20240728

Kebaktian Kaum Muda, Minggu 28 Juli 2024 Pdt. Handri Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Keluaran 15:10-13

15:10 Engkau meniup dengan taufan-Mu, laut pun menutupi mereka; sebagai timah mereka tenggelam dalam air yang hebat.

15:11 Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?

15:12 Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; bumi pun menelan mereka.

15:13 Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.

 

Keluaran pasal 14 bicara baptisan air. Keluaran 15:121 menunjuk hasil dari baptisan air yaitu ada nyanyian kemenangan. Menang menghadapi dosa, daging, dunia dan pengaruhnya. Biarlah kita kaum muda yang berkemenangan, bukan kaum muda yang kalah.

 

Ada 4 isi nyanyian Musa:

1.      Ayat 1 - 3 yaitu memuliakan Tuhan.

2.      Ayat 4 - 9 yaitu mengaku dan bersaksi tentang kuasa Tuhan.

3.      Ayat 10 - 13 yaitu penyembahan.

4.      Ayat 14 - 18 yaitu nubuatan tentang sesuatu yang akan terjadi di Kanaan.

 

Kita bahas poin ketiga yaitu penyembahan. Dulu sebelum dibaptis malas menyembah, seharusnya setelah dibaptis ada kemenangan, mulai gemar menyembah.

 

Kepada siapa penyembahan itu ditujukan? Kepada Tuhan. Tuhan yang mana? Karena semua agama menyebut Tuhan. Sila pertama dalam Pancasila adalah Ketuhanan yang Maha Esa. Jadi kepada Tuhan yang mana kita menyembah? Ini Tuhan yang benar yang harus disembah:

Keluaran 15:13

15:13 Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.

 

Tuhan yang benar adalah Tuhan sebagai penebus.

Yesaya 54:5

54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

Tuhan sebagai penebus disebut juga sebagai suami sorgawi. Di dalam Perjanjian Baru lebih jelas lagi namanya.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Jadi dalam Perjanjian Lama yang disembah itu adalah Tuhan sebagai Penebus = suami Sorgawi. Dalam Perjanjian Baru lebih diperjelas lagi, yang kita sembah itu adalah Tuhan Yesus Kristus, Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga.

 

Bagaimana caranya menyembah? Dengan menyeru haleluya, itulah penyembahan kepada Yesus Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga. Kalau menyembah Tuhan ucapkan saja haleluya, puji Tuhan, tidak usah yang lain-lain. Tidak usah seperti berdoa, macam-macam disebutkan.

 

Penyembahan itu ada praktek hidup sehari-hari. Bukan cuma di mulut haleluya, tetapi hidup sehari-harinya bagaimana! Prakteknya:

1.      Tuhan itu penebus. Yang ditebus adalah kita yang menyembah. Jadi prakek pertama adalah menjadi umat ketebusan Tuhan yang dituntun Tuhan ke tempat kediamanNya yang kudus.

Keluaran 15:13

15:13 Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.

 

Di mana tempat kediaman Tuhan yang kudus? Kita belum sampai di Sorga, kita masih menyembah di bumi ini. Apa tempat kediaman Tuhan yang kudus di bumi ini?

Keluaran 25:8

25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

 

Ternyata tempat kediaman Tuhan yang kudus adalah Tabernakel. Secara jasmani sudah hancur, tidak ada lagi di bumi ini. Tetapi sekarang dalam wujud pengajaran Tabernakel, pengajaran yang benar tentang Kerajaan Sorga.

 

Tadi dikatakan dituntun, kata menuntun ini ada kaitannya dengan penggembalaan.

Kisah Para Rasul 20:28

20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

 

Wahyu 7:17

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

 

Jadi praktek menyembah Yesus Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga adalah tergembala dalam binaan Firman pengajaran yang benar! Kita ucapkan haleluya, praktekan kita tergembala dalam binaan Firman pengajaran yang benar. Kita raba dan periksa lagi, saya ini sudah tergembala atau belum?

 

Tanda-tanda tergembala:

a)      Masuk kandang penggembalaan yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Sesibuk apapun kita, tergembalalah, tekun dalam 3 macam ibadah pokok.

1)      Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan KurbanNya. Kita domba-dombanya Tuhan mendapat makanan.

2)      Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, termasuk ibadah kaum muda semacam ini. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Domba-domba mendapat minum, disegarkan.

3)      Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya, kita mendapat udara yang segar, bernafas.

 

Domba makan, minum, bernafas, pasti bertumbuh. Kalau rohani bertumbuh, jasmani juga pasti bertumbuh, jangan takut! Kaum muda jangan takut, kalau cari pekerjaan mengutamakan penggembalaan maka rohani bertumbuh, jasmani juga bertumbuh. Sekolah dan kuliah mengutamakan penggembalaan semua pasti berhasil, rohani berhasil, jasmani juga pasti berhasil. Tuhan tidak pernah menipu! Ingat raja Daud, sebelum menjadi raja dia adalah gembala. Tetapi dari padang penggembalaan dia diangkat bisa duduk di takhta menjadi raja. Jadi jangan ragu, kalau mantap tergembala Tuhan pasti menolong.

 

b)      Makan Firman penggembalaan. Kalau makanan jasmani di mulut turun ke lambung, kenyang. Yang rohani makan lewat telinga, dengar Firman sungguh-sungguh, mengerti di pikiran lalu turun ke hati, menjadi iman di hati, secara rohani dia kenyang = ada kepuasan. Kalau Firman sudah di hati pasti puas, mengalami kepuasan rohani. Tidak mencari kepuasan di dunia apalagi kepuasan lewat berbuat dosa, sampai puncaknya dosa. Kalau sudah kenyang, ada kekuatan untuk praktekan Firman.

 

2.      Firaun dan pasukannya menjadi seperti timah yang tenggelam. Apa itu timah?

Zakharia 5:7-11

5:7 Lihat, tutup timah gantang itu telah terangkat, dan seorang perempuan duduk di dalamnya!

5:8 Kemudian berkatalah ia: "Itulah kefasikan!" Lalu didorongnyalah perempuan itu kembali ke dalam gantang dan dibantingnyalah batu timah itu ke mulut gantang.

5:9 Lalu aku melayangkan mataku dan aku melihat: tampak tampil dua orang perempuan yang sayapnya didorong oleh angin. Adapun sayap mereka adalah sayap seperti burung ranggung. Mereka mengangkut gantang itu di antara bumi dan langit.

5:10 Bertanyalah aku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu: "Ke mana mereka membawa gantang itu?"

5:11 Jawabnya kepadaku: "Ke tanah Sinear, untuk mendirikan sebuah rumah bagi perempuan itu. Dan apabila itu selesai, maka mereka akan menempatkan dia di sana di tempat rumah itu didirikan."

 

Timah ada kaitannya dengan kefasikan. Jadi praktek kedua menyembah Yesus Raja segala raja adalah menyingkirkan kefasikan yaitu dosa sampai puncaknya dosa. Masa muda adalah masa kuatnya daging, godaan dosa begitu kuat, belum lagi ditunjang kecanggihan teknologi. Zaman dulu hanya surat-suratan, tidak ada video call seperti itu, tetapi sudah luar biasa kenajisan itu. Apalagi sekarang, sudah ditunjang kecanggihan teknologi, begitu ngeri dosa itu.

 

Perempuan ini gambaran Babel, mengarah pada pembangunan tubuh Babel, gereja palsu, mempelai wanita setan. Singkirkan semua itu, singkirkan dosa-dosa sampai puncaknya dosa, itulah orang menyembah. Jangan hanya kalau di gereja kuat berseru haleluaya tetapi di luar berbuat dosa ini dan dosa itu, hidup fasik! Memang ada orang yang menyelusup dalam penggembalaan. Kelihatan tergembala tetapi dia fasik!

Yudas 1:4

1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

 

Kita buang semua kefasikan, jangan ada dosa sampai puncaknya dosa. Kalau sudah hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa, Firman sudah diabaikan, pasti sulit untuk menerima Firman Tuhan. Lawatan Firman selalu diabaikan. Jadi malas dengar Firman, Firman datang dengan keras malah marah-marah.

 

Perempuan Babel itu duduk di dalam gantang, dalam terjemahan lama disebut duduk di dalam Efa. Efa adalah takaran untuk gandum atau tepung. Gandum bicara Firman Tuhan. Namun efa bukan lagi tempat gandum atau tepung tetapi menjadi tempatnya perempuan Babel. Artinya tidak ada tempat bagi Firman. Fasik ini bukan hanya jatuh dalam dosa tetapi hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa. Pasti sudah tidak ada penghargaan terhadap Firman. Firman datang sudah tidak ditanggapi, malah dilawan dan ditentang.

 

Jadi praktek hidup dalam penyembahan adalah singkirkan segala kefasikan. Biarlah hidup kita mau disucikan oleh Firman Tuhan, Firman pengajaran. Syarat utama menyembah Tuhan adalah kesucian! Kalau tidak mau disucikan tidak akan bisa menyembah.

Mazmur 24:3-4

24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"

24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

 

Gunung Tuhan, tempat kudus ini adalah gunung di mana Tuhan menyembah, itulah gunung penyembahan. Jadi syarat utama menyembah adalah kesucian yang dikerjakan oleh Firman pengajaran yang benar. Ayo kejar kesucian.

 

Masa muda ini masa kuatnya daging, sangat rentan untuk jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Mungkin waktu masih muda merasa tidak apa-apa, merokok, mabuk, narkoba. Nanti kalau sudah bertambah usia baru menyesal, mau memperbaiki lagi sudah terlambat! Apalagi gonta ganti pasangan, sampai jatuh dalam perbuatan kenajisan, nanti menyesal! Permulaan nikah, masa pacaran, masa tunangan sudah diisi dengan yang najis-najis, nanti masuk nikah menyesal ‘kenapa dulu saya begini!’. Kalau sudah terjadi baru menyesal tidak ada gunanya! Begitu masuk nikah rumah tangga jadi pahit nikahnya, tidak dapat berkat nikah karena sudah terjadi kejatuhan-kejatuhan!

 

Ada 3 hal yang utama yang harus disucikan.

a)      Hati disucikan menjadi hati yang suci dan murni, tidak mau campur baur dengan dosa. Hati hanya tempatnya Firman, tempatnya Yesus, tidak mau campur baur dengan dosa. Hati itu tempatnya keinginan dosa, nanti diwujudkan lewat perkataan dan perbuatan. Buang keinginan dosa! Biarlah hati kita murni, jangan ada keinginan dosa di dalamnya. Keinginan dosa dibagi 3:

1)      Keinginan jahat

2)      Keinginan najis

3)      Kepahitan hati

 

Markus 7:21-23

7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,

7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.

7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

 

Ini yang ada di dalam hati, keinginan jahat, najis, pahit. Biarlah semua itu disucikan oleh pedang Firman Tuhan, Firman pengajaran yang benar. Hati yang suci dan murni itu menjadi sumber kehidupan rohani. Rohani lebih tinggi dari jasmani. Kalau rohani hidup maka jasmani pasti hidup. Kalau orang dunia, hidup di dunia tergantung otaknya, tergantung skillnya. Kalau sekolah tinggi ada harapan hidupnya baik. Kalau skillnya bagus ada harapan hidupnya baik. Tetapi di dalam Tuhan kalau mau hidup hatinya harus bersih. Rohani hidup, jasmaninya juga hidup.

Amsal 4:23

4:23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

 

Istilah terpancar itu berarti bukan hanya diri kita sendiri yang menikmati, tetapi menjadi berkat juga bagi sesam. Rohani kita hidup, jasmani kita juga hidup, sesama kita kecipratan, mereka juga hidup. Mungkin ada yang masih seorang diri dalam pengajaran, orang tua dan saudara-saudara belum tergembala, ayo hati disucikan supaya terpancar kehidupan. Rohani hidup, jasmani Tuhan pelihara, keluarga lain bisa kecipratan. Bisa dijangkau untuk ditolong dan diselamatkan oleh Tuhan. Jangan takut, jangan putus asa kalau masih sendiri, sungguh-sungguh dengan Tuhan, urusan keluarga itu urusannya Tuhan, Tuhan bisa menjangkau semuanya. Dari kita dulu, ada hati yang murni terpancar kehidupan.

 

b)      Tangan harus disucikan, bersih tangannya. Tangan menunjuk perbuatan, disucikan dari perbuatan dosa dan jahat serta najis. Hanya melakukan yang baik bagi sesama, jangan merugikan orang. Sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Mungkin di sekolah di bully, jangan dibalas, tidak usah! Dalam pekerjaan ada yang berniat jahat kepada kita, doakan orang itu.

 

Tangan juga menunjuk pelayanan, tangan disucikan yaitu memberi pelayanan yang terbaik kepada Tuhan. Kain mempersembahkan korban tetapi bukan yang terbaik sehingga tidak diterima oleh Tuhan. Habel mempersembahkan yang terbaik, dia melayani dan dia berikan yang terbaik. Dari yang dia persembahkan ada lemak di situ, dalam bahasa Ibrani adalah chaled artinya yang terbaik. Ayo kita berikan pelayanan yang terbaik! Saya senang kaum muda sudah lantang suaranya, ayo berikan yang terbaik, latihan yang terbaik, main musik berikan yang terbaik, nyanyi yang terbaik. Bersihkan gereja, bersih yang terbaik, jangan sapu singkir di sudut-sudut supaya tidak dilihat orang. Pimpin pujian persiapkan sungguh-sungguh, semua kita berikan yang terbaik bagi Tuhan.

 

c)      Mulut disucikan dari perkataan sia-sia, perkataan dusta, kotor, najis. Disucikan menjadi mulut yang jujur. Dimulai dari mulut jujur mengaku dosa. Kalau sudah salah yah minta ampun. Jangan sampai sudah ketahuan malah diputar balik, mau ngeles. Mulut yang baik menentukan masa depan yang baik.

I Petrus 3:10

3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

 

Kalau sekarang bukan cuma jaga lidah, tetapi juga jaga jempol. Mulut tidak mengucapkan macam-macam, tetapi di media sosial jarinya ketik kata-kata yang tidak bagus, komentar yang tidak bagus, maki-maki di media sosial, jangan!

 

Kalau 3 poin ini sudah disucikan, dibersihkan, penyembahan kita naik, maka ada hasilnya. Ikut Tuhan itu ada hasilnya, Tuhan tidak pernah menipu. Hasil menyembah Yesus Raja segala raja Mempelai Pria Sorga dengan praktek tergembala dan disucikan:

1.      Mazmur 24:5

24:5  Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.

 

Tuhan mengulurkan tangan untuk mencurahkan berkat kepada kita. Baik berkat secara jasmani, pemeliharaan dan perlindungan secara ajaib. Juga berkat secara rohani yaitu kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh keadaan apapun di dunia ini. Mungkin secara ekonomi pas-pasan tetapi ada kebahagiaan sorga. Dibandingkan orang yang bisa beli ini dan itu tetapi tidak bahagia.

Matius 17:4

17:4 Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."

 

Petrus sudah tidak mau turun dari gunung, ia mau membuat kemah di atas gunung karena bahagia. Itu juga kita alami hasil penyembahan, kita alami kebahagiaan sorga. Sepanjang hari kita alami kebahagiaan sorga, ada ketenangan, damai sejahtera. Ada persoalan kita hadapi, kita hadapi dengan tenang, damai sejahtera, tidak stress, tidak kecewa, tidak putus asa. Juga berkat keselamatan Tuhan berikan kepada kita.

 

1 saja dalam keluarga bisa menaikan doa penyembahan yang benar dengan 2 praktek tadi, ada harapan sekeluarga bisa selamat. Ingat Abraham, ponakannya yaitu Lot berada di Sodom dan Gomora. Lalu malaikat Tuhan menampakan diri kepada Abraham, kemudian 2 pergi ke arah Sodom, tinggal 1 yang bersama dengan Abraham. Abraham mulai mengajukan permohonan, kalau sekarang kita berdoa, bagaimana kalau di Sodom masih ada sekian orang benar. Tuhan katakan Aku tidak akan tunggang balikan. Abraham berdoa maka Lot sekeluarga bisa selamat dari hukuman terhadap Sodom dan Gomora. Sekalipun diperjalanan waktu keluar dari Sodom dan Gomora isterinya jadi tiang garam.

 

satu saja bisa berdoa menaikkan doa penyembahan, menghasilkan keselamatan bagi keluarga. Ayo banyak menyembah Tuhan hari-hari terakhir ini, penyembahan yang datang dari kesucian.

 

2.      Mazmur 37:5

37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

 

Doa penyembahan itu penyerahan hidup kepada Tuhan. Hasilnya Tuhan mengulurkan tangan untuk bertindak bagi kita. Bertindak = berperang ganti kita! Masalah yang kita alami sudah terlalu pelik, susah, tidak ada jalan keluar, sudah mustahil, tinggal menyembah angkat tangan kepada Tuhan, tergembala, disucikan, maka Tuhan turun tangan membela, berperang ganti kita. Raja Hizkia menguatkan orang Israel menghadapi kepulangan raja Sanherib. Dengan berserah kepada Tuhan maka Tuhan yang berperang. Begitu hebat kepungan raja Sanherib sampai kelaparan terjadi di dalam tembok kota Yerusalem, tetapi Tuhan tolong, Tuhan selamatkan semuanya.

 

3.      Mazmur 37:6

37:6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

 

Artinya Tuhan mengulurkan tanganNya untuk mengubahkan kita dari manusia daging yang gelap oleh dosa, menjadi manusia rohani yang terang seperti yang Yesus peragakan di atas gunung penyembahan. Di atas gunung Yesus berubah, wajahNya bercahaya seperti matahari terik memancarkan terang.

 

Ini hasil doa penyembahan, kita bisa memancarkan terang, manusia rohani yang terang seperti Yesus. Ada terang kesaksian di dalam keluarga. Terang itu terpancar dimulai dari dalam hati. Banyak orang di luar kelihatan ada kesaksian, tetapi hatinya tidak demikian, munafik! Yesus wajahNya berubah rupa, wajahNya bercahaya. Wajah ini cermin dari hati, kalau hati marah wajahnya merah, kalau hatinya panas wajahnya merah, hatinya takut wajahnya pucat.

 

Jadi Tuhan mengubahkan sehingga kita bisa memancarkan terang mulai dari hati yang terang. Hati yang terang itu hati yang taat dengar-dengaran pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi. Kaum muda, milikilah hati yang terang, hati yang taat dengar-dengaran pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi. Ada aturan-aturan dalam hidup sehari-hari, karena hatinya taat maka bisa dia taati aturan-aturan itu. Baik aturan lalu lintas, aturan dalam bekerja, aturan dari pemerintah, dia bisa taat karena hatinya taat.

 

Terang itu terus terpancar, terus membesar, ketaatannya sampai sempurna sehingga waktu Yesus datang kita bisa menjadi terang dunia, Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, tidak ada lagi gelap. Di kepala ada mahkota dari 12 bintang benda penerang, di kaki ada bulan juga benda penerang dan pakaiannya matahari juga benda penerang. Dari ujung kepala sampai ujung kaki tidak ada lagi gelap.

 

Inilah hasil penyembahan, Tuhan mengulurkan tangan mencurahkan berkat kepada kita, Tuhan mengulurkan tangan berperang ganti kita, Tuhan mengulurkan tangan mengubahkan kita dari manusia daging yang gelap menjadi manusia rohani yang terang. Mulai dari hati, hatinya terang, hati yang taat dengar-dengaran pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi.

Wahyu 12:1

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

 

Dalam keluarga sudah jadi terang atau belum? Kalau belum ayo kesucian dan penyembahannya ditingkatkan biar menjadi terang. Sehingga orang tua senang, anakku ini rajin ibadah sungguh-sungguh menjadi terang, ada keubahan hidup yang bisa dilihat. Ayo kaum muda, kalau dulu gelap sekarang terang. Tuhan turun tangan selalu menolong kehidupan kita.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar