20140529

Kebaktian Kenaikan Tuhan Yesus, Kamis 29 Mei 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Kolose 3:1-4
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Sebagaimana Kristus dalam kemuliaan demikian juga kelak gereja Tuhan yang memiliki pandangan rohani dan berupaya membawa hidupnya di dalam Firman penggembalaan sehingga mencapai apa yang dijanjikan. Dalam terang Tabernakel surat Kolose kena pada Mezbah dupa yang menunjuk penyembahan. Mezbah Dupa panjangnya 1 hasta, lebar 1 hasta dan tinggi 2 hasta.

Ketika kita memandang perkara yang di atas berarti kita menempatkan kehidupan kita dengan mengkaitkan diri dengan rencana Allah di dalam diri kita. Kalau tidak memikirkan perkara-perkara yang di atas maka pribadi itu akan lepas dari rencana Allah, tidak akan masuk dalam penyingkiran gereja dan malah masuk pada masa 3,5 tahun aniaya antikristus. Bila mengarahkan pandangan dan pikiran pada perkara-perkara di atas maka otomatis dalam diri orang itu akan ada iman. Sebab tidak mungkin dia akan menyembah sesuatu kalau dia tidak percaya bahwa sesuatu itu ada. Tidak mungkin kita menyembah Tuhan Yesus Kristus kalau kita tidak percaya bahwa sesungguhnya Dia ada. Itu sebabnya lebih dahulu kita harus yakin bahwa benar Allah itu ada.
Ibrani 11:6
11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Jangan sampai hanya sekedar kita memperingati kenaikan Tuhan Yesus tetapi di dalam hati tidak memiliki kepastian bahwa Allah itu ada.

Panjang dan lebar mezbah dupa emas itu 1 hasta berarti kita menyembah pada Allah yang satu yaitu Tuhan Yesus Kristus. Jangan sampai kita menyembah Tuhan yang satu itu tetapi juga menyembah berhala. Di dunia Kristen hari-hari terakhir ini terlampau banyak anak Tuhan dan hamba Tuhan yang melayani Tuhan tetapi ada berhala di dalam hatinya.
Zefanya 1:5
1:5 juga mereka yang sujud menyembah di atas sotoh kepada tentara langit dan mereka yang menyembah dengan bersumpah setia kepada TUHAN, namun di samping itu bersumpah demi Dewa Milkom,

Tinggi mezbah dupa emas itu 2 hasta. 2 hasta ini menunjuk 10 hukum yang diringkas oleh Tuhan menjadi dua hukum yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada manusia.
Matius 22:34-39
22:34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Kehidupan yang menyembah Tuhan, yang memandang perkara di atas berarti dia tahu ada sesuatu yang lebih berkuasa di dalam dirinya yaitu Tuhan yang disembah. Kehidupan itu harus ada di dalam penjabaran kasih yaitu kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama. Hubungan Tuhan dan gerejaNya digambarkan seperti hubungan suami dan istri. Kalau dalam penyembahan kita mencurahkan isi hati bahwa kita mengasihi Tuhan maka apapun godaan yang datang tidak akan mampu untuk membuat cinta kasih kita kepada Tuhan luruh. Tetapi ketika kita mengatakan kita mengasihi Tuhan namun pada waktu kita diterpa oleh tantangan dan godaan kemudian kasih menjadi luruh berarti dalam penyembahan kehidupan tersebut belum memahami bahwa Allah sebagai kekasih itu sungguh ada. Tuhan tidak boleh diduakan.

Dasar dari penyembahan adalah kasih kepada Allah (vertikal) dan kasih kepada sesama (horizontal). Kalau dalam nikah, hubungan suami istri tidak harmonis lalu datang menyembah Tuhan, itu berarti membohongi diri sendiri karena berkata mengasihi Tuhan tetapi sesama yang dekat di samping tidak diampuni. Dengan kata lain kalau sesama pernah melukai hati kita harus melepaskan pengampunan kepadanya, jangan kita memiliki roh dendam dan memelihara sakit hati. Kalau menyimpan permusuhan maka penyembahan tidak akan menembusi takhta Allah sehingga kehidupan itu kering dan akhirnya terlepas dari rencana Tuhan.

Di sinilah kita memandang perkara yang di atas. Kita mulai memandang ke atas ketika Tuhan Yesus terangkat ke Sorga. Saat Tuhan Yesus naik ke Sorga, pandangan orang-orang yang menyaksikan itu ke atas, tidak ada yang memandang ke bawah.

Mari kita memperhatikan akhir dari keempat injil yang mengkisahkan perpisahan Tuhan Yesus dengan murid-muridNya.
1.      Injil Matius
Ketika Tuhan Yesus mau berpisah dengan murid-muridNya yang dikisahkan dalam injil Matius, mereka dipesankan untuk memandang pada perkara yang diatas. Untuk apa Tuhan berpesan “ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”? Tuhan memberikan Firman pengajaran untuk mengkatrol rohani kita, untuk menumbuh kembangkan rohani kita sehingga pandangan kita ke atas dan akhirnya tujuan kepergian Tuhan ke Sorga dan kembali kedua kali terpenuhi, karena Tuhan menemukan anak Tuhan dan hamba Tuhan yang benar-benar menerima pengajaran sehingga menjadi sama dengan Gurunya yaitu Tuhan Yesus.
Matius 28:20
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Ini adalah kata-kata yang diucapkan oleh Tuhan Yesus menjelang perpisahan. Injil Matius mengedepankan Tuhan Yesus sebagai Raja. Raja itu akan datang pada kali yang kedua dan saat itu Dia akan mempertanyakan Firman pengajaran yang sudah kita terima. Apakah dalam perjalanan hidup ini kita tertata, terbina, terpulihkan dan terbenahi oleh Firman pengajaran atau tidak.

Memandang perkara yang di atas berarti kita diingatkan bahwa ada titipan Tuhan bagi kita yaitu pengarajanNya. Di dalam kebanyakan gereja sekarang ini, pengajaran Tuhan itu sudah minim sekali atau hampir dikatakan tidak ada di dalam gereja. Titipan Tuhan sudah mereka lupakan. Kalau memiliki Firman pengajaran itu pertanda bahwa pandangan kita ke atas.
Yesaya 42:18
42:18 Dengarkanlah, hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta!

Di sini Tuhan berbicara pada orang yang tuli dan buta. Tuli dan buta di sini bukan secara jasmani tetapi tuli rohani dan buta rohani. Yang tuli dan buta di sini adalah hamba Tuhan.
Yesaya 42:19-20
42:19 Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN?
42:20 Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar.

Mengapa tuli? Karena tidak mau memberi telinga untuk mendengarkan Firman Tuhan.
Yesaya 50:4
50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Mengapa Tuhan memberikan pengajaranNya? Karena mau menyatakan keselamatan kepada umatNya.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

Maksud Tuhan memberikan pengajaran adalah demi keselamatan kita. Di dalam gereja Tuhan dibutuhkan Firman pengajaran, kalau tidak memiliki Firman pengajaran maka ibadah hanya sebagai upacara belaka dan rohaninya tidak bertambah. Yang menyebabkan umat Tuhan binasa adalah pelayan Tuhan yang tidak mengajar umat Tuhan. Akhirnya pelayan-pelayan itu makan dosa umat.
Hosea 4:6 (Terjemahan Lama)
4:6 Bahwa umat-Ku dibinasakan sebab mereka itu tiada berpengetahuan, melainkan kamu sudah mencelakan pengetahuan, sehingga Kutolak akan kamu, supaya jangan kamu melakukan imamat bagi-Ku; tegal kamu sudah melupakan hukum Allahmu, maka Aku juga melupakan anak-anakmu.


Hosea 4:7-9
4:7 Makin bertambah banyak mereka, makin berdosa mereka kepada-Ku, kemuliaan mereka akan Kutukar dengan kehinaan.
4:8 Mereka mendapat rezeki dari dosa umat-Ku dan mengharapkan umat-Ku itu berbuat salah.
4:9 Maka seperti nasib rakyat demikianlah nasib imam: Aku akan menghukum dia karena tindakan-tindakannya dan Aku akan membalaskan perbuatan-perbuatannya kepadanya.

Sebelum berpisah dengan umatNya Tuhan menitipkan Firman pengajaran seiring dengan mereka memandang ke atas. Berarti hati pikiran kita harus tertarik dengan apa yang dikatakan Firman pengajaran.

Seperti dahulu ketika Adam tidur maka Tuhan mengambil rusuknya lalu membangun Hawa demikian sekarang Tuhan mengambil rusuk Tuhan Yesus dan membentuk kita menjadi Hawa yang ditampilkan seperti dalam Wahyu 12:1. Yang membentuk kita adalah Firman pengajaran dan akhirnya Firman pengajaran itu berhasil membentuk kita menjadi mempelai WanitaNya. Kalau menolak Firman pengajaran berarti menolak penampilan Tuhan Yesus sebagai Raja segala raja.
Yohanes 6:44-45
6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

2.      Injil Markus
Markus 16:19
16:19 Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

Kolose 3:1
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

Kalau kita menerima Firman pengajaran maka arah perjalan kerohanian kita bermuara di mana Tuhan Yesus duduk di sebelah kanan Allah. Kepada jemaat Laodekia yang paling amburadul Tuhan masih menawarkan untuk duduk setakhta dengan Tuhan Yesus. Kita bisa duduk setakhta dengan Tuhan asalkan pandangan kita ke atas dan menerima pengajaran untuk menyucikan kita.

Injil Markus menampilkan Tuhan Yesus sebagai hamba. Kalau kita menerima ajakan Tuhan untuk memandang perkara yang di atas berarti prakteknya adalah kita harus menempatkan diri sebagai hamba, menghambakan diri kepada Tuhan. Kalau tidak mau menghambakan diri kepada Tuhan akibatnya adalah:
Mazmur 28:5
28:5 Karena mereka tidak mengindahkan pekerjaan TUHAN dan perbuatan tangan-Nya; Ia akan menjatuhkan mereka dan tidak membangunkan mereka lagi.

Tidak ada alasan yang dapat kita kedepankan, kita kemukakan kepada Tuhan sehingga kita tidak bisa menghambakan diri. Kalau kita menghambakan diri berarti kita mengindahkan pekerjaan Tuhan. Kalau tidak mau memperhamba diri pada Tuhan maka pasti jatuh dan bagaimanapun kita berusaha untuk bangkit kita tidak akan bisa bangkit lagi.

Inilah yang disebut dengan doulos, hamba yang hanya bekerja tanpa punya hak. Pengertian lain dari hamba adalah hiperetas artinya siap mati duluan buat tuannya, ini benar-benar hamba yang pasang badan. Tetapi kalau kita menjadi hamba Tuhan kita tidak akan mati namun justru di mana Tuhan ada di situ kita berada.

Yesaya 60:12
60:12 Sungguh, bangsa dan kerajaan yang tidak mau mengabdi kepadamu akan lenyap; bangsa-bangsa itu akan dirusakbinasakan.

Hanya pada Injil Markus ada disebutkan “duduk di sebelah kanan Allah”. Artinya sekalipun kita menjadi doulos bahkan hiperetas namun suatu saat kita akan duduk di setakhta dengan Tuhan Yesus di sebelah kanan Allah Bapa.

Pengalaman Mefiboset, dia ditawari untuk makan semeja dengan raja Daud walaupun dia cacat.
II Samuel 9:1
9:1 Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan."

Saul memusuhi Daud dan otomatis keluarga Saul juga ikut memusuhi Daud, tetapi Daud tetap mengasihi.
II Samuel 9:1-5
9:1 Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan."
9:2 Adapun keluarga Saul mempunyai seorang hamba, yang bernama Ziba. Ia dipanggil menghadap Daud, lalu raja bertanya kepadanya: "Engkaukah Ziba?" Jawabnya: "Hamba tuanku."
9:3 Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya."
9:4 Tanya raja kepadanya: "Di manakah ia?" Jawab Ziba kepada raja: "Dia ada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar."
9:5 Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah Makhir bin Amiel, dari Lodebar.

Makhir artinya terjual. Jadi sebenarnya Mefiboset ini terjual di dalam dosa. Lodebar artinya tidak ada rumput. Kalau sudah terjual di dalam dosa, di dalam kejahatan dan kenajisan, lalu tidak ada lagi rumput, tidak ada lagi Firman maka celakanya dua kali lipat. Apa yang kita petik ketika kita terjual dalam dosa? Tidak ada apa-apa!
Roma 6:20-21; 7:14
6:20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.
6:21 Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.
7:14 Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.

Dua kali Daud mengatakan “mau menunjukkan kasihku” yaitu dalam ayat 1 dan ayat 7. Sehebat-hebatnya kasih raja Daud tidak ada artinya kalau tanpa kasih Allah. Itu sebabnya di antara kedua ayat itu disebutkan “kasih dari Allah”. Kasih Allah yang bergerak di dalam dirinya itulah yang membuat Daud mampu mengampuni dan menunjuk kasihnya kepada Mefiboset.
II Samuel 9:7-8
9:7 Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."
9:8 Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: "Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?"

Kita ini sudah terjual di dalam dosa, sudah kering karena tanpa Firman dan sudah menjadi anjing mati tetapi bisa menerima tawaran kasih Tuhan. Daud menunjukkan kasih Allah kepada Mefiboset yaitu kasih yang mau melayani musuh.

3.      Injil Lukas
Lukas 24:50
24:50 Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.

Betania itu ada dua, yang satu ada di seberang sungai Yordan dan yang dibicarakan di sini adalah yang dekat Yerusalem.

Lebih dahulu Tuhan Yesus memisahkan murid-muridNya dari tempat yang ramai. Tuhan Yesus tidak memberkati ketika mereka ada dalam suasana yang gaduh, tetapi Tuhan Yesus memberkati ketika mereka berada di tempat yang sunyi sepi. Artinya ketika itu pandangan mereka 100% kepada Tuhan Yesus dan pandangan Tuhan Yesus juga hanya terarah pada mereka. Seringkali pandangan kita masih membias, masih menebar ke mana-mana dan tidak terfokus kepada Tuhan Yesus. Ketika pandangan kita fokus kepada Tuhan saat itulah Tuhan memberkati terutama berkat yang rohani.

Tuhan memberkati murid-muridNya ketika Yudas Iskariot sudah tidak ada. Selagi masih ada roh Yudas Iskariot maka itu bagaikan pintu besi yang menutup tangan Tuhan untuk memberkati saudara. Selagi ada roh Yudas dalam diri saudara maka itu bagaikan tembok yang tebal sekali yang memisahkan saudara dengan berkat Tuhan. Jangan kita girang dengan roh Yudas Iskariot. Roh Yudas Iskariot adalah pencuri uang di kas Tuhan dan pengkhianatan.

Jangan berpikir ketika mengembalikan perpuluhan itu membuat gembala kaya, tidak! Perpuluhan itu dikembalikan kepada Tuhan dan Tuhan berikan kepada hambaNya sebagai balas jasa pelayanannya. Mengapa banyak anak Tuhan mendengar Firman tetapi merasa tidak makan apa-apa? Karena ada roh Yudas, karena mencuri milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Menahan perpuluhan berarti mengundang kutuk.

Setelah Yudas disingkirkan baru Tuhan memberkati murid-muridNya dengan penumpangan tangan. Persoalan penumpangan tangan ini sangat penting dalam gereja.
Ibrani 6:1-2
6:1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

Banyak anak Tuhan menghindari dari penumpangan tangan, padahal itu adalah bagian dari ajaran Tuhan. Kalau berbicara miring tentang penumpangan tangan itu sama dengan kehidupan itu tinggal menunggu kena kutuk sebab dia menolak berkat.

Lukas 24:51
24:51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.

Seiring terangkatNya Tuhan Yesus ke Sorga, juga berkat Tuhan turun ke atas murid-muridNya. Yang kita utamakan adalah berkat rohani dan berkat jasmani itu hanya efek samping. Tetapi kalau saudara mau diberkati secara jasmani kuncinya ada pada perpuluhan. Kalau mempermainkan perpuluhan maka ekonomi akan begitu-begitu saja bahkan merosot.

Lukas 24:52
24:52 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.
Sikap murid-murid ketika Tuhan naik ke Sorga sambil memberkati adalah mereka sujud menyembah. Mereka menerima berkat dengan sikap menyembah, berarti mereka berserah sepenuh kepada Tuhan.

Lukas 24:53
24:53 Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.
Selanjutnya mereka selalu ada di Bait Allah, artinya:
a)      Selalu ada di bawah pengaruh perkara-perkara rohani, selalu ada di dalam wilayah rohani.
Kalau kita tidak ada di bawah pengaruh perkara-perkara rohani maka ada dua hal yang akan menangkap kita:
1)      Akan ditangkap oleh hal-hal duniawi sehingga menjadi Kristen duniawi. Rohaninya tidak pernah terangkat, tidak pernah dikemas untuk menuju pada rencana Allah yang besar.
2)      Akan ditangkap oleh perkara yang najis.

Untuk menjaga dari sergapan dunia dan perkara yang najis maka kita harus selalu ada di bawah pengaruh perkara-perkara rohani. Ini yang harus selalu kita renungkan.

b)      Berada dalam persekutuan satu dengan yang lain di dalam doa
Kisah Para Rasul 1:14
1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.


4.      Injil Yohanes
Yohanes 21:22-23
21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."

Yang ditekankan di sini adalah Tuhan akan datang kembali. Kalau kita mengarahkan pandangan ke atas maka kita akan mengkemas hidup ini untuk berjumpa dengan Tuhan yang datang kembali untuk menjemput saya dan saudara. Namun kenapa banyak umat Tuhan tidak mau menerima Firman pengajaran, tidak mau melayani Dia dan mempersiapkan diri?

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar