20110921

Kebaktian PA Yehezkiel, Rabu 21 september 2011 Pdt. Bernard Legontu



Yehezkiel 35:12-15
12 Dan engkau akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, mendengar segala penistaanmu yang kauucapkan melawan gunung-gunung Israel yang demikian: Gunung-gunung itu sudah menjadi sunyi sepi dan diserahkan kepada kita menjadi makanan kita.
13 Dengan demikian kamu membesarkan dirimu terhadap Aku di dalam ucapanmu dan banyak sekali kata-katamu terhadap Aku. Aku mendengarnya.
14 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Seluruh bumi akan bersukacita pada saat Aku menjadikan engkau sunyi sepi.
15 Seperti engkau bersukacita mengenai milik pusaka kaum Israel, yang sudah menjadi sunyi sepi, demikianlah akan Kulakukan terhadap engkau. Engkau akan menjadi sunyi sepi, hai pegunungan Seir dan engkau, segenap Edom dalam keseluruhanmu. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."

Di dalam kitab nabi Obaja berbicara Edom tidak semata-mata berbicara Edom dalam pengertian yang sempit tetapi berarti ada hubungannya dengan seluruh bangsa. Edom dengan segala keangkuhannya melawan umat Tuhan, di mana di dalam diri umat Tuhan ada rencana Tuhan yang indah. Umat Tuhan harus percaya dan yakin dengan sungguh-sungguh bahwa di dalam diri kita ada rencana Tuhan. Manakala kita memahami bahwa di dalam diri kita ada rencana Tuhan maka bukan berarti kita akan berjalan mulus tanpa tantangan. Justru sebaliknya tantangan demi tantangan akan datang dengan satu tujuan adalah ini merupakan siasat iblis untuk menggagalkan kita masuk dalam kegenapan rencana Tuhan.

Walaupun rencana Tuhan tidak mungkin dapat digagalkan oleh apapun dan oleh siapapun, rencana Tuhan pasti terpenuhi. Yang menjadi pertanyaan apakah kita ada pada kegenapan rencana Allah. Di mana letaknya kita bisa gugur, kita bisa tidak berhasil masuk dalam rencana Allah itu? Letaknya adalah ketidak pahaman kita akan rencana Allah menyebabkan kita tidak sungguh-sungguh terhadap rencana Allah di dalam diri kita. Banyak umat Tuhan tidak paham akan tujuan perjalanan hidupnya. Itu sebabnya di penghujung akhir zaman ini Tuhan berkemurahan mengungkap bukakan rahasia FirmanNya kepada kita agar kita mengerti rencana Allah dalam diri kita untuk membawa kita masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna.

Demikian juga dengan kisah perjalanan Yakub untuk menggenapi rencana Allah di dalam dirinya, dia menghadapi tantangan demi tantangan silih beganti. Kisah ini bernubuat untuk keadaan kita sekarang.

Bangsa Edom atau dunia ini akan mengalami penghukuman karena menghadang dan menghambat pembangunan Tubuh Kristus. Bila gereja Tuhan memiliki pemahaman bahwa di dalam dirinya ada rencana Allah untuk dibawa masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus maka gereja Tuhan harus mempunyai kewaspadaan yang tinggi, karena di dalam dirinya ada tujuan yang jelas. Seperti Yakub dan rombongan ada tujuan yang jelas dan itu sebabnya dihadang oleh Edom.

Yang menghadang rencana Tuhan pasti akan mengalami penghukuman dari Tuhan. Bagi kita yang memiliki rencana Allah di dalam diri kita jangan sampai takut dan surut langkah untuk masuk pada kegenapan tujuan rencana Allah karena banyaknya penghambat. Yang mau menghambat silahkan datang tetapi pasti akan dihukum oleh Tuhan. Banyak orang beribadah tetapi ibadahnya malah menjadi penghambat rencana Allah dalam dirinya, karena tidak mengerti tujuan dalam ibadah itu. Kalau mengerti tujuan rencana Allah pasti akan berhadapan dengan penghambat. Kalau tidak mengerti tujuan rencana Allah pasti akan menjadi penghambat dan akan mengalami penghukuman.

Obaja 18-19
18 Kaum keturunan Yakub akan menjadi api dan kaum keturunan Yusuf menjadi nyala api, dan kaum keturunan Esau menjadi tunggul gandum: mereka akan membakar dan memakan habis sekaliannya, dan dari kaum keturunan Esau tidak ada seorang pun yang terlepas, sebab TUHANlah yang berfirman demikian.
19 Maka orang-orang Tanah Negeb akan memiliki pegunungan Esau, dan orang-orang Daerah Bukit akan memiliki tanah orang Filistin. Mereka akan memiliki daerah Efraim dan daerah Samaria, dan suku Benyamin akan memiliki daerah Gilead.

Zakharia 12:6
Pada waktu itu Aku akan membuat kaum-kaum di Yehuda seperti anglo berapi di tengah-tengah timbunan kayu dan seperti suluh berapi di tengah-tengah timbunan bulir gandum; api keduanya akan menjilat ke kanan dan ke kiri segala bangsa di sekeliling, tetapi Yerusalem selanjutnya akan tetap tinggal di tempatnya yang dahulu.

Orang yang mengerti rencana Allah akan tampil sebagai api, artinya berkobar-kobar beribadah dan melayani Tuhan. Dikatakan keturunan Yusuf menjadi nyala api. Keturunan Yusuf inilah yang sudah dilupakan oleh gereja Tuhan. Sementara gereja Tuhan merasa aman tetapi rasa aman yang palsu.

Amos 6:6
yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf!

Berbicara tentang Yusuf sama dengan gambaran dari sidang mempelai. Ini yang banyak dilupakan oleh gereja Tuhan yang tidak mengerti rencana Allah dalam dirinya yaitu mau membawa kita menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, mempelai-Nya. Pembangunan Tubuh Kristus tidak bisa lepas dengan Firman Pengajaran. Keturunan Yusuf menjadi nyala api, artinya di dalam dirinya ada Firman Pengajaran.
Amsal 6:23
Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Edom ini akan terbakar oleh nyala api. Orang-orang yang menghalangi rencana Tuhan akan dibakar oleh firman pengajaran. Yang menghambat justru mendapat penghukuman, karena itu jangan sampai kita menjadi Kristen Edom, orang-orang yang menghambat rencana Tuhan padahal beribadah.

Obaja 19
Maka orang-orang Tanah Negeb akan memiliki pegunungan Esau, dan orang-orang Daerah Bukit akan memiliki tanah orang Filistin. Mereka akan memiliki daerah Efraim dan daerah Samaria, dan suku Benyamin akan memiliki daerah Gilead.

Berbicara bukit mengingatkan kita dalam Injil Matius 5:1 di mana Tuhan Yesus naik ke bukit untuk meletakkan 10 hukum perjanjian baru yaitu dasar kerajaan Allah. Juga dalam Injil Matius 14:23 Tuhan Yesus naik ke bukit untuk berdoa demi keselamatan murid-murid yang sedang berlayar menghadapi angin sakal. Kemudian dalam Injil Matius 28:16 murid-murid bertemu dengan Tuhan Yesus dan Tuhan memberi nasehat untuk mengajarkan orang yang sudah menerima Tuhan Yesus. Bila dikaitkan dengan Obaja ayat 19 berarti orang-orang yang berada dalam suasana bukit inilah yang bisa menang atas dunia. Orang yang menerima 10 hukum perjanjian baru, mengkaitkan diri dengan doa Imam Besar Tuhan Yesus lewat doa penyembahan dan orang yang mau tekun dalam pengajaran yang benar yang disampaikan oleh Tuhan Yesus itulah yang bisa menang terhadap dunia ini.

Perjalanan Yakub yang dihadang oleh Edom adalah perjalanan yang mempunyai tujuan yang jelas yaitu pulang ke negeri sanak saudaranya. Perjalanan Gereja Tuhan sekarang juga dihadang oleh dunia. Tujuannya ke mana?
Ibrani 11:14
Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.

Tujuannya mencari suatu tanah air. Tanah air yang dimaksud adalah Yerusalem Baru.
Wahyu 21:9-10
9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

Berbicara Yerusalem Baru berarti itulah mempelai Anak Domba. Jadi tujuan perjalanan kita adalah menjadikan diri kita Mempelai Wanita Tuhan.

Kejadian 31:13
Akulah Allah yang di Betel itu, di mana engkau mengurapi tugu, dan di mana engkau bernazar kepada-Ku; maka sekarang, bersiaplah engkau, pergilah dari negeri ini dan pulanglah ke negeri sanak saudaramu."
Tuhan menyampaikan rencanaNya terhadap Yakub untuk kembali ke negerinya namun sebelumnya Tuhan singgung masalah Ibadah. Kegiatan Yakub di Betel adalah beribadah. Setelah dia kembali ke Betel Yakub membangun mezbah dan menyebutnya El-Betel.

Kejadian 35:7
7 Didirikannyalah mezbah di situ, dan dinamainyalah tempat itu El-Betel, karena Allah telah menyatakan diri kepadanya di situ, ketika ia lari terhadap kakaknya.
Sebelum Yakub melakukan perjalanan terlebih dahulu dia harus kembali ke Betel dan disana dia mendirikan mezbah dan menamai tempat itu El-Betel. El adalah Elohim artinya Allah, Bet artinya rumah. Dibuka dengan kata El diakhiri dengan kata El, dibuka dengan nama Allah dan diakhiri dengan nama Allah. Jadi ibadah Yakub disini adalah ibadah yang benar-benar dinaungi oleh Allah. Perjalanan kita harus ditandai dengan ibadah dan ibadah itu harus dinaungi oleh Allah. Apabila ibadah dinaungi oleh Allah maka siapapun yang menghalangi, dia pasti dikalahkan. Ibadah kita harus ibadah yang dinaungi oleh Allah. Allah itu Firman, Firman itu kebenaran. Jadi ibadah yang dinaungi oleh Allah adalah ibadah yang ada Firman Pengajaran yang benar, yang dinaungi kebenaran. Orang yang beribadah harus paham bahwa ibadah itu punya tujuan akhir yaitu di negeri yang dituju itulah Yerusalem Baru, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Kejadian 35:6
Lalu sampailah Yakub ke Lus yang di tanah Kanaan -- yaitu Betel --, ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia.
Lus artinya tidak bergerak; ini tempat kediaman orang Het. Artinya ini orang yang beribadah  tetapi kerohanian mereka diam, stagnan, tidak ada gerakan maju. Setelah Yakub mendirikan mezbah disitu dan menamakan tempat itu El-Betel artinya ibadah yang dinaungi Allah, maka Allah mulai bekerja. Kerohanian tidak stagnan lagi, tidak tinggal diam. Kehidupan yang ada di dalam Firman pengajaran dan dinaungi oleh kebenaran Firman Allah pasti ada aksi dan reaksi dan ini menimbulakan tantangan. Namun ini tidak membuat kita undur mengikut Tuhan tapi justru membentuk karekater kita sehingga kita lebih berhikmat dan lebih berpengalaman dalam menghadapi tantangan-tantangan.
Kejadian 35:8
Ketika Debora, inang pengasuh Ribka, mati, dikuburkanlah ia di sebelah hilir Betel di bawah pohon besar, yang dinamai orang: Pohon Besar Penangisan.Debora adalah inang pengasuh yang tugasnya mengasuh bayi. Orang yang beribadah dan dinaungi oleh Allah, dinaungi oleh Firman, dinaungi oleh kebenaran dibawa untuk lepas dari kehidupan bayi rohani. Meninggalkan kehidupan kanak-kanak rohani dan dibawa pada kedewasaan rohani yang menuju pada Yerusalem Baru menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Prakteknya bila pandangan tertuju pada tujuan kita yang sebenarnya yaitu Yerusalem Baru adalah.
1.       Lepas dari ikatan daging
Kejadian 31:14
Lalu Rahel dan Lea menjawab Yakub, katanya: "Bukankah tidak ada lagi bagian atau warisan kami dalam rumah ayah kami?
Yakub menceritakan rencana Tuhan kepada istri-istrinya dan terlihat bahwa mereka tidak terikat lagi dengan Laban ayah mereka juga kekayaan dari Laban ayahnya. Laban itu berbicara daging. Orang yang mengerti bahwa dia melangkah ke Yerusalem Baru menjadi Mempelai Wanita maka kehidupan itu terlepas dari ikatan-ikatan daging.

2.       Lepas dari ikatan dunia
Kejadian 31:15
Bukankah kami ini dianggapnya sebagai orang asing, karena ia telah menjual kami? Juga bagian kami telah dihabiskannya sama sekali.
Rahel dan Lea merasa orang asing di tempat kediaman Laban. Kita juga harus merasa asing berada di dalam dunia, karena tanah air kita bukan di dunia tapi di Yerusalem baru. Kita harus bisa lepas dari dunia, tidak terikat dengan harta dunia ini, tidak terikat dengan nama besar di dunia, tidak terikat dengan kesukaan dan kesusahan di dunia. Hidup yang ada di dunia ini hanya sementara, tujuan kita yang sebenarnya hidup kekal di sorga menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Bila tidak terikat dengan dunia maka tidak sulit untuk memberi bagi pekerjaan Tuhan.

Di sini istri-istri Yakub dan Yakub sama-sama terlepas dari ikatan dunia sehingga mereka bisa menjadi satu suara. Apabila suami istri menerima satu Firman Pengajaran dan sama-sama terlepas dari ikatan dunia maka bisa menjadi satu suara, salah satu prakteknya bisa sepakat untuk rela berkorban bagi pekerjaan Tuhan.

3.       Pasrah untuk berbuat segala yang difirmankan Tuhan
Kejadian 31:16
Tetapi segala kekayaan, yang telah diambil Allah dari ayah kami, adalah milik kami dan anak-anak kami; maka sekarang, perbuatlah segala yang difirmankan Allah kepadamu."
Di sini Allah tidak membiarkan Yakub besarta istri dan anak-anaknya, Allah sudah siapkan kekayaan yang diambil oleh Allah dari Laban dan diberikan kepada Yakub sekeluarga. Ternyata Tuhan ada solusi saat kita mau berbuat sesuatu bagi pekerjaanNya. Tuhan punya cara untuk memenuhi kebutuhan anak-anakNya, Tuhanlah yang memberi berkat.
Istri-istri Yakub pasrah kepada wewenang suami sesuai dengan apa yang sudah Tuhan Firmankan. Walaupun bila dianalisa secara pikiran manusia perjalanan Yakub sekeluarga untuk mengikuti perintah Tuhan menuju tanah kanaan tidaklah mudah. Di perjalanan ada kemungkinan bertemu perampok, binatang buas dan juga berbagai macam tantangan alam. Belum lagi mereka harus menghadapi Esau dengan rasa kebencian yang besar yang sudah siap menghadang. Namun istri-istri ini taat pada suami dan pasrah pada suara Tuhan. Alangkah indahnya bila didalam nikah, suami istri dalam beribadah berjalan searah untuk melakukan kehendak Tuhan.

Kita sebagai calon istrinya Tuhan juga harus pasrah pada Firman Tuhan. Ada orang beribadah tetapi menjadi penghambat rencana Allah dalam dirinya karena tidak mau pasrah untuk berbuat segala sesuatu yang sudah Tuhan sampaikan lewat Firman Pengajaran yang benar.

Esau didalam niatnya pertama kali untuk membunuh Yakub hanya sendiri. Namun saat dia tampil menghadang perjalaan Yakub ternyata sudah berkembang menjadi 400 orang. Niat kebencian Esau yang dipelihara ini berkembang, berbiak sampai menjadi 400. Di dalam perjalanan rohani kita pasti akan akan terlihat bertambahnya jumlah orang-orang yang akan mengganggu dan mau menghambat perjalanan kita. Tetapi bila dalam diri kita ada ketetapan hati: “saya mau jalan sampai ke negeri yang dijanjikan Tuhan” maka pasti perlipatgandaan yang mau menghadang itu akan dihadapi oleh Tuhan, bukan oleh kita.
               
Kejadian 32:7-11
7 Lalu sangat takutlah Yakub dan merasa sesak hati; maka dibaginyalah orang-orangnya yang bersama-sama dengan dia, kambing dombanya, lembu sapi dan untanya menjadi dua pasukan.
8 Sebab pikirnya: "Jika Esau datang menyerang pasukan yang satu, sehingga terpukul kalah, maka pasukan yang tinggal akan terluput."
9 Kemudian berkatalah Yakub: "Ya Allah nenekku Abraham dan Allah ayahku Ishak, ya TUHAN, yang telah berfirman kepadaku: Pulanglah ke negerimu serta kepada sanak saudaramu dan Aku akan berbuat baik kepadamu --
10 sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua pasukan.
11 Lepaskanlah kiranya aku dari tangan kakakku, dari tangan Esau, sebab aku takut kepadanya, jangan-jangan ia datang membunuh aku, juga ibu-ibu dengan anak-anaknya.

Dalam menghadapi tantangan di dalam perjalananya Yakub melaporkan kepada Tuhan, karena perjalanan yang dia lakukan bukan atas kemauannya sendiri tetapi atas kehendak Tuhan. Perjalanan kita menuju Yerusalem Baru sebenarnya tidak terbit dari hati kita sendiri tetapi karena pekerjaan Tuhan di dalam diri kita. Bagaimana kita bisa tahu arah perjalanan kita yang sebenarnya kalau bukan Tuhan yang membukakan rahasia FirmanNya dan memberikan kita pengertian. Sadarlah bahwa perjalanan kita bukan atas kemauan kita sediri tapi itu berangkat dari kerinduan hati Tuhan. Maka ketika ada tantangan yang kita hadapi jangan hadapi dengan kekuatan sendiri. Jangan kita salah alamat, kita harus datang melapor kepada Tuhan.

Pada ayat 11 di atas terlihat ada kekuatiran pada Yakub namun dia bawa di dalam doa dan menyerahkan kepada Tuhan.
I Petrus 5:7
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Kekuatiran-kekuatiran kita pasti ada dan pasti muncul terutama saat diperhadapkan dengan berbagai macam tantangan. Tetapi Tuhan mengajarkan untuk menyerahkan kekuatiran kita kepada Tuhan.

Esau tampil dengan 400 pasukan yang bagaikan pahlawan. Walaupun seperti pahlawan tetapi kalau tidak menyelesaikan dendam maka hanya bisa terdiam dan habis terbunuh. Artinya binasa selamanya.
Obaja 9
Juga para pahlawanmu, hai Téman, akan tertegun, supaya semua orang di pegunungan Esau lenyap terbunuh.
Untuk menghadapi Esau yang kekuatannya semakin berlipat ganda dan tampil bagaikan pahlawan maka Yakub mengambil cara yang dituliskan di dalam Alkitab untuk menjadi pelajaran bagi kita bagaimana caranya untuk menghadapi dunia ini.
Kejadian 32:30
Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!"

Kunci kemenangan Yakub adalah hidup dalam pergumulan kepada Allah sampai bisa memandang wajah Allah. Tetapi saat memandang wajah Allah dia tidak mati, padahal tidak ada yang bisa memandang wajah Allah dan bisa hidup.
Ibrani 12:14
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

Saat menghadapi tantangan kita tahu Tuhan akan menyertai kita tetapi bukan berarti kita santai-santai saja. Kita harus bergumul sampai bisa memandang wajah Allah. Bahkan dikatakan Yakub bergumul semalam suntuk.

Mazmur 17:15
Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Kita memandang Tuhan dalam kebenaran, memandang Tuhan di dalam Firman Tuhan dalam ibadah. Jangan malas beribadah, jangan malas mendengarkan Firman Tuhan. Kita tidak bisa memandang wajah Allah tanpa pekerjaan kebenaran yang menyucikan. Bila kita mengalami pekerjaan kebenaran Firman Allah di dalam ibadah maka kita akan mengalami suasana El Bet El, kita dinaungi oleh Allah. Sehingga kebenaran itu tidak akan membuat kita binasa karena kita disucikan oleh pekerjaan kebenaran itu.

Mazmur 17:15
Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Masihkah kita melipatkan lutut menyembah Tuhan pada waktu bangun di pagi hari? Musa memandang wajah Tuhan sampai kemuliaan Tuhan terlihat di wajahnya. Saat kita menyembah Tuhan sampai bisa memandang wajah Allah maka kemuliaan Tuhan juga bisa terlihat dalam kehidupan kita. Ini pergumulan kita paling indah di dalam hidup kita. Kalau tidak hidup dalam kebenaran dalam Firman Tuhan yang menyucikan dan tidak ada doa penyembahan maka wajah Tuhan malah akan menentang pribadi tersebut.
Mazmur 34:17
wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi.

Seorang penyelenggara ibadah, seorang hamba Tuhan harus lebih dahulu hidup dalam pergumulan sampai bisa memandang wajah Tuhan. Seorang gembala tidak boleh malas sembahyang karena merekalah yang menurunkan berkat dari wajah Tuhan kepada sidang jemaat.
Bilangan 6:22-27
22 TUHAN berfirman kepada Musa:
23 "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka:
24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;(Berkat Allah Bapa)
25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; (Berkat Anak Allah)
26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. (Berkat Roh Kudus)
27 Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."

Sidang jemaat juga harus hidup dalam pergumulan sampai bisa memandang wajah Tuhan. Harus tekun dalam doa penyembahan agar saat berkat itu dicurahkan sungguh-sungguh dapat sampai kepada sidang jemaat. Menyembah harus sungguh-sungguh, benar-benar dalam pergumulan. Bukan menyembah dengan tidak bersuara, apalagi menyembah dan hanya tidur. Harus menyembah dengan sungguh-sungguh seperti raja Daud.
Mazmur 51:19
Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Yesaya 57:15
Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

Menyembah dengan bersuara, sebut Haleluya. Sudah banyak kehidupan yang dipenuhkan Roh Kudus saat menyembah Tuhan dengan berucap Haleluya. Di dalam Alkitab juga berkali-kali dikatakan Haleluya.
Mazmur 104:35 (Kata Haleluya pertama kali)
Biarlah habis orang-orang berdosa dari bumi, dan biarlah orang-orang fasik tidak ada lagi! Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Haleluya!
Mazmur 105:45 (Kata Haleluya kedua kali)
agar supaya mereka tetap mengikuti ketetapan-Nya, dan memegang segala pengajaran-Nya. Haleluya!
               
Di dalam doa pada awal dan akhir diucapkan kata Haleluya.
Mazmur 106:1, 47-48
1 Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
47 Selamatkanlah kami, ya TUHAN, Allah kami, dan kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa, supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus, dan bermegah dalam puji-pujian kepada-Mu.
48 Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, dan biarlah seluruh umat mengatakan: "Amin!" Haleluya!
               
Saat menyembah Tuhan kita harus bersuara dan katakan haleluya supaya jangan kita tampil seperti patung di hadapan Tuhan.
Mazmur 115:4-8
4 Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,
5 mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat,
6 mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium,
7 mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.
8 Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.

Mempunyai telinga tetapi tidak mau dengar Firman Tuhan, mempunyai mulut tetapi tidak berkata-kata saat menyembah Tuhan. Ini orang Kristen patung! Orang yang mengaku Kristen tapi keras hati.

Apabila kita sudah menyadari ada rencana Allah di dalam diri dan mempunyai tujuan perjalanan yang jelas mau menjadi mempelai Tuhan atau Tubuh Kristus yaitu Yerusalem Baru maka jangan lupakan doa penyembahan. Sekalipun pangkal paha Yakub harus terpelecok dalam pergumulannya untuk memandang wajah Tuhan tetapi tidak menjadi masalah karena Allah sudah menyatu dengan dia. Walaupun dalam pergumulan kita saat menyembah untuk memandang wajah Tuhan harus ada pembayaran harga,  itu tidak menjadi masalah karena itu adalah cara dari Tuhan untuk menghadapi dunia ini. Esau ditaklukkan, dunia bisa kita kalahkan, karena yang ada di dalam kita lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
I Yohanes 4:2-4
2 Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,
3 dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.
4 Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.

Kalau kita benar-benar ada di dalam pergumulan dalam doa penyembahan sampai bisa memandang wajah Tuhan maka Roh Tuhan menyatu dengan kita, dan Roh Tuhan ini lebih besar dari roh yang ada di dalam dunia. Inilah kekuatan kita untuk menghadapi Edom, menghadapi dunia yang sekarang tampil dengan kecongkakannya mau menghadang rencana Allah di dalam kita. Percaya dan yakin Tuhan yang di dalam kita lebih besar.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar