20220626

Kebaktian Kaum Muda, Minggu 26 Juni 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Sebagai kehidupan muda diberikan kebanggaan yaitu kekuatan. Tetapi kalau kekuatan ini tidak terkontrol oleh Firman malah membawa jauh dari Tuhan bahkan terhilang. Sebab itu kita butuh Firman, seperti kuda ada tali kekangnya. Begitu juga kita butuh Firman untuk mengarahkan kemana arah yang tepat untuk kita lewati untuk pribadi Tuhan Yesus.

Keluaran 13:17-22

13:17 Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir."

13:18 Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.

13:19 Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: "Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini."

13:20 Demikianlah mereka berangkat dari Sukot dan berkemah di Etam, di tepi padang gurun.

13:21 TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.

13:22 Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.

 

Ini masih bicara tahap persiapan masuk baptisan air. Ada 3 tahap persiapannya:

1.      Kuduskan bagi Tuhan semua anak sulung. Artinya kelahiran baru adalah untuk melakukan kehendak Tuhan.

2.      Akulah yang empunya mereka. Artinya kita harus menyerahkan hidup kepada Tuhan, hidup kita bukan milik kita lagi.

3.      Kuduskanlah mereka. Artinya disucikan oleh darah Yesus.

 

Kita sudah pelajari pengertian disucikan oleh darah Yesus:

1.      Ayat 6 dan 10 dikaitkan dengan Paskah dan hari raya roti tidak beragi.

2.      Ayat 11 16 dikaitkan dengan penebusan.

3.      Ayat 17 22 mengikuti jalan Tuhan.

 

Sekarang kita masuk pada poin ketiga disucikan oleh darah Yesus dalam Keluaran 13:17-22 yaitu mengikuti jalan Tuhan. Perjalanan hidup orang yang disucikan oleh darah Yesus adalah dimulai dari bertobat, itu dikaitkan dengan Paskah. Kemudian mengalami kelepasan dari dosa, terutama dari kekafiran. Setelah itu mengikuti jalan Tuhan.

 

Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir menuju ke Kanaan mereka diperhadapkan dengan 2 jalan.

1.      Jalan melalui negeri orang Filistin. Ini jalan paling singkat untuk masuk Kanaan. Tetapi jalan ini penuh peperangan dan penyesalan. Ini sama dengan jalan daging.

Ayub 7:1

7:1 "Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?

 

Ayub 7:1 (Terjemahan Lama)

7:1 Bahwasanya hal manusia di atas bumi ini seperti orang perang adanya dan hari hidupnyapun seperti hari orang upahan.

 

Kita hidup di dunia ini seperti hari orang perang, banyak tantangan hidup. Kita menghadapi banyak kesulitan di dunia ini. Kalau anak-anak belum terlalu terasa apalagi kalau orang tuanya mampu. Lulus SD senang, nanti masuk SMP pelajarannya semakin sulit. Untuk bisa lulus SMP lagi bagaikan perang. Lulus SMP senang, mau masuk SMA. Di SMA tingkat kesulitan pelajarannya lebih sulit lagi dan tingkat kenakalannya lebih hebat. Lulus SMA bingung lagi mau ke mana, kalau tidak ada rencana tidak tahu setelah lulus mau ngapain. Jadinya ikut ramai kuliah saja. Semua bagaikan orang perang, begitulah hidup kita di dunia ini. Begitu juga dalam pengikutan dan pelayanan kepada Tuhan, banyak tantangan.

 

Kalau jalan daging yang kita tempuh tidak akan berhasil. Dalam pelayanan tidak berhasil, juga dalam sekolah dan kegiatan sehari-hari kalau menggunakan kekuatan daging tidak akan berhasil.

 

2.      Jalan Tuhan yaitu menyeberangi laut Teberau, melewati padang gurun, menyeberangi sungai Yordan, baru sampai di Kanaan. Dan jalan ini dilalui selama 40 tahun. Bukan singkat! angka 40 adalah angka penamatan daging. Waktu dunia dihukum dengan air bah, hujan turun selama 40 hari 40 malam sehingga matilah segala yang hidup, jadi angka 40 adalah angka penamatan daging. Yesus berpuasa 40 hari 40 malam. Musa berpuasa 40 hari 40 malam.

 

Jadi jalan Tuhan adalah jalan untuk mematikan daging = jalan salib. Ikut Tuhan jangan ikut jalan daging, dirasa daging enak, tetapi sebenarnya penuh peperangan dan ujung-ujungnya penyesalan. Kenapa dulu saya merokok, kenapa dulu saya minum minuman keras, kenapa saya dulu pakai narkoba, kenapa saya jatuh dalam dosa seks, sekarang baru menyesal. Itulah jalan daging, waktu dilakukan enak bagi daging tetapi ujungnya penyesalan. Kalau jalan salib waktu ditempuh memang sakit bagi daging, tetapi ujung-ujungnya kebahagiaan dan kemuliaan.

Kalau kita berada di jalan salib tidak bisa dikejar, tidak bisa dirintangi, bahkan tidak bisa dikalahkan oleh setan. Ayo tempuh jalan salib, jangan mau yang enak bagi daging. Kalau enak bagi daging ujung-ujungnya penyesalan, hanya diisi dengan peperangan. Saya mau menikah dengan dia, dia cewek idamanku, akhirnya nanti perang dengan orang tua. Saya mau sekolah di sana, itu sekolah favoritku, padahal orang tua bilang “jangan nak, tidak cukup uangnya” akhirnya perang dengan orang tua. Ujung-ujungnya penyesalan, itu jalan daging. Jalan salib itu sengsara bagi daging, tetapi ujung-ujungnya kebahagiaan dan kemuliaan.

 

Jalan ke Kanaan itu banyak, tetapi Tuhan hanya tunjuk 1 jalan untuk kita tempuh?

1.      Kalau banyak jalan nanti bimbang dan tersesat.

2.      Jika banyak jalan pasti pilih yang enak bagi daging sehingga binasa. Daging ini tidak boleh masuk dalam kerajaan sorga.

I Korintus 15:50

15:50  Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

 

Makanya Tuhan hanya tunjuk 1 jalan yaitu jalan salib, tempuh itu. Jalan Tuhan itu jalan untuk mematikan daging.

 

Dengan 1 jalan kita hanya membutuhkan ketaatan untuk mencapai Kanaan, sekarang untuk mencapai Yerusalem Baru.

 

Kalau kita menempuh jalan salib, Tuhan akan menyertai kehidupan kita dengan 3 hal.

1.      Keluaran 13:17

13:17 Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir."

 

Yang pertama kita diarahkan untuk siap sedia berperang. Artinya:

a)      Siap pada posisi atau kedudukan masing-masing. Artinya kedudukan kita atau posisi kita di dalam kita mengikut Tuhan adalah imam dan raja.

I Petrus 2:5,9-10

2:5 maka hendaklah kamu pun, seperti batu yang hidup, dibangunkan menjadi sebuah rumah yang rohani dan imamat yang kudus, supaya mempersembahkan korban rohani, yang berkenan kepada Allah oleh sebab Yesus Kristus.

2:9 Tetapi kamu inilah suatu keluarga yang terpilih, suatu imamat yang berkerajaan, suatu bangsa yang kudus, suatu kaum milik Allah sendiri, supaya kamu memasyhurkan segala kebaikan Tuhan, yang telah memanggil kamu keluar dari dalam gelap masuk ke dalam terang-Nya yang ajaib itu;

2:10 yaitu kamu yang dahulunya "bukan umat", tetapi sekarang ini menjadi "umat Allah"; yang dahulu belum beroleh rahmat, tetapi sekarang ini telah beroleh rahmat.

Posisi kita adalah imam dan raja yang beribadah dan melayani Tuhan sesuai jabatan dan karunia Roh Kudus. Jadi siap sedia pada posisi masing-masing artinya setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Contohnya posisi kiper hanya nongkrong di pinggir gawang, bola di tendang dari gawang yang satu bisa langsung masuk karena tidak ada yang jaga. Begitu juga dalam perkara rohani, posisinya pemain musik tetapi pas mau ibadah pemain musik tidak ada. Atau posisi pemimpin pujian, pas ibadah tidak datang. Posisi gembala tetapi waktu ibadah malah tidak datang. Ada lagi jemaat setia, gembalanya malah tidak setia, entah ke mana. Kita harus setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

 

b)      Berada dibawah komando.

II Timotius 2:3-4

2:3 Hendaklah engkau sama-sama menderita sengsara dengan aku seperti seorang laskar Kristus Yesus yang baik.

2:4 Maka tiada seorang laskar pun yang sedang berperang itu mengusutkan hatinya dengan perkaranya sendiri, supaya ia menyukakan yang sudah mengerah dia menjadi laskar.

 

Apa komando kita? Komando kita adalah Firman pengajaran yang benar. Jadi pelayanan kita harus sesuai Firman. Sudah setia dalam ibadah tetapi kalau tidak sesuai Firman tidak ada gunanya juga. Pelayanan kita harus sesuai maunya komandan kita, komandan kita adalah Yesus, bukan sesuai maunya kita. Inilah yang dimaksud dengan taat.

 

Jadi kalau digabung siap sedia adalah kita beribadah melayani Tuhan dengan setia dan taat. Setia dan taat itu syaratnya tanpa memusingkan penghidupan kita. Jadi biar tidak sekolah, bolos kerja, yang penting kerja tidak apa-apa? Bukan! Artinya kesetiaan kepada Tuhan itu lebih dari segalanya. Maka ada hasilnya, urusan hidup kita adalah urusannya Tuhan. Urusan kita setia taat saja kepada Tuhan. Nanti Tuhan yang tata semuanya, mau sekolah lanjut nanti Tuhan tunjukan yang terbaik di mata Tuhan. Jangan kecil hati yang sekolah di desa, jangan sombong yang sekolah di kota. Belum tentu yang di kota akan lebih berhasil. Untuk berhasil di dunia ini kuncinya hanya setia dan taat. Mau sekolah di desa kalau setia dan taat pasti berhasil. Dia sekolah di kota, sekolah yang bergengsi tetapi tidak setia dan taat dalam ibadah pelayanan tidak akan berhasil. Jadi jangan menghina yang kuliah di desa. Lulusan apa?

 

2.      Keluaran 13:19

13:19 Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: "Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini."

 

Wujud penyertaan Tuhan di sini adalah tulang-tulang Yusuf. Apa artinya bagi kita? Tulang secara rohani menunjukan kuasa kebangkitan. Ingat mayat yang dicampakkan ke kubur Elisa dan kena pada tulang Elisa sehingga dia hidup kembali.

II Raja-raja 13:21

13:21 Pada suatu kali orang sedang menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.

 

Yusuf lahir di masa tua Yakub, Yakub menggambarkan Allah Roh Kudus. Sekarang menunjukan gereja di penghujung zaman Allah Roh Kudus. Itulah sidang mempelai. Kita ini gereja di penghujung akhir zaman, kita ini yang mau dibentuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Bukan lagi mereka yang sudah mendahului, itu urusan Tuhan. Kalau digabungkan tulang Yusuf adalah kuasa kebangkitan di dalam Kabar Mempelai. Jadi kalau kita mau menempuh jalan salib, sekalipun sakit bagi daging, kita akan mengalami kuasa kebangkitan dari Kabar Mempelai. Apa itu kuasa kebangkitan dari Kabar Mempelai? Kuasa penyucian dan pembaharuan dari Kabar Mempelai. Itu kita rasakan kalau tulang-tulang Yusuf kita bawa, jangan ditinggal di Mesir. Arti membawa tulang-tulang Yusuf adalah ada kerelaan hati untuk bertanggung jawab menyebarluaskan Kabar Mempelai. Ini tugas kita kaum muda! Menyebarluaskan bagaimana caranya? Bersaksi! Mungkin ada yang orang tuanya belum menerima Kabar Mempelai, ayo bersaksi. Terutama kita bersaksi lewat perilaku kita yang sudah disucikan dan dan diubahkan itu. Ini tugas khusus dari Tuhan untuk kita.

 

Bersaksi tentang Kabar Mempelai ini ada hasilnya.

Keluaran 13:19

13:19 Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: "Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini."

 

Hasilnya Tuhan mengindahkan hidup kita = Tuhan memperhatikan setiap langkah hidup kita, mengarahkan dan menuntun kita ke masa depan yang indah dan berhasil. Menjadikan semuanya indah pada waktunya. Itu orang yang aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

Roma 10:15

10:15  Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

 

Roma 10:15 (Terjemahan Lama)

10:15 Dan bagaimanakah mereka itu hendak memberitakan, jikalau tiada disuruh? Seperti yang tersurat: Alangkah eloknya segala tapak kaki orang yang membawa kabar kesukaan dari hal yang baik.

 

Ini menyebarkan kabar baik saja sudah indah, apalagi kalau menyebarluaskan Kabar Mempelai, betul-betul indah! Kaum muda jangan takut aktif dalam pelayanan, mau menyebarluaskan Kabar Mempelai. Di sekolah jadi kesaksian, dalam pekerjaan menjadi kesaksian. Mungkin yang kerja di bengkel, datang orang memperbaiki motornya melihat yang memperbaiki motor itu hidup suci dan benar, mulutnya tidak bicara yang kotor, tidak merokok dan lain-lain, itu menjadi kesaksian. Itu berarti langkah hidupnya indah dan Tuhan menjadikan semua indah pada waktunya.

 

Memang untuk bersaksi tentang Kabar Mempelai, terlebih dahulu kita pegang teguh dulu. Resikonya kita mengalami percikan darah, sengsara daging tanpa dosa. Semakin banyak percikan darah yang kita alami untuk kita berpegang pada pengajaran Mempelai dan mau mempraktekan semakin indah kehidupan kita dan setan tidak bisa menjamah kita. Banyak hamba Tuhan berkata enak yah sudah melayani 3 sidang, sudah pegang sidang di Tentena. Mereka hanya berpikir enak secara jasmani saja, tetapi coba ikuti dulu percikan darahnya, sengsara daging tanpa dosa. Kalau Tuhan sudah berkati dan pelayanan dipertambahkan, itu sudah melewati percikan darah. Banyak orang cuma mau yang enak, tidak mau percikan darah. Sekarangpun bukan berarti tidak ada percikan darah, malah semakin banyak. Tetapi dengan suatu keyakinan akan semakin indah hidup ini.

 

Jujur saja dalam 3 pelayanan di 3 sidang, di Tonusu banyak tangisan dalam pelayanan, tambah di Diora semakin banyak tangisan. Ditambah lagi di Tentena paling banyak tangisannya! Tetapi dengan mata rohani memandang langkah-langkah yang akan ditempuh ke depan adalah langkah-langkah yang indah, bagaikan Musa melihat langkah kaki Tuhan menapak di atas sesuatu seperti marmer. Sampai nanti yang paling indah masuk Yerusalem Baru.

 

Semua bisa dikerjakan kalau ada kuasa Roh Kudus dan yakinlah semua jadi indah pada waktunya. Kaum muda yang dipakai Tuhan pasti indah hidupnya. Beda dengan yang tidak mau menyebarluaskan Kabar Mempelai, datang di gereja dengan Firman tetapi tidak ada aksi, dengar Firman hanya pasif, hidupnya begitu-begitu saja, tidak ada indahnya. Jangan iri lihat yang lain indah hidupnya, masa depannya berhasil. Lihat dulu bagaimana percikan darah dialami karena bersaksi menyebarluaskan Kabar Mempelai, itu yang harus kita perhatikan.

 

3.      Keluaran 13:21-22

13:21 TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.

13:22 Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.

 

Tiang awan dan tiang api ini menunjukan kuasa Roh Kudus. Kegunaan Roh Kudus:

a)      Sebagai tiang awan dan tiang api untuk memberikan kekuatan menghadapi kedahsyatan padang gurun. Tiang awan untuk menghadapi panas terik tiang api. Kalau tidak ada tiang api, di padang gurun panas berapa celsius itu. Tidak usah di padang gurun, kita saja di daerah terbuka, kalau tidak ada pohon, panas terik juga. Artinya Roh Kudus memampukan kita menghadapi masalah-masalah yang kompleks dan mustahil. Di masa muda banyak masalah. Pasti semua ada masalah. Kalau sakit masalah, ada yang celaka. Kuliah ada masalah, mau masuk nikah ada masalah. Yang sudah menikah lebih banyak lagi masalah. Banyak masalah dalam hidup ini, Roh Kudus yang menguatkan kita menghadapi semuanya itu. Jadi kita tidak stres, tidak galau, apalagi sampai hilang ingatan. Masalah yang kompleks di berbagai bidang kita hadapi, tetapi Roh Kudus menguatkan kita semua.

 

Tiang api untuk menghadapi gelap dan dinginnya malam. Artinya Roh Kudus menolong kita supaya tidak ditelan kegelapan dosa dan tidak mengalami dinginnya kasih. Akhir zaman ini dosa semakin bertambah, kedurhakaan bertambah, kasih semakin dingin.

Matius 24:12

24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

 

Kalau sudah ditelan kegelapan dosa dan kasihnya dingin, ibadah pelayanannya pasti merosot dan hancur. Kalau ibadah pelayanan sudah hancur, hubungan dalam nikah kasihnya juga hancur. Anak sudah tidak taat pada orang tua. Kalau sudah menikah, nikahnya hanya menjadi tempat pelampiasan hawa nafsu daging. Sekarang orang sudah tidak malu-malu memamerkan dosanya. Malah bangga kalau jadi viral.

 

b)      Melindungi dari kehancuran. Di padang gurun pada siang hari begitu panas, pada malam hari begitu dingin, batu besarpun bisa hancur menjadi pasir. Roh Kudus melindungi kita dari kehancuran di akhir zaman ini. Kehancuran apa? Yang paling kelihatan sekarang ini kehancuran masa depan karena dosa. Juga kehancuran pelayanan atau kehancuran rohani. Juga kehancuran nikah, banyak yang hancur nikahnya, hubungan orang tua anak, hubungan kakak adik hancur, seakan-akan tidak ada hubungan darah daging. Ditambah lagi kehancuran ekonomi. Baru-baru ini negara Srilanka bangkrut. Memang akan terjadi kehancuran ekonomi global. Disitulah akan tampil seorang juruselamat memperbaiki ekonomi dunia dengan satu mata uang dan cap 666. Kehancuran moral, sekolah tempat mendapat pendidikan, justru di situ banyak terjadi kehancuran moral dan guru justru menjadi penyebabnya. Guru ditiru, banyak sekarang guru moralnya tidak baik, siswa siswinya juga begitu. Kita diperhadapkan kehancuran di akhir zaman tetapi Roh Kudus melindungi kita.

 

c)      Sebagai tiang awan dan tiang api yang menjadi penunjuk jalan bagi kita supaya tidak tersesat tetapi bisa mencapai Kanaan Samawi, itulah Yerusalem yang baru.

 

d)      Membuat kita kuat dan teguh hati di dalam menghadapi salib, sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus. Kita tidak kecewa, kita tidak putus asa dalam menghadapi salib, tetapi bisa menikmati. Ini yang logika manusia tidak bisa terima, orang dalam penderitaan dan sengsara tetapi bisa menikmati, sampai Alkitab katakan berbahagia. I Petrus 4:14

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Kalau kita bisa tahan mengalami salib, tidak putus asa, tidak kecewa, malah menikmati maka kita akan mengalami keubahan hidup sampai sempurna, layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, layak masuk Kanaan Samawi, kerajaan Sorga yang kekal.

 

II Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Mari tempuh jalan salib, jangan ikuti jalan daging. Tempuh jalan salib, siap sedia berperang, setia dan taat dalam ibadah pelayanan, bawa tulang-tulang Yusuf, ada kerelaan hati untuk berpegang teguh pada Kabar Mempelai dan menyebarluaskannya, bersaksi di manapun kita berada. Dan Tuhan akan memberikan tiang awan dan tiang api kepada kita, itulah kuasa Roh Kudus yang melindungi kita dari kehancuran di dunia, bahkan menguatkan kita menghadapi salib, kita menjadi kuat dan teguh hati. Kita diubahkan sampai sempurna, layak menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna, layak masuk kerajaan Sorga yang kekal, Yerusalem Baru.

 

Tuhan Memberkati.

 

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar