih itu kekal, maka tidak akan ada istilah pensiun di dalam pelayanan. Kita melayani dengan kasih Tuhan maka pelayanan kita juga kekal sampai selama-lamanya di Yerusalem Baru. Kenapa berhenti melayani? Karena tidak punya kasih. Kenapa tidak punya kasih? Karena tidak mau disucikan. Bukan karena terlalu capek.

 

Ini saya mohon kepada Tuhan curahkan kasih menjadi motor dalam pelayanan sehingga tidak loyo dalam melayani Tuhan. Semakin tua semakin berkobar-kobar karena ada kasih Tuhan. Bukan semakin tua malah pelayanan semakin menurun. Semakin melayani semakin meningkat terus sampai masuk Yerusalem Baru. Bukan meningkat lalu malah turun.

 

Kita sudah lihat teladan dari bapak gembala, bagaimana pelayanan beliau. Semakin tua pelayanan semakin bertambah, terus melayani sampai Yesus datang kembali, kita menjadi imam dan raja di Yerusalem Baru.

 

Karena kita bangsa kafir bisa melayani oleh karena kemurahan Tuhan maka ibadah pelayanan kita harus dalam sistem kemurahan. Beda kemurahan dengan murahan. Banyak kali orang Kristen melayani dengan murahan, bukan kemurahan. Apa tanda-tanda ibadah pelayanan dalam sistem kemurahan?

1.      Roma 12:1

12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

 

Di sini dikaitkan dengan persembahan tubuh. Jadi tanda ibadah sistem kemurahan yang pertama adalah mempersembahkan tubuh atau mempersembahkan hidup kepada Tuhan. Dulu imam-imam kalau mereka mau ditahbiskan melayani mereka harus membawa lembu jantan, itu sebagai korban pendamaian. Kemudian bawa lagi domba jantan pertama, itu sebagai penyerahan diri. Baru domba jantan kedua itu korban tahbisan. Sekarang kita tidak perlu lagi bawa domba di sini, kita tinggal praktek mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan. Kalau sudah dipersembahkan kepada Tuhan jangan dipegang-pegang ekornya, sudah serahkan saja semua.

 

Syarat menyerahkan tubuh kepada Tuhan:

a)      Tubuh yang hidup, bukan yang mati. Domba yang mau dikorbankan itu domba yang hidup, bukan domba yang mati. Apa artinya tubuh yang hidup:

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Tubuh yang hidup adalah tubuh yang dikuasai Roh Kudus sehingga tidak mau lagi melakukan perbuatan-perbuatan daging. Bahaya kalau gembala kedagingan habis jemaat dia tembak dari mimbar. Kalau ada yang turun langsung ditengking “kalau sudah turun, tidak usah naik lagi!”. Misalkan main musik kalau kedagingan tidak akan harmonis. Yang main musik rasa kurang keras, dia naikkan volumenya. Yang main bass juga rasa kurang keras, dia naikkan juga volumenya. Yang main drum pikir masa cuma mereka punya suara yang keras, dia ikut juga naikkan volumenya. Yang main gitar tidak mau kalah. Akhirnya yang mendengar sakit telinga. Jangan tersinggung yang main musik, kalau tersinggung berarti masih hidup. Di situlah kita mengontrol diri kita, tubuh yang hidup atau yang kedagingan. Ini adalah hasil ketekunan dalam ibadah raya, kita bertekun di situ maka Roh Kudus menguasai hidup kita.

 

Juga paduan suara, jangan mengeluh kalau latihannya lama. Kita melayani Raja segala raja, latihannya harus mantap, masa kita berikan pelayanan asal-asalan. Kalau di dunia saja mau tampil di depan Jokowi latihan bagus-bagus. Kita melayani Raja segala raja, kadang latihan lama sedikit sudah mengomel, terlalu banyak alasan. Janganlah kita begitu, kita baharui tahbisan dan nanti kita melayani kembali.

 

b)      Tubuh yang kudus, ini tubuh yang dikuasai Firman, tidak cemar oleh dosa.

Yohanes 15:3

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Bukan bersih karena mandi tetapi tubuh yang dikuasai oleh Firman sehingga tidak cemar oleh dosa. Ini hasil penyucian dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Yang utama itu ketekunan, bukan tempatnya. Karena keadaan sehingga bapak ibu ibadah secara online, tetapi di rumah tekun. Ini juga bagi kita sekarang, bisa tatap muka langsung, ayo tekuni. Mungkin karena sakit harus ibadah di rumah, tekuni juga! Jangan berpikir mumpung saya sakit, jadi di rumah tidak usah ibadah. Mari bertekun dalam 3 macam ibadah ini.

 

c)      Tubuh yang berkenan. Ini tubuh yang dikuasai kasih Allah.

Matius 3:17; 17:5

3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

17:5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."

 

Tubuh yang berkenan adalah tubuh yang dikuasai kasih Allah sehingga kita bisa mengutamakan Tuhan lebih dari apapun, mengutamakan pelayanan lebih dari apapun.

 

Bukan untuk suatu kesombongan, secara jasmani saya bersama isteri butuh untuk pengobatan ke dokter, isteri saya harus operasi, sayapun harus periksakan mata karena mata kiri saya sudah tidak berfungsi dengan baik. Tetapi karena kami berpikir nantilah kalau Tuhan buka kesempatan ada lagi KKR di Malang baru sambil KKR periksakan juga mata. Kalau tinggalkan jemaat bisa saja karena alasan ada, tetapi saya mengutamakan pelayanan. Tuhan yang tentukan nanti waktunya.

 

Ini keadilan Tuhan, dalam situasi kondisi apapun, di mana saja, kita bisa menyembah Tuhan. Sakitpun bisa menyembah Tuhan. Makanya tadi saya katakan pelayanan doa itu semua bisa kerjakan.

 

Jadi kalau disimpulkan ibadah pelayanan dalam sistem kemurahan adalah ibadah pelayanan dalam sistem penggembalaan. Jangan asal! Para pelayan Tuhan jangan sampai tidak tekun 3 macam ibadah lalu mau melayani! Saya memang tidak tahu, tetapi masing-masing tahu dirilah, kalau tidak bisa bertekun dalam 3 macam ibadah jangan! Itu berarti tidak mempersembahkan tubuh kepada Tuhan. Oh saya tidak bisa ke gereja, ayo tekuni di rumah dan kita melayani Tuhan. Kalau memang ada halangan minta izinlah. Tertiblah, karena di mana ada Roh Kudus di situ tertib.

 

2.      Roma 12:2

12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

 

Tanda kedua ada keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Tidak serupa dengan dunia tetapi serupa dengan Tuhan. Kita periksa diri kita masing-masing. Keubahan hidup itu dimulai dari budi yaitu dari hati, pembaharuan hidup mulai dari hati. Hati manusia itu cenderung untuk jahat. Kalau hati kita tidak diubahkan maka melayani dengan hati yang jahat. Nanti seperti Hofni dan Pinehas, dursila di hadapan Tuhan, melayani Tuhan tetapi hatinya jahat. Mohon kemurahan Tuhan untuk kita diubahkan mulai dari hati kita. Makanya pelayan Tuhan itu masuk baptisan air dulu, sebab baptisan air itu merupakan permulaan pembaharuan hati. Ini bukan aturan gereja, ini menuruti Firman teladan dari Yesus. Sebelum Yesus melayani, Dia dibaptis dulu oleh Yohanes Pembaptis, ada Roh Kudus turun ke atasnya baru Dia terlibat di dalam pelayanan.

I Petrus 3:20-21

3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. 

3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,

 

Bagi yang merindu untuk melayani mari masuk dalam baptisan air supaya hati kita dibaharui. Hati nurani yang cenderung jahat menjadi hati nurani yang baik. Sesudah dibaptis lanjutkan harus tergembala sehingga hati kita terus dibaharui menjadi hati yang taat dengar-dengaran kepada Firman Tuhan. Tergembala itu tempat pembaharuan hidup mulai dari hati. Jadi tergembala itu soal hati, bukan dipaksa, bukan dibujuk. Penggembalaan itu kebutuhan, kalau hatinya butuh dia akan tergembala, tidak usah disuruh, tidak usah dipaksa, tidak usah diancam. Sama juga dalam penggembalaan, gembala dan gembala tidak usah rebutan domba sebab itu soal hati! Kalau hatinya tidak bisa tergembala di sini lalu mau pindah, itu urusannya, saya tidak bisa tahan. Sama juga yang dari tempat lain mau tergembala di sini terserah, itu soal hati. Bukan karena melihat tempat atau melihat ini dan itu.

 

Pernah ada yang datang berkata “kami mau tergembala di sini om”. Kalau mau ikuti daging yah baik, kalau perlu semuanya ke sini. Tetapi saya perlu tahu alasannya kenapa, jangan sampai karena tersinggung sama gembalanya sehingga pindah ke sini. Setelah saya tanya ternyata karena ini dan itu. Saya tanya sudah diselesaikan? Dijawab belum. Saya suruh selesaikan dulu dengan gembalanya. Mungkin sudah diselesaikan dengan gembalanya sehingga sudah tidak datang ke sini, tetap di sana.

 

Bukti hati nurani yang baik, hati yang taat.

a)      Bisa membedakan mana pengajaran yang benar, mana yang palsu. Kalau hatinya baik dia pegang teguh pengajaran yang benar, dia mengalami penyucian terus menerus. Kalau hatinya tidak baik, pengajaran yang benar yang menyucikan pasti dianggap palsu karena tidak cocok dengan daging dan hatinya. Itu semua soal hati. Pelayanan soal hati, penggembalaan soal hati, pengajaran juga soal hati, hati nurani yang baik.

 

Kita lihat soal hati

Kisah Para Rasul 1:24

1:24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,

 

Pengajaran yang benar itu yang tertulis dalam Alkitab, yang dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat menerangkan ayat di dalam Alkitab. Dan tajam mengoreksi hidup kita terutama nikah kita untuk mengarahkan nikah kita masuk pada nikah yang rohani, nikah yang sempurna.

 

Kita bisa tahu ini pengajaran yang benar atau tidak. Kalau dibuka rahasianya itu mengungkap apa yang tersembunyi dalam hati dan pikiran kita. Saya sebagai gembala tidak tahu hati jemaat, hati isteri saya saja saya tidak tahu. Apa yang ada dalam pikirannya saat ini saya tidak tahu. Kita semua suami isteripun tidak tahu isi hati pikirannya. Tetapi begitu kita datang ibadah, apa yang tersembunyi di dalam hati dan pikiran kita diungkap lewat Firman. Siapa yang tunjukkan? Tuhan lewat Firman! Berarti yang kita dengar adalah ajaran yang sehat. Sampai kadang kita heran siapa yang lapor sama gembala. Saya sebagai gembala tidak tanya-tanya papa anu, itu mama anu itu bagaimana dia punya kelakukan. Tetapi begitu dengar Firman mama anu langsung merasa dibuka semua yang dia lakukan. Itu semua karena ajaran yang sehat, berarti ada Yesus di tengah-tengah kita. Yesus melihat keadaan kita semuanya. Dari sini bisa kita bedakan, ini benar, ini sehat, ini palsu. Kalau palsu itu hanya untuk kepentingan-kepentingan yang jasmani, tidak ada mengungkap dosa.

 

b)      Bisa membedakan pelayanan yang benar dan pelayanan yang tidak benar.

 

c)      Bisa membedakan mana penyembahan yang benar dan mana yang tidak benar.

 

Dari 3 bukti ini kita bisa melihat contohnya yaitu Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Dia tahu  pengajaran yang benar, tahu pelayanan benar, tahu penyembahan benar, sehingga tidak mau menyembah patung raja Nebukadnezar. Mereka tahu pengajaran yang benar mengarahkan menyembah Tuhan, pengajaran yang palsu mengarahkan menyembah patung. Tuhan tolong, biar ini menjadi pengalaman kita masing-masing.

 

d)      Kalau sudah tahu membedakan pengajaran benar, pelayanan benar, penyembahan benar pasti tidak gampang tawar hati.

II Korintus 4:1

4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.

 

Tidak tawar hati terutama ketika diperhadapkan dengan pengalaman sengsara karena Yesus, karena pelayanan, karena ibadah pelayanan yang benar, kita tidak tawar hati tidak kecewa, tidak putus asa, melainkan kuat dan teguh hati. Jangan heran kalau kita pertahankan pengajaran yang benar, pelayanan yang benar, penyembahan yang benar, kita akan diperhadapkan dengan sengsara yang makin hebat. Seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadapi perapian yang dipanasi 7 kali lipat. Tadinya tidak terlalu panas, tetapi dipanaskan 7 kali lipat untuk mereka dilempar di dalamnya. Kita akan menghadapi itu, tetapi kalau hati sudah diubahkan kita tidak akan pernah kecewa, tidak akan tawar, tidak akan meninggalkan Yesus, tidak akan meninggalkan pelayanan, terus melayani sampai garis akhir kehidupan kita sekalian. terus melayani, jangan mundur! Karena keadaan harus tergembala jarak jauh, kalau hati nurani baik tidak akan bersungut-sungut, tidak akan kendor dalam pelayanan, terus melayani.

 

Biar siang hari ini kita serahkan tubuh kepada Tuhan, tubuh yang hidup, yang kudus dan berkenan. Tergembala sungguh-sungguh, serahkan hati untuk disucikan dan dibaharui oleh Tuhan lewat Firman pengajaran yang benar menjadi hati yang kuat dan teguh. Yakinlah dengan kuat dan teguh hati kita bisa menanti kedatangan Yesus. Untuk sekarang kita bisa sabar menanti pertolongan Tuhan pada waktunya, untuk yang akan datang kita siap menanti Yesus datang di awan-awan untuk siap menjadi Mempelai WanitaNya.

Mazmur 27:14

27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Kita mau melibatkan diri dalam pelayanan. Ingat jabatan pelayanan itu tempat kita di dalam Tubuh Kristus. Syarat utama melayani itu kesucian. Setelah melayani ayo melayani dalam sistem kemurahan dalam kandang penggembalaan. Tekuni penggembalaan dan serahkan hati untuk terus dibaharui dan diubahkan oleh Tuhan. Sekalipun kita diperhadapkan dengan dapur api yang dipanaskan 7 kali lipat tetapi kita mau melayani Tuhan, tidak mundur satu langkahpun, terus melayani sampai garis akhir.

 

Tuhan Memberkati.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar