20220907

Kebaktian PA Imamat, Rabu 7 September 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Imamat 25:35-38

25:35 "Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu.

25:36 Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu.

25:37 Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta riba.

25:38 Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, untuk memberikan kepadamu tanah Kanaan, supaya Aku menjadi Allahmu.

 

Orang miskin yang dimaksud di sini adalah orang yang merosot rohaninya dan jatuh di dalam dosa sampai puncaknya dosa. Justru di dalam kegerakan rohani, kegerakan Firman, ada kehidupan yang merosot. Sebagai contoh Petrus, dia lengah dalam 6 hal sampai menyangkal Yesus. Tetapi puji Tuhan lewat Firman penggembalaan dia diangkat kembali. Begitu juga di sini, orang miskin harus disokong/ diangkat. Jadi Tuhan memberikan kesempatan dan kemurahan untuk diangkat dan dipulihkan.

 

Sore ini kita akan pelajari status orang yang diangkat dan dipulihkan oleh Tuhan yaitu orang asing dan pendatang. Artinya kehidupan yang putus hubungan dengan Tuhan. Kita ini orang berdosa, tetapi oleh kemurahan Tuhan mendapat kesempatan untuk diangkat dan dipulihkan. Orang berdosa sedang binasa bersama dunia ini. Itu sebabnya Tuhan mau supaya kita putus hubungan dengan dunia, terlepas dari ikatan dunia. Jangan sampai kita binasa dengan dunia ini. Setan begitu licik memanfaatkan media dunia ini untuk mengikat gereja Tuhan, menjerat dan menjatuhkan gereja Tuhan di dalam dosa. Sebab dunia ini sudah berada di bawah penguasaan si jahat. Setan menunjukan dunia kepada Yesus, dia mau menyerahkan dunia kepada Yesus asalkan Yesus mau menyembah setan.

I Yohanes 5:19

5:19  Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.

 

Dunia sudah berada di bawah pengaruh si jahat, jadi kita harus tegas putus hubungan dengan dunia. Bukan berarti kita tidak usah sekolah, tidak usah kuliah, malah sebaliknya harus semakin giat. Kerja juga dengan giat, jangan masuk tidak masuk. Tetapi jangan terikat dengan dunia, perkara yang rohani tetap nomor satu, tetap yang diutamakan, tetap diperjuangkan. Kalau kita memperjuangkan ibadah pelayanan, maka Tuhan juga akan memperjuangkan kehidupan kita.

 

Ibrani 11:8-10,13

11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

11:9 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.

11:10 Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.

11:13 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.

 

Tanda bahwa kita sudah putus hubungan dengan dunia, kita merasa orang asing di dunia ini adalah seperti Abraham, Ishak dan Yakub tinggal di kemah.

1.      Kemah tidak permanent, bisa dibongkar pasang. Tidak terikat pada dunia yang seperti Sodom dan Gomora. Ikatan terakhir dari setan adalah ikatan akan uang. Orang hidup di dunia ini butuh uang, orang sekolah, kerja semua ujung-ujungnya uang. Setan manfaatkan media dunia ini untuk mengikat gereja Tuhan dengan ikatan akan uang. Tetapi Abraham dia terlepas, dia tidak mau terikat dengan ikatan dunia yang seperti Sodom dan Gomora.

 

Apa bukti kita tidak terikat dengan uang?

Kejadian 14:17-20

14:17 Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja.

14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.

14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,

14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.

 

Jadi bukti kita tidak terikat akan uang adalah bisa mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus yang adalah milik Tuhan. Jangan pikir perpuluhan ini untuk memperkaya pendeta. Pendeta karena tidak digaji jadi dia hidup dari perpuluhan jemaat, itu salah! Perpuluhan dan persembahan khusus ini adalah cara Tuhan untuk melepaskan kita dari ikatan akan uang, tanda kita telah menang atas dunia ini. Kalau kita tidak kembalikan maka kalah terus! Menghadapi masalah, menghadapi dosa, kalah terus, tidak pernah menang, tidak menjadi mempelai. Sedangkan Mempelai Wanita Tuhan itu kehidupan yang menang. Kehidupan yang masuk dalam kegerakan rohani dikatakan dia merebut kemenangan, ada mahkota di kepalanya. Pasal 17 disebutkan banyak mahkota, itulah kehidupan yang menang. Jangan berpikir enak jadi pendeta. Jangan berpikir juga saya jadi hamba Tuhan saja, pakai dasi, khotbah, nanti dapat perpuluhan dari jemaat, itu salah!

 

Masalah yang kita hadapi inikan semua ada di dunia, masalah sekolah di dunia, masalah kerja di dunia, masalah apapun kita hadapi di dunia, jadi menang atas dunia berarti menang atas segala masalah. Perpuluhan dan persembahan khusus yang kita kembalikan adalah pengakuan bahwa kita adalah miliknya Tuhan sehingga Tuhan pasti bertanggung jawab atas kehidupan kita, jangan kita ragu!

 

Ada juga yang berkata perpuluhan itu Taurat, tidak ada di Perjanjian Baru. Lalu saya terangkan bahwa Abraham jauh sebelum ada Taurat telah mengembalikan perpuluhan. Kemudian dalam Ibrani pasal 7 juga disebutkan tentang perpuluhan. Jadi perpuluhan ini bukan Taurat, ini cara Tuhan untuk melepaskan kita dari ikatan akan dunia ini, sehingga waktu Yesus datang kita terangkat ke awan-awan, tidak tertinggal dan binasa bersama dengan dunia.

 

Saat kita menang dan diberkati oleh Tuhan, kita diperhadapkan dengan 2 pribadi yang mau memiliki kehidupan kita. Tinggal kita pilih, kita mau dimiliki oleh siapa.

a)      Pribadi Imam Besar Melkisedek. Itu menunjukan pribadi Yesus Imam Besar mau memiliki kehidupan kita.

b)      Pribadi raja Sodom menunjuk pribadi setan.

Kejadian 14:21

14:21 Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."

 

Kalau kita mengembalikan perpuluhan berarti kita memilih Yesus untuk memiliki kehidupan kita dan kita juga dimiliki oleh Yesus, itulah sepasang mempelai. Dalam Kidung Agung dikatakan kekasihku kepunyaanku, aku kepunyaan kekasihku, itu perkataan mempelai. Mari kita mau memilih yang mana. Semoga kita memilih Yesus, kembalikan perpuluhan dan persembahan khusus sebagai pengakuan bahwa kita adalah miliknya Tuhan.

 

Menjadi miliknya Tuhan berarti segala sesuatu harus kita pertanggungjawabkan kepada Yesus sebagai yang Empunya hidup kita. Misalnya kita pekerjakan orang di kebun kita, orang itu harus bertanggung jawab kepada kita, sebab itu milik kita. Begitu juga dengan kita, kita miliknya Tuhan maka segala sesuatu kita pertanggung jawabkan kepada Tuhan. Dengan kita mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus kita bertanggung jawab kepada Tuhan dan Tuhan bertanggung jawab atas kita sehingga kita hidup dalam kasih karunia Tuhan.

 

 

Rumus perpuluhan: 10-1=9.

9 itu angka kasih karunia Tuhan. Kita hidup dalam kasih karunia Tuhan yang tidak terbatas dan tidak pernah habis, berarti kita dipelihara oleh Tuhan.

 

2.      Sistem pengembalaan. Ini yang harus kita pelajari sebab hari-hari terakhir inilah yang sudah kabur. Banyak yang tidak mengerti sistem penggembalaan itu bagaimana. Setelah lepas dari dunia kita harus tergembala dengan benar dan baik. Kita pelajari bagaimana Abraham, Ishak dan Yakub, apa yang mereka lakukan di dalam penggembalaan.

a)      Abraham.

Kejadian 18:6-7

18:6 Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!"

18:7 Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya.

 

Tepung bicara Firman, 3 menunjuk Allah Tritunggal. Berarti 3 sukat tepung menunjukan Firman dari Allah Tritunggal. Kepenuhan Allah adalah di dalam pribadi Yesus, Yesus adalah Raja Mempelai Pria Sorga. Jadi 3 sukat tepung menunjuk Firman dari Allah Tritunggal = Firman yang murni, pengajaran yang sehat yang tertulis dalam Alkitab dan dibuka rahasianya oleh Tuhan untuk mengarahkan kita menjadi Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Pria Sorga. Ini yang disebut Kabar Mempelai, Firman pengajaran yang benar.

 

Firman pengajaran mempelai mengarahkan kita menjadi miliknya Tuhan Yesus, bukan mengarahkan kita menjadi miliknya organisasi, bukan menjadi milik satu gereja. Kalau ini bisa kita pahami maka gembala tidak akan ribut-ribut soal domba, tidak akan tengkar berebutan domba. Kalau Tuhan percayakan satu jiwa, upayakan dia sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Domba itu miliknya Tuhan, kepercayaan Tuhan. Kalau Tuhan percayakan sekian jiwa, sudah itu kepercayaan Tuhan. Kalau besok-besok dia pindah pada pendata lain berarti sudah selesai kepercayaan Tuhan kepada saya, domba itu dipercayakan lagi kepada pendeta yang lain, kenapa saya mau marah? Yang saya mau urus bukan domba di tempat yang lain tetapi yang dipercayakan kepada saya untuk dijadikan mempelai wanita Tuhan. Makanya gembala di tempat lain jangan urus penggembalaan di tempat yang lain, itu salah! Mana yang Tuhan percayakan itu yang harus diurus! Ingat kota Yerusalem Baru, ada 12 pintu, di atas setiap pintu ada 1 malaikat di situ. Jadi setiap gembala bertanggung jawab atas domba-domba yang Tuhan percayakan untuk masuk Yerusalem Baru.

 

Jemaat juga harus paham bahwa saya kehidupan yang tergembala, siapa gembalaku, jangan bertanya dan minta doa pada gembala yang lain. Gembala yang Tuhan percayakan menggembalakan jiwa kita, itu tempat kita bertanya dan minta doa. Jangan dilangkahi, kalau gembala sudah dilangkahi berarti tidak tergembala. Semoga kita bisa mengerti. Ada jemaat yang lain bertanya sama saya, saya arahkan ada gembalanya supaya pergi pada gembalanya. Saya tidak mau urus dia, salah saya kalau urus domba dari gembala yang lain. Kecuali dia sudah ditendang, gembalanya tidak mau melayani jadi marilah saya gembalanya.

 

Kemudian kegiatan kedua menyembelih lembu, ini menunjuk Korban Kristus, sekarang bicara Perjamuan suci.

 

Kalau disimpulkan meremas tepung dan menyembelih lembu itu suatu kegiatan. Jadi kegiatan pertama dalam penggembalaan adalah tekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.

 

b)      Ishak

Kejadian 24:67; 25:21

24:67 Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal.

25:21 Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; TUHAN mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung.

 

Nikah itu adalah hubungan kasih. Dan Ishak berdoa kepada Tuhan untuk isterinya. Kalau disimpulkan kegiatan kedua adalah ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

 

c)      Yakub

Kejadian 25:27

25:27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

 

Apa kegiatan Yakub di kemah?

Kejadian 27:15

27:15 Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.

 

Kegiatan Yakub memakai pakaian indah atau jubah indah. Bagi kita sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus itu satu paket, itu menunjuk jubah indah kita. Seperti Yusuf memiliki jubah maha indah. Seperti Yakub memakai jubah indah. Padahal itu pakaian Esau, tetapi karena Esau tinggalkan di kemah maka Yakub yang pakai, Yakub yang mendapat berkat sulung dan Esau kehilangan berkat sulung.

Kesimpulannya kegiatan di dalam penggembalaan adalah kita bertekun dalam 3 macam ibadah pokok, kita bersekutu dengan Allah Tritunggal. Saya tertuduh ketika minggu yang lalu melepaskan pelayanan. Memang ada kesibukan mengurus isteri yang selesai operasi sehingga saya lepaskan dan berpikir sekalian latihan bagi para pengerja untuk menyampaikan Firman dan saya hanya menyampaikan Firman dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Saya ini gembala, suruh jemaat tekun 3 macam ibadah sementara saya tidak bertekun. Gembala yang tergembala memberi makan domba, domba yang tergembala makan Firman penggembalaan.

 

Kalau kita bertekun dalam 3 macam ibadah pokok maka ada hasilnya:

a)      Hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci adalah Firman dan perjamuan suci menyucikan kita lebih dalam sampai ke dalam hati dan pikiran, sendi-sendi dan sumsum, sampai ke dalam ginjal, sampai perasaan terdalam. Kita dengar, mengerti, percaya dan melakukan sehingga bisa mengalami penyucian lebih dalam, semakin suci semakin dikenal dan mengenal Yesus. Orang mau menikah, lebih dalam dulu mengenal calonnya baru menikah. Begitu juga kita mau menikah dengan Yesus, kita mengenal Yesus lebih dalam, Yesus mengenal kita lebih dalam. Itulah pentingnya ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.

 

b)      Kalau sudah disucikan maka Tuhan perlengkapi kita dengan jabatan pelayanan untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Hasil penyucian itu kita punya jabatan pelayanan. Tetapi kita manusia daging, yang kita layani itu Allah yang adalah Roh, Yang Maha Kudus, daging tidak bisa menyatu dengan roh, tidak bisa menyatu dengan Tuhan. Daging ini tidak takluk kepada Allah.

Roma 8:7

8:7  Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

 

Jadi dalam melayani Tuhan kita butuh Roh Kudus. Kalau bekerja di dunia butuh gelar supaya ada jabatannya, harus ada keahlian sesuai disiplin ilmunya. Tetapi kalau melayani Tuhan bukan skill jasmani yang kita mau pakai, kita butuh kemampuan ajaib dari Roh Kudus, karunia Roh Kudus atau Charis. Itulah hasil ketekunan dalam ibadah raya, urapan Roh Kudus dicurahkan atas kita, karunia Roh Kudus bertambah-tambah sebagai kemampuan bagi kita untuk melayani sesuai jabatan yang Tuhan berikan. Jabatan paduan suara, Tuhan berikan karunia untuk menyanyi. Makanya tekuni ibadah raya supaya karunianya bertambah. KKR itu adalah tempat persemaian yang paling subur untuk karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan.

 

Jangan ada yang berpikir saya tidak punya talenta. Semua Tuhan berikan talenta. Kadang kita mengecilkan talenta kita “ah cuma begini!” sehingga tidak melayani. Itu sama dengan menimbun talenta di dalam tanah. Ingat orang Israel waktu berjalan ke Kanaan, tinggal di perkemahan, mereka tidak punya wc. Kalau mau buang air, mereka harus punya skop kecil, jadi harus gali tanah baru ditimbun di situ. Kalau mengecilkan pelayanan itu sama dengan menganggap talenta itu hanya seharga kotoran manusia, jahat orang seperti itu dihadapan Tuhan! Semua Tuhan kasih talenta tinggal kita mau kembangkan atau tidak. Cara mengembangkan tekunilah ibadah raya supaya karunia ditambahkan. Maka Tuhan akan pakai semuanya di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Yakub memakai jubah maha indah. Kalau kita melayani Tuhan bukan untuk dipersulit tetapi justru untuk diperindah oleh Tuhan. Mari jangan ragu, kalau sudah merasakan panggilan untuk melayani Tuhan ayo segera melayani. Melayani Tuhan itu tindakan iman.

 

Dalam melayani itu tanggung jawab, saya sebagai gembala mempersiapkan Firman sungguh-sungguh tanggung jawab, khotbah dengan sungguh-sungguh. Paduan suara tanggung jawab, diberikan lagu itu disimpan baik-baik. Jangan dulu nyanyinya, tanggung jawab dulu simpan lagunya. Mungkin diingatkan oleh pimpinan paduan suara tolong dijaga yah karena ini difotocopy pakai uang. Malah berpikir ah berapa harganya, saya bisa fotocopy semua. Bukan masalah uangnya yang dipersoalkan tetapi tanggung jawab, simpan baik-baik. Bagian komputer tanggung jawab dicek terus ini suaranya sudah bagus atau tidak, jangan ditinggal, pakai terus headsetnya. Orang yang dengar ibadah secara online sampai komentar suaranya storeng, suara pecah, tidak ada suara, harus tanggung jawab, itulah pelayanan yang benar. Sebagaimana gembala tanggung jawab untuk khotbah ayo pelayan-pelayan yang lain tanggung jawab juga apapun pelayanannya. Sekali lagi, kalau mengecilkan pelayanan itu seperti menggali lubang dan menimbun kotoran manusia.

 

Ayo kita semua tanggung jawab. Kadangkala ada yang mapnya ditinggal-tinggal, tercecer sana sini, mana tanggung jawabnya! Yang bersihkan gereja juga tanggung jawab. Mulai dari saya gembala khotbah tanggung jawab, persiapan sungguh-sungguh. Saya ingatkan kepada pengerja sebelum berangkat. khotbah bukan sekedar khotbah tetapi harus penyerahan dan bergumul sungguh-sungguh sampai menjadi makanan bagi sidang jemaat.

 

c)      Manusia daging ini kadangkala punya titik jenuh. Dalam melayani mulai jenuh, mulai bosan, apalagi kalau sudah dimakan usia kemudian kekuatan fisik merosot, mulai berpikir berhenti melayani, stop dulu, jangan dulu melayani. Itulah pentingnya ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Hasil ketekunan dalam doa penyembahan kasih Allah melimpah dalam kita dan memberi daya tahan untuk melayani Tuhan sampai garis akhir, tidak ada istilah pensiun. Sampai hidup kekal, di Yerusalem Baru terus melayani.

I Korintus 13:8

13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

 

Kasih itu kekal, jadi kalau kita melayani dengan kasih Tuhan maka pelayanan kita sampai garis akhir, sampai di Yerusalem Baru terus melayani Tuhan, tidak ada istilah pensiun di dalam pelayanan. Kita lihat teladan para pendahulu, mereka melayani sampai garis akhir, itu yang kita teladani. Almarhum bapak Gembala melayani Tuhan sampai garis akhir, kita juga melayani sampai garis akhir. Kalau Tuhan izinkan meninggal dunia tetap melayani Tuhan sampai garis akhir. Kalau Tuhan izinkan tetap hidup sampai Yesus datang, tetap melayani Tuhan sampai masuk kerajaan 1000 tahun damai jabatan kita imam dan raja, sampai masuk Yerusalem Baru jabatan kita juga tetap imam dan raja tetap melayani Tuhan.

 

Imam-imam yang masih baru begitu menggebu-gebu melayani, kita yang sudah lama bagaimana, apakah masih semangat? Opa dulu melayani pokoknya biar hujan badai opa terobos datang melayani Tuhan. Itu opa dulu, opa sekarang bagaimana? Masih melayani atau “opa so tua, ganti jo dengan ngana cucu” ayo terus melayani Tuhan.

 

Kehidupan yang tergembala dan melayani Tuhan memang akan diasingkan dari dunia ini. Karena kita diasingkan maka timbulah kerinduan untuk masuk kota Yerusalem Baru. Jangan karena diasingkan jadinya berpikir “berbaurlah dengan dunia” jangan! Justru karena diasingkan maka kerinduan kita harus semakin berkobar-kobar, semakin menyala-nyala.

 

Inilah orang yang tergembala, terasing dari langit dan bumi yang lama. Untuk apa? Supaya kita ada kerinduan yang besar untuk masuk ke langit dan bumi yang baru.

Ibrani 11:8-11,16

11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

11:9 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.

11:10 Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.

11:11 Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.

11:16  Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.

 

Biarlah kita ada kerinduan dan bukan hanya dinyanyikan tetapi harus ditumbuhkan. Bagaimana prakteknya punya kerinduan untuk masuk Yerusalem Baru? Harus punya dasar dan mau dibangun.

 

a)      Punya dasar

Kolose 2:7

2:7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

 

Kalau punya dasar kita dibangun. Punya dasar = berakar di dalam Tuhan. Menjadi seperti pohon yang ditanam di tepi air.

Mazmur 1:1-3

1:1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,

1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

 

Ayo menjadi pohon yang punya akar, berakar di dalam Tuhan. Apa fungsi akar? Bagi tanaman fungsi akar itu menyerap air. Sekarang bagi kita bukti kita berakar di dalam Tuhan adalah mau menyerap air Firman penggembalaan, bisa menikmati Firman penggembalaan.

Yeremia 17:8

17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

 

Jadilah kehidupan yang tergembala, punya akar yang kuat, berakar di dalam Tuhan, bisa menikmati Firman penggembalaan, akar tidak mudah goncang. Orang benar itu akarnya tidak goncang. Orang benar itu orang yang tergembala.

Amsal 12:26,3

12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

12:3 Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang.

 

Ada 3 hal yang mau menggoncangkan kerohanian kita sehingga ada pohon yang terbantin dengan akar-akarnya:

1)      Ajaran asing. Jangan coba-coba dengar, kalau sudah tahu berbeda jangan coba-coba datang. Jangan bilang saya cuma mau lihat, tidak dengar Firman. Siapa kita dibandingkan Hawa yang diciptakan segambar dengan Allah Tritunggal, 1 kali dia dengar suara ular dia tersesat. Siapa kita dibandingkan Salomo, orang paling berhikmat di dunia ini, mendengar suara asing dari isteri-isterinya dia tersesat. Jangan coba-coba! Sudah lain tidak usah didengar, nanti membuat kita tergoncang! Kita mau menggelar ibadah persekutuan Tubuh Kristus, jangan ke mana-mana. Makanya dalam formulir imam dikatakan tidak akan mengikuti ibadah di tempat lain tanpa sepengetahuan gembala. Ini bukan mengajar kita ekslusif tetapi mengajar supaya jangan kita tersesat. Kita tidak tahu tahbisan pendeta itu, kita tidak tahu nikahnya bagaimana! Dengar saja yang kita sudah tahu tahbisan dan nikahnya bagaimana, itu yang kita dengar dan ikuti. Jangan berpikir “bisa koq, saya mampu” jangan! Terserah kalau orang lain bilang kita tidak tahu bergaul, kita mau kasih batas pagar kemurnian dan kebenaran, sebenarnya itu saja tujuannya. Kalau bersilahturahmi silahkan, tetapi kalau berfellowship mendengar pengajaran yang lain, jangan!

 

Pengajaran itu tidak berubah, apa yang kita terima dari Pdt.Van Gessel, diteruskan kepada Pdt. In Yuwono, Pdt. Pong Dongalemba, oleh almarhum bapak gembala dan juga hamba-hamba Tuhan yang mendahulu serta kami sekarang ini tidak berubah. Ada pola Tabernakel, jangan keluar dari situ. Ada yang berkata biar gambarnya lain pengertiannya masih sama, tidak sama! Coba belajar matematika, silinder dengan bola masa rumusnya bisa sama, tidak bisa! Pengajaran ini lebih pasti dari ilmu pasti, kalau sudah berbeda jangan kita dengar. Apalagi kalau sudah jauh sekali perbedaannya, jangan dengar nanti goncang!

Ibrani 13:8-9

13:8 Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

13:9 Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.

 

Ini penggembalaan, jangan langkahi gembala. Kalau gembala arahkan, marilah kita ikuti persekutuan itu. Kalau tidak diarahkan gembala, apalagi tidak sepengetahuan gembala, jangan, sekalipun tujuannya baik! Orang Israel tujuannya baik “kami mau merebut bagian selatan Kanaan” Musa bilang jangan tetapi mereka tetap maju. Tanpa Musa, tanpa tabut, mereka kalah dan tercerai berai. Tanpa gembala, tanpa pengajaran yang benar, pasti akan kalah dan tercerai berai. Nanti akan merasa asing dalam penggembalaan “saya sudah tidak diajak bicara” padahal sebenarnya tidak. Nanti dia keluar.

Bilangan 14:39-41

14:39 Setelah Musa menyampaikan perkataan ini kepada semua orang Israel, maka berkabunglah bangsa itu dengan sangat.

14:40 Dan keesokan harinya bangunlah mereka pagi-pagi hendak naik ke puncak gunung sambil berkata: "Sekarang kita hendak maju ke negeri yang difirmankan TUHAN itu; memang kita telah berbuat dosa."

14:41 Tetapi kata Musa: "Mengapakah kamu hendak melanggar titah TUHAN? Hal itu tidak akan berhasil.

 

Sistem penggembalan itu titahnya Tuhan, jangan kita langgar. Biarpun maksud tujuannya baik tetapi itu tidak akan berhasil.

 

Bilangan 14:42-43

14:42 Janganlah maju, sebab TUHAN tidak ada di tengah-tengahmu, supaya jangan kamu dikalahkan oleh musuhmu,

14:43 sebab orang Amalek dan orang Kanaan ada di sana di depanmu dan kamu akan tewas oleh pedang; dari sebab kamu berbalik membelakangi TUHAN, maka TUHAN tidak akan menyertai kamu."

 

Kadang sudah ada yang nasihati “jangan pa, jangan ma, jangan nak” sudah dinasihati tetapi tidak mau mendengar. Tujuannya mungkin baik, tetapi tanpa gembala, tanpa pengajaran itu gerakan nekat, tidak akan berhasil!

 

Bilangan 14:44

14:44  Meskipun demikian, mereka nekat naik ke puncak gunung itu, tetapi tabut perjanjian TUHAN dan Musa juga tidaklah meninggalkan tempat perkemahan.

 

Apapun masalah yang kita hadapi sekarang, dengar saja Firman penggembalaan, jangan bergerak sendiri apalagi mau mendengar yang lain. Saya sampaikan ini dengan bahasa kasih, karena kerinduan hati saya jangan kita kalah dan tercerai berai. Kita belum memulai kegiatan lalu harus kalah dan tercerai berai, kasihan! Bangsa Israel belum masuk Kanaan sudah kalah duluan. Ini kegerakan besar yang akan kita hadapi.

 

2)      Pencobaan-pencobaan ini mau menggoncangkan kita. Jangan aduh, aduh, ode, seru saja nama Yesus supaya kita tetap kuat, tidak goncang, itu kekuatan kita.

3)      Dosa-dosa sampai puncaknya dosa yang begitu hebat hari-hari terakhir ini. Kalau tidak waspada bisa jatuh! Hati-hati dengan kecanggihan teknologi. Kalau suami mau pinjam handphone isteri sudah tidak boleh, hati-hati ada sesuatu itu! Dosa kenajisan begitu hebat hari-hari terakhir ini, katak-katak itu memanjat di punggung, tempat tidur, tempat adonan.

 

Mari tergembala dengan benar, ayo serap air Firman penggembalaan, nikmati Firman pengajaran yang benar. Biarlah kita punya dasar yang kuat, berakar di dalam Tuhan. Kalau sudah berakar mau dibangun, ini bukti kerinduan kita tumbuhkan dan praktekan.

 

b)      Mau dibangun.

Kisah Para Rasul 20:28,31-33,35

20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

20:31 Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata.

20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

20:33 Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga.

20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

 

Mau dibangun ini artinya mau disucikan oleh Firman kasih karunia, Firman pengajaran yang benar. Disebut Firman kasih karunia karena hanya yang menerima kasih karunia yang mau disucikan, tidak semua orang. Banyak yang sudah mendengar tetapi kalau bisa disucikan itu hanya kasih karunia, tidak semua orang mau menerima disucikan.

 

Penyucian dimulai dari hati. Tadi soal keinginan, disucikan dari keinginan-keinginan dosa, mulai dari keinginan najis. Barang siapa melihat perempuan lalu mengingininya itu sudah berbuat zinah! Keinginan najis mengarah pada dosa makan minum, kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai macam bentuknya. Dari handphone, televisi, kalau dilihat dan hati tidak disucikan, bisa mengarah pada dosa makan minum, kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai macam bentuknya.

 

Keinginan jahat itu cinta uang menyebabkan kikir dan serakah, tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan kepada anggota tubuh Kristus yang membutuhkan, malah merampas milik Tuhan dan sesama. Disucikan sampai bisa lebih bahagia memberi dari pada menerima, itu bukti disucikan. Sampai memberi seluruh hidup kita untuk dibentuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Serahkan hidup dalam penggembalaan, penyerahan sepenuh. Ini hidupku Tuhan, mandikan saya dengan air Firman pengajaran supaya tampil tanpa cacat cela dan kerut, sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Nanti dalam KKR dibutuhkan pemberian-pemberian dari kita, pemberian waktu, tenaga dan harta. Semua diberikan, terutama yang kita berikan hidup kita. Sehingga ketika bekerja tidak ada cekcok, kles satu dengan yang lain karena kita mau menyerahkan hidup kita mau diatur oleh Firman. Begitu mau terpancing emosi ingat Firman, saya bekerja bukan melayani manusia tetapi melayani Tuhan. Saya berkorban bukan untuk banyak-banyakan saldo tetapi untuk pekerjaan Tuhan.

 

Hasilnya:

Yeremia 17:8

17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

 

a)      Berdaun artinya kita dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kalau sekarang belum menyerap Firman lalu mau menggelar KKR, tidak akan bisa! Dalam penggembalaan dulu kita menyerap Firman baru nanti dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Ayo tetap berdaun hijau, tetap setia dan berkobar di dalam penggembalaan.

 

b)      Tidak kuatir dalam tahun kering. Dunia ini semua semakin kering tetapi kita tidak kuatir. Kenapa kita tidak kuatir? Sebab kita percaya ada Yesus Gembala Agung yang memelihara kita secara ajaib.

I Petrus 5:7; 2:25

5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

 

c)      Ada buah, tidak berhenti menghasilkan buah. Terutama buah-buah rohani:

1)      Buah bibir yang memuliakan Tuhan, sampai melimpah dengan ucapan syukur. Bukan perkataan yang saling menyakiti. Kadang kita bercanda dengan baik, tetapi kadang sudah kebablasan sehingga bekerja sudah tersinggung. Yang menyinggung malah berkata “cuma begitu leh, masa cuma bicara begitu sudah tersandung!”. Padahal orang yang menyandung dan tersandung sama hukumannya, diikat batu kilangan di lehar lalu ditenggelamkan. Makanya biarlah bibir ini ada buah yang memuliakan Tuhan.

 

Ibrani 13:15

13:15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.

Dipercayakan pelayanan apa ayo kita layani. Mungkin yang lain tidak mau membantu, yah sudah karunianya nanti kita ambil, kita yang dapat karuniaNya.

 

2)      Buah perbuatan baik

Ibrani 13:16

13:16 Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

 

Ayo lakukan kebaikan bagi sesama. Dimulai dari tidak merugikan sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Membalas kebaikan dengan kebaikan itu manusia biasa, membalas kebaikan dengan kejahatan itu manusia iblis, membalas kejahatan dengan kebaikan itu manusia Ilahi.

 

3)      Buah ketaatan, ini buah mempelai, tidak berhenti menghasilkan buah.

Ibrani 13:17

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

 

Taati pemimpin karena saya berjaga-jaga atas jiwa jemaat di Tonusu, Tentena dan Diora, bukan gembala yang lain! Jangan minta doa dari gembala lain karena merasa nasihat dari gembalanya tidak pas. Gembala itu yang lebih paham, gembala itu yang mengenal domba. Gembala kenal lewat doa yang dia naikkan. Tanyalah kepada gembala, minta doa pada gembala.

 

Buah mempelai ini buah kasih, ini bisa kita hasilkan kalau bisa menyerap Firman penggembalaan. Kalau bisa berbuah maka apa saja yang diperbuatnya pasti berhasil.

Mazmur 1:3

1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

 

Mungkin kita dalam keadaan terbatas seperti Yusuf. Yusuf digambarkan seperti pohon buah-buahan, apa saja yang diperbuatnya berhasil, dalam penjarapun dia berhasil. Penjara itu suasana kesusahan, suasana terbatas. Kita sekarang dalam suasana terbatas, banyak keterbatasan kita. Tetapi kalau mau menikmati Firman penggembalaan dan mau menikmati buah-buah yang rohani maka Tuhan jamin apa saja yang dibuat pasti berhasil.

Kejadian 49:22-24

49:22 Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.

49:23 Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya,

49:24 namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,

 

Dalam keadaan terbataspun Yusuf berhasil.

Kejadian 39:21-23

39:21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.

39:22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.

39:23 Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

 

Dalam penjara bisa berhasil. Kaum muda mungkin ijazah terbatas, modal terbatas, orang tua mungkin terbatas dalam ekonomi, kesehatan dan lain-lain, tetapi keadilan Tuhan kepada orang yang tergembala Tuhan sertai dan berhasil. Sampai keberhasilan tertinggi, dahan-dahannya mengatasi tembok. Tembok yang dimaksud di sini adalah tembok Yerusalem Baru. Keberhasilan tertinggi kita bisa masuk Yerusalem Baru menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Kalau kita renungkan asal kita dari lumpur dosa, ke mana sekarang kita mau pergi? Ke Yerusalem Baru. Ada tempat transit, kayu salib. Sehancur-hancurnya kita kalau mau datang ke kayu salib mengaku segala keadaan dan dosa kita serta merenungkan karya Yesus Gembala yang baik yang telah membeli kita menjadi domba gembalaanNya sehingga kita bisa tergembala dengan benar dan baik, yakinlah kita akan berhasil mencapai gunung Yerusalem Baru menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Di dunia ini Tuhan jamin keberhasilan. Jangan putus asa, jangan pesimis, yang penting tergembala. Di dalam penggembalaan kita dapatkan semuanya. Di luar penggembalaan hilang segala-galanya sampai kita menjadi Mempelai Wanitanya Yesus. Di depan kita ada perjamuan suci, tubuh dan darah Yesus, jaminan keberhasilan. Di kayu salib Yesus berseru “sudah selesai”. Itu jaminan bahwa Dia mampu menyelesaikan segala sesuatunya bagi kita, Dia mampu menjadikan semua berhasil indah pada waktunya, sampai berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Ayo nyatakan kerinduan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Tuhan memberkati

 

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar