20231125

Kebaktian Doa, Sabtu, 25 November 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 11:41-42

11:41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.

11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."

 

Di sini Yesus memberi teladan, dalam menghadapi persoalan bahkan yang mustahil, kita harus mengucap syukur. Kita harus belajar mengucap syukur kepada Tuhan atas segala hal yang Tuhan beri dan izinkan terjadi dalam hidup kita. Seringkali saat kita diperhadapkan persoalan dan masalah kita bersungut-sungut dan saling mempersalahkan bahkan mempersalahkan Tuhan. Lain kali ketika kita diberkati malah terlena, lupa juga mengucap syukur. Diizinkan ada masalah, Tuhan izinkan Tuhan enak, itu semua adalah kebaikan dan kemurahan Tuhan dalam hidup kita. Seperti Ayub ketika diperhadapkan persoalan yang luar biasa, anaknya mati, hartanya habis, isterinya lagi berkata masihkah engkau bertekun pada Tuhanmu, kutuki Allahmu dan matilah. Tetapi Ayub berkata “apakah kita hanya mau menerima yang baik saja dari Tuhan” tidak mau menerima seperti yang Ayub Alami.

 

Jadi semua yang Tuhan izinkan terjadi, persoalan apapun, berkat-berkat yang kita terima, itu adalah kemurahan dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita.

Mazmur 107:1

107:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

 

Tuhan itu baik, apapun yang terjadi, Tuhan selalu baik. Ketika kita diperhadapkan dengan ujian, kita sedang diproses untuk mengalami peningkatan rohani. Kalau ada masalah dalam hidup kita, kita koreksi diri apakah ada salah yang kita buat. Intinya kita mengucap syukur karena kebaikan dan kemurahan Tuhan dalam 3 hal.

1.      Mazmur 107:2-3

107:2 Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan,

107:3 yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan.

 

Kebaikan kemurahan Tuhan dalam wujud menebus kita dari kuasa yang menyesakan, itulah kuasa dosa. Tuhan Yesus menebus kita dengan darahNya sendiri yang mahal. Jadi ketika kita diperhadapkan persoalan dan masalah yang berat, kita renungkan mana lebih menderita saya atau Yesus. Kalau saya menderita karena saya memang manusia berdosa. Yesus menderita Dia tidak berdosa, tetapi Dia rela menerima semuanya untuk kita. Sehingga bisa kita renungkan apa dosa kita dan kita selesaikan.

I Petrus 1:18-19

1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

 

Tadinya kita manusia berdosa itu murah dan hina, kalau Alkitab katakan kita terjual karena dosa! Kalau kita ditebus oleh darah Yesus, kita diangkat menjadi kehidupan yang berharga. Tetap mempertahankan dosa berarti kita tetap kehidupan yang murahan, jangan terjadi!

 

Biarlah menjelang akhir tahun 2023 ini, sebentar lagi masuk tahun 2024 bukan untuk menambah dosa, tetapi kita gunakan waktu yang ada untuk menyelesaikan dosa, saling mengaku dosa dan saling mengampuni. Kemudian lupakan dosa orang lain, jangan diingat-ingat, jangan diungkit-ungkit.

 

Tadi dalam Mazmur 107 dikatakan dari timur dari barat, dari selatan dari utara, kalau ditarik garis itu membentuk salib. Selesaikan dosa maka kita menerima kuasa darah Yesus, yaitu:

a)      I Yohanes 1:7,9

1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

 

Darah Yesus menghampuni dan menghapus dosa kita sampai tidak berbekas, Tuhan melihat seperti kita tidak pernah melakukan dosa itu. Kita lihat diri kita begitu banyak dosa kesalahan kita namun sudah Tuhan ampuni, maka dosa sesama kita ampuni juga dan lupakan. Jangan diungkit dan jangan ingat-ingat dosa orang. Kalau mengingat dosa orang lain kita yang rugi.

 

b)      Menyucikan kita dari dosa artinya mencabut akar dosa sehingga kita tidak berbuat dosa lagi. Tidak berbuat dosa lagi berarti kita menjadi orang benar.

 

Kalau disimpulkan kita mengucap syukur kepada Tuhan bukan cuma di mulut tetapi lewat praktek hidup benar. Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa hidup benar, tidak berbuat dosa. Berupaya hidup benar, masa pacaran benar, tunangan benar, nikahnya benar, melayani dengan benar, sekolah dengan benar, kerja dengan benar, itu praktek mengucap syukur, bukan cuma di mulut. Kalau menjadi orang benar ada hasil yang kita nikmati.

a)      Amsal 10:2-3

10:2 Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.

10:3 TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.

 

Hasil pertama selamat dan diberkati Tuhan sampai ke anak cucu serta menjadi berkat bagi orang lain.

Mazmur 5:13; 37:25-26

5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

 

b)      Yesaya 32:17

32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.

 

Hasil kedua kita mengalami damai sejahtera, tenang, semua menjadi enak dan ringan. Kalau ada jemaat minta didoakan ketika menghadapi masalah atau menghadapi penyakit, doa saya yang utama supaya diberikan ketenangan dan kedamaian. Berarti saya periksa diri apa yang tidak benar, yang didoakan juga periksa diri dan diselesaikan. Kalau sudah benar pasti damai dan tenang.

 

2.      I Timotius 1:12-13

1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku --

1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.

 

Paulus ini tadinya orang berdosa. Bahkan Paulus berkata di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi dia sudah menyelesaikan dosanya, dibenarkan dan diberkati. Kelanjutannya kita mengucap syukur karena kemurahan kebaikan Tuhan melayakkan kita untuk beribadah melayani Tuhan. Jadi beribadah itu dwi fungsi, kita beribadah dan melayani. Sore ini puncak pelayanan kita, mau menyembah Tuhan.

 

Orang berdosa itu seharusnya dihukum, tetapi kita ditebus oleh Tuhan dengan darahNya yang mahal. Setelah ditebus, oleh darahNya melayakkan kita beribadah melayani Tuhan.

Ibrani 9:14

9:14  betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

 

Wahyu 1:5-6

1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya — 

1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

 

Kalau disimpulkan mengucap syukur bukan hanya di mulut, tetapi dipraktekan dengan setia dan dapat dipercaya dalam ibadah pelayanan. Ada orang setia, tetapi tidak dapat dipercaya dalam ibadah pelayanan. Dapat dipercaya = tekun dan bertanggung jawab. Kalau orang di kantor tidak tekun dan tidak bertanggung jawab sebentar lagi dapat surat peringatan, kalau diteruskan pasti dipecat. Tetapi kalau tekun dan bertanggung jawab bisa naik gaji, naik jabatannya.

 

Kita menjadi kehidupan yang setia dan baik. Baik itu artinya melayani dengan hati nurani yang baik, hati nurani yang tulus yaitu rela berkorban apapun untuk melayani Tuhan, bukan mencari sesuatu. Kalau Tuhan minta korban waktu, korban tenaga, korban harta, pikiran dan perasaan, ayo kita korbankan semua. Bukan mencari sesuatu, apalagi mencari keuntungan dari pelayanan. Layani Tuhan tanpa pamrih bahkan rela berkorban.

Matius 25:21

25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

 

Mungkin ada yang ngomong dia bisa melayani Tuhan dengan setia dan baik karena dia mendapat 5 talenta. Tetapi kalau membaca ayat berikut, yang mendapat 2 talenta juga begitu. Jadi bukan nanti talentanya banyak, pelayanannya banyak baru setia dan baik, kalau talentanya sedikit tidak perlu setia dan baik. Cuma bersih gereja tidak usah setia dan baik, nanti khotbah baru setia dan baik, bukan seperti itu!

Matius 25:22-23

25:22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.

25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

 

Pelayanan apapun itu besar atau kecil di mana manusia, semua itu pelayanan yang besar di mata Tuhan. Manusia yang mengecil-ngecilkan. Kalau Tuhan melihat semua pelayanan besar dan berharga, semua penting. Jangan dikecil-kecilkan yang lain. Telinga mau bentuknya bagaimana tetap berfungsi dan penting bagi tubuh. Seperti itulah pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Hasilnya:

a)      Tuhan percayakan perkara yang lebih besar, yaitu dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Kita raba dan periksa hati nurani kita, saya melayani Tuhan membanding-bandingkan pelayanan atau kita pandang pelayanan itu sebagai sesuatu yang penting dan sangat berharga sehingga kita mau kerjakan dengan setia dan tanggung jawab,  Tuhan percayakan perkara besar, dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

b)      Masuk dalam kebahagiaan tuanmu. Tuan di sini adalah Yesus, masuk dalam kebahagiaan Yesus itulah kebahagiaan sorga. Artinya mengalami kebahagiaan sorga di tengah-tengah kesulitan dunia. Kebahagiaan sorga itu tidak bisa dipengaruhi oleh apapun. Dalam kitab Wahyu ada 7 kebahagiaan, salah satunya adalah berbahagia yang mati dalam Tuhan. Ada lagi berbahagia yang berjaga-jaga dan membasuh jubahnya dalam darah. Jadi kebahagiaan sorga tidak bisa dipengaruhi oleh apapun, itu yang akan kita alami. Dunia krisis, dunia mengalami masalah tetapi kita tetap mengalami kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun.

 

3.      Mazmur 119:62

119:62 Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu atas hukum-hukum-Mu yang adil.

 

Hukum-hukum Tuhan itulah Firman yang dibuka rahasianya. Jadi yang ketiga mengucap syukur karena kebaikan kemurahan Tuhan membukakan rahasia Firman kepada kita. Kalau kita bisa mengucap syukur karena Firman, apapun persoalan yang kita hadapi, karena kita bisa mendengar dan menikmati Firman maka kita tidak lihat masalahnya, kita lihat saja Firman, kita pasti kuat.

 

Seperti perempuan Siro Fenesia, masalah yang dia hadapi begitu berat yaitu masalah nikah dan buah nikah, itu masalah paling berat. Orang tua kalau anak berulah itu pukulan telak bagi dia. Perempuan ini tidak disebutkan suaminya di situ. Kemudian dia menghadapi anak yang kerasukan setan. Dia minta tolong kepada Yesus “tolonglah anaku yang kerasukan setan” Yesus katakan tidak patut mengambil roti untuk anak-anak dan dilemparkan kepada anjing”. Tetapi dia berkata “benar Tuhan, tetapi anjing itu menjilat remah-remah roti”. Kalau sudah bisa menjilat remah-remah roti, bisa menikmati Firman, biar masalahnya berat sekalipun bahkan sudah mustahil, bisa mengucap syukur.

 

Jadi mengucap syukur itu bukan cuma di mulut tetapi lewat mendengar Firman sampai bisa menikmati. Kita nikmati Firman sekeras apapun sampai bisa mempraktekan Firman dan berpegang teguh ada pengajaran yang benar. Apapun resiko yang dihadapi kita tetap berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar. Pegang teguh ini setia dan taat. Ini sifat domba yang tergembala. Jadi mengucap syukur ini lewat praktek tergembala. Domba yang tergembala itu menikmati rumput hijau.

Mazmur 23:1-2

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

 

Saya dikoreksi Tuhan, sebagai gembala rumput apa yang disediakan, jangan-jangan hijau tetapi rumput sintetis, tidak bisa dimakan. Kalau bisa menikmati Firman, menikmati rumput penggembalaan, menikmati rumput yang hijau hasilnya:

a)      Kita di tangan Yesus Gembala Agung. Kehidupan yang taat dan setia berada di tangan Yesus Gembala Agung yang memberikan jaminan kepastian hidup. Domba kalau sudah makan dia hidup. Kalau sudah tidak makan, sebentar lagi sakit, sekarat dan mati. Mulai sekarang di tengah-tengah dunia yang sedang krisis, sulit/ sukar, sampai masa depan, sampai hidup yang kekal.

Yohanes 10:27-28

10:27  Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

 

Ada jaminan kepastian, jangan ragukan. Kalau kita mau tergembala, Tuhan berikan jaminan kepastian kepada kita, mulai sekarang, masa depan sampai hidup yang kekal.

 

b)      Tidak ada seorangpun yang dapat merebut mereka dari tanganKu, artinya tangan Yesus gembala Agung sanggup memberikan kemenangan atas dosa-dosa. Sekarang ini dosa-dosa semakin luar biasa, apalagi ditunjang dengan kecanggihan teknologi, tetapi kita menang, tetap hidup benar dan suci. Juga menang atas segala masalah, Lazarus yang sudah mati dibangkitkan. Menang atas segala masalah sampai yang mustahil sekalipun.

 

c)      Tangan Yesus Gembala Agung sanggup mengangkat kita, meninggikan kita tepat pada waktunya.

I Petrus 5:4-6

5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." 

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

 

Kalau kita tergembala dengan benar dan baik maka tangan Yesus Gembala Agung mampu meninggikan kita tepat pada waktunya, artinya:

1)      Tangan Yesus Gembala Agung mampu mengangkat kita dari segala kemerosotan baik jasmani terutama secara rohani. Mungkin penyembahan mulai kering, pelayanan kering, mulai asal-asalan, mulai jenuh. Saya juga dikoreksi Tuhan, diperiksa oleh Tuhan, masih berapi-api/ berkobar-kobar atau mulai kering, mulai loyo, mulai bosan.

 

2)      Tangan Yesus Gembala Agung menyucikan dan mengubahkan kita secara terus menerus sampai sama mulia dengan Yesus  dan kita mendapat mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu, itulah mahkota mempelai, siap masuk pesta nikah Anak Domba Allah, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. Jadi sidang mempelai itu adalah orang yang tidak pernah layu, tidak pernah loyo dalam melayani Tuhan, semangat terus. Usia boleh bertambah tetapi semangat tidak pernah kendur dalam melayani Tuhan.

 

Banyak hal-hal yang membuat kita layu dan loyo melayani Tuhan. Kalau sudah menikah, seringkali anak yang membuat loyo melayani Tuhan. Waktu anak kecil mulai layu melayani Tuhan. Anak sudah besar lalu berulah, tambah layu tambah loyo. Makanya Paulus katakan lebih baik tidak menikah, itu rohani paling tinggi. Jangan dihina orang yang tidak menikah. Justru itu orang yang rohaninya paling tinggi, tidak semua orang bisa begitu, dia bisa memusatkan perhatiannya kepada Tuhan.

 

Sore ini buktikan kita sidang mempelai wanita Tuhan, tidak pernah loyo dan layu melayani Tuhan. Apapun persoalan yang dihadapi, semangat terus melayani Tuhan sampai garis akhir. Maka ketika Tuhan Yesus datang, tangan Tuhan meninggikan kita ke awan-awan yang permai bertemu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar