20240710

Ibadah Doa Pagi, Rabu, 10 Juli 2024 Pdt. Handri Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus

 

Kisah Rasul 8:4-25 Filipus di Samaria

8:4 Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.

8:5 Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.

8:6 Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.

8:7 Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan.

8:8 Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.

8:9 Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan sihir di kota itu dan mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak seolah-olah ia seorang yang sangat penting.

8:10 Semua orang, besar kecil, mengikuti dia dan berkata: "Orang ini adalah kuasa Allah yang terkenal sebagai Kuasa Besar."

8:11 Dan mereka mengikutinya, karena sudah lama ia mentakjubkan mereka oleh perbuatan sihirnya.

8:12 Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan.

8:13 Simon sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika ia melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi.

8:14 Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ.

8:15 Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus.

8:16 Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorang pun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.

8:17 Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.

8:18 Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka,

8:19 serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus."

8:20 Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang.

8:21 Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di

hadapan Allah.

8:22 Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini;

8:23 sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan."

8:24 Jawab Simon: "Hendaklah kamu berdoa untuk aku kepada Tuhan, supaya kepadaku jangan kiranya terjadi segala apa yang telah kamu katakan itu."

8:25 Setelah keduanya bersaksi dan memberitakan firman Tuhan, kembalilah mereka ke Yerusalem dan dalam perjalanannya itu mereka memberitakan Injil dalam banyak kampung di Samaria.

 

Filipi adalah salah seorang dari 7 diaken yang terpilih pada Kisah Rasul pasal 6 termasuk Stefanus yang sudah mati dilempari batu. Tadinya pelayanannya adalah mengurus pembagian berkat-berkat jasmani, tetapi di sini mengalami peningkatan pelayanan.

 

Ini pelajaran bagi kita kalau kita setia tekun dalam pelayanan, maka akan terjadi peningkatan pelayanan dari membagi berkat-berkat jasmani sekarang Filipus dipakai membagi berkat-berkat rohani, dia memberitakan injil di suatu kota di Samaria.

 

Pada zaman Yesus salah satu kota di Samaria pernah dilawat itulah kota Sikhar, di situ ada seorang perempuan yang telah 5 kali kawin cerai dan yang ke 6 bukan suami sahnya, ia mendapat lawatan Tuhan, Yesus tampil sebagai Mesias dan membenahi nikahnya. Kemudian banyak dari orang-orang di kota Sikhar itu yang percaya kepada Yesus lewat kesaksian perempuan tersebut.

 

Pada zaman gereja mula-mula Samaria dilawat lagi oleh Tuhan lewat Filipus yang memberitakan tentang Mesias yang membenahi nikah dan membenahi ibadah. Wujudnya sekarang itulah kabar mempelai yang sanggup membenahi nikah dan membenahi ibadah.

Jadi dari zaman ke zaman lawatan Tuhan tetap sama membenahi nikah dan ibadah.

 

Sikap kita bagaimana? (Ayat 6) Bulat hati menerima kabar mempelai, tidak bercabang hati, tidak bimbang ragu, kita mendengarnya sampai mempraktekkannya tanpa menghiraukan segala resikonya atau untung ruginya, tidak pusing dengan hal-hal yang jasmani, tetapi dengan bulat hati menerima mau disucikan sampai disempurnakan.

 

Dalam pelayanan Filipus ini ada salah seorang tukang sihir yang mendapat lawatan Tuhan itulah Simon. Tukang sihir ini hanya bisa merubah bagian luar tapi tidak bisa merubah bagian dalam. Simon ini gambaran pelayan-pelayan palsu.

 

Jadi, kita bersyukur dengan kabar mempelai ini bisa menjangkau siapapun bahkan pelayan palsupun bisa dijangkau oleh Tuhan.

 

Tanda-tanda pelayan palsu:

1.      Berlagak seolah-olah seorang yang sangat penting (ayat 9), artinya mau lebih besar dari yang lain, suka mencari hormat, cari pujian dari manusia, ini berarti melayani dengan ambisi daging dan emosi daging.

 

2.      Membuat orang takjub dengan sihirnya (ayat 11), artinya pelayanannya kelihatan menarik, tapi hanya merubah bagian-bagian luarnya saja. Tapi tidak bisa merubah karakter, tidak bisa merubah bagian dalam, tidak ada keubahan hidup. Misalkan sistem pelayanannya hanya mengadopsi cara-cara dari dunia supaya menarik, cara memuji Tuhan/menyanyi, menari, cara khotbatnya, semua sistem hiburan.

 

3.      Memperjualbelikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus (ayat 17-20), artinya:

a)      Motivasi pelayanan untuk mendapat keuntungan yang jasmani, untuk mendapat uang, karena pelayanan dijadikan profesi bukan lagi tahbisan.

b)      Terlalu gampang meninggalkan ibadah pelayanan untuk mengejar uang.

c)      Membiarkan tahbisan yang salah hanya untuk mendapatkan uang.

 

Hamba Tuhan, pelayan Tuhan seperti ini, hatinya tidak lurus kepada Tuhan, bahkan hatinya seperti empedu yang pahit terjerat dalam kejahatan. Untuk menolong pelayan Tuhan seperti ini, Tuhan memakai hamba Tuhan yang tegas seperti Petrus yang memberitakan Firman pengajaran yang benar yang tajam menyucikan. Petrus tidak membijaksanai Firman, tapi tegas dalam urapan Roh Kudus (ayat 20).

 

Firman pengajaran yang tajam menyucikan seperti anak panah Tuhan yang menembus empedu.

Ayub 16:13

16:13 Aku dihujani anak panah, ginjalku ditembus-Nya dengan tak kenal belas kasihan, empeduku ditumpahkan-Nya ke tanah.

 

Kepada Simon masih diberi kesempatan untuk bertobat. Tadi setelah Petrus berkata binasalah engkau, ada kalimat selanjutnya “bertobatlah” (ayat 22).

 

Jika ada pemberitaan Firman pengajaran yang benar yang tajam menyucikan itu merupakan kesempatan dari Tuhan bagi kita supaya bertobat. Biarlah kita manfaatkan kesempatan itu. Orang yang bisa bertobat adalah orang yang paham bahwa dosa itu membawa pada kebinasaan. Simon langsung paham dan sadar, ia memohon untuk didoakan supaya kebinasaan tidak terjadi kepadanya.

 

Jadi, kalau disimpulkan di samaria ada perempuan yang rusak nikahnya, di Samaria ada Simon yang rusak tahbisannya, mungkin keadaan kita sudah seperti mereka berdua rusak nikah dan rusak tahbisan, tetapi jika masih ada pemberitaan Firman pengajaran yang benar, kabar mempelai yang tajam menyucikan masih ada harapan untuk ditolong oleh Tuhan.

 

Perhatikan lawatan Tuhan, hargai dan terima lawatan Tuhan itu wujud kasih Tuhan yang besar kepada kita. Firman pengajaran itu adalah Firman yang agung membawa kita kembali kepada jalan keselamatan, tidak berjalan di jalan yang bengkok, hati yang bengkok diluruskan untuk kita bisa siap menyambut kedatangan Yesus mempelai wanita Tuhan.

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

 

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar