20240701

Kebaktian Doa Puasa Sesi 1, Senin 1 Juli 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Kita lanjutkan pelajaran tentang kitab Keluaran.

Keluaran 6:8-12

6:8 Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu.

6:9 Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa:

6:10 "Pergilah menghadap, katakanlah kepada Firaun, raja Mesir, bahwa ia harus membiarkan orang Israel pergi dari negerinya."

6:11 Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN: "Orang Israel sendiri tidak mendengarkan aku, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku, aku seorang yang tidak petah lidahnya!"

6:12 Demikianlah TUHAN telah berfirman kepada Musa dan Harun, serta mengutus mereka kepada orang Israel dan kepada Firaun, raja Mesir, dengan membawa perintah supaya orang Israel dibawa keluar dari Mesir.

 

Dalam Keluaran 6:5-7 ada 7 aktivitas Allah yang sempurna:

1.      Membebaskan bangsa Israel dari kerja paksa orang Mesir

2.      Melepaskan Israel dari perbudakan.

3.      Menebus orang Israel dengan tangan yang teracung.

4.      Mengangkat Israel menjadi umat Tuhan.

5.      Tuhan menjadi Allah orang Israel.

6.      Membawa Israel ke negeri perjanjian.

7.      Memberikan milik pusaka kepada bangsa Israel.

 

7 aktivitas Tuhan ini menunjukan proses pembentukan gereja Tuhan menjadi Mempelai Wanita Tuhan untuk bisa mewarisi kerajaan sorga yang kekal. Proses pembentukan gereja menjadi Mempelai Wanita Tuhan dikerjakan lewat mendengar Firman. Musa mendengar Firman dan di ayat 8 Musa memberitakan Firman itu kepada bangsa Isrsael. Tugas kami hamba Tuhan untuk menerima Firman dari Tuhan, praktekan kemudian teruskan kepada sidang jemaat. Maka hamba Tuhan itu akan dipercaya pembukaan rahasia Firman.

I Korintus 4:1-2

4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.

4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

 

Saya bergumul dan berdoa kepada Tuhan minta pembukaan, serta memohon supaya tetap dipercayakan pembukaan rahasia Firman, mari kita saling doa mendoakan.

 

Di ayat yang sudah kita baca, perkataan Firman yang disampaikan oleh Musa, ditolak oleh orang Israel. Ini menunjukan saat-saat pemberitaan Firman seperti pagi ini, tidak semua orang bisa menerimanya. Guru kami mengajar di Lempinel kalau 25% bisa menangkap Firman itu sudah Alkitabiah, Tetapi kerinduan saya 100%. Seperti perumpamaan penaburan benih, dari 4 jenis tanah, yang baik hanya 1 jenis, 3 yang lain tidak baik, berarti hanya 25%.

 

Tentu ada penyebabnya tidak semua orang bisa menerima Firman pengajaran yang benar:

1.      Karena putus asa, kecewa, menghadapi pencobaan-pencobaan yang berat. Putus asa dan kecewa itu sama seperti penyakit aids secara rohani. Kalau secara jasmani membuat seseorang itu kehilangan daya tahan tubuh sehingga virus apapun bisa masuk membuat semakin drop sampai meninggal dunia. Secara jasmani juga begitu, kalau sudah putus asa, sudah kecewa, itu sudah kehilangan daya tahan rohani sehingga virus-virus dosa bisa masuk yang membuat sakit sampai akhirnya mati rohani.

 

Kalau sudah putus asa dan kecewa, virus dosa yang cepat masuk adalah iri hati dan perselisihan atau kedengkian serta kebencian dan fitnah, itu semua berpasangan. Imam-imam kepala iri, dengki kepada Yesus sampai akhirnya membunuh Yesus.

 

2.      Masih ada perbudakan dosa yang dipertahankan.

 

Pembukaan Firman itu seperti roti yang dipecah-pecahkan. Roti menunjuk Firman, dipecah-pecahkan berarti ada pembukaan rahasia Firman. Tadi bangsa Israel menolak Firman, sekarang kita pelajari sikap yang benar dari pemecahan 7 roti.

Markus 8:6

8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.

 

Jadi sikap yang benar adalah duduk di tanah. Artinya:

1.      Merendahkan diri serendah-rendahnya di bawah kaki Tuhan. Mengaku bahwa kita ini hanya tanah liat yang banyak kekurangan dan kelemahannya, yang hina dan kotor. Kalau sikap kita seperti ini, sekeras apapun Firman pasti bisa kita terima. Karena dengan kita mengaku bahwa kita lemah, banyak kekurangan dan hina, ada kerinduan untuk diperbaiki dan dipulihkan serta disucikan oleh Tuhan. Sehingga sekalipun Firman itu keras, bisa kita terima dan praktekan. Tetapi kalau Firman keras datang lalu dilawan = ular diinjak, dia balik memagut. Kalau tanah diinjak semakin merendah.

 

2.      Mengaku hanya bejana tanah liat yang mudah retak, mudah hancur, sehingga menjadikan Firman sebagai kebutuhan utama kita.

II Korintus 4:7

4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.

 

Harta yang dimaksud adalah Firman pengajaran yang benar.

II Korintus 4:3-4

4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,

4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

 

II Korintus 4:8-11

4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;

4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

4:11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.

 

Jadi keadaan kita semua manusia hanya bejana tanah liat, mudah retak, mudah hancur. Kalau dia punya ijazah, ada kekayaan, ada kedudukan, itu sama seperti vas bunga yang dipoles, diukir, dikasih gambar-gambar, dilapisi cat bagus supaya mengkilat. Tetapi tetap bejana, kalau dibanting hancur, kalau dipres pasti pecah. Semakin cantik bejananya bukan menjadi garansi dia bisa bertahan menghadapi tekanan dan himpitan. Justru orang yang punya kekayaan, kepandaian, kedudukan, banyak yang jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Contohnya pejabat pemerintah sampai pejabat gereja. Olehnya harus diisi dengan Firman pengajaran yang benar. Semoga hidup kita mau dibawa kepada Tuhan supaya diisi dengan harta yang indah, Firman pengajaran yang benar. Saat dengar Firman kita harus mengaku hanya bejana, mau diisi dengan Firman pengajaran yang benar.

 

Itulah keadaan kita manusia, tidak berdaya menghadapi godaan dosa, menghadapi godaan uang, menghadapi ancaman dosa dan paksaan berbuat dosa. Makanya harus diisi dengan Firman pengajaran yang benar. Hasilnya kalau diisi Firman pengajaran:

a)      Ada kekuatan melimpah dari Tuhan untuk menghadapi himpitan-himpitan, yaitu 3D:

1)      Dunia dengan segala pengaruhnya. Dengan kesibukan dunia membuat hamba Tuhan, anak Tuhan dan pelayan Tuhan lupa diisi Firman. Sudah mengabaikan saat-saat diisi Firman di dalam ibadah, sehingga hidupnya retak dan kalau dibiarkan bisa hancur. Pengaruh dunia ini bentuknya macam-macam, ada kesibukan, kesulitan, kesukaan. Kesukaan dunia ini semua bisa menjadi jebakan untuk menjatuhkan hamba Tuhan dan pelayan Tuhan di dalam dosa. Menghadapi dunia dengan kekuatan daging tidak akan bisa!

 

2)      Dosa sampai puncaknya dosa! Ini berbahaya.

Hati-hati dosa sampai puncaknya dosa begitu hebat mau menguasai, menjatuhkan dan menghimpit kita. Saya selalu menasihati hamba Tuhan muda ini, hati-hati jaga jarak dengan lawan jenis. Sedang yang sudah tua bisa diseret jatuh, apalagi yang masih muda. Daud saja bisa jatuh. Hati-hati, kita jaga kesucian lewat Firman Tuhan. Ditambah dengan doa puasa, daging dirobek. Raja Daud berkata ‘aku berpuasa sampai lututku melentuk, habis lemaknya’.

 

3)      Daging kita sendiri mau menghimpit dengan keinginannya, hawa nafsunya, emosi dan ambisinya. Kalau hamba Tuhan banyak kali dihancurkan karena emosi daging dan ambisi daging.

 

Sebab itu perlu diisi dengan Firman pengajaran yang benar supaya kita mempunyai kekuatan yang melimpah menghadapi himpitan.

 

b)      II Korintus 4:10-11

4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

4:11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.

 

Hasil kedua hidup Yesus menjadi nyata di dalam kita. Artinya kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus. Doa puasa mempercepat proses keubahan hidup.

 

Keubahan hidup dimulai dari apa?

1)      Markus 8:4

8:4 Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?"

 

Jadi keubahan hidup dimulai dari tidak ada lagi pertanyaan bagaimana. Artinya tidak ada lagi tabiat kuatir atau ragu atau bimbang. Pertanyaan orang kuatir selalu bagaimana, bagaimana mungkin memberi makan orang sebanyak ini, bagaimana bisa membangun gereja, bagaimana mungkin orang mau datang. Kalau kaum muda pertanyaan yang paling banyak muncul ‘bagaimana jodoh saya’. Kalau sudah ragu, kuatir, bimbang pasti pilih yang salah! Lewat Firman pengajaran ditambah doa penyembahan, doa puasa, tabiat ragu bimbang diubahkan menjadi percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan = menyerah sepenuh kepada Tuhan.

 

2)      Markus 8:5

8:5 Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."

 

Ada murid bawa roti, tentu roti itu bekal untuk dirinya sendiri. Tetapi dia serahkan kepada Yesus untuk dimakan orang banyak. Jadi yang diubahkan adalah tabiat egois, tabiat kepentingan diri sendiri. Dibaharui sehingga bisa mengutamakan kepentingan Tubuh Kristus di atas kepentingannya sendiri.

 

Kita teladani Yesus:

Roma 15:1-3

15:1 Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.

15:2 Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.

15:3 Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku."

 

Filipi 2:4-5

2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

 

Kepentingan sendiri, tabiat egois dimatikan, maka kita bisa mengutamakan kepentingan Tubuh Kristus. Berarti tabiat Yesus, hidup Yesus nyata di dalam kita. Kita bercermin pada Firman, kita tidak lihat lagi tabiat kita, tetapi tabiat Yesus yang nyata di dalam kita sekalian.

 

c)      Markus 8:8

8:8 Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul.

 

Hasil ketiga makan sampai kenyang, artinya mengalami kepuasan dari Firman. Bukti bahwa kita sudah mengalami kepuasan dari Firman Tuhan:

Yoel 2:26

2:26 Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.

 

Buktinya mulut ini digunakan hanya untuk memuji Tuhan = hanya untuk memuliakan Tuhan, bukan untuk berkata yang sia-sia, berdusta, bergosip, fitnah, menghasut. Sepanjang hari kita mau praktekan, mulut kita pakai untuk menyembah Tuhan.

 

Mulut yang menyembah Tuhan itu bagaikan persembahan yang harum bagi Tuhan.

Kejadian 8:20-22

8:20 Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.

8:21 Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.

8:22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."

 

Nuh sekeluarga sudah selamat, Nuh dan isteri, 3 anak bersama isterinya, 8 orang. Angka 8 angka pembaharuan. Hanya 8 orang yang selamat, selebihnya manusia daging mati. Artinya ada keubahan hidup dan daging dimatikan, maka naiklah penyembahan kepada Tuhan. Inilah penyembahan yang benar yang didorong oleh kepuasan akan Firman Tuhan.

 

Begitu Tuhan mencium persembahan yang berbau harum itu maka ada 3 hal Tuhan berikan kepada kita:

1)      Kutuk dihapus. Kutuk itu suasana letih lesu. Jadi artinya Tuhan menghapus segala letih lesu kita, beban berat kita, air mata kita, sehingga semua menjadi enak dan ringan. Asap yang naik itu ringan, itulah penyembahan. Menghadapi masalahnya berat, persoalannya berat, tantangan yang dihadapi berat, ayo menyembah tambah dengan berpuasa, maka Tuhan membuat jadi enak dan ringan. Mungkin masalahnya belum selesai, tetapi hidupnya sudah damai, sudah merasakan enak dan ringan. Tetapi kalau masalah berat sudah bersungut-sungut, saling mempersalahkan maka beban itu semakin berat, makin banyak air matanya, akhirnya nanti mempersalahkan Tuhan sampai tinggalkan Tuhan.

 

Semakin banyak doa penyembahan kita naikan, hidup kita semakin enak dan ringan. Banyak pengalaman dihimpit dan ditekan, saya hanya bisa berdoa menyembah, ditambah dengan doa puasa, serahkan kepada Tuhan. Tuhan hakim yang adil, Imam Besar Agung. Tidak perlu saya tunjukan saya benar, biar Tuhan yang tunjukan, Tuhan yang buktikan saya benar, tugas saya tinggal menyembah Tuhan.

 

2)      Kutuk diubah menjadi berkat. Kutuk dihapus, berkat diberikan. Seperti doa penyembahan, dupa dibakar asapnya naik kepada Tuhan dan abunya turun. Abunya itulah berkat untuk kita.

 

Kejadian 8:22

8:22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."

 

Takkan berhenti-henti artinya Tuhan memberkati kita secara terus menerus. Semua Tuhan jadikan baik dan lancar. Ketika mampet, ada sumbatan, sikap kita bagaimana? Koreksi diri, terima Firman, naikan penyembahan maka lancar lagi.

 

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Terpelihara sempurna berarti tidak berhenti pemeliharaan Tuhan.

 

3)      Ada musim menabur ada musim menuai. Musim menabur = kegerakan Roh Kudus hujan awal, kegerakan dalam Firman penginjilan. Bawa kemana-mana kesaksian Firman penginjilan kepada orang-orang yang belum percaya Yesus,  Firman penginjilan lewat perkatan dan perilaku kita. Musim menuai = kegerakan Roh Kudus hujan akhir, menuai pakai benda tajam, itu menunjuk penyucian. Artinya kita dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus sampai kita terbentuk menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Tadi dikatakan tidak akan berhenti, jadi dalam pelayanan tidak ada istilah pensiun, tidak ada istilah berhenti, terus melayani sampai Tubuh Kristus terbentuk. Waktu Yesus datang kita sebagai tubuhNya, Mempelai Wanita Tuhan bisa menyambut Yesus sebagai Kepala, Mempelai Pria Sorga dengan satu suara seruan haleluya.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar