20140504

Kebaktian Umum, Minggu 4 Mei 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Zakharia 8:8
8:8 dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka diam di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran."

Setelah Tuhan menyatakan usaha untuk menyelamatkan umatNya dari terbit sampai terbenamnya matahari maka pada ayat 8 Tuhan menunjukkan hasil dari perkerjaan Allah tersebut,  di mana Tuhan akan melayani umatNya dalam kesetiaan dan kebenaran dan Tuhan akan membawa mereka di tengah-tengah Yerusalem.

Dalam pasal 8 ini selalu diberi penekanan yang sisa. Kalau menyebut yang sisa itu berarti menyentuh kehidupan akhir zaman.
Roma 9:27
9:27 Dan Yesaya berseru tentang Israel: "Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, namun hanya sisanya akan diselamatkan.

Zakharia 8:8 adalah nubuatan dan itu akan digenapkan. Yang akan menggenapi ini adalah Israel sekarang dan yang sisa, jadi yang menggenapi adalah yang akhir. Kita sekarang ada di ruas jalan yang terakhir, patut kita memperhatikan dengan seksama, jangan lengah dan jangan sampai kita tidak serius sebab Tuhan serius dengan rencanaNya. Karena Tuhan serius dengan rencanaNya maka pasti Tuhan genapkan. Oleh sebab itu marilah kita membawa diri kita menggenapi rencana Allah. Mengertilah akan rencana Allah agar kita dibawa masuk pada rencana Allah.

Ini adalah hasil kegiatan Tuhan di mana usaha Tuhan untuk menyelamatkan umat Tuhan dari terbit sampai terbenamnya matahari sehingga dihasilkanlah umat Tuhan dengan mutu rohani yang sangat tinggi. Tuhan tidak berhenti hanya mencari jumlah tetapi Tuhan juga mencari mutu. Banyak yang dipanggil itu menunjuk jumlah tetapi sedikit yang dipilih, itu menunjuk mutu rohani yang tinggi.

Mutu rohani yang sangat tinggi ini dinyatakan dalam kitab Wahyu, dikatakan di tengah-tengah Yerusalem berarti itu menunjuk yang inti.
Wahyu 14:1-5
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Inilah yang inti, hasil dari usaha Tuhan untuk menyelamatkan umatNya maka tampillah dari setiap suku 12.000 orang, jadi dari 12 suku Israel ada 144.000. Mereka menerima meterai di dahi, itu bukti mereka sebagai hamba atau sebagai pelayan Tuhan. Jadi orang yang tampil ini bukan orang yang berpangku tangan atau penonton-penonton tetapi mereka adalah orang yang terlibat secara langsung dan bergerak bersama sehingga terbangunlah Tubuh Kristus dan mereka adalah inti dari Tubuh Kristus itu. Dikatakan mereka adalah buah sulung yang dalam terjemahan aslinya disebut Aparche.

144.000 ini adalah hasil dari usaha Tuhan yang dimulai dari terbit sampai terbenamnya matahari. Kapan Tuhan itu berhenti dari pekerjaannya. Kalau melihat keadaan waktu berarti Tuhan berhenti pada petang hari menjelang malam. Tetapi Tuhan tidak akan berhenti sebelum menghasilkan apa yang Dia kerjakan. Jadi Tuhan itu tidak akan berhenti sebelum ada hasil. Itulah teladan kita.
Yohanes 4:34
4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Tuhan Yesus berdiri bersama 144.000 orang, ini adalah penghargaan terhadap pelayan-pelayan yang bekerja sampai tuntas.

Stefanus pada waktu dirajam dengan batu pada akhir pelayanannya dia melihat Tuhan berdiri di Sorga. Itu tanda penghormatan Tuhan terhadap Stefanus yang bekerja sampai tuntas.
Kisah Para Rasul 7:55
7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.

Tuhan Yesus tidak memberi penghormatan kepada Stefanus ketika dia berargumentasi dengan orang banyak, tetapi nanti pada akhir pelayanannya baru Tuhan Yesus berdiri memberi penghormatan. Jadi kalau kita mau mendapat penghormatan dari Tuhan dan kita bagian orang-orang yang mempunyai mutu rohani seperti standar rohani 144.000 orang yang bersama-sama dengan Tuhan Yesus maka kita harus melayani sampai tuntas yaitu sampai akhir hidup kita atau sampai Tuhan datang. Inilah yang Tuhan inginkan dalam hidup kita, jangan setengah-setengah.

Jadi yang Tuhan inginkan dari kehidupan kita adalah supaya kita tidak mau tertinggal dan selalu mau menjadi buah sulung. Kita harus seperti pelomba, berarti kita selalu mempunyai gairah dalam pelayanan, selalu mau menjadi yang sulung, selalu mau ke depan. Berarti tidak mau menjadi ekor.
Ulangan 28:1-3,12
28:1 "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
28:2 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
28:3 Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang.
28:12 TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.

Kita harus mengekspor kemuliaan Tuhan kepada dunia dan bukan mengimpor cara-cara dunia masuk di dalam gereja. Kalau membawa cara dunia ke dalam gereja itu sama dengan menerima kutuk. Jangan merasa bangga ketika merasa diberkati padahal mengimpor cara-cara dunia ke dalam gereja. Sekarang ini di dalam gereja banyak cara-cara dunia yang masuk, contohnya dalam mencari dana meniru cara dunia itu berarti bukan menerima berkat tetapi kutuk. Kalau seperti itu jangan berpikir untuk jadi kepala, berarti tidak menjadi buah sulung, tidak menjadi persembahan sulung, tidak menjadi korban sulung. Yang namanya berlomba, kita harus berlomba untuk taat kepada Firman.

Ulangan 28:13-14
28:13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,
28:14 dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."

Tetap naik dan bukan turun berarti menjaga mutu rohaninya tetap naik. Harus ada upaya bagaimana untuk melakukan Firman jangan malah berupaya untuk mengkritik Firman. Harus selalu mau menjadi buah sulung berarti harus selalu mau menjadi teladan, selalu mendahului.

Ini adalah buah dari pelayanan Tuhan pada ayat yang ketujuh.
Zakharia 8:8
8:8 dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka diam di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran."

Kapan Tuhan berhenti dari usahaNya? Ketika umat Tuhan yang memiliki rohani yang puncak mendapat persekutuan yang indah dengan Tuhan dan sekaligus dia dilindungi.
Wahyu 8:1
8:1 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.

Waktu setengah jam ini adalah pertemuan mesra antara Anak Domba dengan mempelaiNya. Waktu dari wahyu pasal 8 sampai wahyu pasal 12 makan waktu 9 bulan, itulah waktu kandungan dimana pada pasal 12 anak yang dikandung itu dilahirkan.

Tuhan berhenti karena sudah menemukan kekasihNya, itulah kehidupan yang mempunyai mutu rohani yang tinggi yang mau selalu berlomba. Kita ini diarahkan oleh Tuhan untuk bertanding, tujuannya supaya kita menjadi korban sulung, menjadi persembahan sulung, berarti mempunyai mutu rohani standar sorga. Kita masih mempunyai kesempatan di hari-hari terakhir ini untuk sungguh-sungguh menggumuli supaya kita benar-benar menjadi persembahan sulung. Sesuatu yang dipersembahkan memang sakit sebab harus disembelih, dikuliti dan dipenggal-penggal lalu dibakar. Memang sakit bagi daging kita tetapi kemuliaan dibalik rasa sakit itu tidak sebanding dengan yang kita rasakan sekarang. Cuma kadang kita tidak ada punya minat. Mengapa?
Pengkhotbah 8:11
8:11 Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.

Artinya selalu berseberangan dengan apa yang didengar dari Tuhan lewat hambaNya. Itu sebabnya kita harus berusaha jangan sampai terlambat. Bukti pergumulan itu makin nyata dan ada hasilnya adalah rahasia Firman semakin dibukakan.

Kehidupan yang tidak mau berlomba, yang membuang-buang kesempatan nasibnya akan seperti ini:
Wahyu 8:2-3
8:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
8:3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu.

Mezbah dupa emas meterainya adalah kasih Allah, pada ayat pertama ditunjukkan gereja Tuhan yang bisa berhasil bersekutu dengan Tuhan karena memiliki kasih. Ada dua sisi di sini, pada ayat yang keempat yang positif dan pada ayat lima yang negatif.
Wahyu 8:4-5
8:4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
8:5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi.

Anak Tuhan yang memiliki mutu rohani yang menyenangkan hati Tuhan, mereka bagaikan dihentar oleh Tuhan lewat doa pergumulannya sampai bisa memandang Tuhan dalam kemuliaanNya. Di sisi lain ada hukuman Tuhan bagi orang yang mengabaikan dan menelantarkan kehendak Tuhan. Orang yang menjadi persembahan sulung selalu diingat oleh Tuhan.
I Korintus 1:16
1:16 Juga keluarga Stefanus aku yang membaptisnya. Kecuali mereka aku tidak tahu, entahkah ada lagi orang yang aku baptis.

Keluarga Stefanus ini adalah kehidupan yang mempertahankan mutu bahkan meningkatkan mutu rohaninya sehingga diingat oleh Tuhan.
I Korintus 16:15
16:15 Ada suatu permintaan lagi kepadamu, saudara-saudara. Kamu tahu, bahwa Stefanus dan keluarganya adalah orang-orang yang pertama-tama bertobat di Akhaya, dan bahwa mereka telah mengabdikan diri kepada pelayanan orang-orang kudus.

Pada pasal 1 tidak disebutkan pengabdian Stefanus namun pada pasal terakhir disebutkan pelayanannya. Itu berarti sejak dia bertobat, kehidupannya tidak pernah surut langkah lagi, dia tetap mempertahankannya sampai pelayanannya selesai. Kita ada di ruas jalan yang terakhir, kita harus bergumul untuk mempertahankan diri berada di jalur yang benar sampai di tujuan akhir.

144.000 orang yang berdiri bersama Anak Domba itu ada meterai Allah di dahinya berarti Tuhan menginginkan pelayanan dari kehidupan yang selalu memikirkan bagaimana cara untuk meningkatkan mutu kerohaniannya. Pekerjaan pelayanan ini banyak sisi, dari sisi yang satu mungkin kita tidak dapat mejangkau tetapi dari sisi yang lain bisa kita isi. Jangan sampai kita tidak melayani, kita harus melayani.

42 tahun saya melayani Tuhan sebagai seorang gembala, saya tidak mau mengakhir pengabdian saya dengan cara yang salah! Saya tidak mau kita masuk dalam masa 3,5 tahun siksaan antikristus dan Tuhan juga tidak mau demikian, yang Tuhan rindukan supaya kita disingkirkan oleh Tuhan tetapi apakah sekarang ini kita mau membayar harganya? Maukah kita melayani Tuhan? Hasil usaha Tuhan pasti akan menjadi nyata. Buah sulung yang nyata sekali dalam jemaat Korintus adalah Stefanus. Stefanus berasal dari kata Stapanos yang artinya mahkota yang direbut dalam perjuangan. Kita didorong oleh Tuhan untuk berjuang, kita ada di ruas jalan yang akhir dan tinggal sedikit waktu lagi Tuhan Yesus datang. Siapkah saudara menyambut?

Pada Zakharia pasal 8 ayat 7 hanya secara spesial kepada bangsa Yahudi tetapi sekarang Tuhan membuka peluang pada semua manusia termasuk kita bangsa kafir.
Titus 2:11-13
2:11 Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
2:12 Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini
2:13 dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,

Pekerjaan penyelamatan Tuhan bersentuhan dengan didikan, didikan adalah pengajaran. Ibadah itu bukan hanya kita lakoni begitu saja tetapi ada tujuan akhir.

Titus 2:14
2:14 yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

Umat kepunyaanNya sendiri” itulah mempelaiNya yang rajin berbuat baik. Berarti selalu rindu untuk terlibat dalam pelayanan. Kalau kita menjadi milik kepunyaan Tuhan sendiri maka Tuhan tidak akan membiarkan kita hancur berantakan. Tetapi mengapa bisa terjadi kebalikannya terhadap kita? Karena kita terlepas dengan Tuhan.

Titus 2:15
2:15 Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.

Jadi dari semuanya itu, yang tidak bisa kita entengkan adalah peran gembala. Gembala yang bisa mengerti kehendak Allah yang bisa memaparkan kehendak Allah kepada jemaat, perannya sangat di harapkan di tengah-tengah jemaat. Seorang hamba Tuhan akan tampil dengan legitimasi dari Allah, tampil dengan wibawa Allah di dalam gereja.

Dalam kaitan ini sehingga Allah bekerja. Tuhan Yesus berkata “Bapa dan Aku bekerja sampai sekarang ini”. Ketika Tuhan Yesus mau mendaki bukti Golgota, di taman Getsemani Tuhan mengatakan ini sebagai bukti keseriusan Tuhan terhadap kita:
Yohanes 17:4
17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.

Bukan di langit tetapi di bumi Tuhan menyelesaikan pekerjaan penyelamatanNya.
Roma 9:28
9:28 Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera."

144.000 orang ini adalah hasil dari 12 suku Israel x 12.000 orang. Angka 12 ini menunjuk angka persekutuan yang mana orang di dalamnya ada pergulatan masing-masing untuk menjadi buah sulung. Di Yerusalem Baru berkali-kali disebutkan angka 12. Jadi di Yerusalem Baru ada persekutuan vertikal dengan Bapa Sorgawi dan persekutuan horizontal antara umat Tuhan.

Ada 3 macam suara yang terdengar di sana.
Wahyu 14:2
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit 1bagaikan desau air bah dan 3bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti 2bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.

1.      Suara bagaikan desau air bah
Ada apa dengan suara ini? Sebab mereka punya pengalaman menyambut Tuhan Yesus sebagai Imam Besar. Ketika Tuhan tampil sebagai Imam Besar untuk menyucikan maka Dia tampil dengan suara bagaikan desau air bah. Artinya mereka tidak merasa asing dengan penampilan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar, mereka menerima ketika Tuhan Yesus tampil dalam ibadah pelayanan mereka untuk menyucikan mereka.
Wahyu 1:14-15
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
1:15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah. Ini penampilan Imam Besar yang menangani 7 sidang jemaat.

Itu adalah penampilan Tuhan Yesus yang berjalan di antara kaki dian emas.
Wahyu 2:1
2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.

Berarti tidak ada bagian yang tidak dilayani, tinggal tergantung orang-orang yang dilayani itu bagaimana orang itu menerima pelayanan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar yang melaksanakan pelayanan pendamaian, pelayanan penyucian.

Kita harus menerima pelayanan Imam Besar, kita harus membuka hati. Kalau Imam Besar menggarap saudara maka saudara akan merasakan percikan darahNya dan segala dosa cacat cela saudara akan diperdamaikan dengan Tuhan dan dengan sesama. Kalau antara suami istri atau antara anak dan orang tua tidak akur berarti ada yang menerima pelayanan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar dan ada yang menolak. Pelayanan Imam Besar tidak akan pernah salah, Dia akan menyorot di mana kesalahan kita dan akan Dia bersihkan jika kita mau.

Hasil akhir dari pelayanan Imam Besar yang tampil dengan suara yang bagaikan suara air bah itu adalah:
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Ternyata frekuensi suara ketika kita menerima pelayanan Imam Besar akan membawa kita mempunyai mutu rohani yang begitu tinggi yang sangat-sangat memuncak dan menghentar kita sampai duduk di pelaminan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Walaupun suara Firman yang menggelegar itu sakit bagi daging kita tetapi itu akan menghentar kita menjadi Istri Anak Domba Allah. Segala kefasikan kita dilepaskan oleh Dia dan segala sifat duniawi kita dilepaskan oleh Dia sehingga kita mempunyai pengharapan menanti kedatanganNya dan kita dibawa menjadi milik kepunyaanNya sendiri, berarti menjadi istrinya. Untuk sampai ke sana memang tidak semudah membalikkan telapak tangan tetapi melalui proses.

Dalam penampilan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar, Dia berjalan di antara kaki-kaki dian, berarti di antara umat Tuhan. Tuhan melihat kekurangan kita dan juga mencatat kelebihan kita. Jemaat Efesus mempunyai 10 kelebihan dan hanya 1 kekurangan tetapi yang satu ini yang menghambat mereka untuk menjadi mempelai wanita untuk Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga sebab mereka kehilangan kasih mula-mula. Tuhan benahi hal itu supaya jangan sampai kelebihannya itu mubasir. Apalagi kita ini terlalu banyak kekurangan. Biarlah kita mohon kepada Tuhan supaya menunjuk kesalahan kita supaya jangan kita tertinggal.

2.      Bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya
Mazmur 43:1-4
43:1 Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari orang penipu dan orang curang!
43:2 Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
43:3 Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
43:4 Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

Jadi suara bunyi kecapi menunjuk bahwa kehidupan itu suka datang di hadapan Tuhan. Ini membuktikan bahwa orang yang 144.000 orang itu adalah kehidupan yang selalu hadir di hadapan Allah dan dia tahu Allah itu menjadi saksi, ketika mendengar Firman mereka bersukacita di dalam pelayanan Firman. Apakah menghadap Allah sudah menjadi kesukaan kita? Tidak mungkin akan ada dalam kumpulan 144.000 orang yang berdiri bersama Tuhan Yesus kalau mendengar suara Tuhan dengan tidak serius apalagi dengan susah hati, mengeluh, bersungut.

Mazmur 43:5
43:5 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Ayat di atas kena pada Titus 2:13
Titus 2:13
2:13 dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,

3.      Suara deru guruh yang dahsyat
Di antara suara desau air bah dan suara bunyi kecapi ada suara deru guruh yang dahsyat. Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir Tuhan mau menunjukkan pribadiNya bukan hanya pada satu pribadi tetapi pada semua umat Israel sebab mereka sudah diangkat menjadi imam-imam. Namun mereka takut bertemu Tuhan karena mendengar bunyi deru guruh yang dahsyat.
Keluaran 20:18-20
20:18 Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.
20:19 Mereka berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati."
20:20 Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa."

Jadi suara deru guruh yang dahsyat ini tujuannya untuk menimbulkan rasa takut akan Tuhan. Mendengar suara desau air bah berarti menerima pelayanan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar dan itu diikuti dengan rasa takut akan Tuhan (suara deru guruh) bukannya melawan Tuhan, kemudian dikunci dengan sukacita ketika menghadap Tuhan dan mendengarkan suaraNya.

Angka 144.000 ini adalah angka derita sengsara. Mengikut Tuhan otomatis kita akan mengalami derita sengsara.
Filipi 1:29
1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

Menderita yang dimaksud di sini adalah menderita daging kita ketika mau mempraktekkan Firman.
Roma 8:17-18
8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

400 tahun orang Israel menderita di Mesir. 400x360 hari = 144.000. Itulah hari-hari orang Israel menderita di Mesir. Jadi 144.000 itu adalah orang-orang yang sudah mempunyai pengalaman menderita bersama Tuhan Yesus di dalam mempraktekkan Firman. Ini bagi kita umat Tuhan adalah menderita karena Firman Allah.

I Tesalonika 3:3-4
3:3 supaya jangan ada orang yang goyang imannya karena kesusahan-kesusahan ini. Kamu sendiri tahu, bahwa kita ditentukan untuk itu.
3:4 Sebab, juga waktu kami bersama-sama dengan kamu, telah kami katakan kepada kamu, bahwa kita akan mengalami kesusahan. Dan hal itu, seperti kamu tahu, telah terjadi.

II Timotius 3:12
3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

Yang dimaksud tentu bukan aniaya 3,5 tahun. Lebih baik sekarang kita menderita/ sakit ketika menerima Firman Pengajaran yang memangkas segala sifat daging kita karena mempraktekkan Firman.

Kisah Para Rasul 14:22
14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

Terima semuanya itu walaupun sakit bagi daging. Terima pelayaman Imam Besar yang bagaikan suara desau air bah walaupun itu sakit tetapi akan dirubah oleh Tuhan menjadi suara kecapi, ada sukacita dan kegirangan.

Zakharia 8:8
8:8 dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka diam di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran."

Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

Jadi apa yang dikatakan dalam Zakharia 8:8 adalah isi hati Tuhan yang mau menjadikan kita istriNya dalam kesetiaan dan kebenaran. Seperti Gomer yang adalah pelacur yang dijadikan istri nabi Hosea, demikian juga kita yang masa silamnya sudah hancur dan sudah rusak namun mau Tuhan pulihkan dan dijadikan mempelai perempuanNya.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar