20110914

Kebaktian PA Tabernakel, Rabu 14 september 2011 Pdt. Bernard Legontu


Keluaran 29:1-3
1 “Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagiKu: Ambilah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
2 roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
3 Kautaruhlah semuanya dalam sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya dalam bakul itu, demikian juga lembu jantan dan kedua domba jantan itu.

Kita perlu memahami bahwa pembukaan rahasia Firman Allah pada zaman akhir bertujuan mempersiapkan gereja Tuhan berjumpa dengan Kristus Yesus, itu salah satu maksud Tuhan membukakan rahasia-Nya. Jadi kalau dalam sidang jemaat ada pembukaan rahasia Firman Tuhan itu berarti ada tangan Tuhan yang mendorong jemaat, tujuannya untuk masuk dalam ruangan maha kudus. Kita didorong masuk dalam kegenapan waktu, waktu sudah mau berakhir. Ini salah satu tanda bahwa segera Tuhan akan datang dan Tuhan sedang mempersiapkan gereja-Nya untuk bertemu dengan Dia. Tanda ini tidak diketahui orang luar, hanya orang percaya. Khususnya yang dilawati Tuhan dalam pembukaan rahasia Firman. Maka berbahagia bila kita dilawati Tuhan lewat pembukaan Firman Tuhan dan kita harus tanggap bahwa Firman Tuhan adalah untuk pribadi kita masing-masing.

Pembagian Keluaran Pasal 29
I.        Menyediakan / Penyediaan 2 jenis korban
1.       Korban Sembelihan
a.       Lembu Jantan Muda
b.       Domba Jantan Pertama
c.        Domba Jantan Kedua
2.       Korban Makanan
a.       Roti Yang Tidak Beragi
b.       Roti Bundar Yang Tidak Beragi diolah dan dioles dengan minyak
c.        Roti Tipis Yang Tidak Beragi dioles dengan minyak
Korban sembelihan ada 3, korban makanan ada 3. Ini menunjukan ada 3 saksi di sorga dan ada 3 saksi di bumi.
II.     Pelayan-pelayan atau Imam Besar dan Imam-imam
1.      Dibasuh dengan air
2.      Memakai Pakaian Tahbisan
3.      Diurapi dengan minyak
III.   Pelaksanaan korban sembelihan
1.       Ayat 10-14 mengolah lembu jantan muda
2.       Ayat 15-18 mengolah domba jantan pertama
3.       Ayat 19-22 mengolah domba jantan kedua

Semua ini adalah ketetapan sorga, bukan rekayasa Musa atau petinggi Israel. Ini ketetapan langsung dari sorga dimana Tuhan menetapkan bagaimana persyaratan untuk melayani kebaktian. Karena orang-orang yang dibicarakan dalam Keluaran pasal 29 ini adalah orang yang terlibat secara langsung atau pelayan inti dalam menyelenggarakan kebaktian. Itulah Harun dan keempat orang anaknya. Keterlibatan kita dalam ibadah, terutama seorang Hamba Tuhan, itu adalah pelayanan yang inti di dalam penyelenggaraan kebaktian. Seorang hamba Tuhan adalah orang yang memegang peranan utama dalam ibadah kebaktian.
Ulangan 18:5,7
5 Sebab dialah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu, supaya ia senantiasa melayani TUHAN dan menyelengarakan kebaktian demi namaNya, ia dan anak-anaknya.
7 dan menyelenggarakan kebaktian demi nama TUHAN, Allahnya, sama seperti semua saudaranya, orang-orang Lewi, yang melayani TUHAN di sana.

Harun dan anak-anaknya menjadi inti dari imam dalam penyelenggaraan kebaktian dan mereka dibantu oleh orang-orang lewi yang lain.
II Tawarikh 29:11
Anak-anakku, sekarang janganlah kamu lengah, karena kamu telah dipilih TUHAN untuk berdiri di hadapanNya untuk melayani Dia, untuk menyelenggarakan kebaktian dan membakar korban bagiNya.”

Mengapa ada pesan “janganlah kamu lengah” kepada orang-orang yang menjadi inti dalam penyelenggaraan kebaktian? Sebab nanti akan ada yang menyusup bila yang inti ini lengah sehingga membuat jemaat menjadi hancur rohaninya. Secara jasmani mungkin kelihatan utuh tapi secara rohani sudah hancur karena disusupi ajaran lain. Hati-hati jangan sampai ada suara lain di tengah sidang jemaat hanya karena seorang hamba Tuhan menjadi lengah.
Nehemia 10:36a,39
36a  Pun kami akan membawa ke rumah Allah kami, yakni kepada para imam yang menyelenggarakan kebaktian di rumah Allah kami,
39 Karena orang Israel dan orang Lewi harus membawa persembahan khusus dari pada gandum, anggur dan minyak ke bilik-bilik itu. Di situ ada perkakas-perkakas tempat kudus, pula para imam yang menyelenggarakan kebaktian, para penunggu pintu gerbang dan para penyanyi. Kami tidak akan membiarkan rumah Allah kami.

Para penyanyi atau imam-imam yang terlibat dalam paduan suara adalah pelayan yang dekat dengan para pelayan inti, jangan sampai lengah. Sebab penyelenggara kebaktian bagaikan orang yang sedang membawa santapan, membawa makanan kepada Tuhan. Jangan sampai kita membuat Tuhan hilang selera karena kita yang menghidangkan makanan tidak sesuai dengan aturan dan ketetapan Tuhan, tidak berada dalam tahbisan yang benar. Kita harus koreksi diri dan tahbisan pelayanan kita karena pelayanan kita kepada Tuhan, jadi harus sesuai aturan dan ketetapan Tuhan. Bagaimana supaya kita bisa dibentuk sesuai maunya Tuhan? Harus selalu berada di kaki Tuhan, mau menerima Firman Pengajaran dalam ibadah dan menyembah Tuhan.
Ulangan 33:3
Sungguh Ia mengasihi umatNya; semua orangNya yang kudus – di dalam tanganMulah mereka, pada kakiMulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari firmanMu.
Mazmur 2:11
Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kakiNya dengan gemetar,

Imamat 21:6, 8
6 Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian Tuhan, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.
8 Dan kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus.

Tugas seorang hamba Tuhan adalah mempersembahkan santapan Tuhan. Jangan sampai hamba Tuhan sembarangan menyerahkan tugas mempersembahkan santapan Tuhan kepada orang lain yang tidak jelas tahbisannya dihadapan Tuhan! Apalagi kepada orang yang sudah jelas-jelas tahbisannya salah di mata Tuhan.

Yehezkiel 44:7-8
7 yang membiarkan orang-orang asing, yaitu orang-orang yang tidak bersunat hatinya maupun dagingnya masuk dalam tempat kudusKu dan dengan kehadirannya mereka menajiskannya waktu kamu mempersembahkan santapanKu, yaitu lemak dan darah. Dengan berbuat begitu kamu lebih mengingkari perjanjianKu dari pada dengan segala perbuatanmu yang keji yang sudah-sudah.
8 kamu tidak memelihara barang-barangKu yang kudus dan kamu mengangkat mereka untuk memelihara kewajibanmu terhadap Aku di dalam tempat kudusKu.

Gembala jangan asal menyerahkan mimbar kepada orang yang tidak bersunat yaitu orang yang tidak disucikan, tidak ada pengalaman penyucian. Kalau seorang gembala, seorang hamba Tuhan membiarkan orang yang tidak disunat hatinya untuk mengatur santapan untuk Tuhan maka pasti hancur kehidupan tersebut bersama dengan sidang jemaat. Tidak akan berhasil masuk menjadi Tubuh Kristus, hanya masuk 3½ tahun aniaya antikristus. Yang memegang peranan penting dalam penyelenggara ibadah di tengah sidang jemaat adalah seorang gembala.
I Timotius 4:16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Bicara selamat dalam ayat di atas adalah keselamatan yang akan datang yaitu tidak masuk dalam aniaya antikritus selama 3 ½ tahun. Karena itu seorang gembala harus benar-benar menjaga jangan sampai membiarkan orang yang tidak disucikan mempersembahkan santapan kepada Tuhan, berkhotbah di tengah-tengah sidang jemaat. Ini membuat Tuhan tersinggung!

Seorang penyelenggara kebaktian dijadikan Tuhan sebagai saluran berkat Tuhan kepada sidang jemaat.
Bilangan 6:22-27
22 TUHAN berfirman kepada Musa:
23 “Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka:
24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
25 TUHAN menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia;
26 TUHAN menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
27 Demikianlah harus mereka meletakkan namaKu atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka”

Ibrani 7:6-7
6 Tetapi Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji.
7 Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.

Hamba Tuhan yaitu gembala adalah yang meneruskan berkat dari Tuhan kepada jemaat. Tuhan mengatur status gembala dan umat Tuhan, dimana yang memberkati lebih tinggi dari pada yang menerima berkat. Umat Tuhan tidak boleh merasa melampaui gembala, sebab ini adalah struktur dari sorga, aturan sorga. Apapun kedudukan sidang jemaat di dalam dunia ini, kalau di dalam penggembalaan kedudukan gembala lebih di atas dari sidang jemaat. Karena itu jemaat tidak boleh mengatur gembala! Gembala juga jangan mau diatur oleh sidang jemaat atau orang lain. Seharusnya gembala hanya mau diatur oleh Tuhan, diatur oleh Firman Tuhan.

Pelayanan Yang Bersuasana Kekeluargaan
Keluaran 28:1
“Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk memegang jabatan imam bagiKu – Harun dan anak-anak Harun, yakni Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.

Imamat 8:1-2
1 TUHAN berfirman kepada Musa:
2 “Panggillah Harun dan anak-anaknya bersama-sama dengan dia, dan ambillah pakaian-pakaian, minyak urapan, dan lembu jantan korban penghapus dosa, dua domba jantan dan bakul berisi roti yang tidak beragi,

Dalam ayat diatas terlihat bahwa yang menyelenggarakan ibadah adalah Harun dan anak-anaknya Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar. Tidak ada disebutkan nama istri-istri mereka. Di sini kita lihat bahwa perempuan tidak boleh menjadi gembala sidang jemaat.
I Korintus 14:34
Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.

Dari keluaran 28:1 dan imamat 8:1-2 terlihat bahwa istri-istri tidak ditampilkan. Mereka berdiam diri dan tidak berbicara di tengah-tengah sidang jemaat. Dalam keluaran 15:20-21 Miryam tampil memimpin namun di antara perempuan-perempuan. Di dalam perjanjian baru Tuhan buka kesempatan bagi perempuan-perempuan untuk melayani.

Titus 2:1-5
1 Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat:
2 Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan.
3 Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik
4 dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya,
5 hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.

Dikatakan “mendidik perempuan-perempuan muda” berarti ada beberapa wanita, ini berarti persekutuan kaum wanita. Tuhan serukan kepada perempuan-perempuan untuk mau bersekutu dalam ibadah kaum wanita. Jangan entengkan kebaktian kaum wanita. Di sini Tuhan buka kesempatan kepada perempuan untuk melayani dan berbicara diantara sesama perempuan. Tuhan tidak menganaktirikan perempuan tetapi Tuhan mau menempatkan perempuan pada posisi yang tepat sesuai aturan Tuhan.
Tuhan mengangkat pelayan-pelayanNya untuk melayani di dalam suasana kekeluargaan. Yang sering terjadi sudah masuk dalam satu keluarga namun tidak mengerti hak-haknya sebagai anggota keluarga. Contohnya dalam alkitab adalah anak sulung dalam Lukas pasal 15.
Lukas 15:31
Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.

Anak sulung ini sudah berada di rumah Bapa, sudah melayani dan setia dalam pelayanan, namun dia tidak mengerti haknya dalam statusnya sebagai anggota keluarga. Mengapa dia tidak bisa menikmati haknya dalam pelayanan dalam suasana kekeluargaan? Apa kesalahan ada pada Bapa? Kesalahan ada pada anak sulung ini sendiri. Dia melayani dengan setia namun tidak memahami bagaimana  seharusnya melayani dalam suasana kekeluargaan. Berbeda dengan gereja hujan awal dimana terasa sekali pelayanan mereka dalam suasana kekeluargaan karena setiap pelayan mengerti bagaimana seharusnya melayani dalam suasana kekeluargaan. Sehingga pelayanan mereka terasa dalam satu kekeluargaan, indah dan harmonis.

Hagai 2:10
Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam.”

Ini adalah nubuatan bahwa kegerakan gereja hujan akhir akan melebihi gereja hujan awal. Demikian juga pada gereja hujan akhir akan lebih terasa kekeluargaan di tengah-tengah sidang jemaat dibandingkan yang terjadi pada gereja hujan awal.

Kisah Para Rasul 4:32
Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.

Suasana gereja hujan awal ini sama dengan suasana dalam Lukas 15:31 di mana Bapa berkata “segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu” namun anak sulung yang tidak mengerti. Kita ini bangsa kafir yang semestinya kita tidak ada hak di dalam keluarga Allah, tapi oleh korban Kristus kita menjadi anggota keluarga Allah.

Efesus 2:19
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.
Efesus 3:6-7
6 yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
7 Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasaNya.

Setelah kita menjadi anggota keluarga Allah kita dilayakkan untuk melayani Tuhan. Menjadi tanggung jawab Penyelenggara ibadah untuk mengatur sidang jemaat untuk berprilaku sebagai anggota keluarga Allah. Penyelenggara ibadah ini yang adalah gembala sidang jemaat harus lebih dahulu merasakan bagaimana suasana kekeluagaan sebagai anggota keluarga Allah baru bisa mengatur sidang jemaat. Sehingga pelayanan gembala di tengah sidang jemaat tidak tampil dalam suasana tangan besi seperti pemerintah-pemerintah dunia.

I Timotius 3:2, 4, 14-15
2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu istri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,
4 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
14 Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.

Dalam ayat 1-7 diberikan syarat-syarat penyelenggara ibadah dan selanjutnya ayat 14-15 diberikan tugas kepada penyelenggara ibadah yaitu gembala untuk mengatur cara hidup sidang jemaat sebagai keluarga Allah. Ditekan disini bahwa jemaat ini adalah jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. Prakteknya kita hidup sebagai anggota keluarga Allah adalah harus menjadi tiang penopang dalam pelayan dan dasar kebenaran. Kebenaran itu Firman Tuhan, menjadi dasar kebenaran berarti mengalami keubahan, pembaharuan dan penyucian dari Firman Tuhan. Setelah pengaturan bagaimana berperilaku sebagai anggota keluarga Allah maka pada ayat 16 baru berbicara tentang ibadah kebaktian. Disebutkan didalamnya ada rahasia besar. Mengapa disebut ada rahasia besar dalam ibadah? Sebab setelah jemaat  diatur bagaimana berprilaku sebagai anggota keluarga Allah maka dari anggota keluarga Allah ini akan tampil orang-orang yang akan menjadi Mempelai Wanita Tuhan, yaitu yang mau menerima TuhanYesus sebagai kepala. Inilah rahasia yang besar yang didapatkan di dalam ibadah. Dalam ibadah kebaktian ini anggota keluarga Allah ini dibentuk untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ini tanggung jawab gembala untuk membentuk anak Tuhan yang adalah anggota keluarga Tuhan supaya mencapai kesempurnaan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Pelayanan dalam sistem kekeluargaan ini mengarahkan jemaat untuk berprilaku sebagai anggota keluarga Allah dan selanjutnya masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus dan Mempelai Wanita Tuhan untuk membentuk keluarga yang sempurna.

Sebagai anggota keluarga Allah tidak boleh menyentuh bangkai.
Ulangan 14:21
Janganlah kamu memakan bangkai apapun, tetapi boleh kauberikan kepada pendatang yang di dalam tempatmu untuk dimakan, atau boleh kaujual kepada orang asing; sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allah
mu. Janganlah kaumasak anak kambing dalam air susu induknya.
Apa pengertian bangkai yang tidak dibenarkan untuk disentuh ini?
Bilangan 14:29
Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepadaKu.
Kehidupan yang selalu bersungut-sungut sebenarnya dalam dirinya berbau bangkai. Ini bangkai yang tidak boleh disentuh oleh anggota keluarga Allah. Jangan bersungut-sungut, terutama di dalam ibadah dan pelayanan.

Hagai 2:14 (Terjemahan Lama)
Maka kata Hadjai: Djikalau barang seorang nadjis oleh bangkai, lalu terkena kepada sesuatu daripada segala perkara itu, bolehkah ia itu djadi nadjis? Maka sahut segala imam itu, katanja: Ia itu akan nadjis djuga.
               
Segala sesuatu yang tersentuh oleh pelayan yang bersentuhan dengan bangkai menjadi najis. Begitu juga segala sesuatu yang kita kerjakan dengan bersungut menjadi najis dihadapan Tuhan. Ibadah dan pelayanan kita menjadi sia-sia kalau didapati ada persungutan. Sebagai pelayan jangan suka bersungut, suka membantah, suka melawan. Bau bangkai aromanya adalah persungutan dan ini harus disingkirkan supaya kita menghadirkan aroma narwastu di hadapan Tuhan.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar