20230513

Kebaktian Doa, Sabtu 13 Mei 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 11:1-44 Lazarus Dibangkitkan

Secara keseluruhan Yohanes pasal 11 terkena pada pintu tirai dengan 2 kerubnya. Dalam Injil Yohanes ini ada banyak mujizat yang dicatat dan Lazarus dibangkitkan ini adalah mujizat yang ketujuh. Maria, Marta dan Lazarus bagaikan tirai dengan 2 kerub. Sebelum membahas ayat perayat kita membahas dulu tentang pintu tirai. Secara rohani pintu tirai dengan 2 kerub menunjukan proses perobekan daging. Waktu Yesus mati di kayu salib kemudian terjadi gempa bumi, pintu tirai ini terobek sehingga terlihat ruangan maha suci dan Tabut Perjanjian di dalamnya. Yesus adalah teladan yang sempurna dalam proses perobekan daging sampai mengalami kemuliaan.

 

Filipi 2:8-9

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

 

Yesus memberikan teladan, Dia taat kepada Bapa di Sorga sampai mati di kayu salib dan dagingNya terobek tidak bersuara lagi. Untuk bisa taat sampai mati di kayu salib, Yesus harus terlebih dahulu berdoa di taman Getsemani. Dalam doa penyembahanNya Dia merobek kehendak dagingNya dan juga ketakutan dagingNya.

Markus 14:32-36

14:32 Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa."

14:33 Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,

14:34 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."

14:35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.

14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

 

Ini pelajaran dan teladan bagi kita, untuk bisa taat pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi, kita harus banyak berdoa menyembah Tuhan. Makanya pintu tirai itu dekat dengan mezbah dupa emas. Mezbah dupa emas bicara penyembahan. Saya juga diingatkan oleh Tuhan untuk meningkatkan doa penyembahan. Doa penyembahan kita bukan doa penyembahan yang biasa-biasa saja tetapi doa penyembahan dengan hancur hati.

Ibrani 5:7-10

5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.

5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,

5:10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.

 

Dalam pelayananNya selama 3,5 tahun di bumi ini, Yesus selalu mengajar dan juga berdoa dengan ratap tangis untuk keselamatan kita. Ini pelajaran bagi kita, doa penyembahan dengan ratap tangis dan hancur hati itu untuk keselamatan kita. Makanya jangan malu dilihat orang, laki-laki koq nangis, orang tua koq nangis. Ingat iblis itu selalu berupaya merampas keselamatan kita. Korban Kristus sudah menyelamatkan kita, tetapi keselamatan itu harus kita kerjakan untuk kita mencapai kesempurnaan. Setan selalu berupaya merebutnya, bahkan setan berupaya menjadikan keselamatan itu menjadi sesuatu yang mustahil. Makanya kita harus banyak berdoa menyembah dengan hancur hati maka Tuhan bertakhta di hati kita. Yesaya 57:15

57:15 Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

 

Jika kita menyembah dengan remuk dan hancur hati maka Yesus bertakhta di hati kita, keselamatan kita tidak bisa direbut oleh iblis. Bahkan ketika kita jatuh dalam dosa seperti raja Daud tetapi kita mau bertobat dan menyembah dengan hancur hati, maka Tuhan akan mengaruniakan keselamatan kepada kita. Kita tidak dihukum, tetapi Tuhan sanggup memulihkan kembali kehidupan kita yang sudah hancur dalam dosa.

 

Raja Daud berbuat zinah, dia mengambil isteri orang dan membunuh suaminya. Itu dosa yang seharusnya dihukum mati, dilempari dengan batu. Tetapi setelah diingatkan oleh nabi Natan dia bertobat, dia berdoa dengan hancur hati dan Tuhan memulihkan kehidupannya.

Mazmur 51:19

51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

 

Mazmur 51:1-4

51:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,

51:2 ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.

51:3 Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! 

51:4 Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!

 

Dia sadar akan dosanya, dia bertobat, dia berdoa menyembah dengan hancur hati dan Tuhan memulihkan kehidupannya. Yang dilakukan Daud ini puncaknya dosa, dosa kawin mawin. Sore ini kita datang dalam keadaan sudah hancur-hancuran seperti raja Daud karena dosa sampai puncaknya dosa, kalau lewat Firman ini kita bisa sadar dan bertobat lalu kita bisa menyembah Tuhan dengan hancur hati, maka Tuhan mampu memulihkan keadaan kita. Nikah yang hancur mampu Tuhan pulihkan. Bahkan busuk sekalipun Tuhan mampu memulihkan.

 

Menyembah dengan hancur hati = menyembah dengan keluhan yang tidak terucapkan. Kita sudah tidak bisa berkata-kata lagi, hanya dengan bahasa air mata. Dan Roh Kudus yang menyampaikan keluhan kita kepada Tuhan. Kita sudah tidak mampu mengucapkannya sangking beratnya beban penderitaan yang kita alami, kita tinggal mengucapkan “Yesus, haleluya” maka keluhan kita, Roh Kudus yang menyampaikan kepada Tuhan.

Roma 8:26

8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

 

Dalam Markus pasal 14 Yesus berkata daging ini lemah.

Markus 14:37-38

14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?

14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

 

Daging kita ini lemah, kalau kita hidup menuruti daging kita ini maka keselamatan hilang. Jangan berpikir dengan menjadi orang Kristen serta merta masuk sorga, belum tentu! Keselamatan itu harus dikerjakan. Daging ini lemah, banyak tuntutan-tuntutannya,  keinginannya, hawa nafsunya, kalau kita turuti daging maka keselamatan kita hilang. Sebab itu daging harus kita kalahkan dan kita matikan lewat doa penyembahan. Sebab itu kita sangat butuh Roh Kudus untuk bisa menyembah dan berdoa dengan hancur hati sehingga kita bisa mengerjakan keselamatan kita. Keselamattan yang dimaksud adalah menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang luput dari aniaya antikristus dan dari penghukuman Allah Tritunggal atas dunia ini.

 

Roma 8:22-23

8:22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.

8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

Semua makhluk mengeluh dan berkeluh kesah. Maksudnya supaya kita mengeluh mengerang kepada Tuhan, bisa menyembah Tuhan dengan hancur hati. Kalau segala makhluk mengeluh, masakan kita manusia ciptaan Tuhan yang mulia tidak bisa mengeluh mengerang kepada Tuhan.

 

Banyak keluhan kita. Lulus SMA ada keluhan lagi kuliah atau kerja. Sudah masuk kuliah ada keluhan lagi uang semester berapa. Mau masuk nikah ada keluhan. Belum menikah mengeluh juga. Sudah menikah belum punya anak mengeluh. Sudah punya anak mengeluh juga. Jadi hidup manusia itu banyak ditandai dengan keluhan. Sudah dapat gaji, mengeluh lagi karena kebutuhan hidup meningkat. Tetapi yang utama harus kita keluhkan lewat doa penyembahan adalah supaya terbebas dari tubuh jasmani ini.

Roma 8:23

8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

 

Terbebas dari tubuh jasmani bukan berarti supaya arwahnya diambil, Tetapi mengeluh supaya kita mengalami keubahan hidup, dari manusia daging (Paulus katakan ini tubuh celaka) menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus. Semua kita banyak kekurangan, tetap kita tidak bertahan pada kekurangan itu. Para pendahulu kita yang telah dipanggil Tuhan juga ada kekurangannya, tetapi siapa yang tahu menjelang dipanggil Tuhan dia sudah berdamai dengan Tuhan dan menyelesaikan semuanya lalu kita masih mengungkit kekurangan-kekurangan mereka. Kalau mau cari kekurangan orang ada banyak sekali. Masing-masing urus kekurangan sendiri, mengeluh mengerang kepada Tuhan untuk mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani.

 

Doa penyembahan kita adalah kepada Bapa Sorgawi yaitu Bapa segala terang.

Yakobus 1:17

1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

 

Jadi penyembahan yang benar tahu statusnya bahwa dia adalah anak-anak terang. Kita sebut Dia Bapa berarti kita adalah anak. Kalau Dia Bapa segala terang berarti kita anak terang. Artinya kita harus bisa memancarkan terang keubahan hidup, di mana saja kita berada ada pancaran terang sinar keubahan hidup. Menyembah-menyembah tetapi gelap, bisa saja itu hanya menyembah dengan emosi daging, untuk dilihat orang. Seperti Yesus mengecam orang Farisi dan ahli Taurat yang pakai jubah panjang, berdoa di jalan-jalan dengan doa panjang-panjang supaya bisa dilihat orang. Di gereja suaranya paling lantang, tetapi dalam rumah tangga tidak ada terang keubahan.

 

II Petrus 1:19

1:19  Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Proses menjadi terang dimulai dari memperhatikan Firman nubuatan. Pasangan Firman nubuatan adalah Firman pengajaran, keduanya menampilkan mempelai, Kabar Mempelai. Jadi diringkas saja menjadi Kabar Mempelai. Memperhatikan Kabar Mempelai seperti memperhatikan pelita menyala di tempat yang gelap. Artinya mendengar sampai mempraktekkan Kabar Mempelai sudah harus menjadi kebutuhan utama kita = menjadikan penyucian sebagai kebutuhan utama. Saya ikut Tuhan, saya mau disucikan sampai suci seperti Yesus suci, sampai sempurna seperti Yesus sempurna. Itu harus jadi kebutuhan utama kita, sehingga mau ditukar oleh apapun kita tidak mau melepaskan Kabar Mempelai. Kaum muda, Kabar Mempelai mau diganti dengan jodoh, ijazah, pekerjaan, tidak mau! Tetap Kabar Mempelai kita pegang karena dari situlah kita mengalami penyucian. Kita mau mantap tergembala dalam binaan Kabar Mempelai.

 

Kalau kesucian meningkat, penyembahannya meningkat sehingga Yesus Bintang Timur atau terang dunia terbit bersinar di hati kita = menguasai hati kita, menggusur segala kegelapan dosa yang ada di hati. Keinginan jahat, keinginan najis, kepahitan hati, digusur dan diganti dengan sinar keubahan hidup.

 

Ada 7 sinar keubahan hidup yang dicatat dalam surat Kolose pasal 3.

Kolose 3:10,12-14

3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

 

1.      Belas kasihan. Artinya tidak menghakimi dosa orang lain dan juga tidak menyetujui. Lalu apa yang kita lakukan. Bawa kepada Tuhan untuk mendengar Firman supaya dia bisa bertobat. Kalau dia tidak mau apa lagi yang kita lakukan? Doakan dan terus gumuli. Terutama belas kasihan ini kita tujukan kepada siapa? Keluarga kita! Sesama yang terdekat adalah keluarga kita. Lihat sekeliling kita, mungkin orang tua belum bertobat atau anak belum bertobat atau suami belum bertobat atau isteri belum bertobat atau kakak atau adik, om, tante, itu semua yang kita gumuli supaya bertobat. Itulah belas kasihan. Bukan malah kita cerita! Ada saudara kita berbuat dosa, malah jadi topik pembicaraan setiap hari. Apalagi kalau orang tua! Orang tua ada kesalahannya, bukan untuk kita cerita ke mana-mana. Kalau kita menceritakan kekurangan orang tua nanti seperti Ham yang menceritakan kekurangan dan ketelanjangan Nuh sampai akhirnya Ham dikutuk. Termasuk orang tua rohani, kita doakan!

 

Saat kita hakimi orang, ternyata orang itu sudah bertobat. Dia sudah bertobat tetapi dosanya malah lengket pada orang yang menghakimi itu! Jangan terjadi pada kita.

 

2.      Kemurahan

II Korintus 8:1-5

8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.

8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.

8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.

8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

 

Kemurahan ini suka memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan, itu sinar keubahan hidup. Ada sidang jemaat yang tadinya kikir, tetapi oleh karena pekerjaan Firman dia sudah bisa memberi. Bahkan setiap ada event besar dia yang lebih dulu memberi. Berarti sudah ada sinar keubahan hidup, ada kemurahan.

 

3.      Kerendahan hati = kemampuan untuk mengaku dosa. Tidak gampang untuk mengaku dosa kalau tidak rendah hati. Kadang kita mengaku tetapi ada embel-embel di belakangnya, itu belum rendah hati. “Minta ampun yah bunda, saya sudah salah, bagaimana kau tadi marah-marah!” Itu ada embel-embelnya, tidak rendah hati.

 

4.      Lemah lembut = kemampuan menerima Firman sekeras apapun. Dan kemampuan menerima sesama dalam kelebihan dan kekurangannya. Kita saling melengkapi, isteri ada kekurangan kelebihan, suami juga ada kekurangan kelebihan, harus bisa saling menerima. Dalam penggembalaan, yang paling kelihatan kalau event-event seperti kemarin, natal, Paskah, KKR. Di situ bisa dilihat siapa yang lemah lembut, siapa yang keras. Mungkin kita sudah kerja dengan baik lalu ada yang mencibir, itu kekurangannya, tukang mencibir! Kita harus bisa menerima dan mendoakan juga. Yang suka mencibir jangan bertahan terus dengan kekurangannya! Setiap KKR kerjanya kurang, tetapi dia terus yang banyak bicaranya. Jangan seperti itu.

 

Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Di sinilah dibutuhkan kelemahlembutan. Begitu ada kekurangan orang, kita datangi dan minta ampun “saya sudah sempat tersinggung, minta maaf saya tidak akan ulang lagi” itu lemah lembut.

5.      Kesabaran, sabar untuk menderita. Ketika diperhadapkan dengan banyak pergumulan kita sabar. Belum ditolong, terus sabar. Sampai puncak penderitaan, disitulah dibutuhkan kesabaran. Disaat puncak penderitaan kita bisa bersabar maka itulah waktu Tuhan menolong. Sabar menderita dan sabar menunggu waktu Tuhan. Tuhan Yesus katakan kamu akan menderita seperti seorang ibu mengandung yang penderitaannya semakin berat, begitu sudah melahirkan dia lupa akan penderitaannya karena melihat bayi yang dilahirkan itu. Saat di puncak penderitaan seperti ibu hamil yang mau melahirkan. Terus sabar sampai kita mendapatkan waktunya Tuhan.

 

6.      Saling mengampuni dan melupakan dosa orang lain.

 

7.      Kasih

Yohanes 14:15

14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

 

Kasih itu taat pada segala Firman Tuhan apapun resikonya.

 

Kalau secara rohani kita bisa memancarkan terang keubahan hidup, yakinlah secara jasmani juga pasti bisa ada terang, ada jalan keluar dari setiap masalah. Mungkin sudah buntu, sudah ke sini, ke sana, belum tertolong, ayo pancarkan dulu terang sinar keubahan hidup. Kalau belum ditolong Tuhan disitulah dibutuhkan kesabaran, nanti ada titik terang, Tuhan mampu menolong tepat pada waktunya. Kaum muda mungkin masa depan gelap. Kalau mau ditanya bagaimana, dijawab tidak tahu. Tetapi kalau ada terang keubahan hidup, ada masa depan yang terang.

 

Puncak keubahan hidup kita menjadi manusia rohani yang memiliki kasih Allah, taat pada Firman apapun resikonya. Maka hasilnya:

1.      Roma 8:35-37

8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." 

8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

 

Kasih Allah memberikan daya tahan menghadapi segala tantangan dan pergumulan bahkan menjadikan kita lebih dari pemenang. Kita tidak berdaya, hanya seperti domba-domba sembelihan menghadapi pergumulan yang berat tetapi menang. Jangan takut, siapa tahu sore ini adalah giliran kita untuk ditolong Tuhan. Kalau belum, tetap menyembah, tunjukan sinar keubahan hidup. Kalau sudah ada sinar keubahan hidup sekalipun belum sempurna, itu sudah lebih dari cukup untuk menggerakan hati Tuhan berbelas kasihan menolong kita tepat pada waktunya dan menjadikan kita lebih dari pemenang.

2.      Kolose 3:14

3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

 

Kasih Tuhan mampu menyatukan kita dalam satu Tubuh Kristus yang sempurna untuk menyatu dengan Yesus sebagai Kepala. Dimulai dari nikah kita, satu saja dalam rumah tangga bisa memancarkan terang keubahan hidup, maka kegelapan dalam rumah tangga bisa sirna, hilang dan nikah rumah tangga itu bisa satu. Apalagi kalau sudah 2, suami isteri sudah sama-sama tergembala, anak-anak belum, ayo pancarkan terang keubahan hidup menerangi kegelapan dalam rumah tangga sehingga terjadi penyatuan. Firman Tuhan tidak menipu, Tuhan tidak pernah menipu. Firman Tuhan yang kita baca dan dengar akan digenapi dengan segera dan sempurna.

 

Rahab seorang pelacur, tetapi dengan lawatan Tuhan dia memancarkan terang keubahan hidup maka keluarganya selamat. Rahab seorang perempuan yang tidak baik, dia seorang pelacur, tetapi karena dia menggantungkan tali kirmizi di jendelanya, itu menunjukan menghargai Korban Kristus, dia bisa selamat, keluarganya selamat, bahkan dia bisa masuk dalam silsilah Tuhan Yesus, apalagi kita hamba Tuhan, pelayan Tuhan. Yang penting ada sinar keubahan hidup, kegelapan pasti sirna, nikah kita pasti disatukan, penggembalaan pasti menyatu, antara penggembalaan semakin menyatu sampai menyatu dengan Israel, menyatu dengan Yesus sebagai Kepala.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar