20240710

Kebaktian PA Imamat, Rabu 10 Juli 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Dalam kitab Imamat pasal 26 ada 5 kutukan kepada orang yang tidak mau taat pada Firman Tuhan.

1. Imamat 26:16,25 Penyakit

2. Imamat 26:17,25,33,36-39 Pedang atau perang

3. Imamat 26:19-20,26,29 Kelaparan

4. Imamat 26:22 Binatang liar atau buas

5. Imamat 26:30-32 Ibadahnya dihancurkan.

 

Sore ini kita mempelajari poin yang keempat yaitu binatang liar atau binatang buas.

Imamat 26:22

26:22 Aku akan melepaskan kepadamu binatang liar yang akan memunahkan anak-anakmu dan yang akan melenyapkan ternakmu, serta membuat kamu menjadi sedikit, sehingga jalan-jalanmu menjadi sunyi.

 

Ada 2 hal yang diterkam binatang buas ini yaitu anak-anak dan ternak. Kita bahas yang pertama yaitu anak-anak.

 

Bicara anak-anak menunjuk suatu perkembangan atau pertumbuhan. Kalau di satu tempat ada anak-anak maka bertambah lagi penduduknya. Orang yang tidak taat pada Firman, perkembangan rohaninya terhenti, tidak berjalan karena dikuasai oleh binatang buas, itulah setan tritunggal. Setan di udara digambarkan dengan naga merah padam, antikristus itu binatang buas dari dalam laut, nabi palsu itu binatang buas yang ada di darat. Ini yang mau menguasai rohani gereja Tuhan sehingga perkembangan rohaninya terhenti. Jadi berkembang atau tidak rohani kita tergantung sikap kita pada Firman Tuhan. Kalau taat pada Firman maka rohani berkembang, kalau tidak taat maka rohani terhenti, tidak berkembang.

 

Apa yang dicatat dalam Imamat 26:22, itu juga dinubuatkan dalam kitab Yehezkiel.

Yehezkiel 33:27

33:27 Katakanlah begini kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH. Demi Aku yang hidup, orang-orang yang tinggal pada reruntuhan-reruntuhan akan mati rebah oleh pedang, dan orang-orang yang di padang akan Kuberikan kepada binatang liar menjadi makanannya dan orang-orang yang di dalam kubu dan gua akan mati kena sampar.

 

Di sini disebut binatang liar memakan orang-orang yang ada di padang. Artinya jika kehidupan kita tidak tergembala atau liar maka setan tritunggal akan menguasai kehidupan kita. Perkembangan rohaninya terhenti dan mati.

 

Sebagai contoh kehidupan yang tidak tergembala adalah Esau. Padahal tadinya dia punya kualitas rohani yang mantap, tetapi karena tidak tergembala maka perkembangan rohaninya terhenti dan dia dikuasai setan tritunggal.

Kejadian 25:25-27

25:25 Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.

25:26 Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.

25:27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

 

Dalam pertumbuhannya Esau menjadi kehidupan yang suka tinggal di padang, berburu daging. Ini menunjuk kehidupan yang tidak tergembala, hanya berburu daging. Entah memburu keuangan atau berburu jodoh.

 

Padahal kalau dilihat dari tanda-tanda kelahirannya, Esau ini luar biasa, menunjuk orang yang rohaninya mantap.

1.      Warna kulitnya merah, ini menunjuk kehidupan yang memiliki tanda darah = sudah bertobat.

2.      Seluruh tubuh seperti jubah berbulu. Kalau bicara jubah menunjuk jabatan pelayanan, berbulu itu menunjuk urapan dan karunia-karunia Roh Kudus. Jadi Esau gambaran kehidupan yang hidup dalam urapan Roh Kudus, memiliki jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus.

3.      Esau adalah anak sulung, artinya sudah memiliki hak sulung yaitu hak untuk menikah = hak untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Dan hak waris = hak untuk mewarisi kerajaan sorga.

 

Tetapi sayang pertumbuhan rohaninya terhenti karena dia suka tinggal di padang, tidak tergembala, hanya mengejar perkara-perkara daging. Kehidupan seperti ini menjadi sasaran empuk dari setan tritunggal. Di padang tidak ada penjaga, hanya berburu daging, berkeliaran. Karena berkeliaraan berburu daging akhirnya ketemu singa, si iblis.

I Petrus 5:8

5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

 

Kalau kita dalam kandang tidak ketemu iblis, tetapi kalau beredar-edar di padang ketemu singa yang berjalan keliling. Esau diterkam oleh setan tritunggal sehingga perkembangan rohani Esau terhenti. Buktinya Esau meringankan sampai menjual hak sulung untuk mendapatkan sepiring kacang merah. Hak sulung itu hak untuk menikah, berarti tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, hanya siap binasa bersama setan tritunggal di dalam api neraka.

 

Sudah bertobat itu baik, sudah melayani Tuhan puji Tuhan dan sudah berada di dalam Kabar Mempelai, ada pengharapan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jangan sampai pertumbuhan rohani kita terhenti karena tidak tergembala, berburu daging, mencari perkara-perkara daging, perkara yang jasmani.

 

Sebenarnya sistem penggembalaan adalah cara Tuhan untuk meluputkan kita dari penguasaan setan tringgal atau terkaman binatang buas. Jika kita tergembala, tekun 3 macam ibadah pokok maka tubuh, jiwa dan roh kita melekat serta dikuasai oleh Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dikuasai setan tritunggal. Penggembalaan ini sistem Tuhan, sistem yang hebat, sistem yang tercanggih di dunia inni untuk meluputkan kita dari terkaman setan.

 

Sudah bertobat, sudah melayani Tuhan, ada di dalam Kabar Mempelai, mari mantap tergembala, masuk kandang, makan Firman penggembalaan, bertekun dalam kandang penggembalaan.

 

Praktek meringankan dan menjual hak sulung seperti Esau:

1.      Ibrani 12:16

12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.

 

Praktek pertama adalah cabul, berarti tidak suci = menolak Firman penyucian.

Yakobus 1:17-18

1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

 

Kita bisa menjadi jemaat anak sulung karena ada Firman kebenaran, Firman penyucian, Firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata 2 sehingga status kita menjadi anak sulung.

Yohanes 17:17

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

Esau cabul = menolak Firman penyucian. Banyak hamba Tuhan pelayan Tuhan sudah bertobat, sudah melayani, ada dalam Kabar Mempelai, tetapi karena perkara daging sehingga menolak penyucian, menolak Firman pengajaran yang benar. Dan perkara daging itu sebenarnya perkara yang ringan, perkara yang receh. Cuma untuk mendapatkan sepiring kacang merah, Esau menjual hak sulungnya. Padahal untuk mendapatkan makanan bisa saja dia minta kepada pembantu-pembantu ayahnya. Mereka orang kaya, banyak pembantunya. Tetapi karena ada keinginan daging, dia jual hak sulungnya dengan sepiring kacang merah.

 

Sebenarnya bisa diupayakan untuk mendapatkan hal itu, tetapi dia pikir dari pada ribet lebih baik tinggalkan pengajaran, tinggalkan penggembalaan. Jangan cuma karena dapat tawaran pekerjaan atau karena jodoh sehingga menjual hak sulung, tidak mau disucikan oleh Firman pengajaran.

 

Dalam Tabernakel Firman penyucian itu ditunjukan dengan meja roti sajian, menunjukan ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman penyucian dan kurban Kristus untuk mempermanensikan Firman itu dalam diri kita. Jadi cabul secara rohani menunjukan meringankan ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci! Jangan terjadi pada kita, begitu mulai meringankan, menganggap tidak perlu, mulai kena nafsu cabul seperti Esau. Akibatnya penyucian tidak berjalan, berarti tetap hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa. Dosanya membumbung sehingga menarik hukuman Tuhan turun. Ingat Sodom dan Gomora, ingat Niniwe, karena dosanya membumbung, menarik hukuman Tuhan turun.

Kejadian 19:12-13

19:12 Lalu kedua orang itu berkata kepada Lot: "Siapakah kaummu yang ada di sini lagi? Menantu atau anakmu laki-laki, anakmu perempuan, atau siapa saja kaummu di kota ini, bawalah mereka keluar dari tempat ini,

19:13 sebab kami akan memusnahkan tempat ini, karena banyak keluh kesah orang tentang kota ini di hadapan TUHAN; sebab itulah TUHAN mengutus kami untuk memusnahkannya."

 

Yunus 1:1-2; 4:11

1:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:

1:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."

4:11 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"

 

Dosa membumbung tinggi = tidak tahu membedakan tangan kanan dan tangan kiri, mana yang rohani mana yang duniawi, mana yang boleh mana yang tidak boleh, mana yang benar mana yang dosa. Akhirnya pukul rata, dia buat dosa sampai puncaknya dosa. Dosanya membumbung tinggi, menarik hukuman Tuhan. Jangan ini terjadi pada kita.

 

Inilah yang terjadi kalau tidak mau tekuni ibadah pendalaman Alkitab, akhirnya tidak tahu membedakan mana yang benar mana yang salah. Termasuk soal pengajaran, tidak tahu membedakan mana pengajaran yang benar, mana pengajaran yang salah. Pengajaran yang benar itu yang menunjukan ini benar, ini salah, ini boleh itu tidak. Karena dia tidak tahu mana pengajaran yang benar dan mana yang salah, semua dianggap sama saja maka semua boleh, dosa apapun boleh, berbuat ini itu boleh, tidak apa-apa, tidak bertobat lalu melayani boleh.

 

Tetapi kalau kita mau menekuni ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci, kita mengalami penyucian secara terus menerus. Semakin disucikan, air mata semakin dihapuskan.

Ibrani 12:17

12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

 

Dosa ini yang membuat banyak cucuran air mata. Suami melihat isteri yang tiidak bertobat, menangis. Mungkin di depan isterinya tidak dia tunjukan kalau menangis, tetapi di hatinya hancur, banyak cucuran air mata. Gembala lihat jemaat tidak bertobat. Yang parah kalau jemaat lihat gembala tidak bertobat. Datang ibadah menangis dengan pergumulannya, di gereja lihat kelakuan gembala, pulang sudah menangis dengan pergumulannya, menangis lagi lihat kelakuan gembala! Ini dosa, membuat banyak cucuran air mata. Tetapi kalau kita tekuni ibadah pendalaman Alkitab, semakin disucikan maka air mata semakin dihapuskan. Sampai dosa tidak ada lagi maka air mata sudah tidak ada lagi. Dalam penggembalaan air mata dihapuskan. Yesus menuntun ke mata air kehidupan, sambil berjalan air mata kita dihapuskan.

Wahyu 7:17

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

 

2.      Kejadian 26:34-35

26:34 Ketika Esau telah berumur empat puluh tahun, ia mengambil Yudit, anak Beeri orang Het, dan Basmat, anak Elon orang Het, menjadi isterinya.

26:35 Kedua perempuan itu menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan bagi Ribka.

 

Ketika berusia 40 tahun, Esau memperistri perempuan Kanaan. Padahal Abraham sudah mewanti-wanti Eliezer supaya jangan mengambil perempuan Kanaan bagi Ishak. Abraham tidak mau terjadi perkawinan campur dengan perempuan Kanaan. Abraham menyuruh Eliezer ‘cari di antara kaum keluargaku isteri untuk Ishak.

Kejadaian 24:2-3

24:2 Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua dalam rumahnya, yang menjadi kuasa atas segala kepunyaannya, katanya: "Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku,

24:3 supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam.

 

Abraham melarang supaya Eliezer jangan mengambil perempuan Kanaan untuk Ishak. Tetapi Esau malah mengambil isteri orang Kanaan, bahkan 2 orang lagi. Usianya 40 tahun. Angka 40 itu sebenarnya angka perobekan daging. Yesus berpuasa 40 hari 40 malam. Hujan turun 40 hari 40 malam waktu air bah dia memusnahkan semua yang hidup. Jadi praktek yang kedua Esau tidak mau merobek daging untuk melakukan kehendak Tuhan tetapi menuruti kehendak dagingnya sendiri.

 

Abraham menggambarkan Allah Bapa, Ishak menggambarkan Yesus Anak Allah, Yakub menggambarkan Allah Roh Kudus. Jadi kalau kita membaca Alkitab dikatakan Akulah Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Tuhan menunjukan bahwa Akulah Allah Tritunggal. Jadi jangan percaya kalau sekarang ada ajaran mengatakan dwi tunggal dan tidak percaya Tritunggal. Sejak dari kitab Kejadian Trinitas itu sudah jelas dan lebih diperjelas lagi dalam Perjanjian Baru, Allah Bapa, Anak Allah dan Allah Roh Kudus tetapi satu Esa.

 

Jadi praktek tidak tergembala seperti Esau itu tidak mau merobek daging sehingga tidak bisa melakukan kehendak Tuhan, hanya mengikuti kehendak dagingnya sendiri = tidak bisa taat dengar-dengaran terhadap Tuhan. Untuk mematikan daging harus lewat doa penyembahan. Yesus memberikan contoh menghadapi salib, kehendak dagingNya supaya jangan disalibkan, tetapi lewat doa penyembahan Dia merobek keinginan dagingNya ‘jangan apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki’.

Markus 14:36

14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

 

Memang kehendak Tuhan itu salib, kehendak daging itu enak. Makanya banyak orang Kristen lebih memilih keinginan dagingnya dari pada menuruti kehendak Tuhan. Kita robek daging kita, jangan turuti maunya, robek lewat doa penyembahan.

Roma 8:15,26

8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

 

Roh Kudus membantu kita bisa menyembah Tuhan. Penyembahan itu berkat dari Tuhan, kalau kita bisa menyembah itu berkat Tuhan. Berkat Tuhan adalah pembukaan Firman dan juga persekutuan, berkat Tuhan juga adalah penyembahan. Di atas meja roti ada roti disusun, setiap sabat diganti roti yang baru dan rotinya dimakan oleh imam besar dan imam-imam, itu berkat pembukaan Firman yang dinikmati, ada pembukaan Firman yang selalu baru. Roti disusun berarti ada persekutuan, kita bisa bersekutu itu berkat. Lalu di atas roti ada dupa yang dibakar, menunjuk penyembahan, itu juga berkat. Bergumul supaya kita juga mendapat berkat penyembahan itu.

 

Robek daging lewat doa penyembahan.

I Korintus 15:50

15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

 

Kalau daging tidak dirobek tidak bisa berubah, tetap manusia daging yang tidak layak masuk kerajaan sorga. Berarti hak sulungnya sudah dicabut! Jangan terjadi pada kita. Padahal sudah bertobat, sudah melayani, sudah ada dalam Kabar Mempelai, tetapi tidak berubah karena tidak menyembah.

 

Praktek kedua ini = meringankan ibadah doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kalau terus diringangkan, dagingnya tidak pernah dirobek, tidak pernah berubah, tidak layak masuk kerajaan sorga. Biarpun sudah dalam Kabar Mempelai, statusnya anak-anak sulung, tetapi dicabut oleh Tuhan!

 

Orang yang tidak menyembah berarti dia tidak taat pada Firman Tuhan, hanya memedihkan hati orang tua.

Keluaran 26:35

26:35 Meja itu haruslah kautaruh di depan tabir itu, dan kandil itu berhadapan dengan meja itu pada sisi selatan dari Kemah Suci, dan meja itu haruslah kautempatkan pada sisi utara.

 

Jadi kalau tidak suka menyembah, berarti dia tidak taat pada Firman Tuhan, perilakunya hanya memedihkan hati sesama. Kalau anak hanya memedihkan hati orang tua. Biasanya yang membuat hati orang tua pedih adalah anak melawan orang tua karena masalah jodoh. Perhatikan kaum muda, jangan memedihkan hati orang tua karena jodoh. Sebab itu harus banyak menyembah. Ketika ada orang tua menghadap mengatakan anaknya mau masuk minta kendalanya ini itu, saya bilang berdoa. Sebenarnya sederhana jalan keluarnya yaitu doa penyembahan, sebab kalau dipaksakan itu memedihkan hati orang tua.

 

Kalau tidak suka menyembah, tidak taat, dia membuat gembala berkeluh kesah.

Ibrani 13:17

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

 

Tetapi sebagai gembala tidak boleh mengutuk. Hanya mengeluh kepada Tuhan, Tuhan si A ini nakal Tuhan. Sebutkan, naikan kepada Tuhan, nanti Tuhan yang bekerja.

 

Selain membuat gembala berkeluh kesah, orang yang tidak taat itu memilukan hati Tuhan dan memalukan Tuhan.

Kejadian 6:2

6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

 

Ini sama seperti Esau mengambil perempuan Kanaan tanpa bertanya pada orang tuanya.

Kejadian 6:5-6

6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

6:6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

 

Jadi jangan anggap enteng penyembahan. Kalau tidak menyembah, dalam hidup sehari-hari pasti tidak taat. Kalau sudah tidak taat nanti memedihkan hati sesama, membuat gembala berkeluh kesah dan memilukan hati Tuhan. Kalau selalu memilukan hati Tuhan, maka hidupnya juga akan pilu, pedih, penuh air mata seperti Esau. Periksa hidup kenapa seringkali pedih dan pilu? Periksa penyembahannya, periksa ketaatannya, jangan langsung salahkan orang.

 

Bentuk tidak taatnya Esau adalah kawin campur. Berarti benihnya sudah campur. Tadinya benih Abraham dan Ishak, benih yang sejati, dicampur oleh Esau dengan perempuan Kanaan. Dalam Kejadian pasal 6 anak-anak Allah dengan benih Allah yaitu benih Firman, bercampur dengan manusia, benih daging. Bicara benih menunjukan Firman pengajaran. Jadi kawin campur = membuka diri menerima ajaran campur. Ini diambil, itu diambil dengan dalih ambil baiknya, makan dagingnya buang tulangnya.

 

Ini sama seperti keadaan Yerusalem. Sudah layak menjadi ratu tetapi rohaninya yang sudah berkembang pesat mendadak berhenti dan anjlok, jatuh rohaninya.

Yehezkiel 16:13-14

16:13 Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, pakaianmu lenan halus dan sutera dan kain berwarna-warna; makananmu ialah tepung yang terbaik, madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu.

16:14 Dan namamu termasyhur di antara bangsa-bangsa karena kecantikanmu, sebab sangat sempurna adanya, oleh karena semarak perhiasan-Ku yang Kuberikan kepadamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH."

 

Sudah luar biasa gereja mempelai ini, termasyur, pengajaran kabar mempelai dibicarakan di mana-mana. Kita sudah di dalamnya, sudah menikmati. Dari zaman Pdt. In Yuwono, Pdt. Pong Dongalemba dan pendahulu-pendahulu kita, kegerakan ini sudah begitu luar biasa. Ayat berikutnya, ayat 15 mendadak membuka diri menerima ajaran campur.

Yehezkiel 16:15,25

16:15 "Tetapi engkau mengandalkan kecantikanmu dan engkau seumpama bersundal dalam menganggarkan ketermasyhuranmu dan engkau menghamburkan persundalanmu kepada setiap orang yang lewat.

16:25 Pada setiap persimpangan jalan engkau membangun bukit pengorbanan dan menjual kecantikanmu menjadi kekejian dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap orang yang lewat, sehingga persundalanmu bertambah-tambah.

 

Mulai membuka diri menerima ajaran yang lain, diadopsi semua, campur semua! Jadi sekalipun sudah punya Firman pengajaran yang benar, sudah ada dalam kabar Mempelai, tetapi kalau minus penyembahan, gampang kena ajaran lain, gampang membuka diri terhadap ajaran campur. Pengajaran sudah kita miliki, penyembahan harus ditingkatkan. Kalau tidak nanti mudah sekali membuka diri terhadap ajaran-ajaran campur. Apalagi kalau sudah berkata sama saja, baik juga ajarannya, bagus, itu sudah merenggangkan paha, karena kurang penyembahan.

 

Robek daging lewat doa penyembahan, kita bisa taat pada Firman Tuhan maka kita bisa memuaskan Tuhan. Kalau taat itu memuaskan Tuhan, menyenangkan Tuhan. Dan sebagai timbal balik Tuhan juga menyenangkan kita, memberikan kebahagiaan sorga kepada kita. Petrus hebat, dipakai Tuhan dalam kegerakan tetapi satu kekurangan Petrus, suka tidur saat berdoa. Waktu masih bersama dengan Yesus, dia diajak naik gunung, di atas gunung tidur, tidak menyembah. Dibawa ke taman Getsemani, ayo berdoa menyembah, dia tidur lagi. Kemudian di zaman gereja mula-mula, dia ditangkap oleh Herodes, dijebloskan dalam penjara, diikat di situ, bukannya menyembah malah tidur yang berdoa malah jemaatnya, gembala malah tidur. Perkembangan rohani yang sudah luar biasa terhenti karena gembala suka tidur dalam penyembahan.

Lukas 9:28-32

9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.

9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

9:30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.

9:31 Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.

9:32 Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya: dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu.

 

Lukas 22:39-40,45-46

22:39 Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia.

22:40 Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."

22:45 Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita.

22:46 Kata-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."

 

Setiap Petrus diajak berdoa dia tidur. Diajak berdoa lagi, dia tidur. Diperhadapkan dengan pengalaman sengsara, Petrus tidur juga!

Kisah Para Rasul 12:4

12:4 Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.

 

4x4=16. Angka 16 menunjukan 16 bahan pembangunan Tabernakel. Ini cara setan mau menghambat pembangunan Tabernakel rohani. Perkembangan rohani itu mau dihalangi oleh setan.

Kisah Para Rasul 12:5

12:5 Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.

 

Kisah Para Rasul 12:6

12:6 Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.

 

Petrus hamba Tuhan hebat, dipakai Tuhan, tetapi kalau kurang penyembahan maka bisa membuka diri menerima ajaran campur. Perbedaan dengan Paulus dan Silas, waktu mereka dipenjara, dibelenggu dan dipasung di situ, Mereka berdoa menyembah memuji Tuhan. Ini yang mau kita teladani. Kadangkala kalau ditegur kenapa penyembahan tertidur, malah menjawab sedangkan Petrus saja tertidur apalagi saya. Kenapa mau pilih yang tidak bagus! Itu pelajaran bagi kita. Jangan kita seperti itu, bergumul supaya bisa tekun dalam penyembahan. Kita belajar dari Paulus.

Kisah Para Rasul 16:23-25

16:23 Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.

16:24 Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.

16:25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.

 

Ini yang benar, menyembah, berdoa memuji Tuhan. Ketika kita diperhadapkan dengan suasana penjara, diperhadapkan dengan suasana tertekan dan ditekan, dihalangi dan dihambat untuk berkembang rohani kita, bukan tidur, tetapi banyak bergumul di kaki Tuhan, menyembah Tuhan. Maka Yesus sebagai kepala bertanggung jawab atas hidup kita. Paulus dan Silas dibebaskan.

Kisah Para Rasul 16:26

16:26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.

 

Tuhan menolong, kuasa Tuhan nyata, mereka dilepaskan dari segala belenggu, dibebaskan dari penjara. Jadi orang yang tekun dalam penyembahan, menghadapi tekanan apapun dia tidak bisa dikalahkan, menghadapi tantangan apapun dia tidak bisa dihalangi. Ini dahsyatnya kekuatan doa penyembahan, apapun tantangannya, penjara sekalipun tidak bisa menghambat kegerakan Firman kalau kita banyak menyembah Tuhan. Mau ditekan, mau dihimpit dari segala penjuru, dari dalam organisasi, dari luar, dari dunia, dari pemerintah tidak bisa kalau kita menaikan doa penyembahan. Kuasa Tuhan lebih besar dari segala persoalan yang mau menghimpit kehidupan kita. Yesus sebagai kepala bertanggung jawab untuk menolong kehidupan kita. Memberikan pembelaan dan juga memberikan kehidupan baik secara jasmani maupun secara rohani.

 

3.      Kejadian 27:15

27:15 Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.

 

Suka meninggalkan pakaian indah di rumah karena berburu daging. Masa mau berburu pakai pakaian indah, pasti pakai pakaian berburu, pakaian indah dia pakai di rumah. Pakaian indah ini menunjuk jubah pelayanan dan karunia Roh Kudus. Artinya tidak setia dalam ibadah pelayanan sampai meninggalkan jabatan pelayanan untuk berburu daging, mencari perkara daging.

 

Seperti Esau. Satu kali dia taruh, pulang dia pakai lagi. Satu saat diambil oleh Yakub. Kalau suka meninggalkan pelayanan, satu saat diambil orang lain dan kita tidak bisa lagi menerima pakaian itu, sudah diambil orang lain.

 

Dalam Tabernakel jabatan dan karunai Roh Kudus itu kena pada pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunianya. Jadi Esau gambaran kehidupan yang meringankan Ibadah Raya, kalau kaum muda dapat bonus ibadah kaum muda.

 

Biar kita tekuni, jangan ada satupun yang diringankan. Ingat, dalam kitab Wahyu ketika Tuhan menghukum selalu disebutkan 1/3. 1/3 manusia mati, 1/3 air menjadi pahit dan seterusnya. Kenapa selalu disebutkan 1/3? Karena meringankan salah satu dari 3 macam ibadah pokok.

 

Akibatnya kalau meringankan ibadah raya, tidak setia, sampai meninggalkan jabatan pelayanan, jabatannya diambil orang lain. Jubah Esau diambil oleh Yakub. Jabatan Yudas juga diambil oleh Matius.

Kisah Para Rasul 1:18-20

1:18 — Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah —.

1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.

 

Kalau sudah diambil orang lain, kita tidak bisa kembali pada jabatan itu. Dan yang terjadi seperti Yudas, jatuh tertelungkup, mati, artinya hidup menjadi tidak indah dan telanjang = dipermalukan oleh Tuhan. Apa yang dilakukan oleh Esau dan Yudas ditulis dan dibaca di mana-mana di seluruh dunia. Betul-betul dipermalukan oleh Tuhan.

 

Jangan ringankan ibadah pelayanan, kalau kita perjuangkan Tuhan pasti bela! Ibadah orang Israel Tuhan perjuangkan, Tuhan menghukum Mesir dengan 10 tulah. Ibadah kita bangsa kafir Tuhan perjuangkan, Dia yang rela dihukum mati di kayu salib untuk kita bisa beribadah.

Ibrani 9:14

9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

 

Jadi jangan langsung menyerah, kalau ada kendala berupaya! Bicara baik-baik kepada pimpinan atau kepada dosen. Ada satu kaum muda di sini waktu KKN dihalangi untuk beribadah tetapi dia upayakan. Ditambah lagi waktu itu buka tutup jalan, tetapi dia tetap berupaya untuk datang beribadah. Dimarah sama pimpinan timnya, tetapi dia tetap beribadah, terserah nilaiku biar tidak ada yang penting tetap beribadah. Tuhan bela nilainya baik dan lulus juga. Jadi kalau kita berjuang, Tuhan pasti membela kita.

 

Jangan seperti Sebna, sudah baik-baik tinggal di istana tetapi dia tinggalkan jabatan di istana untuk gali kubur.

Yesaya 22:15-21

22:15 Beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: "Mari, pergilah kepada kepala istana ini, kepada Sebna yang mengurus istana, dan katakan:

22:16 Ada apamu dan siapamu di sini, maka engkau menggali kubur bagimu di sini, hai yang menggali kuburnya di tempat tinggi, yang memahat kediaman baginya di bukit batu?

22:17 Sesungguhnya, TUHAN akan melontarkan engkau jauh-jauh, hai orang! Ia akan memegang engkau dengan kuat-kuat

22:18 dan menggulung engkau keras-keras menjadi suatu gulungan dan menggulingkan engkau seperti bola ke tanah yang luas; di situlah engkau akan mati, dan di situlah akan tinggal kereta-kereta kemuliaanmu, hai engkau yang memalukan keluarga tuanmu!

22:19 Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan.

22:20 Maka pada waktu itu Aku akan memanggil hamba-Ku, Elyakim bin Hilkia:

22:21 Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda.

 

Jadi posisi di istana kerajaan Sorga tidak boleh kosong. Kalau ada yang tinggalkan, Tuhan ganti dengan yang lain. Tuhan tidak pernah tinggalkan orang. Jadi jangan coba-coba tinggalkan, terus berupaya bergumul dan berjuang, Tuhan pasti bela!

 

Orang yang meninggalkan pelayanan itu dia digulung seperti bola, ditentang ke sana kemari, luntang lantung hidupnya, terlempar sana, terlempar sini. Belum lagi dijadikan permain oleh setan, ditendang setan ke dosa a, ditendang lagi ke dosa b, dilempar lagi ke dosa c. Jadinya seperti itu kalau meninggalkan pelayanan. Dan meninggalkan jabatan pelayanan itu menggali kubur sendiri. Jangan menggali kubur, lebih baik pelayanan kita pertahankan. Kita berjuang dan bergumul, Tuhan pasti menolong kita.

 

Semakin menekuni ibadah raya, semakin diurapi oleh Tuhan, karunianya semakin bertambah dan jabatannya semakin jelas dan mantap. Dan hidupnya akan semakin indah. Kalau meringankan pelayanan, akibatnya seperti Esau, menangis meraung-raung.

Ibrani 12:17

12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

 

Kejadian 27:31-36,41

27:31 Ia juga menyediakan makanan yang enak, lalu membawanya kepada ayahnya. Katanya kepada ayahnya: "Bapa, bangunlah dan makan daging buruan masakan anakmu, agar engkau memberkati aku."

27:32 Tetapi kata Ishak, ayahnya, kepadanya: "Siapakah engkau ini?" Sahutnya: "Akulah anakmu, anak sulungmu, Esau."

27:33 Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat serta berkata: "Siapakah gerangan dia, yang memburu binatang itu dan yang telah membawanya kepadaku? Aku telah memakan semuanya, sebelum engkau datang, dan telah memberkati dia; dan dia akan tetap orang yang diberkati."

27:34 Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: "Berkatilah aku ini juga, ya bapa!"

27:35 Jawab ayahnya: "Adikmu telah datang dengan tipu daya dan telah merampas berkat yang untukmu itu."

27:36 Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?" 

27:41 Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh."

 

Orang yang sudah kehilangan jabatan pelayanan, hidupnya hanya diisi dengan air mata dan diisi dengan kebenaran diri sendiri. Esau berkata 2 kali Yakub menipu aku, padahal tidak demikan, Esau yang menjual hak kesulungannya jadi layak Yakub menerima berkat sulung. Mulai kebenaran diri sendiri dan menyalahkan orang lain. Dan juga diisi dengan dendam kebencian sampai kebencian tanpa alasan. Mulai dari orang yang jabatannya tidak jelas. Periksa diri kita, kalau dalam diri kita selalu ada kebenaran diri sendiri, lalu selalu mempersalahkan orang lain, kemudian dalam diri kita ada dendam, mempersalahkan orang lain, maka jabatannya sudah mulai goyang, sebentar lagi akan kehilangan jabatan itu. Misalkan dia gembala jabatannya mulai goyang, dia jadi gembala tetapi tidak ada jemaat dia layani. Dia pemimpin pujian, pemain musik tetapi jabatannya mulai goyah, sebentar lagi tidak ada lagi jabatannya dan akan menangis terus, hidup penuh air mata. Sampai nanti menangis waktu masuk aniaya antikristus, sampai menangis selamanya di neraka. Ini mengerikannya kalau jabatan itu kita permainkan dan pengggembalaan diringankan.

 

Saya sebagai gembala diingatkan Tuhan, kalau ringankan penggembalaan, hidup itu mulai mempersalahkan orang, mulai menjatuhkan orang, menjelekkan orang, menghasut, membenci dan mendendam. Sebenarnya jabatannya itu sudah mulai goyang, ada indikasi sudah mau meninggalkan pelayanan, mau melepaskan jabatan. Jangan terjadi pada kita!

 

Biarlah kita bersikap seperti Yakub yang suka tinggal di kemah = tergembala dengan benar dan baik, mantap tergembala. Yakub disebut orang yang tenang. Tinggal di kemah, tenang, mantap tergembala. Bagaikan domba yang berbaring di tepi air, mantap tergembala.

 

Yakub bukan anak sulung, sebenarnya tidak berhak mendapat berkat sulung. Yakub tidak punya potensi secara jasmani dan juga secara rohani. Tidak punya hak sulung dan tidak boleh menerima berkat sulung, ini menunjukan kehidupan yang tidak punya potensi secara jsamani dan juga secara rohani. Tetapi kalau kita tergembala dengan mantap, dengan benar dan baik, itu berarti sementara menggali potensi rohani yang ada pada kita. Jadi jangan putus asa sekalipun secara jasmani tidak punya potensi, secara rohani tidak punya potensi, tetapi kalau tergembala digali potensi rohaninya. Seperti Yakub, akhirnya Yakub dipakai oleh Tuhan. Dia bermimpi di Betel dan setelah bermimpi dia taruh batu yang menjadi bantal tidurnya lalu berkata ini rumah Tuhan, dia dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Dulu dalam bentuk nubuatan, sekarang penggenapannya.

Kejadian 28:17-18,22

28:17 Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."

28:18 Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya.

28:22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

 

Batu ini akan menjadi rumah Allah. Sekarang penggenapan nubuatan ini, kita dipakai dalam pembangunan rumah Allah rohani, Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Jangan pesimis kalau tidak punya potensi secara jasmani maupun secara rohani, yang penting tetap tergembala. Petrus tidak punya potensi secara jasmani, tidak terpelajar. Secara rohani dia juga tidur kalau menyembah. Tetapi begitu dia bisa tergembala, menggali potensi rohani dan dia dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal. Posisi orang yang tergembala ada di dalam tangan Yesus Gembala Agung.

Yesaya 40:11

40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

 

Hasilnya:

a)      Tangan Yesus Gembala Agung menghimpun kita = menyatukan kita mulai dari nikah kita. Jangan takut dan putus asa menghadapi nikah yang masih tercerai berai. Mantap tergembala, tangan Yesus sanggup menyatukan nikah kita. Juga menyatukan kita dalam penggembalaan, menyatukan antara penggembalaan, sampai nanti menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna.

 

b)      Tangan Yesus Gembala Agung memangku kita. Artinya:

1)      Segala beban kita ditanggung oleh Tuhan. Berapa bobot domba kalau dipangku oleh gembala, berarti ditanggung semua bobotnya oleh gembala. Tuhan menanggung segala beban kita. Beban apapun, beban nikah, beban buah nikah, beban ekonomi, beban kesehatan, beban dalam pelayanan, mantaplah tergembala, Tuhan pangku semua, Tuhan tanggung semuanya dan menyelesaikannya tepat pada waktunya. Beban itu kalau kita pikul sendiri dan kita pikir-pikir bisa stress, tidak mampu, pasti berhenti dari pelayanan dan tinggalkan pelayanan. Tetapi kalau tergembala, Tuhan yang menanggung.

 

2)      Tuhan memelihara, melindungi kita yang kecil dan tidak berdaya. Semakin antikristus berkuasa semakin kecil dan tidak berdaya kita. Tetapi Tuhan pelihara dan melindungi kita.

 

c)      Wahyu 7:17

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

 

Tangan Yesus Gembala Agung menuntun kita dengan hati-hati sampai mencapai mata air kehidupan. Itulah takhta Sorga, takhta Yerusalem Baru.

Wahyu 22:1

22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

 

Sambil menuntun Yesus menghapus segala air mata kita. Diganti dengan sukacita yang tidak terkatakan ketika Yesus datang kembali kedua kali. Di depan kita ada perjamuan suci. Untuk menghimpun, memangku dan menuntun kita ke Yerusalem Baru, tanganNya rela dipaku di kayu salib. Ada Korban Kristus yang mau kita terima. Jangan takut, jangan putus asa, jangan pesimis kalau tidak punya potensi, mantaplah tergembala, tanganNya diulurkan untuk menolong kehidupan kita sekalian.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar