20231119

Kebaktian Umum, Minggu 19 November 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 13:11-14 (Perikop: Binatang yang keluar dari dalam bumi)

13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.

13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.

13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

 

Di sini mengenai penampilan nabi palsu. Penyesatan yang dilakukan oleh nabi palsu. Dalam Injil Markus bukan hanya nabi palsu tetapi juga mesias palsu. Ini yang sedang terjadi sekarang ini, tampil nabi palsu dan mesias palsu mengadakan tanda-tanda dan mujizat. Dengan tanda palsunya menyesatkan gereja Tuhan. Bahkan bukan hanya menyesatkan gereja Tuhan umum tetapi sampai orang-orang pilihan.

Markus 13:21-22

13:21 Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau: Lihat, Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.

13:22 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan.

 

Orang-orang pilihan adalah orang yang sudah dalam pengajaran. Manusia dipanggil lewat Firman penginjilan, kemudian dipilih dan disucikan lewat Firman pengajaran. Sasaran yang mau disesatkan itu orang-orang pilihan, itulah bintang-bintang yaitu pelayanan Tuhan khusus mau diseret oleh ekor naga sampai jatuh.

 

Bagaimana kita bisa tahu mana Mesias yang benar dan mana Mesias palsu sementara dia menyampaikan Firman Tuhan? Kita lihat Mesias yang benar itu seperti apa.

Yohanes 4:15-18,25-26

4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."

4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,

4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

4:25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."

4:26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."

 

Mesias yang benar membenahi nikah. Jadi nabi palsu dan mesias palsu wujudnya sekarang adalah ajaran yang menggampangkan soal nikah. Hal ini menimbulkan kerusakan nikah yaitu kejatuhan di awal nikah. Pendetanya saja jatuh! Ngeri sekali keadaan sekarang ini. Kemudian kawin campur, kawin cerai, sampai kawin mengawinkan. Sudah bebas tanpa surat, tanpa catatan sipil, kumpul-kumpul saja.

 

Sementara nikah kita manusia ini menjadi prioritas Tuhan untuk diperbaiki sebab dari semua ciptaan Tuhan, nikah itu adalah ciptaan yang sungguh amat baik. Ketika setan merusaknya dalam Kejadian pasal 3, Tuhan memulai proses memperbaiki nikah itu sampai sekarang ini.

Kejadian 1:26-28,31

1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

 

Nikah manusia sudah dirusak setan lewat dosa, ini yang mau Tuhan perbaiki. Supaya nikah yang sudah diperbaiki bisa dibawa masuk pada nikah yang rohani, nikah yang sempurna antara Yesus Mempelai Pria Sorga dengan kita gereja yang sempurna, mempelai wanitaNya. Setelah itu dikembalikan ke Firdaus, kerajaan 1000 tahun damai. Sebagaimana dulu nikah manusia yang pertama ditempatkan di taman Eden, nikah kita yang sempurna juga akan dibawa ke Firdaus, kerajaan 1000 tahun damai. Dan sesudah itu kita berpindah ke langit dan bumi yang baru, kerajaan sorga yang kekal, Yerusalem yang Baru.

 

Berarti kalau nikah kita tidak mau diperbaiki, mudah sekali disesatkan oleh setan. Baik lewat ajaran palsu, juga melalui gosip-gosip dan hasutan-hasutan. Saya lihat dalam pelayanan saya di penggembalaan, orang-orang yang tidak mau nikahnya diperbaiki gampang sekali termakan hasutan dan termakan gosip sehingga ikut mengata-ngatai gembala.

Ketika Yesus datang pertama kali, mujizat yang pertama kali Yesus lakukan adalah di dalam pesta nikah. Ini membuktikan bahwa nikah kita manusia menjadi sasaran utama Tuhan untuk diperbaiki, tinggal mau atau tidak.

 

Yohanes 2:11 (Perikop: Perkawinan di Kana)

2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

 

Kita pelajari keadaan nikah yang rusak itu seperti yang digambarkan dalam perkawinan di Kana ini. Keadaan nikah yang dirusak oleh setan adalah kekurangan air anggur, bahkan kehabisan air anggur.

Yohanes 2:3,6-7

2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."

2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.

2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.

 

Kekurangan sampai kehabisan air anggur. Yang ada hanya air dalam tempayan untuk membasuh kaki menurut adat istiadat orang Yahudi, bahkan tempayan itu kosong. Artinya

1.      Keadaan nikah itu kelihatan bersih, kelihatan teratur rapi oleh adat istiadat, tetapi hanya kelihatan di bagian luar saja! Di dalam hatinya kotor, penuh dengan keinginan jahat dan keinginan najis sebab tanpa Firman pengajaran!

2.      Suasana nikah hanya kepuasaan daging dan dunia di dalamnya yang semuanya hanya tipuan dan hampa. Mungkin pernikahannya wah, bulan madunya wah, rumahnya hebat, tetapi semua itu hanya kepuasan daging yang menipu dan hampa sehingga mengarah kepada dosa kawin mengawinkan. Begitu dia tidak puas selingkuh, ganti yang lain.

 

Waktu pertama menikah punya rumah mewah dan lain-lain, puas, dia jadi menantu idaman. Begitu usahanya bangkrut, hilang kepuasannya lalu cari yang lain. Akibatnya nikah menjadi tawar, tidak ada air anggur. Kalau nikah itu hanya bersih teratur karena diatur adat istiadat manusia tanpa Firman, kemudian hanya kepuasaan daging yang dicari di dalamnya, nanti tawar! Kaum muda di masa pacaran dan tunangan cari apa? Cuma mau lihat gantengnya atau cantiknya, lihat kaya, lihat ijazahnya dan lain-lain, tidak lihat yang rohani, nanti masuk nikah tawar! Ganteng-ganteng serigala, cantik-cantik ular beludak, jadinya tawar! Kalau dibiarkan terus bisa kecut, asam, bisa pahit dan perceraian terjadi.

 

Jadi kaum muda menikah itu bukan melihat yang jasmani, yang utama yang rohani. Kalau lihat yang rohani Tuhan kasih yang terbaik.

 

Bagaimana supaya nikah tertolong, nikah terselamatkan, nikah yang rusak bisa diperbaiki sehingga bisa masuk nikah yang rohani?

Yohanes 2:2

2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.

 

Supaya nikah kita tertolong, terselamatkan, kaum muda mungkin masa pacaran dan tunangannya sudah hancur-hancuran dan bisa diperbaiki maka harus undang Yesus dalam kehidupan nikah kita.

 

Praktek mengundang Yesus masuk dalam nikah kita:

1.      Yohanes 2:6-7

2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.

2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.

 

Air harus dimasukan di dalam 6 tempayan. Bicara air itu gambaran bangsa-bangsa.

Wahyu 17:1,15

17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.

17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

 

Air itu gambaran kita bangsa kafir, manusia daging. Masukan dalam tempayan, artinya harus dibendung daging kita ini di dalam penggembalaan. Jangan biarkan bergerak bebas. Kalau bergerak bebas maka pelacur yang duduk di situ, Babel! Maka nikah itu hancur tidak terselamatkan. Kalau dibendung ada harapan ditolong, tidak bisa diduduki Babel.

                         

Jadi praktek pertama mengundang Yesus masuk dalam hidup kita adalah kita bangsa kafir harus masuk kandang penggembalaan, harus tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Tekuni ini supaya daging kita diikat, daging tidak liar, tidak ke sana kemari mengikuti maunya.

a)      Meja roti sajian, menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, di situ kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan perjamuan suci. Daging kita diikat dengan tali Firman. Jadi geraknya sesuai Firman, bukan mengikuti maunya daging kita. Begitu mau mengikuti daging, kencangkan lagi tali Firmannya.

 

b)      Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita diikat dengan tali Roh Kudus, Roh Kudus yang menuntun. Roh Kudus itu menuntun pada seluruh kebenaran. Kalau diterapkan dalam nikah, seluruh kebenaran itu mulai dari permulaan nikah, perjalanan nikah sampai akhir nikah semua benar karena tali Roh Kudus, tuntunan Roh Kudus. Permulaan nikahnya benar, perjalanan nikahnya benar, sampai akhirnya menjadi Mempelai Wanita Tuhan, benar semua.

Yohanes 15:13

15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

 

Kaum muda masuk nikah yang benar, jangan main-main.

 

c)      Mezbah dupa emas, ketekunan dalam doa penyembahan, kita diikat dengan tali kasih. Kasih itu yang menyatukan dan menyempurnakan. Kalau sudah diikat dengan tali kasih maka nikah itu bisa satu untuk menuju pada kesempurnaan.

Kolose 3:14

3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

 

Yang tercerai berai ayo tekuni 3 macam penggembalaan, nanti Tuhan menolong. Kalau sudah diikat dengan tali Firman, Roh Kudus dan kasih Allah itu berarti sudah aman pasti Tuhan tolong. Undang Yesus dalam nikah kita. Bagaimana caranya? Bawa hidup kita tergembala, suami, isteri, anak tergembala. Kalau ada yang sudah tidak tergembala, harus digumuli, dinasihati, didoakan, jangan dibiarkan! Yesus ada dalam nikah kita, yang kehabisan air anggur, kembali air anggurnya. Yang sudah pahit tidak sampai cerai, kembali manis.

 

Kalau tidak tergembala, daging tidak dibendung, daging liar maka perempuan Babel akan menguasai kita dalam wujud:

a)      Dosa kenajisan!

Wahyu 17:4-5

17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

 

Dosa kenajisan = dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan.

 

b)      Kalau sudah ada dosa kenajisan pasti ada kebencian! Tadi dikatakan mabuk oleh darah orang-orang kudus. Berarti orang kudus dibunuh dan diminum darahnya. Ada roh kebencian di dalamnya terutama benci kepada orang yang mau disucikan. Kalau kita mau disucikan jangan heran kalau dibenci tetapi jangan bereaksi daging, diam saja.

 

c)      Hanya mencari kemakmuran dan hiburan jasmani.

Wahyu 18:7

18:7 berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.

 

Para orang tua, anak itu bukan investasi, dikasih kepada orang kaya supaya kita nikmati juga kekayaannya, jangan! Anak diarahkan untuk masuk nikah yang benar, jangan lihat kayanya.

 

Babel ini ajaran palsu yang memanjakan daging. Dia tidak merasa janda, dia merasa masih punya suami, artinya dia merasa masih punya hubungan dengan Yesus sebagai kepala, sebagai suami. Dia merasa masih dipakai, padahal sesungguhnya dia janda, putus hubungan dengan Yesus sebagai kepala, sebagai suami.

Yesaya 47:7-9

47:7 Katamu tadinya: "Untuk selama-lamanya aku tetap menjadi ratu!" sedang engkau tidak menyadari dan tidak memikirkan kesudahan semuanya itu.

47:8 Oleh sebab itu, dengarlah ini, hai orang yang hidup bermanja-manja, yang duduk-duduk dengan tenang, yang berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku! Aku tidak akan jadi janda dan tidak akan menjadi punah!"

47:9 Kedua hal itu akan menimpa engkau dalam sekejap mata, pada satu hari juga. Kepunahan dan kejandaan dengan sepenuhnya akan menimpa engkau, sekalipun banyak sihirmu dan sangat kuat manteramu.

 

Dari sekian banyak yang ditampung hanya 6 tempayan. Berarti itu suatu pilihan. Kalau kita bisa tekun dalam 3 macam ibadah pokok, bisa diikat dengan tali Roh Kudus, tali Firman dan tali kasih Tuhan, itu adalah pilihan Tuhan. Sebagai gembala yang saya hadapi adalah orang-orang pilihan Tuhan, tidak boleh saya main-main, layani dengan sungguh-sungguh. Kita mendapat kasih karunia Tuhan, tidak semua orang mau tergembala. Tidak usah seluruh dunia, orang di Tentena ini saja yang mau tergembala dalam Firman pengajaran hanya berapa yang mau tergembala. Karena memang dasarnya tabiat bangsa kafir itu mau bebas seperti air laut.

 

Orang Yahudi di Timur Tengah saja sekalipun belum mengenal Yesus tetapi ajaran mereka itu mereka taati, ibadah mereka sungguh-sungguh. Tetapi kita bangsa kafir maunya bebas. Kalau kita bisa tergembala sampai saat ini berarti kita orang pilihan Tuhan yang mendapat kasih karunia Tuhan. Semoga kita semua adalah orang pilihan Tuhan, jangan keluar dari kasih karunia Tuhan.

 

Saya cemburu melihat anak-anak muda dan remaja bisa tergembala dan melayani Tuhan, karena mengingat masa muda saya dulu yang tidak tergembala. Coba kalau dulu saya tergembala, mungkin sekarang sudah lebih hebat lagi dipakai Tuhan. Dulu ke sana kemari, maunya bebas daging. Tetapi kemurahan Tuhan bisa masuk dalam tempayan.

 

Ayo tergembala, jangan biarkan daging ini mau bebas. Nanti kita menuai dampak dan akibat yang begitu buruk kalau mau bebas dagingnya.

 

2.      6 tempayan itu bicara manusia daging, diisi air. Air bicara Firman pengajaran. Jadi praktek kedua adalah manusia daging ini harus diisi dengan air Firman pengajaran yang benar. Terutama suami dan isteri lebih dahulu. 6 tempayan kalau dibagi 2 menjadi 3 tempayan. 3 tempayan pertama suami dengan tubuh, jiwa dan roh. 3 tempayan kedua isteri dengan tubuh, jiwa dan roh.

 

Suami dan isteri dulu yang diisi dengan air Firman pengajaran yang benar baru bisa menjadi teladan bagi anak-anak. Mau jadi teladan kesucian bagaimana kalau orang tuanya tidak tergembala. Mungkin secara jasmani bisa memberi nafkah, bisa menyekolahkan anaknya, bisa kuliahkan anaknya setinggi-tingginya, tetapi kalau tidak jadi teladan dalam hal tergembala dan disucikan, semua itu sia-sia.

 

Jadi tekun dalam 3 macam ibadah itu sudah baik dan harus kita lakukan. Namun harus ditambah lagi, kita harus diisi dan disucikan oleh air hujan Firman pengajaran yang benar. Dalam penggembalaan doa kita selalu supaya Tuhan curahkan hujan Firman pengajaran.

Zakharia 10:1

10:1 Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikan-Nya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.

 

Hujan itu Firman pengajaran, mintalah hujan Firman pengajaran.

Ulangan 32:1-2

32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.

32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

 

Zakharia 10:2

10:2 Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala.

 

Minta supaya Tuhan curahkan air hujan Firman pengajaran supaya tempayan-tempayan manusia daging ini bisa diisi air Firman pengajaran. Diisi itu berarti bagian dalam. Penyucian itu mulai dari bagian dalam, mulai dari hati dan pikiran disucikan baru seluruh hidup kita disucikan. Kenapa kita harus minta air hujan Firman pengajaran yang deras, apa tujuannya? Untuk menghindarkan kita dari ibadah palsu yang hanya menghibur daging. Diisi mimpi-mimpi, nubuatan-nubuatan, artis dan sebagainya yang menghibur daging.

 

Jawaban Tuhan atas permintaan gereja adalah Tuhan kirim awan pembawa hujan. Siapa awan pembawa hujan? Itulah hamba Tuhan yang benar tahbisannya dan melayani Tuhan sungguh-sungguh. Tuhan utus untuk menyampaikan isi hati Tuhan kepada jemaat, hamba Tuhan yang penuh muatan air hujan Firman pengajaran.

 

Ada awan yang kosong yang ditiup angin ke sana kemari. Ada hamba Tuhan tidak punya muatan Firman, jadi gampang ditiup ke sana kemari oleh angin pengajaran palsu.

Yudas 1:12

1:12  Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.

 

Salah satu ciri awan yang tidak berair adalah melayani untuk kepentingan perutnya. Ayo bawalah hidup kita untuk tergembala dan diisi dengan Firman pengajaran. Kalau ada awan bermuatan air diutus melayani kita, hargailah dan topang dalam doa. Bukan untuk dilawan dan dicerita ke sana kemari kekurangan dan kejelekannya padahal belum tentu benar.

 

Lewat air hujan Firman pengajaran kita mengalami penyucian. Bagian dalam disucikan maka seluruh hidup disucikan. Kalau sudah disucikan pasti diperlengkapi dengan jabatan dan karunia, dipakai oleh Tuhan.

Efesus 4:11-12,7

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

 

Ayat 7 itu  karunia Roh Kudus. Jadi kalau kita sudah mau disucikan, Tuhan pasti perlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Melayani itu dimulai dari dalam nikah. Jabatan sebagai suami, Tuhan berikan karunia untuk melayani sebagai suami. Jabatan sebagai isteri, Tuhan berikan karunia untuk melayani sebagai isteri. Jabatan sebagai anak, Tuhan berikan karunia untuk melayani sebagai anak. Dan nikah itu menjadi nikah yang manis kalau bisa melayani, bukan malah menuntut dilayani.

 

Hubungan nikah itu hubungan hak dan kewajiban, lakukan dulu kewajibannya baru dapat haknya.

I Korintus 7:3-4

7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.

7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

 

Kalau menuntut hak “saya ini isteri, kasihi saya seperti diri sendiri!” tetapi isterinya melawan terus. Mungkin awalnya suaminya bisa tahan-tahan emosi, gigi bergertakan, tetapi karena dilawan terus tidak lama ketupat melayang. Atau suami menuntut haknya “isteri harus tunduk!” tetapi isterinya dikasari terus, dibanting, mungkin tinggal mau patah-patah isterinya. Anak-anak minta ini itu kepada orang tua, seperti si bungsu papanya belum mati sudah minta warisan. Tetapi kewajiban untuk hormat dan tunduk pada orang tua tidak pernah dilakukan. Orang tua mau dihormati oleh anak tetapi kasar kepada anak, sakiti terus hati anak. Kewajiban orang tua mendidik anak sesuai Firman dan jangan membuat hati anak tawar, baru anak menjadi haknya, hormat dan penundukan dari anak dia dapatkan.

 

Jabatan pelayanan dan karunia itu adalah pakaian. Firman itu makanan. Asalkan ada makanan dan pakaian cukuplah.

I Timotius 6:8

6:8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.

 

Kalau ada makanan Firman kita disucikan, ada pakaian pelayanan kita melayani, Tuhan berikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus sehingga kita bisa melayani di rumah dan di gereja, itu sudah cukup untuk memelihara hidup kita, sekarang, masa depan sampai hidup yang kekal. Bukan nanti duit banyak, rumah besar, jabatannya tinggi di dunia, belum tentu! Tetapi kalau punya Firman pengajaran, kita disucikan, ada jabatan dan karunia kita mau melayani, itu sudah cukup memelihara hidup kita sekarang, masa depan sampai hidup kekal dan melindungi dari antikristus. Jangan merasa kalau saya tergembala tidak cukup nanti, tidak dapat ini tidak dapat itu. Kalau tinggalkan penggembalaan, tinggalkan pengajaran, yang tadinya cukup jadi kurang, minus sampai habis!

 

Jangan main-main dengan penggembalaan! Ayo kaum muda, ada makanan ada pakaian, itu sudah cukup memelihara kehidupan kita. Cukup sampai Yesus datang. Jangan tinggalkan Firman pengajaran, jangan lepaskan pelayanan. Yang sudah lepaskan ayo kembali melayani, pakai kembali pakaiannya, jangan sampai diambil orang.

 

3.      Cedoklah. Air yang sudah diisi dalam tempayan dicedok. Jadi air dari 6 tempayan hanya 1 sendok yang dicicipi. Ini menunjukan kepada kita, sudah dalam penggembalaan masih terjadi penyaringan dan pemisahan. Pemisahan apa yang terjadi di sini? Kehidupan yang tetap air, yaitu kehidupan yang tidak berubah dan kehidupan yang sudah menjadi air anggur/ kehidupan yang berubah. Jadi dalam penggembalaan ada yang berubah, ada yang tidak berubah. Biarlah kita semua menjadi bagian yang berubah.

 

Lihat saja murid-murid Yesus, semua tergembala, gembalanya Yesus langsung, tetapi ada yang tidak berubah, Yudas tidak berubah, dia binasa! Petrus sempat merosot tetapi bisa berubah. Murid-murid yang lain juga sempat merosot tetapi bisa berubah. Jadi terjadi penyaringan dan pemisahan. Orang yang tidak berubah ini hanya menyelusup. Mereka menyalahgunakan kasih karunia, sudah dapat kesempatan dengar Firman pengajaran, sudah dapat kesempatan tergembala tetapi dia hanya main-main.

Yudas 1:4

1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Ini awasan bagi kita, ada yang menyelusup. Kalau dibaca ini orang-orang yang telah lama, bukan orang baru. Ini jadi awasan bagi orang-orang yang lama, jangan jadi yang terkemudian, terus sampai garis akhir. Termasuk kami yang tinggal di pastori, orang-orang lama. Jangan sampai kita ditentukan untuk dihukum. Kita menikmati ayapan Allah tetapi hanya menyelusup dalam penggembalaan sampai akhirnya dihukum oleh Tuhan.

 

Kalau tergembala sungguh-sungguh dan mau disucikan pasti bisa berubah. Jadi tidak ada yang tidak bisa berubah, semua bisa berubah! Saya tempramen tetapi bisa berubah.

 

Pertanyaannya siapa yang tidak berubah? Tadi dikatakan ada 6 tempayan untuk pembasuhan menurut adat istiadat orang Yahudi. Adat istiadat itu kebiasaan. Jadi yang tidak berubah adalah orang yang tergembala tetapi hanya kebiasaan, bukan kebutuhan.

 

Siang hari ini bawalah nikah kita dalam penggembalaan, isi dengan Firman pengajaran yang benar. Itu berarti kita sedang mengundang pribadi Yesus dalam nikah kita, yang rusak, yang hancur dan pahit bisa diperbaiki semuanya.

 

Apa yang diubahkan?

a)      Yohanes 2:3

2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."

 

Kekurangan air anggur tetapi dibilang habis. Ini tabiat kuatir. Banyak kali nikah jadi pahit karena kuatir. Suami kuatir tidak bisa memenuhi kebutuhan isteri dan anak-anak sehingga kerja di luar, akhirnya tinggalkan isteri bertahun-tahun sehingga masuklah orang ketiga. Alkitab katakan suami isteri boleh pisah sementara waktu untuk berpuasa.

I Korintus 7:5

7:5 Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.

 

I Corinthians 7:5

7:5 Defraud ye not one the other, except it be with consent for a time, that ye may give yourselves to fasting and prayer; and come together again, that Satan tempt you not for your incontinency.

 

Kekuatiran ini yang sering membuat nikah jadi pahit. Kalau sudah kuatir pasti membesar-besarkan masalah. Yang masalah sepeleh jadi besar, yang besar jadi perang dunia. Tetapi kalau tergembala, bisa menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan.

I Petrus 5:7 (Perikop: gembalakanlah kawanan domba)

5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.

 

Orang yang tergembala bisa menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan sehingga masalah besar menjadi kecil, masalah kecil dihilangkan lewat kuasa Firman penggembalaan.

 

b)      Yohanes 2:5

2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"

 

Ayat 2 ini bicara tentang ketaatan. Jadi yang kedua diubahkan tabiat tidak taat menjadi taat pada Firman apapun resikonya. Ini beresiko, air dalam tempayan untuk cuci kaki dibawa kepada pemimpin pesta. Kalau seandainya tidak jadi anggur lalu ditanya pemimpin pesta air dari mana itu? Air cuci kaki. Pasti marah dan dia dipecat! Untuk taat pada Firman memang beresiko. Kadang tidak bisa taat karena gunakan logika pikiran daging kita. Kita bilang mana bisa! Yesus bilang cedok bawa kepada pemimpin pesta, kita bilang jangan dulu, nanti saya dipecat, ini air cuci kaki! Kalau pakai logika tidak terjadi mujizat, tidak tertolong. Tanggalkan semua itu untuk bisa menerima Firman. Firman kita terima dengan iman. Iman lebih tinggi dari logika. Kalau iman bisa menerima maka logika juga bisa menerima Firman.

 

Taat saja maka mujizat pasti terjadi. Lihat saja contoh-contoh dalam Alkitab. Abraham persembahkan anakmu di atas gunung Moria, Abraham taat mujizat terjadi. Di atas gunung Tuhan disediakan, dia bertemu dengan Yehova Jireh. Musa seberangi laut Teberau, dia berangkat dan terbelah laut. Janda di Sarfat “buatkan bagiku sepotong roti kecil, setelah itu baru buat bagimu dan anakmu. Sesungguhnya minyak dan tepung itu tidak akan habis” dia taat dan mujizat terjadi. Kalau taat mujizat terjadi, kalau tidak taat tidak tahu apa yang terjadi. Ayo belajar untuk taat pada Firman, mujizat pasti terjadi. Jangan pakai logika, pakai iman.

 

c)      Yohanes 2:9

2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu — dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya — ia memanggil mempelai laki-laki,

 

Mengecap itu dengan lidah, ini lidah yang diubahkan. Kalau kita tergembala sungguh-sungguh maka tabiat kuatir diubahkan menjadi menyerah sepenuh, tabiat tidak taat menjadi taat dan lidah yang tadinya kotor, lidah yang tadinya banyak berkata sia-sia, suka gosip dan fitnah serta bersungut-sungut diubahkan menjadi berkata-kata yang baik, bisa bersaksi, menyembah memuliakan Tuhan.

Efesus 4:29

4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

 

Kadangkala dalam rumah tangga lidah ini membuat pertengkaran. Biasanya suami tidak mengerti, isteri sudah capek- capek, suami ngomong saja sembarang sampai isteri tersinggung. Ayo bawa hidup kita dalam penggembalaan supaya lidah kita diubahkan, bisa mengucap syukur, bersaksi, menyembah memuliakan Tuhan, perkataan-perkataan yang menjadi berkat, sampai suatu saat tidak salah lagi dalam perkataan, itulah orang yang sempurna.

 

Yang pertama merasakan manisnya air anggur itu adalah lidah. Jadi lidah ini yang menentukan manis tidaknya nikah kita. Coba periksa, kenapa nikah sampai sekarang pahit asam terus. Lidahnya bagaimana? Salah sedikit isteri langsung kaki 4, kaki pendek, kaki panjang, binatang hutan semua disebutkan. Semakin suci perkataan kita, semakin manis nikah kita, air anggur baru melimpah di dalam nikah kita. Kalau sekarang selain di mulut, perkataan itu ada di jari, di jempol. Tidak puas di mulut, di jempol, status di media sosial dan lain-lain. Coba kalau kelakuan suaminya atau kelakuan isterinya di upload di media sosial lalu dibaca suami atau isterinya, apakah tidak malu? Malah jadi tambah bertengkar.

 

Kadang juga tidak sadar di mimbar kesaksian kekurangan pasangan kita diungkap di situ. Saksikan saja keubahan hidup kita, jangan kait-kaitkan dengan orang lain terutama sesama dalam rumah tangga.

 

Ketika sudah tidak salah dalam perkataan maka kita sempurna, itu puncak kemanisan, nikah jasmani bisa masuk nikah yang rohani.

Yakobus 3:2

3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

 

3 hal ini dulu dibaharui sampai mulut. Hatinya tidak kuatir lagi, hatinya hati yang taat, mulutnya mulut yang baik, perkataan yang baik. Hasilnya:

a)      Air menjadi air anggur. Artinya Tuhan mampu menghapus kemustahilan. Jangan putus asa, jangan kecewa, jangan pesimis kalau menghadapi nikah yang sampai sekarang masih pahit. Mungkin nikahnya sudah rusak, sudah mustahil diperbaiki, mungkin suami atau isteri sudah mau tinggalkan, tidak mau lagi sama-sama. Tetapi kalau kita mau tergembala, mau disucikan dan dibaharui, maka nikah yang rusak bisa diperbaiki dan pulih kembali. Saya melayani di Tonusu, Diora dan Tentena tidak ada yang nikahnya baik-baik, semua nikahnya bermasalah, tetapi lewat Firman penggembalaan bisa diperbaiki.

 

Yang tergembala jarak jauh mungkin menghadapi nikah yang tercerai, terpisah, pahit, tidak ada yang mustahil. Bawa dulu hidup kita tergembala, diisi Firman, disucikan, dibaharui maka semua bisa diatasi. Yesus Gembala baik sanggup menghapus kemustahilan. Mungkin siang ini Tuhan belum menolong, tetapi yakin Yesus menolong tepat pada waktunya.

 

b)      Yohanes 2:10

2:10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

Rumus nikah dunia itu baik menjadi kurang baik. Waktu pertama kali menikah bulan madu, madunya banyak. Begitu lama perjalanan nikahnya madunya habis tinggal tawonnya yang ada, saling menyengat. Tetapi nikah Kristen yang tergembala dan disucikan, semakin lama nikah itu semakin baik, semakin indah. Sampai yang paling baik dan terindah ketika kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Yesus sumber air anggur yang manis dalam nikah kita. Undang Yesus masuk dalam nikah kita, bawa diri kita, pribadi kita, keluarga kita tergembala dalam binaan Firman pengajaran, disucikan dan dibaharui, maka Yesus Gembala baik memperbaiki semuanya. Yang rusak, yang pahit, jadi baik, jadi manis, sampai sempurna.

 

Untuk memberikan air anggur yang manis kepada kita, di kayu salib Yesus rela meneguk air anggur asam bercampur empedu. Disodorkan ke mulut Yesus dan ketika Yesus meneguknya, Dia berkata sudah selesai. Semoga siang ini perkataan Yesus menjadi nyata dalam nikah kita “sudah selesai”. Masalah apapun sudah selesai, kembali menjadi baik, kembali menjadi manis, sampai yang termanis kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Yohanes 19:28-30

19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"

19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Kalau sekarang belum ditolong, jangan dulu putus asa dan kecewa. Tetap tergembala dan terus tergembala, tekuni, terus disucikan. Tidak tersembunyi kuasa Tuhan, Dia mampu menolong. Nikah orang lain ditolong maka nikah kita juga pasti ditolong tepat pada waktunya.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar