20240701

Kebaktian Doa Puasa Sesi 3, Senin 1 Juli 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kita lanjutkan pelajaran tentang kitab Keluaran.

Keluaran 6:15-18,25-26

6:15 Inilah nama anak-anak Lewi menurut urutan kelahirannya: Gerson, Kehat dan Merari. Umur Lewi seratus tiga puluh tujuh tahun.

6:16 Anak-anak Gerson: Libni dan Simei, menurut kaum mereka. 

6:17 Anak-anak Kehat: Amram, Yizhar, Hebron dan Uziel. Umur Kehat seratus tiga puluh tiga tahun.

6:18 Anak-anak Merari: Mahli dan Musi. Itulah kaum-kaum Lewi menurut urutannya.

6:25 Itulah Harun dan Musa, yang diperintahkan TUHAN: "Bawalah orang Israel keluar dari tanah Mesir menurut pasukan mereka."

6:26 Merekalah yang berbicara kepada Firaun, raja Mesir, supaya mereka membawa orang Israel keluar dari Mesir. Itulah Musa dan Harun.

 

Ini tentang pilihan Tuhan kepada Musa dan Harun, pilihan Tuhan itu begitu ketat. Semua yang dipilih ini dicatat umurnya. Artinya:

1.      Jika kita mau melayani Tuhan, hidup mati kita ada di dalam tangan Tuhan, merupakan urusan Tuhan. Bukan berarti yang melayani Tuhan yang bukan fulltimer tidak usah kerja, tidak usah belajar, tidak usah sekolah, masa bodoh dengan hidup kita, bukan begitu! Kita bekerja di dunia ini tetapi Tuhan yang menentukan semuanya yang terbaik di mataNya. Saat kita menghadapi kesesakan dan ketidakadilan Tuhan yang menjaga, membela dan memelihara kita.

 

2.      Dicatat umurnya berarti diketahui kapan dia meninggal. Seperti Kehat berusia 133 tahun, berarti dia meninggal umur 133 tahun. Kematian merupakan kelemahan manusia. Manusia tidak ada yang abadi di dunia ini. Dalam surat Ibrani dikatakan manusia ditentukan mati 1 kali. Berarti kita hidup di dunia ini hanya sekali. Ada yang diizinkan meninggal dunia, ada yang hidup sampai Tuhan Yesus datang kemudian masuk dalam kekekalan. Entah kekal bahagia bersama Yesus atau kekal menderita selamanya di neraka.

 

Manusia dicatat umurnya, menunjukan kelemahan kita manusia. Jika dicatat umurnya berarti kalau kita melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh maka Tuhan akan melenyapkan kelemahan kita dan Tuhan ganti dengan kemampuan ajaib dari Roh Kudus.

 

Dulu saya tidak mau menjadi hamba Tuhan karena tidak tahu bicara depan orang. Berdoa saja tidak tahu, doa makan saja tidak tahu. Tetapi karena Tuhan panggil, melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh maka kelemahan Tuhan singkirkan dan diganti dengan kemampuan ajaib dari Tuhan. Itu yang dimaksud dengan karunia-karunia Roh Kudus. Dalam hal main musik banyak kelemahan, tidak tahu baca not, tidak tahu lihat kunci-kunci, hanya andalkan feeling, tetapi Tuhan panggil melayani. Diberi kesempatan 1 bulan isi buku Psallo dengan kunci-kuncinya dan dipelajari itu, kemudian dikasih jadwal melayani.

 

Musa dan Harun dipilih Tuhan dari seleksi yang begitu ketat, yaitu:

·         Dari seluruh bangsa di dunia ini dipilih 1 bangsa yaitu bangsa Israel.

·         Dari 12 suku Israel, dipilih 1 suku yaitu suku Lewi.

·         Dari 3 kaum yang ada pada suku Lewi yaitu Gersom, Kehat dan Merari, dipilih 1 kaum yaitu kaum Kehat.

·         Kehat memiliki 4 anak, yang dipilih adalah Amram. Amram inilah bapak dari Musa dan Harun orang yang dipilih Tuhan.

 

Kalau kita dipercayakan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus itu merupakan kemurahan Tuhan dan kepercayaan Tuhan. Coba lihat pribadi kita masing-masing, coba hitung-hitung seperti Musa dan Harun tadi. Dari seluruh bangsa di dunia di pilih bangsa Indonesia, dari berapa suku di Indonesia dipilih suku Pamona, dari berapa marga di suku Pamona dipilihlah marga Legontu, Ngkai Legontu ada 2 bersaudara, dipilih ngkai Legontu yang satu, dari berapa anak ngkai Legontu dipilihlah Pdt. Bernard Legontu, 6 anak Pdt. Bernard Legontu dipilihlah Handri Legontu.

 

Jadi kalau saya bisa melayani itu hanya karena kemurahan dan kepercayaan Tuhan, harus dijaga sungguh-sungguh. Jangan sampai kepercayaan itu diambil dan diberikan pada orang lain. Bagaimana praktek menjaga kepercayaan Tuhan?

I Petrus 2:10,5

2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

 

II Petrus 1:10

1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

 

Prakteknya jangan tersandung dan jangan menjadi batu sandungan. Kita sudah menjadi batu hidup, dipakai Tuhan itu batu hidup, jangan kita tersandung dan jangan menjadi sandungan. Ingat selalu status kita batu hidup, tidak boleh menjadi batu sandungan.

 

Dalam Perjanjian Baru ada contoh hamba Tuhan yang hebat, dia disebut batu karang, tetapi berubah menjadi batu sandungan. Siapa dia? Dialah yang menulis surat Petrus, itulah rasul Petrus. Makanya dari pengalamannya itu ditulislah surat ini ditujukan kepada kita sekarang supaya kita jangan menjadi batu sandungan seperti dia.

 

Matius 16:18, 22-23

16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."

16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

 

Hati-hati, batu hidup, batu karang, bisa berubah menjadi batu sandungan. Mengapa bisa terjadi? Karena bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan yang dipikirkan manusia. Jadi jawabannya karena pikirannya daging! Periksa diri masing-masing, saya sudah melayani karena kemurahan Tuhan, selama ini saya batu hidup atau batu sandungan. Bisa menjadi batu sandungan karena pikiran daging.

 

Mengapa Petrus menegur Yesus? Sebab Yesus mau disalibkan.

Matius 16:21

16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.

 

Yesus mau disalibkan inilah yang ditolak oleh Petrus. Jadi praktek pikiran daging adalah menolak salib. Tanda-tandanya:

1.      Menolak pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus, artinya melayani Tuhan tetapi tidak mau bertobat dan tidak mau hidup benar! Benar yang dimaksud di sini sesuai Firman.

I Petrus 2:24

2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

 

Raba diri masing-masing lewat Firman Tuhan, selama ini kita melayani bagaimana? Ada tanda pertobatan, hidup dalam kebenaran atau tidak. Kalau tidak bertobat dan tidak hidup benar, itulah yang menjadi batu sandungan dan mudah tersandung. Tidak bertobat dan tidak hidup benar = melayani tanpa keubahan hidup, tetap hidup lamanya dia pertahankan.

 

2.      Filipi 3:18-19

3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

 

Yang kedua melayani Tuhan tetapi bertuhankan perut. Artinya motivasi pelayanan hanya untuk dapat perkara yang jasmani. Kalau dia tidak dapat dalam pelayanan, maka dengan begitu mudahnya dia tinggalkan pelayanan untuk dapat perkara jasmani di luar!

 

Petrus dalam Yohanes pasal 21 kembali menjadi penjala ikan. Tadinya dia sudah diangkat menjadi penjala manusia, tetapi begitu Yesus sudah mati, pikiran dagingnya muncul. Kalau menjala manusia masa mau dimakan, masa mau dijual, maka kembali lagi dia menjadi penjala ikan. Dan diikuti oleh murid-murid yang lain. Orang yang berpikiran daging pengaruhnya kuat sekali, menarik hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang lain ikut berpikiran daging seperti dia. Pengaruh negatif ini kuat sekali.

 

Nomor 1 jangan terjadi pada diri saya, sudah diangkat menjadi penjala manusia, jangan kembali menjadi penjala ikan.

 

3.      Matius 16:22

16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."

 

Petrus menarik Yesus ke samping. Bandingkan dengan ayat ini:

Yohanes 10:3-4

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

 

Sistem penggembalaan, gembala di depan dan domba-domba ikut dari belakang. Petrus menarik Yesus ke samping artinya tidak mau tergembala. Banyak hamba Tuhan pelayan Tuhan tidak mau tergembala, tidak tekun dalam 3 macam ibadah pokok, tidak mau makan Firman penggembalaan, sehingga dari batu karang, batu hidup berubah menjadi batu sandungan.

 

Yesus katakan pada Petrus ‘enyahlah iblis’! Hati-hati, orang yang menjadi sandungan dan orang yang tersandung sama-sama keadaannya yaitu sedang menjadi sama dengan setan! Bagaimana karakter setan?

Yohanes 8:44

8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

 

Iblis itu pembunuh dan pendusta. Pembunuh = pembenci. Orang yang tersandung dan menjadi batu sandungan dalam dirinya ada roh kebencian dan ada roh dusta. Gampang sekali untuk berdusta, apalagi sebagai hamba Tuhan, seharusnya menjadi batu karang tempat jemaat didirikan, tetapi banyak yang justru menjadi batu sandungan. Dia ada roh kebencian, ada roh dusta, menyebar dusta dan kebencian di mana-mana.

 

Kalau saya mendapat suatu kabar, lebih baik cari tahu dulu kebenarannya. Jangan saya sebarkan ke mana-mana, sebab nanti saya menyebar dusta, rugi pelayanan saya nanti yang hancur. Sudah jadi batu karang, tiba-tiba menjadi batu sandungan!

 

Matius 18:6

18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

 

Orang yang menyandung itu di lehernya ditaruh batu kilangan dan dilempar ke laut. Babel digambarkan seperti batu kilangan yang dilempar ke laut. Jadi orang yang tersandung dan menjadi batu sandungan, sama-sama sedang menuju pembangunan Babel.

Wahyu 18:21

18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

 

Kita melayani Tuhan, ingat kita batu karang, kita batu hidup, jangan menjadi batu sandungan, jangan tersandung. Kenapa bisa jadi batu sandungan, kenapa bisa tersandung? Karena pikirannya daging. Praktek pikiran daging itu menolak salib, bertuhankan perut dan tidak mau tergembala. Orang seperti itu sedang menjadi sama seperti setan, dia masuk pembangunan gereja Babel, gereja palsu.

 

Dalam Yohanes pasal 21 Yesus mengoreksi Petrus dengan Firman yang keras, Firman yang tepat sasaran. Selama ini Petrus melayani tanpa kasih! Orang yang tersandung dan menjadi batu sandungan, dia melayani tanpa kasih.

Yohanes 21:15

21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

 

Dalam terjemahan aslinya di sini Yesus bertanya apakah engkau mengasihi Aku dengan kasih Agape, Petrus menjawab aku mengasihi Engkau dengan kasih Fileo, kasih persaudaraan. Begitu juga dengan pertanyaan yang kedua.

 

Yohanes 21:16-17

 21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

 

Yang ketiga Yesus bertanya apakah engkau mengasihi Aku dengan kasih Fileo, kasih persaudaraan. Petrus sedih karena dia menyadari tidak punya kasih Allah dan tidak punya kasih persaudaraan. Yesus yang adalah Tuhan dia sangkali, tidak ada kasih Allah. Yesus sebagai sahabatnya dia sangkali, tidak punya kasih persaudaraan. Waktu Yesus ditangkap dia potong telinga orang, Petrus tidak punya kasih persaudaraan.

 

Syukur kepada Tuhan, lewat 3 kali pertanyaan Yesus tentang kasih yang dikaitkan dengan penggembalaan, Petrus tertolong. 3 kali pertanyaan Yesus tentang kasih yang dikaitkan dengan penggembalaan ini adalah Firman penggembalaan dalam 3 macam ibadah pokok. Ini yang sanggup memulihkan kita, mengembalikan kita dari batu sandungan kembali menjadi batu hidup.

 

Waktu Petrus diangkat menjadi gembala, Yesus menyebut Petrus ‘Simon anak Yohanes’.

Matius 16:16-17

16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" 

16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.

 

Orang yang sama tetapi penyebutan yang berbeda. Yunus artinya merpati, merpati tidak ada empedu. Jadi orang yang menjadi batu karang tidak punya kepahitan hati. Kalau kita mau tetap menjadi batu karang, batu hidup, jangan ada kepahitan hati, buang jauh-jauh kepahitan hati itu.

 

Waktu diangkat menjadi gembala disebut Simon anak Yohanes. Yohanes berasal dari kata Yohanan yang artinya suka mengampuni. Jadi gembala, hamba Tuhan, pelayan Tuhan harus suka mengampuni, inilah batu karang, ini batu hidup! Masing-masing kita raba diri kita, saya ini batu karang, batu hidup atau batu sandungan. Batu sandungan tabiatnya benci dan dusta. Tetapi kalu batu karang, batu hidup, tidak menyimpan kepahitan hati dan suka mengampuni.

 

Mungkin ada masalah dalam rumah tangga, ada masalah dalam penggembalaan antara sesama pelayan dengan sesama jemaat, ayo selesaikan. Jangan ada kepahitan dan belajar untuk bisa melepaskan pengampunan. Petrus tanya kepada Yesus berapa kali saya harus mengampuni sesamaku? Yesus jawab 70x7 kali, artinya tidak terhingga. Jadi sesakit apapun, sebanyak apapun kita disakiti, belajar untuk mengampuni. Saya batu karang, saya batu hidup, saya bukan batu sandungan. Saya tidak mau jadi batu kilangan.

 

Jangan jadi batu kilangan, batu sandungan. Lebih baik hati yang penuh sukacita, hati yang penuh kasih. Jadi dikunci sore ini dengan pertanyaan Tuhan kepada kita apakah engkau melayani Aku dengan kasih? Jawab masing-masing! Mungkin bisa ditulis di catatan, iya saya masih pahit hati saya isteri, saya pahit hati sama suamiku, saya pahit hati sama orang tuaku, sama anakku saya belum bisa mengampuni dia. Tetapi saya mau jadi batu karang, saya mau jadi batu hidup, saya mau buang segala kepahitan hati dan melayani Tuhan dengan kasih Ilahi. Kalau kita melayani dengan kasih Ilahi maka kita akan merasakan manfaat kasih itu dalam hidup kita.  

 

Kegunaan kasih Ilahi:

1.      Roma 8:32

8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

 

Oleh karena kasihnya yang besar, Bapa memberikan anakNya kepada kita. Lewat anakNya Dia karuniakan segala sesuatu kepada kita. Jadi lewat kasih Tuhan mampu mengaruniakan segala sesuatu kepada kita.

 

Apa yang kita gumuli sepanjang hari ini, yang menjadi kebutuhan kita, Tuhan mampu mengaruniakan semuanya kepada kita dari kayu salib! NyawaNya saja Dia beri, masa cuma jagung, coklat, beras tidak bisa Tuhan beri! Semua Tuhan berikan dari kayu salib. Salib itu + berarti tidak pernah berkurang, sulprus terus.

 

2.      Roma 8:33-35

8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?

8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?

8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

 

Memberi daya tahan kepada kita menghadapi segala himpitan sehingga kita tidak pernah kecewa, tidak pernah putus asa dan kita tidak akan tersandung lagi atau menjadi batu sandungan. Kita sudah melayani dengan kasih, tetapi himpitannya luar biasa. Orang yang kita layani malah melawan dan menyakiti kita. Kalau mau menolong orang harus siap digantung. Kita mau tolong orang, tetapi belum tentu dia terima pertolongan kita, malah dia balik serang kita. Tetapi kita punya daya tahan, tidak kecewa, tidak putus asa.

 

3.      Roma 8:36-37

8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." 

8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

 

Kasih Tuhan menjadikan kita lebih dari pemenang. Kita tidak berdaya, tantangan dan masalahnya besar bahkan mungkin sudah mustahil. Tetapi kasih Tuhan menolong dan menyelesaikan semuanya bagi kita. Sampai kemenangan terakhir, waktu Yesus datang kita boleh terangkat di awan-awan, masuk pesta nikah Anak Domba, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan sorga yang kekal, duduk setakhta dengan Yesus di Yerusalem Baru, kerajaan sorga yang kekal.

 

Yesus bertanya kepada Petrus ‘apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?’. Sekarang pertanyaan itu ditujukan kepada kita ‘apakah engkau melayani dengan kasih atau tanpa kasih?’.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar