20220914

Kebaktian PA Imamat, Rabu 14 September 2022 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 25:35-38

25:35 "Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu.

25:36 Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup di antaramu.

25:37 Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah kauberikan dengan meminta riba.

25:38 Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir, untuk memberikan kepadamu tanah Kanaan, supaya Aku menjadi Allahmu.

 

Di sini orang miskin diangkat atau disokong sebagai orang asing dan pendatang. Orang miskin itu orang yang merosot rohaninya sehingga jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Tetapi diberikan kesempatan untuk disokong = diangkat. Tuhan masih memberi kesempatan dan kemurahan bagi orang berdosa untuk diangkat dan dipulihkan.

 

Status orang yang diangkat dan dipulihkan adalah orang asing dan pendatang. Secara rohani menunjukan orang yang putus hubungan dengan dunia. Setan memanfaatkan media dunia ini dengan kemewahannya, kesukaannya, kesenangannya dan kesulitan di dunia ini untuk menjerat dan menjatuhkan gereja Tuhan ke dalam dosa sehingga binasa. sebab itu kita harus tegas hari-hari terakhir ini untuk putus hubungan dengan dunia, tidak terikat dengan dunia. Bukan berarti tidak boleh kerja, tidak boleh sekolah. Silahkan kerja dengan keras, sekolah dengan giat tetapi tidak menghalangi untuk beribadah melayani Tuhan. Perkara rohani kita tempatkan pada urutan yang pertama.

 

Tadi dikatakan kamu harus menyokong orang miskin itu supaya dia dapat hidup. Ini menunjukan kehidupan yang putus hubungan dengan dunia adalah orang yang hidup, rohaninya hidup. Sebagai contoh orang yang putus hubungan dengan dunia dan mereka adalah orang hidup, bukan orang yang dikuasai maut adalah Abraham, Ishak dan Yakub. Mereka orang asing, pendatang di dunia ini dan tidak melekat pada dunia. Mereka menganggap dirinya adalah orang asing dan pendatang di dunia ini.

Ibrani 11:8-10

11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

11:9 Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.

11:10 Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.

 

Mereka tidak melekat pada dunia ini, mereka merasa orang asing dan pendatang.

Ibrani 11:14

11:13 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.

 

Mari jangan kita melekat dengan dunia tetapi berusaha untuk lepas dari dunia dengan segala pengaruhnya. Sekalipun dia diizinkan meninggal dunia tetapi tidak dikuasai oleh maut, waktu Yesus datang kedua kali, ketika bunyi sangkakala terakhir dibunyikan maka mereka akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan.

Markus 12:26-27

12:26 Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?

12:27 Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"

 

Abraham, Ishak dan Yakub secara jasmani sudah mati. Dikatakan Allah orang hidup, berarti Abraham, Ishak dan Yakub orang hidup, orang yang tidak dikuasai oleh maut. Pada ayat ini diingatkan orang Israel kepada nenek moyang mereka supaya meneladani mereka, tidak terikat akan dunia ini. Kita ini Israel secara rohani, oleh Korban Kristus kita diselamatkan dan memperoleh hidup, diangkat menjadi Israel secara rohani. Kitapun harus meneladani Abraham, Ishak dan Yakub, menjadi orang yang hidup, orang yang tidak dikuasai oleh maut.

 

Sekarang kita belajar tanda orang hidup yaitu tinggal di kemah. Artinya beribadah melayani Tuhan di dalam sistem penggembalaan.  Dalam penggembalaan kita bergaul erat denggan Allah Tritunggal.

 

Dalam Markus tadi disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.

1.      Allah Abraham itu menunjuk Allah Bapa di dalam kasihNya, namanya adalah Tuhan. Ini ketekunan dalam ibadah doa, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

I Yohanes 4:8

4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

 

2.      Allah Ishak menunjuk Anak Allah dengan kuasaNya. Namanya adalah Yesus, ini adalah nama yang berkuasa. Ini ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci.

Filipi 2:9-10

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

 

3.      Allah Yakub menunjukan Allah Roh Kudus di dalam kekuatanNya. NamaNya adalah Kristus.

Zakharia 4:6

4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.

 

Jadi dalam ketekunan di dalam 3 macam ibadah penggembalaan kita bersekutu dengan Allah Tritunggal, itulah Tuhan Yesus Kristus. Dari sini kita melihat kalau kita beribadah melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh di dalam sistem penggembalaan maka Allah Tritunggal menyertai kehidupan kita sekalian. Dan kita akan menerima 3 hal:

1.      Kasih Tuhan untuk memberi daya tahan dalam menghadapi pengalaman sengsara bersama dengan Yesus di dalam pelayanan.

Roma 8:35-37

8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." 

8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

 

Kasih Tuhan memberikan daya tahan dan kekuatan kepada kita menghadapi sengsara dalam mengikut Tuhan, dalam beribadah melayani Tuhan, sengsara di dalam pengajaran. Kita kuat, tidak mundur, tidak putus asa, tidak kecewa. Sekalipun kita sudah tidak berdaya seperti domba sembelihan tetapi kasih Tuhan menjadikan kita lebih dari pemenang. Tuhan pasti membela kehidupan kita sekalian. Banyak sengsara yang kita alami dalam beribadah melayani.

 

2.      Kita menerima kuasa nama Yesus untuk menang atas setan tritunggal. Setan berupaya dengan liciknya mau menghalangi kita beribadah melayani Tuhan. Dia manfaatkan sesama manusia untuk menekan kita, juga lewat roh jahat yang dikirim orang, tetapi oleh kuasa nama Yesus kita menang atas setan tritunggal. Kalau kita ada dalam penggembalaan setan tidak akan menang, kita yang menang, kalahkan dia! Sebut Yesus, kuasa nama Yesus memberikan kemenangan.

 

3.      Kekuatan Roh Kudus untuk memberi kemampuan ajaib untuk melayani Tuhan. Tidak bisa dihalangi oleh apapun, bahkan oleh gunung masalah.

Zakharia 4:7

4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"

 

Mari percaya dan yakin supaya kita tidak akan ragu untuk tergembala, sekalipun jarak jauh kita tergembala dengan benar dan baik. Ada kasih Tuhan memberi daya tahan, ada kuasa nama Yesus memberikan kemenangan dan ada kekuatan Roh Kudus memberi kemampuan ajaib untuk melayani Tuhan, tidak bisa terhalang oleh apapun, bahkan gunung masalah diratakan.

 

Kalau kita tergembala sungguh-sungguh dalam sistem penggembalaan maka Allah menyertai. Jadi jangan berani mengusik orang yang sungguh-sungguh tergembala dalam sistem penggembalaan sebab padanya ada kasih Allah, kuasa nama Yesus dan kekuatan Roh Kudus. Padanya ada Pribadi Allah yang sangat kuat dan dahsyat. Dia adalah Allah orang hidup, tidak dikuasai maut. Orang hidup yang tidak dikuasai maut itulah Mempelai Wanita Tuhan kalau dalam Tabernakel itulah Peti dari Tabut Perjanjian. Lalu Tuhan Yesus Kristus Allah Tritunggal itulah tutup pendamaian. Kita Peti dan Allah Tritunggal dalam pribadi Yesus sebagai tutup, Dia Kepala yang bertanggung jawab atas kehidupan kita.  Dia suami kita, tidak mungkin membiarkan isteriNya diganggu. Jangan kita ragukan ini! Biarlah kita sungguh-sungguh tergembala dengan benar dan baik.

 

Praktek orang hidup yang kita pelajari dari Abraham, Ishak dan Yakub.

Ibrani 11:16

11:16 Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.

 

Praktek orang hidup yaitu merindukan satu tanah air sorgawi, itulah Yerusalem Baru. Sama dengan merindu menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jadi tidak sia-sia kita tekun dalam ibadah sistem penggembalaan. Biarpun orang bilang kenapa dalam seminggu 3 kali datang beribadah, jauh-jauh datang ke gereja, harus tergembala jarak jauh, terserah orang mau bilang apa, mereka tidak mengerti. Kita yang mengerti mari kita tergembala dengan benar dan baik karena kita rindu mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan, mau masuk Yerusalem Baru. Yerusalem Baru identik dengan Mempelai Wanita Tuhan. Kristen umum tahu tentang Yerusalem Baru tetapi tidak paham tentang Mempelai Wanita Tuhan. Kalau disebut mempelai mereka bingung, sampai dibilang kabar porno, padahal tertulis di dalam Alkitab. Kalau kita mengerti bahwa kita mau dibawa masuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan berarti kita Kristen khusus. Buktikan kerinduan itu, nyatakan kerinduan itu, tunjukan bahwa kita adalah orang yang ada kerinduan untuk menjadi Mempelai Wanita  Tuhan.

 

Bukti kita ada kerinduan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan adalah punya persiapan yang matang untuk menyambut Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Misalnya yang mau masuk dalam nikah, rindu untuk masuk dalam nikah tentu ada persiapan yang matang. Paling tidak persiapkan pakaian pestanya, tempat pernikahannya, catringnya, undangannya dan lain-lain. Begitu hari H sudah siap semua. Begitu juga kita mau masuk pesta nikah Anak Domba Allah, ayo punya persiapan. Makanya dalam Wahyu pasal 19 dikatakan Mempelai Wanita Tuhan itu sudah siap sedia.

Wahyu 19:7

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Ada 3 hal yang harus dipersiapkan dan diperjuangkan.

1.       I Yohanes 3:2-3

3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

 

Ini persiapan kita yaitu mau menyucikan diri sampai suci seperti Yesus suci. Kita ini manusia berdosa, banyak noda dan kotoran. Bagaimana untuk bisa suci seperti Yesus suci? Tentu ada sarana untuk menyucikan kehidupan kita yaitu Firman pengajaran, Firman yang dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Firman yang disampaikan oleh Yesus, itu yang menyucikan kita. Tanpa Firman pengajaran tidak bisa menyambut Tuhan Yesus. Firman pengajaran ini peningkatan dari Firman penginjilan. Kita sudah menerima Firman penginjilan sehingga kita dibenarkan dan diselamatkan, lanjutkan kepada kesucian. Kesucian itu adalah buah kebenaran yang sudah diuji.

 

Yohanes 15:3

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Ibrani 4:12

4:12  Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2 atau disebut juga Kabar Mempelai. Firman pengajaran itu adalah cahaya kilat, bagaikan anak panah yang ditembakan tembus ke jantung hati. Pengajaran itu menyucikan mulai dari dalam hati. Kenapa harus hati? Sebab hati ini remote control kehidupan kita, sumber hidup rohani kita. Kalau hatinya baik maka rohaninya juga baik. Kalau hatinya jahat najis, maka hidupnya juga begitu perbuatan dan perkataannya, rohaninya amburadul. Biarlah kita mau disucikan sampai ke dalam hati, karena itu pusat rohani kita.

Amsal 4:23

4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

 

Bukti kita ada kerinduan untuk menjadi mempelai adalah kita ada persiapan dan perjuangan supaya hati disucikan lewat pedang Firman pengajaran yang benar. Kalau hati sudah suci maka seluruh hidup pasti disucikan. Apa yang harus disucikan di dalam hati?

a)      Keinginan jahat

Matius 15:19-20

15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.

15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."

 

Keinginan jahat itu cinta uang sehingga menjadi kikir tidak bisa memberi untuk perkerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan, serta serakah yaitu merampas miliknya Tuhan, perpuluhan dan persembahkan khusus dirampas. Baru dalam wujud keinginan sudah harus disucikan. Itu akar jahat, harus dicabut kalau tidak nanti bertumbuh, bertunas dosa, berbuah dosa.

 

b)      Keinginan najis yang mengarah pada dosa makan minum, merokok, narkoba, minuman keras, judi dan juga kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai macam bentuknya. Dimulai dari keinginan. Barang siapa melihat perempuan dan tergerak hatinya itu berarti sudah berbuat zinah, itu sudah keinginan najis! Suaminya sudah tua, lalu dia lihat brondong dia ingin, itu bahaya! Belum dilakukan, tetapi sudah ada dalam bentuk keinginan. Kaum muda hati-hati, lihat yang najis, jadi ingin coba-coba. Bagaimana rasanya merokok, bagaimana cara narkoba, bagaimana rasanya berjudi, itu keinginan.

 

c)      Kepahitan hati yaitu iri dan benci sampai benci tanpa alasan, orang tidak salah tetapi dibenci.

 

3 ini adalah jerat dari setan untuk menjatuhkan kita ke dalam dosa sampai binasa. Kalau keinginan tidak disucikan kita bisa jatuh. Yudas ingin uang, tidak mau disucikan akhirnya jatuh tertelungkup perutnya pecah. Amnon ingin terhadap Tamar padahal itu adiknya sendiri, akhirnya dia jatuh. Daud ingin terhadap Betsyeba akhirnya dia jatuh di dalam dosa kenajisan karena tidak disucikan!

 

Hati-hati, sudah tahu tidak bisa, tidak boleh, terlarang, tetapi karena ingin akhirnya jatuh dalam dosa! Dia punya isteri atau suami yang sudah pisah, tidak jelas sudah mati, lalu ingin pada lawan jenisnya, hati-hati itu jerat dari setan! Makanya hindari, harus dihindari kalau kita tahu ini jerat dari setan. Isteri saya di rumah suka marah-marah, tetapi teman saya ini baik sama saya. Hati-hati, kalau ingin nanti jatuh! Lebih baik dihindari. Jangan katakan “saya kuat!” siapa bilang? Kaum muda jangan katakan “cuma teman kok om”. Hati-hati, kalau sudah muncul keinginan-keinginan dosa ini terutama keinginan najis, bisa jatuh! Makanya lebih baik hindari! Setan sudah pasang jerat di situ, kalau kita terobos jatuh nanti!

Yakobus 1:14-15

1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

 

Melahirkan maut berarti kebinasaan. Teman bergaulnya minum minuman keras, merokok, lalu mulai dia cium harum baunya, apalagi kalau mulai ditawari enak ini minuman, mulai ingin. Lebih baik hindari, jangan bergaul. Apalagi kalau kita mantan dari situ, sudah lepas, setan itu menggoda terus, dia pasang jerat terus, keinginan itu dia bangkitkan di hati. Makanya supaya tidak terjerat taruhlah keinginan akan Firman Tuhan, ingin mendengar Firman, ingin menyembah Tuhan maka amanlah kehidupan kita, tidak akan kena. Tetapi sekali lagi kalau kita sudah tahu itu jerat, hindari!

 

Ayo pegang terus pedang Firman, biarlah itu yang menyucikan kita. Jerat hanya bisa diputuskan dengan pedang yaitu pedang Firman. Ingat Salomo waktu masih muda dia pegang pedang, dia berhasil. Tetapi sayang waktu dia sudah diberkati, rakyatnya makmur, semua berhasil, punya segala-galanya maka dia lepaskan pedang. Mulai telinganya ingin mendengar ajaran dari isteri-isterinya, ingin menyembah selain Tuhan yang benar sehingga dia terjerat dan jatuh dalam dosa. Sekali lagi, keinginan akan dosa itu membuat jatuh. Salomo yang hebat begitu sudah tidak ada keinginan akan Firman, dia jatuh. Daud ketika sudah tidak ingin perang, dalam hal ini tidak ingin melayani dalam kegerakan rohani, maka dia jatuh. Begitu keinginan akan hal yang rohani mulai berkurang, saat itulah kena jerat dan jatuh. Tumbuhkan terus keinginan akan perkara yang rohani, keinginan mendengar Firman, menyembah, beribadah melayani Tuhan. Apapun resikonya tetap pegang teguh Firman pengajaran yang benar maka kita akan terus disucikan sampai sempurna.

 

Disucikan itu berarti dibersihkan dari yang kotor. Jadi bukti disucikan adalah saling mengaku dan saling mengampuni serta melupakan dosa orang lain. Kalau ada dosa maka dihadapan Tuhan kita salah, begitu dosa diselesaikan kita menjadi benar di hadapan Tuhan. Jadi ukuran benar atau salah adalah pedang Firman pengajaran yang benar. Kalau pengajarannya benar dan kita pegang teguh maka kita dibenarkan dan disucikan, kita pasti hidup benar di hadapan Tuhan. Menghadapi masalah dalam nikah, dalam pelayanan dan apapun itu, pegang saja Firman pengajaran kita pasti benar. Dalam menghadapi masalah kita tidak akan salah ambil sikap karena ada pedang Firman pengajaran yang benar. Tetapi kalau saling menyalahkan, sudah salah tetapi mempersalahkan orang lain, itu kebenaran dari setan, bukan kebenaran yang sejati.

 

Dosa yang sudah kita selesaikan, sudah kita akui, jangan diulangi lagi. Apalagi kalau sudah datang sama pak gembala “ini kesalahan saya, tolong didoakan”. Dosa yang sudah diakui dan dilakukan lagi akan bertambah-tambah, akan bertambah jahat. Misalnya saya sudah ingin pada si A lalu minta didoakan kemudian dia ulangi lagi, bisa lebih meningkat lagi sampai berbuat najis!

 

Ini harus kita perjuangkan sampai suci seperti Yesus suci. Kalau sudah suci semua pasti damai sejahtera.

Ibrani 12:14

12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

 

Damai ini berarti tidak ada lagi perang. Tidak ada lagi perang dalam nikah, sebab suaminya suci, isterinya suci, anak-anaknya disucikan. Kalau masih sering perang, geger-geger, periksa hatinya, belum disucikan itu. Entah keinginan apa yang belum disucikan, keinginan jahat, keinginan najis, kepahitan hati, atau ketiga-ketiganya ada. Ini yang harus kita perhatikan. Dalam penggembalaan juga tidak ada lagi perang karena sudah disucikan. Gembala suci, jemaat suci, sesama pelayan suci, paduan suara dan pemain musik suci, sudah tidak ada lagi perang. Dan juga dalam persekutuan antara penggembalaan damai semua. Tidak ada lagi perasaan pada gembala yang lain “ini dia gembala yang ambil dombaku!”. Padahal bukan dombanya kita, tetapi dombanya Tuhan. Kami gembala hanya dipercayakan dombanya Tuhan, kenapa mau perang gara-gara domba. Kalau Tuhan percayakan dari kandang A dibawa kepada kandang yang kita layani, puji Tuhan. Kalau dari kandang yang kita layani Tuhan ambil dan diserahkan kepada gembala yang lain, puji Tuhan. Jiwa itu urusan Tuhan. Saya hanya mendoakan jiwa-jiwa yang Tuhan percayakan dan melayani dengan sungguh-sungguh, membawa jiwa-jiwa itu bertemu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Jadi kalau kita pegang Firman pengajaran, kita disucikan, kita mengalami damai sejahtera. Berarti kita dipegang oleh tangan Tuhan, tangan anugerah Tuhan yang besar, tangan belas kasihan Tuhan. Betapa bahagianya kita. Kalau namanya dipegang maka akan tercipta kesatuan. Kalau suami mau disucikan, isteri mau disucikan, pasti terjadi kesatuan. Dalam penggembalaan juga begitu, gembala disucikan, jemaat disucikan, pelayan A disucikan, pelayan B disucikan dan seterusnya maka terjadi kesatuan. Itulah kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna. “Tetapi suami saya belum dalam pengajaran om” kita yang sudah dalam pengajaran tunjukan dulu hasil pengajaran bahwa kita sudah disucikan, nanti Tuhan yang bekerja.

 

2.       Matius 25:1,4

25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.

25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.

Yang harus kita persiapkan pelita harus tetap menyala = pegang pelita yang menyala. Supaya pelita tetap menyala yang harus kita lakukan adalah bawa minyak persediaan. 5 gadis bodoh punya pelita menyala tetapi sayang tidak punya minyak persediaan sehingga pelitanya hampir padam. Baru mau cari minyak sudah datang Mempelai Pria Sorga. Yang bijaksana masuk pesta, yang bodoh ketinggalan dan pintu pesta ditutup.

 

Punya pelita menyala dan minyak persediaan, berarti hidup dalam urapan Roh Kudus, dipenuhi Roh Kudus sampai Roh Kudus meluap-luap di dalam kita. Kita periksa masing-masing apakah sudah ada minyak persediaan atau belum punya, atau bahkan pelitanya sudah padam. Praktek pelita tetap menyala:

a)      Markus 4:21

4:21 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.

 

Prakteknya pelita diletakkan di kaki dian, jangan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur. Taruh di atas kaki dian untuk menerangi rumah, rumah itu bicara nikah. Jadi praktek pertama susunan nikah harus benar. Susunan nikah ini yang setan mau rusak. Kalau dalam nikah sudah rusak maka dalam ibadah pasti rusak sebab nikah dan ibadah itu berhubungan erat. Nikah bermasalah maka ibadah pasti bermasalah juga. Ini bukan hal yang baru, sudah berkali-kali kita dengar tetapi kadangkala prakteknya masih kurang.

I Korintus 11:3

11:3  Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.

 

1)      Suami itu kepala dari isteri dan anak. Periksa suami-suami, betulkah kita sudah menjadi kepala dalan nikah kita atau jadi ekor. Prakteknya:

v  Mengasihi isteri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar kepada isteri. Tidak kasar dalam perkataan dan perbuatan. Isteri bukan bola untuk ditendang atau sandsak untuk ditinju. Dia bejana tanah liat yang mudah retak, rapuh. Dia lemah, kalau dikasari dia retak, kalau dipukuli dia hancur. Mungkin bisa dilem kembali tetapi pasti ada bagian yang hilang tidak akan pernah utuh. Suami yang pernah pukul isteri ayo minta ampun sungguh-sungguh, jangan-jangan sudah ada serpihan yang hilang dari hidup isterinya. Mari disayang, apalagi yang sudah dipakai Tuhan untuk memberikan anak kepada kita, lalu dikasari, dipukuli, ditendang, dimaki-maki, dia itu bukan kepala! Tetapi dia singa yang mengaum-ngaum seperti setan, jahat!

 

v  Menjadi aliran kehidupan yang rohani dan jasmani bagi isteri dan anak. Tubuh mendapatkan asupan makanan dari kepala. Seharusnya suami lebih rohani dari isteri dan anak, jangan dibalik isteri lebih rohani dari suami. Apalagi kalau gembala, ibu gembala lebih rohani dari bapak gembala, ibu rohani lebih banyak berdoa dari bapak gembala, ibu rohani lebih banyak baca Alkitab dari bapak gembala, bagaimana itu! Mungkin yang jasmani sudah tidak bisa karena keterbatasan fisik, tetapi yang utama yang rohani.

 

v  Mengambil keputusan sesuai Firman. Kepala dari suami adalah Yesus, Yesus adalah Firman, jadi suami mengambil keputusan sesuai Firman, jangan ambil keputusan di luar Firman, itu menjerumuskan isteri dan anak. Makanya suami-suami harus banyak dengar Firman. Kalau sekarang dipersentasekan di dalam gereja antara kaum pria dan wanita lebih banyak kaum wanita.

 

2)      Isteri sebagai tubuh. Artinya isteri tunduk kepada suami dalam segala hal seperti kepada Tuhan. Prakteknya:

v  Tidak mengajar dan memerintah suami. Boleh memberi usul tetapi suami yang mengambil keputusan. Biarpun isteri sarjana dan suami tidak sarjana tetap suami itu kepala.

v  Berdiam diri, banyak koreksi diri, bukan banyak mempersalahkan. Kenapa Tuhan suamiku seperti ini, kenapa anak-anak berulah, isteri koreksi diri. Jangan malah mempersalahkan “itu gara-gara ayah!”

v  Melindungi kelemahan suami dan anak-anak lewat doa penyembahan. Banyak berdoa jangan banyak bergosip.

 

3)      Anak sebagai anggota tubuh meringankan beban orang tua. Jangan malah menambah beban. Di kasih sekolah setinggi-tingginya tetapi tidak serius sekolahnya. Orang tua sudah tidak mampu secara fisik, jangan malah ditinggal pergi. Coba dulu waktu kita masih anak-anak kemudian sakit, lalu orang tua malah tinggalkan, kan mati kita! Ini sudah dibesarkan, dibiayai, sudah punya gelar lalu orang tua dibiar, terlalu! Jangan seperti itu. Ringankan beban orang tua, doakan orang tua, tolong orang tua.

 

Kalau susunan nikah benar maka itu seperti pelita diletakan di atas kaki dian, maka teranglah nikah itu. Tidak ada kegelapan di dalamnya. Gantang itu dosa makan minum, tempat tidur itu menunjuk dosa kawin mengawinkan. Bisa menjadi kesaksian bagi orang lain, tetangga melihat luar biasa bapak ibu ini bersama anak-anak, semua aktif dalam ibadah dan saling memperhatikan.

 

Supaya pelita menyala maka sumbu harus dibakar. Artinya untuk mewujudkan susunan nikah yang benar harus rela berkorban, mulai dari korban perasaan. “suami saya kalau dibaiki dia nanti tambah kasar” harus rela berkorban. Sampai kapan kita berkorban? Teladannya Yesus, sampai berkorban nyawa.

Efesus 5:22-25

5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

 

Orang tua mau menasihati anak harus berkorban, anak-anak untuk tunduk pada orang tua harus berkorban.

 

b)      Setia bernyala-nyala dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir kehidupan kita sekalian.

Roma 12:11

12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

 

Suci seperti Yesus suci itu suatu perjuangan di akhir zaman ini yang semuanya serba cemar. Sekolah tempat pendidikan di situ juga tempat kecemaran. Pendidik yang seharusnya mendidik malah mencemari anak didiknya. Sudah banyak, bahkan di sekolah agamapun terjadi seperti itu. kecanggihan teknologi terjadi kecemaran demi kecemaran. Ayo kita berjuang untuk suci, mau disucikan oleh Firman pengajaran sampai suci seperti Yesus. Kemudian mempunyai pelita yang menyala dan minyak persediaan, sama dengan hidup di dalam urapan Roh Kudus, dipenuhkan Roh Kudus sampai Roh Kudus meluap-luap di dalam kehidupan kita. Prakteknya nikahnya benar, susunan nikahnya benar sesuai Firman. Kalau susunan nikah benar, maka Yesus menjadi kepala yang bertanggung jawab atas kehidupan kita sekalian. Kemudian setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Mata Tuhan itu bagaikan nyawa api, pelayan Tuhan yang setia dan berkobar-kobar melayani Tuhan itu nyala api. Pelayan Tuhan yang bernyala-nyala itu pesuruh Tuhan, hanya melakukan kewajiban dan tidak menuntut hak. Dia biji mata Tuhan. Jangan takut, kalau kita biji mata Tuhan maka tidak akan dibiarkan Tuhan dijamah oleh siapapun, dijaga dan dipelihara Tuhan dengan sungguh-sungguh.

Wahyu 1:14

1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

 

Ibrani 1:7

1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

 

Kalau  kita setia berkobar melayani Tuhan maka kita menjadi biji mata Tuhan, pasti dipelihara dan dilindungi, dinaungi dengan sayapnya. Tangan belas kasihan Tuhan yang besar menaungi kita. Ayo setia berkobar-kobar melayani Tuhan. Biji mata itu lemah, tetapi dilindungi Tuhan dengan hati-hati.

 

3.      Mazmur 27:14

27:14  Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Persiapan ketiga adalah kuat teguh hati. Tidak kecewa, tidak putus asa, tidak menyangkal Yesus saat diperhadapkan dengan salib, sengsara tanpa dosa karena ibadah pelayanan, itu kuat teguh hati. Pertama pegang pedang Firman, kedua pegang pelita menyala, sekarang pegang salib. Tantangan yang kita hadapi sekarang memang semakin hebat hari-hari terakhir ini, tantangannya semakin luar biasa, mari tetap kuat dan teguh hati. Jangan kecewa, jangan putus asa, jangan menyangkal Yesus. Salib yang kita hadapi itu bentuknya memang macam-macam, masing-masing menghadapi salib dengan bentuknya macam-macam. Bisa diizinkan sakit, diizinkan mengalami kemerosotan, dibenci, dikucilkan orang sampai dilapor ke sana kemari, itulah salib yang kita hadapi. Mengapa orang Kristen kecewa dan putus asa dan tidak sedikit menyangkal Yesus? Karena yang dikasihi bukan pribadi Yesus tetapi berkatNya, mujizatNya. Yesus dahsyat, Yesus luar biasa, ada mujizat luar biasa, ada berkat-berkat. Hanya mengasihi pertolonganNya. Sehingga ketika belum ditolong Tuhan, mengalami kemerosotan yang jasmani, ketika belum mengalami mujizat, disitulah kecewa, putus asa, sampai menyangkal Yesus “bagaimana ini, katanya pengajaran tetapi tidak ada mujizat”.

 

Kuat teguh hati itu  sama dengan mengasihi pribadi Yesus. Sekalipun belum ditolong tetap mengasihi Yesus. Sebagai contoh adalah Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Perintah untuk menyembah patung Nebukadnezar, kalau tidak mau akan dilempar ke dapur api yang menyala-nyala. Mereka tidak mau, tetap mengasihi Tuhan. Diancam, dapur apinya dipanasi 7 kali lipat. Mereka berkata “sekalipun kami tidak ditolong oleh Tuhan, kami tidak menyembah patung tuanku raja, tetap menyembah Tuhan”. Ini kuat teguh hati, belum ditolong, belum melihat mujizat tetap menyembah Tuhan, tetap bersandar kepada Tuhan, suatu saat mujizat Tuhan pasti nyata. Mungkin masalah yang kita hadapi semakin berat, tidak kunjung selesai malah bertambah berat.

Daniel 3:16-18

3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.

3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;

3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

 

Seandainya tidak ditolong mereka tetap tidak mau menyembah patung dan tetap menyembah Tuhan, ini kuat teguh hati. Sama dengan percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Tetap mengasihi Tuhan apapun yang dihadapi, apapun bentuk salibnya. Ini suatu perjuangan. Ini tahun kemuliaan, untuk mencapai kemuliaan harus pegang salib, tetap menyembah Tuhan, tetap percaya Tuhan dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Dalam menghadapi salib tetap taat, tetap jujur, soal pengajaran jujur. Ingat Yesus saat menghadapi serdadu-serdadu di taman Getsemani, para serdadu tidak tahu yang mana Yesus. Yesus bertanya siapa yang kamu cari. mereka berkata Yesus orang Nazaret”. Bisa saja Yesus tunjuk Yudas “itu dia tangkap saja”. Tetapi Yesus jujur “Akulah Dia”. Waktu Yesus berkata Akulah Dia mereka langsung jatuh, ada kuasa. Begitu mereka bangun Yesus bertanya lagi dan Dia katakan Akulah Dia. Yesus langsung ditangkap, dianiaya, disiksa, sampai mati di kayu salib.

Ibrani 5:8

5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

 

Itu kuat teguh hati, tetap percaya, mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan, tetap taat sekalipun menderita, tetap jujur terutama jujur soal pengajaran. Pengalaman murid-murid dan rasul-rasul mereka di sidang, itu juga yang kami alami. Ditanya ini dan itu oleh pemerintah. Itu semua yang kami hadapi tetapi tetap jujur soal pengajaran, kalau benar akui dan praktekkan serta pegang teguh. Kalau salah hindari tetapi orangnya jangan dimusuhi. Hindari pengajarannya, jangan berfellowship, jangan membuka telinga satu kalipun untuk mendengar. Itu jujur soal pengajaran.

 

Memang unttuk percaya dan jujur itu beresiko besar. Bisa sampai berkorban nyawa seperti Yesus, seperti murid-murid Yesus juga sampai mati. Kalau kita sampai daging tidak bersuara lagi. Kalau diizinkan Tuhan sampai mati itu terserah Tuhan, ada orang yang ditentukan untuk mati syahid. Ayo kuat teguh hati hari-hari terakhir ini, maka kita akan melihat Tuhan bekerja dengan kasihNya, dengan kuasaNya dan dengan kekuatan Roh Kudus untuk menolong kita sekalian. Kita tinggal diam, Tuhan yang bekerja, Tuhan yang berperang bagi kita, kuat teguh hati, nantikanlah Tuhan.

 

Inilah 3 praktek bahwa kita punya kerinduan untuk jadi Mempelai Wanita Tuhan. 3 hal ini yang harus kita persiapkan dan kita perjuangkan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Dihadapan kita ada perjamuan suci untuk menjadi makanan yang sebenarnya itulah dagingnya Yesus dan minuman yang sebenarnya itulah darah Yesus, untuk mempermanensikan Firman di dalam kehidupan kita. Kita tidak putus asa, tidak kecewa, kuat teguh hati, Tuhan pasti sanggup menolong kehidupan kita sekalian.

 

Jadi, kalau disimpulkan yang harus kita persiapkan dan perjuangkan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali adalah kesucian, setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan, jujur dan taat. Maka mujizat Tuhan pasti terjadi. Mujizat rohani terjadi, kita diubahkan sampai sempurna dan mujizat secara jasmani juga pasti terjadi. Tuhan pasti sanggup menolong kita sekalian.

 

 

Tuhan memberkati

 

 

 

 

 

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar