20220618

Kebaktian Doa Puasa Sesi 2, Sabtu 18 Juni 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Keluaran 27:18

27:18  Panjang pelataran itu harus seratus hasta, lebarnya lima puluh hasta dan tingginya lima hasta, dari lenan halus yang dipintal benangnya, dan alas-alasnya harus dari tembaga.

 

Panjang 100 hasta, lebar 50 hasta, tinggi layar 5 hasta, kalau mau mencari kelilingnya 2x(panjang+lebar) berarti 300 hasta. Angka 300 adalah angka pergaulan dengan Tuhan seperti Henokh bergaul erat dengan Tuhan selama 300 tahun.

Kejadian 5:22-24

5:22 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

5:23 Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun.

5:24 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.

 

Di manapun kita berada biarlah kita ada dalam batas pergaulan, kita hidup bergaul dengan Tuhan, harus ada batas yang tegas dengan dunia. Bergaul dengan Tuhan lewat pengajaran Tabernakel dan mempelai atau sama dengan kabar mempelai. Dulu belum tahu pengajaran, pergaulan kita bebas, semua boleh. Sekarang kita sudah mengenal Kabar Mempelai pergaulan kita harus ada batas yang jelas dengan dunia ini, kita bergaul dengan Tuhan.

 

Praktek bergaul dengan Tuhan.

Mazmur 25:14

25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

 

Jadi prakteknya takut akan Tuhan di mana saja kita berada. Bukan takut manusia, bukan takut gembala. Kadang jemaat takut pada gembala, kalau ada gembala tidak berbuat macam-macam. Kalau tidak ada gembalanya bebas! Apa itu takut akan Tuhan?

Amsal 8:13

8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

 

Takut akan Tuhan membenci dosa sampai dusta. Kalau kita berbuat dosa itu sama dengan layarnya dicabut. Biarlah kita belajar membenci dosa sampai dusta. Memang tidak instan, ada prosesnya untuk membenci dosa sampai dusta.

1.      Menyadari dosa, menyesali dan mengakui kepada Tuhan dan sesama hasil dorongan Firman. Bukan karena terpaksa, bukan karena dipojokan sehingga mengaku tetapi hasil dorongan Firman. Maka ktia mengalami pengampunan oleh darah Yesus, darah Yesus mengampuni, menyucikan segala dosa dan mencabut akarnya. Bagaimana bisa membenci dosa kalau tidak pernah sadar, tidak pernah menyesal, tidak pernah mengaku, tidak akan pernah membenci dosa.

2.      Berhenti untuk berbuat dosa, stop, jangan diulangi lagi dan kita kembali kepada Tuhan = bertobat.

3.      Setelah kita stop dan tidak mengulang lagi baru membenci dosa. Ini yang dinamakan mengalami kelepasan dari dosa. Dulu merokok dan mabuk, sekarang mencium baunya saja sudah tidak mau.

 

Kalau sudah menjauhi dosa sampai membenci dosa, maka kita layak menyebut nama Tuhan.

II Timotius 2:19

2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

 

Jangan seperti anak Skewa, tukang sihir, masih dalam dosa, lalu menyebut nama Tuhan. Ada orang kerasukan setan, lalu datang 7 anak Skewa “dalam nama Yesus yang diajarkan oleh Paulus, kami perintahkan kau setan keluar!”. Orang kerasukan setan itu berkata “Yesus aku kenal, Paulus aku kenal, kamu siapa!” langsung mereka diterpa dan digagahi sehingga lari dengan telanjang dan penuh luka. Kalau menyebut nama Tuhan tetapi tidak lepas dari dosa tidak ada gunanya. Sepanjang hari ini kita mau menyebut nama Tuhan dalam doa penyembahan, mulai dari sesi 1, sesi 2 dan nanti sesi 3, tetapi dosa kita buat terus, jangankan dibenci, malah dilakukan terus dan dipertahankan terus. Kalau menyebut nama Tuhan malah digagahi sama setan.

 

Pengertian menyebut nama Tuhan:

1.      Menaikan doa permohonan, meminta kepada Tuhan. Pulihkan saya, ampuni saya, berkati saya, itu semua permohonan. Tetapi memohon kepada Tuhan itu ada syaratnya, tidak seperti meminta-minta biasa.

Yakobus 5:16

5:16  Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

 

Syaratnya

a)      Hidup benar baru bisa menaikkan doa permohonan. Tidak benar lalu meminta, bagaimana Tuhan mau kasih. Benar dalam segala hal, hidupnya benar, nikahnya benar, pekerjaannya benar, studynya benar, pelayanannya benar, terutama pengajarannya benar, baru bisa memohon kepada Tuhan.

Ada 2 pribadi yang bisa menjawab doa yaitu Tuhan dan setan. Kalau tidak hidup benar dan doa terjawab, dipertanyakan siapa yang menjawab doa itu, doanya itu setan yang jawab. Setan bisa menyembuhkan, membangkitkan orang juga bisa, menurunkan api dari langit setan juga bisa. Jangan sampai kita terkecoh.

 

b)      Berdoa dengan yakin, dengan iman.

c)      Dengan kesetiaan, tidak bosan.

Mazmur 145:18

145:18 TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

 

1 tahun belum ditolong tetap berdoa, 2 3 tahun belum dijawab tetap berdoa dengan setia. Sama seperti Ishak, menikah umur 40 ternyata isterinya mandul, dia tetap tekun berdoa sampai doanya dijawab setelah 20 tahun dan memiliki anak pada usia 60. Mari kita berdoa dengan setia menanti, dengan tidak jemu-jemu.

 

Kita berdoa dengan benar, yakin dan setia maka hasilnya Tuhan dekat kepada kita. Tuhan dekat kepada kita untuk apa? Untuk mengulurkan tangan belas kasihanNya, menolong kita dari setiap permasalahan kita, menjawab doa kita. Siapa tahu siang ini giliran doa kita dijawab oleh Tuhan. Kalau belum dijawab tetap naikan dengan setia, sampai Tuhan Yesus datang. Tidak tahu sampai kapan, terus berdoa untuk nikah kita. Mungkin lihat keluarga yang lain utuh beribadah, suami, isteri, anak bersama melayani, ingin juga seperti itu. Sudah berdoa, terus berdoa sampai Tuhan jamah. Kalau Tuhan izinkan kita sendiri itu terserah Tuhan, kalau Tuhan izinkan bersama seluruh keluarga puji Tuhan. Yang penting kita naikan doa dengan benar, dengan yakin, dengan setia. Jadi dari kita ada doa dengan iman, dari Tuhan ada tangan belas kasihan diulurkan dan mujizat pasti terjadi, doa dijawab oleh Tuhan.

 

2.      Filipi 4:6-7

4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

 

Mengucap syukur di dalam segala hal. Doa dijawab mengucap syukur, doa tidak dijawab mengucap syukur. Kalau bisa mengucap syukur bisa merasa damai dari Tuhan. Jadi mengapa tidak damai? Karena tidak bisa mengucap syukur. Asam lambung naik, mengucap syukur saja “terima kasih Tuhan” pasti tetap damai. Mengucap syukur ini adalah kekuatan dari Tuhan kepada kita untuk menang atas dunia dengan segala pengaruhnya.

Yohanes 16:33

16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

 

Jika tidak tahu mengucap syukur tidak akan pernah puas. Apapun yang dia dapatkan tidak akan pernah puas. Kalau sudah tidak puas apa yang terjadi? Diikat oleh dunia, dikalahkan oleh dunia, sehingga binasa bersama dengan dunia. Isi dunia adalah keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup. Kalau tidak puas, lihat mobil orang lain dia ingin juga mobil seperti itu, berusaha jual mobilnya supaya bisa beli mobil seperti itu. Dapat ini tidak puas, dapat itu tidak puas, akhirnya dia diikat oleh dunia. orang yang diikat oleh dunia sedang lenyap bersama dengan dunia.

 

I Yohanes 2:16-17

2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

 

3.      Mazmur 95:6

95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.

 

Pengertian ketiga menyebut nama Tuhan adalah menyembah Tuhan Sang Pencipta. Syarat menyembah Tuhan Sang pencipta adalah berlutut di hadapan Tuhan. Berlutut berarti merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan sampai kita bisa mengaku bahwa kita ini hanya tanah liat, tidak layak, tidak mampu berbuat apa-apa. Kalau kita mengaku tanah liat maka kita di tangan Tuhan, kalau kita mengaku emas kita tidak di tangan Tuhan. Kalau di tangan Tuhan maka tangan Tuhan Sang Pencipta akan mengambil kita dan menciptakan kita kembali menjadi segambar dengan Tuhan, membaharui kita sampai sama mulia dengan Tuhan, sempurna seperti Tuhan.

 

Pembaharuan itu mulai dari dalam.

II Korintus 4:16

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

 

Apa yang ada di dalam? Dari tabiat daging mau dibaharui. Banyak tabiat daging, antara lain:

a)      Lukas 12:1

 12:1 Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.

 

Tabiat pertama munafik. Lukas pasal 12 dalam Tabernakel kena pada pintu tirai. Pintu tirai menunjuk perobekan daging. Munafik diubahkan menjadi jujur, terutama dalam doa puasa ini kita bergumul supaya tabiat daging kita diubahkan.

 

b)      Lukas 12:4-5

12:4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.

12:5 Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!

 

Ketakutan daging. Belum terjadi sudah takut, ini ketakutan daging. Takut sesuatu di dunia ini sampai tidak takut Tuhan. Diubahkan menjadi takut akan Tuhan, bernafas dengan takut akan Tuhan. Setiap saat kita takut akan Tuhan.

Yesaya 11:3 (Terjemahan Lama)

11:3 Bahkan, iapun akan bernafas dalam takut akan Tuhan dan tiada ia akan menghukumkan seturut pemandangan matanya, dan lagi tiada ia akan memutuskan hukum seturut pendengaran telinganya.

 

c)      Lukas 12:15

12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

 

Tabiat daging yang ketiga adalah tamak, sama dengan kikir, semua untuk dirinya, tidak ada untuk Tuhan dan sesama yang membutuhkan. Tamak ini dibaharui sehingga bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan. Dimulai dari bisa mengembalikan milik Tuhan.

 

Memberi untuk sesama yang membutuhkan ukurannya bukan banyak duit. Ukuran memberi itu bahagia. Termasuk mengembalikan milik Tuhan, ukurannya itu bahagia.

Kisah Para Rasul 20:35

20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

 

Kita beri waktu sepanjang hari ini untuk berpuasa, bahagia atau tidak. Kalau tidak bahagia tidak ada gunanya. Apalagi kalau bersungut-sungut. Alangkah mirisnya lagi kalau karena mengembalikan perpuluhan sampai suami isteri bertengkar!

 

Kenapa ada ketamakan? Karena ada tabiat daging yang keempat ini.

 

d)      Lukas 12:22

12:22 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.

 

Karena kuatir akhirnya jadi kikir. Diubahkan menjadi percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Kadangkala ketika mau mengembalikan milik Tuhan ada kebutuhan yang mendesak. Ayo kembalikan nanti Tuhan yang cukupkan. Tuhan tahu kebutuhan kita asalkan kita bahagia memberi dan mengembalikan milik Tuhan.

 

e)      Lukas 12:37

12:37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.

 

Keinginan daging yang kelima ini yang harus kita waspadai. Dikatakan di sini berjaga-jaga, berarti tabiat daging yang harus diwaspadai adalah lengah, termasuk di dalamnya berfoya-foya. Diubahkan menjadi berjaga-jaga atau setia berkorbar-kobar di dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Berjaga-jaga itu selalu, jangan sewaktu-waktu karena kita tidak tahu kapan Yesus datang.

 

Kalau bagian dalam sudah dibaharui, bagian luar juga pasti dibaharui yaitu perkataan dan perbuatan kita. Pembaharuan hidup inilah yang menghasilkan pakaian berkilau-kilau, berkilau-kilau itu dari dalam.

Wahyu 19:7-8

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

 

Jadi bagian dalam dulu dibaharui, tabiat daging sudah tidak ada lagi, munafik diubahkan menjadi jujur, ketakutan diubahkan menjadi takut akan Tuhan, tamak diubahkan menjadi bisa memberi, kemudian kuatir diubahkan menjadi percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan, lengah diubahkan menjadi berjaga-jaga, maka perkataan diubahkan, perbuatan diubahkan sehingga pakaian mempelai kita miliki pakaian putih berkilau-kilau. Kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang siap menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Doa puasa ini kesempatan kita mengalami pembaharuan sehingga kita siap menyambut Yesus. Pembaharuan lewat doa puasa itu pembaharuan kain dan pembaharuan kirbat. Kain bagian luar, kirbat itu bagian dalam.

Markus 2:20

2:20 Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.

 

Sekarang Mempelai itu diambil dari kita, Yesus di sorga, kita di bumi, saatnya sekarang kita berpuasa.

 

Markus 2:21-22

2:21 Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya.

2:22 Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."

 

Ini pembaharuan batin, pembaharuan lahir, tabiat dibaharui, perbuatan dan perkataan juga dibaharui. Semoga pembaharuan terjadi terus dalam kehidupan kita.

 

Kita menyadari kita manusia daging. Manusia daging ini banyak kelemahannya dan tidak mampu mengalami pembaharuan. Tabiatnya mau berubah tidak mampu. Tuhan tahu kita manusia daging tidak mampu untuk berubah. Sebab itu Tuhan mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Ini yang memampukan kita untuk berubah. Siang ini minta Roh Kudus sehingga kita mengalami pembaharuan hidup sampai sempurna seperti Yesus.

Titus 3:5

3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

 

Kita butuh Roh Kudus, siang ini kita minta Roh Kudus dicurahkan dan berkarya dalam kita. Kita diubahkan terus menerus sampai sempurna seperti Yesus.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar