20220115

Kebaktian Doa Puasa Sesi 2, Sabtu 15 Januari 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Keluaran 25:3-7

25:3 Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga;

25:4 kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing;

25:5 kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga;

25:6 minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian,

25:7 permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.

 

Ada 16 bahan untuk pembangunan Tabernakel yang dibagi menjadi 5 kelompok. Angka 5 menunjuk 5 indera kita. Sekarang kita persembahkan 5 indera kita untuk pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

1.      Logam ini untuk rangka Tabernakel. Ini menunjuk pendirian yang teguh. Sama dengan pengakuan iman yang teguh. Kena pada indera mulut.

Roma 10:9-10

10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.

10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

 

Kita persembahkan mulut kita untuk Tuhan. Dari pada untuk bicara yang tidak baik, untuk fitnah, gosip lebih baik untuk mengaku dosa untuk kita dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus.

 

2.      Tumbuh-tumbuhan, antara lain rempah-rempah. Rempah-rempah itu untuk ukupan dan wangi-wangian, kena mengena pada hidung kita. Hidung kita pakai untuk mencium bau harum dupa. Pengertian rohani sama dengan untuk menyembah Tuhan. Makanya doa penyembahan itu disebut nafas hidup orang Kristen. Bukan mencium bau busuk sesama sehingga ada kecenderungan menghakimi, merasa lebih benar dari orang lain, lebih baik dipakai untuk menyembah Tuhan.

 

3.      Binatang yang diambil kulitnya. Ini kena pada indera kulit atau peraba. Kita serahkan perasaan kita kepada Tuhan, perasaan yang gampang tersinggung, sombong, bangga, kita serahkan itu semua. Biar perasaan Yesus yang masuk pada kita.

4.      Batu-batuan terdiri dari permata krisopras dan permata tatahan. Ini dipakai untuk anting-anting, kena pada indera telinga. Pakai telinga untuk dengar-dengaran pada Firman Tuhan. Jangan dipakai untuk mendengar suara asing.

Amsal 25:12

25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.

 

Amsal 25:12 (Terjemahan Lama)

25:12 Seperti anting-anting keemasan berpatutan dengan kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengar itu berpatutan dengan penegur yang berbudi.

 

5.      Kerang-kerangan yang diambil warna untuk mewarnai kain-kain yaitu warna kirmizi, biru tua atau ungu. Yang melihat warna adalah mata, jadi kena pada indera mata.

 

Inilah 5 indera yang harus kita serahkan pada Tuhan untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. 5 indera ini harus disucikan dan dibaharui, sebab kalau tidak disucikan dan dibaharui oleh Tuhan nanti disesatkan oleh iblis. Contohnya Hawa, telinganya tidak disucikan sehingga disesatkan oleh ular, oleh setan. Paulus mengingatkan kita di akhir zaman ini, jangan sampai disesatkan oleh setan/iblis.

 

Dalam Kejadian pasal 3 mulai ayat 1 Hawa mendengar apa yang dikatakan oleh iblis sehingga disesatkan. Matanya melihat buah itu sedap, kelihatannya enak untuk di makan. Sekarang bentuk penyesatan lewat ragi ajaran palsu.

Galatia 5:9

5:9 Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.

 

Sedikit saja masuk, tidak usah banyak. Sama seperti Hawa, sekali saja dia mendengar suara ular langsung disesatkan. Bicara adonan itu menunjukan suatu persekutuan, ragi itu masuk melalui persekutuan. Kalau kita tidak hati-hati, asal bersekutu lalu kena ragi habislah kita! Panca indera disesatkan, maka tidak dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus.

 

Ada 5 macam ragi ajaran palsu, ragi Saduki, ragi Farisi, ragi Herodes, ragi Korintus dan ragi Galatia, ini semua menyesatkan. Kita pelajari salah satu yaitu ragi Herodes, sebab ini kena mengena dengan pancaindera.

Markus 8:15

8:15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."

 

Ragi Herodes adalah ajaran palsu yang menimbulkan sifat sombong rohani. Kelihatan seperti rohani tetapi sebenarnya sombong rohani.

Kisah Para Rasul 12:21-23

12:21 Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka.

12:22 Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allah dan bukan suara manusia!"

12:23 Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.

 

Kita periksa apakah ada sifat rombong rohani ini pada kita. Lewat doa puasa buanglah ragi yang lama dan kita makan adonan yang tidak beragi. Praktek sombong rohani kita lihat dari Herodes.

1.      Kisah Para Rasul 12:1-3

12:1 Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.

12:2 Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.

12:3 Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.

 

Dia membunuh rasul Yakobus, orang yang dipakai Tuhan, orang yang memangku jabatan pelayanan. Artinya menggampangkan ibadah pelayanan, itu sombong rohani. Tidak dihargai lagi tahbisan pelayanan mulai dari tidak setia, tidak tanggung jawab dalam ibadah pelayanan dan dengan gampangnya meninggalkan ibadah pelayanan. Kadang sepertinya rohani “pak gembala saya mohon izin berhenti dulu dari pelayanan karena ini dan itu” padahal dia sudah ditahbiskan untuk melayani Tuhan, tetapi dengan gampangnya melepaskan tahbisan. Lupa kita ditahbiskan untuk melayani Tuhan dan dipercaya jabatan pelayanan karena korban Kristus. Jadi jabatan pelayanan ini bukan manusia yang berikan tetapi Yesus lewat pengorbananNya di kayu salib. Sebelum disalibkan Dia ditelanjangi. Pakaiannya diberikan kepada kita. Jubah yang tidak berjahit itu jubah pelayanan diberikan kepada kita. Tidak berjahit berarti bukan campur tangan manusia, Tuhan yang berikan pada kita. Kalau dengan gampang kita tanggalkan berarti menghina Korban Kristus yang sudah rela ditelanjangi untuk menutupi ketelanjangan kita. Jangan kita seperti itu.

 

Ayo setia dan tanggung jawab dalam pelayanan. Kalau sudah tidak setia dan tanggung jawab dalam pelayanan itu sudah kena ragi. Sekarang malah itu yang diajar dalam gereja, sampai gembalanya tidak setia tidak tanggung jawab. Mau apalagi kalau gembalanya saja tidak setia dan tidak tanggung jawab, tinggal-tinggalkan jemaatnya. Apalagi kalau jemaat kecil lalu ditinggalkan untuk khotbah di gereja yang besar, cari apa itu sebenarnya! Ada yang melapor gembala sudah pergi khotbah di sana sini untuk mengumpulkan dana untuk pembangunan gereja. Begitu pulang malah dipakai beli tanah pribadi. Ini menggampangkan tahbisan pelayanan, itu ragi!

 

2.      Memenjarakan Petrus. Siapa Petrus? Rasul, tetapi ada jabatan yang Tuhan Yesus berikan sebelum Dia terangkat ke sorga yaitu jabatan Gembala. Jadi praktek kedua adalah menggampangkan penggembalaan. Mulai dari tidak tekun dalam 3 macam ibadah pokok, sama dengan merasa tidak penting 3 macam ibadah pokok. Sekarang sudah diajar oleh orang yang mengaku pengajaran padahal tidak, mereka katakan tidak perlu 3 macam ibadah, 1 macam saja.  Tidak tahu dasarnya apa. Mereka lupa pendahulu dengan pergumulan luar biasa mengajar ketekunan 3 macam ibadah dan sekarang sudah mereka gampangkan.

 

Kemudian syarat-syarat gembala sudah tidak sesuai aturan Firman, aturan sorga. Lebih condong pada aturan-aturan manusia, aturan-aturan organisasi. Mengapa? Karena ada kepentingan-kepentingan jasmani di dalamnya. Kalau saya minta maaf cabut keberatan soal aturan dasar ini, saya diturunkan dari gembala, tidak boleh menggembalakan selama setahun menjadi jemaat biasa. Sesudah itu ikut diklat mereka jadi pdp kembali, 5 tahun berikut baru jadi pdm, 5 tahun berikut baru jadi Pdt kembali. Tahbisannya sudah di mana! Nanti mereka susun tim transisi yang pegang kas perpuluhan siapa. Mana sesuai Firman aturannya seperti itu, sudah tidak sesuai Firman! Aturan manusia yang dibuat-buat karena ada kepentingan di dalamnya. Itu sombong rohani!

 

Makanya yang kami pertahankan bukan apa-apa, yang kami pertahankan kebenaran pengajaran ini, bukan yang lain-lain. Sekalipun dibilangi masa pendeta tidak bisa minta maaf, katanya mengajarkan mengampuni koq tidak bisa minta maaf. Terserah orang mau bilang apa. Ayo kita pegang sungguh-sungguh aturan Firman.

 

Tugas gembala sudah dirampas, ini sudah menggampangkan soal penggembalaan. Mereka katakan gembala jangan monopoli khotbah, ganti dengan yang lain, bosan kalau cuma gembala terus. Saya ingat om Widjaja selalu mengajarkan kepada kami memberitakan Firman pengajaran itu memberikan makanan pokok bagi sidang jemaat. Kalau ganti-ganti namanya camilan, suatu saat nanti bosan. Coba ngemil kacang goreng, lama-lama batuk dan asam urat. Tetapi kalau makanan pokok pagi nasi, siang nasi, malam nasi, tidak bosan karena makanan pokok. Itulah Firman penggembalaan. Jangan didaulati gembala ganti-ganti khotbah dengan yang lain, bosan kalau gembala sendiri.

 

Saya pernah alami seperti waktu awal melayani di Tonusu, karena yang masuk jemaat di situ ada yang sudah sekolah Alkitab. Dia bilang ini torang punya pendeta ini monopoli pelayanan, cuma dia yang melayani. Apalagi waktu saya mengajar banyak macam pelayanan salah satunya jadi pendoa syafaat. Dia pikir pendoa syafaat ini memimpin dari mimbar. Akhirnya tidak tahan dia keluar, masuk lagi, keluar lagi, masuk keluar masuk keluar, sampai akhirnya keluar untuk selama-lamanya dari bumi, dipanggil oleh Tuhan. Jangan permainkan penggembalaan, itu ragi Herodes.

 

3.      Mau menjadi sama dengan Tuhan tetapi dengan cara sendiri. Artinya menghalalkan segala cara di dalam ibadah pelayanan, begini boleh, begitu boleh yang penting dagingnya senang. Kalau dalam dunia joget cesar, dalam gereja juga boleh, jangan-jangan joget tiktok. Dihalalkan segala cara supaya senang, tetapi tujuannya mau jadi sama dengan Tuhan. Akibatnya ditampar oleh malaikat dan mati dimakan cacing-cacing. Artinya binasa di neraka di mana ulat bangkainya di situ tidak mati.

Yesaya 66:24

66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.

 

Lebih baik sekarang kita serahkan panca indera kita kepada Tuhan untuk ditampar secara positif, bukan secara negatif seperti Herodes. Panca indera itu ada di wajah, namanya ditampar itu wajahnya yang ditempeleng. Malaikat di sini bicara gembala, ditampar lewat kekuatan Firman pengajaran yang benar. Panca indera ditampar ini artinya disucikan dan dibaharui dengan Firman pengajaran yang keras. Semakin keras Firman, tamparannya makin keras, supaya disucikan, jangan sampai disesatkan oleh setan. Langkah-langkah ditampar malaikat sama dengan langkah-langkah penyucian dan pembaharuan oleh Firman pengajaran yang benar di dalam penggembalaan. Di sini tersirat penyucian panca indera

 

a)      Yohanes 10:24

10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."

 

Kulit ditampar, perasaan disucikan dan diubahkan, dari perasaan yang seringkali bimbang dari kuasa Tuhan, bimbang terhadap pengajaran, bimbang ketika menghadapi dosa, disucikan dan diubahkan menjadi tegas atau kuat dan teguh hati.

 

Harus ada ketegasan hari-hari terakhir ini, sudah jangan bimbang. Menghadapi ajaran palsu bimbang, sementara gereja sudah mau selesai dibangun, ini malah dasarnya masih bimbang. Dasar pembangunan Tubuh Kristus adalah rasul dan nabi, Firman pengajaran dan Firman nubuatan. Kalau sudah bimbang bagaimana bisa terbangun menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Yang lain sudah mau finishing, dia masih sibuk soal dasar mana yang benar. Sangat disayangkan sudah puluhan tahun dalam pengajaran, masih bimbang juga soal pengajaran.  Itu sama dengan menerima undangan pesta, masuk pesta, tetapi tidak punya pakaian pesta. Sudah harus tegas lewat kekuatan Roh Kudus. Tegas berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar, tegas menolak ajaran palsu. Tegas menghadapi dosa, tolak dosa. Saat menghadapi pencobaan tegas bersandar berharap kepada Tuhan. Ini kulit ditampar, disucikan dan dibaharui lewat pekerjaan Firman pengajaran yang benar.

 

b)      Yohanes 10:27

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

 

Telinga disucikan dan dibaharui menjadi telinga yang mendengar Firman dan dengar-dengaran, sama dengan praktek Firman pengajaran yang benar. Hendaklah kamu jangan menjadi pendengar saja tetapi pelaku Firman. Secara jasmani kalau telinga bermasalah itu bahaya, bisa salah-salah mendengar.

 

c)      Yohanes 10:32

10:32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"

 

Mata disucikan dan diubahkan sehingga bisa memperhatikan pekerjaan Tuhan lebih dari perkara yang jasmani. Bukti memperhatikan pekerjaan Tuhan, sekarang kita datang puasa, ini bukan pekerjaan manusia, ini pekerjaan Tuhan, pekerjaan pembangunan Tubuh Kristus. Lebih dari perkara yang lain, kita korbankan semua untuk Tuhan.

 

d)      Yohanes 10:35-36

10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah -- sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan --,

10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?

 

Menghujat itu kena mengena dengan mulut. Mulut disucikan dan diubahkan sehingga menghasilkan 2 hal:

1)      Jaga yang dari luar untuk masuk ke dalam. Artinya jaga mulut untuk hanya mengkonsumsi makanan yang suci dan sehat. Kalau di dunia sudah tahu makanan sehat, ada gerakan masyarakat sehat, tetapi tidak tahu soal kesucian. Sekarang kita jaga makanan yang suci dan sehat, jangan yang tidak sehat, tidak suci, yang merusak tubuh. Dengan kata lain mulut disucikan dan diubahkan dari dosa makan minum.

 

Makanan sehat itu artinya kalau tidak cocok dengan kesehatan kita yah jangan dimakan. Sekalipun orang bilang itu makanan proteinnya tinggi tetapi kalau tidak pas dengan kesehatan kita yah jangan dimakan. Sudah tahu alergi dengan telur ayam tadi berkata dalam nama Yesus sudah didoakan tidak akan mendatangkan apa-apa. Tapi setelah itu gatal-gatal, bisul dan sebagainya. Sudah tahu makanan itu tidak cocok dengan lambungnya yang bermasalah, yah jangan dimakan. Ini hal sederhana tetapi kadangkala kita anggap sepeleh padahal ini kesucian mulut.

 

Segala sesuatu diperbolehkan, tetapi bukan segala sesuatu berguna.

I Korintus 10:23

10:23 "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.

Boleh makan daun ubi? Boleh. Boleh makan kangkung? Boleh. Tetapi kalau asam urat itu tidak berguna. Boleh makan ubi goreng dengan dabu-dabu terasi? Boleh. Tetapi berguna untuk orang sakit maag? Tidak! Boleh minum kopi? Boleh minum kopi panas dengan ubi goreng panas tambah dabu-dabu terasi. Tetapi kalau asam lambung itu tidak berguna baginya. Jadi kalau mengganggu kesehatan jangan dikonsumsi, jangan bilang sudah didoakan, itu mencobai Tuhan. Banyak makanan lain yang cocok untuk kesehatan.

 

Apalagi kalau sudah jelas-jelas racun, ada nikotinnya, narkoba, minuman keras, rokok, kok masih dikomsumsi! Dari kemasannya sudah gambar tengkorak, kok masih dikonsumsi. Inilah mulut yang belum disucikan.

 

Segala sesuatu diperbolehkan, tetapi bukan segala sesuatu berguna. Artinya kalau makanan yang kita makan membuat orang lain tersandung jangan kita konsumsi. Kalau saya pergi ke Toraja, bagi mereka tidak boleh makan sembelihan, jadi saya jaga jangan makan. Kalau saya makan, saya kenyang, tetapi orang lain tersandung, lebih baik jangan saya makan, makan ikan saja.

I Korintus 8:13,8-9

8:13 Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.

8:8 "Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan."

8:9 Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.

 

Jaga kesucian dari luar ke dalam.

 

2)      Dari dalam ke dalam. Hanya berkata-kata sesuai Firman, termasuk untuk mengaku dosa, untuk menyembah Tuhan. Bukan untuk asal saja ngomong, tidak peduli orang sakit hati atau tidak.

 

e)      Yohanes 10:31

10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

 

Koq ini ada hubungannya dengan hidung? Hidung yang disucikan dan diubahkan hanya untuk mencium bau dupa. Artinya hanya untuk menyembah Tuhan. Menyembah itu menadahkan 2 tangan yang suci. Di sini tangan dipakai melempar Yesus dengan batu. Jadi tangan ada hubungannya dengan hidung.

 

 I Timotius 2:6

2:6 yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.

 

Orang laki-laki ini bukan hanya menunjuk gender tetapi ini menunjuk doa yang kuat. Bukan secara jasmani lagi kita angkat tangan, tetapi dalam pengertian yang rohani. Kita menadahkan tangan yang suci kepada Tuhan untuk menyembah Tuhan, bukan untuk melempari Tuhan. Kalau tidak suka menyembah pasti mengambil batu untuk melempar Tuhan. Artinya banyak menyalahkan Tuhan, banyak bersungut-sungut.

 

Mari dalam doa puasa ini kita mau mencium bau yang harusm, menyembah Tuhan, bukan untuk menyalahkan Tuhan, menyalahkan hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak Tuhan,  menyalahkan orang benar.

 

Ayo serahkan panca indera untuk ditampar malaikat, disucikan dengan Firman pengajaran yang keras. Mulai dari kita mengalami penyucian mulai dari kulit/perasaan, mata, telinga, mulut dan hidung, seluruhnya disucikan. Hasil panca indera disucikan oleh Firman pengajaran:

1.      Keluaran 4:10-12

4:10 Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."

4:11 Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN?

4:12 Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan."

 

Hasilnya kita dipakai Tuhan. Musa menggembalakan sampai di gunung Horeb, lalu melihat api di tengah-tengah belukar tetapi semak belukar tidak terbakar. Api menunjukkan api Firman yang menyucikan, semak itu menunjuk manusia daging. Panca indera yang disucikan membawa kita untuk dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Pancaindera semakin disucikan semakin dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Dipakai Tuhan itu bukan diberatkan tetapi dibuat Tuhan menjadi indah. Karena jubah dari Tuhan itu jubah maha indah.

 

2.      Amsal 20:12

20:12 Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN.

 

Kita mengalami kuasa penciptaan Tuhan, dari tidak ada menjadi ada. Beda manusia kalau menciptakan sesuatu, dari yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih bagus. Tetapi kalau Tuhan betul-betul dari tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Apa yang tidak ada yang sering kita hadapi? Yang paling sering tidak ada jalan keluar dari segala masalah. Lewat penyucian ada jalan keluar sampai dari masalah sampai yang mustahil sekalipun. Betul-betul kami alami di Tonusu, dari tidak ada tanah menjadi ada, tidak ada bangunan jadi ada bangunan gereja, sampai sekarang sudah ada jemaat, nanti semakin bertambah. Dari yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil.

 

3.      Markus 7:37

7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

 

Kalau panca indera sudah disucikan semua menjadi baik sampai nanti sungguh amat baik, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Ayo apa yang tidak baik, kaum muda mungkin masa depan suram, mari panca indera semua disucikan sehingga semua menjadi baik pada waktunya Tuhan. Nikah mungkin belum baik, lewat penyucian pancaindera yakin jadi baik, Tuhan jadikan semua baik. Kesehatan belum baik, yakinlah dengan penyucian panca indera jadi baik. Ekonomi jadi baik, semua jadi baik. Sampai sempurna, sungguh amat baik, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Ayo kita mau serahkan panca indera kita kepada Tuhan, biar disucikan, kita mau menyembah Tuhan.

 

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar