20240630

Kebaktian Umum, Minggu 30 Juni 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:1-5

14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit 1bagaikan desau air bah dan 2bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu 3seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.

14:3 Mereka 4menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka 5murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai 6korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

14:5 Dan di dalam mulut mereka 7tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Ini mengenai pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus yang ditandai percikan darah dan peningkatan rohani sampai sempurna. Ada 7 hal tentang pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus.

1.      Bagaikan desau air bah (ayat 2a)

2.      Bagaikan deruh guruh yang dahsyat (ayat 2b)

3.      Bagaikan bunyi kecapi (ayat 2c)

4.      Ada nyanyian baru (ayat 3)

5.      Murni sama seperti perawan (ayat 4a)

6.      Menjadi korban sulung bagi Allah (ayat 4b)

7.      Tidak berdusta =  tidak bercela (ayat 5)

 

Kita mulai dari poin pertama, bagaikan desau air bah. Air bah itu aliran air yang cepat, besar dan kuat, tidak bisa dibendung oleh apapun, bangunan besar bisa ambruk, tanggul yang kokoh bisa jebol. Jadi dari sini kita belajar, pengikutan kita gereja Tuhan kepada Tuhan harus cepat, jangan berlambat-lambat dalam hal yang rohani. Dan tidak bisa dihalangi oleh apapun, oleh siapapun, bahkan oleh setan, sampai kita bisa mencapai sasaran akhir pengikutan kepada Yesus. Kalau sudah digerakan oleh Firman segera lakukan!

 

Ini sasaran akhir pengikutan kita:

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Sasaran akhirnya menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, ada pertemuan di udara. Dan gereja yang sempurna berseru dengan nyaring, bagaikan bunyi desau air bah, bagaikan bunyi deruh guruh, berseru haleluya menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Makanya pengikutan kita harus cepat, jangan berlambat-lambat. Kalau Tuhan sudah gerakan untuk bertobat, untuk dibaptis, untuk lahir baru, untuk melayani, ayo cepat, jangan berlambat-lambat dalam hal yang rohani, jangan mau dihalangi dan tidak bisa dihalangi oleh apapun, oleh siapapun.

 

Mempelai wanita Tuhan ditampilkan di atas bukit Sion juga ditampilkan di atas gunung yang besar lagi tinggi.

Wahyu 21:9-10

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

 

Jadi pengikutan gereja Tuhan seperti air bah = lari ke pegunungan, butuh tenaga ekstra. Ini lari, bukan berlambat-lambat. Paulus katakan aku belum sempurna tetapi berlari untuk mendapatkannya.

 

Dulu dinubuatkan dengan luputnya Lot sekeluarga dari kemusnahan Sodom dan Gomora. Dan ada perintah Tuhan kepada mereka ‘jangan berlambat-lambat, lari ke pegunungan’.

Kejadian 19:17

19:17 Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."

 

Lot sudah keluar dari Sodom dan Gomora. Ini menunjukan kehidupan Kristen yang sudah selamat. Selamat itu percaya Yesus, bertobat, lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Tetapi belum selesai, itu masih wilayah halaman. Masih ada perintah seterusnya untuk lari ke pegunungan, kalau tidak mati lenyap. Jadi kalau hanya puas pada percaya Yesus, bertobat dan lahir baru masih bisa mati lenyap. Itu daerah halaman, masih diserahkan untuk diinjak-injak antikristus 42 bulan lamanya.

 

Perintah Tuhan: lari ke gunung, artinya harus gerak cepat, meningkatkan rohani sampai sempurna = memantapkan dan meningkatkan keselamatan sampai sempurna sehingga kita bisa naik ke bukit Sion, naik ke gunung Yerusalam yang Baru. Di luar bukit Sion, di luar gunung Yerusalem Baru, hanya kebinasaan kekal di neraka. Kalau tidak sampai ke pegunungan hanya binasa selamanya!

 

Waspada, saat kita meningkatkan rohani jangan menoleh ke belakang! Ingat isteri Lot, menoleh ke belakang jadi tiang garam, tidak sampai ke pegunungan. Sudah jadi orang Kristen yang selamat, percaya, bertobat dan lahir baru, namun kalau menoleh ke belakang binasa!

 

Pengertian menoleh ke belakang:

1.      Teringat dan terikat pada Sodom dan Gomora. Mengapa isteri Lot menoleh ke belakang? Tentu ada yang dia ingat di Sodom dan Gomora, mungkin hartanya dan dia terikat. Hati-hati, ikatan Sodom dan Gomora itu seakan-akan tidak terasa. Semakin jauh dia melayani semakin terasa. Misalkan diikat tali di kakinya, dia lari masih belum terasa. Lama-lama semakin jauh talinya semakin kencang, semakin terasa. Sampai di satu titik tidak bisa lari lagi, lalu menoleh ke belakang, apa yang mengikatnya. Ikatan Sodom dan Gomora seperti itu, dia melayani paduan suara, melayani musik, melayani koor, melayani khotbah, awalnya tidak terasa, tetapi semakin jauh dia melayani semakin terasa. Begitu terasa ada ikatan langsung menoleh ke belakang  dan tidak tertolong! Makanya kita bersyukur ada Firman pengajaran, sebelum menoleh ke belakang putuskan dulu ikatan itu.

 

Apa itu ikatan Sodom dan Gomora?

a)      Harta atau uang = ikatan uang, akar segala kejahatan.

I Timotius 6:9-10

6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

 

Ikatan uang ini awalnya tidak terasa. Murni saya melayani Tuhan, tidak mencari yang lain-lain. Padahal sebenarnya di hati kecilnya mencari sesuatu. Semakin lama dia melayani semakin terasa yang dia cari adalah yang jasmani. Sampai begitu dia sadar ikatan itu sudah begitu kuat dan dia menoleh ke belakang. Seperti Yudas ikut Tuhan selama 3,5 tahun. Diawal dia ikut dalam pengutusan 70 murid dan juga 12 rasul, diutus berdua-dua. Dia diberi kuasa, hebat dipakai. Semakin jauh Yudas melayani semakin terasa ternyata dia pencuri. Terus menerus melayani semakin terasa ikatannya. Pada Matius pasal 26 dia kena teguran Firman tetapi tidak menerima. Di situ dia sudah menoleh ke belakang, dia binasa dan tidak tertolong.

 

Kita hati-hati dengan ikatan uang ini. Awalnya tidak apa-apa,  lama-lama menjadi apa-apa. Kalau pelayanan selalu terbentur dengan uang, itu mulai terikat dengan uang. Kalau Tuhan utus, layani! Jangan pikir yang jasmaninya, Tuhan pasti sediakan. Sebelum menjadi hamba Tuhan sudah saya praktekan makanya bisa saya sampaikan.

 

Jadi kalau kita ada kerinduan untuk hal yang rohani, maju saja, tidak bisa dihalangi oleh apapun! Seringkali yang menjadi alasan kita, kerinduannya di kasih hilang diganti kering uang. Filipus berapa roti ada padamu, beri makan orang banyak. Aduh cuma ada 200 dinar mana cukup! Tetapi kalau kita kasih di tangan Tuhan, 5 roti 2 ikan bisa memberi makan 5.000 orang. Tidak bisa terhalang oleh apapun, kalau ada kerinduan berangkat yah berangkat. Semua bisa kalau kita tidak terikat pada yang jasmani.

 

Kalau terikat dengan yang jasmani itu Sodom dan Gomora. Lama-lama sudah terikat baru mau menoleh ke belakang, sudah binasa, tidak tertolong. Lepaskan ikatan itu!

 

b)      Dosa-dosa masa lalu dan segala kebanggaan-kebanggaan di masa lalu!

Filipi 3:12-14

3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.

3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,

3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

 

Lupakan yang di belakang yaitu dosa masa lalu dan kebanggaan-kebanggaan. Dosa-dosa masa lalu yang sudah pernah kita lakukan, katakan, pikirkan, timbul di hati, selesaikan semua! Kalau masih selalu diulang-ulang, setelah diakui diulang lagi, lama-lama begitu sudah kuat ikatannya, menoleh ke belakang, kembali pada hidup yang lama dan binasa! Bahkan lebih buruk dari keadaan yang semula. Tuhan tolong jangan terjadi pada kita.

 

Ini yang harus kita lakukan yaitu jangan menoleh ke belakang. Ikatan Sodom dan Gomora harus diputuskan. Ikatan uang, dosa-dosa masa lampau, kebanggaan-kebanggaan masa lalu, itu semua ditanggalkan.

 

2.      Menoleh ke belakang artinya tidak taat pada Firman penggembalaan. Malaikat menunjuk gembala, memberi perintah lari ke pegunungan. Perintah dari gembala itu lewat Firman pengembalaan. Ini pelajaran bagi saya sebagai gembala, komando jemaat lewat Firman penggembalaan, jangan komando daging. Nanti dengan sendirinya jemaat mendengar dan menerima Firman pengajaran bisa taat pada komando. Mengapa tidak taat? Karena belum mengalami penyucian hati dan pikiran. Masih ingat yang lalu, hatinya masih melekat pada apa yang ada di belakang.

 

Jadi orang yang menoleh ke belakang adalah orang yang tidak mengalami penyucian hati dan pikiran. Jadi tiang garam, jangankan lari, jalanpun tidak, rohaninya lumpuh, pelayanannya lumpuh, semua mati, tidak bisa mencapai pegunungan Yerusalem Baru. Supaya kita tidak menjadi seperti isteri Lot, maka harus menerima pedang Firman pengajaran yang benar.

Ibrani 4:12-13

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

 

Terima pedang Firman pengajaran, pedang yang lebih tajam dari pedang bermata 2. Itu yang menusuk sampai ke dalam hati dan pikiran. Ditusuk supaya tidak ada lagi ikatan Sodom dan Gomora di dalam hati, kita tidak lagi menoleh ke belakang. Memang sakit bagi daging. Makanya ada pedang Firman yang tajam dan urapan Roh Kudus. Dalam memberitakan Firman harus dengan urapan. Biar pedang itu tajam, kalau disampaikan dengan daging, orang tidak terima! Reaksinya pasti juga daging. Daging dengan daging pasti ribut. Tetapi kalau dengan urapan Roh Kudus tidak terasa sudah masuk di hatinya, menusuk pikirannya, terjadi penyucian. Misalkan orang sakit kanker mau dioperasi, orang kalau dioperasi harus ada pisau bedah dan ada lampu. Lampu itulah ayat 13, urapan. Kalau tidak ada lampu, yang harus dipotong usus buntu, yang dipotong malah usus 12 jari.

 

Nomor 1 saya sebagai gembala, sampaikan Firman pengajaran yang benar dengan urapan, sidang jemaat mendengar Firman dengan urapan, penyucian pasti terjadi. Kalau hati dan pikiran sudah suci maka kita bisa memandang Tuhan.

Matius 5:8

5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

 

Kita mau lari ke pegunungan, pandangan kita harus tertuju pada Yesus Imam Besar. Itu dari hati dan pikiran yang sudah disucikan oleh pedang Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus. Dalam Perjanjian Lama itulah urim dan tumim yang ada di tutup dada imam besar.

 

Pengertian memandang Tuhan:

1.      Tidak ada kesempatan menoleh ke belakang lagi, tidak ada kesempatan untuk kembali pada hidup lama karena mata hanya memandang Yesus.

 

Sebelum penamatan Lempinel dibagikan kertas oleh direktur Lempinel, mau menyerah pada sekolah atau pulang pada penggembalaan. Hati saya bimbang, saya mau pulang membantu orang tua di sini dalam pelayanan. Tetapi di sisi lain kalau pulang saya akan ketemu teman-teman lama saya, teman minum, merokok dan lain-lain. Itu menjadi dilema. Godaannya begitu kuat, tetapi Tuhan kasih kekuatan kepada saya sampai sekarang bisa bertahan. Kalau saya kembali kepada hidup lama hancurlah saya, pasti lebih buruk dari keadaan yang lama. Karena hati dan pikiran mau disucikan hanya memandang Yesus, tidak mau memandang hidup lama, tidak mau ingat pada hidup yang lama!

 

Kalau sudah kembali pada hidup yang lama ini yang terjadi:

Lukas 9:62

9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Orang yang kembali pada hidup lama tidak layak untuk kerajaan sorga, apalagi mau masuk ke sana! Biarlah ini yang menjadi pergumulan kita. Secara pribadi gumuli jangan sampai kita kembali pada hidup lama. Bergumul juga untuk keluarga kita! Suami untuk isteri, isteri untuk suami, orang tua bergumul untuk anak, anak berdoa juga untuk orang tua. Sebab kalau menoleh ke belakang, tidak layak untuk kerajaan Allah, tidak bisa!

 

Makanya tipsnya kalau lingkungan pergaulan itu mau menyeret kita kembali pada hidup lama, menjauhlah, bukan musuhi tetapi menghindar, jangan mau lagi.

 

2.      Arti kedua memandang Tuhan adalah bisa berlari ke pegunungan, artinya bisa berlari mencapai kesempurnaan sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Yesus sudah mau datang, antikristus sudah mau berkuasa, butuh gerak cepat, jangan santai tetapi berlari, kecepatan penuh sampai ke Yerusalem yang Baru.

 

Ada 2 tingkatan pegunungan:

a)      Lukas 9:28-29

9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.

9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

 

Pertama naik gunung penyembahan, artinya tingkatkan penyembahan kita. Saya masih terus bergumul untuk meningkatkan penyembahan. Ketika masih kurang, minta ampun dan berupaya supaya ditingkatkan penyembahan kita. Menyembah itu bagaikan naik gunung, memang sakit bagi daging. Tahun ini kita beri nama tahun penyembahan, ayo lari naik gunung, tingkatkan penyembahan.

 

b)      Gunung Yerusalem Baru, menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Makanya kalau ada yang jatuh, tidak bisa kita mau tahan, kalau kita tahan nanti kita ikut terseret jatuh. Solusinya bagaimana? Menyembah, doakan, bawa kepada Tuhan. Yang sudah naik gunung, rohani meningkat, semakin tinggi dia dipakai Tuhan, begitu jatuh, hancur! Tidak bisa kita mau tahan, kerjakan keselamatan masing-masing. Jangan kita jadi ikut loyo, ikut jatuh, rugi! Kita terus maju sambil terus berdoa ‘Tuhan jamah dia supaya dia bisa kembali bangkit’.

 

Kejadian 19:19-23

19:19 Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.

19:20 Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."

19:21 Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal ini pun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.

19:22 Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.

19:23 Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.

 

Lot mengakui kalau mau lari ke pegunungan tidak mampu, pasti tersusul oleh bencana itu. Ini juga pelajaran bagi kita, untuk bisa sempurna sungguh-sungguh kita tidak mampu sebab terlalu banyak kekurangan kita. Jangankan sempurna, untuk mencapai gunung penyembahan saja masih sulit apalagi mau mencapai gunung Yerusalem Baru. Menyembah 10 atau 15 menit, setengah jam atau 1 jam masih sulit! Besok doa puasa sama-sama di Diora, mumpung libur. Kita gunakan waktu untuk menyembah Tuhan.

 

Seharusnya kita yang banyak kekurangan ini pantas mati, pantas dihukum, tetapi masih ada kemurahan. Ikut Tuhan itu ditandai kemurahan, jangan dijadikan murahan. Apa itu kemurahan Tuhan? Ada tempat terdekat untuk kita luput dari hukuman Tuhan, apa itu? Zoar. Itu tempat transit, tempat persinggahan untuk nanti kita sampai pada kesempurnaan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Zoar itu artinya kecil, itu menunjuk 2 hal:

a)      Lukas 12:32

12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.

Zoar menunjuk penggembalaan. Masuk kandang penggembalaan, tekuni penggembalaan. Mantap tergembala sampai menikmati penggembalaan. Jadi ada tingkatannya

Ø  Banyak yang sudah menekuni penggembalaan, 3 macam ibadah pokok sudah ditekuni. Kalau tidak sempat datang karena ada sesuatu, tetap diikuti secara virtual. Tetapi jangan hanya bertahan bertekun pada penggembalaan, tetapi harus meningkat.

 

Ø  Duduk di rumput, artinya mantap tergembala.

Markus 6:39-40

6:39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.

6:40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.

 

Ada kelompok 100 dan ada kelompok 50. Angka 100 dan angka 50 menunjuk angka Tabernakel. Panjang Tabernakel 100 hasta dan lebarnya 50 hasta. Jadi artinya mantap tergembala dalam binaan Firman pengajaran Tabernakel. Duduk, jangan jalan-jalan. Orang mantap tergembala tandanya apa?

Ada angka 100 = 10 x10. 10 itu angka Firman. 10 pertama mendengar Firman, 10 kedua melakukan Firman. Untuk melakukan Firman kita butuh angka 50 yaitu Roh Kudus. Roh Kudus yang memampukan kita melakukan Firman Tuhan

 

Ø  Berbaring di rumput hijau.

Mazmur 23:1-2

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

 

Berbaring artinya menikmati penggembalaan, rasanya tidak mau keluar lagi dari situ. Kalau sudah enak berbaring, sudah nyaman lalu dikasih bangun suruh pindah, bisa marah! Karena waktu sudah dekat, Yesus sudah mau datang, seharusnya posisi kita sudah pada posisi menikmati penggembalaan.

 

Tekun 3 macam ibadah itu sudah baik, yang dari jarak jauh berupaya datang. Tetapi seringkali dalam mendengar Firman masih banyak gangguan, belum fokus, belum serius. Makanya kita harus mantap tergembala, mendengar dan dengar-dengaran, duduk di atas rumput. Sampai duduk di atas rumput penggembalaan, menikmati, dia rasa nikmat sekali ada dalam penggembalaan. Mendengar Firman dia rasa nikmat sekali. Untuk sampai menikmati penggembalaan memang butuh proses.

 

Orang yang tergembala adalah orang yang selalu mengandalkan Tuhan lebih dari segalanya.

Yeremia 17:7-8

17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

 

Ini hasil penggembalaan, kalau kita bisa menikmati penggembalaan. Bagaikan pohon yang ditanam di tepi air, ada hasilnya. Tuhan tidak pernah menipu, ikut Tuhan itu ada hasil, tidak ikut Tuhan ada akibat. Pohon gambaran kita manusia daging, air itu menunjuk air kehidupan, air Firman, Roh Kudus dan kasih yang kita serap dalam penggembalaan.

 

Hasil tergembala:

1)      Tidak mengalami datangnya panas terik. Artinya ada kekuatan untuk menghadapi pencobaan atau kegoncangan di segala bidang. Bidang apa yang tidak pernah goncang, goncang semuanya! Kekuatan kita dapatkan di dalam Firman dan juga dalam perjamuan suci. Sebagai contoh adalah Elia, dia menghadapi tantangan yang hebat. Baru saja berhasil dalam pelayanan, dia kalahkan ratusan nabi Baal dan nabi Asyera. Tetapi mendengar ancaman seorang perempuan, dia ketakutan. Dia lari, dia pergi, sampai dia minta mati. Tetapi Tuhan kasih kekuatan lewat 2 kali makan.

I Raja-raja 19:1-8

19:1 Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,

19:2 maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu."

19:3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.

19:4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

19:5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"

19:6 Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.

19:7 Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."

19:8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

 

Kita hadapi tantangan yang hebat hari-hari terakhir ini, kegoncangan di berbagai bidang. Kekuatan kita hanya lewat makan 2 kali, pertama makan Firman, yang kedua makan perjamuan suci. Makanya tekuni ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci supaya kuat karena kita menghadapi padang gurun. Perjalanan Elia melewati padang gurun mencapai gunung Allah. Kita sekarang berjalan menuju gunung Yerusalem Baru melewati padang gurun dunia yang kering, tandus dan sulit sukar. Kekuatan kita hanya Firman dan perjamuan suci, maka kita bisa mencapai gunung Yerusalem Baru.

 

2)      Daunnya tetap hijau, tidak kuatir dalam tahun kering. Artinya ada kekuatan Roh Kudus untuk kita tetap setia berkobar-kobar beribadah melayani Tuhan. Daun itu untuk aktivitas. Daun itu tempat proses fotosintesis memasak makanan untuk disebarkan ke seluruh tubuh tumbuhan. Tetap setia berkobar-kobar sampai garis akhir. Ini hasil ketekunan dalam ibadah raya. Kita bisa memuaskan Tuhan sekalipun tahun kering. Tahun-tahun yang akan kita lewati ke depan ini tidak kita ketahui, apakah akan semakin kering? Kita tidak tahu. Tetapi nubuatan Firman Tuhan pasti akan digenapi. Bapak Presiden kita mengatakan kita menghadapi neraka iklim, cuaca panas, terus panasnya sampai tahun 2050 menurut prediksi para ahli akan terjadi kekeringan dan kelaparan hebat terjadi. Nubuatan Firman pasti digenapi, kita hadapi itu dengan kekuatan Roh Kudus, tidak akan pernah terhalang untuk bisa setia, berkobar, beribadah melayani Tuhan.

 

3)      Tidak berhenti menghasilkan buah. Buah = berubah. Artinya ada kekuatan kasih Allah untuk mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia sempurna seperti Yesus.

Zefanya 3:17

3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,

 

Kalau kita berubah, Tuhan bersorak sorai. Orang yang jahat, najis dan kotor bisa berubah lewat kasih Allah. Ini hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ini membuat Tuhan bersorak-sorai dan waktu Yesus datang kita juga bersorak-sorak menyambut Yesus dengan sorak sorai haleluya.

 

Isteri juga bersorak sorai melihat suami berubah. Melihat isteri berubah, suami bersorak sorai. Melihat anak berubah, melihat orang tua berubah, rasanya tiidak bisa terlukiskan dengan kata-kata, senang sekali, puji Tuhan.

 

Gembala juga melihat jemaat bisa berubah, dulu ini senin kamis ibadahnya, sekarang dia ibadah senin sampai sabtu, sampai minggu.  

 

b)      Pengertian Zoar yang kedua adalah salib Yesus. Salib ini seringkali dikecilkan, bahkan dianggap kebodohan. Mereka katakan ‘apa itu salib, ikut Yesus koq sengsara! Yesus sudah mati di kayu salib, Yesus yang sengsara, kita enak sekarang!’

I Korintus 1:18

1:18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.

 

Mungkin orang anggap suatu kebodohan, kamu ibadah berapa kali seminggu? 3 kali. Hah! Kenapa tidak makan? Saya puasa. Haah, kiapa puasa, yang puasakan cuma agama lain. Mereka anggap itu suatu kebodohan. Untuk menerima salib dianggap suatu kebodohan bagi orang lain, tetapi kita mau menerima itu! Paulus berkata ‘Aku sudah memutuskan yang aku cari hanyalah Yesus yang disalibkan’ bukan cari yang enak bagi daging. Kalau orang lain tidak mau menyalibkan daging, kita yang salibkan daging. Orang lain tidak mau ambil pelayanan yang sengsara bagi dagingnya, kita ambil pelayanan itu, berkatnya kita yang dapat!

 

Sudah dalam penggembalaan itu baik, tetapi kadangkala kita masih bisa jatuh dalam dosa. Daud mengakui penggembalaan itu suatu hal yang luar biasa, dia butuh penggembalaan, tetapi Daud masih bisa jatuh dalam penggembalaan. Sebab itu perlu salib. Salib adalah tempat untuk kita mengaku segala dosa dan kelemahan kita untuk diampuni dan ditolong oleh Tuhan.

 

Sekarang kuasa salib Yesus masih berlaku bagi kita, manfaatkan! Masih banyak kelemahan dan kekurangan kita, bersyukur masih ada salib. Jangan malu saat kita dalam keadaan berdosa, dalam keadaan kelemahan, dalam hal kekurangan yang rohani, jangan malu untuk akui kepada Tuhan dan kepada sesama. Biar salib Yesus, darah Yesus di kayu salib menghapus segala dosa dan hutang dosa dipaku di kayu salib.

 

Sudah tergembala dengan baik, sudah menyelesaikan dosa, Tuhan izinkan lagi mengalami salib api ujian, sengsara daging tanpa dosa! Saat kita diizinkan mengalami itu periksa diri, kalau tidak salah, itu berarti salib, itu ujian yang harus kita lewati.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Berbahagia, saya boleh dilayakkan untuk mengambil bagian sedikit dari penderitaan Yesus. Sebagaimana kita menikmati penggembalaan, nikmati juga salib Kristus.

 

Dikatakan tadi begitu sampai di Zoar matahari terbit. Kalau kita bisa menikmati penggembalaan, menikmati salib Kristus, menikmati pengalaman salib bersama Yesus, ada pancaran sinar matahari kasih Allah kepada kita.

Mazmur 84:12

84:12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

 

Kegunaan kasih matahari:

a)      Menjadi perisai. Mungkin kita diperhadapkan salib dalam bentuk difitnah orang, mau dirugikan dan dihancurkan orang, tetapi ada matahari kasih Allah, menjadi perisai, menjadi pelindung bagi kita. Ada perlindungan Tuhan dari ancaman orang, dari dosa-dosa, dari ajaran-ajaran palsu. Jadi kita tidak perlu takut dan ragu, kita dilindungi oleh Tuhan.

 

b)      Yeremia 33:19-21

33:19 Firman TUHAN datang kepada Yeremia, bunyinya:

33:20 "Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya,

33:21 maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.

 

Selama masih ada matahari perjanjian Tuhan dengan Daud (raja) dan perjanjian Tuhan dengan Lewi (imam) tidak dapat dibatalkan. Sekarang status kita imam dan raja. Jadi selama masih ada matahari, kita punya kekuatan untuk terus melayani sebagai imam dan raja, melayani sebagai hamba Tuhan pelayan Tuhan sesuai jabatan yang Tuhan berikan sampai garis akhir kehidupan kita, tidak pernah tersandung dalam panggilan dan pilihan. Ada yang minta untuk melayani, silahkan ambil formulir isi pelayanan sesuai gerakan dari Tuhan. Saya tidak mau tahan-tahan, kalau sudah tergerak melayani silahkan melayani, apalagi kalau memang dulu adalah pelayan Tuhan. Jangan sampai panggilan dan pilihan itu sudah tidak ada.

 

Selama kita masih melihat matahari terbit bersinar, ingat perjanjian Allah dengan imam dan raja tidak akan pernah dibatalkan. Jadi kitapun demikian, selama kita lihat matahari kita tidak akan berhenti melayani Tuhan sampai garis akhir. Terserah orang mau bilang apa, kita tetap melayani sampai garis akhir.

 

c)      Yosua 10:12-14

10:12 Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!"

10:13 Maka berhentilah matahari dan bulan pun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh. 

10:14 Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN.

 

Tuhan berperang ganti kita, memberi kemenangan. Yakin percaya masalah apapun yang kita hadapi, sampai yang mustahil sekalipun Tuhan berperang ganti. Allah yang adalah kasih berperang bagi kita untuk memberikan kemenangan kepada kita atas segala masalah. Sampai kemenangan yang terakhir kita duduk setakhta dengan Yesus sebagai Mempelai WanitaNya.

Wahyu 3:21

3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

 

Ayo nikmati penggembalaan dan nikmati salib, jangan cepat-cepat keluar dari pengalaman salib. Tuhan yang menolong kita, kasih matahari dicurahkan kepada kita sekalian, ada perlindungan, ada kekuatan untuk kita melayani sampai garis akhir dan ada kemenangan sampai duduk di takhta sorga.

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar