20231118

Kebaktian Doa, Sabtu,18 November 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 11:37-40

11:37 Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?"

11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.

11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."

11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"

 

Dalam cerita tentang Lazarus yang dibangkitkan ini, Tuhan memperhadapkan 2 pilihan kepada kita dan ini tergantung dari sikap kita.

1.      Kuasa kebangkitan kita akan alami kalau sikap kita percaya pada perkataan Yesus.

"Bukankah sudah Kukatakan kepadamujadi kita percaya pada perkataan Yesus = hati melembut menerima Firman.

 

2.      Kematian rohani dan jasmani kalau bersikap seperti Marta yang mempertahankan batu kubur = keras hati, tidak mau percaya Firman bahkan menolak Firman karena mempertahankan kebusukan-kebusukan. Marta katakan"Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.", ini keras hati karena mempertahankan kebusukan-kebusukan.

 

Jadi tergantung sikap kita mengalami kebangkitan atau kematian. Kalau melembut mengalami kuasa kebangkitan Yesus, kalau keras hati mengalami kematian. Jika keras hati dipertahankan maka hati itu sekeras Firaun, dia tidak bisa bertobat dan betul-betul mengalami kematian. Firaun sampai 10 kali dikatakan mengeraskan hati dan 3 kali dikatakan Tuhan yang mengeraskan hatinya.

 

Keluaran 7:14-16

7:14 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Firaun berkeras hati, ia menolak membiarkan bangsa itu pergi.

7:15 Pergilah kepada Firaun pada waktu pagi, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai; nantikanlah dia di tepi sungai Nil dengan memegang di tanganmu tongkat yang tadinya berubah menjadi ular.

7:16 Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.

Praktek keras hati kita lihat dari Firaun. Kita lihat ini bukan untuk kita ikuti.

 

1.      Menolak membiarkan bangsa Israel pergi beribadah kepada Tuhan. Artinya bagi kita tidak setia dalam ibadah pelayanan, bahkan tidak mau beribadah melayani Tuhan dan menghalangi-halangi orang lain beribadah.

 

2.      sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan” berartitidak mau mendengarkan Firman, tidak mau taat pada Firman Tuhan. Termasuk tidak mau taat pada orang tua jasmani dan juga tidak mau taat pada orang tua rohani yaitu gembala. Kebijakan gembala dilawan terus. Seorang gembala punya pandangan jauh ke depan karena dia memimpin jemaat kepada Yesus, jadi kebijakannya bukan berangkat dari dirinya sendiri.

 

Pada zaman Nuh, roh tidak taat ini melanda semua lapisan masyarakat dari orang tua sampai anak kecil. Buktinya waktu Nuh diselamatkan di dalam air bah dari hukuman air bah, tidak ada anak kecil yang selamat. Jangankan anak kecil, kaum muda remaja tidak ada yang diselamatkan. Hanya Nuh bersama isteri, anak-anak Nuh bersama isteri-isteri mereka.

I Petrus 3:20-21

3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. 

3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,

 

Di dalam Alkitab ada beberapa contoh kehidupan yangpunya potensi yang luar biasa tetapi tidak taat sehingga binasa.

a)      Absalom, potensinya luar biasa, dia anak raja, kaya, putera mahkota dia yang akan menjadi raja menggantikan Daud, rambutnya indah.

II Samuel 14:25-26

14:25 Di seluruh Israel tidak ada yang begitu banyak dipuji kecantikannya seperti Absalom. Dari telapak kakinya sampai ujung kepalanya tidak ada cacat padanya.

14:26 Apabila ia mencukur rambutnya — pada akhir tiap-tiap tahun ia mencukurnya karena menjadi terlalu berat baginya — maka ditimbangnya rambutnya itu, dua ratus syikal beratnya, menurut batu timbangan raja.

 

Tetapi Absalom tidak taat, bahkan dia memberontak terhadap ayahnya. Dia mau menjadi raja dan mau membunuh papanya sendiri. Sekarang banyak juga terjadi dalam rumah tangga dan dalam gereja. Anak-anak begitu sudah punya potensi, dia memberontak melawan orang tua. Dalam penggembalaan, begitu sudah diberkati, sudah dipakai oleh Tuhan, memberontak terhadap gembalanya. Kalau kami hamba Tuhan, begitu sudah berhasil dalam pelayanan, sudah diberkati malah memberontak terhadap mentornya, pembinanya, lawan gurunya.

Akibatnya:

II Samuel 18:9,14-15

18:9 Kebetulan Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun Absalom menunggangi bagal. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah kepalanya pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang dikendarainya berlari terus.

18:14 Tetapi Yoab berkata: "Aku tidak mau membuang-buang waktu dengan kau seperti ini." Lalu diambilnyalah tiga lembing dalam tangannya dan ditikamkannya ke dada Absalom, sedang ia masih hidup di tengah-tengah dahan pohon tarbantin itu.

18:15 Kemudian sepuluh bujang, pembawa senjata Yoab, mengelilingi Absalom, lalu memukul dan membunuh dia.

 

Rambutnya yang hebat tersangkut di dahan. Segala potensi yang dia miliki justru menjadi penyebab hidupnya terkatung-katung, tidak jelas hidupnya, sampai binasa. Saya tidak mau pelayanan saya terkatung-katung karena saya memberontak terhadap guru, pembina dan gembala saya. Saya tidak mau anak-anak saya terkatung-katung hidupnya karena melawan saya. Saya tidak mau juga jemaat terkatung-katung hidupnya karena melawan penggembalaan, jangan! Apalagi sampai binasa.

 

b)      Contoh kedua ini juga kaum muda yaitu orang muda yang kaya tetapi tidak mau taat pada Yesus, bahkan meninggalkan Yesus.

Matius 19:16-23 (Perikop: Orang muda yang kaya)

19:16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

19:17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."

19:18 Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,

19:19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

19:20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"

19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

19:22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

19:23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

 

Dalam Injil yang lain dikatakan seorang pemimpin. Orang muda, kaya, seorang pemimpin lagi, ini menantu idaman. Tetapi dia tidak taat kepada Yesus, berarti tidak taat pada gembala, tidak taat pada Firman pengajaran. Sehingga tadi dikatakan sukar masuk kerajaan sorga. Akibatnya gagal total di tengah-tengah kesuksesan. Secara jasmani sukses tetapi gagal secara rohani. Tidak bisa masuk kerajaan sorga. Buat apa punya segala-galanya tetapi tidak masuk kerajaan sorga.

 

3.      Merasa benar sendiri. Firaun ini tidak mau mengaku salahnya malah mempersalahkan Musa. Sampai yang terakhir dia berkata pada Musa “awas jangan lihat mukaku, kalau lihat mukaku kau mati!”. Musa berkata tepat katamu, aku tidak akan melihat mukamu lagi. Betul memang Firaun habis binasa.

 

Akibatnya:kematian, dari tulah pertama sampai kesepuluh itu semua kematian. Kita ambil 1 tulah saja yaitu tulah air menjadi darah. Akibat keras hati air menjadi darah. Gali sumur air jadi darah, ambil air dari sungai, cari mata air, darah semua.

 

Air jadi darah artinya:

1.      Air menjadi darah tidak bisa diminum, jadi akibatnya haus terus tidak pernah puas.

Keluaran 7:17-19,24

7:17 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Dari hal yang berikut akan kauketahui, bahwa Akulah TUHAN. Lihat, dengan tongkat yang di tanganku ini akan kupukul air yang di sungai Nil dan air itu akan berubah menjadi darah,

7:18 dan ikan yang dalam sungai Nil akan mati, sehingga sungai Nil akan berbau busuk; maka orang Mesir akan segan meminum air dari sungai Nil ini.”

7:19 TUHAN berfirman kepada Musa: “Katakanlah kepada Harun: Ambillah tongkatmu, ulurkanlah tanganmu ke atas segala air orang Mesir, ke atas sungai, selokan, kolam dan ke atas segala kumpulan air yang ada pada mereka, supaya semuanya menjadi darah, dan akan ada darah di seluruh tanah Mesir, bahkan dalam wadah kayu dan wadah batu.”

7:24 Tetapi semua orang Mesir menggali-gali di sekitar sungai Nil mencari air untuk diminum, sebab mereka tidak dapat meminum air sungai Nil.

 

Mesir itu dunia, sungai Nil itu arus dunia. Orang Mesir mencari air menggali-gali di sekitar sungai Nil, artinya sekarang mencari kepuasan di dunia lewat apa saja tetapi tidak pernah puas. Sampai mencari kepuasan lewat berbuat dosa.

 

2.      Air menjadi darah itu tanda kematian, jadi akibatnya mati rohani sampai binasa selamanya di neraka.

 

Keluaran 7:15

7:15 Pergilah kepada Firaun pada waktu pagi, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai; nantikanlah dia di tepi sungai Nil dengan memegang di tanganmu tongkat yang tadinya berubah menjadi ular.

 

Sungai Nil menunjukan arus kehidupan dunia, sumber kehidupan di dunia dan juga cara hidup manusia di dunia. Firaun atau setan setiap pagi datang ke sungai Nil untuk mandi, segala kotorannya dibuang di situ. Artinya setan mau menanamkan pengaruh-pengaruh yang negatif disetiap sisi kehidupan kita manusia. Sehingga banyak orang bekerja dengan cara yang tidak benar, sekolah dengan cara yang tidak baik. Dapat ijazah dengan carayang tidak betul.

Cara hidupnya tidak benar dan tidak suci. Itu pengaruh negatif yang ditaruh dan ditanamkan oleh setan. Dan karena manusia sudah menjalin itu, membuat dia menjadi keras hati. Kalau diingatkan mau dibawa pada yang benar, dia keras hati.

 

Bagaimana cara keluar dari Tuhan menghadapi pengaruh dari setan yang membuat manusia keras hati? “Nantikanlah dia di tepi sungai Nil”berarti sebelum Firaun datang, Musa sudah lebih dahulu ada di situ. Artinya bagi kita harus gerak cepat lebih cepat dari setan supaya tidak tertanam pengaruh-pengaruh negatif dari setan. Prakteknya:

1.      Awali hari dengan doa penyembahan. Jangan sudah kerja ternyata tidak menyembah. Saya hamba Tuhan, sebelum memulai pelayanan sepanjang hari doa penyembahan dulu.Sidang jemaat kerja di dunia, pagi bangun tidur, doa penyembahan dulu. Makanya jangan bangun kesiangan supaya bisa doa. Kita tahu jam berapa kita bangun, yahkita bangun menyembah supaya 1 hari itu tidak hilang. Kalau tidak doa pagi, setan sudah menanamkan pengaruh negatifnya, 1 hari terhilang dikuasai setan. Bisa marah-marah berbuat dosa ini dan itu, karena sudah dikuasai setan. Sudah terlanjur masuk pengaruh negatif. Begitu bangun bisa masuk pikiran jahat, terjadi pertengkaran, karena tidak diawali doa penyembahan. Sesibuk apapun kita awali pagi dengan doa penyembahan.

 

2.      Jangan berlambat-lambat untuk perkara yang rohani. Nanti setan sudah dahulu, sudah terlanjur masuk pengaruh negatif, sudah tidak bisa kita lakukan aktivitas yang rohani. Mau bertobat cepat, mau melayani cepat, lakukan dengan segera, tidak usah berlambat-lambat, nanti didahului oleh setan. Kita mau praktek Firman, tetapi karena berlambat-lambat setan masuk “kamu tidak bisa itu, susah”.

 

Dalam doa penyembahan itu Tuhan memberikan kekuatan kepada kita untuk bisa melakukan Firman sepanjang hari. Dalam Tabernakel doa penyembahan itu kena pada alat mezbah dupa emas, letaknya di depan pintu tirai. Secara rohani pintu tirai menunjuk proses perobekan daging. Ingat waktu Yesus disalibkan, dagingnya dirobek-robek sampai Dia mati di kayu salib dan pintu tirai terbelah. Jadi doa penyembahan merupakan proses perobekan daging, terutama daging yang paling keras itulah hati, ini yang mau dirobek. Keras sekeras batu kubur, sekeras batu amril, batu intan.

Zakharia 7:11-12

7:11 Tetapi mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.

7:12 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.

 

Hati yang keras ini dirobek lewat pedang Firman dan dengan penyembahan dipercepat proses perobekan daging, diubahkan menjadi hati yang lembut.

 

Praktek hati yang lembut, kebalikan dari keras hati tadi.

1.      Setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, tidak mau terhalang dan tidak mau menjadi penghalang bagi orang lain untuk beribadah melayani Tuhan.

2.      Taat dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya. Mulai dari kita dulu yang sudah dalam pengajaran harus taat. Banyak kali orang diluar sana mencibir “kamu bilang benar, bilang suci, menghakimi orang padahal hidupmu lebih jelek dari torang!” itu karena sudah dalam pengajaran tetapi tidak mau taat pada Firman pengajaran! Kita ini sudah dalam pengajaran, prakteknya mana! Orang di luar sana mau masuk tetapi dari diri kita sendiri tidak ada praktek.

3.      Bukan menyalahkan orang tetapi menyelesaikan dosa sehingga bisa hidup benar dan suci.

 

Jadi kalau disimpulkan hati yang lembut itu setia berkobar, taat dengar-dengaran serta benar dan suci, maka kita menjadi hamba Tuhan seperti biji mata Tuhan, hamba Tuhan seperti nyala api. Nyala api itu menunjuk setia berkobar-kobar, menunjuk kesucian dan juga menunjuk ketaatan, seperti Yesus taat sampai mati di kayu salib.

Ibrani 1:7

1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

 

Ibrani 1:7 (Terjemahan Lama)

1:7 Maka akan hal segala malaekat itu demikian kata-Nya: Ia menjadikan segala malaekat-Nya angin, dan pesuruh-Nya nyala api;

 

Jadi hamba Tuhan pelayan Tuhan itu pesuruh Tuhan. Kata pesuruh itu artinya kalau disuruh iya, taat. Bukan “jangan dulu Tuhan” tidak akan dipakai orang seperti itu.

 

Jadi kalau kita setia, taat, suci, kita adalah pelayan Tuhan bagaikan nyala api. Takhta Tuhan dari nyala api.

Daniel 7:9

7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;

 

Artinya kalau kita melayani Tuhan dengan setia, berkobar-kobar, taat dan suci maka hidup kita bersuasana takhta Tuhan. Kita masih hidup di dunia tetapi kita merasakan suasana takhta Tuhan. Apa itu suasana takhta Tuhan? Takhta Tuhan disebut takhta kasih karunia.

Ibrani 4:16

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

Jadi hidup kita bersuasana takhta Tuhan artinya hidup kita bersuasana kasih karunia Tuhan. Ini lebih dari juta-juta bahkan milliar.Kasih karunia Tuhan dapat menolong, bahkan menolong sampai yang mustahil tepat pada waktunya. Waktunya Tuhan, bukan waktunya kita. Seringkali kita maunya cepat-cepat, padahal waktu Tuhan belum, tunggu dulu. Ada waktunya Tuhan, tidak terlalu cepat, tidak terlambat. Jadi ketika kita belum mendapat pertolongan Tuhan, apa yang kita lakukan?

1.      Periksa kesetiaan.Saya sudah kurang setia, terutama dalam doa pagi, doa penyembahan.

2.      Periksa ketaatan. Saya sudah banyak dengar Firman tetapi cuma di otak, belum mampu lakukan. Ayo kita mohon kepada Tuhan supaya diberikan kemampuan, dari kita kemauan dan Tuhan yang memampukan.

3.      Periksa dosa, periksa kebenaran dan kesucian hidup kita. Kalau masih ada sesuatu yang salah ayo perbaiki! Kita ini dalam penggembalaan untuk diperbaiki. Kita sudah melewati yang salah-salah itu, masakan sudah melangkah maju lalu mau mundur pada yang salah. Yang salah diperbaiki lewat Firman Tuhan.

 

Kalau semua sudah diperbaiki maka kasih karunia Tuhan memampukan kita untuk tahan menanti kedatangan Yesus kedua kali.

Wahyu 22:20-21

22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

 

Dia mau datang sebagai Raja Mempelai Pria Sorga menjemput kita Mempelai WanitaNya. Kenapa saya katakan kasih karunia memampukan kita untuk tahan menanti? Karena seringkali kita yang sudah diperbaiki, ada godaan, ada ancaman datang, ada paksaan untuk kembali pada hidup yang lama, kembali kepada kesalahan-kesalahan yang lalu. Kasih karunia Tuhan memampukan kita untuk tahan menanti, tidak mau mundur, terus maju sampai garis finish. Ada godaan, godaan dunia, godaan dosa, mungkin sampai ada ancaman, mendapat perlakuan yang tidak baik untuk memaksa kita menyetujui sesuatu yang salah, yang dulu kita lakukan dan kita tidak mau lagi seperti itu, kasih karunia Tuhan memampukan kita untuk bertahan menanti kedatangan Yesus kedua kali. Banyak tantangan, pergumulan dan persoalan kita hadapi, sebagai gembala saya mendengar curhat dari jemaat, saya punya pergumulan, jemaat punya pergumulan, semua punya pergumulan. Kita mohon kasih karunia Tuhan, tetap pertahankan kesetiaan, tetap pertahankan ketaatan, kebenaran dan kesucian.

Wahyu 22:21

22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

 

Jangan takut, mau diapa-apakan terserah, mau dibilangi ini itu, mau dibongkarlah dan lain sebagainya terserah, kasih karunia yang menyertai, lebih hebat dari orang-orang yang mau menghancurkan kita, lebih kuat dari pada mereka yang mau mengintimidasi kita. Kita hidup dalam kasih karunia Tuhan.

 


Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar