20231126

Kebaktian Umum, Minggu 26 November 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 13:11-15 (Perikop: Binatang yang keluar dari dalam bumi)

13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.

13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.

13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

 

Binatang yang keluar dari dalam bumi, ini menunjuk nabi palsu yang bekerja sama dengan antikristus untuk menyesatkan manusia. Bukan hanya manusia umumnya, bahkan dia mau menyesatkan orang-orang pilihan.

Markus 13:21-22

13:21 Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau: Lihat, Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.

13:22 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan.

 

Alkitab mencatat banyak orang yang dipanggil, orang yang dipanggil adalah orang yang percaya kepada Yesus, mau menerima Yesus sebagai Juruselamat lewat menerima Firman penginjilan. Banyak yang dipanggil sedikit yang dipilih, orang yang dipilih adalah orang yang mau disucikan dan dibaharui lewat pekerjaan Firman pengajaran. Yang mau disesatkan di sini sasaran utamanya adalah orang-orang pilihan, orang-orang yang sudah berada pada pengajaran. Antikristus dan nabi palsu menyesatkan lewat ajaran sesat dan mujizat-mujizat atau tanda-tanda secara jasmani. Dan sifatnya adalah memaksa. Jadi bisa dilihat kalau persekutuan yang benar berdasarkan Firman pengajaran yang benar, itu terjadi secara wajar. Kalau persekutuan yang palsu yang ajarannya palsu sifatnya memaksa, ancam mengancam. Tujuannya apa? Memaksa orang-orang pilihan untuk menyembah antikristus, semua orang yang tidak mau menyembah antikristus dibunuh.

 

Akibatnya kalau sudah menyembah antikristus:

Wahyu 13:8; 19:20-21

13:8  Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

19:20 Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang. 

19:21 Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.

 

Akibatnya nama tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sehingga binasa bersama dengan antikristus dan nabi palsu. Jadi ikut Yesus bukan hanya melihat tanda-tanda yang jasmani, bukan itu yang utama. Kalau mengikut Yesus karena melihat tanda-tanda yang jasmani bisa disesatkan sehingga menyembah antikristus dan binasa bersama antikristus.

 

Salah satu tanda yang dahsyat dari antikristus dan nabi palsu adalah menurunkan api dari langit. Nabi palsu, namanya saja palsu jadi dia suka meniru. Dalam Perjanjian Lama di zaman Musa Tuhan menurunkan api dari langit, dalam Perjanjian Baru Roh Kudus turun juga bagaikan api. Antikristus dan nabi palsu juga meniru. Supaya kita tidak disesatkan maka kita harus memperhatikan api yang sesungguhnya dari sorga, dari Tuhan seperti yang pernah dilakukan oleh Musa.

Keluaran 3:1-3

3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"

 

Di sini Musa melihat ada nyala api di tengah-tengah semak duri tetapi semak durinya tidak terbakar. Berarti apinya dari sorga sehingga semaknya tidak terbakar. Kalau api dari dunia semaknya sudah habis terbakar. Semak atau kayu menunjuk kita manusia daging. Ingat waktu Yesus mau disalibkan, Dia memikul kayu salib, kemudian para perempuan menangisi Yesus. Yesus katakan kalau saja mereka memperlakukan Aku kayu hidup seperti ini apalagi kayu yang mati. Jadi kayu menunjuk kita manusia daging. Kemudian dikatakan semak duri. Waktu Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Adam dikutuk Tuhan “engkau akan mencari rezekimu dari tanah tetapi yang dihasilkan adalah semak duri dan onak”. Jadi duri menunjukan kutukan dosa. Kalau digabungkan semak duri adalah manusia daging yang berdosa yang ada dalam kutukan dosa, sehingga harus binasa dalam api penghukuman Tuhan.

 

Tetapi syukur kepada Tuhan ada nyala api sorga pada semak duri dan semaknya itu tidak terbakar. Ini menunjukan kepada kita sekarang, kita manusia daging yang berdosa ini mau disucikan lewat nyala api sorga. Musa katakan itu pemandangan yang hebat kalau kita mau disucikan oleh nyala api sorga, itu mujizat terbesar.

 

Sekarang kita belajar pengertian rohani nyala api pada semak duri.

1.      Allah berada di tengah-tengah manusia berdosa untuk menyelamatkan manusia berdosa. Itu yang kita peringati hari-hari terakhir ini di bulan-bulan penghujung tahun ini.

 

Ulangan 4:24

4:24  Sebab TUHAN, Allahmu, adalah api yang menghanguskan, Allah yang cemburu.

 

Tuhan itu api yang menghanguskan. Kalau dalam Mazmur 84:12 dikatakan Allah itu matahari, matahari itu api. Semak duri itu menyala tetapi tidak terbakar. Artinya Tuhan ada di antara manusia untuk menyelamatkan manusia dalam wujud pribadi Yesus. Jadi pribadi Yesus itu adalah api yang turun dari sorga, yaitu api Firman, api Roh Kudus dan api kasih Allah yang lahir menjadi manusia yang tidak berdosa, untuk menyelamatkan kita manusia yang berdosa. Kalau lahir itu berarti dari kandungan ibu. Kenapa harus lahir? Karena Tuhan mau menyelesaikan dosa-dosa manusia mulai dari akarnya, mulai dari kandungan. Jadi secara tuntas! Kalau tanaman itu biarpun sudah diparas, dipangkas tetapi kalau akarnya masih ada, masih bisa tumbuh lagi. Raja Daud katakan “aku dikandung di dalam dosa” jadi Tuhan mau menyelamatkan manusia dari akarnya, sejak dari kandungan.

 

Yesus itu api Firman.

Yohanes 1:1,14

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

 

Yesus juga api Roh Kudus yang lahir menjadi manusia tidak berdosa.

Matius 1:20-21

1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

 

 

Yesus juga api kasih Allah.

Yohanes 3:16

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 

Ini merupakan pemandangan yang hebat, mujizat terbesar dalam Alkitab, Allah lahir menjadi manusia sama seperti kita, tetapi Dia tidak berdosa. Yesus lahir sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa dan Dia mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita manusia berdosa. 2000 tahun lalu Yesus telah datang, sekarang kita tidak melihat wujud api itu, tidak melihat lagi wujud Yesus, tetapi pekerjaan penyelamatan itu biarlah kita alami dan rasakan. Bukan cuma sekedar disebut orang Kristen tetapi biarlah sungguh-sungguh pekerjaan penyelamatan, pekerjaan penebusan itu kita alami.

 

Proses mengalami penyelamatan dan pekerjaan penebusan.

a)      Kisah Para Rasul 2:36

2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

 

Tahu dengan pasti siapa Yesus = iman atau percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan satu-satunya Juruselamat. Tidak usah bicara orang di luar Kristen, ada aliran Kristen yang mengatakan Yesus itu bukan Tuhan, Dia adalah orang suci, seorang nabi.

 

b)      Kisah Para Rasul 2:37-38

2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

 

Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Manusia berdosa itu terpisah dari Tuhan.

Yesaya 59:1-2

59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

 

Manusia berdosa terpisah dengan Tuhan, jauh dari Tuhan. Kalau dibiarkan jaraknya dengan Tuhan semakin lebar, kalau diteruskan jadi sejauh sorga dan neraka. Bertobat itu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Tidak peduli sejauh apa kita sudah terlalu jauh dari Tuhan, kalau mau bertobat masih bisa kembali kepada Tuhan.

 

Si bungsu sudah pergi ke negeri jauh tetapi dia mau kembali kepada bapanya. Bapanya melihat dia dari jauh, bapanya datang menyongsong dia. Jadi jarak yang jauh itu dipangkas oleh Tuhan. Dia kembali, bapanya juga datang kepadanya.

 

Berhenti berbuat dosa kembali kepada Tuhan. Waktu kita sekarang ini bukan untuk menambah dosa, tetapi untuk berhenti, stop berbuat dosa. Ayo kembali kepada Tuhan. Yang sudah jatuh, ayo kembali, masih ada kesempatan. Jangan tunggu jaraknya sudah jauh sekali sehingga tidak bisa kembali dan binasa.

 

c)      Lahir baru lewat baptisan air yang benar dan baptisan Roh Kudus yang benar. Menghasilkan hidup dalam kebenaran. Roh Kudus menuntun kita pada seluruh kebenaran.  

Yohanes 16:13

16:13  Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

 

Bukti orang yang lahir baru lewat baptisan air yang benar dan baptisan Roh Kudus yang benar, dia bisa hidup dalam kebenaran. Kalau bisa hidup dalam kebenaran itulah pemandangan yang hebat, mujizat yang besar. Bisa hidup benar itu mujizat. Di sekolah semua nyontek tetapi kita tidak menyontek, itu mujizat. Semua korupsi tetapi kita tidak korupsi, itu mujizat. Semua ngomong yang tidak benar dalam pergaulan tetapi kita tidak mau ikut-ikutan, kita tetap bicara yang benar, itu adalah mujizat. Bisa bertahan pada yang benar itu mujizat.

 

2.      Manusia yang sudah selamat harus mengalami penyucian oleh api sorga. Kesucian itu adalah buah dari kebenaran yang sudah diuji. Dalam Tabernakel benar itu masih halaman, sesudah itu harus meningkat pada kesucian itulah ruangan suci, untuk kelak bisa mencapai puncak rohani, yaitu kesempurnaan, ruangan maha suci.

 

Lalu pertanyaannya, di mana kita disucikan oleh api sorga? Musa melihat nyala api Sorga di semak belukar ketika sedang menggembalakan kambing domba Yitro. Jadi di mana kita disucikan oleh api sorga? Di dalam penggembalaan. Sesudah 3.000 orang dibaptis, mereka yang telah dibaptis ini bertekun dalam 3 macam ketekunan.

Kisah Para Rasul 2:41-42

2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

3 macam ketekunan:

a)      Ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti (meja roti sajian) = ketekunan dalam Firman pengajaran dan perjamuan suci. Di situ kita disucikan oleh api Firman.

b)      Ketekunan dalam persekutuan (pelita emas) = ketekunan dalam ibadah raya. Di situ kita disucikan oleh api Roh Kudus.

c)      Ketekunan dalam doa (mezbah dupa emas) = ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Di situ kita disucikan oleh api kasih Allah.

 

Kita bisa tekun dalam 3 macam ibadah dan mengalami penyucian itu mujizat! Bisa tekun melayani dalam 3 macam ibadah pokok itu mujizat. Tidak usah kita kejar-kejar mujizat secara jasmani.

 

Disucikan lewat api Firman, Roh Kudus dan kasih itu berarti 3 kali disucikan. Mengapa? Karena kita manusia daging terdiri dari 3 yaitu tubuh, jiwa dan roh. Jadi perlu 3 macam ibadah pokok untuk penyucian tubuh, jiwa dan roh kita, penyucian seluruh hidup kita. Hidup manusia itu terdiri dari 3 dimensi waktu, masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Makanya perlu 3 macam ibadah supaya kita mengalami penyucian masa lalu, masa sekarang dan jerat dosa di masa yang akan datang.

 

Begitu kita tekun dalam penggembalaan, mau disucikan, ingat Yusuf. Begitu dia tekun dalam penggembalaan, mau disucikan maka diberikan jubah yang maha indah. Sekarang Tuhan akan memperlengkapi kita dengan jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Yesus katakan ini pekerjaan yang lebih besar dari yang Yesus lakukan. Yesus datang pertama kali mengerjakan pekerjaan penyelamatan. Sekarang kita dipercayakan pekerjaan yang lebih besar yaitu pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Bisa melayani Tuhan itu mujizat! Contohnya kami paduan suara di Tentena, Tonusu dan Diora. Kalau orang di dunia mau tampil latihannya berjam-jam, berhari-hari. Tetapi kami bukan mau mengentengkan pelayanan, latihan kami tidak sampai 1 jam. Jadi bisa tampil melayani itu mujizat dari Tuhan, bukan bergantung pada keahlian kita tetapi pada kesucian. Bukan pada otak tetapi hati yang disucikan. Kesucian hati itu kesucian seluruh hidup. Banyak halangan yang mau menghalangi kita melayani, kalau kita bisa tetap melayani sampai sekarang ini, itu mujizat. Terus melayani Tuhan sampai garis akhir. Tetapi ingat, kalau kita lalai dalam melayani, itu terkutuk! Duri itu kutukan. Kembali pada semak duri yang akan dibakar. Bukan dengan api Tuhan tetapi dengan api dunia ini.

Yeremia 48:10

48:10  Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!

 

Kalau lalai dalam pekerjaan Tuhan (bagian a) dan lalai dalam penyucian (bagian b, menghambat pedang dari penumpahan darah) maka orang itu kembali menjadi semak duri yang akan dibakar oleh api dunia ini. Dibakar oleh keinginan mata, keinginan daging ini, keangkuhan hidup, sampai akhirnya dibakar oleh api penghukuman Tuhan. Mulai lirik sana lirik sini, keinginan mata, cari pasangan hidup dengan keinginan mata, keinginan daging, keangkuhan hidup, kesombongan sampai tidak butuh Tuhan, itu sudah dibakar oleh api dunia ini. Nanti akan dibakar oleh api penghukuman Tuhan.

 

Jangan lalai, ayo melayani Tuhan lebih giat lagi. Bisa melayani Tuhan itu kemurahan Tuhan, itu mujizat Tuhan. Coba kalau kerja di kantor, yang dibutuhkan minimal S1 atau D3, lalu kita cuma tamatan SMA. Tetapi karena dilihat rajin, bisa mempelajari dengan baik apa yang harus dia kerjakan, akhirnya diterima, itu  kemurahan. Kalau bisa melayani itu mujizat Tuhan, kerjakan pelayanan dengan sungguh-sungguh maka kita berada di dalam tangan Tuhan, jabatan pelayanan tadi itu 5 jarinya Tuhan. Melayani itu bukan membuat susah tetapi kita berada di dalam tangan Tuhan. Tangan Tuhan mampu menyediakan apa yang kita perlukan, tangan Tuhan mampu membuka pintu-pintu apa saja yang tertutup di dunia ini, tangan Tuhan mampu mengangkat, tangan Tuhan mampu melakukan apa saja untuk kita sekalian.

 

Hasil penyucian, dalam Keluaran 3:5 Musa disuruh menanggalkan kasut. Penyucian itu sampai kita bisa menanggalkan kasut atau sepatu. Artinya sampai menjadi seperti bayi yang baru lahir. Tuhan lihat Musa ini sombong. Waktu Musa di Mesir dengan kedudukannya sebagai pangeran, kekayaannya, pendidikannya, dididik di Mesir dia jadi sombong. Mau melayani dengan mengandalkan semua itu malah jadi sombong, dia malah membunuh. Akhirnya Tuhan giring dia di dalam penggembalaan untuk disucikan sampai menjadi seperti bayi yang baru lahir.

 

Praktek bayi yang baru lahir:

a)      I Petrus 2:1-2

2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Praktek pertama buang dosa, sampai fitnah. Itulah dosa perkataan termasuk dusta. Mana ada bayi baru lahir tahu berdusta, atau dengki atau iri. Atau bayi mau melakukan kejahatan, melakukan tipu muslihat, tidak ada!.

 

Dosa itu kejelekan dan kekurangan. Kadangkala kejelekan dan kekurangan itu dipertahankan, yang baik malah dibuang. Saya sudah berbuat ini, berbuat itu, saya mau berhenti dari pelayanan, itu salah! Pelayanan itu pemberian yang baik dari Tuhan. Yang baik dibuang, dosa yang jelek malah dipertahankan. Yang sudah berhenti berbuat dosa karena alasan sudah berbuat ini dan itu, segera buang dosanya dan kembali melayani Tuhan. Pelayanan itu tempat kita di dalam Tubuh Kristus. Kalau membuang pelayanan berarti terbuang dari Tubuh Kristus.

 

b)      Selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani. Itulah bayi, selalu rindu Firman pengajaran yang benar, bahkan menjadi kebutuhan utama. Jadikanlah Firman pengajaran yang benar, Firman penggembalaan sebagai kebutuhan utama kita yang tidak bisa ditukar oleh apapun. Apapun persoalan yang kita hadapi, yang kita utamakan adalah Firman. Pada mulanya adalah Firman, jadi menghadapi segala sesuatu dengan Firman Tuhan. Dosa dibuang maka kita bisa selalu rindu akan Firman Tuhan. Tidak ada lagi keinginan jahat, tidak ada keinginan najis, tidak ada kepahitan, yang ada hanya rindu akan Firman Tuhan.

 

c)      Bayi lahir itu tidak punya apa-apa, sampai sehelai benangpun tidak ada. Itu mengosongkan diri, menghampakan diri.

Ayub 1:20-21

1:20 Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah,

1:21 katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"

 

Ayub punya segalanya tetapi diizinkan semua habis. Ini mengosongkan diri, ada tetapi tidak ada. Sebenarnya orang yang ada ini lalu mau mengosongkan diri, itu sulit. Kalau memang sudah tidak ada, sudah nol, kesempatan besar untuk mengosongkan diri, menghampakan diri, hanya berharap Tuhan saja. Coba bayi baru lahir, sekalipun bayi itu lahir dari keluarga orang kaya, dia tidak akan mungkin menyombongkan dirinya, tetap sama dengan yang kurang kaya. Lahirnya juga sama, tidak punya apa-apa. Mengosongkan diri = tidak sombong, tidak egois.

 

Teladan sempurna adalah Yesus. Yesus memiliki segalanya, punya sorga, tetapi Dia menghampakan diri.

Filipi 3:5-8

3:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

3:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

3:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

3:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Orang sombong itu merampas kemuliaan Tuhan, sebab segala pujian dan hormat hanya bagi Tuhan. Orang sombong itukan mau dipuji, mau dihormati. Egois artinya banyak menuntut hak, semua hanya untuk dirinya. Orang seperti itu tidak akan dipakai Tuhan. Belajar mengosongkan diri. Kalau kita melayani dengan mengosongkan diri, pasti bisa merendahkan diri dan taat pada Firman apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi.

 

Seperti Musa, setelah dia digiring di penggembalaan, akhirnya dia mengalami penyucian. Waktu dia diutus dia tidak berkata memang saya bisa, dia malah berkata siapa aku ini Tuhan, aku orang yang tidak tahu bicara. Padahal dia pangeran di Mesir, diangkat jadi anak puteri Firaun, punya kedudukan, punya kepandaian. Waktu masih di Mesir dia merasa hebat, melayani 2 orang malah membunuh. Begitu di dalam penggembalaan, sudah disucikan, disuruh melayani dia tahu diri “siapa saya, saya tidak hebat”. Kalau sekarang banyak hamba Tuhan malah mau tampil. Jangan seperti itu! Kosongkan diri, jangan sombong dan jangan egois, pasti dipakai. Menjadi seperti angin, menjadi pesuruhnya Tuhan, bukan perusuh. Angin itu kosong, angin itu taat.

 

Begitu bisa merendahkan diri dan taat, kita dipercaya kuasa nama Yesus.

Filipi 2:9-10

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

 

1)      Kuasa nama Yesus itu kuasa kemenangan atas setan tritunggal. Dalam pelayanan kita diperhadapkan banyak persoalan dan masalah, kuasa nama Yesus memberikan kemenangan. Paulus melayani tantangannya luar biasa, Musa diutus melayani Tuhan tantangannya juga luar biasa. Semua nabi dan rasul yang kita baca dalam Alkitab mengalami tantangan yang hebat. Begitu juga kita, seperti gereja hujan awal rasul-rasul melayani menghadapi tantangan yang dahsyat menghadapi Pilatus, Herodes, tua-tua Yahudi, imam-imam kepala, yang berkumpul menjadi satu menekan mereka. Sampai Yakobus dipancung, Petrus dipenjarakan dan lain sebagainya. Tetapi ada kuasa kemenangan dari nama Yesus.

 

Kalau gereja hujan awal sudah begitu hebat tantangannya, kita gereja hujan akhir jangan heran kalau tantangannya akan lebih hebat lagi. Tetapi jangan takut, pada kita dipercaya kuasa nama Yesus.

 

2)      Kuasa meninggikan. Secara jasmani diangkat dari kemerosotan-kemerosotan yang kita alami. Tidak selamanya roda itu di bawah, sekali berputar roda itu di atas. Terutama kuasa meninggikan secara rohani, kita semakin disucikan semakin dipakai. Sampai nanti kita sempurna, diangkat di awan-awan ketika Yesus datang kembali.

 

Yang membedakan pelayanan jasmani dengan pelayanan yang rohani atau sorgawi adalah kesucian dan urapan Roh Kudus. Kalau suci pasti ada urapan Roh Kudus Sama-sama menyanyi, main musik, pimpin pujian, paduan suara, khotbah, tetapi yang membedakan pelayan yang ini duniawi dan pelayanan itu rohani adalah kesucian dan urapan. Semakin suci semakin diurapi, semakin dipakai. Yang duniawi ini semakin kering. Nanti orang akan bosan dengan ibadah yang cuma hura-hura. Roh Mempelai itu bukan roh hura-hura, roh senang-senang daging, bukan! Roh Mempelai itu roh pergumulan, mengeluh mengerang kepada Tuhan. Kalau ada kesucian dan urapan, jangankan loncat-loncat, berdiri saja imam-imam sudah tidak mampu, karena ada kemuliaan Tuhan.

 

d)      Mengalami penyucian lahir dan batin sampai tidak bercela. Musa menanggalkan sepasang kasut, menunjuk lahir dan batin. Kita manusia terdiri dari lahir dan batin. Jadi penyucian harus secara lahir dan batin, penyucian perkataan dan perbuatan serta penyucian hati dan pikiran. Sampai kita tampil sempurna, tidak bercela.

 

3.      Manusia yang sudah selamat, yang tergembala dan disucikan, akan dipermuliakan bersama Yesus. Manusia yang menjadi mempelai wanita Tuhan, seluruh hidupnya ada api.

Wahyu 12:1-2

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

 

Api itu terang. Terang bintang di atas kepala, terang matahari di tubuhnya, terang bulan di bawah kakinya, seluruh hidupnya terang. Ini kehidupan yang dipermuliakan, kehidupan yang terang benderang, jangan ada kegelapan. Dalam nikah terang benderang, dalam nikah jujur. Suami isteri jujur, anak terhadap orang tua jujur. Kemudian di dalam penggembalaan jangan ada yang sembunyi-sembunyi, terang semua, itulah mempelai wanita Tuhan.

Wahyu 21:11

21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

 

Mulai jujur soal pengajaran. Kalau benar katakan benar dan pegang teguh. Kalau salah bilang salah, kalau tidak benar hindari. Kalau mau jujur soal pengajaran tidak usah takut apapun yang dilakukan. Kemudian jujur soal keuangan, jujur soal nikah.

Titus 2:7

2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

 

Ibrani 13:4-5

13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

 

Seringkali ada yang berkata katanya Tuhan mau permuliakan, kenapa saya seperti ini? Mari baca dulu bagaimana keadaan gereja yang dipermuliakan.

Wahyu 12:2,4b

12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

12:4b ..Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

 

Orang yang selamat, yang tergembala, disucikan untuk dipermuliakan keadaan sepertinya perempuan hamil, hendak melahirkan, menghadapi naga. Perempuan yang mau melahirkan itu sangat tidak berdaya. Betapa sakitnya orang melahirkan itu dan tidak berdaya mengahadapi naga. Inilah orang selamat yang disucikan, kelak dipermuliakan bersama Yesus, ini yang kita hadapi hari-hari terakhir ini yang disebut percikan darah, sengsara daging tanpa dosa. Itulah keadaan mempelai wanita Tuhan, prihatin, bukan hura-hura. Tetapi jangan berkata kalau begitu jangan jadi mempelai wanita Tuhan. Penderitaan kita tidak sebanding dengan kemuliaan yang Tuhan sediakan bagi kita.

 

Naga ini menunjuk kemarahan setan memperalat sesama manusia, bisa pengurus organisasi, bisa tetangga, bisa siapa saja. Apa yang harus kita lakukan menghadapi naga? Mengeluh dan mengerang kepada Tuhan, menyembah Tuhan, menyeru nama Yesus. Mungkin sudah tidak bisa mengucapkan dengan kata-kata, tinggal bahasa air mata, Tuhan melihat semuanya. Melihat keadaan kita yang tidak berdaya, Tuhan segera menganugerahkan 2 sayap burung nazar yang besar.

Wahyu 12:14

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Bayangkan, tadi naga itu sudah di depan mata. Tetapi sekarang dia terbangkan jauh dari mata ular, dilihatpun tidak. Tuhan menganugerahkan 2 sayap burung nazar yang besar kepada kita, itu tangan kemurahan kebajikan Tuhan yang melingkupi kehidupan kita. Sudah bertobat, sudah lahir baru, sudah tergembala, disucikan, melayani, kenapa malah menderita, katanya mau dipermuliakan kenapa malah seperti ini. Sikap kita seperti itu, Tuhan mau kita berseruh mengerang kepada Tuhan. Kalau tidak ada apa-apa, menyembah saja sudah datar-datar. Tuhan izinkan terjadi sesuatu supaya mengeluh mengerang kepada Tuhan. Tetapi jangan tunggu nanti ada masalah baru menyembah menyeru Yesus. Apapun keadaan kita, dalam keadaan suka, diberkati, dalam kesulitan, tetap menyembah Yesus.

Menyembah itu seperti orang yang mau keluar dari tubuh yang fana ini.

Roma 8:21-23

8:21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.

8:22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.

8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

 

Menyembah itu kita mengeluh mengerang kepada Tuhan, saya mau berubah, saya mau keluar dari kekurangan saya, saya tidak mau bertahan pada kekurangan saya. Itu bagaikan orang mau bersalin, itu penyembahan. Tidak usah jelek-jelekan orang, kalau mau dicari memang banyak sekali kekurangan kita. Itu yang kita keluhkan kepada Tuhan, kita menyembah. Bukan nanti tidak ada uang, tidak ada apa-apa baru mengeluh mengerang. Sekalipun kita dalam keadaan diberkati tetap menyembah Tuhan, saya tidak mau bertahan pada keadaanku seperti ini. Itu menyembah Tuhan, sampai kita mengalami pembebasan tubuh yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia yang rohani sampai sama mulia seperti Tuhan.

 

Kegunaan 2 sayap burung nazar, kegunaan tangan kebaikan dan kemurahan Tuhan.

a)      Keluaran 19:4

19:4  Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.

 

Mazmur 62:2-3

62:2 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.

62:3 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.

 

Kegunaan tangan kebaikan Tuhan membawa kita dekat dengan Tuhan sehingga kita mengalami ketenangan, damai sejahtera, tidak goyah dalam himpitan, persoalan, kesulitan apapun. Orang Israel di padang gurun, serasa naik sayap rajawali. Mungkin siang ini keadaan kita seperti padang gurun, tandus, sulit, sukar, tetapi tangan kebaikan kemurahan Tuhan membawa kita dekat dengan Tuhan. Membuat kita damai dan tenang, tidak goyah dalam menghadapi masalah himpitan apapun. Banyak kali ketika belum ditolong di situ kita goyah. Kalau belum ditolong tetap menyembah Tuhan. Yesus katakan bagi kamu selalu banyak waktu. Artinya kalau Tuhan belum menolong bagi kita banyak waktu untuk menyembah, sehingga damai, tenang, tidak goyah. Kalau sudah tenang dan damai, sebentar lagi ditolong oleh Tuhan.

 

b)      Yesaya 40:29-31

40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.

40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,

40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Memberi kekuatan baru untuk tetap menanti kedatangan Yesus = tetap berkobar-kobar beribadah melayani Tuhan, tetap pegang teguh Firman pengajaran yang benar sampai Yesus datang. Ingat bangsa Israel, mereka tidak sabar menanti Musa turun dari gunung sehingga menyembah anak lembu emas. Sekarang kita dalam masa penantian kedatangan Yesus, kalau tidak ada tangan kasih kebaikan kemurahan Tuhan pasti sudah menyembah yang lain.

 

Yang loyo dan lemah dikatakan orang-orang muda. Ayo orang-orang muda, orang tua juga yang semangat muda jangan loyo! Banyak pemuda dan pemudi jatuh dalam dosa, terhilang dari penggembalaan. Ayo kembali kuat, ada kekuatan dari Tuhan, kekuatan Firman penggembalaan, Roh dan kasih Tuhan

 

c)  Menyingkirkan kita dari antikristus dan nanti akan menerbangkan kita ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Menghadapi badai hidup dan persoalan kita membutuhkan sayap Tuhan. Menghadapi dahsyatnya dosa, menghadapi sulitnya hidup di dunia ini kita butuh sayap Tuhan, kebaikan kemurahan Tuhan. Dari mana kita memperolehnya? Dari mengalami pekerjaan api Tuhan, selamat, hidup benar, tergembala disucikan, melayani Tuhan dan menerima percikan darah untuk mengalami keubahan hidup. Kita menerima sayap Tuhan untuk melingkupi kehidupan kita sekalian.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar