|
Kita mempelajari tentang meja roti sajian, kita bahas tentang alat-alat yang mendukung meja roti sajian.
Keluaran 25:29
25:29 Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.
Kendi dan piala itu untuk korban curahan. Korban curahan itu menunjuk penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Lewat Firman yang kita dengar mendorong kita untuk bisa menyerah sepenuh kepada Tuhan. Kita hidup bukan dari apa yang ada di dunia ini sekalipun kita punya, tetapi hidup dari Firman Tuhan yang kita praktekan, itulah adilnya Tuhan. Kalau hidup dari fasilitas yang kita miliki berarti Tuhan tidak adil. Ada yang punya fasilitas lengkap, ada yang tidak lengkap. Ada yang punya kekayaan lebih, ada yang tidak kaya. Tetapi kalau hidup dari Firman yang dipraktekan semua bisa hidup. Mau kaya tidak kaya, punya fasilitas, tidak punya fasilitas, tetapi kita bisa hidup.
Ada 2 hal yang harus diperhatikan mengenai korban curahan:
1. Memusatkan perhatian kepada perkara Tuhan. Terutama memusatkan perhatian pada Firman pengajaran yang benar.
Lukas 8:18
8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
Perhatikan apa yang kita dengar itulah Firman pengajaran yang benar supaya kita tidak terbawa arus ajaran palsu, arus kesesatan. Perhatikan juga cara kita mendengar, biar kita mendengar dengan suatu kebutuhan seperti orang memperhatikan pelita yang menyala di tempat yang gelap.
2. Ada kerelaan hati untuk menanggung penderitaan yang tidak harus kita tanggung. Sebenarnya kita tidak salah tetapi dipersalahkan, kita harus rela menerimanya. Korban curahan itu bicara perjamuan suci, darah Yesus yang dicurahkan. Dia tidak salah tetapi dipersalahkan sampai dibunuh.
I Petrus 2:19
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Difitnah, digosipkan, dicemarkan nama baiknya karena pengajaran, karena ibadah pelayanan yang benar, kita rela menerimanya. Kadangkala kita terima, tetapi tidak rela. Mulut tidak mengomel tetapi hati tidak terima, ada suara-suara daging di dalam hati. Salah satu contoh penderitaan daging yang seharusnya tidak kita tanggung adalah doa puasa seperti sekarang ini. Ada makanan, ada minuman tetapi kita tidak makan, tidak minum, kita rela menerima semuanya. Kalau kita rela menerima maka Tuhan mencurahkan kasih karunia kepada kita. Hasilnya:
a) Kasih karunia Tuhan memberikan kebahagiaan di tengah penderitaan. Roh Kudus mencurahkan kasih karunia kepada kita supaya kita tidak kecewa, sampai bisa berbahagia dalam penderitaan.
Roma 5:3-5
5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Kasih karunia Tuhan itu adalah pemberian Tuhan kepada orang yang sebenarnya tidak layak. Kita ini bangsa kafir, bangsa yang jauh dari Tuhan, untuk beribadah kepada Tuhan sebenarnya tidak layak. Kalau dilayakkan beribadah, kemudian dilayakkan menderita karena pengajaran, karena ibadah pelayanan itu adalah kasih karunia Tuhan.
Kisah Para Rasul 5:41
5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
Biarlah kita bertahan sampai garis akhir. Sengsara yang kita alami itu ada waktunya, tidak selamanya. Jemaat Smirna hanya 10 hari diizinkan masuk penjara, ada batas waktunya, tidak selamanya.
b) Efesus 6:15
6:15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
Kita memiliki perlengkapan senjata Allah yaitu kasut pada kaki untuk memberitakan Injil atau untuk bersaksi tentang Injil = untuk melayani. Jadi kita diberikan kekuatan dari Tuhan untuk melayani sampai garis akhir. Dulu bangsa Israel berjalan 40 tahun di padang gurun, dikatakan kasut mereka tidak rusak.
Ulangan 29:5
29:5 Empat puluh tahun lamanya Aku memimpin kamu berjalan melalui padang gurun; pakaianmu tidak menjadi rusak di tubuhmu, dan kasutmu tidak menjadi rusak di kakimu.
Tidak rusak bukan karena bahannya berkualitas tinggi. Pengertian rohaninya tidak pernah mundur dari pelayanan, kasutnya tetap ada, ada kerelaan hati untuk melayani. Kita rela menanggung penderitaan yang seharusnya tidak kita tanggung. Menderita dalam pelayanan yang tidak harus dia tanggung. Kita rela berkorban untuk melayani maka kasut kita tidak pernah rusak.
40 tahun bangsa Israel berjalan di padang gurun menunjuk 40 yobel zaman gereja. Sekarang sudah tahun 2025, bonus 25 tahun. Yesus segera akan datang, sekarang adalah masa perpanjangan sabar Tuhan. Biarlah ada kerelaan hati untuk melayani Tuhan. Sudah berkorban masih dicibir, dikritik, tetapi hati rela menerima penderitaan yang tidak harus kita tanggung, tidak mengomel.
Pekerjaan Tuhan jangan pernah kita anggap ‘hanya’ atau ‘cuma’ itu mengecilkan pekerjaan Tuhan! Kalau ada pikiran seperti itu, akhirnya pekerjaan Tuhan diremehkan. Contohnya cuma map, cuma seragam, kalau selalu seperti itu nanti pekerjaan Tuhan dikecilkan sehingga bukannya berkorban tetapi menuntut terus. Pekerjaan Tuhan tidak boleh kita bilang cuma atau hanya, harus kita lakukan semua untuk kemuliaan Tuhan sampai garis akhir.
c) Kasih karunia Tuhan digambarkan seperti tongkat emas yang diulurkan kepada Ester.
Ester 4:10-11; 5:1-2
4:10 Akan tetapi Ester menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai:
4:11 "Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja."
5:1 Pada hari yang ketiga Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu.
5:2 Ketika raja melihat Ester, sang ratu, berdiri di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat itu.
Saat itu terancam semua orang Yahudi di kerajaan Ahasyweros mau dibunuh lewat tipu muslihat Haman. Ester bilang tidak ada yang boleh menghadap raja tanpa dipanggil, kalau menghadap tanpa dipanggil hukumannya mati. Tetapi kalau raja mengulurkan tongkat emasnya berarti hidup. Ester rela mengambil resiko itu. Dia tidak dipanggil, tetapi demi bangsa Yahudi, penderitaan yang tidak harus dia tanggung berani dia ambil resiko. Dia menghadap raja Ahasyweros, tongkat diulurkan kepadanya dan singkat cerita seluruh bangsa Yahudi selamat bahkan diberi kesempatan balas dendam kepada musuh-musuhnya.
Ini pelajaran bagi kita, kita diperhadapkan dengan sengsara yang tidak harus kita tanggung, tetapi kita mau taat pada Firman, rela menanggung semuanya maka tongkat emas diulurkan.
Biarlah kita terus bertahan dalam pergumulan yang tidak harus kita tanggung. Mungkin penderitaan dalam nikah, sudah berupaya menjadi suami yang baik, tetapi isteri berulah. Seharusnya dipikiran kita, kalau saya jadi suami yang baik isteri tambah sayang pada saya. Kalau jadi isteri yang baik suami tambah sayang sama saya. Kalau saya orang tua yang baik anak-anak tambah hormat. Tetapi ini koq tambah runyam! Dalam pelayanan juga, saya menjadi gembala yang baik seharusnya jemaat tambah hormat, tambah tunduk. Ini malah ada yang berulah, mengajak yang lain melawan gembala. Atau saya sudah melayani dengan baik seharusnya saya diberkati, ini dalam pekerjaan malah diizinkan tambah merosot. Di sini Tuhan melihat hati kita rela atau tidak.
Sampai kita bisa memegang tongkat emas. Artinya Tuhan izinkan kita mengalami sengsara sampai kita bisa mengakui bahwa hidup kita hanya karena kasih karunia Tuhan. Saya sebagai suami sudah berbuat yang baik, saya akui hidup saya hanya kasih karunia, isteri saya Tuhan yang sanggup ubahkan! Sebagai isteri sudah melakukan kewajiban, hidup hanya dari kasih karunia Tuhan, suami saya Tuhan yang sanggup ubahkan. Saya orang tua sudah baik, anak berulah, tetapi karena saya hidup dalam kasih karunia Tuhan maka anak saya bisa diubahkan. Saya anak yang sudah melakukan kewajiban, orang tua bisa diubahkan. Semua Tuhan yang kerjakan lewat kasih karunia, sampai kita memegang tongkat emas. Sampai kita bisa mengakui hidup saya hanya dari kasih karunia Tuhan. Kita tidak ada pikiran lain, tidak ada prasangka buruk, perasaan kecewa, tidak ada lagi putus asa, hanya mengaku hidup ini dari kasih karunia Tuhan.
Kegunaan tongkat emas, kasih karunia Tuhan.
1) Mengalahkan kuasa maut. Begitu tongkat emas diulur, Ester tidak mati. Mungkin nikah sudah di ambang maut, pelayanan sudah di ambang kematian, pekerjaan sudah di ambang maut, rohani juga sudah diambang maut, diambang kematian. Kasih karunia Tuhan sanggup menghidupkan semuanya. Nikah yang sudah mau mati, hidup. Pelayanan yang mati, hidup. Ekonomi yang mati bisa hidup kembali. Rohani yang mati bisa hidup kembali.
Ester diancam maut dari luar dan dari dalam. Dari luar ada Haman. Dari dalam suaminya sendiri, raja Ahasyweros, kalau dia tidak dipanggil lalu datang menghadap ancamannya bisa mati. Kita juga begitu, menghadapi maut dari luar dan dari dalam. Dari luar dosa-dosa yang berkembang hebat, mau menghancurkan nikah, mau menghancurkan pelayanan, mau menghancurkan rohani kita. Belum lagi pengaruuh-pengaruh dunia. Ada air Yerikho yang membawa maut, bayi-bayi keguguran terus karena air yang tidak sehat di Yerikho. Itulah pergaulan dunia yang membawa maut. Hati-hati kaum muda kalau bergaul, banyak maut di luar sana. Dari dalam daging kita sendiri. Kalau menuruti kedaginganmu kamu akan mati. Daging dengan hawa nafsu keinginan.
Roma 8:13
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Yang kita butuhkan hanya kasih karunia Tuhan, belas kasihan Tuhan, tidak ada yang lain. Tinggal berserah kepada Tuhan, saya tidak mampu Tuhan, saya bekerja di dunia, yang saya butuh hanya belas kasihan Tuhan supaya tidak terseret dengan pergaulan dunia, tidak terseret dengan dosa-dosa. Saya bukan roh, saya manusia daging. Daging ini banyak hawa nafsu dan keinginannya, butuh kasih karunia. Saya butuh kasih karunia belas kasihan Tuhan supaya bisa mengalahkan daging dengan dengan hawa nafsu dan keinginannya, sehingga rohani kita hidup.
Setelah kita ditolong, kita rasakan kasih karunia Tuhan, nikah yang di ambang kematian hidup kembali, pelayanan yang sudah mau mati hidup kembali, ekonomi yang sudah mati hidup kembali. Kalau sudah ditolong jangan lupa yang lain!
Ester 4:14
4:14 Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."
Kalau sudah ditolong, ayo tolong yang lain, bersaksi, saksikan pengalaman kita dengan Tuhan. Bagaimana kita memegang tongkat emas itu, bagaimana kita mengalami kasih karunia Tuhan. Mungkin ada yang lain yang nikahnya di ambang kematian, saksikan dulu saya begini, nikah saya seperti ini, tetapi ditolong oleh Tuhan, maka dia juga tertolong.
Kalau kita tidak mau bersaksi menolong orang lain, Tuhan bisa memakai orang lain. Contoh A dan C sudah Tuhan tolong, lalu B ada dalam masalah dan butuh pertolongan. A tidak mau menolong, Tuhan bisa pakai yang C untuk menolong B. Dan yang A ini apa yang ada pada dia habis! Ini yang bahaya, kita tidak mau menolong orang lain sementara kita sudah ditolong oleh Tuhan, terutama lewat kesaksian, tidak mau bersaksi, orang itu bisa ditolong Tuhan lewat orang lain lagi. Sementara yang ada pada yang tidak mau menolong itu habis!. Pelayanan yang sudah ditolong hancur kembali.
Jangan sampai yang sudah ada pada kita, rohani dan jasmani dihabiskan oleh Tuhan karena kita egois tidak mau menolong yang lain. Lewat pengajaran ini kita sudah ditolong, banyak yang sudah ditolong nikahnya, ekonominya, pelayanannya. Sekarang kita mau menolong banyak orang lewat ibadah persekutuan. Banyak di luar sana yang nikahnya hancur, pelayanannya hancur, tolonglah mereka. Bagaimana caranya? Bersaksi, terlibat dalam pelayanan. Undang orang lain untuk datang. Kalau perlu kita berkorban untuk mendatangkan orang. Jangan sampai yang sudah ada pada kita Tuhan habiskan karena tidak mau menolong orang lain.
2) Meluputkan dari antikristus. Haman gambaran antikristus. Setelah Ester disambut raja Ahasyweros, lalu raja bertanya apa yang kau inginkan. Kalau boleh raja datang saya mau mengadakan acara di rumah, undang juga Haman. Sementara senang-senang minum, lalu Ester menceritakan segalanya. Raja marah, Haman disula.
Berarti status kita adalah Mempelai wanita Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun, tidak bisa digagahi oleh siapapun, oleh antikristus termasuk kaki tangan antikristus. Sekarang banyak mau menggagahi orang-orang di dalam pengajaran, mau digagalkan rencana Allah, mau diotak-atik pengajaran ini, mau dihalang-halangi memberitakan Firman pengajaran, tetapi kasih karunia Tuhan yang melindungi, yang melepaskan dari antikrsistus. Sehingga waktu Yesus datang kita siap menyambutNya, oleh kasih karunia Tuhan kita bisa menyambut Yesus di awan-awan yang permai.
Wahyu 22:20-21
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Pusatkan perhatian pada perkara Tuhan, ada kerelaan hati untuk menanggung penderitaan yang tidak harus kita tanggung. Terutama kita rela melayani sekalipun diperhadapkan dengan pengorbanan-pengorbanan. Diperhadapkan dengan sengsara daging tanpa dosa kita tidak kecewa, tidak putus asa, tetapi punya pengalaman pribadi dengan Tuhan. Kasih karunia Tuhan yang menolong kehidupan kita, membuat kita hidup sampai kita bisa sempurna sebagai Mempelai WanitaNya.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tuhan Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar