20240714

Kebaktian Umum, Minggu 14 Juli 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu



Penyerahan anak

Wahyu 1:3

1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

 

Anak ini diberi nama Felicya Evangeline Tawero. Felicya artinya pembawa kebahagiaan, Evangeline artinya pembawa kabar baik. Tentu diberi nama sebagai doa supaya anak ini sungguh-sungguh membawa kebahagiaan dan kabar baik dari Sorga.

 

Firman Tuhan adalah kabar baik dari sorga yang sanggup pembawa kita pada kebahagiaan sorga sampai kebahagiaan kekal bersama dengan Yesus. Tugas orang tua membawa buah nikah datang kepada Tuhan untuk beribadah, untuk mendengar Firman. Bahkan sejak dari dalam kandungan anak itu dibawa kepada Tuhan. Jangan jadi alasan tidak beribadah karena anak rewel. Firman Tuhan bisa masuk melalui pori-pori anak itu. Firman itu menjamin kebahagiaan buah nikah kita. Bukan nanti dikasih mainan, uang jajan yang banyak, dikasih fasilitas baru anak itu bahagia.

 

Lukas 18:15-17

18:15  Maka datanglah orang-orang membawa anak-anaknya yang kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka. Melihat itu murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.

18:16 Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: "Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.

18:17 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

 

Banyak kali orang tua bersikap seperti murid-murid Yesus. Anak kecil sejak kecil dibawa kepada Tuhan, tetapi murid-murid memarahi anak-anak kecil kepada Yesus. Artinya:

1.      Murid-murid itu orang dewasa. Seringkali orang dewasa atau orang tua menghalangi anak-anaknya untuk beribadah. Anak-anak di rumah saja, dari pada dibawa ke gereja nanti rewel, mengganggu di gereja. Itu salah, sebab setan itu mengincar dari dalam kandungan sampai dewasa. Kalau masih kecil tidak dibawa kepada Tuhan nanti setan yang akan menjamah dia. Jangan heran sudah besar nanti nakalnya minta ampun, sulit dinasihati, sulit ditegur, karena orang tua membiasakan waktu kecil tidak dibawa kepada Tuhan, ditinggal saja di rumah atau dititip sama siapa. Apalagi kalau anak sudah mulai mengerti, diajar duduk. Sudah tahu baca tulis, kasih buku supaya dia bisa mencatat. Bawa datang dengar Firman.

2.      Murid adalah orang yang sudah menerima Firman pengajaran yang benar. Kita sudah menerima Firman pengajaran, jangan jadi sandungan bagi orang lain, jangan jadi penghalang bagi orang lain untuk datang mendengar Firman.

 

Dikatakan anak kecil inilah yang empunya kerajaan sorga. Bukan berarti orang dewasa tidak bisa masuk sorga. Yang Tuhan Yesus maksud tujuan kita beribadah melayani adalah supaya kita memiliki sifat anak kecil. Bukan sifat yang negatif. Sifat anak kecil yang dimaksud:

1.      Tidak berbuat dosa, sampai tidak bisa berbuat dosa, hidup benar seperti Yesus benar.

2.      Anak kecil apalagi bayi tidak bisa berbuat apa-apa, dia bergantung sepenuh pada orang tuanya. Dia lapar, dia haus, tinggal menangis. Buang kotoran tidak bisa dia bersihkan sendiri, tinggal nangis, nanti tangan orang tuanya yang membersihkan. Dia bergantung sepenuh kepada orang tuanya. Ini sifat anak kecil, hidup bergantung sepenuh kepada Tuhan. Biar kita punya sesuatu, bahkan mungkin punya segalanya, hidup kita tidak kita gantungkan pada apa yang ada di dunia ini tetapi bergantung sepenuh kepada Tuhan. Yang tidak punya, kesempatan besar bergantung sepenuh kepada Tuhan.

3.      Anak itu butuh bimbingan, dia tahu sesuatu karena orang tuanya yang bimbing dia. Jadi sifat anak kecil butuh bimbingan, butuh asuhan orang tua rohani = tergembala dengan benar dan baik.

 

Firman ini untuk kedua orang tua, untuk anak ini dan untuk kita semua. Biarlah kita datang beribadah pagi ini supaya kita mengalami penyucian sehingga dari besar semakin kecil, kita semakin kecil dan Yesus yang semakin besar dalam hidup kita. Biarlah kita memiliki sifat anak kecil yaitu tidak berbuat dosa sampai tidak bisa berbuat dosa, hidup bergantung sepenuh kepada Tuhan dan selalu membutuhkan asuhan orang tua rohani, tergembala dengan benar dan baik.

 

Hasilnya

1.      Kita dibela oleh Tuhan. Waktu murid-murid marah, Yesus membela.  Kita menghadapi banyak tantangan. Kadangkala kita mau pakai kekuatan daging untuk membela diri kita, tambah runyam masalah. Kalau punya sifat anak kecil, biar Tuhan yang bela, serahkan semua kepada Tuhan, kita dibela oleh Tuhan. Tuhan menyatakan pembelaan.

2.      Anak-anak kecil yang empunya kerajaan sorga, kita berhak mewarisi kerajaan Sorga, masuk di dalam kerajaan Sorga. Itu rumus sorga, siapa yang mau menjadi yang terbesar hendaklah dia menjadi yang terkecil. Kita mau dimuliakan masuk dalam kerajaan sorga, milikilah sifat anak kecil.

3.      Diberkati Tuhan. Berkat yang terbesar adalah kita memiliki Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga kita dan kita dimiliki oleh Yesus sebagai Mempelai WanitaNya.  

 

Jangan halang-halangi anak-anak kita, bawa untuk datang beribadah melayani Tuhan. Kita yang sudah dalam pengajaran, jangan menjadi sandungan bagi orang lain. Biarlah kita menjadi kesaksian sehingga orang lain bisa menerima Firman pengajaran. Kita diproses oleh Tuhan sehingga memiliki sifat anak kecil, sehingga kita diberkati, kita mempunyai kerajaan sorga, kita dibela oleh Tuhan selalu.

 

 

Ibadah Raya

 

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:1-5

14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit 1bagaikan desau air bah dan 2bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu 3seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.

14:3 Mereka 4menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka 5murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai 6korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

14:5 Dan di dalam mulut mereka 7tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Ada 7 hal tentang pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus.

1.      Bagaikan desau air bah (ayat 2a)

2.      Bagaikan deruh guruh yang dahsyat (ayat 2b)

3.      Bagaikan bunyi kecapi (ayat 2c)

4.      Ada nyanyian baru (ayat 3)

5.      Murni sama seperti perawan (ayat 4a)

6.      Menjadi korban sulung bagi Allah (ayat 4b)

7.      Tidak berdusta =  tidak bercela (ayat 5)

 

Kita bahas yang kedua, bagaikan deruh guruh yang dahsyat. Apa itu?

Ayub 37:2-5

37:2 Dengar, dengarlah gegap gempita suara-Nya, guruh yang keluar dari dalam mulut-Nya.

37:3 Ia melepaskannya ke seluruh kolong langit, dan juga kilat petir-Nya ke ujung-ujung bumi.

37:4 Kemudian suara-Nya menderu, Ia mengguntur dengan suara-Nya yang megah; Ia tidak menahan kilat petir, bila suara-Nya kedengaran.

37:5 Allah mengguntur dengan suara-Nya yang mengagumkan; Ia melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak tercapai oleh pengetahuan kita;

 

Deruh guruh ada kaitannya dengan suara yang keluar dari mulut Tuhan.

Yohanes 15:3

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Suara yang keluar dari mulut Tuhan adalah Firman yang menyucikan, Firman yang menyucikan atau Firman pengajaran yang benar yang keras menyucikan. Bukan hanya sebatas keras suaranya tetapi keras menyucikan. Disebutkan ini suara Tuhan yang mengagumkan, supaya setiap kita beribadah yang menjadi tujuan utama kita adalah mendengar suara Tuhan. Bukan mau mendengar suara-suara yang lain.

 

Coba kalau kita mendengar ada orang menyanyi, suaranya mengagumkan, main musik dengan musik yang mengagumkan, maka kita tertarik, kita terpikat. Begitu juga ikut Tuhan, kita ikut Tuhan terpikat dengan apa? Dengan berkatnya atau mujizat-mujizat jasmani? Kalau hanya terpikat oleh berkat dan mujizat-mujizat jasmani, itu iman yang rapuh! Kita percaya Yesus tetapi Yesus tidak mempercayakan diriNya kepada kita. Jadi kita ikut Tuhan terpikat dengan suaraNya! Terpikat dengan Firman pengajaran yang benar, yang keras menyucikan.

 

Tujuan kita mendengar suara Tuhan yang bagaikan guntur

Keluaran 20:18-20

20:18 Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.

20:19 Mereka berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati."

20:20 Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa."

 

Janganlah takut yang dimaksud di sini adalah ketakutan daging. Jadi tujuan kita mendengar suara Tuhan yang keras menyucikan, kita terkagum-kagum akan Firman Tuhan, supaya ketakutan daging disingkirkan, diganti dengan takut akan Tuhan. Ketakutan daging misalnya takut dikucilkan keluarga, takut ditinggal sendiri karena mau melangkah dalam pengajaran, masuk dalam Firman pengajaran yang benar. Kaum muda mungkin takut diputus pacarnya sehingga tidak beribadah. Ketakutan daging itu disingkirkan diganti takut akan Tuhan.

 

Jadi pengikutan gereja Tuhan kepada Tuhan adalah pengikutan dengan rasa takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah membuang dosa sampai membuang dusta. Semakin kita dekat dengan Tuhan semakin hidup benar, semakin hidup suci, dosa dibuang terus sampai nanti kita menyatu dengan Tuhan, tidak ada dosa lagi, kita sempurna seperti Yesus. Sudah berapa tahun kita ikut Tuhan, berapa tahun kita dalam pengajaran, apakah dosa semakin bertambah-tambah atau semakin dibuang?

Amsal 8:13

8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

 

Ini pengikutan dengan rasa takut akan Tuhan. Buang segala dosa sampai membuang dusta. Dosa dibuang maka pergaulan kita dengan Tuhan semakin erat dan rahasia Firman semakin dibukakan. Jadi bapak ibu bisa menilai, saya digembalakan oleh gembala yang takut akan Tuhan atau tidak, saya ada dalam penggembalaan yang tepat atau tidak. Kalau dalam setiap ibadah ada pembukaan rahasia Firman yang menggembleng dan membimbing kehidupan kita dapat dipastikan gembalanya takut akan Tuhan, sehingga kita bisa mantap tergembala.

Mazmur 25:14

25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

 

Biarlah waktu yang sisa kita gunakan untuk membuang dosa, bergaul erat dengan Tuhan. Dosa itu membuat jarak dengan Tuhan. Kalau dosa dibuang maka jarak dengan Tuhan semakin dekat. Dosa terus dibuang, kita semakin mendekat kepada Tuhan, terus mendekat sampai menyatu dengan Tuhan selama-lamanya. Kalau ada dosa maka jaraknya semakin lebar, tambah lagi dosa jaraknya semakin lebar. Jarak dengan Tuhan semakin hari semakin jauh! Dosa tidak diakui dan dipertahankan, jarak dengan Tuhan semakin lebar, ibadahnya semakin kering, pelayanannya kering, nikahnya kering, semakin jauh dari Tuhan. Sampai jarak dengan Tuhan sejauh sorga dan neraka.

Kejadian 3:9-10

3:9  Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"

3:10  Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

 

Ini manusia yang jatuh dalam dosa, dia bersembunyi. Semakin jauh dari Tuhan. Sampai sejauh apa?

1.      Sampai sejauh sorga dan neraka. Ada jurang yang tidak terseberangi menghalangi orang di neraka datang kepada Tuhan.

Lukas 16:24-25

16:24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.

16:25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.

16:26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.

 

Di sini Tuhan tunjukan 2 pribadi:

a)      Lazarus berada di pangkuan Abraham, di Firdaus, itu sorga.

b)      Orang kaya yang menderita di alam maut.

 

Orang kaya ini sudah terlambat, sudah mati baru minta air yang sejuk. Dikatakan selama hidupmu engkau sudah menikmati yang baik. Jadi dari ayat yang kita baca ini hidup kekal di sorga bukan urusan nanti, tetapi urusan sekarang selama kita hidup di dunia ini. Apapun yang Tuhan percayakan dan Tuhan berikan kepada kita, pergunakan untuk diarahkan pada hidup kekal. Pergunakan untuk perkara yang rohani, pergunakan untuk beribadah melayani Tuhan. Jangan dihambur-hamburkan untuk menyenangkan daging!

 

Kalau begitu tidak boleh beli ini dan itu? Silahkan tetapi harus selalu ingat tujuannya bernilai rohani. Saya kuliah, saya kerja, saya punya kedudukan untuk apa? Untuk tujuan yang rohani. Mordekhai berkata kepada Ester ‘mungkin sekarang ini engkau mendapat kedudukan sebagai ratu supaya bisa menyelamatkan orang Yahudi yang terancam untuk dipunahkan. Mungkin mendapat kesempatan dari Tuhan untuk menduduki jabatan di dunia, pakailah itu untuk kemuliaan nama Tuhan. Tuhan percayakan berkat-berkat yang melimpah, kekayaan, pakailah untuk memuliakan Tuhan. Tuhan berikan ijazah S1, S2, S3, pakai untuk kemuliaan nama Tuhan.

 

Pemisahan orang kaya dan Lazarus adalah pemisahan antara Sorga dengan neraka, yang ditentukan oleh sikap terhadap makanan.

Lukas 16:19-21

16:19 "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.

16:20 Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,

16:21 dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.

 

Kita bicara makanan yang rohani, makanan Firman. Jarak kita dengan Tuhan ditentukan sikap kita terhadap Firman!

 

Siapa orang kaya, siapa Lazarus?

a)      Orang kaya itu berpakaian jubah ungu dan berpakaian kain halus. Kain halus itu kain lenan, dalam Alkitab kain lenan itu berwarna putih. Jubah ungu itu adalah jubah raja. Ingat waktu Yesus diolok-olok, jubah ungu dipakaikan kepadaNya lalu para serdadu berlutut menyembah ‘salam hai raja’ setelah itu mereka bangkit berdiri dan memukuli Yesus. Raja itu seorang yang diurapi. Kain halus atau kain putih menunjukan kebenaran. Jadi kalau disimpulkan orang kaya menunjukan hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang diurapi Tuhan, yang hidup di dalam kebenaran dan diberkati oleh Tuhan. Namun kurang ngajarnya setan dia incar hamba Tuhan pelayan Tuhan. Sebenarnya sudah punya modal positif, tetapi sayang setelah diberkati oleh Tuhan orang kaya ini menjadi sombong, tidak menghargai makanan, makanannya jatuh di bawah meja.

 

Orang kaya ini menunjukan hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang sudah diurapi Tuhan, dipakai dan diberkati tetapi tidak menghargai Firman Tuhan. Waktu masih merintis, luar biasa penghargaan terhadap Tuhan. Begitu sudah diberkati, sudah dipakai Tuhan, sudah sering khotbah, bergumul untuk Firman sudah tidak ada.

 

Begitu juga sidang jemaat, waktu baru mulai buka usaha ‘pak gembala doakan saya’. Minggu datang ibadah, rabu dan sabtu juga datang ibadah, dengar Firman sungguh-sungguh. Doa puasa datang, doa semalam suntuk datang, senang, semangat dengar Firman. Lalu usahanya mulai maju, isterinya yang datang gereja, suami tidak datang karena jaga toko. Lama-lama orang tua tidak datang, hanya anak yang datang. Lama-lama sudah tidak datang semua karena sudah terlalu banyak pembelinya, sudah kewalahan.

 

Banyak kali orang Kristen seperti itu, waktu masih susah sungguh-sungguh dengan Tuhan. Begitu sudah dipakai Tuhan, diberkati, penghargaan terhadap Firman sudah tidak ada. Bagaimana sikap kita terhadap Firman Tuhan? Main-main, mengantuk saat dengar Firman? Ngantuk di sini tidak ada upaya untuk sadar, begitu ngantuk diteruskan. Kalau ngantuk karena betul-betul capek, setelah ayat terakhir, waktu bangkit berdiri dia betul-betul sudah ngorok. Tetapi ini begitu sudah ayat terakhir malah segar.

 

Kita sudah diberkati, sudah dipakai Tuhan, bagaimana sikap penghargaan terhadap Firman? Jangan seperti orang kaya ini. Kalau tidak menghargai Firman akibatnya rohani lapar dan haus, tidak ada kepuasan, hanya bersukacita dalam kemewahan. Ini bukan dalam arti positif. Yang dimaksud bersukacita dalam kemewahan ini berbuat dosa sampai puncaknya dosa! Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

Jadi sehebat apapun kehidupan kita, jasmani terutama secara rohani, sudah dipakai Tuhan, pelayannya banyak, tetapi kalau tidak menghargai Firman pasti jatuh dalam dosa, semakin jauh dari Tuhan, sampai sejauh sorga dan neraka.

 

Orang kaya ini minta setetes air sejuk. Ini akibat selama hidup dia tidak menghargai air sejuk dari sorga. Firman itu makanan rohani, Firman itu  juga air sejuk dari sorga.

Amsal 25:25

25:25  Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.

 

Ulangan 32:1-2

32:1 "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.

32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

 

Pengajaran dari Musa ini pengajaran dari Tuhan, Firman pengajaran yang benar. Selama hidupnya tidak menghargai air sejuk, Firman penginjilan dan Firman pengajaran tidak dia hargai karena sudah dipakai dan sudah diberkati. Yang baru merintis hargai Firman. Yang sudah diberkati tetap hargai Firman, penghargaan terhadap Firman tidak boleh merosot.

 

b)      Siapa Lazarus? Lazarus itu badannya dibenuhi borok dan dijilati anjing. Anjing itu menggambarkan kita bangsa kafir. Perempuan Siro Fenesia, perempuan bangsa kafir datang kepada Yesus ‘Guru, tolong anakku kerasukan setan’. Yesus bilang tidak patut ambil roti untuk anakk tetapi dilempar kepada anjing. Anak itu bangsa Israel, anjing itu bangsa kafir. Borok menunjuk kekurangan-kekurangan, dosa-dosa. Jadi Lazarus adalah gambaran bangsa kafir yang penuh dengan kekurangan dan dosa. Tetapi dia ingin makan remah-remah yang jatuh dari meja. Artinya ada kerinduan dan kebutuhan akan Firman yang dibuka rahasianya oleh Tuhan, ini sikap yang baik terhadap Firman. Betul-betul rindu dan butuh, tidak mau berhenti mendengar Firman, maunya selalu mendengar Firman, sehingga sangat menghargai Firman, tidak mau dibiarkan tercecer sedikitpun. Ini seharusnya sikap kita.

 

Sehancur-hancurnya kehidupan kita, sebusuk-busuknya kehidupan kita, tetapi kalau mau menghargai Firman, mendengar Firman dengan rindu dan rasa kebutuhan dan mau mempraktekan Firman Tuhan, pasti mengalami pemulihan, penyucian dan pembaharuan. Dan tempat kita di mana? Di pangkuan Abraham. Sekalipun kita sengsara di dunia ini dalam pengikutan kita kepada Tuhan, tetapi kita betul-betul menghargai Firman terutama Firman pengajaran yang benar, itu yang akan membawa kita masuk dalam kebahagiaan sorga, kebahagiaan kekal bersama Yesus di sorga.

 

Firman pengajaran itu merupakan penghiburan bagi kita. Saya bersyukur, semakin dikatai macam-macam, bukan Alkitab saya berterima kasih kepada Tuhan. Waktu pertama kali menjadi gembala di sini saya bingung sampaikan apa. Karena saya tahu sidang jemaat di sini sudah menikmati, sudah terbiasa makan makanan yang enak secara rohani. Saya sebagai penerus juga harus menyediakan makanan yang enak. Jangan sediakan makanan yang tinggal dipanasi apalagi makanan basi. Harus makanan yang enak dan fresh. Itu suatu pergumulan. Saya bergumul sungguh-sungguh di bawah kaki Tuhan apa yang harus saya sampaikan. Pendalaman Alkitab di sini kitab Imamat dan Yeremia. Ibadah doa pelajaran Injil Yohanes. Ibadah raya pelajaran kitab Wahyu. Kalau saya selama ini menggembalakan hanya 1 buku saja jadi tidak bingung. Di Tonusu dulu Injil Markus sekarang sudah masuk Injil Lukas. Kalau di Diora surat Yudas, selesai itu belajar Tabernakel. Selesai belajar Tabernakel, sekarang belajar kitab Wahyu. Saya bergumul di kaki Tuhan dan memberanikan diri melanjutkan kitab Imamat, Injil Yohanes dan kitab Wahyu. Dan Tuhan buka rahasia Firman, ini penghiburan bagi saya. Tekanan apapun, tantangan apapun, Firman merupakan penghiburan sejati bagi kita. Hargai, nikmati dan makan sungguh-sungguh.

 

Abraham menggambarkan Allah Bapa, Ishak gambaran Anak Allah, Yakub gambaranan Allah Roh Kudus. Tadi dikatakan Abraham memangku Lazarus. Allah Bapa memangku apa?

Yesaya 40:11

40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

 

Allah Bapa memangku domba, kalau disimpulkan Lazarus adalah gambaran domba yang tergembala dengan baik. Bagaimana bisa dipangku kalau dombanya liar lari kesana kemari. Yang bisa dipangku adalah domba di dalam kandang yang tergembala. Inilah kehidupan yang takut akan Tuhan, dia pasti tergembala, dia menghargai Firman penggembalaan. Tergembala itu bukan hanya sekedar datang, tetapi sampai kita bisa menikmati Firman. Tidak mau tercecer sedikitpun, semua mau dimakan. Biar keras bagi daging nikmati, semua mau diterima. Maka posisi kita yang tergembala ada di pangkuan Tuhan. Artinya segala bebannya ditanggung oleh Tuhan. Tuhan turut merasakan dan Tuhan turut menanggungnya.

Ibrani 4:14-16

4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.

4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

Kita dipangku oleh Tuhan, beban apapun, beban nikah, beban buah nikah, beban pelayanan, ekonomi, penyakit dan lain-lain, Tuhan turut merasakan dan Tuhan menyelesaikan bagi kita tepat pada waktunya. Ini nikmatnya tergembala, kalau kita sudah menikmati itu tidak akan keluar dari penggembalaan. Kalau sudah keluar, bebannya tanggung sendiri. Tetapi kalau dalam penggembalaan, beban kita Tuhan yang tanggung, Tuhan turut merasakan dan Tuhan menolong tepat pada waktunya..

 

2.      Jika dosa dipertahankan maka jarak dengan Tuhan semakin jauh sampai sejauh tenggelam dalam lautan api dan belerang. Yang mempertahankan dosa tenggelam di dalam lautan api dan belerang, yang mau menyelesaikan dosa itulah gereja yang sempurna di atas gunung yang besar lagi tinggi.

Wahyu 21:8

21:8 Tetapi orang-orang 1penakut, orang-orang yang 2tidak percaya, orang-orang 3keji, orang-orang 4pembunuh, orang-orang 5sundal, tukang-tukang 6sihir, 7penyembah-penyembah berhala dan semua 8pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

 

Ini kehidupan yang mau membuang dosa:

Wahyu 21:9-10

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

 

Kita mau ke mana, kebahagiaan kekal atau hukuman kekal, ke atas gunung Yerusalem Baru atau di dasar lautan api dan belerang. Itu tergantung sikap kita selama ini, mau menyelesaikan dosa atau mau mempertahankan dosa.

 

Ada 8 dosa yang langsung menenggelamkan manusia ke dalam lautan api dan belerang.

a)      Penakut. Artinya menolak penyucian karena takut sesuatu di dunia ini, sampai tidak takut Tuhan. Kadang kita mau melakukan Firman sudah takut duluan. Kamu mau sungguh-sungguh melakukan Firman, mau hidup seperti yang Firman katakan, nanti kamu mau makan apa? Misalkan selama ini pencahariannya banyak dustanya ‘kamu kalau mau jujur mau makan apa!’. Sekarang ini persaingan ketat, harus bengkok-bengkok sedikit, harus dusta kalau mau hidup. Muncul ketakutan, akhirnya tidak takut Tuhan, bahkan melawan Tuhan! Ini yang dimaksud penakut.

 

b)      Tidak percaya pada Firman Tuhan. Bagaimana mau percaya Firman kalau takut sesuatu di dunia ini. Biar Firman bilang kita hidup dari iman kepada Tuhan. Malah dijawab ‘oh tidak bisa!’. Contoh kami hamba Tuhan, syarat seorang gembala itu di dalam Imamat, Bilangan dan Ulangan jelas sekali dikatakan tidak punya milik pusaka, Tuhan milik pusakanya. Artinya tidak punya pekerjaan sampingan, melayani Tuhan sepenuh. Tidak digaji, tidak sponsori apapun di dunia ini tetapi Tuhan pelihara.

 

Puji Tuhan, Tuhan tolong dalam melayani Tuhan, dari melayani di Tonusu, di Diora sampai ditambah pelayanan di sini tetap Tuhan pelihara. Di Tonusu jemaat masih bisa dihitung dengan jari, Tuhan pelihara. Di Diora, Tuhan pelihara. Di Tentena lebih banyak lagi, Tuhan pelihara. Ini menandakan kami hamba Tuhan hidup bukan dari jemaat. Dari jemaat jumlahnya bisa dihitung dengan jari dipelihara, bisa ikut KKR naik pesawat pulang pergi, tidak hutang, bisa bangun gereja tidak kredit. Ditambah sidang lebih besar lagi, Tuhan pelihara. Berarti kami hamba Tuhan hidup dari Tuhan. Percaya, iman kepada Tuhan, bukan mengecilkan jemaat. Jemaatpun hidup bukan dari apa yang jemaat miliki namun hidup dari Tuhan. Hidup bergantung pada Tuhan.

 

Kalau kita sudah takut pada yang lain bagaimana bisa percaya pada Tuhan. Karena sudah tidak percaya, dosa-dosa yang lain muncul, lebih merosot lagi.

 

c)      Keji. Apa pengertian keji?

1)      Ulangan 25:14-16

25:14 Janganlah ada di dalam rumahmu dua macam efa, yang besar dan yang kecil.

25:15 Haruslah ada padamu batu timbangan yang utuh dan tepat; haruslah ada padamu efa yang utuh dan tepat — supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

25:16 Sebab setiap orang yang melakukan hal yang demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."

 

Berbuat curang soal efa, efa ini takaran untuk gandum atau tepung, itu bicara Firman Tuhan. Berarti berbuat curang soal Firman Tuhan. Apa artinya itu?

Titus 2:10

2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

 

Jangan curang, muliakan Firman pengajaran. Berarti berbuat curang itu tidak memuliakan Firman pengajaran. Sudah menikmati Firman pengajaran tetapi perilaku hidupnya tidak memuliakan Firman pengajaran. Di gereja dia dengar Firman bahkan mungkin dia yang khotbah tetapi perilaku hidup sehari-hari tidak memuliakan Firman pengajaran, malah memalukan. ‘Oh itu orang pengajaran, itu pendeta, koq begitu hidupnya!’.

 

Kita sudah menerima pengajaran bertahun-tahun dari bapak gembala sebelumnya, dari papa, bagaimana perilaku hidup kita sehari-hari, memuliakan Tuhan atau memalukan. Kalau memalukan dan memilukan Tuhan itu perbuatan keji!

 

2)      Kejadian 46:34

46:34 maka jawablah: Hamba-hambamu ini pemelihara ternak, sejak dari kecil sampai sekarang, baik kami maupun nenek moyang kami — dengan maksud supaya kamu boleh diam di tanah Gosyen." — Sebab segala gembala kambing domba adalah suatu kekejian bagi orang Mesir.

 

Mesir gambaran dunia. Bagi orang Mesir, gembala kambing domba itu menjijikan. Artinya bagi orang dunia tergembala dianggap sesuatu yang menjijikan. Tetapi bagi Tuhan orang yang menghina penggembalaan itulah yang menjijikan, itulah yang melakukan kekejian. Jadi kekejian itu tidak menghargai penggembalaan. Mereka katakan apa itu 3 macam ibadah, Firman terlalu lama!

 

d)      Pembunuh, ini mempertahankan kebencian sampai kebencian tanpa alasan.

I Yohanes 3:15

3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

 

e)      Sundal, artinya melakukan kenajisan secara jasmani dan terutama kenajisan secara rohani. Kenajisan secara rohani artinya membuka diri terhadap ajaran palsu dan memasukan cara-cara dunia ke dalam gereja. Seperti Yerusalem merenggangkan kedua pahanya kepada Asyur dan kepada Mesir.

Yehezkiel 16:25-26

16:25 Pada setiap persimpangan jalan engkau membangun bukit pengorbanan dan menjual kecantikanmu menjadi kekejian dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap orang yang lewat, sehingga persundalanmu bertambah-tambah.

16:26 Engkau bersundal dengan orang Mesir, tetanggamu, si aurat besar itu, sehingga persundalanmu bertambah-tambah, yang menimbulkan sakit hati-Ku.

 

Mesir itu gambaran dunia. Gairah dunia untuk mencemarkan gereja Tuhan sangat besar!

 

f)       Tukang sihir. Apa itu? Termasuk jimat-jimat dan lain sebagainya. Tetapi ada yang tidak kita sadari padahal itu sudah praktek tukang sihir. Apa itu?

Kisah Para Rasul 8:9-11

8:9 Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan sihir di kota itu dan mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak seolah-olah ia seorang yang sangat penting.

8:10 Semua orang, besar kecil, mengikuti dia dan berkata: "Orang ini adalah kuasa Allah yang terkenal sebagai Kuasa Besar."

8:11 Dan mereka mengikutinya, karena sudah lama ia mentakjubkan mereka oleh perbuatan sihirnya.

 

Tukang sihir ini berlagak seolah-olah orang penting. Ini hamba pelayan Tuhan yang melayani dengan ambisi daging. Merasa seolah-olah paling penting, dia sendiri yang mau tampil. Seperti membawa kuasa Allah, seperti dipakai oleh Tuhan tetapi dia sebenarnya tidak pernah berubah, itu tukang sihir. Hanya tampilan luar yang diubah-ubah tetapi dalamnya tidak berubah, sapu tangan jadi bunga, tisu jadi burung, itulah tukang sihir. Bagian luar saja dirubah-rubah, cara nyanyinya, penampilannya kalau dulu pakai dasi, sekarang mau pakai apa lagi. Tuhan tolong jangan kita jadi tukang sihir

 

g)      Penyembahan berhala itu keras hati dan serakah.

I Samuel 15:23

15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."

 

Efesus 5:5

5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.

 

h)      Semakin dalam dia terpuruk, semakin mendekati dasar lautan api dan belerang. Dan yang menyentuh dasar adalah dusta, semua dosa tadi ditutupi dengan dusta. Tuhan tolong jangan ada pada kita.

 

Seharusnya sikap kita terhadap Firman adalah kita mau menerima penyucian, jangan semakin jauh dari Tuhan. Dosanya semakin dibuang, rohani kita semakin meningkat. Tuhan di Sorga, kita juga semakin meningkat bagaikan naik gunung. Sampai nanti mencapai gunung Yerusalem Baru.

a)      Mulai naik gunung Golgota, berarti:

1)      Rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa. Tidak mau mengulangi dosa lagi. Biar digoda, dipaksa, diancam, tetap tidak mau!  

I Petrus 4:1-2

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

 

Kita tidak melakukan kehendak daging lagi. Berhenti berbuat dosa dan tidak mengulanginya lagi itu sakit bagi daging! Kita rela sengsara daging. Yang dulu merokok dan minum, untuk lepas dari itu susah sekali. Ayo lepaskan, itu naik gunung Golgota.

 

2)      Rela sengsara daging tanpa dosa karena ibadah, karena Firman pengajaran. Dihimpit dan ditekan apapun kita rela sengsara, kita bisa menikmati bersama dengan Yesus.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Kita berbahagia karena mengambil bagian sedikit dari penderitaan Yesus, kita bisa menikmati. Terima kasih Tuhan saya, Engkau melayakkan aku untuk sengsara karena ibadah dan karena pengajaran yang benar. Hubungan kita dengan Tuhan semakin meningkat, semakin erat.

 

b)      Bisa naik ke gunung penyembahan, bisa menyembah Tuhan. Menyembah itu sakit bagi daging, sengsara bagi daging, tetapi bisa kita lakukan. Tambah doa puasa dan doa semalaman.

Lukas 9:28-29

9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.

9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

 

Gunung Golgota dan gunung penyembahan yang menentukan kita mengalami keubahan hidup atau tidak. Kalau kita bisa mendaki gunung Gologta, bisa mendaki gunung penyembahan maka kita mengalami keubahan hidup. Keubahan dimulai dari wajah, wajah menunjuk hati. Keubahan hidup di mulai dari hati yang kuat teguh menghadapi apapun, tidak mau mundur, terus maju melayani Tuhan sampai garis akhir. Apapun tantangannya, apapun persoalan di hadapi tidak mau mundur. Terus maju sampai garis akhir.

 

c)      Nanti kita bisa mencapai gunung ketiga yaitu gunung Yerusalem yang Baru. Kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, layak menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga, layak masuk di kota Yerusalem Baru.

 

Biarlah hubungan kita dengan Tuhan semakin dekat, pengikutan kita kepada Tuhan disertai rasa takut akan Tuhan. Dosa disingkirkan, naik gunung Golgota, naik gunung penyembahan, sampai naik gunung Yerusalem Baru. Gunung yang suci itu yang mau kita pilih, tidak mau jauh dari Tuhan. Berbuat dosa itu jauh dari Tuhan, sampai sejauh Sorga dan neraka, sejauh gunung Yerusalem Baru dengan dasar lautan api dan belerang. Kerinduan hati saya bersama isteri dan anak-anak, bersama seluruh sidang jemaat dan keluarga dari sidang jemaat kita bisa menyambut Yesus, masuk di kota Yerusalem Baru, naik ke gunung yang suci.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar