20250831

Kebaktian Umum, Minggu 31 Agustus 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:17-20

14:17 Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam.

14:18 Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak."

14:19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.

14:20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

 

Di sini ada penuaian anggur untuk dibawa masuk dalam kilangan murka Allah. Jadi dari ayat ini kita melihat ada 2 macam anggur:

1.      Anggur Roh Kudus dari Sorga.

Efesus 5:18

5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

 

2.      Anggur hawa nafsu daging. Hawa nafsu daging ini sumbernya dosa. Kalau daging dituruti akan menghasilkan dosa. Ini yang akan dikilang dalam kilangan  murka Allah. Darahnya mengalir sampai ke kekang kuda. Kuda di sini menunjuk hawa nafsu daging yang kuat.

 

Jadi supaya kita luput dari penghukuman Tuhan maka kita harus dipenuhi air anggur Roh Kudus supaya bisa mengekang hawa nafsu daging kita. Anggur itu didapatkan dari kebun anggur. Jadi bagaimana supaya kita diurapi Roh Kudus sampai dipenuhi Roh Kudus bahkan sampai meluap-luap? Kita harus bekerja di kebun anggur Tuhan = aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

Matius 20:1-7

20:1 "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.

20:2 Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.

20:3 Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.

20:4 Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.

20:5 Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.

20:6 Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?

20:7 Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.

 

Tuhan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi manusia untuk bekerja dalam kebun anggur Tuhan, untuk masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Memang yang menjadi prioritas adalah bangsa Israel asli di Timur Tengah sana.

 

Ada jam-jam kerja, jam 9, 12, 3 itu mengingatkan kita saat penyaliban Yesus dan jam 3 Yesus sudah mati dengan 4 luka utama, 2 di tangan dan 2 di kaki untuk bangsa Israel bisa bekerja di kebun anggurnya Tuhan. Jadi sebenarnya tidak perlu lagi pekerja di jam 5 sore, sampai jam 3 sudah cukup.

Markus 15:26,33-37

15:25 Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan.

15:33 Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga.

15:34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

15:35 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia."

15:36 Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia." 

15:37 Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Yesus mati dengan 4 luka utama untuk menyelamatkan bangsa Israel yang terhilang supaya bisa bekerja di kebun anggur Tuhan. Jam 5 Yesus keluar lagi, menunjuk luka kelima di lambung Yesus. Saat sudah mati, Yesus masih mau menerima luka kelima di lambungNya untuk menebus dan menyelamatkan kita bangsa kafir sehingga kita bisa bekerja di kebun anggurnya Tuhan. Jadi kalau kita bangsa kafir bisa masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, itu adalah anugerah Tuhan yang besar.

 

Yohanes 19:32-34

19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;

19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

 

Dari lambung keluar darah dan air. Darah dan air ini harus menjadi tanda bahwa kita adalah pekerja di ladang Tuhan, betul-betul pelayanan Tuhan. Kita bekerja di kebun anggur Tuhan harus ada tandanya, sehingga ketika Yesus datang kita dikenal. Kalau tidak ada tanda tidak dikenal, sekalipun sudah bekerja banting tulang, Tuhan tidak kenal!

1.      Tanda darah artinya pertobatan. Tidak ada gunanya melayani kalau tidak bertobat, masih mempertahankan dosa!

2.      Tanda air menunjuk baptisan air yang benar, menghasilkan hidup baru, hidup dalam kebenaran. Melayani Tuhan harus benar, pribadinya benar, nikahnya benar, tahbisannya benar, baru kita layak disebut pekerjaannya Tuhan, hamba Tuhan.

 

Ada pekerja kebun anggur yang tidak benar, malah membunuh ahli waris. Kalau tidak benar tidak akan dipakai, malah dihukum dan dibinasakan. Jadi melayani Tuhan itu tidak boleh kita gampangkan, itu kemurahan Tuhan. Harus melayani dengan pertobatan dan kebenaran. Kalau benar pasti setia, tidak bisa dipisahkan.

Yesaya 11:5

11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

 

Apa bukti kita melayani dengan benar?

Yesaya 32:17

32:17 Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.

 

Tanda kita melayani dengan benar kita melayani dengan damai sejahtera. Kalau melayani tidak damai, ada yang mengganjal di hati, berarti pelayanan belum benar! Kalau melayani dengan damai dan tenang, pasti enak dan ringan. Kalau sudah damai, tenang, pelayanan berat sekalipun menjadi enak dan ringan, tidak mungkin ditinggalkan. Mulai dari dalam nikah ada kedamaian, ketenangan. Kalau sudah damai, tenang, menjadi enak dan ringan, tidak mungkin ditinggalkan nikah itu.

 

Dalam pelayanan di kebun anggur Tuhan ada 3 hal yang harus diperhatikan:

1.      Buah anggur. Bagaimana syarat untuk mendapatkan buah anggur?

Yohanes 15:1-3

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Syarat untuk berbuah, ranting harus melekat pada pokok anggur yang benar. Artinya:

a)      Setia dalam penggembalaan yang dibina oleh pengajaran yang benar. Mulai dari saya sebagai gembala, jangan campur-campurkan ajaran dalam gereja. Harus hadirkan pokoknya Yesus itulah pengajaran yang benar, jangan hadirkan pokoknya. Jemaat juga perhatikan, tergembala yang diperhatikan pengajarannya, setia tergembala dalam penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar.

Markus 13:16

13:16 dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.

 

Kalau sudah di ladang jangan undur, kalau sudah setia dalam penggembalaan jangan keluar lagi. Sebab kalau undur tidak layak untuk kerajaan Sorga.

Lukas 9:62

9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

 

Mari setialah dalam penggembalaan. Dulu kita tidak kenal penggembalaan, kita mengembara. Lalu Tuhan yang berkenan menemui kita, orang yang tidak mencari Dia tetapi Tuhan berkenan temui.

Roma 10:20

10:20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku."

 

Dulu kita tidak kenal pengajaran, lalu kita mendengar pengajaran, mendapat kemurahan bisa menerima pengajaran, lalu kita membawa diri kita untuk digembalakan. Jangan balik belakang, jangan tidak setia, kalau sudah mendapat kemurahan di dalam penggembalaan pertahankan itu, tergembala dengan benar dan baik. Mari tetap setia, jangan keluar, jangan lepas dari penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar. Kalau kita lepas dari pokok anggur yang benar, pasti kering!

 

b)      Kita harus mengalami penyucian secara terus menerus oleh Firman pengajaran yang benar. Kita harus disucikan dengan pisau pemangkas. Apa itu? Itulah pedang Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2.

Ibrani 4:12-13

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

 

Apa yang disucikan?

1)      Hati dan pikiran. Hati dan pikiran ini gudangnya dosa, tempat yang seringkali dipakai untuk menyembunyikan dosa. Orang lain tidak tahu tetapi kita sendiri tahu. Kalau dosa disembunyikan maka hadirat Tuhan tersembunyi bagi orang itu. Makanya doa tidak dijawab, rasanya tidak pernah damai, tidak pernah tenang. Biarpun gajinya besar tetapi tidak damai, tidak tenang. Biar hati ini disucikan, kalau tidak disucikan dosa itu yang membuat hadirat Tuhan tersembunyi, tidak pernah merasakan hadirat Tuhan, sehingga menjadi orang Kristen kering, nikahnya kering akhirnya ditinggalkan. Mengapa tinggalkan nikah, tinggalkan penggembalaan? Karena mempertahankan dosa sehingga hadirat Tuhan tersembunyi, tidak ada hadirat Tuhan, kering semuanya.

 

Matius 5:27-28

5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.

5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

 

Masih dalam bentuk keinginan, belum diwujudkan dalam perkataan dan perbuatan, sudah harus disucikan!

 

2)      Matius 5:29

5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.

 

Kenapa disebut mata kanan? Kanan itu posisi Imam Besar, pandangan kita harus tertuju pada Imam Besar. Jadi pandangan daging harus disucikan supaya kita memiliki pandangan rohani yaitu hanya memandang Yesus Imam Besar yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Pertumbuhan rohani ini digambarkan dengan seuatu perlombaan. Dalam perlombaan jangan tengok kiri kanan, mata kita hanya memandang 1 fokus itulah Yesus. Tidak usah lihat kiri kanan! Kalau pandangan daging pasti jatuh, kalau pandangan rohani pasti berhasil sampai garis akhir.

Ibrani 12:1-2

12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

 

Mata kita kepada Imam Besar. Pandangan kita jangan yang duniawi, jangan yang jasmani. Apalagi kami hamba Tuhan yang mau memimpin jemaat pada iman sampai pada kesempurnaan, lalu kami pemimpinnya tolah toleh. Bagaimana jemaat kalau gembalanya lirik kiri kanan hanya lihat yang duniawi, yang jasmani. Ingat isteri Lot hanya 1 kali salah menoleh langsung jadi tiang garam. Ingat Musa, tolah toleh, bukan melihat Tuhan, dia membunuh orang. Jadi kalau pandangannya sudah yang daging, yang duniawi, pasti akibatnya negatif, jadi tiang garam atau jadi pembunuh. Tiang garam tidak berjalan lagi, rohaninya stop, tidak bisa maju. Yang ada hanya kebusukan-kebusukan, seperti Musa membunuh dan menyembunyikan di dalam pasir.

 

Biarlah pandangan kita hanya kepada Yesus Imam Besar.

Prakteknya bagaimana?

Ø  Yesus Imam Besar ada kaitannya dengan pelayanan. Jadi memandang Yesus Imam Besar adalah memperhatikan pelayanan. Kita melayani itu sudah baik, tetapi harus ada perhatian, jangan asal melayani. Perhatian = tanggung jawab. Kalau sudah tanggung jawab pasti bisa mengutamakan pelayanan lebih dari segala sesuatu.

Ø  Hanya mengandalkan Tuhan lebih dari segalanya. Di kiri kanan muka belakang musuh, tetapi pandangan kita hanya kepada Yesus Imam Besar. Ada Yesus di depan, pasti kita menang. Itu mengandalkan Yesus lebih dari segalanya. Dalam menghadapi pergumulan di dalam nikah dan pelayanan hanya memandang Yesus, saya tidak mampu Tuhan, lihat saja Yesus Imam Besar.

 

3)      Matius 5:30

5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

 

Tangan kanan menunjuk perbuatan dan tahbisan. Perbuatan kita harus disucikan supaya berkenan kepada Tuhan, tahbisan kita juga harus disucikan. Perbuatan daging dan dosa harus disucikan, sehingga perbuatan kita hanya untuk menyenangkan Tuhan.

 

Tahbisan disucikan.

Mazmur 137:5

137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!

 

Tangan kanan kaitannya dengan Yerusalem. Yerusalem bicara mempelai. Jadi tahbisan kita harus tahbisan mempelai. Apa itu tahbisan mempelai?

Ø  Tahbisan mempelai itu penyerahan diri sendiri. Melayani harus dengan penyerahan diri sepenuh, dibuktikan dengan banyak menyembah. Mempelai wanita menyambut Yesus dengan suara penyembahan. Tidak gunanya pelayanan kalau penyembahan kering!

 

Ø  Matius 6:3

6:3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.

 

Tahbisan mempelai itu memberi, bukan mencari sesuatu! Kita berkorban segalanya sampai berkorban nyawa.

Markus 10:45

10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

 

Jadi kalau melayani masih menuntut dipuji, dihargai, itu bukan tahbisan mempelai. Tahbisan mempelai itu memberi, berkorban apa saja, bukan mencari sesuatu. Mau mengajak jemaat berkorban, saya sebagai gembala harus lebih dulu berkorban, tetapi bukan untuk digembar-gemborkan.

 

4)      Matius 5:37

5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

 

Mulut disucikan sampai tidak ada dusta. Kalau sudah tidak ada dusta berarti kita sudah tidak bercela.

Wahyu 14:5

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Mulut itu buah, pohon bisa diketahui baik atau tidak dari mulutnya. Bisa dideteksi orang ini rohani atau tidak dari mulutnya. Biar mulut kita mengalami penyucian terus menerus, sampai berkata yang benar, jujur.

 

5)      Matius 5:31-32

5:31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.

5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.

 

Nikah disucikan dari perzinahan! Ini yang menjadi prioritas, karena Alkitab dibuka dengan kitab Kejadian, menceritakan nikah manusia yang awalnya sempurna tetapi dirusak oleh setan. Alkitab ditutup dengan kitab Wahyu, menceritakan nikah yang rohani. Jadi yang menjadi prioritas dari Tuhan untuk disucikan adalah nikah kita. Kalau hati pikiran suci, pandangan suci, perbuatan dan tahbisan suci, perkataan suci, nikahnya pasti suci.

 

Untuk menghasilkan buah kita harus setia dan suci.

 

2.      Upah

Matius 20:9,15

20:9 Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.

20:15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?

 

Jadi upah bekerja di kebun anggur adalah 1 dinar = kemurahan Tuhan. Jadi dalam melayani Tuhan yang kita cari bukan upah jasmani. Tetapi dalam bekerja melayani Tuhan yang kita lihat kemurahan Tuhan. Saya bisa jadi anggota zangkoor, pemain musik, jadi gembala itu karena kemurahan Tuhan.

 

Praktek kita bekerja melayani memperhatikan kemurahan Tuhan:

a)      Jangan menganggur, di kebun anggur harus bekerja. Yang sudah berhenti melayani ayo kembali melayani. Kemurahan Tuhan jangan dipermainkan, kalau tidak menghargai kemurahan Tuhan akan berhadapan dengan kekerasan Tuhan. Layani apa saja, kita bekerja di ladang Tuhan. Kalau kita melayani karena kemurahan Tuhan harus memperhatikan ini, jangan menganggur.

 

b)      Setia dan sungguh-sungguh dalam melayani Tuhan. Setia dan sungguh-sungguh itu seperti tiang penopang, kalau tiangnya goyang-goyang ambruklah ini bangunan. Coba kalau paduan suara tidak setia, pemimpin pujian tidak setia, gembala tidak setia, kadang muncul, kadang tenggelam, itu tiang goyang-goyang, orang yang dilayani ketakutan. Semakin megah, tinggi besar bangunannya lalu tiangnya goyang-goyang, orang ketakutan. Akan menimbulkan korban yang banyak! Mari setia, sungguh-sungguhlah melayani Tuhan. Tanggung jawab kepada Tuhan, bukan kepada saya gembala.

 

c)      Ibadah kita harus memuncak pada doa penyembahan, minimal 1 jam sehari! Ada pekerja yang masuk jam 5 sore, hanya bekerja sampai jam 6. Apa yang dilakukan dalam 1 jam? Berdoa menyembah Tuhan.

Markus 14:37

14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?

 

d)      Jangan tukar kebun anggur menjadi kebun sayur.

I Raja-raja 21:2

21:2 Berkatalah Ahab kepada Nabot: "Berikanlah kepadaku kebun anggurmu itu, supaya kujadikan kebun sayur, sebab letaknya dekat rumahku. Aku akan memberikan kepadamu kebun anggur yang lebih baik dari pada itu sebagai gantinya, atau jikalau engkau lebih suka, aku akan membayar harganya kepadamu dengan uang."

 

Memang kalau kita pertahankan kebun anggur resikonya besar, tetapi Tuhan pasti bela. Apa artinya kebun anggur dijadikan kebun sayur?

Ulangan 11:10

11:10 Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur.

 

Mesir itu kebun sayur, Mesir gambaran dunia. Jadi jangan tukar kebun anggur dengan kebun sayur artinya jangan melayani dengan cara dunia, jangan masukan cara dunia dalam gereja. Saya membangun gereja tidak dengan cara dunia, saya tidak pernah buat proposal minta dana.

 

Kalau melayani dengan sistem dunia akhirnya yang dicari upah jasmani. Itu berarti 1 dinar diganti dengan 1 dollar!

 

Jika kita melayani memperhatikan kemurahan Tuhan dengan tidak menganggur, setia dan sungguh-sungguh, melayani meningkat pada doa penyembahan maka kita bisa menembusi kelaparan di akhir zaman.

Wahyu 6:5-6

6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.

6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."

 

Kalau ada 1 dinar aman kita, kita bisa menembusi kelaparan akhir zaman, kelaparan double jasmani dan rohani. Kita tidak lapar, kita dipelihara oleh Tuhan dengan 1 dinar. Kita lihat 1 dinar yang rohani yaitu kemurahan Tuhan. Yang jasmani itu urusannya Tuhan, Tuhan tidak mungkin mendustai kita. Misalnya pekerja di pabrik A, pasti pabrik A memperhatikan, dikasih mesh, dikasih gaji dan lain-lain. Kita ini pelayan Tuhan, kerja di kebun anggur Tuhan, masa Tuhan tidak memperhatikan kita. Tuhan sangat memperhatikan kita, bahkan di luar pemikiran kita. Apa yang tidak pernah kita pikirkan, tidak pernah timbul di dalam hati, itu yang Tuhan kerjakan untuk kita. Sampai kita heran-heran, koq bisa. Tuhan sanggup menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan, dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Yang penting kita perhatikan kemurahan Tuhan.

 

3.      Perhatikan lobang pemerasan. Lebih baik sekarang dikilang Tuhan, dari pada nanti dikilang dalam kilangan penghukuman Tuhan.

Matius 21:33

21:33 "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.

 

Artinya harus rela memeras daging lewat sengsara daging tanpa dosa. Sudah tergembala sungguh-sungguh, melayani Tuhan sungguh-sungguh lalu kita difitnah, digosipkan, dibenci, harus diterima, itu proses pemerasan daging. Datang jauh-jauh bergumul untuk beribadah, di tengah jalan rusak kendaraan, itu daging diperas. Mungkin sudah melayani  sungguh-sungguh dengan giat, lalu sakit tak berdaya, itu daging yang diperas. Bukan malah loyo salahkan Tuhan, tetapi itu daging harus diperas.

 

Yang utama harus diperas adalah bagian dalam. Apa itu? Tabiat daging kita harus diperas. Memang sakit untuk menghadapi pemerasan daging. Apa tabiat daging yang harus diperas?

a)      Matius 20:15

20:15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?

 

Jangan ada iri hati. Iri hati itu tidak menghargai kemurahan Tuhan, tidak menghargai 1 dinar. Kan sudah perjanjian 1 dinar 1 hari. Begitu yang masuk terakhir mendapat 1 dinar, dia pikir mau dapat puluhan dinar, itu iri hati karena tidak menghargai kemurahan Tuhan. Kita diberkati karena kemurahan Tuhan, kita dipakai karena kemurahan Tuhan, tidak usah iri kepada yang lain. Kalau yang lain lebih diberkati dari kita, itu berkat untuk dia, saya juga ada berkatnya. Kalau yang lain kelihatan lebih dipakai, itu pemakaian Tuhan kepadanya. Saya juga pasti dipakai, tidak usah iri. Kita  sama-sama dipakai! Coba mata melihat mulut makan terus, lalu mata minta makan, kasih rica di mata. Tangan kiri iri, tangan kanan salaman terus, kiri di belakang pegang-pegang. Tapi sama-sama dipakai, sama-sama berfungsi, tidak usah iri. Tabiat iri ini harus diperas supaya bisa saling mengasihi. Kakak-kakak Yusuf iri kepada Yusuf, mereka benci Yusuf. Kain iri kepada Habel, dia benci kepada Habel. Kalau iri pasti saling membenci, diperas sehingga saling mengasihi.

 

b)      Matius 20:11

20:11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,

 

Suka bersungut-sungut ini harus diperas. Kita bisa melayani hanya karena kemurahan Tuhan, biar tabiat daging diperas supaya kita bisa selalu mengucap syukur. Kalau ada yang tidak mau melayani, biar saja kita ambil pelayanan itu. Berkatnya nanti kita yang dapat. Tidak usah bersungut, ingat kita ini hanya mendapat kemurahan Tuhan.

 

c)      Matius 20:12

20:12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.

 

Merasa berjasa! Kalau sudah merasa berjasa dia jadi tukang kritik. Siapa yang dikritik? Tuhan. Ini harus diperas sehingga dalam melayani Tuhan kita selalu merasa tidak layak. Siapa saya, hanya kemurahan Tuhan yang mengangkat kita menerima tahbisan Tuhan.

 

d)      Yohanes 2:3

2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."

 

Kuatir! Yang terjadi kekurangan, tetapi ibu Yesus katakan kehabisan! Kalau sudah kuatir akhirnya membesar-besarkan masalah lebih dari kuasa Tuhan. Kuatir diperas sehingga kita bisa percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan.

 

Daging diperas sehingga tabiat Yesus nyata dalam kita. Jika diperhadapkan dengan kesulitan dan kesusahan, di situ mulai muncul tabiat daging, itu bagaikan getah. Kayu penaga yang dibuat menjadi alat-alat Tabernakel, salah satu cirinya bergetah. Getah itu seringkali keluar kalau digores. Kalau tidak terjadi apa-apa, tidak bersentuhan dengan sesuatu tidak keluar getahnya, begitu digores keluar getahnya. Ketika diperhadapkan dengan pengalaman sengsara, di situ getahnya keluar, tabiat daging keluar, tabiat kuatir, merasa berjaga, bersungut-sungut, iri hati. Waktu diizinkan dalam pengalaman susah, pengalaman salib, itu sebenarnya termasuk kemurahan Tuhan supaya tabiat daging tidak ada lagi. Getah-getahnya tidak ada lagi karena sudah disalut emas dari dalam dan luar. Disalut dengan tabiat Ilahi. Tabiat dulu disalut, baru perbuatan dan perkataan.

Keluaran 25:10-11

25:10 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.

25:11 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.

 

Pengalaman sengsara yang terjadi bukan untuk membuat kita bergetah. Justru getahnya itu mau disalut dengan emas sehingga kita layak untuk menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Daud katakan sengsaraku engkau yang menghitung, air mataku kau tampung dalam kirbatmu. Ini orang yang mengalami penyalutan tabiat daging. Tidak mengomel, tidak bersungut, tidak marah, tetapi dia tahu Tuhan ada di pihaknya, Tuhan pasti peduli dan menyelesaikan segala sesuatu tepat pada waktunya.

Mazmur 56:9-11

56:9 Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?

56:10 Maka musuhku akan mundur pada waktu aku berseru; aku yakin, bahwa Allah memihak kepadaku.

56:11 Kepada Allah, firman-Nya kupuji, kepada TUHAN, firman-Nya kupuji,

56:12 kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

 

Ini kehidupan yang tidak bergetah lagi. Hanya percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Kita yakin Tuhan dipihak kita. Sekalipun banyak tekanan, musuh-musuh menyerang, tetapi tidak akan bisa menghancurkan kehidupan kita. Pelayanan berhasil sampai garis akhir, nikah kita berhasil sampai mencapai nikah yang rohani, hidup kita berhasil mencapai takhta Sorga, Yerusalem Baru. Kita tidak dikilang dalam kilangan murka Allah, tetapi kita dikumpulkan di dalam lumbung kerajaan Sorga.

 

Ingat, kita bisa melayani hanya karena kemurahan Tuhan, kita diberkati karena kemurahan Tuhan. Diizinkan masuk pemerasan daging, itu juga kemurahan Tuhan. Kemurahan Tuhan yang mengangkat kita untuk menerima tahbisan pelayanan dari Tuhan.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar