20240713

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 13 Juli 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 12:12-16

12:12 Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem,

12:13 mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" 

12:14 Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:

12:15 "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."

12:16 Mula-mula murid-murid Yesus tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan, teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia.

 

Yesus dalam perjalanan menuju Yerusalem = Yesus sudah dekat Yerusalem. Ini menunjukan ruas jalan terakhir gereja Tuhan menuju Yerusalem Baru. Yang mau dipakai oleh Tuhan, yang mau ditunggangi oleh Yesus di sini adalah keledai muda. Ini menunjuk kita bangsa kafir. Artinya Tuhan mau memakai kita bangsa kafir dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir = kegerakan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Kenapa bangsa kafir yang ditunggangi? Tujuannya untuk membangkitkan cemburu bangsa Israel sehingga mereka juga bisa menerima Yesus, diselamatkan dan dipakai dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus.

Roma 11:11-14

11:11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.

11:12 Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.

11:13 Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,

11:14 yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari mereka.

 

Ketika bangsa Israel melihat ada kegerakan terjadi di tengah-tengah kita banga kafir, mereka akan cemburu dan akhirnya membuka diri menerima Yesus, dipakai dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Bangsa kafir dipakai, begitu juga bangsa Israel dipakai, sehingga keduanya akan menyatu dalam satu Tubuh Kristus yang sempurna. Begitu keduanya sudah menyatu maka Yesus sebagai kepala datang untuk menjemput gereja yang sempurna untuk menyatu dengan tubuhNya.

 

Mengapa yang ditunggangi oleh Yesus adalah keledai, kenapa tidak pakai kuda yang jalannya lebih cepat? Kuda itu adalah alat untuk peperangan, sedangkan keledai memang untuk tunggangan atau untuk mengangkut beban. Artinya Tuhan rindu memakai kita sebagai alat pendamaian, bukan peperangan! Makanya pelayanan pembangunan Tubuh Kristus juga disebut pelayanan pendamaian. Bagaimana kita mau melayani dalam pembangunan Tubuh Kristus kalau tidak damai, perang satu dengan yang lain. Itu tidak dipakai oleh Tuhan, hanya merasa dipakai.

II Korintus 5:18,20

5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

 

Pelayanan kita adalah pelayanan pendamaian. Sebab itu kalau mau dipakai oleh Tuhan harus hidup dalam pendamaian. Bukan kaya, punya kedudukan, bukan karena pandai tetapi yang dipakai Tuhan adalah orang yang hidup dalam pendamaian.

 

Dulu Daud merindu membangun Bait Allah tetapi tidak diizinkan oleh Tuhan, yang boleh membangun adalah Salomo. Kenapa? Karena pada zaman Daud itu zaman perang dan Daud adalah prajurit yang banyak menumpahkan darah. Di zaman Salomo zaman damai makanya pembangunan Bait Allah terjadi di zaman Salomo. Ini nubuatan untuk kita di akhir zaman, kita mau dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, pelayanan pendamaian, sebab itu harus hidup di dalam pendamaian.

 

Apa itu hidup dalam pendamaian? Berdamai dengan Tuhan dan berdamai dengan sesama = diam dan tenang. Seperti dalam cerita waktu Yesus bersama murid-murid menyeberangi danau tiba-tiba dihantam angin dan gelombang. Yang Yesus katakan pada danau itu diam dan tenang. Setelah Yesus berkata demikian danau menjadi teduh dan mereka bisa berlayar ke seberang. Pelayanan itu bagaikan berlayar ke seberang, banyak yang harus kita korbankan dan diperhadapkan dengan angin dan gelombang. Harus diam tenang supaya bisa tembus sampai ke seberang, bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Proses hidup dalam pendamaian:

1.      Diam. Artinya:

a)      Banyak berdiam diri, banyak mengoreksi diri lewat Firman pengajaran yang benar. Ketika kita temukan dosa segera mengakui kepada Tuhan dan kepada sesama dengan sejujur-jujurnya. Dan setelah diampuni jangan diperbuat lagi. Ini yang disebut dengan bertobat! Mati terhadap dosa kita sendiri. Hari-hari terakhir ini bukan untuk lihat dosanya orang lalu mulutnya tidak pernah diam, cerita terus dosanya orang lain. Diam mengoreksi diri sendiri lewat ketajaman pedang Firman, kita temukan dosa kita, segera akui kepada Tuhan dan akui kepada sesama. Setelah diampuni jangan diperbuat lagi = bertobat, mati terhadap dosa sendiri.

 

b)      Mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Ini juga sama dengan bertobat, mati terhadap dosa orang lain. Dosa sendiri sudah dimatikan, dosa orang lain masih diungkit-ungkit, tidak bisa dipakai orang seperti itu! Ayo selesaikan dosa. Seperti hamba yang berhutang, begitu banyak hutangnya tidak mampu dia lunaskan. Lalu belas kasihan raja kepada dia menghapuskan hutang-hutangnya. Dia senang, keluar dari istana bertemu dengan temannya yang berhutang padanya yang tidak seberapa. Langsung dia cekik, dia suruh bayar hutangnya dan dia jebloskan ke dalam penjata. Banyak kali kita seperti itu, hutang kita yang begitu banyak sudah dihapus oleh Tuhan, diampuni oleh Tuhan. Hutang orang lain kepada kita yang tidak seberapa kita tidak bisa ampuni, tidak bisa lupakan, malah diungkit-ungkit terus! Orang seperti itu tidak bisa dipakai Tuhan, itu sama dengan kuda bukan keledai! Kita ini keledai yang ditunggangi Yesus.

 

c)      Tidak bereaksi ketika dipersalahkan. Kita banyak belajar diam, tidak bereaksi ketika dipersalahkan. Kalau memang kita salah segera minta ampun, segera selesaikan. Kalau kita tidak salah diam saja, berdiam diri seperti Yesus.

I Petrus 2:23

2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

 

Diam, tidak bereaksi daging = kita menyerahkan kepada hakim yang adil. Biar Tuhan hakim yang adil yang menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah. Kalau kita benar tidak mungkin dihukum Tuhan. Kalau di dunia hakim bisa disogok, kalau Tuhan mau disogok dengan apa? Diam saja, serahkan kepada Tuhan ‘Engkau hakim yang adil, Engkau pembela’. Tidak usah kita mau klarifikasi kita yang benar, biar Tuhan saja yang membela, Dia hakim yang adil.

 

2.      Tenang. Artinya:

a)      I Petrus 5:7 (perikop; Gembalakanlah kawanan domba Allah)

5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

 

Tenang artinya menguasai diri supaya bisa menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan. Prakteknya tergembala dengan sungguh-sungguh, sampai kita bisa makan Firman. Banyak kali cuma sekedar datang ibadah tetapi tidak bisa makan Firman. Tergembala itu sampai bisa makan Firman, menikmati Firman, seperti domba berbaring di rumput hijau.

Mazmur 23:1-2

23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

 

Sekalipun sudah ada dalam penggembalaan, kalau tidak bisa makan Firman tidak bisa tenang, tidak bisa damai. Hanya yang berbaring di rumput hijau, hanya makan Firman yang bisa membuat kita bisa tenang dan damai sejahtera. Sekalipun serangan bertubi-tubi, tantangan begitu hebat tetapi kita bisa makan Firman, ini yang membuat kita tenang.

 

Lalu bagaimana caranya supaya bisa makan Firman?

1)      I Tesalonika 2:13

2:13  Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi — dan memang sungguh-sungguh demikian — sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

 

Percaya bahwa Firman yang diberitakan oleh hamba Tuhan adalah perkataan Tuhan, suara Tuhan. Maka kita bisa menikmati, bisa menerima. Kalau masih dikelola dengan logika kita dan menggunakan perasaan daging kita, nanti hanya bisa menerima yang enak bagi daging. Begitu Firman keras, Firman tajam, mulai ada penolakan-penolakan “masa Firman seperti itu, tidak cocok!”. Tetapi kalau kita yakin itu perkataan Tuhan sekeras apapun bisa diterima, ada rasa takut di hati kita, jangan main-main ini perkataan Tuhan.

 

Di dunia saja kalau pimpinan sudah memerintahkan lalu main-main, bisa kena sanksi. Apalagi kalau Presiden sudah perintahkan pada menteri-menterinya, saat itu sudah harus dikerjakan. Begitu juga dengan Tuhan, kita tahu itu suara Tuhan maka bisa kita terima.

 

2)      Percaya kepada hamba Tuhan yang memberitakannya. Kalau kita ragu, ini hamba Tuhan tidak betul, tidak beres, tidak benar tahbisannya, tidak akan bisa makan. Kalau kita percaya ini hamba Tuhan yang diutus Tuhan untuk melayani saya, maka kita bisa terima Firman yang diberitakan.

Keluaran 14:31

14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.

 

Percaya kepada Tuhan dan percaya juga kepada hamba Tuhan yang melayani kita bahwa dia sungguh-sungguh utusan Tuhan yang dipercaya Tuhan untuk melayani kita.

Keluaran 19:9

19:9 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.

 

II Tawarikh 20:20

20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"

 

Berhasil di sini adalah berhasil di dalam peperangan, mereka menang. Jadi kalau kita percaya Firman dan percaya hamba Tuhan maka kita akan berhasil artinya menang atas musuh-musuh, berarti ada damai sejahtera.

 

b)      Tenang itu menguasai diri supaya bisa menyembah Tuhan.

I Petrus 4:7

4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

 

Jadi kalau disimpulkan, hidup dalam pendamaian itu adalah bertobat dan berdoa. Dosanya dibuang dan doanya bisa naik ke hadirat Tuhan. Yang menghalangi doa-doa kita sehingga tidak bisa tembus sampai ke hadirat Tuhan adalah dosa-dosa kita sendiri serta dosa-dosa orang yang tidak mau kita ampuni dan lupakan, itu yang menghalangi doa-doa kita.

 

Doa tanpa pertobatan tidak dijawab oleh Tuhan.

Yesaya 59:1-2

59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

 

Bertobat dan berdoa itu bagaikan mengulurkan 2 tangan kepada Tuhan maka Tuhan juga mengulurkan 2 tangan kepada kita yaitu tangan kebaikan dan kemurahan Tuhan. Di dalam tangan kebaikan dan kemurahan Tuhan ada kuasa kebangkitan untuk meneduhkan angin dan gelombang yang menerpa kehidupan kita.

 

Pelayanan pembangunan Tubuh Kristus itu bagaikan menyeberang. Angin dan gelombang datangnya sekonyong-konyong, tidak bisa diprediksi, tiba-tiba datang. Kalau tidak diam dan tenang, tidak bertobat dan berdoa, pasti tenggelam! Perahu hidupnya yang baik-baik saja, tiba-tiba bisa jatuh dalam dosa, tiba-tiba bisa disesatkan ajaran palsu.

Matius 8:24

8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.

 

Markus 4:35-41

4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."

4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.

4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.

4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"

4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"

4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"

 

Angin dan gelombang datang secara sekonyong-konyong, tiba-tiba. Itu adalah serangan setan untuk menenggelamkan perahu kehidupan kita, pribadi kita, nikah kita, perahu pelayanan. Dia mau menggagalkan kita supaya tidak sampai ke seberang. Perahu nikah sementara baik-baik, sementara bulan madu tiba-tiba dihantam oleh gelombang, bulan madu langsung jadi bulan pahit. Sementara mulus pelayanannya, tiba-tiba dihantam angin pengajaran palsu. Tadinya teguh pengajaran, langsung berbelok arah menyimpang dari pengajaran.

 

Angin itu angin pengajaran palsu.

Efesus 4:14

4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

 

Gelombang menunjuk gelombang masalah dan juga gelombang dosa. Suami yang tadinya baik sama isteri tiba-tiba kasar. Padahal sudah tergoda oleh perempuan lain! Isteri yang tadinya tunduk tiba-tiba melawan karena dihantam oleh gelombang ketemu mantan. Bisa seperti itu terjadi! Jadi sekonyong-konyong, datangnya tiba-tiba. Makanya sikap kita diam dan tenang, bertobat dan berdoa. Terus hidup dalam pertobatan dan banyak doa penyembahan sebab kita tidak tahu kapan angin dan gelombang itu menerpa, harus berjaga-jaga, bertobat dan berdoa.

 

Permulaan tenggelam adalah ketika mulai bimbang terhadap Firman pengajaran yang benar. Yesus katakan pada murid-muridNya mengapa kamu tidak percaya! Juga ketika mulai kecewa dan putus asa, itu mulai tenggelam. Kalau sudah mulai bimbang, kecewa, putus asa, pasti tidak tenang, doanya tidak tembus naik kepada Tuhan. Orang bimbang tidak mendapatkan apa-apa dari Tuhan. Kapalnya semakin oleng, semakin tenggelam, kalau dibiarkan pasti binasa.

 

Tetapi kalau kita diam dan tenang, bertobat dan berdoa, maka Yesus yang tadinya tidur, bangun! Diam dan tenang itu membangkitkan gairah Tuhan untuk menolong kehidupan kita dan kuasa kebangkitanNya bekerja di dalam kita sekalian. Saat dihantam gelombang jangan langsung salahkan diri. Periksa diri, bertobat dan berdoa. Saat itu Yesus bangun, menggairahkan Yesus dengan kuasa kebangkitanNya bekerja dalam hidup kita.

 

Kuasa kebangkitan Yesus bekerja untuk melakukan 3 hal:

1.      Menguatkan kita supaya tetap berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar, tetap hidup benar dan suci, tetap berharap Tuhan!

Yesaya 30:15

30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

 

Harus kuat, jangan putus asa, jangan kecewa. Mungkin saat ini sementara dihantam gelombang yang kuat dan besar, menghantam perahu nikah kita, menghantam perahu pelayanan kita, langsung ambil sikap diam dan tenang, bertobat dan berdoa. Kalau ada dosa selsaikan, berdoa menyembah Tuhan, kita kuat! Ada kuasa kebangkitan Tuhan yang menguatkan kita untuk tetap pegang teguh pengajaran yang benar, tetap hidup benar dan suci, tetap berharap kepada Tuhan.

 

2.      Kuasa kebangkitan Tuhan membuat danau menjadi teduh. Ini berarti kuasa kebangkitan Tuhan bekerja untuk menyelesaikan segala masalah, sampai yang mustahil selesai semua. Bahkan ada jalan ke masa depan yang indah dan berhasil. Kalau sudah teduh, perahu sekecil apapun bisa sampai ke seberang. Tetapi kapal sebesar dan secanggih apapun kalau dihantam gelombang bisa karam bahkan bisa tenggelam! Ayo biar kita diam dan tenang, bertobat dan berdoa. Kuasa kebangkitan Tuhan menjadikan semua teduh. Siapa tahu malam ini giliran kita ditolong oleh Tuhan. Kalau belum, tetap diam dan tenang, bertobat dan berdoa. Tuhan kasih kekuatan dan pasti Tuhan selesaikan semuanya tepat pada waktunya.

 

3.      Kuasa kebangkitan Tuhan bekerja untuk melindungi kita supaya tidak tenggelam di dalam lautan api dan belerang, neraka!

Wahyu 21:8

21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

 

Kalau dihantam angin dan gelombang menyebabkan orang takut dan tidak percaya, maka dosa-dosa yang lain muncul. Makanya bertobat dan berdoa. Kuasa kebangkitan Tuhan tidak membuat kita tenggelam dalam lautan api dan belerang, tetapi terangkat ke awan-awan bertemu Yesus, masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, sampai masuk kerajaan sorga yang kekal, Yerusalem Baru. Kita merasakan damai sejahtera, kebahagiaan selama-lamanya. Dunia ini hancur tetapi kita bersama Yesus damai selamanya.

 

Waspada, jika kita tidak damai sejahtera, tidak diam, tidak damai sejahtera, malah bertengkar, berbantah-bantahan, itu mendatangkan air bah dan menghancurkan segala yang ada dalam hidup kita.

Amsal 17:14

17:14 Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.

 

Amsal 17:14 (Terjemahan Lama)

17:14 Permulaan perkelahian itu seumpama air tiris, sebab itu tinggalkanlah akan perbantahan dahulu dari pada ia menjadi air bah yang bergelora.

 

Kalau suka berbantah-bantahan, tengkar, ribut, berdebat, hanya mengundang air bah. Sebagai gembala jangan bertengkar dengan jemaat, nanti air bah datang hancur penggembalaan. Jemaat dengan jemaat jaga jangan bertengkar. Apalagi dalam nikah rumah tangga, jangan isi dengan pertengkaran dan perbantahan. Ini hanya mendatangkan air bah menghancurkan segala yang kita miliki. Semua habis, jasmani habis, rohani habis, nikahnya juga habis, pelayanannya habis, hancur semua!

 

Sebab itu biarlah kita berupaya hidup dalam pendamaian. Damai sejahtera itu harus kita kejar, harus kita upayakan supaya tidak tenggelam, tidak habis, tetapi terangkat ke sorga.

Roma 14:19

14:19 Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

 

Kejar damai sejahtera. Ketika ada jemaat yang datang dengan keluh kesahnya, saya dengar. Mereka sampaikan uneg-unegnya saya terima semua, setelah itu baru beri nasihat sesuai Firman Tuhan supaya bisa tenang dan damai.

 

Jaga hati tetap damai, semua kita yang menerima jaga hati damai. Kejar damai sejahtera, upayakan itu untuk kita dapatkan, maka kita akan terbangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna.

Amsal 14:19

14:19 Orang jahat tunduk di dekat orang baik, orang fasik di depan pintu gerbang orang benar.

 

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar