20240626

Kebaktian PA Imamat, Rabu 26 Juni 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Dalam kitab Imamat pasal 26 ada 5 kutukan kepada orang yang tidak mau taat pada Firman Tuhan.

1. Imamat 26:16,25 Penyakit

2. Imamat 26:17,25,33,36-39 Pedang atau perang

3. Imamat 26:19-20,26,29 Kelaparan

4. Imamat 26:22 Binatang liar atau buas

5. Imamat 26:30-32 Ibadahnya dihancurkan.

 

Kita masih mempelajari poin yang ketiga yaitu kelaparan.

Imamat 26:19-20,26,29

26:19 dan Aku akan mematahkan kekuasaanmu yang kaubanggakan dan akan membuat langit di atasmu sebagai besi dan tanahmu sebagai tembaga.

26:20 Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, tanahmu tidak akan memberi hasilnya dan pohon-pohonan di tanah itu tidak akan memberi buahnya.

26:26 Jika Aku memusnahkan persediaan makananmu, maka sepuluh perempuan akan membakar roti di dalam satu pembakaran. Mereka akan mengembalikan rotimu menurut timbangan tertentu, dan kamu akan makan, tetapi tidak menjadi kenyang.

26:29 dan kamu akan memakan daging anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan.

 

Ini menubuatkan kelaparan yang dahsyat yang akan menimpa dunia akhir zaman ini. Baik kelaparan secara jasmani terutama kelaparan secara rohani, lapar akan Firman Tuhan. Orang mau mencari Firman Tuhan tetapi sudah tidak ada lagi.

Amos 8:11-14

8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.

8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;

8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

 

Mereka mengembara dari utara ke timur. Utara itu tempat meja roti tetapi sudah tidak mereka temukan roti di situ. Lalu mereka ke timur, timur itu halaman, halaman adalah wilayah yang dikuasai oleh antikristus, ini akan terjadi di akhir zaman ini. Juga sudah dinubuatkan dalam kitab Wahyu yaitu kegerakan kuda hitam. Diawali kegerakan kuda merah yaitu peperangan dan huru hara di mana-mana, dilanjutkan dengan kegerakan kuda hitam, kelaparan di mana-mana.

Wahyu 6:5-6

6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.

6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."

 

Betul-betul makanan digomer. Pernah terjadi kelaparan di Indonesia dan makanan ditakar. Begitu juga yang akan terjadi, kelaparan yang hebat, kelaparan secara jasmani juga lapar secara rohani sehingga manusia semakin jahat, semakin sadis dan juga semakin najis.

 

Sikap kita menghadapi kelaparan yaitu harus memiliki 1 dinar, itu sikap pertama. Satu dinar ada kaitan dengan bekerja di kebun anggur dan ada kaitannya dengan gambar Allah.

 

Sikap kedua yang akan kita pelajari adalah jangan rusakkan minyak dan anggur. Minyak menunjuk urapan Roh Kudus dan anggur = darah Yesus, wujud kasih Allah. Untuk menghadapi kelaparan dahsyat di akhir zaman ini maka kita harus memiliki minyak, artinya hidup dalam urapan Roh Kudus dan memiliki anggur yaitu hidup di dalam kasih Allah. Sekarang kita pelajari bagaimana bisa hidup dalam urapan Roh Kudus. Kita pelajari dari Tabernakel. Tabernakel ini adalah miniatur kerajaan Sorga. Tuhan menyuruh Musa membangun Tabernakel menurut contoh yang ada di sorga. Pelayanan di Tabernakel adalah bayangan dari yang ada di sorga.

 

Urapan Roh Kudus kita pelajari dari minyak urapan yang ada di Tabernakel.

Keluaran 30:22-25

30:22 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:

30:23 "Ambillah rempah-rempah pilihan, mur tetesan lima ratus syikal, dan kayu manis yang harum setengah dari itu, yakni dua ratus lima puluh syikal, dan tebu yang baik dua ratus lima puluh syikal,

30:24 dan kayu teja lima ratus syikal, ditimbang menurut syikal kudus, dan minyak zaitun satu hin.

30:25 Haruslah kaubuat semuanya itu menjadi minyak urapan yang kudus, suatu campuran rempah-rempah yang dicampur dengan cermat seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah; itulah yang harus menjadi minyak urapan yang kudus.

 

Ada minyak urapan yang terbuat dari 5 bahan yaitu: mur tetesan, kayu manis, tebu, kayu teja dan minyak zaitun. Itu dicampur menjadi minyak urapan yang kudus. Sekarang kita tidak perlu lagi untuk membuat minyak urapan secara jasmani seperti yang ada di sini. Sekarang minyak urapan itu menunjuk urapan Roh Kudus. Dari bahan-bahan pembuatan minyak urapan ini bisa kita pelajari bagaimana bisa hidup dalam urapan Roh Kudus.

1.      Minyak zaitun. Jumlahnya 1 hin atau 6 liter. Berasal dari buah zaitun yang diperas. 6 adalah angka daging, manusia diciptakan pada hari keenam. Artinya kepada kita, kita akan mengalami urapan Roh Kudus kalau kita mau menerima pemerasan daging. Daging dengan segala hawa nafsu, keinginannya, ambisinya, emosinya, diperas, dimatikan, supaya urapan Roh Kudus dicurahkan dalam kehidupan kita. Sudah diteladankan oleh Yesus. Sebelum Yesus ditangkap dan disalibkan, Yesus pergi berdoa di taman Getsemani. Taman Getsemani adalah tempat pemerasan buah zaitun untuk menjadi minyak. Di taman Getsemani bukan hanya air mata Yesus yang meleleh, keringatNya juga meleleh, bahkan darahNya meleleh untuk menggumuli kita manusia berdosa supaya bisa diselamatkan.

Markus 14:32-34

14:32 Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa."

14:33 Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,

14:34 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."

 

Lukas 22:42-44

22:42 "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."

22:43 Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.

22:44 Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.

 

Betul-betul air mata, keringat dan darahNya menetes sebab Yesus betul-betul bergumul supaya kita diselamatkan. Jadi di sini Yesus betul-betul bagaikan buah zaitun yang diperas untuk menghasilkan minyak zaitun. Apa yang dialami oleh Yesus sebagai kepala, juga harus dialami oleh kita tubuhNya. Untuk hidup dalam urapan Roh Kudus, kita juga harus mengalami pemerasan daging dalam bentuk sengsara tanpa dosa karena Yesus. Sengsara karena Yesus = karena beribadah. Orang yang hidup beribadah akan menderita aniaya.

II Timotius 3:12

3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

Menderita karena Yesus = menderita karena pengajaran yang benar, ajaran yang sehat. Dulu rasul-rasul dalam memberitakan ajaran yang sehat mereka mengalami tantangan yang luar biasa sampai mengalami penganiaya dan  pembunuhan.

 

Kita juga di akhir zaman ini akan menghadapi sengsara yang semakin hebat, tujuannya supaya kita mengalami minyak urapan Roh Kudus. Menghadapi sengsara ini jangan pakai kekuatan daging. Justru dalam menghadapi sengsara karena Yesus kita harus banyak berdoa dan menyembah seperti yang diteladankan oleh Yesus. Lewat doa penyembahan daging ini diperas, dirobek hawa nafsunya, keinginannya dan sebagainya. Antara lain daging yang harus dirobek dan diperas lewat doa penyembahan:

a)      Markus 14:33

14:33 Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,

 

Yang pertama adalah takut dan gentar. Ini bukan takut Tuhan tetapi ketakutan daging. Yesus lahir menjadi sama dengan manusia daging seperti kita, hanya Dia tidak berdosa. Di sini Yesus tunjukan daging itu sering takut dan gentar tentang sesuatu di dunia ini. Baru dengar ancaman sudah takut duluan. Ini yang harus diperas lewat doa penyembahan.

 

Takut di sini maksudnya lebih takut sesuatu di dunia ini dari pada Tuhan. Sangking takutnya sampai melawan Firman. Ini yang harus diperas lewat doa penyembahan, tambah doa puasa, tambah doa semalaman. Ketakutan daging diperas sehingga kita bisa menjadi kehidupan yang takut akan Tuhan.

 

Untuk beribadah melayani Tuhan harus dengan takut akan Tuhan.

Yosua 24:14

24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.

 

Beribadah dengan takut akan Tuhan, bukan takut pada gembala, takut pada manusia, takut pada organisasi. Apa itu beribadah dengan takut akan Tuhan? Beribadah dengan tulus ikhlas dan setia! Tulus tanpa pamrih. Keselamatan dikerjakan masing-masing, bukan ditentukan oleh keluarga, bukan oleh tetangga apalagi organisasi.

 

Rasul-rasul diperhadapkan kepada sidang Mahkamah Agama, mereka dipaksa untuk jangan memberitakan tentang Yesus. Mereka katakan, mana lebih benar, takut kepada Tuhan atau takut kepada manusia.

 

Kalau sudah beribadah dengan takut akan Tuhan, maka akan tertampak dalam hidup sehari-hari. Dalam hidup sehari-hari pasti takut akan Tuhan yaitu membenci dosa sampai membenci dusta!

Amsal 8:13

8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

 

Dalam hidup bermasyarakat, dalam bekerja, waktu di sekolah, benci dosa, benci dusta. Sampai suatu saat nanti takut akan Tuhan itu sudah menjadi karakter, sudah mendarah daging.

Yesaya 11:3 (Terjemahan Lama)

11:3 Bahkan, iapun akan bernafas dalam takut akan Tuhan dan tiada ia akan menghukumkan seturut pemandangan matanya, dan lagi tiada ia akan memutuskan hukum seturut pendengaran telinganya.

 

Bernafas dalam takut akan Tuhan, artinya takut akan Tuhan sudah menjadi karakter, sudah mendarah daging. Sehingga apapun orang mau lakukan yang tidak baik kepada kita, tetap kita takut akan Tuhan sebab itu sudah menjadi karakter kita. Tidak takut akan Tuhan = berhenti bernafas. Siapa tahan tidak bernafas berjam-jam, pasti mati! Banyak kali hamba Tuhan pelayan Tuhan hidupnya seperti dikasih tabung oksigen, sulit bernafas, sulit untuk takut Tuhan, kena corona secara rohani.

 

b)      Markus 14:34

14:34 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."

 

Sangat sedih seperti mau mati = kecewa dan putus asa menghadapi masalah dan tantangan. Sangking kecewa dan putus asanya sampai meninggalkan Tuhan, sudah tidak percaya lagi pada penggembalaan, tidak percaya lagi kepada Tuhan. Ini diperas lewat penyembahan menjadi percaya dan mempercayakan diri kepada Tuhan, apapun yang terjadi. Tidak lagi kecewa, tidak lagi putus asa, menghadapi segala sesuatu tetap percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan sehingga bisa mengucap syukur dalam segala hal.

 

c)      Markus 14:36

14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

 

Kehendak atau keinginan daging. Kehendak dan keinginan daging selalu bertentangan dengan Firman, itu membuat kita tidak taat pada Firman Tuhan. Selama kita pertahankan keinginan daging kita, untuk taat pada Firman itu merupakan hal yang mustahil!

Roma 8:7

8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

 

Kaum muda kalau sudah masalah jodoh, biar sudah dinasihati oleh gembala, sulit untuk taat. Saya hadapi seorang ibu yang bermasalah nikahnya, dia datang pada saya dan isteri saya lalu curhat bagaimana keadaan nikahnya. Saya nasihati sesuai dengan Firman Tuhan, malah tidak mau beribadah. Menghadapi masalah nikah banyak kali kehendak daging yang muncul. Itu harus diperas, biar semua sesuai kehendak Tuhan.

 

Kalau daging diperas, daging dirobek maka kita bisa berseru ya Abba, ya Bapa.

Roma 8:15

8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

 

Artinya hanya taat kepada Tuhan apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi. Mungkin sudah taat tetapi suara daging masih ada, terus taat, paksa daging untuk taat sampai suara daging habis sama sekali, maka kita bisa hidup di dalam urapan Roh Kudus.

 

2.      Mur tetesan atau getah mur. Ini pohon mur dilukai lalu diambil getahnya. Perjalanan Yesus di dunia ini diawali dengan mur dan diakhir dengan mur. Awal perjalanan Yesus waktu Dia lahir di dunia ini. Ketika lahir datang orang Majus menyembah, salah satu persembahan yang mereka bawa adalah mur.

 

Kemudian akhir perjalanan Yesus, saat disalibkan, Yesus disodorkan air anggur bercampur mur.

Markus 15:22-23

15:22 Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak.

15:23 Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya.

 

Mengapa mur mewarnai perjalanan hidup Yesus? Apa maknanya bagi kita sekarang ini?

Kidung Agung 1:13

1:13 Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur, tersisip di antara buah dadaku.

 

Salomo itu gambaran dari pribadi Yesus Mempelai Pria Sorga. Salomo diumpamakan dengan sebungkus mur. Sebungkus mur itu tersisip di antara buah dada Sulamit. Sulamit gambaran Mempelai Wanita Tuhan. Ini menunjukan pelayanan dengan cinta kasih, bagaikan ibu menyusui anaknya. Menyusui itu menunjuk pelayanan.

 

Dari sini kita tarik kesimpulan bagaimana kita bisa hidup dalam urapan Roh Kudus yaitu kita harus menunjukan hati yang penuh cinta kasih kepada Yesus Mempelai Pria Sorga yang dibuktikan dengan selalu merindu untuk melayani Yesus. Sehingga apapun situasi kondisi yang dia hadapi, karena dia selalu rindu untuk melayani Yesus, dia tidak bisa terhalang oleh apapun. Mari kita periksa, apakah selama ini kita melayani dengan hati penuh cinta kasih kepada Yesus atau pelayanan yang biasa-biasa saja.

 

Dari awal pelayanan Yesus sampai akhir pelayananNya ditandai dengan mur. Bagi kita, dari awal kita melayani yaitu sejak kita ditahbiskan sampai akhir hidup kita harus ditandai dengan jiwa yang penuh cinta kasih untuk melayani Yesus. Inilah yang disebut dengan melayani dengan kasih mula-mula. Jangan hilang kasih mula-mula kita. Kalau kasih mula-mula hilang maka kejatuhan yang terdalam, pelita diambil dan gelaplah kehidupan itu.

Wahyu 2:2-3

2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.

2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.

 

Tuhan tunjukan waktu awal melayani ada mur, luar biasa pelayannya Efesus, sekarang mana murnya? Sudah tidak ada! Ini kejatuhan yang terdalam.

Wahyu 2:4

2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

 

Ayo kembali lagi pada kasih yang semula, murnya harus ada. Termasuk kami alumni Lempinel. Waktu di Lempinel teriak-teriak, waktu ditanya apa mottonya? Lebih baik ditolak bersama Firman pengajaran dari pada diterima tanpa Firman pengajaran yang benar. Sekarang mana! Sudah lupa mottonya. Kalau ditanya, boleh bersekutu? Jawabannya harus! Sekarang mana, bukan bersekutu tetapi bersatu-satu, sudah tidak menyatu. Ini awalnya ada mur, waktu pertengahan hilang murnya.

 

Kami hamba Tuhan bagaimana, masih ada mur atau sudah tidak ada. Memang sakit untuk mendapatkan mur itu, pohon harus dilukai. Mau melayani dengan jiwa yang penuh dengan cinta kasih, itu sakit bagi daging. Banyak tantangan dihadapi. Tantangan boleh semakin hebat tetapi mur tidak boleh hilang dari pada kita, tetap ada kasih mula-mula.

 

Waktu Yesus lahir Dia disembah dengan persembahan Mur. Waktu Yesus disalibkan Dia tidak mau meminum air bercampur mur. Apa artinya ini semua? Artinya penyembahan kita kepada Yesus harus benar sampai garis akhir hidup kita. Mur yang diberikan kepada Yesus di kayu salib itu bukan untuk menyembah Yesus tetapi untuk mengolok-olok Yesus, Dia tidak mau! Anggur bercampur mur itu untuk menahan sakit, Yesus tidak mau! Dia rela menanggung semua sakit derita itu untuk kita sampai mati di kayu salib. Penyembahan adalah puncak pelayanan kita kepada Yesus. Ayo kita tingkatkan pelayanan kita, memuncak pada doa penyembahan, semua kita kerjakan dengan cinta kasih kepada Yesus.

 

Mur dikaitkan dengan Salomo. Maksudnya untuk kita, Tuhan tunjukan jangan sampai penyembahan kita kepada Yesus menjelang garis akhir diselewengkan kepada antikristus. Seperti Salomo di hari tuanya menyembah berhala. Ini kita jaga! Salah satu tanda penyembahan sudah dikuasai antikristus, antikristus itu menguasai ekonomi, uang! Jadi salah satu tandanya pelayanan sudah diukur dengan uang, motivasinya sudah yang jasmani itu sudah diselewengkan antikristus.

I Raja-raja 11:1-4

11:1 Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,

11:2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. 

11:3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.

11:4 Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.

 

Waktu awal ada mur, waktu sudah tua, mendekati garis akhir, murnya sudah tidak ada! Sudah tidak ada lagi cinta kasih yang penuh kepada Tuhan. Ini pelajaran bagi kita. Jangan di awal ada mur, di akhir sudah tidak ada.

 

Lalu bagaimana caranya supaya doa penyembahan kita tidak diselewengkan, supaya pelayanan kita ditandai cinta kasih yang penuh kepada Tuhan? Kita belajar dari mur. Getah mur diambil dari kulit pohon mur yang dilukai. Ini menubuatkan Yesus yang menerima luka-luka yang mengeluarkan darah di sekujur tubuhnya ketika Dia disalibkan. Secara keseluruhan luka Yesus terdiri dari:

a)      4 luka di tangan dan di kaki, ini untuk menebus bangsa Israel yang melanggar hukum Taurat.

 

b)      1 luka yang terbesar di lambungnya Yesus yang mengeluarkan darah dan air. Ini luka untuk melahirkan kita bangsa kafir di dalam keluarga Allah. Darah dan air itu tanda kelahiran.

Yohanes 19:32-34

19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;

19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

 

Darah itu artinya percaya Yesus dan bertobat. Dalam Tabernakel ditunjukan dengan mezbah korban bakaran. Dulu hewan kurban disembelih dan darahnya dicurah di sekeliling mezbah korban bakaran, itu digenapi oleh korban Kristus Yesus. Dulu bangsa Israel untuk mengaku dosa dan mengalami pengampunan dosa harus membawa hewan kurban dipersembahkan kepada Tuhan. Sekarang kita tidak perlu lagi membawa hewan kurban sebab semua kurban sudah digenapi oleh kurban Yesus, 1 korban yang sempurna.

 

Tanda air menunjukan masuk baptisan air yang benar, seperti Yesus dibaptis begitu juga kita dibaptis, itu ditunjukan oleh alat bejana pembasuhan.

 

c)      Bilur-bilur Yesus.

Yesaya 53:5

53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

 

I Petrus 2:24

2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

 

Bilur-bilur ini untuk menyembuhkan segala penyakit tubuh dan penyakit batin. Bilur-bilur ini akibat dari cambuk yang diujungnya ada besi dan tulang-tulang domba yang runcing ditaruh di situ.

 

d)      Luka di kepala Yesus akibat mahkota duri. Ini untuk menghilangkan stress dari umat Tuhan. Kita serahkan semua kepada Tuhan karena Tuhan sudah tanggung semuanya.

 

Dari sini kita bisa menarik pelajaran, supaya doa penyembahan tidak diselewengkan, supaya pelayanan kita tetap dengan kasih mula-mula, maka kita harus selalu ingat luka-luka di kayu salib untuk kita. Apalagi di dalam penyembahan, kita ingat luka-luka Yesus di kayu salib untuk kita, tidak mungkin kita menyembah yang lain, tidak akan mungkin menyeleweng dari penyembahan kepada Yesus sehingga menyembah antikristus. Yesus memakai mahkota duri untuk menanggung stress kita. Yesus dicambuk untuk menyembuhkan penyakit jasmani dan sakit dalam batin kita. Kemudian Dia ditombak supaya kita bisa lahir dalam keluarga Allah, bisa bertobat dan lahir baru. Luka ditanganNya untuk menjangkau kita. KakiNya dipaku untuk datang kepada saya manusia berdosa. Maka penyembahan kita bisa naik, pelayanan kita dengan penuh cinta kasih. tidak akan pernah kendor, tidak pernah merosot. Saat itu urapan Roh Kudus semakin dilimpahkan kepada kita.

 

Urapan Roh Kudus yang membuat kita bisa tegas dalam 2 hal:

a)      I Timotius 4:1-2

4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

 

Membuat kita tegas untuk berpegang teguh pada pengajaran yang benar. Kalau pengajaran benar penyembahan pasti benar. 2 hal ini tidak dapat dipisah.

Lukas 9:28

9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.

 

Jadi penyembahan yang benar didorong oleh pengajaran yang benar. Tegas berpegang pada pengajaran yang benar supaya penyembahan kita tetap kepada Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

b)      Tegas menolak ajaran palsu yang mendorong pada penyembahan palsu. Maka penyembahan kita tidak akan menyeleweng, pelayanan kita tetap penuh cinta kasih kepada Yesus.

 

3.      Kayu manis baunya harum dan bisa dijadikan obat. Ini menunjukan kasih Allah Bapa yang manis, yang diwujudkan dengan pengorbanan Yesus AnakNya yang tunggal sebagai korban pendamaian.

I Yohanes 4:9-10

4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

 

Kayu manis ini bahan pembuat minyak urapan. Artinya untuk kita mengalami urapan Roh Kudus maka kita harus berdamai dengan Tuhan dan berdamai dengan sesama. Jangan ada pahit hati, jangan ada benci, itu menghilangkan urapan yang ada pada kita sehingga kering semuanya. Apalagi kalau kami gembala seperti itu, pahit hati pada orang lain, benci pada hamba Tuhan yang lain, tidak ada urapan, pelayanan kering! Biarpun dia berdoa seperti berbahasa roh, permisi minta maaf, burung merpatinya sudah tidak ada, tinggal tahi merpati yang ada!

 

Berdamai dengan Tuhan dan sesama, itu menentukan pahit atau manisnya hidup kita. Proses berdamai dengan Tuhan dan sesama:

a)      Dengan Tuhan caranya sederhana, tidak ribet, tinggal mengaku dosa kepada Tuhan. Setelah diampuni jangan diperbuat lagi. Beres! Apa buktinya dosa kita sudah diampuni oleh Yesus? Tidak ada lagi dosa yang menuduh di dalam hati, hati kita tenang. Kalau berdebar-debar itu berarti ada dosa yang menuduh di dalam hati, ayo segera selesaikan dengan Tuhan.

I Yohanes 3:19-21

3:19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,

3:20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.

3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,

 

Selama dosa dipertahankan itu yang membuat hidup pahit. Tetapi kalau dosa diselesaikan hidup menjadi manis.

 

b)      Berdamai dengan sesama caranya saling mengaku dan saling mengampuni. Yang salah mengaku, yang benar mengampuni dan lupakan. Tidak ada yang membuat hidup kita pahit, selesai semuanya. Kadangkala orang datang mengaku kepada kita, kita ampuni tetapi tidak lupakan, akibatnya kita sendiri yang pahit sendiri, rugi! Dia sudah manis hidupnya, kita yang pahit.

 

Dosa diselesaikan, hati menjadi damai, ada urapan Roh Kudus di situ. Roh Kudus yang membuat manis hidup kita, ada kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun di dunia ini.

Roma 4:7-8

4:7 "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;

4:8 berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."

 

Hati yang gembira adalah obat yang manjur.

Amsal 17:22

17:22 Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

 

Semua penyakit itu dari pikiran. Sakitnya tidak seberapa, karena pikirannya simpan pahit hati sama orang sehingga tambah parah sakitnya. Ada kuasa kesembuhan oleh darah Yesus dari penyakit apapun. Penyakit jasmani, penyakit rohani, penyakit batin, termasuk penyakit nikah. Segala yang tidak beres dalam nikah bisa selesai kalau hati damai. Bagaimana hati bisa damai? Berdamai.

 

4.      Kayu teja. Ini kayu manis hutan. Rasanya lebih manis dari kayu manis dan lebih harum dari kayu manis. Apa yang lebih dari kasih Allah? Kemurahan Tuhan! Bangsa Israel diselamatkan oleh kasih Allah, kita bangsa kafir diselamatkan oleh kemurahan Tuhan, anugerah Tuhan. Sebenarnya kasih Allah hanya untuk bangsa kafir, puji Tuhan kita bangsa kafir memperoleh kemurahan Tuhan, khususnya dari luka kelima di lambung Yesus. Ini anugerah Tuhan yaitu pemberian Tuhan kepada orang yang sebenarnya tidak layak. Bangsa kafir sebenarnya tidak layak menerima urapan Roh Kudus. Tetapi oleh kemurahan Tuhan kita bangsa kafir menerima urapan Roh Kudus. Contohnya keluarga Kornelius mendapatkan pencurahan Roh Kudus.

 

Kisah Para Rasul 10:44-45

10:44 Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.

10:45 Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,

 

Di daerahnya Kornelius sebenarnya ada Filipus di situ, tetapi bukan Filipus yang diutus kepada Kornelius melainkan Petrus. Kenapa demikian? Petrus adalah tokoh sentral pembangunan Tubuh Kristus dari bangsa Israel asli. Tuhan mau kita bangsa kafir juga ditangani oleh tokoh yang sama, jadi tidak dibeda-bedakan. Makanya Petrus yang diutus kepada Kornelius, bukan Filipus!

 

Bangsa kafir juga mendapatkan urapan Roh Kudus.

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Minyak urapan ada di atas kepala imam dari suku Lewi, orang Israel asli. Karena memang yang boleh menjadi Imam hanya bangsa Israel.

Keluaran 19:6

19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

 

Tetapi dalam Kisah Para Rasul pasal 10 urapan juga diberikan kepada bangsa kafir. Berarti jabatan imampun diberikan kepada kita bangsa kafir. Ini kemurahan Allah, ini kasih karunia Tuhan kepada kita. Bangsa kafir dilayakan menjadi imam dan raja, yaitu kehidupan yang dipercaya jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

I Petrus 2:9

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

 

Siapa yang dimaksud dengan kamu di sini? Bangsa kafir!

I Petrus 2:10,5

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

 

Kita bisa melayani dalam bidang apa saja, itu semua hanya karena kasih karunia Tuhan. Setelah menerima urapan Roh Kudus, kita bisa melayani, jaga jangan sampai urapan Roh Kudus itu kering. Apa artinya melayani kalau tidak ada urapan! Kalau tidak ada urapan hanya jadi urakan, kacau, tidak terkontrol.

 

Cara menjaga urapan:

a)      Masuk ruangan suci ada 3 macam alat di dalamnya, artinya bertekun dalam 3 macam ibadah pokok:

1)      Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.

2)      Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya.

3)      Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

 

b)      I Korintus 15:9-10

15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.

15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

 

Cara kedua adalah bekerja lebih keras melayani Tuhan! Saya ingat pesan guru kami, kalau masih ada waktu yang kosong dalam 1 minggu, buka cabang, supaya bekerja lebih keras!

 

Kalau merenungkan luka-luka Yesus di kayu salib untuk kita, khususnya kita bangsa kafir, masakan tega kita beribadah santai, ada halangan tidak mau terobos. Sementara Yesus begitu gigih memperjuangkan keselamatan kita dan ibadah pelayanan kita, kita malah santai, ada halangan sedikit malah berkata Tuhan tahu saya tidak bisa beribadah. Jangan seperti itu, terobos, bekerja lebih keras dan lebih giat dalam melayani Tuhan oleh dorongan kasih karunia. Ingat, sebenarnya kita ini tidak layak! Selalu ingat kita ini tiang penopang, kalau saya tidak datang melayani bagaimana bangunannya, tiangnya goyang-goyang. Jangan goyang-goyang, apalagi bergeser! Ayo bekerja lebih giat melayani Tuhan. Jangan sampai urapan kering, tidak ada gunanya pelayanan kalau tanpa urapan, kering semua, daging semua yang tampil, daging yang menonjol. Khotbah daging, reaksi jemaat daging juga. Tekuni penggembalaan dan bekerja lebih keras melayani Tuhan.

 

5.      Tebu yang baru, terjemahan lamanya adalah deringu. Ini sejenis rumput-rumputan, mirip seperti tanaman pandan yang bebau harum, berkasiat untuk menyembuhkan. Berbeda dengan tebu yang rasanya manis, deringu ini rasanya pahit.  

 

Apa yang pahit bagi daging tetapi berkasiat menyembuhkan atau melakukan mujizat bagi kita? Jawabannya perjamuan suci, salib Kristus, pahit bagi daging, tetapi ada kasiat untuk melakukan mujizat di dalam kehidupan kita sekalian. Jadi untuk menerima urapan Roh Kudus maka kita harus menerima salib Kristus, harus pikul salib, jangan mengelak dari salib.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Berbahagia kalau kita harus menerima salib, sebab Roh Kemuliaan, Roh Kudus ada pada kita. Jangan menghindar, maunya enak-enak saja ikut Tuhan. Harus pikul salib, terima salib. Jangan heran kalau kita harus menerima salib, menerima nyala api ujian dalam bentuk apa saja.

 

Inilah cara mendapatkan urapan Roh Kudus, daging harus diperas, ada penyembahan kepada Tuhan, pelayanan dengan jiwa penuh cinta kasih kepada Tuhan, harus berdamai, hargai kemurahan Tuhan lebih keras lagi beribadah melayani Tuhan dan dikunci dengan pikul salib, terima salib, jangan mengelak dari salib.

 

Jadi kalau disimpulkan:

1.      Sumber urapan Roh Kudus adalah dari kayu salib. Semakin besar salibnya semakin berat salibnya, semakin luar biasa urapannya! Jadi jangan menghindar dari salib. Harus pikul salib, salah satunya itu berjuang untuk bersekutu. Harus sesuai gerakan Firman, bukan emosi daging.

 

2.      Jika ada urapan Roh Kudus kita mengalami 3 hal:

a)      Kita mengalami kasih Allah.

Roma 5:3-5; 8:35-37

5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,

5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." 

8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

 

Kasih Allah yang memberi daya tahan menghadapi penderitaan, sengsara karena Yesus, sampai kita menjadi lebih dari pemenang. Tantangannya besar, kita hanya seperti domba sembelihan, kita tidak mampu, Tuhan yang menjadikan kita lebih dari pemenangan.

 

b)      Kalau ada kuasa salib pasti ada kuasa mujizat, sampai mujizat terbesar yaitu mujizat keubahan hidup. Kalau mujizat rohani terjadi, mujizat jasmani juga pasti terjadi.

 

c)      Kalau ada Roh Kudus kita diubahkan sempurna seperti Yesus untuk menyambut Yesus di awan-awan. Dia Mempelai Pria Sorga, kita Mempelai WanitaNya Tubuh Kristus yang sempurna.

Wahyu 22:20-21

22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

 

Untuk menghadapi kelaparan kita harus memiliki urapan Roh Kudus. Bawa minyak zaitun, peras daging lewat doa penyembahan. Bawa mur tetesan, beri pelayanan yang penuh cinta kasih kepada Tuhan, memuncak pada doa penyembahan. Bawa kayu manis, kasih Allah yang manis yang diwujudkan dengan Yesus AnakNya menjadi korban pendamaian, kita berdamai dengan Tuhan dan sesama. Bawa kayu teja, hidup dalam kemurahan Tuhan, melayani Tuhan lebih keras, lebih giat. Dan tebu yang baik, kita menerima salib, pikul salib. Sumber urapan adalah kayu salib, wujudnya perjamuan suci yang akan kita terima.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar