20230510

Kebaktian Paskah Persekutuan, Rabu 10 Mei 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu



Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Tema:

Markus 16:15

16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

 

Ini merupakan amanat agung dari Yesus sesudah Dia bangkit, murid-murid diperintahkan memberitakan Injil kepada segala makhluk. Bukan berarti Injil diberitakan kepada pohon atau hewan. Segala makhluk yang dimaksud adalah manusia, baik Israel asli juga kepada kita bangsa kafir, bangsa di luar Israel, diberikan kesempatan mendengar Firman Tuhan.

 

Jadi kuasa kebangkitan Yesus mengangkat kita menjadi utusan Tuhan, hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Kita merayakan Paskah bukan hanya suatu perayaan, tetapi kita merenungkan bagaimana Yesus Anak Domba Allah rela tersembelih dan oleh darahNya kita ditebus, kita dilayakkan untuk beribadah dan oleh darahNya kita diangkat menjadi imam dan raja untuk layak melayani Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

Wahyu 1:5-6

1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya — 

1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

 

Ibrani 9:14

9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

 

Tubuh Kristus belum terbentuk, tugas kita masuk di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Itulah makna kita merayakan Paskah, bukan sekedar suatu perayaan tetapi kita berikan diri kita untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Tugas murid-murid memberitakan Injil, membawa jiwa-jiwa percaya kepada Yesus dan diselamatkan.

Markus 16:16

16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

 

Tugas ini juga adalah tugas kita yang telah menerima karya penebusan, telah menerima penyelamatan dari Korban Kristus. Kita mau membawa jiwa-jiwa percaya Yesus, dibaptis dan diselamatkan berarti iman kita, keselamatan kita sudah harus mantap. Bagaimana kita mau meyakinkan orang untuk percaya Yesus dan diselamatkan kalau kita sendiri tidak mantap, ragu-ragu, bimbang. Makanya sebelum mereka diutus, Yesus mengecam kedegilan hati dan ketidakpercayaan mereka. Jadi dikoreksi dulu supaya iman dan keselamatan mereka mantap baru diutus.

Markus 16:14

16:14 Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.

 

Ini yang sangat memprihatinkan hari-hari terakhir ini, banyak orang Kristen yang tidak mantap dalam hal iman dan keselamatan. Begitu diperhadapkan dengan orang yang lain keyakinan lalu diajak berdebat mengenai Yesus dan mengenai keselamatan dia menjadi ragu dan akhirnya pindah keyakinan.

 

Apa buktinya iman dan keselamatan kita sudah mantap?

Kisah Para Rasul 2:36-40

2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."

2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."

 

Dari sini kita melihat bukti keselamatan kita sudah mantap:

1.      Tahu dengan pasti siapa itu Yesus = percaya, iman bahwa hanya Yesus satu-satunya Juruselamat.

Kisah Para Rasul 4:12

4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

 

Kita harus percaya dan yakin hanya Yesus yang bisa menyelamatkan. Memang banyak orang baik di luar sana, sangat baik. Tetapi tanpa Yesus tidak ada keselamatan. Semua agama mengajarkan kebaikan. Hanya bedanya kita orang Kristen diajar percaya dulu kepada Yesus, maka segala kebaikan yang kita lakukan adalah kebaikan di dalam Yesus Kristus dan berkenan kepada Tuhan. Karena itulah buah terang yang dirindukan Tuhan ada pada kita yaitu kebaikan, kebenaran dan keadilan.

 

Iman yang benar kepada Yesus adalah iman yang timbul dari mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Kristus artinya yang diurapi. Jadi Firman Kristus artinya Firman dalam urapan Roh Kudus. Bukan iman karena melihat. Kalau iman karena melihat itulah imannya Tomas, imannya dicela oleh Tuhan Yesus “Tomas, engkau melihat baru percaya, berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya”. Berarti percaya karena mendengar Firman. Jadi kalau kita mengaku orang percaya, orang Kristen, tandanya bergemar/suka mendengar Firman. Banyak orang Kristen tidak suka dengar Firman. Sukanya pujian lalu alasannya Allah bertakhta di atas pujian. Memang betul Allah bertakhta di atas pujian, tetapi buktinya ada pemberitaan Firman.

Mazmur 149:6

149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

 

Kami yang memberitakan Firman harus dalam urapan Roh Kudus. Yang mendengar juga harus dalam urapan Roh Kudus. Kepana? Di mana ada Roh Allah di situ ada kemerdekaan. Kalau ada urapan Roh Kudus, pemberitaan Firman tidak bisa dibatasi oleh apapun.

II Korintus 3:17

3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

 

Kalau ada Roh Kudus pemberitaan Firman tidak bisa dibatasi oleh apapun. Kadangkala ayat ini diartikan yang jasmani saja. Bebas cara berpakaian, bebas mau gayanya bagaimana, padahal bukan itu. Bebas yang dimaksud di sini bebas untuk mendengar Firman, tidak dibatasi oleh apapun. Tidak bisa dibatasi kepandaian “pengajaran hanya untuk orang pintar, orang yang tidak ada sekolahnya tidak bisa menerima pengajaran” oh salah! Yesus menginjil dan mengajar dari desa ke desa, dari kota ke kota. Jadi tidak bisa dibatasi dengan kepandaian. Petrus tidak terpelajar tetapi bisa menerima dan dipakai memberitakan Firman, jadi tidak bisa dibatasi dengan kepandaian. Tidak bisa dibatasi oleh apapun, baik waktu, situasi kondisi, kepandaian dan lain-lain.

 

2.      Mendengar Firman sampai hati terharu. Artinya menyadari dan menyesali dosa. Berarti Firman yang disampaikan aadalah Firman yang menyatakan dosa, menyatakan kesalahan untuk diperbaiki. Itulah pembukaan rahasia Firman.

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Ditunjuk kesalahan kita bukan untuk dipermalukan atau untuk dihina, tetapi untuk diperbaiki. Setelah diperbaiki dituntun pada jalur yang benar, jangan berbuat dosa.

 

Inilah yang tidak disukai oleh banyak orang Kristen. Kalau Firman menunjuk dosa dan kesalahan mereka katakan itu pendeta tembak-tembak saya, pendeta kepo! Padahal ditunjukan salahnya supaya sadar, menyesal, nanti diperbaiki dan dituntun pada kebenaran.

Kisah Para Rasul 2:40

2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."

 

Firman yang disampaikan oleh Petrus ini isinya mengecam. Kalau namanya mengecam itu Firman yang keras menyucikan. Ini yang harus kita minta kepada Tuhan. Dalam setiap beribadah kita berdoa “Tuhan bukakan FirmanMu!” tetapi begitu hamba Tuhan menyampaikan Firman yang menunjuk dosa mereka malah marah dan mengamuk, tidak suka ditunjuk dosanya, tidak mau dinyatakan kesalahannya. Ini yang terjadi di zaman nabi Yeremia, imam yang mengajar sewenang-wenang, itu yang disukai. Tetapi kalau menyampaikan Firman yang keras malah dimusuhi. Yeremia berkali-kali mau dibunuh, dibuang di sumur dan sebagainya. Di zaman Israel zaman Yeremia sudah terjadi, sekarang lebih hebat lagi!

Yeremia 5:31

5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

 

Sekarang orang Kristen menyukai yang demikian. Tidak suka penyucian, tetapi kalau dikatakan “kita diberkati, kita selamat, kita Tubuh Kristus” dia senang. Tetapi coba kalau disampaikan “terkutuklah!” malah dia berkata Firman apa itu! Maunya berkat-berkat. Memang kalau kita mau hidup dalam kekudusan pasti diberkati dan dipagari Tuhan.

Mazmur 5:13; 37:25-26

5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

 

Benar dulu baru diberkati. Kalau ada yang salah perlu diperbaiki. Perlu Firman yang menyatakan dosa.

 

Ini yang disenangi dalam gereja:

Yeremia 7:8-10

7:8 Tetapi sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah.

7:9 Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,

7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!

 

Ada dosa tetapi tidak mau ditunjuk dosanya, hanya senang kalau Firman “kita selamat” bagaimana bisa selamat kalau ada dosa, ada yang salah. Tidak akan mungkin selamat! Berapa hari lalu ada sweeping gabungan, kalau lewat tidak benar tidak selamat. Tetapi kalau lengkap surat-surat yah lewat saja, aman. Begitu juga dengan Tuhan, kalau tidak benar bagaimana bisa selamat. Makanya perlu Firman yang menyatakan dosa.

 

Berkat, berkat, selamat tetapi tidak ada penyucian itu perkataan dusta. Dan dihadapan Tuhan, Tuhan melihat adalah sesuatu yang sangat mengerikan. Kenapa? Hamba Tuhan tidak berani menyatakan dosa malah hamba Tuhan menguatkan hati jemaat untuk melakukan dosa. “Kamu selamat, diberkati” padahal beristeri 2.

Yeremia 23:14-15

23:14 Tetapi di kalangan para nabi Yerusalem Aku melihat ada yang mengerikan: mereka berzinah dan berkelakuan tidak jujur; mereka menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat, sehingga tidak ada seorang pun yang bertobat dari kejahatannya; semuanya mereka telah menjadi seperti Sodom bagi-Ku dan penduduknya seperti Gomora."

23:15 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam mengenai para nabi itu: "Sesungguhnya, Aku akan memberi mereka makan ipuh dan minum racun, sebab dari para nabi Yerusalem telah meluas kefasikan ke seluruh negeri."

 

Karena tidak pernah menyampaikan Firman penyucian sehingga dari hamba Tuhan itu dosa meluas kepada jemaat. Jemaat malah dikuatkan “oh om gembala juga begitu berarti tidak apa-apa berbuat dosa”. Ini mengerikan!

Yeremia 23:16-17

23:16 Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Janganlah dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya sendiri, bukan apa yang datang dari mulut TUHAN;

23:17 mereka selalu berkata kepada orang-orang yang menista firman TUHAN: Kamu akan selamat! dan kepada setiap orang yang mengikuti kedegilan hatinya mereka berkata: Malapetaka tidak akan menimpa kamu!"

 

Ini yang sangat memprihatinkan. Dulu sudah pernah terjadi di zaman Yeremia dan sekarang lebih hebat lagi. Hamba Tuhan tidak berani menyampaikan Firman yang keras dan menunjuk dosa dengan Firman yang keras. Jemaat juga tidak suka dengar Firman yang keras, yang penting selamat diberkati. Jemaat berpikir yang penting saya beribadah, saya bawa perpuluhan, sekalipun berbuat dosa saya selamat dan diberkati. Itu suatu kengerian! Gereja Tuhan seharusnya mau dibawa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tetapi malah di mata Tuhan mereka mengerikan, bagaimana bisa jadi isterinya Tuhan!

 

Saya bukan menggurui tetapi untuk saya sendiri, jangan takut memberitakan Firman yang keras menyucikan. Makanya Paulus berkata berdoa untuk aku supaya dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil. Kalau menyampaikan Firman penginjilan tantangannya dari luar dari orang-orang yang belum mengenal Yesus. Tetapi kalau menyampaikan rahasia Injil yaitu pembukaan rahsaia Firman atau Firman pengajaran butuh keberanian karena tantangannya dari luar dan dalam. Belum tentu orang di dalam bisa menerima. Ingat saja 4 jenis tanah, yang bisa menerima benih Firman dengan baik hanya 25%. Tetapi saya percaya kita yang ada di sini semuanya adalah bagian dari tanah yang baik. Bagi sidang jemaat buka hati selebar-lebarnya untuk menerima Firman, untuk dinyatakan dosanya, untuk diperbaiki dan dididik dalam kebenaran. Sebab tujuan Firman yang keras menyucikan adalah untuk keselamatan jiwa kita.

Yakobus 1:21

1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

 

Kalau hatinya keras ada 2 kemungkinan:

a)      Melembut.

b)      Tetap keras hati dan meninggalkan Yesus, mengikuti keinginan dagingnya.

 

3.      Bertobat artinya berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan atau mati terhadap dosa lewat proses:

a)      Setelah menyadari dosa kita, menyesal, harus ada tindak lanjut. Yudas menyesali dosanya tetapi dia gantung diri. Kalau hanya sampai pada tahap menyesal bisa berakhir seperti Yudas gantung diri, bunuh diri, tidak ada gunanya. Setelah menyadari dosa karena mendengar Firman maka harus kita akui kepada Tuhan dan kepada sesama. Maka saat itu darah Yesus aktif menghapus dosa kita dan mencabut akar dosa supaya tidak terulang lagi. Akui kepada Tuhan dan juga kepada sesama. Kenapa harus mengaku juga kepada sesama? Itulah salib, vertikal kepada Tuhan, horisontal kepada sesama, surat hutang dosa kita dipaku di kayu salib dan dibayar oleh Korban Kristus.

 

Dosa kita sendiri sudah kita matikan.

Roma 6:2

6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

 

Orang mati mau diapa-apakan, tidak bereaksi lagi. Demikian juga kita kalau sudah mati terhadap dosa, mau diapakanpun tidak akan berbuat dosa lagi. Dicabut sampai ke akar-akarnya, tidak terulang lagi.

 

b)      Mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Seringkali dosa kita sudah kita selesaikan, tetapi malah dosa orang lain yang kita simpan di hati kita. yah rugilah kita kalau seperti itu. Orang yang sudah mengaku kepada kita dia yang sehat, karena dia sudah lega, sudah plong. Kita yang terbungkuk-bungkuk sakit karena memikirkan dosanya orang, menyimpan dosa orang lain. Tuhan Yesus katakan barang siapa tidak mau mengampuni dosa orang lain, maka Bapa di Sorga tidak mengampuni dosanya. Jadi pengakuannya tidak diampuni karena tidak mengampuni dosa orang.

Matius 6:14-15

6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.

6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

 

Mungkin tadi datang di sini ada yang belum diselesaikan, mari sebelum menerima perjamuan suci kita selesaikan semuanya. Ada dosa orang lain yang masih kita simpan-simpan di hati, sekarang ini kita lepaskan pengampunan. Petrus bertanya kepada Yesus “sampai berapa kali aku harus mengampuni?” Tuhan bilang 70x7x berarti tidak terhingga. Lalu Tuhan berikan contoh ada seorang yang berhutang begitu banyak kepada raja tetapi diampuni dan dihapus utangnya. Sesakit apapun, seberapa banyak kali kita disakiti, lepaskan pengampunan dan lupakan.

 

4.      Memberi diri dibaptis.

Kisah Para Rasul 2:38

2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

 

Penekanannya memberi diri. Berarti bukan ikut-ikutan, dipaksa atau terpaksa, bukan dibawa oleh orang lain atau diwakili oleh orang lain, tetapi berangkat dari diri sendiri, hasil dorongan Firman Tuhan. Seringkali orang tua begitu melihat anaknya remaja “eh temanmu sana sudah dibaptis, ayo ambil formulir baptisan, lapor sama pak gembala ikut baptisan air”. Jadi bukan dia yang memberi diri namun hanya disuruh, didorong-dorong.

 

Baptisan itu adalah kuburan hidup lama yang berdosa. Setelah kita mati terhadap dosa, kita harus memberi diri kita dikubur dalam baptisan air yang benar.

Roma 6:4

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Dikubur bersama Yesus untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru. Yesus dibaptis, padahal Yesus satu-satunya manusia yang tidak berdosa. Kenapa Yesus harus dibaptis? Untuk memberi teladan kepada kita mana baptisan air yang benar sehingga kita tidak perlu berdebat lagi, sudah ada teladan yang sempurna.

 

Bagaimana Yesus dibaptis? Kita lihat dalam Injil Matius dikatakan Yesus keluar dari air. Berarti sebelum keluar dari air, Dia masuk ke dalam air. Sedalam airnya? Sedalam kuburan. Sudah selesai, tidak perlu diperdebatkan lagi. Kita ikuti apa yang Yesus teladankan kepada kita. Setelah Yesus keluar dari air maka Roh Kudus turun seperti burung merpati dan terdengar suara “inilah AnakKu yang Kukasih”. Kalau baptisan air kita benar seperti Yesus dibapti, maka kita diakui sebagai anaknya Tuhan. Berarti kalau dibaptis tidak seperti Yesus dibaptis, itu hanya merasa anaknya Tuhan.

Matius 3:17

3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

 

Kalau kita semua kembali kepada Alkitab pasti seragam. Yang penting bukan ditafsir sendiri tetapi sesuai Ilham Tuhan.

 

5.      Menerima urapan Roh Kudus = hidup baru. Apa itu?

Yohanes 16:13

16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

 

Roh Kudus itu roh kebenaran yang memimpin kita kepada seluruh kebenaran. Jadi hidup baru, hidup dalam urapan Roh Kudus adalah hidup benar dalam segala hal. Mulai dari perkara kecil harus benar. Benarnya sesuai Firman, bukan benar menurut manusia. Benar menurut saya belum tentu benar menurut isteri saya. Tetapi kalau sesuai Firman, tidak bisa diperdebatkan. Kita periksa mulai dari pribadi kita benar. Perkataan dan perbuatan kita harus berjuang untuk benar. Kemudian nikah kita benar, pelayanan dan tahbisan kita benar.

 

Kalau benar dalam segala hal berarti kita sudah lepas dari hamba dosa dan menjadi hamba kebenaran.

Roma 6:13

6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

 

Inilah tanda mantap dalam iman dan keselamatan. Sesudah menjadi orang percaya dan selamat, kita dipercaya untuk melayani. Tetapi tidak ditinggalkan sendirian. Ada tanda-tanda yang menyertai orang percaya.

Markus 16:16-18

16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,

16:18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

 

Kalau sudah percaya dan selamat maka Tuhan akan menyertai kita dengan tanda-tanda. Tanda itu berasal dari bahasa gerika yaitu semeion yang artinya petunjuk arah. Kalau ada petunjuk arah berarti ada ruas jalan yang harus kita lewati. Setelah percaya Yesus, dibaptis dan selamat, itu belum garis akhir. Masih ada ruas-ruas jalan yang harus kita lewati untuk mencapai garis akhir sesuai petunjuk arah dari Tuhan.

 

Dulu Musa diperintahkan oleh Musa untuk membangun kemah suci, dalam bahasa Inggris dan Belanda disebut Tabernakel.

Ibrani 8:5

8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

 

Jadi apa yang dilakukan oleh imam-imam di Tabernakel adalah bayangan dari apa yang ada di sorga. Percaya, bertobat, baptisan air dan baptisan Roh Kudus itu masih wilayah halaman Tabernakel. Percaya itu pintu gerbang, bertobat itu mezbah korban bakaran, baptisan air itu bejana pembasuhan dan kepenuhan Roh Kudus itu pintu kemah. Halaman ini disiapkan untuk diinjak-injak antikristus selama 3,5 tahun.

Wahyu 11:1-2

11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

 

Jadi itu belum garis akhir. Masih ada ruas jalan yang harus kita tempuh untuk mencapai garis akhir yaitu ruangan suci daerah penggembalaan, sampai nanti ruangan maha suci daerah kesempurnaan, kita sempurna menjadi Tubuh Kristus Mempelai Wanita Tuhan. Jadi masih ada yang harus kita lewati. Menempuh ruas-ruas jalan yang Tuhan tunjuk itu sama dengan mengerjakan keselamatan. Keselamatan itu ibarat modal untuk kita, kalau tidak dikerjakan bisa habis keselamatannya.

Filipi 2:12

2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

 

Jadi sesudah percaya, bertobat, dibaptis, ada urapan Roh Kudus kita terima, kerjakan keselamatan. Bukti mengerjakan keselamatan kita lihat dari 5 tanda yang menyertai orang percaya. Tentu tidak bisa kita bahas semua malam ini, jadi kita bahas poin pertama yaitu mengusir setan. Mengusir setan bukan hanya di mulut. Tetapi harus ada bukti nyata dalam hidup sehari-hari kita mengalami kelepasan dari setan.

 

Sebagai contoh mengusir setan hanya di mulut adalah hamba Tuhan yang mengusir setan tetapi ketika bertemu Tuhan malah Tuhan katakan Aku tidak pernah mengenal kamu!

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Katanya mengusir setan tetapi dia yang diusir dari hadapan Tuhan. Jadi mengusir setan bukan hanya di mulut tetapi dalam kehidupan sehari-hari yaitu menuruti kehendak Tuhan = taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan, hidup menurut kehendak Tuhan. Bagaimana untuk kita bisa hidup menurut kehendak Tuhan, bagaimana untuk bisa taat? Manusia daging ini untuk taat tidak mungkin, mustahil bagi daging untuk taat.

Roma 8:7

8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

 

Contoh saja dalam kehidupan sehari-hari, aturan-aturan yang ada dibuat untuk dilanggar. Lalu bagaimana untuk bisa taat? Kita teladani pribadi Yesus.

Filipi 2:8

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Jadi untuk bisa taat kita harus banyak merendahkan diri di kaki Tuhan, prakteknya:

1.      Banyak merendahkan diri untuk mendengar Firman seperti Maria duduk di kaki Yesus mendengarkan Firman. Mendengar Firman dengan menanggalkan harga diri kita, menanggalkan segala kehendak kita dan pikiran kita supaya kita bisa menerima Firman itu dan kita mentaatinya. Kalau mau pakai pikiran tidak akan bisa! Musa berseru-seru waktu menghadapi laut kolsum saat dikejar Israel. Perintah Tuhan kepada Musa “berangkat!”. Di depan laut Kolsum, kiri kanan tidak ada jalan, di belakang Firaun dengan prajuritnya mengejar tetapi disuruh berangkat, kapalnya mana? Kalau ikuti pikiran daging tidak mungkin Tuhan, tidak ada kapal, kami tidak bisa berenang menyeberangi laut. Tetapi tetap dilakukan, berangkat. Tanggalkan pikiran dan perasaan daging kita, pasti bisa menerima dan melakukan Firman Tuhan.

 

Contoh lagi perempuan Kanani datang kepada Yesus “tolong anakku yang dirasuk setan”. Yesus katakan tidak patut mengambil roti untuk anak-anak lalu dilempar kepada anjing. Jadi perempuan ini dikatakan anjing oleh Yesus. Kalau dia pakai pikiran dan perasaannya “terlalu, saya minta tolong malah dikatakan anjing!” dia tidak akan tertolong. Begitu dia berkata “benar Tuhan, namun anjing menjilat remah-remah roti” maka dia tertolong.

 

Murid-murid disuruh Yesus untuk memberi makan 5000 orang. Filipus pakai pikiran daging “dari mana mau membeli roti seharga 200 dinar, itu tidak akan cukup untuk 5000 orang”. Begitu Yesus bertanya berapa roti ada padamu, mereka menjawab 5 roti lalu diserahkan kepada Yesus. Kalau kita serahkan kepada Tuhan, 5 roti cukup memberi makan 5.000 orang. Kalau pakai pikiran perasaan daging memang tidak mungkin, tidak bisa. Tetapi kalau bisa merendahkan diri, menanggalkan segalanya, bisa menerima kehendak Tuhan, bisa mentaati Firman Tuhan.

 

2.      Menyembah Tuhan sehingga kita bisa taat pada Firman.

 

Bisa menuruti kehendak Tuhan, bisa taat kalau mau berada di bawah kaki Tuhan. Ayo kita banyak berada di bawah kaki Tuhan, kita mendengar Firman dan lanjutkan dengan doa penyembahan. Itu sebabnya di atas roti sajian ada kemenyan yang dibakar. Setelah mendengar Firman kita terima, kita naikan penyembahan supaya kita bisa menerima kehendak Tuhan, bisa taat pada Firman Tuhan. Semua yang kita kerjakan dalam pelayanan pembanguan Tubuh Kristus harus sesuai kehendak Tuhan. Jangan kehendak kita! Kalau saya mau menyanyi yah saya menyanyi, kalau mau khotbah yah khotbah, kalau tidak mau yah tidak, jangan seperti itu! Demikian juga dalam hidup sehari-hari, segala perencanaan kita dalam hidup sehari-hari, masukan dalam kehendak Tuhan, harus sesuai kehendak Tuhan, bukan menuruti daging kita. Kalau ikuti daging pasti hancur. Mengikuti daging itu memang enak, tetapi daging itu menyeret kita jatuh dalam pencobaan, saat dicobai berbuat dosa sehingga melahirkan maut.

Yakobus 1:14-15

1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

 

Menuruti kehendak Tuhan memang sakit bagi daging tetapi berbuahkan kemuliaan menjadi gereja Tuhan yang sempurna, Mempelai Wanita  Tuhan yang sempurna.

 

Matius 7:21-23 tadi dikaitkan dengan berbuah.

Matius 7:20

7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

 

Berarti mengusir setan itu menghasilkan buah-buah rohani. Jadi bukan hanya sampai di mulut kita mengusir setan, yang Tuhan cari adalah buah-buah rohani. Matius 7:21 itu suatu pelayanan, mengadakan mujizat, mengusir setan. Tetapi kalau hanya pelayanan, itu sama dengan daun, itu tidak ada artinya sebab Tuhan mencari buah. Kalau cuma berdaun nanti dikutuk. Ingat pohon ara di tepi jalan, Tuhan cari buah tetapi hanya berdaun lebat akhirnya Tuhan kutuk dan kering sampai ke akar-akarnya. Jadi yang Tuhan minta dari kita adalah buah. Kita melayani harus ada buah-buah rohani. Mengusir setan = menghasilkan buah-buah rohani.

 

Dari buahnya seseorang dikenal. Dikenal anak Tuhan atau anak gelap, hamba Tuhan atau hamba dosa. Bagi saya secara pribadi, kalau dihina yah tidak apa-apa, yang penting saya tunjukan buah. Orang mau kata-katai, kucilkan, kecilkan, itu urusan mereka. Bagi saya yang penting berbuah, tunjukan bukti ada buah supaya Tuhan terima. Tidak masalah manusia tolak asalkan Tuhan berkenan.

 

Proses menghasilkan buah-buah rohani. Dalam Injil Matius ini ada 10 hukum perjanjian baru. Dalam Matius 7:12-23 adalah hukum kesepuluh yaitu berbuah.

1.      Matius 7:12

7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

 

Segala sesuatu yang kita kehendaki orang perbuat kepada kita, orang pikirkan tentang kita, orang katakan kepada kita, lakukanlah itu kepada orang lain. Kita ingin orang berpikiran positif kepada kita, yah kita berpikiran positif juga kepada orang lain. Kita ingin orang lain berkata yang baik kepada kita, katakanlah yang baik kepada orang lain. Kita ingin orang lain berbuat baik kepada kita, yah berbuat baiklah kepada orang lain. Sekalipun orang lain menyakiti kita, kita tetap melakukan yang baik, membalas kejahatan dengan kebaikan. Kalau disimpulkan poin pertama ini mengasihi sesama seperti diri sendiri sampai mengasihi orang yang memusuhi kita.

 

Kalau namanya berbuah itu tidak langsung manis. Buah awal itu pasti pahit dan asam. Kalau orang lain perlakukan yang tidak baik kepada kita padahal kita sudah mau hidup sesuai Firman, mau beribadah dengan sungguh-sungguh, itu berarti sudah ada buah. Sabar, tunggu waktu, pasti matang. Jaga jangan sampai gugur. Begitu bereaksi daging yah buahnya gugur. Orang benci yah sudahlah, biarkan saja yang penting kita tidak membenci. Kita tetap bisa mendoakan, minimal mendoakan yang baik. Sakit memang bagi daging, tetapi itulah yang namanya mengusir setan, bukan hanya di mulut tetapi dalam praktek hidup sehari-hari.

 

2.      Matius 7:13-14

7:13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;

7:14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."

Masuk melalui di pintu yang sempit dan berjalan di jalan yang sempit. Artinya mau merobek daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya.

 

Ada 3 ruas jalan sempit yang harus kita lewati.

a)      Yohanes 14:6

14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

 

Jalan kebenaran. Untuk benar itu memang beresiko. Karena Yesus mempertahankan kebenaran Dia ditinggal sendiri sampai mati di kayu salib, murid-muridpun menjauh, tidak ada yang berani mendekat.. Waktu Yesus mati kepala prajurit berkata “sungguh Dia ini orang benar” Mungkin untuk bertahan pada kebenaran dalam pekerjaan kita ditinggal sendiri, tidak apa-apa, yang penting Tuhan beserta kita. Dalam pelayanan kita serasa ditinggal sendiri, tidak apa-apa, ada Tuhan menyertai. Kalau ditinggal sendiri yah periksa diri, oh ini yang salah. Kalau salah yah selesaikan, minta ampun dan sesudah itu berupaya tetap dalam kebenaran. Kalau kita benar yah diam saja, tidak usah bereaksi. Orang yang benar itu diam, yang banyak bicara itu yang tidak benar. Jemaat tidak usah ikut-ikutan bereaksi, tidak usah! Diam saja, tunjukan buahnya saja.

 

b)      Ibrani 10:19-20

10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

 

Jalan kedua adalah jalan ke ruangan maha suci, berarti melewati ruangan suci. Artinya ini jalan kudus dan pembaharuan lewat penggembalaan yang benar. Berarti ada penggembalaan yang tidak benar. Penggembalaan yang benar itu yang bagaimana? Di dalamnya rumput yang hijau, ada ajaran yang sehat. Ada Gembala yang baik itulah Yesus dan ada gembala upahan. Berarti ada yang benar dan ada yang tidak benar. Bukan kita yang membenarkan diri sendiri, tetapi kita lihat dari Firman Tuhan. Firman yang menentukan itu benar atau tidak.

 

Rasul Paulus selalu menekankan dalam surat-suratnya soal ajaran yang sehat. Apa itu ajaran yang sehat:

1)      Tertulis di dalam Alkitab

2)      Dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Bukan ditafsir atau diilmiahkan tetapi diilhamkan oleh Tuhan. Waktu Yesus menghadapi setan di padang gurun, Yesus selalu berkata “ada tertulis!”.

3)      Tajam menyucikan dosa.

4)      Dipraktekan baru diajarkan.

Markus 6:30

6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.

Kerjakan dulu baru ajarkan. Ajar berkorban, gembala berkorban dulu. Ajar hidup suci, gembala dulu hidup suci.

 

Itu ajaran sehat, di situ kita bawa hidup kita digembalakan. Jangan sampai salah alamat, sebab dalam kitab nabi Zakharia ada gembala pandir, dalam kitab nabi Yeremia ada gembala yang durhaka, dalam Injil Yohanes ada gembala upahan. Dia pikir sudah tergembala sudah mau masuk kerajaan sorga, ternyata tidak masuk karena salah alamat. Di mana kita tergembala? Di dalam ajaran yang sehat.

 

c)      I Petrus 2:21

2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

 

Jalan penderitaan, memang sakit menderita daging karena Yesus, karena ibadah, karena Firman. Kita mau hidup seturut Firman malah dibenci, dikucilkan. Sudah betul itu jalan penderitaan, lewati, itu percikan darah. Dalam Imamat dikatakan setahun sekali imam besar masuk ke ruangan maha suci membawa darah dan membawa dupa. Darah dipercik 7x di atas tutup pendamaian dan 7x di depan Tabut Perjanjian sehingga terjadi Shekina Gloria, sinar kemuliaan.

Percikan darah itu penyucian secara tuntas. Ayub suci dan saleh, tetapi setelah dia diuji habis-habisan baru kedapatan bahwa dia ada dosa kebenaran diri sendiri, dia merasa benar, lebih benar dari pada sesama bahkan merasa lebih benar dari pada Tuhan. Sebab itu perlu percikan darah supaya kita mengalami penyucian secara tuntas.

 

Tadi dikatakan masuklah. Kata masuklah ini adalah perintah, bukan pilihan. Jadi kita harus masuk melewati jalan kebenaran, jalan kekudusan kemudian jalan penderitaan percikan darah sekalipun menderita. Itu perintah yang harus kita taati.

 

Yudas 1:11

1:11 Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.

 

Kalau jadi orang Kristen hanya suka jalan yang lebar, pasti pilih jalan lebar. Contohnya jalannya Kain yaitu jalan dosa. Kemudian pasti ikut jalan Bileam, jalan keinginan daging, melayani untuk dapat upah. Pasti ikuti jalan Korah yaitu jalan durhaka. Padahal sudah Yesus katakan “ikutlah Aku, pikullah salib setiap hari”. Ayo ikuti jalan Tuhan, kita pasti mencapai garis akhir. Garis akhir kita di Yerusalem Baru. Di depan kita ada Perjamuan Suci. Yesus rela memikul salib sampai naik ke gunung Golgota dan Dia tidak mampu sehingga Simon orang Kirene dipaksa memikul salib. Sekarang kita paksa daging kita memikul salib, tempuh jalan kebenaran, jalan ke ruangan maha suci dan jalan penderitaan. Di depan kita sudah ada kemuliaan Tuhan sediakan.

Roma 8:17-18

8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

 

Ada kemuliaan besar dan kekal yang telah Tuhan sediakan bagi kita, bahkan kemuliaan itu telah disediakan sebelum dunia diciptakan. Jadi jangan kita putus asa. Saya mau, tetapi saya tidak mampu Tuhan, sebab itu Tuhan berikan Roh Kudus. Roh Kudus yang memampukan kita menempuh jalan yang sudah Tuhan tetapkan bagi kita. Bukan jalan Kain, Bileam dan Korah tetapi jalan lurus untuk mencapai garis akhir, kemuliaan kekal bersama Yesus. Kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Dalam Wahyu 12:1-2 Mempelai Wanita digambarkan seperti perempuan yang hamil yang hendak melahirkan.

Wahyu 12:1-2

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

 

Apakah ada ibu hamil yang mau melahirkan ketawa-ketawa? Tidak ada! Teriak! Menderita tetapi ada kemuliaan.

Yohanes 16:16,20-21

16:16 "Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku."

16:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

 

Jangan takut, dukacita kita akan berubah menjadi sukacita kekal, yang tidak terkatakan waktu kita bertemu Yesus!

Yohanes 16:21-22

16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

16:22 Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.

 

Mungkin untuk beribadah bagaikan pikul salib. Kita menderita pikul salib, tetapi ada sukacita yang Tuhan sediakan bagi kita ganti dukacita kita yaitu kemuliaan kekal sebagai Mempelai Wanita Tuhan, Tubuh Kristus yang sempurna menyatu dengan Yesus Kepala Gereja. Kalau kita sudah tidak tahan menderita sengsara ingat saja Korban Kristus. Di depan kita ada perjamuan suci, mana lebih menderita, kita atau Yesus. Penderitaan kita belum sebanding dan tidak akan pernah sebanding penderitaan Kristus Yesus. Kita menderita karena kita wajar menderita sebab kita orang berdosa. Yesus menderita tetapi Dia tidak berdosa, namun Dia rela menderita untuk kita. Jadi jangan putus asa, jangan kecil hati, terus ikuti ruas jalan itu maka kita akan mencapai garis akhir Yerusalem Baru, menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna.

 

Tuhan Memberkati.


GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar