20220129

Kebaktian Doa, Sabtu 29 Januari 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Secara keseluruhan Yohanes pasal 10 dalam terang Tabernakel terkena pintu tirai, pintu tirai adalah pintu terakhir untuk masuk ruangan maha suci. Ruangan maha suci menunjuk daerah kesempurnaan, bentuknya 4 persegi menunjuk kota Yerusalem Baru yang juga bentuknya 4 persegi.

Wahyu 21:16

21:16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama.

 

Waktu Yesus menyerahkan nyawaNya di kayu salib, pintu tirai terobek. Jadi, pintu tirai secara rohani menunjuk perobekan daging sampai daging tidak bersuara lagi.

Matius 27:51

27:51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,

 

Untuk melewati pintu tirai, kita harus masuk ke dalam ruangan suci. Tidak bisa dari halaman langsung tembus ruangan maha suci. Ruangan suci menunjukan kandang penggembalaan, di situ ada 3 macam alat menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

Ø  Meja roti sajian itu adalah ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, kita bersekutu dengan Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang benar dan KurbanNya.

Ø  Pelita emas itu adalah ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia dan urapanNya.

Ø  Mezbah dupa emas itu adalah ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

 

Untuk melewati pintu tirai, alat yang dekat dengan pintu tirai adalah mezbah dupa emas. Makanya mezbah dupa emas atau doa penyembahan pengertiannya sama dengan pintu tirai, penyembahan itu merupakan proses perobekan daging. Jadi, untuk bisa masuk melewati pintu tirai kita harus masuk ruangan suci, kandang penggembalaan. Jadi hanya orang yang bertekun dalam penggembalaan, bertekun dalam ibadah yang memuncak pada doa penyembahan, dimampukan Tuhan untuk merobek daging.

 

Pada pintu tirai yang berwarna-warni, di situ ada tenunan kerub.

Keluaran 26:31

26:31 Haruslah kaubuat tabir dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.

 

Tenunan kerub ini juga ada pada tenda Tabernakel.

Keluaran 26:1

26:1 "Kemah Suci itu haruslah kaubuat dari sepuluh tenda dari lenan halus yang dipintal benangnya dan dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi; dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun, haruslah kaubuat semuanya itu.

 

Ketika kita masuk ruangan suci dan memandang ke depan, kita akan melihat ada tenunan kerub. Kemudian ketika kita memandang ke atas melihat tenda Tabernakel kita juga melihat tenunan kerub. Artinya kehidupan yang tergembala memiliki pandangan rohani, mulai dari gembala yang harus terlebih dahulu memiliki pandangan rohani sehingga bisa mengarahkan sidang jemaat untuk memiliki pandangan rohani. Praktek pandangan rohani:

1.      Memandang ke atas melihat tenda Tabernakel.

2.      Memandang ke depan melihat pintu tirai.

 

Kita bahas poin pertama dulu, memandang ke atas melihat tenda Tabernakel. Tenda Tabernakel artinya iman dan perbuatan iman. Iman tanpa perbuatan itu adalah iman yang kosong dan mati. Jadi praktek pandangan rohani adalah kita memiliki iman dan perbuatan iman.

 

Tenda Tabernakel terdiri dari 10 tenda yang dibagi menjadi 2 rangkap. Rangkap pertama 5 tenda dan rangkap kedua 5 tenda yang kemudian digabungkan menjadi 1 dengan sosok-sosok dari perak.

Keluaran 26:1-6

26:1 "Kemah Suci itu haruslah kaubuat dari sepuluh tenda dari lenan halus yang dipintal benangnya dan dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi; dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun, haruslah kaubuat semuanya itu.

26:2 Panjang tiap-tiap tenda haruslah dua puluh delapan hasta dan lebar tiap-tiap tenda empat hasta: segala tenda itu harus sama ukurannya.

26:3 Lima dari tenda itu haruslah dirangkap menjadi satu, dan yang lima lagi juga harus dirangkap menjadi satu.

26:4 Pada rangkapan yang pertama, di tepi satu tenda yang di ujung, haruslah engkau membuat sosok-sosok kain ungu tua dan demikian juga di tepi satu tenda yang paling ujung pada rangkapan yang kedua.

26:5 Lima puluh sosok harus kaubuat pada tenda yang satu dan lima puluh sosok pada tenda yang di ujung pada rangkapan yang kedua, sehingga sosok-sosok itu tepat berhadapan satu sama lain.

26:6 Dan haruslah engkau membuat lima puluh kaitan emas dan menyambung tenda-tenda Kemah Suci yang satu dengan yang lain dengan memakai kaitan itu, sehingga menjadi satu.

 

Rangkap pertama menutupi ruangan suci, itu menunjukan iman. Rangkap kedua menutupi ruangan maha suci sampai ke belakang, itu menunjukan perbuatan iman. Ini harus ada pada kita, bukti kita memiliki pandangan rohani harus mempunyai iman dan perbuatan iman. Tetapi hati-hati, iman sekalipun sudah seperti bintang masih bisa gugur, sebab itu harus hati-hati, iman itu harus kita jaga.

Wahyu 12:3-4

12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

Iman seperti bintang adalah iman dari pelayan Tuhan dan hamba Tuhan. Apalagi kami hamba Tuhan yang fulltimer, gembala, pengerja, imannya sudah harus seperti bintang. Tetapi hati-hati sebab masih bisa digugurkan. Iman yang gugur itu seperti buah ara yang mentah.

Wahyu 6:13

6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.

 

Apa penyebab iman gugur:

1.      Ekor naga. Ini menunjuk ajaran palsu.

Yesaya 9:14

9:14 Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.

 

Betapa banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang seharusnya imannya sudah tinggi dan memang demikian tetapi bisa gugur kena ajaran palsu. Kalau hamba Tuhan sudah kena ajaran palsu, kasihan jemaat. Jemaat tinggal dengar dan terima apa yang disampaikan dari belakang mimbar. Dikira sudah betul padahal ternyata ajarannya dusta dan palsu. Ini iman gugur.

 

Ekor naga ini juga menunjuk dosa kenajisan. Karena alat reproduksi ular naga itu ada di ekornya. Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan kalau sudah keseret dosa itu sudah gugur imannya. Hati-hati, kita mohon kepada Tuhan untuk punya pandangan rohani, pertahankan iman, jangan gugur.

 

2.      Angin kencang

Wahyu 6:13

6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.

 

Angin ini menunjuk angin godaan dan angin pencobaan. Yang paling banyak menggugurkan adalah angin godaan uang. Siapa contohnya? Yudas Iskariot. Luar biasa dia sudah dipakai Tuhan. Murid-murid yang diutus Tuhan Yesus, kembali dan menceritakan apa yang mereka kerjakan dan mereka ajarkan. Jadi, Yudas ini adalah hamba Tuhan yang sudah praktek Firman lalu mengajar, tetapi masih bisa gugur kena godaan uang. Hati-hati dengan ikatan uang ini!

 

Saya bercerita dengan satu hamba Tuhan, kita sudah melewati pengalaman sengsara seperti ini dan berhasil lolos. Tetapi banyak hamba Tuhan begitu setelah diberkati secara ekonomi imannya malah gugur. Itu yang harus kita gumuli. Jangan sampai dulu sudah melewati pengalaman kematian, begitu diberkati malah jatuh, jatuh, jatuh. Semakin tinggi anginnya semakin kencang, godaan itu menerpa, begitu jatuh langsung hancur.

 

Contohnya iman Yudas Iskariot gugur karena 30 keping perak. Berapa sih 30 keping perak jika dibandingkan perkara rohani yang sudah dia terima dari Yesus! Tetapi dia bisa gugur.

 

3.      Wahyu 8:10-12

8:10 Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.

8:11 Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.

8:12 Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.

 

Kepahitan hati membuat iman gugur. Termasuk iri, benci, dendam, perbantahan. Sebab itu Paulus katakan hindari perbantahan, tidak usah cari-cari soal, itu membuat iman gugur. Tadi dikatakan pohon ara menggugurkan buah yang mentah, artinya iman tanpa perbuatan iman. Makanya ada 2 rangkap tenda, rangkap pertama berbicara iman dan rangkap kedua berbicara perbuatan iman.

Yakobus 2:17

2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

 

Gugur dari iman itu artinya meninggalkan Firman pengajaran yang benar sampai nanti meninggalkan Tuhan Yesus, entah pindah agama atau sudah tidak ada kepercayaan lagi.

 

Ayo kita tingkatkan iman kita sampai matang dan sempurna. Iman itu harus disertai perbuatan iman. Bagaimana caranya meningkatkan iman sampai sempurna? Kita pelajari perjalanan Yesus di ruas jalan terakhir menuju Yerusalem. Kita mau menuju ruangan maha suci, menunjuk Yerusalem Baru, itulah ruas jalan yang terakhir.

Markus 11:1-2

11:1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya

11:2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.

 

Sebelum Yesus masuk Yerusalem, di ruas jalan akhir Yesus melewati Betfage dan Betania. Betfage artinya rumah buah ara mentah, Betania artinya rumah persinggahan dan rumah perjanjian. Dalam waktu yang singkat Yesus berhenti di Betfage dan Betania untuk terus ke Yerusalem. Artinya bagi kita, kita sekarang ada pada waktu yang sisa, Tuhan tidak mau rohani kita bagaikan buah ara yang mentah. Kita ada di waktu yang singkat, sebentar lagi akan mencapai Yerusalem Baru, jangan sampai rohani atau iman kita masih mentah. Yesus singgah di Betfage dan Betania artinya Yesus mau mematangkan iman kita. Ini yang seharusnya menjadi bentuk keprihatinan kita dan bentuk perhatian kita bahwa di waktu yang sisa-sisa ini banyak hamba Tuhan dan pelayaan Tuhan yang kelihatan dipakai Tuhan dengan hebat ternyata di dapati imannya masih mentah. Kalau tidak dilawati oleh Tuhan, gugur! Syukur bagi Tuhan di waktu yang sisa ini Yesus masih mau melawati untuk mematangkan iman kita.

 

Bagaimana cara Yesus mematangkan iman kita? Kita lihat dulu waktu itu Yesus tampil sebagai apa.

Markus 11:9-10

11:9 Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, 

11:10 diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"

 

Di sini Yesus tampil sebagai Raja kerajaan Daud. Yesus menunjukan untuk mematangkan iman, maka kita harus belajar dari Daud. Apa yang bisa kita pelajari dari Daud? Banyak hal, tetapi cukup 3 saja kita pelajari dari raja Daud supaya iman kita matang, iman kita disertai perbuatan iman, iman kita bisa sempurna.

1.      Daud punya kerinduan yang besar untuk membangun Bait Suci

I Tawarikh 28:2-3

28:2 Lalu berdirilah raja Daud dan berkata: "Dengarlah, hai saudara-saudaraku dan bangsaku! Aku bermaksud hendak mendirikan rumah perhentian untuk tabut perjanjian TUHAN dan untuk tumpuan kaki Allah kita; juga aku telah membuat persediaan untuk mendirikannya. 

28:3 Tetapi Allah telah berfirman kepadaku: Engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit dan telah menumpahkan darah.

 

Memang bukan Daud yang membangun, tetapi inisiatif membangun rumah Allah itu dari Daud. Dia kumpulkan bahan-bahannya dan yang mewujudkan membangun Bait Allah adalah Salomo anaknya.

 

Daud punya kerinduan hati membangun Bait Allah, artinya kita harus punya kerinduan hati untuk menjadi rumah Tuhan secara rohani. Sama dengan menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, itulah Mempelai Wanita Tuhan. Jadi awalnya dari kerinduan dulu. Kalau kita tidak punya keriduan mau dibangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, maka pelayanan yang kita kerjakan pasti terasa berat. Kita akan merasa terlalu dibebani, susah. Tetapi kalau ada kerinduan maka bisa aktif dalam pelayanan. Kita akan bisa mengerjakan pelayanan itu dengan sungguh-sungguh. Ayo masuk semua, terlibat semua di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Dan kalau ada kerinduan pasti dalam pelayanan rela berkorban apa saja. Mungkin terlihat aktif melayani, menyanyi, tetapi kalau tidak ada kerinduan melayani, begitu berkorban sedikit saja sudah mengeluh dan bersungut-sungut. Kita semua yah, bukan cuma kaum muda! Kenapa saya singgung kaum muda? Sebab yang ditunggangi Yesus masuk Yerusalem itu adalah keledai muda, induk keledai sama-sama menyertai. Ayo kaum muda sungguh-sungguh ada kerinduan untuk melayani Tuhan. Tanpa disuruh, tanpa dikomando harus rindu untuk melayani Tuhan sehingga bisa berkorban apa saja. Mari kita terlibat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus sekalipun disertai pengorbanan-pengorbanan. Apa saja dikorbankan, waktu, tenaga, harta, sampai seluruh hidup kita korbankan untuk Tuhan.

 

2.      Mazmur 27:4-6

27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

27:5 Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.

27:6 Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.

 

Daud suka berdiam di rumah Tuhan. Rumah Tuhan yang dimaksud di sini bukan Bait Allah yang dibangun Salomo sebab Daud sudah mati baru dibangun Bait Allah. Rumah Tuhan yang dimaksud di sini adalah Tabernakel, kemah suci yang dibangun oleh Musa. Artinya bagi kita tinggal di dalam pengajaran Tabernakel. Atau sama dengan pegang teguh pengajaran Tabernakel. Sekalipun di sekeliling kita banyak yang tidak senang dan memusuhi kita, tetapi tadi dikatakan tegaklah kepalaku. Artinya dengan pengajaran ini kita menang. Jangan takut, tantangannya memang akan lebih hebat dan luar biasa. Tetapi kalau kita diam di rumah Tuhan, pegang teguh Firman pengajaran Tabernakel, Tuhan akan memberikan kemenangan. Kita tidak akan tunduk kalah, kita tegak menghadapi musuh-musuh!

 

3.      II Samuel 3:1

3:1 Peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud berlarut-larut; Daud kian lama kian kuat, sedang keluarga Saul kian lama kian lemah.

 

Artinya makin lama di dalam Firman pengajaran harus makin kuat, makin mantap. Kalau kita hitung waktunya sudah berapa tahun kita di dalam pengajaran. Kalau saya sejak dalam kandungan, berarti jalan 36 tahun. Sudah harus makin kuat, makin mantap, bukan makin lama dalam pengajaran makin bingung, bimbang/ ragu. Kasihan, Tuhan sudah mau datang malah semakin ragu. Yang baru satu dua tahun, mereka berkata “seandainya kami tahu dari dulu kami sudah lama tergembala”. Kita yang sudah lama bagaimana?

 

Makin lama dalam pengajaran harus makin kuat dan makin mantap, tidak bisa dibimbangkan oleh apapun, sehingga rohani atau iman kita makin kuat. Mereka yang baru tergembala secara online sudah makin kuat. Kita yang sudah lama tergembala tatap muka harus makin kuat. Sama-sama kita berpegangan tangan makin kuat. Lihat siapa yang dulu duduk di samping bapak ibu sekalian, kalau sudah tidak ada ayo nasihati, ingatkan dan doakan. Sesama rekan kaum muda ayo lihat, mungkin yang dulu di kiri kananmu sama-sama menyanyi sekarang sudah tidak ada, mari saling mendoakan dan saling mengingatkan. Makin lama harus makin kuat, maka iman kita iman yang matang, bukan iman yang lemah.

 

Ada bukti iman kita sudah matang, jangan cuma di mulut imanku sudah matang, sudah puluhan tahun dalam Kabar Mempelai, sudah dari zaman Pdt. Pong Dongalemba. Atau ada yang berkata saya dari zaman pertama kali masuk opa di sini. Puji Tuhan, buktikan iman kita sudah matang. Bukti iman yang matang kita belajar dari arti Betania. Betania artinya rumah persinggahan dan rumah perjanjian.

 

Kita paham bahwa dunia ini hanya tempat persinggahan, kita tidak selamanya tinggal di dunia ini, sehingga kita tidak mau terikat pada dunia, tidak mau melekat pada perkara-perkara dunia. Di depan ada tempat yang indah yang Tuhan siapkan bagi kita di Yerusalem Baru. Dunia ini bukan Firdaus. Selama kita masih bernafas layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh, bukan terikat dengan dunia. Bangun pagi, masih bisa tarik nafas, bukan malah berpikir nanti saya mau buat ini, buat itu. Lipat lutut dulu menyembah Tuhan! Itu bukti kita tidak melekat pada dunia ini, dunia ini hanya tempat persinggahan.

 

Apalagi kami hamba Tuhan sepenuh, jangan sampai melekat pada dunia! Kalau Tuhan berikan berkat-berkat jasmani itu hanya bonus, buat apa dibanggakan. Selama saya jadi hamba Tuhan baru 2 kali saya beli handphone karena memang butuh. Pertama kali setelah lulus Lempinel beli handphone yang biasa-biasa saja. Setelah itu menjadi pengerja meningkat handphone yang bagus bisa dipakai internetan walaupun lambat sekali. Setelah itu orang yang belikan handphone sampai saat ini. Kalau mau beli sendiri buat apa. Yang penting saya bisa pakai buat internetan, dengar khotbah, telpon dan sebagainya, sudah cukup. Bukan untuk main game! Kalau itu ada, itu hanya bonus.

 

Betania artinya rumah persinggahan. Jadi bukti rohani sudah matang kita tidak beredar-edar lagi, ada perhentian, ada ketenangan menghadapi apapun. Kalau menghadapi segala sesuatu kita sudah bingung, sudah mau harap ini, harap itu, cari jalan keluar ini, cari jalan keluar itu, berarti imannya belum matang. Kalau menghadapi angin pencobaan kita tenang menghadapinya, itu berarti iman yang matang.

 

Makanya saya kalau berdoa menghadapi masalah, juga ketika mendoakan jemaat yang menghadapi pergumulan, minimal Tuhan berikan hati damai sejahtera. Kalau hati sudah damai, tenang, sebentar lagi Tuhan tolong, tinggal tunggu waktu. Kalau sekarang belum tenang, bagaimana mau ditolong. Seperti murid-murid Yesus menghadapi perahu yang ditimbus gelombang, mereka lari sana sini sampai mau tenggelam. Apa yang Yesus katakan waktu mereka mau tenggelam? Diam, tenang! Diam koreksi diri, tenang menyembah Tuhan, maka semua menjadi teduh, danau dan angin menjadi teduh.

 

Kunci untuk bisa tenang adalah bangunkan Yesus yang tidur di buritan.

Markus 4:38-39

4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"

4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

 

Kuncinya menghadapi angin dan gelombang, bangunkan Yesus yang tidur di buritan. Buritan itu di belakang, Yesus itu Firman pengajaran. Artinya:

a)      Ingat dan renungkan Firman pengajaran yang benar yang pernah kita dengar. Begitu menghadapi gelombang ingat kalau bulan lalu atau minggu lalu pernah disampaikan harus diam dan tenang, maka jadi tenang. Jangan sampai baru didengar saat itu sudah dilupa, tidak ada bekasnya. Makanya Tuhan izinkan angin dan gelombang supaya kita mengingat dan merenungkan Firman yang kita dengar. Kadang-kadang kalau mulus-mulus saja, maka Firman yang didengar saat itu langsung dilupa. Tetapi kalau diperhadapkan masalah, langsung ingat “oh iya, dulu sudah disampaikan, dulu sudah pernah diberitakan” sehingga kita menjadi kuat kembali.

 

b)      Arti kedua menyembah Tuhan. Begitu kita ingat dan renungkan Firman yang sudah kita dengar dan kita menjadi kuat, ambil sikap menyembah Tuhan, mengulurkan tangan kepada Tuhan, berseru, berserah kepada Tuhan. Biarlah kita banyak menyembah Tuhan hari-hari terakhir ini.

 

Betania artinya rumah perjanjian. Jadi bukti iman kita matang adalah pegang teguh janji-janji Tuhan sehingga kita mengalami penyucian secara terus menerus. Tuhan berjanji mau menjadikan saya mempelai wanitaNya. Pegang teguh itu, maka kita akan mengalami penyucian, terus disucikan sampai kita menjadi satu kodrat dengan Yesus.

II Korintus 7:1

7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

 

II Petrus 1:4

1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

 

Ayo punya iman dan perbuatan iman. Iman harus ditingkatkan sampai matang. Tetapi jangan lupa, untuk mengalami pertumbuhan iman sampai matang, kita tidak bisa lepas dari peranan 2 hal:

1.      Hamba Tuhan.

2.      Firman pengajaran yang benar.

 

Dari mana kita bisa punya iman? Iman itu timbul dari mendengar Firman. Dari mana kita mendengar Firman? Dari hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan. Jadi 2 hal ini tidak bisa kita lupakan.

Roma 10:14-17

10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?

10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

10:16 Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?"

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Sekali lagi iman bisa bertumbuh sampai matang karena peran dari 2 hal, pemberita Firman yaitu hamba Tuhan dan Firman itu sendiri, Firman pengajaran yang benar. Tingkatkan iman kita, ada perbuatan iman, sampai kita mencapai kesempurnaan, sama mulia dengan Yesus.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar