20220910

Kebaktian Doa, Sabtu 10 September 2022 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 10:17-18

10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.

10:18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."

 

Yesus sebagai Gembala yang baik mengemban tugas dari Bapa Sorgawi yaitu memberikan nyawaNya bagi kita manusia berdosa, domba-domba gembalaanNya baik itu bangsa Israel asli maupun kita bangsa kafir yang tadinya anjing dan babi tetapi oleh pengorbanan Yesus diselamatkan dijadikan domba gembalaanNya. Dia berikan nyawaNya untuk menerimanya kembali. Ini pelajaran bagi kita, apa yang kita korbankan untuk pembangunan Tubuh Kristus tidak akan hilang tetapi mengarahkan kita pada Tubuh Kristus yang sempurna, kehidupan yang dibenarkan, disucikan sampai disempurnakan. Tadinya kita anjing dan babi, sesudah diangkat oleh Korban Kristus menjadi domba gembalaanNya, kita harus aktif di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, jangan pasif, jangan menganggur. Untuk melayani Tuhan harus meneladani Yesus supaya pelayanan kita berkenan di hadapan Tuhan.

 

Markus 10:45

10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

 

Ada 2 teladan dari Yesus:

1.      Bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani.

2.      Berkorban apapun sampai berkorban nyawa.

 

Kita masih membahas poin pertama, tidak menuntut hak, hanya melakukan kewajiban. Sama dengan suatu pengabdian diri kepada Tuhan. Bahasa kasarnya menjadi pesuruh Tuhan.

Mazmur 104:4

104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,

 

Hamba Tuhan itu adalah pesuruh Tuhan, bagaikan angin. Kadang kita merasa melayani padahal sesungguhnya mau dilayani. Menjadi sombong dan bangga itu sebenarnya mau dilayani. Waktu dikritik atau dicela pelayanannya malah marah, tidak senang, memberontak. Kalau pesuruh Tuhan nanti akan menjadi perusuh, hanya menceraiberaikan. Jangan menjadi perusuh, kalau di dunia perusuh nanti ditangkap. Nanti ditangkap algojo Tuhan, masuk aniaya antikristus.

 

Dalam nikah hanya mau dilayani terus, bukannya melayani maka menjadi perusuh, perusak. Persekutuan antara penggembalaan mintanya dilayani, tidak mau melayani, akhirnya jadi perusuh, pembuat onar. Kalau kita paham kita melayani untuk mengabdi kepada Tuhan, kita mengerti tahbisan maka yang kita pikirkan hanya untuk menyenangkan Tuhan, memberi makan Tuhan, memuaskan Tuhan, bukan minta-minta sesuatu. Inilah orang yang paham bahwa dia mengabdi, bukan profesi.

Lukas 17:7-10

17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!

17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?

17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

 

Hanya untuk memberi makan Tuhan itulah pesuruh Tuhan.  

 

Lukas 17:10 (Terjemahan Lama)

17:10 Demikianlah juga kamu, apabila kamu sudah berbuat segala perkara yang diperintahkan atasmu itu, berkatalah: Bahwa kami ini hamba yang tiada berguna; kami hanya berbuat barang yang wajib atas kami."

 

Dari ayat yang kita baca ini ada 3 macam hak yang seringkali dituntut di mana-mana.

1.      Makan minum = upah secara jasmani. Khotbah berapa dibayar, pimpin pujian berapa, main musik berapa. Menuntut upah jasmani sehingga gereja itu bukan lagi sistem penggembalaan tetapi sudah management. Paling gampang menciptakan lapangan kerja yah di gereja, melayani apa bayarannya berapa. Bukan lagi tahbisan tetapi profesi, pelayanan bukan menjadi ladang Tuhan tetapi ladang pencaharian, lapangan kerja di dunia. Makanya jangan heran sering terjadi demo. Lihat saja di dunia kalau hari buruh, pasti demo, naikan UMR nya. Itu kalau lapangan kerja di dunia. Sekarang ladang Tuhan diubah juga seperti itu, makanya demo sampai rusuh, mogok kerja, mogok melayani, pengerja mogok bersihkan gereja karena gajinya tidak keluar. Dia dapat upah secara jasmani tetapi kehilangan upah yang rohani. Tetapi kalau melayani dengan pengabdian diri kepada Tuhan maka kita mendapat upah double upah secara rohani maupun upah secara jasmani. Upah jasmani itu menjadi urusannya Tuhan, layani Aku makan dan minum sesudah itu engkau boleh makan dan minum. Ada pemeliharaan dan kebahagiaan untuk hidup sekarang, masa depan, sampai hidup kekal bersama Yesus di Yerusalem Baru bersama Yesus. Di Yerusalem Baru kegiatan kita melayani Tuhan, selamat dan bahagia bersama Tuhan.

 

Jangan menuntut, lakukan saja yang wajib kita kerjakan. Semakin melayani, semakin dipakai, semakin bahagia, semakin dipelihara Tuhan. Yakinlah! Sampai puncak kebahagiaan masuk Yerusalem Baru melayani Tuhan di takhta Tuhan.

Wahyu 22:3-5

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

 

Di sorga pekerjaan kita beribadah kepada Tuhan, betapa bahagianya. Ayo jangan nganggur, kalau melayani Tuhan maka semakin dipakai Tuhan dan semakin bahagia. Kalau pasif atau menganggur, tidak mau melayani Tuhan, cepat atau lambat pasti melayani setan dan dia menderita. Melayani Tuhan itu bahagia, melayani setan itu menderita.

 

Upah secara jasmani termasuk mencari jodoh. Kaum muda melayani jangan cari jodoh, gereja jangan jadi biro jodoh. Tuhan pasti menyiapkan yang terbaik. Saya melayani di Malang Tuhan sediakan tulang rusuk di Malang yang terbaik. Layani Tuhan saja, bukan untuk mencari jodoh. Bahkan sekarang bukan hanya mencari tetapi memburu jodoh. Karena tidak dapat akhirnya meraju sama Tuhan, meraju sama gembala, pindah gereja! Kaum muda berdoa supaya yang satu iman, satu pengajaran. Adam bekerja dulu di taman Eden baru Tuhan suruh dia tidur, itu menunjuk penyerahan diri sepenuh, maka diambil rusuknya dibangun menjadi Hawa, Tuhan sediakan.

 

2.      Menuntut ucapan terima kasih = mencari hormat, menuntut pujian. Layani Tuhan saja, tidak usah cari hormat dari manusia nanti Tuhan yang hormati. Yang penting kita melayani Tuhan sungguh-sungguh maka Tuhan katakan di mana Aku berada di situ hambaKu berada dan dia dihormati Bapa. Tidak apa-apa orang hina, layani Tuhan saja, tidak usah tersinggung.

Yohanes 12:26

12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

 

Mungkin di Masyarakat tidak dihormati dan dihargai, tidak apa-apa, nanti Bapa di Sorga yang menghormati. Jangan menuntut, kalau sudah menuntut hormat nanti tidak terima kalau disalahkan. Layani Tuhan saja sungguh-sungguh, nanti Bapa di sorga yang hormati. Kalau selalu menuntut hormat nanti gila hormat. Penyembahannya ke mana? Kepada antikristus, antikristus adalah manusia yang gila hormat, mau disembah sebagai Allah. Orang yang menuntut hormat mendukakan Roh Kudus dan nanti menuntut hormat sehingga melayani kedagingan terus.

 

Galatia 5:25-26

5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

5:26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

 

Kalau sudah minta dihormati pasti saling menantang dan mendengki serta mengarah ada antikristus. Antikristus itu mau disembah sebagai Allah.

II Tesalonika 2:3-4

2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,

2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

 

Biarlah kita tidak usah menuntut, mungkin tidak ada ucapan terima kasih tidak apa-apa, nanti Tuhan yang hormati. Tidak usah mencari hormat dari manusia. Kalau gila hormat maka dia hidup tanpa Roh Kudus, semua daging, emosi daging, ambisi daging. Kalau dibiarkan nanti hidupnya gila-gilaan. Sampai orang berkata “koq begitu hamba Tuhan!” itu sudah gila-gilaan. Di luar menipu orang “bukannya itu pelayan di gereja, kenapa dia begitu!”. Bawa motor gila-gilaan, perkataannya gila-gilaan, perilakunya gila-gilaan. Itulah kalau gila hormat, janganlah terjadi dalam kehidupan kita sekalian.

 

3.      Kedudukan. Kenapa menuntut kedudukan? Karena merasa berjasa. Kalau kita melayani Tuhan itu hanya kemurahan Tuhan, kita harus tahu diri.

Lukas 17:10

17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna (dan berhutang banyak); kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

 

Kita sebenarnya tidak bisa apa-apa. Okelah pintar main musik, fasih lidah, tetapi itu bukan standar pemakaian Tuhan. Kita ini bangsa kafir hanya seperti anjing dan babi, bukan orang Israel asli, secara jalur keturunan tidak boleh melayani Tuhan. Tetapi Yesus mati di kayu salib supaya kita bisa melayani lewat jalur kemurahan Tuhan.

 

Kalau di dunia orang berebutan kedudukan itu hal yang wajar. Tetapi kalau di gereja, di organisasi gereja atau dalam kepanitiaan ibadah persekutuan mau merebut kedudukan itu tidak wajar! Tidak usah angkat-angkat diri, nanti Tuhan yang tempatkan. Kalau Tuhan yang tempatkan, contohnya menjadi gembala, pemimpin pujian, menjadi paduan suara, lalu dia melayani sungguh-sungguh tidak ada yang bisa menggeser kedudukannya. Apalagi sekarang di organisasi mau berebutan kedudukan. Kalau sudah gila hormat pasti berebutan kedudukan. Dan nanti memimpin dengan tangan besi, dengan kekerasan. Kalau rebutan kedudukan di dunia maka orang itu akan kehilangan kedudukan di sorga. Yang mau kita rebut itu kedudukan di sorga bersanding dengan Yesus menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Jujur saya tidak ada ambisi untuk menjadi gembala di Tentena dan di Diora. Kalau ikuti daging sudah cukup dan senang melayani di Tonusu. Tetapi kalau Tuhan percayakan di Diora, bukan mau merebut kedudukan. Apalagi di Tentena supaya saya jadi gembala, tidak ada! Kalau sampai Tuhan mau pindahkan, sudah cukup melayani di sini, itu haknya Tuhan. Di manapun Tuhan tempatkan melayani, layani sungguh-sungguh, bukan mau ambisi.

 

Lakukan saja kewajiban, jangan menuntut hak. Itu sudah harus menjadi komitmen. Melayani itu mulai dari dalam nikah, layani sesuai kedudukan, lakukan kewajiban utama dalam nikah. Suami itu sebagai kepala, isteri jangan merebut kedudukan suami sebagai kepala. Isteri tubuh, lakukan kewajiban masing-masing. Suami mengasihi isteri, menjadi saluran yang jasmani dan rohani bagi isteri. Isteri tunduk, pendoa dalam nikah, melindungi kelemahan suami dan anak. Anak meringankan beban orang tua. Lakukan semua itu, bukan malah mau merebut kedudukan. Biarpun pendidikan suami lebih rendah dari isteri, dia sebagai kepala, harus mengambil keputusan, bukan isteri. Isteri boleh mengusulkan tetapi yang tetap mengambil keputusan itu suami.

 

Juga dalam penggembalaan, komitmen kita melakukan kewajiban, bukan menuntut. Persekutuan antara penggembalaan lakukan kewajiban, ayo melayani jangan menuntut. Kenapa mereka prasmanan, kita cuma dikasih nasi kotak, di sana enak-enak di sini tidak. Kalau mau makan enak ke restoran. Yang penting kita sudah makan Firman, itu yang utama.

 

Praktek melakukan kewajiban:

Lukas 17:8

17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

 

Ikat pinggang itu apa?

Yesaya 11:5

11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

 

Melayani Tuhan dengan berikat pinggang = melayani Tuhan dengan setia dan benar. Ukuran melayani itu bukan hebat melayani di mata manusia. Di Lempinel kami diajar khotbah itu nomor 27 jadi bukan nomor 1. Kalau dipikir kan mau jadi hamba Tuhan itu berkhotbah. Padahal yang pertama itu setia dan benar dulu. Melayani dengan benar sesuai pengajaran yang benar, sesuai tahbisan yang benar, sesuai jabatannya. Gembala yah khotbah, pemain musik jangan mau khotbah. Melayani sesuai kedudukan, terutama dalam nikah, suami kedudukannya kepala, isteri tubuh, anak anggota tubuh.

 

Inilah ukuran melayani Tuhan, bukan fasih lidah, kemampuannya hebat, tetapi setia dan benar. Kalau melayani tidak setia dan benar, tidak usah dipecat pasti nanti keluar sendiri kalau dia tidak berubah. Seperti Yudas tidak setia dan tidak benar, Tuhan tidak pernah pecat, Yesus tidak pernah pecat, dia keluar sendiri sampai akhirnya mati binasa.

 

Hamba Tuhan pelayan Tuhan yang setia dan benar pasti bisa melayani Yesus secara pribadi yaitu bisa berdoa menyembah Tuhan sampai puncak ukuran Tuhan yaitu taat pada Firman sampai daging tidak bersuara. Semakin meningkat penyembahan semakin tidak merasakan lagi apa yang dirasakan oleh daging. Daging ini sering kecewa, kalau sudah meningkat penyembahan tidak merasa kecewa lagi. Sering putus asa, kalau meningkat penyembahan tidak merasa putus asa lagi. Sering emosi, yah menyembah. Semakin meningkat penyembahan sudah tidak merasakan lagi apa yang dirasakan oleh daging, hanya merasakan kasih setia Tuhan.

 

Kalau hidup kita benar-benar hanya untuk memuaskan Tuhan, hanya untuk menyenangkan Tuhan maka ada hasilnya:

a)      Lukas 17:10

17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

 

Artinya urusan hidup kita sehari-hari sampai masa depan Tuhan yang atur, Dia urus dengan baik. Kalau manusia yang urus suatu saat pasti tidak baik. Kalau Tuhan yang urus pasti baik sampai sungguh amat baik. Setia dan benar saja, nanti Tuhan atur setiap langkah hidup kita. Kaum muda soal jodoh Tuhan yang atur. Pekerjaan dan study juga Tuhan atur. Urus saja pelayanan kita dengan baik maka Tuhan akan mengurus hidup kita dengan baik.

 

b)      Hasil kedua engkau boleh makan dan minum, makan minum itu puas, jadi artinya Tuhan memuaskan dan membahagiakan kita dengan kebahagiaan sorga yang tidak dapat dipengaruhi oleh apapun di dunia ini.

Matius 25:21

25:21  Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

 

Dapat kebahagiaan sorga yang tidak dapat dipengaruhi oleh apapun. Bbm naik, harga naik, tidak mempengaruhi kebahagiaan kita, tetap bahagia melayani Tuhan.

c)      Dapat dipercayai Tuhan = menjadi hamba yang jujur. Orang jujur pasti dipercaya. Artinya mengalami penyucian dan pembaharuan sampai kembali segambar dengan Tuhan. Tuhan menciptakan manusia itu jujur adanya, kita mau dikembalikan ke sana.

Pengkhotbah 7:29

7:29 Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.

 

Urus saja pelayanan kita dengan baik maka Tuhan mengurus kita, Tuhan mengurus masa depan kita, Tuhan memuaskan dan membahagiakan kita, Tuhan menyucikan dan membaharui kita sampai segambar dengan Allah Tritunggal, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Kita memberi makan Yesus, mengenyangkan, menyenangkan Yesus maka Tuhan menyenangkan dan mengenyangkan kita. Yang penting kita setia dan benar, taat dan jujur, kita melayani Tuhan, maka kita ada di dalam tangan Yesus Gembala yang baik, tangan yang ajaib, tangan yang berkuasa yang sanggup melakukan mujizat di dalam hidup kita. Dunia semakin goncang, semua semakin sulit, harga-harga semakin naik, tetapi kalau kita ada di tangan Yesus Gembala yang baik maka tangan Tuhan yang selalu menolong, mengenyangkan dan memberkati sampai nanti mengangkat kita ke awan-awan yang permai bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga dan kita menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna, kita bersama dengan Dia selama-lamanya masuk kebahagiaan yang kekal.

 

Apapun pergumulan kita bukan itu yang harus menjadi pikiran utama kita. Bukan berarti masa bodoh tetapi setia dan benar dulu, taat dan jujur. Urus dulu pelayanan kita dengan baik maka Tuhan akan mengurus hidup kita, Tuhan perhatikan setiap langkah kita, Tuhan selalu menolong, memberkati, menjaga, melindungi dan mengenyangkan kehidupan kita sekalian.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar