20230507

Kebaktian Umum, Minggu 7 Mei 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 13:5-6

13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.

13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

 

Ada 2 hal yang ada di mulut antikristus yaitu sombong dan hujat. Mulut sombong bisa masuk kepada siapa saja termasuk hamba Tuhan. Salah satu hamba Tuhan yang dipakai Tuhan luar biasa itulah Petrus, mulutnya penuh kesombongan. 3 kali dia menampilkan kesombongan.

 

Apa yang keluar dari mulut itu dari hati. Jadi mulut sombong = hati sombong.

Apa prakteknya?

II Korintus 10:5

10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

 

Mulut sombong dan hati sombong itu menentang pengenalan akan Tuhan. Kita bisa mengenal Tuhan lewat pembukaan rahasia Firman.

Efesus 1:17

1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

 

Jadi mulut dan hati sombong adalah melawan pembukaan rahasia Firman. Firman diberitakan malah dilawan, itu sama dengan melawan Yesus. Kadangkala tanpa kita sadari bahkan kita sadari, kita mendengar Firman, mendengar suara Yesus, tetapi sikap kita melawan Firman, mengadili Firrman seperti yang dilakukan 4 kelompok yang mengadili Yesus. Kita belajar di sini bukan untuk kita ikuti tetapi menjadi awasan bagi kita.

1.      Imam besar yaitu Kayafas dan Hanas

Yohanes 18:13,24

18:13 Lalu mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar;

18:24 Maka Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Besar itu.

 

Ini menunjuk orang-orang yang sudah menyeleweng dari panggilan pilihan Tuhan. Memang ada ayat mengatakan Tuhan tidak pernah menyesali panggilan dan pilihan Tuhan, bukan berarti kita boleh menyeleweng. Begitu kita menyeleweng dari panggilan dan pilihan berarti sudah menentang pengajaran yang benar. Itu sama dengan salah menggunakan tugas dan tanggung jawab. Seharusnya tugas dan tanggung jawab kita sesuai dengan jabatan yang Tuhan berikan, tetapi mereka telah menyalahgunakan.

 

Tugas Imam Besar adalah mengadakan pendamaian antara umat Israel dengan Tuhan. Tetapi di sini imam besar Kayafas dan imam besar Hanas malah mengadili. Hati-hati, kita sudah mendengar Firman pengajaran yang benar, sudah menjadi full timer, sudah melayani, tetapi dalam praktek hidup selalu mengadili, selalu melawan, itu imam besar Kayafas, imam besar Hanas. Bukan menerima tetapi malah mengadili “Firman terlalu lama, terlalu keras, cuma tembak-tembak saya!”. Kalau Firman yang datang selalu ditolak bahkan dilawan maka suatu saat pasti menghina Firman pengajaran. Suatu saat bahkan dianggap sesat karena tidak cocok bagi dagingnya. Bukan karena otaknya tidak mampu menerima, tetapi karena tidak cocok bagi dagingnya. Dagingnya mau berbuat dosa, mau berbuat yang cemar. Firman Tuhan disampaikan dia rasa tidak cocok dengan dagingnya akhirnya dia lawan.

 

Orang yang mau hidup sesuai Firman pengajaran, itu juga akan dia adili “sok suci, sok benar, memangnya cuma kamu yang masuk sorga”. Banyak ucapan-ucapan sombong yang dikatakan. Seringkali kita mau hidup sesuai Firman malah dicibir, dihina. Kalau orang yang di luar memang bisa dimaklumi karena mereka tidak mengerti, tetapi ini orang-orang yang sudah di dalam pengajaran, bahkan hamba Tuhan yang sudah khotbahkan pengajaran tetapi berbalik melawan dan menghina. Sampai mengucilkan, mengadili dan menganiaya secara batin. Paling banyak menganiaya secara batin.

 

Mengapa imam besar mengadili Yesus? Kedudukan imam besar dalam status sosial di Israel merupakan kedudukan yang paling mulia. Jadi mengapa imam besar mengadili Yesus? Karena mempertahankan kedudukan, harga diri dan kemuliaan dunia, tidak mau direndahkan oleh Firman. Dalam pemberitaan Firman merupakan kesempatan seluas-luasnya bagi Tuhan untuk mencela kita. Firman pengajaran itu mencela, menunjukan kekurangan dan kesalahan kita, memang seperti menghina tetapi untuk kita bisa diperbaiki. Di sini imam besar ini tidak mau menerima Firman, tetap pertahankan harga diri, kedudukan dan kemuliaan dunianya. Imam besar Hanas dan Kayafas merasa terganggu dengan Firman pengajaran yang benar karena mengusik kenyamanan mereka, kedudukan mereka. Ini juga yang terjadi hari-hari terakhir ini. Merasa terusik harga dirinya. Tuhan tolong jangan ada pada kita.

 

2.      Imam-imam kepala. Seharusnya tugas dan tanggung jawab imam adalah memberitakan atau menyaksikan perbuatan besar dan ajaib dari Tuhan.

I Petrus 2:9

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

 

Tugas kita imam-imam adalah bersaksi tentang keubahan hidup, dulu gelap sekarang terang. Ini seharusnya tugas kita. Baik pimpinan pujian, pemain musik, anggota zangkoor menyanyi, kita melayani dengan kesaksian keubahan hidup, bukan jadi sandungan. Jadi kalau disimpulkan imam-imam kepala adalah pelayan yang melayani Tuhan tetapi tanpa keubahan hidup, betapa sombongnya dia! Dalam keadaan telanjang, hidup dalam dosa, tetapi melayani, sombong sekali itu!

 

Kalau di dunia saja orang tahu, mantan napi tidak boleh jadi pejabat ini itu. Tetapi di gereja banyak yang tidak tahu malu. Termasuk saya dikoreksi Tuhan, khotbah tetapi telanjang, main musik telanjang, pimpin pujian telanjang, paduan suara telanjang, pembawa kolekte telanjang, hidup tidak berubah, itu sombong mulutnya dan hatinya juga sombong. Hati-hati, ini jangan ada pada kita. Memang kita pernah rusak, tetapi kita harus segera bertobat, kembali kepada Tuhan dan berpakaian kesucian. Coba kalau di dunia menyanyi tidak pakai baju, bisa langsung dibawa ke rumah sakit jiwa. Itu memalukan tetapi banyak yang tidak tahu malu, kumpul kebo tetapi menyanyi zangkoor, isteri 2 tetapi main musik. Selingkuh tetapi malah khotbah.

 

Apa dasar imam-imam kepala mengadili Yesus?

Markus 15:10

15:10 Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki.

 

Karena dengki, dengki itu lebih dari iri. Kalau iri artinya ingin memiliki sesuatu yang menjadi milik orang lain. Kalau dengki ingin menghancurkan milik orang lain dan menghancurkan orang itu. Jadi hamba Tuhan pelayan Tuhan yang melayani tanpa keubahan hidup pasti selalu iri dan dengki kepada orang yang hidup dalam pengajaran yang benar, sehingga dia selalu mencari kesalahan dan kekurangan orang lain untuk menyeret dan menjatuhkannya. Sekarang lebih hebat lagi, mengadukan kepada pemerintah. Seperti inilah orang yang melayani tanpa keubahan hidup, ngeri! Dia jadi pendakwa seperti Yudas, menuduh! Juga seperti setan, setan itu pendakwa.

Wahyu 12:10

12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

 

Siang malam cari-cari kesalahan orang, sampai telpon sana sini. Inilah imam-imam kepala, jangan sampai kita menjadi seperti imam-imam kepala, jangan ada rohnya pada kita.

 

3.      Ahli-ahli Taurat. Kita lihat dulu apa tugas ahli-ahli Taurat.

Ezra 7:10,12

7:10 Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.

7:12 "Artahsasta, raja segala raja, kepada Ezra, imam dan ahli Taurat Allah semesta langit, dan selanjutnya. Maka sekarang,

 

Nehemia 8:2-4

8:2 maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel.

8:3 Lalu pada hari pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki maupun perempuan dan setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti.

8:4 Ia membacakan beberapa bagian dari pada kitab itu di halaman di depan pintu gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan laki-laki dan perempuan dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu.

 

Tugas imam adalah menerangkan dan menjelaskan Firman kepada umat sampai mereka mengerti. Tetapi di zaman Yesus, ahli-ahli Taurat justru mengadili Yesus. Namanya mengadili dan mendakwa itu bukan suasana senang tetapi suasana mencekam.

 

Nehemia 8:11

8:11 Lalu berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"

 

Seharusnya orang yang mengerti Firman itu menghadirkan suasana yang menyenangkan, suasana pesta, suasana sukacita, bukan malah suasana mengadili. Inilah ahli Taurat akhir zaman ini, dia mengerti Firman, dia mengajar, tetapi tidak menghadirkan suasana pesta, malah menghadirkan suasana mengadili, suasana tidak baik, selalu mendatangkan keributan, inilah orang sombong! Tetapi coba bicara dengan dia, dia bisa terangkan ulang pemberitaan Firman itu panjang lebar, tetapi selalu menghadirkan suasana yang tidak baik, keruh, keributan, bukan suasana sukacita, bukan suasana sejuk. Hamba Tuhan itu seharusnya seperti angin yang menghadirkan kesejukan di tengah-tengah orang yang panas hati. Ini malah memanas-manasi suasana. Jangan ada yang seperti itu di sini, apalagi dalam menghadapi event-event rohani, mempersiapkan ibadah, di situ ada ahli-ahli Taurat muncul. Mulutnya, perkataannya selalu mengeruhkan. Apalagi kalau orang sudah capek kerja lalu ada bahasa yang tidak enak.

Orang mengerti Firman dia membawa suasana sejuk. Jadi ahli Taurat ini adalah hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang hanya merasa tahu Firman. Firman cuma jadi pengetahuan, sudah dia dengar, sudah dia baca tetapi tidak dipraktekan. Selalu menghadirkan suasana panas, tengkar dan ribut.

 

Lukas 11:49

11:46 Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun.

 

Dia tahu Firman, bahkan dia sudah sampaikan, tetapi dia tidak praktek. Saya nomor satu dikoreksi Firman, jangan tampil seperti ahli Taurat.

 

Yohanes 5:39

5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,

 

Ahli Taurat adalah hamba Tuhan pelayan Tuhan yang mengajar Firman tetapi tidak mengerti rencana Tuhan, dia tidak mengenal Yesus. Sampai puncak pengenalan mengenal Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga, dia tidak kenal. Rohnya ini jangan masuk dalam kehidupan kitta. Kalau jemaat sudah mengerti Firman pengajaran tetapi tidak mengerti rencana Allah. Tetap menghadirkan suasana yang tidak baik, dalam nikah suasana panas, dalam penggembalaan suasana panas, antara penggembalaan suasana panas, ribut dan ribut terus. Ini jangan ada pada kita.

 

4.      Tua-tua

Bilangan 11:24-30

11:24 Setelah Musa datang ke luar, disampaikannya firman TUHAN itu kepada bangsa itu. Ia mengumpulkan tujuh puluh orang dari para tua-tua bangsa itu dan menyuruh mereka berdiri di sekeliling kemah.

11:25 Lalu turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi.

11:26 Masih ada dua orang tinggal di tempat perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Ketika Roh itu hinggap pada mereka — mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat, tetapi tidak turut pergi ke kemah — maka kepenuhanlah mereka seperti nabi di tempat perkemahan.

11:27 Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa: "Eldad dan Medad kepenuhan seperti nabi di tempat perkemahan."

11:28 Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa: "Tuanku Musa, cegahlah mereka!"

11:29 Tetapi Musa berkata kepadanya: "Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!"

11:30 Kemudian kembalilah Musa ke tempat perkemahan, dia dan para tua-tua Israel.

 

Musa adalah gembala bangsa Israel. Untuk menangani persoalan yang begitu banyak di tengah-tengah Israel, dia tidak mampu sendiri. Maka diangkatlah 70 tua-tua dan Tuhan berikan RohNya kepada 70 tua-tua. Jadi tugas tua-tua adalah membantu gembala dalam mengatasi masalah-masalah dalam sidang jemaat. Namun tua-tua malah mengadili Yesus Gembala Agung. Jadi tua-tua adalah pelayan-pelayan namun tidak tergembala sehingga menjadi provokator untuk merusak pekerjaan Tuhan.

Matius 27:20

27:20 Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.

 

Tua-tua membantu gembala, bukan menjadi provokator, bukan merusak pekerjaan Tuhan menghasut sana menghasut sini. Banyak seperti itu di tempat penggembalaan di luar sana, gembala bicara seperti ini, tua-tua malah jalan sana sini menghasut “tidak betul itu!”.

 

Ini 4 kelompok yang dihadapi oleh Yesus dan juga sekarang kita hadapi kalau kita pegang teguh Firman pengajaran. Tetapi kalau dalam pengajaran ini tidak sungguh-sungguh berarti sudah berteman dengan 4 kelompok itu. Jangan heran kalau pemerintah mereka hasut untuk menekan kita. Kami sudah rasakan pahitnya ditekan. Tetapi syukur Tuhan membela. Gereja mula-mula menghadapi seperti itu, gereja hujan akhir lebih lagi.

Kisah Para Rasul 4:5-6,27

4:5 Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem

4:6 dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar.

4:27 Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi,

 

Dulu dihadapi gereja mula-mula dan berjatuhan korban, Yakobus dipancung, Petrus dipenjarakan dan terjadilah penganiayaan gereja waktu itu yang diprakarsai dan dihasut oleh 4 kelompok ini. Gereja hujan akhir juga akan menghadapinya dan lebih hebat. kita jangan santai, akan lebih hebat tekanan-tekanan yang akan kita hadapi. Lalu bagaimana cara menghadapinya? Dengan fisik, dengan kekuatan otak kita, dengan kedudukan atau kekayaan kita? tidak akan bisa! Cara menghadapinya:

Kisah Para Rasul 4:23-24,31

4:23 Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka.

4:24 Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.

4:31 Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.

 

Cara menghadapinya dengan berdoa dalam Roh Kudus.

Yudas 1:20

1:20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.

Ayo banyak berdoa menyembah Tuhan hari-hari terakhir ini. Bagaimana berdoa dalam Roh Kudus? Ada 3 tingkatan doa berdasarkan Tabernakel.

1.      Doa permohonan yang ditunjukan dengan alat Mezbah Korban Bakaran. Dulu bangsa Israel mempersembahkan korban, memohon pengampunan dosa, memohon keselamatan dan lain-lain. Ini doa permohonan, sentralnya adalah kebutuhan kita. Gereja mula-mula berseru karena menghadapi tekanan. Mereka butuh pembelaan dan perlindungan sehingga mereka berseru. Tetapi supaya doa permohonan kita naik kepada Tuhan dan dijawab Tuhan ada syaratnya. Syarat doa permohonan:

a)      Yakobus 5:16

5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

 

Syaratnya jelas, menjadi orang benar. Jadi kita periksa, apakah benar hidup kita, apakah benar nikah kita, pelayanan kita, hidup sehari-hari kita. Bagaimana supaya jadi orang benar? Saling mengaku dosa dan saling mengampuni maka dosa kita dipaku di kayu salib, dihapus diselesaikan oleh Yesus dan kita dibenarkan oleh darah Kristus. Begitu kita temukan tidak benar nikahku, ayo berdamai, maka doa kita naik kepada Tuhan. Temukan pelayanan tidak benar, berdamai. Ini prosesnya, akui kepada Tuhan dan akui kepada sesama. Begitu kita naikan doa, Tuhan jawab, doa orang benar besar kuasanya.

 

b)      Yohanes 15:7

15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

 

Firman harus tinggal di hati kita. Yang jadi penentu doa dijawab di hati kita ada apa. Kalau di hati ada keinginan jahat dan keinginan najis doa kita akan salah sasaran, hanya untuk memuaskan keinginan kita. Makanya di hati kita ada apa? Ada Firman atau keinginan jahat najis. Kalau Firman yang ada di hati maka ketika kita berdoa Tuhan jawab karena doa kita sesuai selera Tuhan, sesuai Firman. Tetapi kalau keinginan jahat dan najis tidak akan dijawab.

 

Bagaimana proses Firman bisa tinggal di dalam kita? Mendengar dalam urapan Roh Kudus sehingga kita mendengar dengan suatu kebutuhan, tidak akan dibiarkan tercecer sepatah katapun. Anjing menjilat remah-remah roti, tidak cukup kalau hanya remah-remah. Ini sudah remah-remah lalu dibiarkan tercecer lagi, kapan kenyangnya! Kalau mendengar Firman dengan suatu kebutuhan pasti mengerti dan percaya, yakin pada Firman dan praktek, ada perbuatan iman, Firman tinggal di dalam kita.

 

Kalau doa sudah dijawab oleh Tuhan, jangan puas hanya dengan doa permohonan saja. Kenapa? Daging kalau dibakar di mezbah pasti bunyinya meletup-letup. Di dalam doa permohonan suara daging masih terdengar keras. Sementara Tuhan mau kita berdoa sampai daging tidak bersuara. Kalau kita hanya puas pada permohonan, rohani kita masih pada tingkatan Bartimeus, peminta-minta di pinggir jalan. Padahal dia sudah ada di ruas jalan dari Yerikho ke Yerusalem, tetapi tidak pernah menuju Yerusalem.

 

2.      Mezbah dupa emas,  ini doa penyembahan. Dupa kalau dibakar, suara daging nyaris tidak terdengar. Dalam doa penyembahan suara daging mulai tidak terdengar. Sifatnya memberi, memberi ucapan syukur, memberi kemuliaan dan hormat kepada Tuhan. Sentralnya/ pusatnya adalah Tuhan, sehingga di mana saja, kapan saja, dalam kondisi apa saja kita bisa menaikan doa penyembahan. Tetapi ada syaratnya, syaratnya hanya satu yaitu suci! Penyembahan kita bisa naik kalau kita mengalami penyucian.

Mazmur 24:4

24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

Hati ini sumber hidup rohani kita. Tidak ada lagi keinginan jahat, keinginan najis, kepahitan. Keinginan jahat mengarah pada cinta uang, ikatan akan uang. Keinginan najis mengarah pada dosa makan minum, kawin mengawinkan, mengikat tubuh. Keinginan jahat juga mengarah pada serakah, mengikat roh, ini jangan ada. Roh, jiwa dan tubuh kita harus disucikan. Hati suci bersih, maka tubuh, jiwa dan roh juga disucikan, lepas dari segala ikatan. Keinginan jahat itu berakar di hati. Kalau keinginan najis itu bersembunyi di hati, orang tidak tahu padahal dia najis. Suatu saat kalau tidak disucikan akan meledak keluar, dalam bentuk perkataan dan perbuatan. Seperti Yudas Iskariot ada keinginan jahat berakar dihatinya, karena tidak disucikan maka perutnya pecah. Nanti akan terbongkar dan orang banyak tahu “ternyata pelayan Tuhan itu begini dan begitu” terbongkar dan dipermalukan. Lebih baik sekarang hati kita disucikan dengan pedang Firman.

 

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Izinkan hati pikiran kita ditusuk supaya kita bisa menyembah Tuhan. Penyembahan yang benar didorong oleh Firman dan Roh Kudus, itu yang mendorong kita bisa menyembah dengan benar.

 

Kisah Para Rasul 13:5

13:5 Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.

Salamis itu artinya rumah doa. Banyak persekutuan doa digelar di mana-mana tetapi sayang tanpa Firman pengajaran yang benar. Paulus lewat di Salamis, dia memberitakan Firman pengajaran supaya doa bisa naik kepada Tuhan. Doa penyembahan tanpa Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus tidak akan sampai kepada Tuhan. Sebab itu perlu pengajaran menyucikan hati, sehingga doa penyembahan berbau harum bagaikan dupa yang naik kepada Tuhan.

 

Yang berikut disucikan adalah tangan, pelayanan disucikan. Kemudian mulut disucikan sampai tidak ada dusta. Penyembahan kering, coba periksa mulut, masih dusta sana sini. Tidak mungkin penyembahan naik kalau masih ada dusta dipertahankan. Sekalipun terdengar berbahasa roh belum tentu itu merpati, jangan-jangan tinggal tahi burung merpati.

 

Semakin meningkat kesucian kita, semakin meningkat penyembahan kita. Berarti dagingnya semakin dirobek, semakin dimatikan.

 

3.      Doa penyembahan di dalam Roh Kudus = doa penyembahan di dalam kasih Allah.

Roma 5:5

5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Dalam Tabernakel doa penyembahan di dalam kasih Allah ditunjukan dengan 2 loh batu di ruangan maha suci. Inilah penyembahan yang mencapai puncak ukurannya Tuhan. Apa itu puncak ukuran Tuhan? Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Taat pada Firman saja apapun resikonya.

Yohanes 14:15

14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

 

Roma 8:15

8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

 

Tinggal berkata ya kepada Tuhan, taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Kalau doa permohonan tadi suara daging masih keras, doa penyembahan daging mulai dimatikan, doa penyembahan di dalam kasih Allah ini daging tidak bersuara lagi. Kita menyembah karena mengasihi Tuhan, bukan karena butuh sesuatu. Kadang kita menyembah karena ada kebutuhan. Kita merasa dalam hal jasmani ada masalah pergumulan sehingga kita menyembah, kita puasa. Itu baik, tidak salah, memang harus demikian. Tetapi Tuhan mau sampai kita menyembah karena kita mengasihi Tuhan, bukan karena mau ditolong atau apa. Sehingga kapan saja, di mana saja, dalam kondisi apa saja, kita bisa menyembah. Kita tidak bisa membalas kasih Tuhan yang begitu besar dalam hidup kita. Jangan ragukan kasih Tuhan, serahkan semua kelemahan kita kepada Tuhan. Kita menyembah Tuhan karena kita mengasihi Tuhan. Renungkan Korban Kristus di kayu salib, tidak sadar air mata sudah berderai.

 

Hasilnya penyembahan dalam kasih Allah:

a)      Roma 5:4-5

5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

 

Hasilnya kita tidak akan pernah kecewa lagi dalam menghadapi masalah. Ditolong tidak ditolong kita tidak kecewa, tidak putus asa. Seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadapi dapur perapian yang dipanasi 7 kali kengan kehangatan murka dari raja. Mereka dipaksa “kamu mau tetap menyembah Tuhan allahmu atau menyembah patung!”. Mereka katakan ditolong atau tidak ditolong, kami tetap tidak akan menyembah patung tuanku. Berarti ditolong ataupun tidak ditolong mereka tetap menyembah Tuhan. Kalau kita bagaimana? Waktu ditolong menyembah, ketika tidak ditolong bagaimana.

Daniel 3:17-18

3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;

3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

3:19 Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.

 

Pergumulan kita sampai saat ini bagaimana? Apakah belum ditolong? Periksa penyembahan kita. Waktu masih diawal-awal menghadapi permasalahan pergumulan itu rajin menyembah dan puasa. Sekarang bagaimana? Mungkin sudah kecewa, putus asa. Itu berarti belum penyembahan di dalam Roh Kudus, belum penyembahan dalam kasih Allah. Saya juga dikoreksi Tuhan. Mau ditolong Tuhan kita menyembah, tidak ditolong juga tetap menyembah. Dan saya yakin Tuhan tidak pernah menipu. Kalau kita terus menyembah Tuhan, Tuhan pasti menolong.

 

Sadrakh, Mesakh dan Abednego ditolong Tuhan, ada makhluk seperti Anak Dewa itulah Roh Kudus yang menolong mereka. Baju, topi mereka tidak terbakar, prajurit yang kuat yang melempar mereka itu malah yang terbakar mati. Kita pasti ditolong oleh Tuhan.

 

b)      Roma 8:26-28

8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

 

Ini hasil kedua, Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Yang penting penyembahan kita meningkat, bukan hanya penyembahan biasa, tetapi penyembahan dalam Roh Kudus, penyembahan dalam kasih Allah. Kita menyembah karena mengasihi Allah, bukan karena kita butuh sesuatu. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan, Dia turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita. Saya dulu menyembah tetapi masih terkesan menuntut dan memaksa. Tetapi Tuhan tolong, saya belajar berubah, menyembah hanya karena mengasihi Tuhan, biar kehendak Tuhan yang jadi, bukan kehendakku. Dan benar Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kehidupan saya, nikah saya, bagi pelayanan dan juga bagi kita sekalian saat siang hari ini. Jemaat yang mengikuti ibadah ini secara online, masalah apapun yang dihadapi kalau belum ditolong tetap menyembah Tuhan. Jangan kecewa, jangan putus asa, jangan mundur dari pengikutan kita kepada Tuhan, jangan tinggalkan Firman pengajaran.

 

c)      Wahyu 11:1-2

11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

 

Hasil ketiga kita luput dari aniaya antikristus. Kita disingkirkan ke padang gurun untuk dipelihara 3,5 tahun secara langsung oleh Tuhan. Dan nanti kita diterbangkan ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga dengan satu suara penyembahan. Pertemuan di udara ditandai satu suara penyembahan yaitu haleluya, kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun dan masuk kerajaan Sorga yang kekal Yerusalem Baru. Semoga ini bukan sekedar kita dengar tetapi kita mengalaminya untuk kelak menjadi kenyataan dalam hidup kita.

 

Hari-hari terakhir ini kita menghadapi tantangan yang hebat. 4 tantangan ini luar biasa, imam besar, imam kepala, ahli Taurat, tua-tua, semua bekerja keras menghasut pemerintah untuk menekan orang yang mau berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar. Tetapi Tuhan pasti bela asalkan ada doa dalam Roh Kudus, doa dalam kasih Allah, doa yang meningkat bukan hanya permohonan. Kalau sekarang ini masih dominan permohonan ayo tingkatkan pada penyembahan. Kalau dalam doa penyembahan masih ada suara daging, ayo tingkat doa penyembahan dalam kasih Allah, karena kita mengasihi Tuhan lebih dari segalanya.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Betapa rindunya hati ini untuk masuk dalam pesta nikah itu bersama isteri dan anak-anak, keluarga daging dan seluruh sidang jemaat. Jangan ada satupun yang harus ketinggalan dan harus masuk aniaya antikristus. Mari kita bergumul bersama-sama. Tantangan yang kita hadapi akan semakin hebat sampai munculnya antikristus, tetapi kita hadapi dengan doa penyembahan di dalam kasih Allah.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar