20220922

Kebaktian PA Imamat, Kamis 22 September 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 25:35-38

25:35 "Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu.

25:36 Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu.

25:37 Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta riba.

25:38 Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, untuk memberikan kepadamu tanah Kanaan, supaya Aku menjadi Allahmu.

 

Orang miskin di sini dalam pengertian yang rohani adalah orang yang merosot rohaninya, jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, tetapi  mendapat kemurahan. Orang berdosa itu seharusnya binasa, tetapi tadi 2 kali dikatakan supaya dia hidup. Orang yang jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa masih mendapat kemurahan untuk diangkat dan dipulihkan oleh Tuhan.

 

Status orang yang diangkat dan dipulihkan adalah orang asing dan pendatang. Arti rohaninya bagi kita adalah kehidupan yang putus hubungan dengan dunia. Setan ini mau memikat dan menjerat gereja Tuhan, hamba Tuhan, pelayan Tuhan untuk jatuh di dalam dosa lewat memanfaatkan media dunia ini. Baik itu lewat kesibukan dunia, kesenangan dunia, kecanggihan dunia, termasuk kesusahan di dunia. Setan menjerat gereja Tuhan lewat itu sampai jatuh dalam dosa, sampai binasa. Sebab itu kita harus tegas untuk putus hubungan dengan dunia ini. 

 

Tadi di ayat 35 dan 36, 2 kali disebutkan supaya dia hidup. Jadi kehidupan yang putus hubungan dengan dunia ini adalah orang yang hidup, orang yang tidak dikuasai oleh maut. Sekalipun mungkin diizinkan meninggal dunia, tetapi ketika Yesus datang kedua kali, dia dibangkitkan untuk masuk di dalam hidup yang kekal. Kalau dia hidup sampai Yesus datang kedua kali, dia akan diubahkan dalam sekejap mata untuk beralih pada tubuh kemuliaan sehingga bisa masuk di dalam kerajaan sorga yang kekal. Kapan peristiwa ini terjadi? Ketika bunyi sangkakala terakhir.

I Korintus 15:51-52

15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,

15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

 

I Tesalonika 4:16-17

4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;

4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

 

Ketika sangkakala terakhir dibunyikan saat itulah orang yang mati dalam Tuhan dibangkitkan untuk masuk dalam hidup yang kekal. Kita yang hidup diubahkan dalam sekejab mata dalam tubuh kemuliaan untuk masuk hidup yang kekal. Jadi orang yang hidup ini, orang yang putus hubungan dengan dunia, orang asing dan pendatang adalah orang yang selama hidupnya suka mendengar bunyi sangkakala. Jadi ketika bunyi sangkakala dibunyikan dia tidak akan merasa asing karena memang dia suka mendengarnya.

 

Apa itu bunyi sangkakala?

Yohanes 5:28-29

5:28 Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,

5:29 dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.

 

Orang yang sudah dalam kubur yang mati di dalam Tuhan akan bangkit untuk masuk dalam hidup yang kekal saat mendengar suara Yesus. Jadi bunyi sangkakala adalah suara Yesus. Wujudnya apa? Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan, ayat menerangkan ayat di dalam Alkitab. Itu yang harus kita dengar hari-hari terakhir ini dan harus kita gemari. Bukan mendengar dongeng dan lain-lain. Sekarang ini dalam gereja pemberitaan yang tentang berkat-berkat yang digemari, tetapi tidak ada isi pembukaan Firmannya. Pembukaan Firman itu menunjuk dosa, itu sebabnya orang tidak suka.

 

Selama hidup banyak bergemar mendengar Firman yang dibuka rahasianya, inilah orang yang tidak dikuasai maut yaitu orang yang suka mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar.

 

Dalam I Tesalonika pasal 4 sangkakala itu ditiup oleh malaikat. Bicara malaikat itu menunjuk gembala. Jadi orang yang suka mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, pasti tergembala, tidak usah dipaksa, tidak usah diancam-ancam. Sebab di dalam penggembalaan merupakan kesempatan yang luas bagi kita untuk bisa menikmati suara sangkakala ini, Firman pengajaran ini.

 

Jadi dalam penggembalan ada hidup, hidup jasmani terlebih hidup rohani. Sebaliknya, begitu keluar dari penggembalaan orang itu mengalami maut! Terutama maut secara rohani, rohaninya mulai kering, mulai bosan, mulai merasa asing di dalam penggembalaan, merasa asing mendengar Firman. Sampai dia mati rohani, sehingga mengarah pada kematian kekal di neraka, binasa selama-lamanya. Makanya kenapa gembala seakan-akan ngotot sampaikan Firman “ayo tergembala masuk kandang penggembalaan!” maksudnya supaya kita hidup, rohani kita hidup dan bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

 

Kalau keluar dari penggembalaan mengalami maut secara rohani. Tetapi juga mengalami maut secara jasmani. Apa itu?

Lukas 21:25-26

21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.

21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.

 

Maut secara rohani itu kegoncangan di berbagai bidang, krisis di berbagai bidang, sampai membuat manusia mati ketakutan. Kegoncangan ini akan semakin hebat. Saya tidak mengajar supaya skeptis, tetapi Alkitab yang mengatakan. Manusia berupaya membuat bumi semakin baik, negara semakin baik, pertumbuhan ekonomi meningkat. Tetapi Alkitab mengatakan akan semakin hebat kegoncangan dan semakin terasa. Krisis yang semakin hebat ini membuat manusia ketakutan sampai mati ketakutan.

 

Imamat 25:35-55 itu juga menubuatkan krisis di akhir zaman. Kalau bapak ibu baca, ketika keluar dari Mesir orang Israel itu kaya-kaya sebab mereka menjarah orang Mesir, dapat emas, perak, pakaian yang indah-indah. Sampai mereka bisa membangun Tabernakel dengan mengorbankan emas perak yang mereka miliki. Kemudian dibawa ke tanah Kanaan, negeri yang berlimpah susu dan madu. Kemudian semua penduduk di situ harus mereka tumpas, harta bendanya mereka ambil, mereka kaya! Tetapi dikatakan di saat suasana kelimpahan ada yang jatuh miskin, ini krisis! Ini menubuatkan krisis di akhir zaman ini. Kita lihat di mana-mana ada pembangunan, kemudian kecanggihan teknologi semakin luar biasa, peradaban manusia semakin maju, tetapi terjadi krisis, kegoncangan di mana-mana. Mengapa Tuhan izinkan ini terjadi? Supaya perhatian kita tidak terfokus pada perkara dunia tetapi perhatian kita tertuju pada bunyi sangkakala, itulah Firman pengajaran yang benar. Karena sekarang ini kedatangan Yesus sudah di ambang pintu, Yesus sudah sangat rindu memiliki Mempelai WanitaNya, Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Matius 24:29-31

24:29 "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.

24:30 Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.

24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

 

Maksudnya kegoncangan ini supaya perhatian kita tertuju pada bunyi sangkakala ini yaitu suara Firman pengajaran yang benar, yang keras menyucikan. Kaum muda boleh bekerja dan sekolah setinggi-tingginya tetapi perhatian kita bukan pada dunia. Kalau perhatian kita tertuju pada perkara dunia maka ketika dunia goncang, kita bingung, stres, sampai bisa mati ketakutan. Tetapi kalau tertuju pada Firman pengajaran, dunia boleh goncang tetapi kita tidak ikut goncang dengan dunia ini.

 

Bagaimana sikap kita terhadap Firman pengajaran yang benar?

Matius 24:32-33

24:32 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

24:33 Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.

 

Kalau melihat kegoncangan ini semakin hebat, itu menunjukan waktu kedatangan Tuhan sudah sangat dekat, perhatian kita harus tertuju pada Firman. Sikap kita terhadap Firman bagaimana? Melembut! Bukan mengeraskan hati, yang sudah dalam pengajaran jangan malah berbalik melawan dan menentang Firman pengajaran. Pengajaran ini sudah memberkati kehidupan kita dari 1935 sampai sekarang 2022, koq ada yang berbalik meninggalkan, melawan dan menghina. Ayo biarlah hati kita melembut bisa menerima Firman setajam dan sekeras apapun sampai menjadi iman dalam hati kita sehingga bisa hidup oleh iman, oleh Firman. Bukan hidup oleh dunia ini. Dunia boleh krisis tetapi kita hidup oleh Firman. Sampai puncaknya krisis saat antikristus berkuasa, kita dipindahkan ke padang gurun, hidup oleh Firman.

 

Ayo melembut hari-hari terakhir ini, terima Firman. Bagaikan tanah hati yang baik yang menerima penaburan benih Firman sehingga menghasilkan buah yang berkenan kepada Tuhan.

Lukas 8:8,15

8:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

 

Kalau melembut pasti berbuah. Sekalipun goncang, buahnya tidak akan gugur, buahnya tidak akan rontok! Waktu ke Malang saya tanya mana si ini mana si itu, banyak yang sudah gugur. Kalau ditelusuri karena tidak melembut, ada yang karena pekerjaan, tetapi lebih banyak karena masalah jodoh. Kaum muda hati-hati, karena tidak mau melembut ketika diperhadapkan dengan masalah jodoh bisa gugur, tidak berbuah atau sudah berbuah tetapi belum sempat dinikmati sudah rontok.

 

Praktek hati melembut:

1.      Mencari tempat yang baik saat beribadah = tidak mau terganggu saat beribadah, karena saat kita beribadah seperti ini merupakan saat penaburan benih Firman. Serta punya sikap yang baik dalam ibadah dari awal sampai akhir. Ini penentunya benih itu masuk dan bertumbuh, sikap harus baik dari awal sampai akhir. Apa itu sikap yang baik dari awal sampai akhir?

a)      Ikut doa pembukaan. Untuk apa? Usir setan yang mengganggu kita selama ibadah dan mengundang hadirat Tuhan. Jadi selama kita beribadah kita aman, karena saat doa pembukaan setan sudah kita usir. Sehingga lewat doa pembukaan kita sudah beralih dari suasana dunia kepada suasana sorga, ibadah kita bersuasana sorga.

 

b)      Saat menyanyi sungguh-sungguh. Begitu juga hari minggu ada yang bersaksi, dengarkan sungguh-sungguh sehingga kita mendapat kekuatan dari kesaksian sesama. Ini juga mengingatkan kita, bersaksi itu untuk menguatkan sesama. Bukan cerita silsilah keluarga, bukan cerita ini itu. Dari awal sampai akhir tidak tahu apa yang dia saksikan. Bukan bercerita, apalagi tembak orang! Sidang jemaat dalam bersaksi mari bersaksi yang baik dan sungguh-sungguh. Sebab kalau bersaksinya tidak baik, suasananya sudah tidak baik, mau masuk pemberitaan Firmanpun suasananya sudah tidak enak. Untuk mengembalikan suasana menjadi baik kembali, perlu waktu.

 

Mungkin sulit untuk bersaksi, catatlah dengan baik sehingga tinggal dibaca dan kita diberkati lewat kesaksian. Ada mic ayo manfaatkan berbicara dengan lantang.

 

c)      Saat doa masuk Firman sungguh-sungguh untuk mengusir setan kembali yang mau coba mengganggu. Jangan kasih kesempatan pada setan! Dan mohon urapan Roh Kudus untuk kita bisa menikmati dan menerima Firman. Untuk mendengar Firman itu bukan dengan kekuatan daging kita tetapi dengan urapan Roh Kudus. Kalau ada urapan sudah 2 jam tidak terasa. Coba kalau tidak ada urapan, baru 15 menit sudah gelisah.

 

3 sikap ini merupakan langkah untuk menggemburkan tanah hati kita. Supaya begitu ditaburi Firman masuk FirmanNya.

 

d)      Doa sesudah Firman harus sungguh-sungguh supaya dosa kita diselesaikan dan masalah juga selesai.

e)      Doa berkat untuk mengunci berkat yang sudah kita terima dalam ibadah, jangan tercecer! Sudah sungguh-sungguh dalam ibadah, tetapi ketika doa berkat tidak sungguh-sungguh akibatnya berkatnya tercecer.

 

2.      Bisa menerima Firman sekeras apapun, setajam apapun dan sekalipun lama waktunya.

Yakobus 1:21

1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

 

Coba orang menanam secara jasmani, ada orang yang menabur benih, menanam dalam waktu cepat? Semua butuh waktu. Begitu juga untuk menerima penaburan benih Firman butuh waktu. Waktu yang dibutuhkan untuk pemberitaan Firman sekalipun lama itu bukan membuang-buang waktu. Justru itu memanfaatkan waktu dengan baik. Dari pada di luar hanya melakukan hal yang tidak baik, membuang waktu dengan sia-sia! Sebaliknya kalau waktu kita hanya untuk perkara yang jasmani, itu buang-buang waktu namanya. Kenapa dikatakan demikian? Waktu ini adalah waktu yang sisa, waktu yang sisa lalu cuma kita pakai untuk yang jasmani, itu buang-buang waktu namanya! Kalau begitu tidak usah kerja? Silahkan kerja, silahkan sekolah, tetapi waktu mendengarkan Firman manfaatkan sungguh-sungguh.

I Petrus 4:2-3

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.

 

Sudah terlalu banyak waktu kita pergunakan untuk perkara dunia, bahkan terlalu banyak waktu untuk berbuat dosa, ini membuang-buang waktu! Lebih baik waktu yang ada ini manfaatkan untuk mendengar Firman dan melakukan Firman! Semoga Firman itu bisa bertumbuh dan menghasilkan buah-buah yang rohani dalam hidup kita.

 

Supaya Firman itu tertanam dengan baik, segala yang kotor dalam hati kita harus dibuang, jangan dibiarkan! Apa yang kotor di hati yang harus dibuang? Ini bicara penaburan benih, hati itu tanahnya, Firman itu benihnya. Ingat perumpamaan tentang penaburan benih, ada 1 tanah yang baik, yang 3 jenis tanah tidak baik. Jadi segala kotoran di hati yang harus dibuang adalah 3 jenis tanah yang tidak baik. Itu harus kita singkirkan, jangan kita miliki.

a)      Tanah pinggir jalan.

Lukas 8:5,12

8:5 "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.

8:12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.

 

Artinya tanah pinggir jalan:

1)      Hati dan pikiran yang mengembara di saat mendengar Firman, tidak konsentrasi saat dengar Firman sehingga tidak mengerti Firman. Kami juga hamba Tuhan bisa saja khotbah tetapi tanah hatinya tidak baik, tidak konsentrasi akibatnya bingung sendiri. Biarlah hati pikiran kita terfokus pada Firman. Coba kalau belajar di sekolah, harus fokus. Hati kita fokus, jangan mengembara. Memang banyak godaannya. Yang punya anak kecil jangan dikunci di rumah, bawa di gereja dan didoakan supaya tidak mengganggu.

 

2)      Mendengar Firman dengan jalan pikirannya sendiri atau dengan logikanya sendiri. Begitu Firman dia anggap tidak masuk akal, maka Firman dia tolak! Firman tidak bisa kita terima dengan akal pikiran kita yang terbatas tetapi bisa kita terima dengan iman. Justru kalau Firman itu tidak sesuai logika kita, tidak logis, lalu kita mau yakini dan praktekan maka Firman itu mampu menghapus kemustahilan. Sebagai contoh Abraham dan Sara, mereka mendengar Firman. Usia Abraham waktu itu 99 tahun, lalu datanglah Tuhan menyampaikan Firman kepada Abraham “tahun depan pada waktu seperti ini isterimu akan melahirkan anak laki-laki”. Sara yang ada di kemah mendengar itu tertawa sebab tidak logis “akan berahikah aku kepada suamiku, sementara aku sudah mati haid”. Ayo dengar Firman sekalipun tidak logis, tetapi ketika kita yakini dan praktekan mampu menghapus kemustahilan! Usia 100 tahun punya anak, itu tidak masuk akal!

Kejadian 18:10-15

18:10 Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.

18:11 Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.

18:12 Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"

18:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?

18:14 Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."

18:15 Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"

 

Kadang kita seperti Sara, menertawakan Firman karena dianggap tidak logis, tidak masuk akal. Masa begitu, aneh, ajaran gila! Ada sampai bilang begitu. Akhirnya seperti ayat 15, tertawa tetapi takut. Menghadapi masalah, di luar terlihat tertawa tetapi hatinya sudah hancur, ketakutan, tidak pernah mengalami kuasa Firman menghapus kemustahilan. Karena saat menerima Firman dia selalu memakai logika, tidak logis, akhirnya tidak ada masalahnya yang selesai, semua mustahil baginya.

 

Akibat hati seperti tanah di pinggir jalan, benih dimakan burung. Burung ini gambaran roh najis. Bukan Firman yang menguasai hidupnya tetapi roh najis yang menguasai hidupnya, rohani tidak bertumbuh dan hanya menuju pada kebinasaan. Buang ini hati yang mengembara, yang menerima Firman dengan pikiran sendiri, fokuslah dengar Firman. Biarpun itu tidak sesuai logika dan akal kita ayo kita yakini dan praktekan.

 

Menghadapi laut Teberau Tuhan katakan “Musa berangkat!”. Kalau pakai logika Musa bisa berkata “mau berangkat pakai apa Tuhan? Di depan ada laut Teberau!”. Tuhan bilang angkat tongkat, Musa angkat tongkatnya sehingga lautan terbelah dan mereka bisa menyeberang.

 

b)      Tanah berbatu =  hati yang keras.

Lukas 8:6,13

8:6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.

8:13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.

 

Kalau pikiran mengembara bisa dilihat. Gembalapun bisa melihat, dia sampaikan Firman kelihatan jemaat yang tidak fokus. Tetapi tanah berbatu ini kalau dilihat tadi mendengar Firman dengan gembira “amin, dahsyat, puji Tuhan!”. Belum tentu yang kuat bilang amin itu bisa menerima Firman lalu yang tidak bilang amin tidak bisa menerima Firman. Apa tanda hati yang keras? Orang yang keras hati ini mendengar Firman dengan gembira, kelihatan menggebu-gebu, semangat tetapi tidak berakar. Karena dia gembira mendengar Firman hanya pada Firman yang cocok bagi dagingnya. Tetapi begitu sentuh dagingnya, tunjuk dosanya dia tersinggung, jengkel, marah, sehingga Firman itu tidak berakar. Bagaimana bisa berbuah kalau Firman saja tidak berakar. Akibatnya ketika diperhadapkan dengan pencobaan, yang amin-amin ini yang duluan murtad, cepat sekali tinggalkan pengajaran yang benar sampai tinggalkan Yesus. Apalagi yang setelah Firman nomor satu datang sama gembala “puji Tuhan brur, FirmanNya dahsyat!”. Belum tentu, bisa jadi dia ini yang duluan murtad karena tanahnya berbatu! Sebenarnya dia keras hati, cuma supaya dilihat orang “luar biasa bapak itu” padahal belum tentu. Jadi jangan percaya kalau ada yang bersaksi hosana-hosana. Waktu Yesus masuk di Yerusalem orang banyak berteriak “hosana bagi Anak Daud”, beberapa hari kemudian orang yang sama itu yang teriak “salibkan dia, salibkan dia!”. Makanya kita periksa hati masing-masing.

 

c)      Tanah bersemak duri.

Lukas 8:7,14

8:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.

8:14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

 

Tidak menghasilkan buah yang matang, berarti sudah berbuah tetapi tidak matang. Kenapa bisa berbuah? Benihnya sudah masuk dan bertumbuh. Yang ketiga ini hati yang penuh kekuatiran dan penuh keinginan daging. Sebenarnya dia sudah berbuah, cuma buahnya tidak matang. Berarti dia sudah mendengar Firman, mengerti Firman, percaya Firman, satu yang kurang dia tidak praktek! Kenapa tidak praktek? Kuatirnya banyak, keinginan dagingnya terlalu banyak. Akibatnya buahnya tidak matang. Apa akibatnya kalau buah tidak matang? Gugur! Kalau buah tidak matang akhirnya nanti tinggalkan Tuhan.

 

Tidak matang itu berarti tidak pernah berubah. Orang kuatir dan hatinya penuh keinginan itu tidak berubah. Sekian tahun ikut Tuhan dia tidak berubah, tetap mempertahankan tabiat dosa.

II Timotius 3:1-5

3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

3:2 Manusia akan 1mencintai dirinya sendiri dan menjadi 2hamba uang. Mereka akan 3membual dan 4menyombongkan diri, mereka akan menjadi 5pemfitnah, mereka akan 6berontak terhadap orang tua dan 7tidak tahu berterima kasih, 8tidak mempedulikan agama,

3:3 9tidak tahu mengasihi, 10tidak mau berdamai, 11suka menjelekkan orang, 12tidak dapat mengekang diri, 13garang, 14tidak suka yang baik,

3:4 15suka mengkhianat, 16tidak berpikir panjang, 17berlagak tahu, 18lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

 

Lebih menuruti hawa nafsu, ini hati berisi keinginan daging, termasuk kekuatiran. Akibatnya tidak pernah berubah, tetap mempertahankan 18 tabiat dosa. 18 ini kalau dipecah menjadi 6 6 6. Orang seperti ini dicap oleh antikristus.

 

Ini 3 macam kotoran yang harus kita buang dari hati kita. Biarlah tanah hati kita baik, kalau tanah hati baik pasti menghasilkan buah 100 kali lipat.

Lukas 8:8

8:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

 

Ayo periksa bagaimana kondisi tanah hati kita? Tanah pinggir jalan, tanah berbatu atau tanah bersemak duri. Kalau sampai tidur itu sudak ditahu tanah pinggir jalan. Tanah berbatu itu masih samar-samar karena mendengar Firman bergembira “luar biasa, dahsyat” tetapi hanya yang cocok bagi daging. Kalau tidak cocok bagi daging mereka jengkel, marah, tersinggung, akhirnya ketika datang pencobaan langsung cepat murtad, tinggalkan pengajaran. Lalu tanah bersemak duri adalah hati yang penuh keinginan dan kekuatiran, sehingga Firman yang sudah dia dengar, mengerti dan percaya, terhimpit, tidak menghasilkan buah yang matang. Sehingga akhirnya gugur juga. Biarlah tanah hati kita baik.

 

Kita bergumul malam ini, di depan ada perjamuan suci, kita bisa menerima penaburan benih Firman karena ada korban Kristus Yesus di kayu salib. Kalau itu bisa kita renungkan maka kita akan bergumul supaya hati kita baik dan pasti bisa berbuah 100 kali lipat. Apa itu buah 100 kali lipat?

a)      Lukas 8:15

8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

 

Buah ketekunan, itulah buah 100 kali lipat. Ayo periksa, kita sudah punya buah ketekunan atau belum. Buah ketekunan artinya tekun dalam 3 macam ibadah pokok yaitu meja roti sajian ibadah pendalaman Alkitab, pelita emas ibadah raya, dan mezbah dupa emas ibadah doa penyembahan. Bisa dilihat orang ini sudah menghasilkan buah 100 kali lipat atau belum. Kalau sudah menghasilkan buah 100 kali lipat pasti bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok itu tergantung hati, tidak usah dipaksa. Kalau dia bisa terima sampai praktek Firman, pasti bertekun dalam 3 macam ibadah pokok.

 

Mengapa harus bertekun? Allah kita adalah Allah Tritunggal, Tuhan Yesus Kristus. Kita terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Ketekunan dalam 3 macam ibadah adalah untuk melekatkan tubuh, jiwa dan roh kita pada Allah Tritunggal sehingga setan, antikristus dan nabi palsu tidak bisa menjamah kita. Dengan kita bertekun maka penyucian itu akan terasa dan pasti berbuah lebat. Ada buah pertobatan, buah terang atau buah kesucian pasti dihasilkan, buah roh pasti ada!

 

Tuhan tidak pernah menipu, kalau kita bertekun dalam 3 macam ibadah pokok ini ada hasil yang bisa kita nikmati. Apa itu?

Ibrani 10:36-37

10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

10:37 "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

 

Jadi ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok itu adalah kebutuhan utama kita di akhir zaman ini. Di dalam ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok segala kebutuhan kita sudah Tuhan sediakan. Kebutuhan sehari-hari kita semakin meningkat, tetapi orang yang tekun tergembala dalam 3 macam ibadah pokok, semua kebutuhannya sudah tercakup dalam kandang penggembalaan, Tuhan mampu sediakan pada waktunya. Bapak ibu masih bisa kerja di dunia, masih bisa andalkan ijazah. Kami hamba Tuhan sepenuh 100% melayani Tuhan, tidak mengandalkan ijazah lagi, tidak punya gaji dan lain-lain. Tetapi lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah Tuhan pelihara.

 

b)      Buah ketaatan. 100 = 10x10. 10 pertama itu mendengar Firman pengajaran yang benar, 10 yang kedua taat kepada Firman pengajaran yang benar. Ketaatan itu tergantung hati, kalau hati bersih pasti bisa taat. Kata taat itu biar mau dibolak balik tetap taat. Taat sekalipun beresiko, sampai daging tidak bersuara lagi. Teladan ketaatan yang sempurna adalah Yesus.

Ibrani 5:8

5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

 

Yesus itu Maha Suci, Maha Mulia, tetapi Dia belajar taat dalam penderitaanNya. Apalagi kita yang banyak kekurangannya, harus belajar taat dalam penderitaan. Sekalipun menderita bagi daging, tetapi dengan taat berarti kita ada berada di tangan Yesus. Orang yang taat itu sedang mengulurkan tangan kepada Yesus dan Yesus juga mengulurkan tangan kepada kita. Yesus merentangkan tanganNya di kayu salib untuk memegang dan menolong kita kehidupan yang taat pada Firman sekalipun menderita. Jangan takut, tidak ada yang bisa usik kalau kita ada di dalam tangan Yesus. Kita taat saja pada Firman Tuhan kita pasti menang.

 

Hasilnya kalau taat:

1)      Ulangan 28:1-2,8

28:1 "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.

28:2 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:

28:8 TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

 

Pada orang yang taat Tuhan perintahkan berkat yang tidak bisa dihalangi oleh apapun dan tidak bisa ditiru oleh siapapun juga oleh setan. Setan bisa memberkati tetapi untuk mencelakakan orang. Jadi setan tidak bisa meniru Tuhan. Tuhan memberkati  kita untuk membawa kita kepada kesempurnaan, setan tidak bisa melakukan itu.

 

2)      Filipi 2:8-10

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

 

Tuhan karuniakan kuasa nama Yesus kepada kita untuk memberikan kemenangan atas setan tritunggal. Yang di langit itu naga, yang di bumi nabi palsu, dibawa bumi antikristus. Setan itu sumbernya masalah, sumbernya pencobaan, sumbernya kemustahilan. Setan membuat segala sesuatu menjadi mustahil. Kalau kita mau taat maka setan kalah, Tuhan mampu menolong.

 

Mungkin sore ini bapak ibu saudara sekalian menghadapi masalah yang berat, bahkan sudah mustahil, tidak ada jalan keluar. Apa yang harus kita lakukan? Belajar taat pada Firman, maka kuasa nama Yesus dikaruniakan kepada kita untuk memberi kemenangan atas segala masalah, air mata, dosa-dosa, semua yang jelek-jelek.

 

Kuasa nama Yesus juga sanggup mengangkat, mampu meninggikan kita. Secara jasmani diangkat, terlebih secara rohani juga diangkat, kita diubahkan sampai sempurna, kita diangkat ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, Raja segala raja, masuk pesta kawin anak domba, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan sorga yang kekal Yerusalem Baru. Di depan kita ada perjamuan suci, kita akan menerimanya untuk menerima kuasa dari Tuhan, uluran tangan Yesus yang memerintahkan berkat, kuasa nama Yesus yang memberikan kemenangan.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan memberkati

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar