20201205

Kebaktian Doa, Sabtu 5 Desember 2020 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 8:48-52

8:48 Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?"

8:49 Jawab Yesus: "Aku tidak kerasukan setan, tetapi Aku menghormati Bapa-Ku dan kamu tidak menghormati Aku.

8:50 Tetapi Aku tidak mencari hormat bagi-Ku: ada Satu yang mencarinya dan Dia juga yang menghakimi.

8:51 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."

8:52 Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.

 

Yesus adalah kepala gereja, Mempelai Laki-laki Sorga. Orang Yahudi adalah orang beragama yang mendasarkan pada Taurat dan kitab para nabi. Jika mereka benar-benar memperhatikan apa yang dicatat oleh Taurat dan para nabi, tentu mereka tidak akan bersikap seperti ini. Apalagi disebutkan di sini ada himpunan imam-imam kepala termasuk di dalamnya, mereka adalah orang yang berkecimpung di rumah Tuhan. Ahli Taurat dan orang Farisi juga adalah orang yang berkecimpung dengan Firman Tuhan, tetapi mengapa mata mereka buta, mata mereka tidak melihat, telinga mereka tidak mendengar. Sesuai kitab nabi Yesaya 6, Tuhan menyuruh Yesaya memberitakan “biarlah mereka mendengar tetapi tidak menanggap” dan seterusnya. Tetapi ditanya kembali, sampai berapa lama? Ternyata sampai zaman Yesus datang mereka masih dalam kondisi seperti ini. Bukan berarti satu saat tidak akan dibukakan mata dan telinga mereka.

Yesaya 6:8

6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

 

Yesaya ini seorang hamba Tuhan yang walaupun dia sebagai pemberita namun cara hidup dan tutur kata sama seperti umat Tuhan. Bagaimana perilaku umat Tuhan, demikian juga nabi Yesaya. Atau bagaimana perilaku hamba Tuhan, demikian juga perilaku umat Tuhan. Itu tidak dapat disangkali. Disebutkan Yesaya bibirnya najis dan perilakunya tidak berkenan kepada Tuhan namun Tuhan menampakan diri kepadanya. Apa yang dikatakan dalam Yesaya pasal 6 ini akan berwujud di depan ini.

Yesaya membaharui kontrak pelayanan. Dia tidak mau diam dalam keadaan yang salah. Dia memberi dirinya dibersihkan dan disucikan oleh Tuhan. Setelah dia disucikan, dia menjawab bahasa atau selera Tuhan “inilah aku, utuslah aku”.

Yesaya 6:9

6:9 Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!

 

Hamba Tuhan sudah dalam pemulihan dan berbenah diri, hamba Tuhan sudah dipulihkan, tetapi bagaimana dengan umat Tuhan? Mereka tidak mengerti, masih terhambat.

 

Yesaya 6:10-11

6:10 Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh."

6:11 Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi.

 

Yesaya bertanya sampai kapan, ternyata itu terjadi sampai zaman Yesus datang mereka masih juga seperti itu. Pertanyaan ini ada jawabannya:

Yesaya 32:2-3 (Perikop: Raja yang adil)

32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.

32:3 Mata orang-orang yang melihat tidak lagi akan tertutup, dan telinga orang-orang yang mendengar akan memperhatikan.

 

Ini peringatan bagi kita umat Tuhan yang hidup akhir zaman ini. Jawaban dari pertanyaan Yesaya pasal 11 sudah dijawab oleh Tuhan dengan menampilkan sosok manusia yang ditahbiskan oleh Tuhan menjadi hamba Tuhan. Apakah Yesus tidak seperti tempat perteduhan? Justru melampaui. Ternyata di mata mereka sudah transparan, jelas dan nampak, tetapi mengapa mereka seperti ini.

 

Saya bertanya pada diriku ketika memeriksa Firman ini. Saya katakan pada Tuhan “Tuhan apakah saya sudah sungguh-sungguh dan tetap tidak bisa mengerti?”. Pertanyaan itu jelas bukan lagi waktunya. Yang pasti ini adalah kesempatan di mana Tuhan membuka telinga kita untuk mendengar dan mengerti, ini kesempatan mata kita dibuka untuk bisa melihat dan mengerti. Tetapi ironisnya kalau anak Tuhan, umat Tuhan bahkan kami hamba Tuhan, sudah ada di dalam jawabannya tetapi mengeraskan hati, inilah yang paling parah! Sebab bahasanya akan lebih jahat ketimbang mendengar sungguh-sungguh tetapi tidak menanggap, melihat sungguh-sungguh tetapi tidak mengerti. Jadi orang yang sudah melihat dan mendengar dan masih mengeraskan hati, lihat bahasa mereka akan lebih jahat.

Yohanes 8:48

8:48 Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: "Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan setan?"

 

Padahal mereka ini sudah ada pada jawab Yesaya pasal 32 tadi, tetapi bahasa mereka jahat, mereka menuduh Yesus kerasukan setan. Demikian juga mereka memperlakukan Yesus. Bukan saja mengatakan Yesus kerasukan setan, tetapi Yesus juga disebut gila, penyesat dan pengacau. Bahkan pengikutnya yaitu Paulus yang adalah rasul spesial untuk bangsa kafir, dia juga disebut gila, pengacau, pembawa huru-hara bahkan disebut penyebar penyakit sampar. Jadi bagi orang Yahudi, penyakit sampar itu ada 2 jenis. Salah satunya penyakit sampar yang seperti kita alami sekarang ini secara kasat mata. Tetapi secara rohani, ada yang disebut belasampar yang justru salah diarahkan, yaitu kepada hamba Tuhan yang menyaksikan kebenaran Firman Allah. Dia dicap pembawa penyakit sampar, rasul Paulus adalah contohnya.

Kisah Para Rasul 24:5

24:5 Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani.

 

Orang yang membawa kebenaran dianggap pembawa penyakit sampar, bahkan disebut pengacau, penyesat, pembawa huru hara. Yesus juga disebut penghasut, pengacau, penyesat. Apalagi yang lain-lainnya. Jadi inilah salah tafsir dan salah tanggap orang yang mendengar, yang sebenarnya mereka ada pada zaman jawaban doa Yesaya dalam Yesaya 6:11

Yesaya 6:11

6:11 Kemudian aku bertanya: "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" Lalu jawab-Nya: "Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi.

 

Ini juga yang terjadi di hari-hari terakhir ini. Tidak menutup kemungkinan ini juga kita alami, kita dituduh pengacau, penyesat, penghasut. Di mana-mana ini terjadi, apalagi di masa wabah virus corona ini. Kehidupan yang tidak mengerti arti penyelamatan Golgota dan kemana arah penyelamatan itu, inilah yang seringkali melontarkan kata-kata tidak sedap yang berlawanan maksud suci Tuhan. Hari-hari terakhir ini kita bisa disebut pengacau, penyesat dan pembawa penyakit sampar. Jangankan yang lain, nabi yang disebut nabi besar oleh Tuhan Yesus yaitu Yohanes Pembaptis, dia mereka sebut kerasukan setan.

Matius 11:18

11:18 Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan.

 

Kalau orang hanya memegang kalimat ia kerasukan setan, Paulus gila, Paulus kerasukan setan, itu berarti orang Kristen yang tidak betul. Saya sebagai pemberita tidak bisa menolak untuk mendapatkan bahasa seperti itu. Pasti akan dibilangi pengacau, penyesat, pembawa belasampar. Kalau dulu Yohanes Pembaptis juga disebut kemasukan setan. Kesimpulannya, setiap pribadi jika dia utusan Tuhan dan membawa misi sorga untuk menjelaskan pengertian penyelamatan Golgota kepada umat Tuhan dan menunjuk dengan jelas ke mana arah penyelamatan itu, pasti akan dituduh dengan kata-kata tadi. Kita harus terima apa yang dikatakan oleh orang-orang Yahudi. Berarti orang-orang yang beragama, yang percaya kepada Yahwe, yang percaya kepada Yehova Rapa, Yehova Nisi, Yehova Sidikenu, Yehova Jireh. Tetapi praktek hidup mereka, ketika mata mereka dibuka melihat penggenapan Firman, mereka salah tanggap. Di dunia Kristen saja sekarang ini banyak orang bahkan pendeta mengatakan Tuhan Yesus tidak akan datang, tidak ada antikristus, dunia tidak akan kiamat. Karena apa? Karena dia mau menghalangi rencana Allah dalam gereja. Kalau kami hamba Tuhan tidak dapat memantau, nanti jemaat yang mendengar itu akan percaya. Olehnya bagaimanapun harus ada upaya-upaya dari kami menghadapi pekerjaan kuasa kegelapan yang hari-hari ini makin menjadi.

 

Sekarang ini terjadi bela sampar, kalau sampai hamba Tuhan disebut bela sampar, itu hebat.

Kisah Para Rasul 24:5

24:5 Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah 1penyakit sampar, seorang yang 2menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah 3seorang tokoh dari sekte orang Nasrani.

 

Kata sekte ini tidak bagus karena sekte sejajar dengan bidat. Bidat itu artinya orang yang bersikukuh mempertahankan apa yang sebenarnya salah.

 

Kalau Yesus dikatakan seperti itu, tentu kitapun harus siap. Jika saudara berpegang pada Yesus jalan kehidupan, kita harus rela menerimanya.

Yohanes 8:49

8:49 Jawab Yesus: "Aku tidak kerasukan setan, tetapi Aku menghormati Bapa-Ku dan kamu tidak menghormati Aku.

 

Ini kalimat jawaban dari Yesaya 6:11. Itu posisi kami. Kami adalah pelanjut pemegang tongkat estafet dari hamba-hamba Tuhan pendahulu kami yang menerima dari Tuhan Yesus.

Yesaya 32:2

32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.

 

Sekarang ini angin pengajaran permainan palsu bagaikan angin ribut menerjang. Kalau aliran air di tempat kering saudara kejar dan mau tampung di loyang, dalam waktu singkat sudah diserap oleh tanah dan saudara tidak dapat. Kami harus menghadapi ini, sebab inilah yang terjadi. Kami harus menjadi pelindung. Berarti jangan sampai kami membiarkan jemaat diterobos oleh angin pengajaran permainan palsu, itu bagaikan angin ribut. Mereka ini bagaikan aliran air di tempat yang kering, berarti mereka ini segera hilang dari permukaan.

Yesaya 32:3-5

32:3 Mata orang-orang yang melihat tidak lagi akan tertutup, dan telinga orang-orang yang mendengar akan memperhatikan.

32:4 Hati orang-orang yang terburu nafsu akan tahu menimbang-nimbang, dan lidah orang-orang yang gagap akan dapat berbicara jelas.

32:5 Orang bebal tidak akan disebutkan lagi orang yang berbudi luhur, dan orang penipu tidak akan dikatakan terhormat.

 

Ini hal yang negatifnya. Sekarang ini orang bebal dan penipu ini masih kelihatan terhormat dan berbudi luhur. Tetapi jika jawaban dari Yesaya 6:11 itu tampil maka yang bebal akan hilang.

 

Yang seharusnya kita bersyukur sebab mengenal pribadi Yesus.

Yeremia 9:24

9:24 tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN."

 

Kehidupan yang menyambut kebenaran Firman, kesimpulannya dia berbahagia. Olehnya kita gereja Tuhan yang hidup akhir zaman ini, tidak mungkin menerima jawaban nanti sudah di sorga. Justru hari-hari terakhir inilah jawabannya. Sekarang jawabannya apakah saudara menanggapi atau ikut-ikut orang banyak, pengajaran sehat dan benar saudara rubah kata sehat dengan sesat. Pikiran yang murni, yang sejati, yang tulus ikhlas saudara rubah menjadi orang kerasukan setan. Saudara lihat saja bagaimana pengalaman Yesus, rasul Paulus dan juga Yohanes Pembaptis, orang-orang yang jelas-jelas dipakai Tuhan, tetapi di pihak orang yang ditunggangi oleh iblis justru memberi label lain. Jika yang memberi label itu adalah orang yang berpendidikan tinggi, lebih banyak orang percaya kepadanya. Mereka berpikir karena dia punya pendidikan tinggi tentu dia paham lebih banyak. Belum tentu! Soal rahasia Allah bukan tergantung dia punya pendidikan tinggi. Tetapi pergaulannya erat dengan Tuhan dan hidupnya disucikan, maka dia pasti dipakai oleh Tuhan. Contohnya:

II Timotius 2:19

2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

 

Jadi entah pendidikannya hanya SD, yang penting tinggalkan kejahatan, maka dia dipakai Tuhan.

 

II Timotius 2:20-21

2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.

2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

 

Bukan nanti pendidikan tinggi baru dia dipakai untuk pekerjaan yang mulia tetapi kalau dia menyucikan diri.

II Timotius 2:22

2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.

 

Akhir zaman inilah yang harus menjadi pemikiran kita sebagai umat Tuhan. Saya tidak bicara lagi tentang jalur keterkaitan Yesus dengan Bapa di Sorga di dalam pelayananNya. Tetapi sesuatu yang lebih membuat mereka tidak masuk akal adalah hal ini. Kalau orang menggunakan logika untuk menafsirkan kebenaran Firman Tuhan, pasti susah. Coba bayangkan, Yesus berkata “sebelum Abraham ada Aku sudah ada”. Coba bagaimana logikanya. Yesus katakan lagi “Abraham senang melihat hariku” coba bayangkan apakah tidak tambah panik orang yang hanya menggunakan logika! Makanya di dalam memahami Firman Tuhan ini, rahasianya adalah pergaulan seseorang dengan Tuhan, bukan dengan logikanya. Supaya tidak mudah pikiran kita dialihkan pada hal-hal yang rasionil. Mereka berkata “inikan sudah tidak rasionil” memang itu sudah tidak rasionil. Coba saudara lihat, apakah ini rasionil. Bagaimana ini bisa ditafsirkan dengan logika? Tidak akan jadi!

Yohanes 8:56-58

8:56 Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita."

8:57 Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"

8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

 

Mereka tambah tidak beres mendengar ini dan langsung mau adu fisik.

Yohanes 8:59

8:59 Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

 

Jika kita mau menjabarkan Alkitab dengan akal kita, nanti berakhir di sini. Mengambil batu dan melempar, berarti mau menyelesaikan dengan kekerasan. Akhirnya zaman ini banyak sisi yang harus kita perhatikan. Jika kita mau menyelami Firman Tuhan lewat pergaulan kita dengan Tuhan dan atas kerelaan Tuhan membukakan kita rahasia Firman. Bagi yang lain yang tenggelam dengan logika dan rasio mereka, mereka akan jadi sinting.

 

Makanya di dunia pernah terjadi revolusi rasio di negara Prancis. Kalau kita mengusung diri kita untuk menjadi mempelai wanita Tuhan, maka dunia juga mengusung Babel, dewa rasio. Pasti akan berseberangan. Di dalam gerejapun pasti berseberangan. Orang yang mengedepankan rasio dan mengedepankan iman, itu paling tidak bisa ketemu. Coba kalau pikiran rasionil, mau membangun kota Yerusalem Baru yang panjang, lebar dan tingginya sama, seluruh kota di dunia ini tenggelam di dalamnya. Coba kalau secara rasionil, berapa banyak dam truk yang bawa pasir. Coba pakai akalmu, 5000 orang hanya diberi makan 5 ketul roti dan 2 ekor ikan, apakah masuk akal? 4000 orang diberi makan 7 roti dan ikan kecil-kecil namun mereka semua kenyang. Ini tidak masuk akal, ini hanya bisa diterima dengan iman.

 

Seperti yang dikatakan dalam Injil Yohanes, orang yang pakai akal, pakai rasionya, dia pasti akan bentrok dengan Alkitab. Termasuk orang yang pegang Alkitab, banyak kali akalnya berkelahi sendiri dengan Alkitab. Makanya banyak kali orang tidak karu-karuan sasaran perjalanan imannya. Olehnya mari kita belajar merendahkan diri, lipatkan lutut, berguru kepada Tuhan lewat urapan Roh Kudus. Pasti Tuhan akan nyatakan apa yang tidak rasionil dan akan meyakinkan kita.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar