20190224

Kebaktian Umum, Minggu 24 Februari 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 7:15-17
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
7:16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Di dalam kitab Wahyu ada 35 kali disebut Anak Domba. Perjanjian Baru ini dibuka dengan nama Yesus pada kedatanganNya pada kali yang pertama. Dan dikunci dengan Wahyu 22:20 yaitu kedatanganNya pada kali yang kedua, yang juga nama Yesus ditampilkan. Jadi tokoh sentral dalam Alkitab adalah pribadi Yesus.

Di sini pribadi Yesus ini tampil dalam pelayanan penggembalaan kepada orang-orang yang disebut keluar dari sengsara besar. Sengsara besar di sini belum dikatakan 3,5 tahun aniaya. Sengsara di sini adalah kehidupan Kristen yang menembusi perjalanan hidupnya sekalipun banyak masalah yang dia hadapi, tetapi oleh pertolongan Tuhan dia berhasil menembusi pintu tirai. Itulah perobekan daging dan dalam perobekan daging pasti berdarah. Untuk merobek daging kita itulah perjuangan yang berat, itulah sengsara bagi daging kita.

Gereja Tuhan yang berhasil seperti ini mutunya sama dengan 144.000 orang Israel yang adalah buah sulung. Mutu dari kehidupan yang kita baca tadi satu level dengan 144.000, berarti ini adalah buah susulan. Buah susulan ini terdiri dari kita bangsa kafir. Tidak disebutkan jumlahnya hanya disebut tak terbilang. Semoga saudara ada dalam jumlah yang tidak terbilang ini. Masakan orang lain bisa lalu kita tidak bisa, harus ada tekad seperti itu.

Buah sulung dan buah susulan ditangani sama oleh Tuhan. Buah sulung atau buah bungaran ini ditangani oleh imam. Berarti kehidupan yang bisa dijamin berhasil masuk dalam ketegori tidak terbilang banyaknya ini adalah orang Kristen yang menghargai hamba Tuhan yang mengunjuk-unjuk dia dihadapan Tuhan. Hamba Tuhan, khusus gembala punya tugas menimang-nimang sidang jemaat di hadapan Tuhan, menggerak-gerakan sidang jemaat di hadapan Tuhan. Artinya dia melihat dan mengawasi jangan sampai sidang jemaat ini tertidur. Dia lihat jangan sampai jemaat itu lengah. Sebab kalau lengah pasti iblis masuk dan kalau iblis sudah masuk pasti itu menimbulkan banyak masalah.

Itu sebabnya umat Tuhan tempatkanlah dirimu sebagai buah sulung atau buah bungaran maupun buah susulan. Kita ditangani oleh hamba Tuhan di dalam penggembalaan supaya saudara nanti benar-benar menikmati Tuhan membentangkan kemah untuk melindungi saudara sehingga engkau tidak lapar dan haus lagi. Kapan kita tidak lapar dan haus lagi? Ketika kita ada dalam penggembalaan. Ini adalah makanan yang harus kita nikmati sehingga kita tidak akan lapar. Artinya dijamin tidak akan ada kelaparan selalu ada stok, selalu ada makanan, selalu ada persiapan.
Yohanes 6:35
6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Ini makanan yang membuat kita tidak lapar dan kita peroleh di dalam penggembalaan, itu tugas kami hamba Tuhan. Kita makan berarti kita bersekutu dengan roti yang hidup yang turun dari sorga, itulah Yesus. Lewat pelayan penggembalaanNya yang dipecayakan kepada kami hamba-hamba Tuhan, maka dijamin stok tidak akan habis, saudara tidak akan lapar. Di dalam penggembalaan inilah saudara diunjuk-unjuk. Jika kami lihat ada saudara sepertinya mengalami masalah maka kami tetap menangani agar kalian tetap siuman dan sadar untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan dan hamba Tuhan mempersembahkan saudara kepada Tuhan dan tidak ditolak. Artinya kita mendapatkan bentangan kemah dan kita mendapatkan perlindungan dari Tuhan.

Baik buah susulan mutunya dengan buah hulu hasil jadi sama, semua warna dan gerakannya sama. Baik buah sulung atau buah bungaran, 144.000 orang  Israel dan buah susulan yang tidak terbilang banyaknya, sama mempunyai label hamba Tuhan, pelayan Tuhan. Berarti kita umat Tuhan yang mau masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus harus terlibat sebagai pelayan-pelayan dalam rumah Tuhan. Kita cari apa yang saya harus kerjakan untuk pekerjaan pelayanan Tuhan. Kita cari peluang dan kalau saudara punya niat dan minat pasti Tuhan tunjukkan “ini tempatmu, engkau bagaikan jari kelingking, walaupun cuma untuk korek-korek telinga”. Kita harus terlibat, kita tidak boleh stagnan, tidak boleh diam. Sebagai bagian dari sel dalam tubuh tidak boleh ada yang mati. Jika mati maka dia akan keluar dari persekutuan tubuh Kristus. Kalau sel itu hidup maka dia akan hidup dan berkembang. Dan dijamin hidup itu akan mendapat bentangan Tuhan.

Buah susuluan ini yang dicari oleh Tuhan. Apa tujuannya? Untuk menawar rasa lapar.
Markus 11:12-13
11:12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
11:13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
Yesus merasa lapar, artinya Yesus ingin mendapatkan pelayanan. Apa yang Dia cari di sini? Sebenarnya yang dicari ini adalah buah sulung. Sebab pohon Ara itu biasanya  ada buah sulung dulu, setelah itu keluar buah susulan yang lebih banyak jumlahnya. Buah sulung itu disebut gagim. Ini tidak terlalu enak dibandingkan buah susulan atau disebut bekura atau teena.Kalau saudara tidak bisa memberikan pelayanan kepada Tuhan berarti saudara tidak memiliki buah gagim. Maka saya katakan sebagai hamba Tuhan yang mengunjuk-unjuk saudara, jangan saudara diam. Apa yang bisa saudara kerjakan lakukan itu untuk pekerjaan Tuhan, berarti anda menempatkan diri sebagai gagim, ada pelayanan awal bagi Tuhan yaitu roh perdamaian.

Israel adalah buah sulung, sampai disebut mereka adalah “pelayan-pelayan Allah kami”.
Wahyu 7:3-4
7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.

Jadi kalau kita bisa memberikan service kepada Tuhan, entah mungkin hanya satu jam atau setengah jam saudara berdoa mendoakan pelayanan dan mendoakan gembala, atau mungkin ada yang bisa saudara perbuat dengan fakta-fakta yang nyata dan saudara libatkan dalam pembangunan Tubuh Kristus, itu sudah bagian dari buah sulung, itu gagim. Jangan dianggap enteng. Kita harus terlibat, anak sekolah minggu terlibat, anak muda terlibat, semua harus dalam gerakan. Doa saya adalah “Tuhan biarlah Shekina Glory memancara dari sidang jemaat ini” dan saya yakin Tuhan pasti menjamah. Makanya iblis begitu lihai mau menyabot tetapi saya percaya dia tidak akan menang karena kita bersama dengan Tuhan.

Pelayanan ini harus ada. Sebagai Bapak, ibu, anak muda, remaja, janda, duda mari kita semua terlibat. Bukan nanti jadi anggota zangkoor, tetapi ada banyak hal yang bisa kita kerjakan. Saudara singsingkan lengan baju dan terlibat dalam pelayanan, jangan sampai saudara beku, sebab kalau beku bahaya nanti. Tugas kami untuk mengunjuk-unjuk saudara di hadapan Tuhan lewat Firman pengajaran, kasih dan Roh Allah.

Orang yang mengkondisikan diri sebagai buah sulung dan buah susulan ditangani khusus oleh Tuhan. Sebab Tuhan sudah anjurkan itu dalam pesta timang-timangan. Anak Tuhan, hamba Tuhan dan siapapun harus diunjuk-unjuk. Gembala harus digembalakan, penginjil harus digembalakan, rasul harus digembalakan, nabi harus digembalakan, jemaat apalagi harus digembalakan supaya kita tidak beku rohani. Kalau beku nanti pada titik nadir hancurlah orang itu. Ini jangan sampai terjadi pada kita.

Markus 11:14, 20-24
11:14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.
11:20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya.
11:21 Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."
11:22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!
11:23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
11:24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Di sini saudara yang diberkati oleh Tuhan, penawar laparnya Tuhan yang ingin Tuhan terima adalah pelayanan yang didasari iman. Pelayanan yang kita lakukan ini bukan melihat manusia tetapi iman, saya melayani karena melihat Yesus ada. Dia kekasih, Dia Mempelai Laki-laki Sorga, belahan jiwa kita, Dia ingin mendapatkan pelayanan dari kita, jangan sampai kita kena kutuk.

Mengapa pohon ara ini tidak ada buah gagim? Sebab dia ada di pinggir jalan. Tetapi kalau tumbuh di ladang, pasti dia dirawat. Walaupun sudah diancam tebang saja, tetapi penjaga kebun itu berkata “jangan dulu, beri kesempatan” itu tugas yang mengunjuk-unjuk. Kalau tidak ada dalam penggembalaan, siapa yang akan pasang badan untuk mempertahankan?
Lukas 13:6-7
13:6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
13:7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!

Siapa pengurus kebun anggur? Itulah gembala. Kami yang bertanggung jawab. Ini bahasa sorga, ada perintah instruksi kepada gembala itu “tebang!” tetapi dia katakan “jangan dulu Tuhan”.
Lukas 13:8-9
13:8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
13:9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Yang menebang bukan gembala, Tuhan yang menebang. Tetapi di sinilah pentingnya peran hamba Tuhan untuk mengunjuk-unjuk. Dia pasang badan. Jangan ada di luar, jangan di tepi jalan. Bawa diri untuk digembalakan untuk mempertahankan nasib saudara supaya tidak ditebang. Dalam tanggung jawab saya menaikkan doa syafaat hanya mendoakan, menggumuli saudara.

Kita ada di ujung zaman akhir. Di sini bicara tentang pohon ara. Yesus bicara pohon ara berarti tentang Israel. Kalau melihat pohon ara bertunas berarti musim panas telah datang. Tanggal 14 Mei 1948 bangsa Israel merdeka. Yesus mengatakan generasi ini belum habis Aku sudah datang. Katakan pada tanggal yang sama kemerdekaan Israel diproklamasikan lalu ada ibu-ibu melahirkan, sekarang orang itu sudah berusia 71. Belum tentu usia orang itu sampai 100. Belum habis generasi itu Yesus sudah datang dan Yesus tidak berbohong. Sudah dekat waktu kedatangan Tuhan. Makanya siapkanlah dirimu sekarang. Lihat kegiatan sekarang ini musuh-musuh gereja Tuhan, dimana-mana sementara digenjot bagaimana mau menghancurkan pengikut-pengikut Yesus.

Oleh sebab itu sekarang kondisikanlah dirimu menampilkan buah gagim, Yesus lapar. Lapar ini artinya Tuhan minta pelayanan dari kita. Kalau hanya persoalan lapar, gampang saja Yesus menanggung. Tetapi ini bahasa rohani bagiku dan bagai saudara. Yesus ada di sini berdiri di sini, Dia berkata “Aku lapar, Aku minta engkau melayani Aku!”. Adakah saudara bergeming ketika Tuhan minta kita melayani Dia.

Ada buah berikut yang namanya buah bekura atau buah teena. Ini rasanya sangat manis. Apa yang dicari dari buah susulan itu? Itulah kita bangsa kafir, rasanya lebih manis dari pada gagim. Artinya kalau kita sudah memberikan pelayanan yang memuaskan rasa lapar Yesus, maka harus kita tingkatkan sehingga kita makin indah dan manis di hadapan Tuhan. Yesus menikmati pelayanan kita makin indah, makin meningkat, bukannya malah makin merosot.

Inilah yang menjadi pergumulan, kita bisa mempersembahkan buah bekura, bisa mempersembahkan buah teena. Kalau Tuhan makan berarti Tuhan terima bersekutu dengan Dia. Maka pelayanan kita akan lebih indah dan lebih manis di hadapan Tuhan dan itulah yang dicari. Sehingga kemanisan itu akan memuncak sampai pada pelayanan Mempelai. Wahyu 8:1 itulah pelayanan mempelai.
Wahyu 8:1
8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.

Service pelayanan kita kepada Tuhan sekarang ini bagaimana? Coba kita telusuri. Saya takut jangan pelayananku merosot. Statistik pelayanan kita harus naik, bukan malah merosot, harus sampai pada pelayanan mempelai, itulah teena.

Injil Markus menampilkan Yesus sebagai hamba. Bukan hanya daulos tetapi sampai pada huperetas yaitu hamba yang rela mati bagi Tuannya. Bagaimana pelayanan kita sekarang, Tuhan sudah mau datang.

Konsumsi atau makan sudah Tuhan sediakan kepada kita. Orang yang mau melayani Tuhan, yang terlibat dalam pelayanan kepada Tuhan pasti Tuhan jamin. Karena dia adalah pelayan, suka melayani. Karena dia dalam pelayanan bisa menawar rasa lapar Tuhan maka dari pihak Tuhan sudah Tuhan berikan makanan limpah, yang disebut “Engkau tidak akan lapar dan tidak akan haus lagi”. Apa itu? Itulah roti yang turun dari sorga, itulah hidup Yesus sendiri. Jika kita bersekutu dengan Dia dan dibuktikan memberi pelayanan kepadaNya maka kita dijamin oleh Tuhan dalam segala hal.

Yohanes 6:35
6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Tuhan sediakan tetapi Tuhan tidak paksa “ayo buka mulutmu, saya kasih makan!”. Terserah saudara mau makan atau tidak. Kalau saudara mau makan maka hidupmu kekal, kalau tidak mau makan maka kematian kekal. Makanya pada pembagian 5 ketul roti dan 7 ketul roti itu hanya ditawarkan kepada mereka, tidak dipaksa buka mulut mereka lalu diisi roti. Kalau mereka mau mengambil dan makan maka tertolong. Kalau tidak mau makan maka matilah.

Waktu pembagian makan 7 roti kepada 4000 orang, ada perkataan “nanti mereka mati di jalan”. Itu sebabnya disuruh beri makan. Setelah roti itu disajikan pada mereka, terserah mereka mau mengambil makan atau tidak. Tetapi Amsal Sulaiman mengatakan banyak orang yang mengambil makan tetapi terlalu malas memasukan ke mulutnya. Ini juga salah.

Kita lihat di sini, sudah dijamin oleh Tuhan bagi orang yang melayani Tuhan. Ini sudah dinubuatkan oleh Tuhan bagi orang yang memberi penawar rasa lapar kepada Tuhan, memberi service kepada Tuhan.
Yesaya 65:13-15
65:13 Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: "Sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan makan, tetapi kamu akan menderita kelaparan; sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan minum, tetapi kamu akan menderita kehausan; sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan bersukacita, tetapi kamu akan mendapat malu;
65:14 sesungguhnya, hamba-hamba-Ku akan bersorak-sorai karena gembira hatinya, tetapi kamu akan mengerang karena sedih hati, dan kamu akan menangis karena patah semangat.
65:15 Kamu harus meninggalkan namamu kepada orang-orang pilihan-Ku untuk dipakai sebagai sumpah kutuk ini: Tuhan ALLAH kiranya membuat engkau seperti mereka! Tetapi hamba-hamba-Ku akan disebut dengan nama lain,

Sekaligus ada perlindungan sekarang dan perlindungan yang akan datang. Ini dijamin oleh Tuhan. Dan ini disampaikan Tuhan lewat nabi Yesaya 700 tahun sebelum Yesus datang. Berarti 2700 tahun yang lampau, sekarang penggenapannya. Saya percaya apa yang dikatakan dalam Markus 11:24 tadi, pasti akan digenapkan.
Markus 11:24
11:24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Sidang jemaat, dalam nama Tuhan Yesus, berikan pelayanan untuk memuaskan rasa lapar Tuhan Yesus sampai pada pelayanan atau tahbisan Mempelai. Kalau ini ada maka Tuhan akan membentangkan kemah. Contohnya adalah Rut.
Rut 3:9-10
3:9 Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."
3:10 Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya.

Ini bagaikan tenda yang dikembangkan. Pasal 3 ini didahului dengan Rut melayani di ladang Boas dan sistem pelayanan diatur oleh Boas. Kita ini melayani di ladang Boas, artinya kita melayani di ladang Allah, sebab arti nama Boas di dalam dia ada kuat kuasa Allah. Itu menunjukkan penampilan pribadi Yesus. Kita ini ada di dalam ladangNya Yesus.

“Kembangkan kiranya sayapmu” berarti lebih dahulu ada bukti-bukti Rut melayani di ladangnya Boas. Sekalipun waktu itu banyak ladang tetapi Tuhan tidak izinkan dia pergi ke ladang lain. Banyak gereja di dunia ini tetapi cari mana ladang Boas, mana ladang Mempelai.

Boas katakan “jangan pergi ke ladang lain”. Ini berarti Boas betul-betul memperhatikan soal pemeliharaan Rut. Dia yakin pemeliharaan itu hanya dia peroleh di ladangnya Boas. Saudara perhatikan bagaimana anjuran-anjuran Boas kepada Rut. Bagaimana anjuran-anjuran Tuhan kepada kita, bagaimana bentuk pelayanan di ladangNya.
Rut 2:6
2:6 Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: "Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab.

Rut ini gambaran bangsa kafir yang akan mengeluarkan buah susulan. Bukan kebetulan dia ada di ladangnya Boas. Untuk Rut bisa hadir di Betlehem, 3 orang harus mati, Elimelekh, Mahlon dan Kilyon. Untuk kita tidak perlu 3 orang, hanya satu Pribadi yang mati itulah Yesus, untuk memindahkan kita dari Moab datang di Betlehem, di rumah roti. Kehadiran mereka di Betlehem tepat pada waktu musim penuaian.

Rut 2:7
2:7 Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketika pun ia tidak berhenti."

Rut memohon memungut di belakang, artinya dengan kerendahan hati dia memungut, biarpun cuma yang tercecer. Coba perhatikan kesibukannya mencari remah-remah dan disebut sampai sekarang dia tidak pernah berhenti. Inilah tahbisan mempelai.

Rut 2:8-9
2:8 Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! 1Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan 2tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku perempuan.
2:9 3Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu."

Syarat tahbisan dalam pelayanan.
1.      Jangan ke ladang lain. Artinya tetap di ladang Boas, di ladang Mempelai.
2.      Tetaplah dekat pekerja-pekerja perempuan. Artinya jaga diri dari roh kecemaran atau roh kenajisan, jangan sampai ditabrak.
3.      Buka matamu, celikan matamu lihat ladang yang sedang disabit. Artinya lihat kegerakan rohani yang sedang berjalan itu. Jika kita bisa melihat kegerakan rohani yang sedang berjalan, kita tidak akan diam diri, kita rindu ada dalan irama kegerakan rohani.

Pekerja laki-laki jangan mengganggu itu adalah jaminan perlindungan yang luar biasa. Artinya Rut dijaga dan dilindungi oleh Tuhan. Jika saudara terlibat di ladang pelayanan, ingin memberikan pelayanan penawar lapar Yesus, saudara pasti dilindungi oleh Tuhan. Yakini hal ini.

Air itu untuk menawar rasa haus, artinya Tuhan sudah siapkan jaminan kepuasan kepada Rut. Firman Tuhan ini makin diulangi makin indah dan makin enak.

Ini adalah penampilan bangsa kafir, teladan untuk kita lihat dalam Wahyu pasal 7. Apa yang Rut peroleh? Pada petang hari Boas mencurahkan baginya 10 Efa. Padahal dalam kehidupan Israel dahulu hanya memperoleh 1 gomer setiap hari, hari keenam baru mendapat 2 gomer. Namun Rut memperoleh limpah. Kelimpahan Firman luar biasa diperoleh oleh Rut saat dia memberi pelayanan di ladangnya Boas.

Kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini, apakah benar kita ada pada tahbisan yang diatur oleh Boas? Pengertian tahbisan adalah melayani Tuhan sesuai dengan ketetapan Firman atau ketetapan sorga. Dengan artian dia suka mempersembahkan hidupnya di dalam pelayanan sehingga orang yang ditahbiskan ini adalah orang pilihan, orang yang disendirikan oleh Tuhan, orang yang diasingkan oleh Tuhan, orang yang disingkirkan oleh Tuhan. Itu adalah pilihan Tuhan. 144.000 pilihan Tuhan dari bangsa Israel dan orang yang tidak terbilang banyaknya itu adalah pilihan Tuhan dari bangsa kafir.

Kita makan yang sudah Tuhan sediakan dalam kelimpahannya. Makan berarti menerima hidup kekal. Tidak makan berarti kematian sudah dekat. Kadang kita dibodohi oleh pikiran. Kadang umat Tuhan bahkan hamba Tuhan tanpa sadar dikibuli oleh diri sendiri. Rasanya makan, rasanya minum tetapi ternyata seperti ini:
Yesaya 29:8
29:8 seumpama seorang yang lapar bermimpi ia sedang makan, pada waktu terjaga, perutnya masih kosong, atau seumpama seorang yang haus bermimpi ia sedang minum, pada waktu terjaga, sesungguhnya ia masih lelah, kerongkongannya masih dahaga, demikianlah halnya dengan segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan gunung Sion.

Ini dihubungkan dengan kehidupan yang melawan Sion. Jadi jika kita disajikan makanan kemudian kita makan, dalam pengertian benar-benar kita memberikan pelayanan kepada yang memberi makan kepada kita maka kita tidak terlibat memerangi Sion. Tetapi kalau tidak mau makan atau mengabaikan makanan, berarti posisi orang itu melawan Sion,  melawan pembangunan Tubuh Kristus, melawan Firman pengajaran. Ini jangan sampai terjadi.

Itu sebabnya dalam pentahbisan pelayan-pelayan Tuhan mahal harganya. Tiga ekor hewan harus disembelih yaitu seekor lembu jantan, domba jantan pertama dan domba jantan kedua. Tiga ekor ini menunjuk Pribadi Yesus. Korban Kristus adalah korban sempurna. Itulah yang membayar saya dan membayar saudara sehingga kita direkrut di ladangNya. Kita memberi service kepadaNya yang selalu menanti “Aku lapar, layani Aku!”. Mahal tahbisan saudara, mahal untuk menahbiskan saudara. Yesus harus rela tergantung di Golgota karena saudara. Masakan saudara meringankan pelayanan kepadaNya. Saya tidak mau meringankan Tuhan! Engkau serius melayani, begitu mahal Engkau lakukan pelayanan untuk memindahkan kita dari kematian kepada kehidupan.

Sampai hati kalau saudara meringankan pelayananmu! Pelayanmu harganya mahal, tegakah saudara ringankan! Kita harus minta ampun kepada Tuhan. Dia sudah mau datang, ketika Dia mengatakan “Aku datang segera” bisakah kita mengatakan “datanglah Tuhan Yesus”. Ini berarti kehidupan yang sudah pas dengan Tuhan Yesus.
Wahyu 22:20
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

Buah sulung, buah bungaran, pasti ditangani khusus oleh Tuhan, diserahkan kepada hamba Tuhan yang mengerti pekerjaan timang-timangan. Ini yang memindahkan saudara dan saya dari dunia orang mati kepada dunia orang hidup:
I Petrus 1:19
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Jika kembali pada persoalan Rut tadi, pasal 4 Boas diminta mengembangkan sayapnya. Dan benar mulai saat itu Boas bergerak. Sehingga ketika Rut kembali kepada Naomi, Naomi berkata “berdiam dirilah engkau, orang itu pasti tidak akan berhenti sampai persoalan ini selesai”. Dan benar, dia mencari kesempatan, apa bukti dan bagaimana dia mengembangkan tenda agar dia mengerti bahwa orang itu sungguh-sungguh menyerahkan dirinya menjadi belahan jiwanya Boas.
Jika kita ada dalam pelayanan seperti kitab Rut pasal 2, maka pasal 3 kita akan mendapat jawaban untuk dikembangkan tenda di atas kehidupan kita. Pasti pasal 4 kita berhasil menjadi belahan jiwanya Boas (Yesus). Itulah tujuannya. Makanya tugas kami hamba Tuhan untuk menimang-nimang saudara, untuk mengunjuk-unjuk saudara di hadapan Tuhan. Ini bukan pekerjaan yang enteng. Saya tidak mau mengentengkan karena ini tanggung jawab saya sebagai hamba Tuhan, mau bagaimana nasib umat Tuhan nantinya kalau tidak diunjuk-unjuk. Sebab di depan ini ada 21 bencana yang akan terjadi. Dan bencana yang paling mengerikan adalah 7 bokor itu. Jadi dari tujuh meterai, tujuh sangkakala hukuman meningkat dan 7 bokor yang paling mengerikan.

Supaya kita terhindar dari tulah maka kewajiban kami untuk mengunjuk-unjuk. Makanya selalu ada himbauan “ayo jemaat bawa dirimu untuk diunjuk-unjuk oleh tangan gembala lewat Firman, Roh dan kasih Tuhan lewat tiga macam ibadah yaitu ibadah Raya, ibadah pendalaman Alkitab dan ibadah doa penyembahan. Ini tempat kita digembalakan. Kita tidak akan mungkin beku karena kita selalu dibakar oleh api Firman di meja roti sajian, api roh di pelita emas dan api kasihnya Tuhan di mezbah dupa emas, supaya kita terhindar dari tulah.

Lebih dahulu hamba Tuhan yang diunjuk-unjuk.
Bilangan 8:11,15,21
8:11 dan Harun harus mengunjukkan orang Lewi itu sebagai persembahan unjukan dari antara orang Israel di hadapan TUHAN, dan demikianlah mereka diuntukkan melakukan pekerjaan jabatannya bagi TUHAN.
8:15 Barulah sesudah itu orang Lewi boleh masuk untuk melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Pertemuan, sesudah engkau mentahirkan mereka dan mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan.
8:21 Orang Lewi itu menghapus dosa dari dirinya dan mencuci pakaian mereka, kemudian Harun mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mereka sambil mentahirkan mereka.

Apa tujuannya?
Bilangan 18:5
18:5 Dan kamu ini haruslah melakukan kewajibanmu mengenai tempat kudus dan kewajibanmu mengenai mezbah, supaya orang Israel jangan lagi tertimpa oleh murka.

Supaya umat Tuhan jangan kena tulah. Berarti hamba Tuhan ini adalah tempat berlindungannya umat Tuhan dari terjangan angin yang kencang, angin pengajaran palsu yang merebak masuk dalam gereja. Sehingga gereja tidak tahu tujuan, hanya nyanyi gegap gempita namun tidak tahu mau ke mana. Ini masalah yang dihadapi.

Yesaya 32:2
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.

Itu keberadaan hamba Tuhan untuk membuat umat Tuhan jangan kena tulah, jangan kena terjangan badai yang menghancurkan kerohanian. Itulah tanggung jawab kami hamba Tuhan.

Buah gagim, bekura dan teena itu apakah bisa kita keluarkan. Kalau hidup kita ada di tepi jalan, tidak ada di dalam penggembalaan maka kita tidak bisa mengeluarkan buah gagim, bekura dan teena. Yang di tepi jalan itu pasti langsung dikutuk. Tetapi kalau ada di ladang mempelai, biarpun sudah terancam masih ada hamba Tuhan yang pasang badan “jangan Tuhan”. Seperti Musa berani pasang badan di hadapan Tuhan. Sampai berani dia katakan “kalau Tuhan tidak mau berjalan dengan kami, kalau Tuhan mau tinggalkan kami, lebih baik hapus namaku dari kitab kehidupan!”. Bayangkan bahasa Musa ini. Itu karena kasihnya kepada umat Tuhan. Padahal Tuhan katakan “pergilah, Aku akan menghancurkan mereka dan Aku akan membuat bangsa yang baru melalui engkau”. Tetapi Musa keberatan, dia berjuang. Inilah penunggu yang setia, yang selalu ada di ujung kaki Tuhan menopang umat Tuhan agar “jangan kenakan kutuk, jangan kenakan tulah, jangan binasa”.

Mari kita perhatikan kembali apa yang Tuhan katakan kepada kita. Jika Tuhan sudah sajikan makanan dan makanan itu adalah roti kehidupan yang turun dari sorga dan jaminannya adalah kekal, mari kita sambut dan kita makan. Kalau kita tidak mau bersekutu dengan Dia, ada yang satu yang sudah menunggu untuk menarik saudara dan saya. Kita akan dipaksa bersekutu dengan Dia, kita akan dimangsa oleh dia. Ini berbahaya! Makanya sekarang kita harus mau makan. Makan ini berarti bersekutu dengan Tuhan. Jika tidak mau, maka siap menjadi mangsa binatang buas.

Yehezkiel 39:17-20
39:17 Dan engkau, anak manusia, beginilah firman Tuhan ALLAH: Katakanlah kepada segala jenis burung-burung dan segala binatang buas: Berkumpullah kamu dan datanglah, berhimpunlah kamu dari segala penjuru pada perjamuan korban yang Kuadakan bagimu, yaitu suatu perjamuan korban yang besar di atas gunung-gunung Israel; kamu akan makan daging dan minum darah.
39:18 Daging para pahlawan akan kamu makan dan darah para pemimpin dunia akan kamu minum, mereka semuanya ibarat domba jantan, anak domba, kambing jantan dan lembu jantan, ternak gemukan dari Basan.
39:19 Kamu akan makan lemak sampai kamu kenyang dan minum darah sampai kamu menjadi mabuk pada perjamuan korban yang Kuadakan bagimu.
39:20 Kamu akan menjadi kenyang pada perjamuan-Ku dengan makanan: kuda dan penunggangnya, pahlawan dan semua orang perang, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Yesus adalah roti yang turun dari sorga, Dia adalah Boas kita, Dia berik kita makan. Kalau tidak mau kita makan maka nanti Tuhan dorong kehidupan itu menjadi santapan antikristus, menjadi makanan binatang buas. Jangan hal ini terjadi, siapa yang mau disantap antikristus. Segala-gala yang dimiliki tinggal diikuti dengan mata dan dipecundangi sengsara luar biasa. Tugas kami hamba Tuhan adalah mencegah tulah jangan menimpa gereja Tuhan. Makanya kami harus mengunjuk-unjuk terus lewat 3 macam ibadah. Itu pola sorga, bukan pola dunia. Kalau kita menyeleweng dari pola sorga, ke mana arahnya nanti. Tuhan sudah berikan pola kemudian kita buat pola sendiri yang merasa lebih canggih dari pola sorga lalu mengatakan pola sorga kadaluarsa, ortodoks, ini yang membawa bencana dalam dirinya. Tetapi kalau ada dalam pola sorga dia tidak akan beku, dia tidak akan dingin, selalu hangat terus.

Kami suami isteri jangan sampai macet di tengah jalan, jangan sampai gagal dalam pelayanan. Sejauh mana kita berada, pada pola sorga atau bukan. Jangan sampai kita pikir kita sudah melayani padahal suara dari dalam “Aku tidak mengenal engkau”. Apa tidak mengerikan bahasa itu. Itu karena Tuhan beri pola tetapi ditolak dan buat pola sendiri. Itu sebabnya disebut dalam Kolose sebagai ibadah buatan manusia sendiri.
Kolose 2:20-23
2:20 Apabila kamu telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, mengapakah kamu menaklukkan dirimu pada rupa-rupa peraturan, seolah-olah kamu masih hidup di dunia:
2:21 jangan jamah ini, jangan kecap itu, jangan sentuh ini;
2:22 semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
2:23 Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri, menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi.

Ada pola yang Tuhan berikan. Ada tiga macam ibadah, bukan 3 kali. Berarti 3 macam ibadah ini berbeda-beda.

Kita punya Yesus yang mengatur kita. Ketika kita melayani menurut aturan Yesus yang adalah Boas kita, maka tidak segan-segan Boas membentangkan tenda untuk kita. Dan akhirnya dalam pasal 4, Boas menerima Rut menjadi mempelai wanita. Ternyata Tuhan menemukan mempelai wanitaNya dari tengah-tengah bangsa kafir. Semoga yang ditemukan itu adalah saudara dan saya. Kenapa? Sebab kita telah memberikan service, kita sudah memberikan pelayanan sesuai pola sorga.

Boas mengatakan “engkau tidak mengejar laki-laki muda” dia hanya mengejar Boas. Artinya hanya Yesus, tidak kepincut dengan yang lain.
2 Korintus 11:4
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

Rut 3:9-10  
3:9 Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."
3:10 Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya.

Bukti kasih pelayanannya berkembang, tidak surut, dia jalan terus dan makin hangat. Ini Kasih roh Mempelai yang bertambah, tidak merosot. Tuhan tolong kasihku makin membara kepada Yesus. Biarpun orang goda dengan gedung bertingkat, tetapi cintaku tetap membara.
Kidung Agung 8:7
8:7 Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.

Kalau pelayanan itu benar, menurut pola yang benar maka Tuhan jamin apa permintaan kita akan Dia lakukan.
Rut 3:11-12
3:11 Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu; sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan baik-baik.
3:12 Maka sekarang, memang aku seorang kaum yang wajib menebus, tetapi walaupun demikian masih ada lagi seorang penebus, yang lebih dekat dari padaku.

Di sini ada kendala. Kelihatannya ini rohani padahal ini kendala. Seringkali kita tidak sadar, kita pikir itu bukan kendala, kita pikir itu perkara rohani padahal itu kendala. Ini harus dilewati. Harus dicopot sepatu dari kakinya dan diberikan kepada Boas. Ada peralihan wewnang di sini. Jangan kita pikir itu soal rohani padahal itu kendala.
Rut 3:13-14
3:13 Tinggallah di sini malam ini; dan besok pagi, jika ia mau menebus engkau, baik, biarlah ia menebus; tetapi jika ia tidak suka menebus engkau, maka akulah yang akan menebus engkau, demi TUHAN yang hidup. Berbaring sajalah tidur sampai pagi."
3:14 Jadi berbaringlah ia tidur di sebelah kakinya sampai pagi; lalu bangunlah ia, sebelum orang dapat kenal-mengenal, sebab kata Boas: "Janganlah diketahui orang, bahwa seorang perempuan datang ke tempat pengirikan."

Jangan asumsi kita kepada yang najis. Ini adalah niat dan tekad yang sangat luar biasa demi kerinduan hati menjadi belahan jiwanya. Saya terngiang-ngiang bahasa Pdt. In Yuwono “gereja Tuhan adalah belahan jiwanya Yesus dan biarlah kita juga menjadikan Yesus menjadi belahan jiwa kita”. Memang pemikiran secara daging itu mustahil untuk kita menjadi isteri Anak Domba Allah. Tetapi ada jalur. Di sini ada 3 orang yang mati yaitu Elimelekh, Mahlon dan Kilyon. Ini menggambarkan ada Yesus yang rela tubuhnya mati, rohnya Dia serahkan dan jiwaNya mengalir di mezbah untuk menyelamatkan kita.

Kemudian kita direkrut, dibawa ke Betlehem dan kita ikut dalam pelayanan. Ada panen kegerakan rohani di sana. Irama kegerakan rohani kita ikuti sampai pengikutan kita mencapai hasil. Sampai pelayanan kita luar biasa meningkat.

Boas katakan tidak usah ke ladang lain, artinya tetap di ladang Mempelai. Kalau Boas katakan ikuti pelayan-pelayan perempuan, berarti kita jaga diri jangan sampai kena roh kecemaran. Buka mata lihat kegerakan yang terjadi. Ada kepuasan Tuhan sediakan. Terlalu baik Tuhan bagi kita.

Tuhan Memberkati.



GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar