20121017

Kebaktian PA Imamat, Rabu 17 Oktober 2012 Pdt. Bernard Legontu




Puji Tuhan, bersama istri saya sampaikan salam sejahtera kepada rekan-rekan hamba Tuhan beserta seluruh sidang jemaat kekasih Tuhan.

Yehezkiel 37:24-28
24 Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia.
25 Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya.
26 Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.
27 Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
28 Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya."

Karena bangsa Israel telah menjadi dua kerajaan maka dalam kisah ini, oleh tangan Yehezkiel menjadikan dua papan atau dua kerajaan ini menjadi satu. Artinya tangan hamba Tuhan yang seperti Yehezkiel yang adalah nabi memiliki Firman nubuatan dan sebagai imam memiliki Firman pengajaran adalah tangan yang dipakai oleh Tuhan untuk mengulurkan perdamaian. Bila ini menjadi pengakuan seseorang mulai dari hamba Tuhan bahwa memiliki Firman nubuatan dan pengajaran maka akan ada bukti bahwa dia mencintai perdamaian (dua papan menjadi satu). Papan yang ditulis Efraim dan papan yang ditulis Yehuda menjadi satu di dalam tangan Yehezkiel.

Sekalipun sudah ada kerinduan hati dari Yehezkiel untuk melakukan itu tetapi manusia mempunyai keterbatasan. Itu sebabnya setelah ayat 20 dimana kedua papan itu telah ada dalam tangan Yehezkiel maka pada ayat 21-23 Allah langsung bekerja. Dengan demikian ini membuktikan apa yang tertulis dalam Zakharia 4:5 menjadi kenyataan.
Zakharia 4:5
Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.

Penerapan nubuatan Yehezkiel 37 ini bukan hanya pada Israel secara fisik, tetapi penerapannya adalah untuk kita juga.
Roma 15:4
Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

Jadi ada dua sisi, kita harus membuka mata dan telinga terhadap apa yang terjadi di pentas timur tengah sekarang ini dan kita juga harus membuka mata dan telinga terhadap apa yang sedang Tuhan kerjakan dalam gerejaNya. Jangan kita tuli dan jangan kita buta. Dalam kenyataannya Israel di timur tengah sudah menjadi satu.

Apa yang kita baca dalam Yehezkiel 37 merupakan nubuatan dimana kita sudah berada pada waktu yang sangat dekat untuk dibawa masuk dalam kerajaan kekekalan, mulai dari kerajaan seribu tahun damai. Tetapi apakah kita sekarang sedang melangkah ke sana atau hanya berada pada pemahaman yang begitu-begitu saja sehingga tidak mendorong kita untuk melangkah lebih jauh dan kerohanian tetap diam di tempat atau bahkan undur.

Seorang hamba Tuhan harus memiliki suatu kerinduan hati untuk membuat dua menjadi satu. Kalau hal ini ada maka Tuhan akan langsung mengambil alih. Kalau ada hamba Tuhan mengaku memiliki Firman pengajaran dan mengerti Firman nubuatan tetapi sengaja membuat perpecahan maka diragukan kalau dia benar-benar memiliki Firman pengajaran dan nubuatan.
Yehezkiel 37:20-23
20 Dan sedang engkau memegang papan-papan yang kautulisi itu dalam tanganmu di hadapan mereka,
21 katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka.
22 Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan.
23 Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhalanya atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa, dan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya.

Berawal dari Yehezkiel mengambil dua papan dan menjadikan satu di tangannya maka selanjutnya Tuhan yang beracara.

Setelah melihat Yehezkiel 37:21-23 maka pada ayat 24 kita diperhadapkan dengan Daud yang adalah raja dan gembala. Kita melihat Israel sudah menjadi satu tetapi nilai gembala ini tidak diabaikan, bahkan sesudah menjadi satu maka Israel diserahkan kepada Daud. Mengapa hal ini terjadi? Sebab Allah tidak ingin teruluang hal-hal seperti di masa lampau. Itu sebabnya Tuhan perlu untuk mengangkat raja dan gembala. Daud ini adalah raja (sebagai pemerintah), adalah gembala dan Daud juga adalah nabi. Disini Tuhan mempercayakan bangsa Israel kepada Daud sebagai gembala agar jangan domba-domba ini tergelincir lagi sehingga tidak bisa masuk ke dalam kerajaan kekekalan. Ini sistemnya Tuhan. ketika kita sudah berada di dalam kekuasaan Tuhan, ada yang harus menerapkan ketetapan-ketetapan Tuhan itulah pemerintah atau raja tetapi bukan pemerintah dunia.

Tiga jabatan Daud.
1.      Raja
Mengapa jabatan raja ditempatkan pada urutan yang pertama? Sebuah kerajaan mempunyai struktur pemerintahan. Jabatan raja ini lebih dahulu ditempatkan untuk menghadapi struktur pemerintahan iblis. Kalau kita tidak kuat dalam ketetapan kerajaan Ilahi maka pasti bisa digoncang oleh pemerintahan kegelapan yang penuh kebencian dan niat yang besar untuk menghancurkan kita.
Efesus 6:12
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Dalam perjuangan ini dibutuhkan komando dari pemimpin atau dari raja. Keberadaan pemerintahan iblis telah mencakup semua dimensi di dalam dunia ini. Itu sebabnya dibutuhkan seorang pemimpin. Ketika Daud diangkat menjadi raja dia memimpin umat Israel untuk melawan musuh-musuh mereka secara fisik, untuk kita sekarang secara rohani.

Seorang pemimpin bukan tampil dengan wibawa kepemimpinan yang otoriter dan diktator tetapi harus tampil dengan keteladanan.

Kedudukan gembala adalah sebagai pemelihara jiwa. Kedudukan raja atau penguasa di sini adalah untuk mengatur tatanan hidup kita sebagai anggota keluarga Allah. Pemimpin dan gembala selalu berjalan bersama, tidak bisa tidak.
Matius 2:6
Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

Daud adalah raja dan gembala.
II Samuel 5:2
Telah lama, ketika Saul memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel. Dan TUHAN telah berfirman kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel."

Bagaimana seharusnya penampilan seorang pemimpin ini? Apakah dia tampil otoriter dan diktator? Seorang pemimpin harus tampil sebagai teladan.
I Petrus 5:3
Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.

Telah kita baca, setelah Israel menjadi satu maka mereka diserahi kepada Daud sebagai raja mereka. Maksudnya supaya jangan kebobolan lagi karena sekarang sudah dekat dengan kekekalan. Sekarang ini kita sudah dekat dengan kerjaan seribu tahun damai, dekat dengan penyingkiran gereja, jangan sampai sidang jemaat yang dilayani tidak masuk dalam kerajaan kekekalan ini. Tertinggal dalam masa siksaan antikrist 3,5 tahun saja sudah sangat menderita apalagi kalau sampai tidak masuk dalam kerajaan seribu tahun damai, itu artinya masuk dalam penderitaan kekal di neraka.

Menghadapi pemerintahan lain yaitu pemerintahan kegelapan maka gembala sebagai pemimpin dalam sidang jemaat harus memperhatikan dengan teliti bagaimana gerak-gerik pemerintahan yang lain ini yang akan masuk menyerang gereja. Gerakan pemerintah lain ini tidak kasat mata dan dia masuk lewat wilayah rohani yaitu lewat pengajaran yang diselewengkan.

Oleh sebab itu kita harus memperhatikan keteladan dari seorang pemimpin. Contoh keteladanan pemimpin yang benar.
a)      Teladan kesetiaan dalam pelayanan
Ibrani 13:7
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

Perhatikan apakah seorang gembala malah melepaskan jubah pelayanannya di tengah jalan dan tidak sampai akhir hidupnya. Ini jangan sampai terjadi. Kadang kala hal ini tidak disadari, padahal inilah manuver dari iblis. Kita harus meneladani kesetiaan seorang gembala terhadap jabatan pelayanan sampai dia meninggal atau sampai Tuhan datang. Seorang pemimpin harus memberikan teladan bahwa tidak boleh ada kendor sedikitpun dalam pelayanan. Jangan kita kepincut dengan seorang hamba Tuhan hanya karena melihat apa yang tertampak dari luar.

Rasul-rasul seperti Petrus dan Paulus tidak pernah pensiun atau menjadi hamba Tuhan emeritus. Bagaimana bisa jadi teladan sampai akhir hidupnya kalau seseorang melepaskan jabatan pelayaan padahal sidang jemaat meneladai seorang pemimpin lewat jabatan yang dia pangku, yang dia terima dari Tuhan.

b)      Teladan dalam sikap terhadap musuh
Mazmur 41:11
Tetapi Engkau, ya TUHAN, kasihanilah aku dan tegakkanlah aku, maka aku hendak mengadakan pembalasan terhadap mereka.

Daud meminta kekuatan dari Tuhan untuk membalas musuhnya, sebab untuk membalas itu tidak gampang. Bagaimana cara Daud membalas musuhnya?
Mazmur 35:12-14
12 Mereka membalas kebaikanku dengan kejahatan; perasaan bulus mencekam aku.
13 Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku memakai pakaian kabung; aku menyiksa diriku dengan berpuasa, dan doaku kembali timbul dalam dadaku,
14 seolah-olah temanku atau saudarakulah yang sakit, demikianlah aku berlaku; seperti orang yang berkeluh kesah karena kematian ibu, demikianlah aku tunduk dengan pakaian kabung.

Terhadap orang yang membohongi, menyakiti dan menyusahkan kita, kalau kita tidak ada kekuatan untuk mengalahkan daging maka kita pasti membalas orang tersebut dengan daging. Tetapi kalau kita mendapat kekuatan dari Tuhan maka kita pasti bisa membalas seperti teladan yang ditunjukkan oleh Daud.
Mazmur 109:4-5
4 Sebagai balasan terhadap kasihku mereka menuduh aku, sedang aku mendoakan mereka.
5 Mereka membalas kejahatan kepadaku ganti kebaikan dan kebencian ganti kasihku.

Tuhan menitipkan umatNya pada penggembalaan supaya jangan umat tergelincir lagi tetapi agar dihentar masuk dalam kerajaan seribu tahun damai. Dikatakan dalam Yehezkiel 37:25 bahwa mereka akan diam selama-lamanya bersama dengan anak cucunya. Bukan berarti dalam kerajaan seribu tahun damai orang masih beranak cucu tetapi artinya sampai keturunan kita yang ada di dalam Tuhan bersama-sama akan masuk ke sana. Inilah yang Tuhan rindukan.

Mengapa Daud sadar untuk tidak membalas kebaikan dengan kejahatan? Sebab Daud memahami akan hal ini:
Amsal 17:13-15
13 Siapa membalas kebaikan dengan kejahatan, kejahatan tidak akan menghindar dari rumahnya.
14 Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.
15 Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN.

Takhta yang diterima oleh Daud lalu diserahkan kepada Salomo dan akhirnya secara rohani dipegang oleh Tuhan Yesus sebagai keturunan Daud adalah takhta Tuhan.
II Tawarikh 9:8
Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta-Nya(=takhta Tuhan) sebagai raja untuk TUHAN, Allahmu! Karena Allahmu mengasihi orang Israel, maka Ia menetapkan mereka untuk selama-lamanya, dan menjadikan engkau raja atas mereka untuk melakukan keadilan dan kebenaran."

Bagaimana tahkta Tuhan ini? Dengan melihat takhta ini kita bisa melihat apakah kita berada di bawah kepemimpinan Daud, apakah kita ada di bawah penguasaan Yesus yang adalah keturunan Daud.
I Raja-raja 10:18-20
18 Juga raja membuat takhta besar dari gading, yang disalutnya dengan emas tua.
19 Takhta itu enam tingkatnya; pada takhta itu ada di sebelah belakang sebuah kepala bundar, dan pada kedua sisi tempat duduk ada kelek-kelek. Di samping kelek-kelek itu berdiri dua singa,
20 sedang dua belas singa berdiri di atas keenam tingkat itu sebelah-menyebelah; belum pernah diperbuat yang demikian bagi sesuatu kerajaan.

Takhta itu ada enam tingkat dan pada yang ketujuh terdapat tempat duduk. Takhta ini memiliki lantai dasar dan namanya adalah iman.
Ibrani 11:1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Yang kelihatan itu sebenarnya adalah fatamorgana atau tidak ada sebab suatu waktu akan musnah. Tetapi yang tidak kelihatan justru itulah yang kekal. Namun seringkali anak Tuhan malah menukar yang tidak kelihatan dengan yang kelihatan.
II Korintus 4:18
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Bukti memiliki iman adalah mengejar yang tidak kelihatan, yang kekal. Orang yang cenderung untuk membuang yang tidak kelihatan dan mengejar yang kelihatan berarti mengorbankan imannya, contohnya adalah disaat waktu beribadah kita lebih mengejar yang kelihatan dan mengorbankan ibadah.

Bagaimana tingkatan takhta Tuhan ini?
II Petrus 1:5-7
5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu 1kebajikan, dan kepada kebajikan 2pengetahuan,
6 dan kepada pengetahuan 3penguasaan diri, kepada penguasaan diri 4ketekunan, dan kepada ketekunan 5kesalehan,
7 dan kepada kesalehan 6kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara 7kasih akan semua orang.

6 tingkatan takhta yang dasarnya adalah iman.
Tingkat 1: Kebajikan. Kebajikan ini artinya bergerak tepat guna, tidak salah penggunaannya.
Tingkat 2: Pengetahuan. Yang dimaksud di sini bukan pengetahuan secara dunia tetapi pengetahuan  Firman yaitu pemahaman pengenalan akan Tuhan.

Filipi 1:9
Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,
Surat Filipi terkena kaki dian yang berbicara kesaksian. Berarti dalam kita bersaksi harus disertai dengan pengetahuan dan pengertian, jangan sembarang. Lihat dulu kondisi yang ada di sekitar kita baru kita bersaksi dengan kata-kata.

Kolose 1:9
Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,
Surat Kolose terkena mezbah dupa yang berbicara penyembahan. Saat ibadah penyembahan harus kita isi dengan pengetahuan siapa yang kita sembah dan siapa kita ini yang datang menyembah.

Amsal 19:2a
Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik;

Tingkat 3: Penguasaan diri.
Kalau Daud tidak memiliki penguasaan diri maka sudah sejak lama dia akan membunuh Saul di saat ada kesempatan. Tetapi Daud memiliki hati untuk tidak membalas dengan cara itu. Penguasaan diri inilah keteladanan yang ditinggalkan oleh Daud sebagai seorang pemimpin kepada kita. Penguasaan diri dalam terjemahan aslinya adalah sospronismos yang dibagi 3 yaitu menguasai diri, menahan kata dan menahan sikap.
II Timotius 1:7
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Tingkat 4: Ketekunan
Setelah memiliki penguasaan diri tetapi tanpa ketekunan maka penguasaan diri bisa jebol lagi.
Roma 5:2-5
2 Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Pada setiap tingkat pada takhta tersebut ditempatkat sepasang arca singa yang menghadap ke depan artinya selalu ditandai kemenangan. Setiap naik anak tangga kita mengalami kemenangan. Ada dua arca singa berarti bukan hanya sekedar menang tetapi lebih dari pemenang.
Roma 8:37
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Tingkat 5: Kesalehan
Saleh ini adalah ibadah. Kita mengisi tingkat kelima ini dengan ibadah pelayanan. Mengapa ibadah ini ada pada trap yang kelima? Angka lima menunjuk korban Kristus. Di sini kita merenung bahwa kita bisa berpijak dari lantai dasar sampai tingkat kelima yaitu ibadah karena ada korban Kristus.

Tingkat 6: Kasih kepada saudara-saudara
Tingkat 7: Kasih kepada semua orang
Bukan berarti tidak ada orang yang membenci kita, tetapi kalau ada kasih kepada semua orang maka hati kita tidak ada beban terhadap semua orang termasuk terhadap orang-orang yang membenci kita. Tidak ada sakit hati, kepahitan hati, tidak ada kebencian dan lain sebagainya. Sekalipun bertemu dengan orang yang menista dan menfitnah kita bisa tetap ramah.

Inilah singgasana yang membawa gereja Tuhan berada dibawa pemerintahan yang akan menyampaikan ketetapan-ketetapan Tuhan. Kita semua bergumul untuk melakukan ketetapan-ketetapan Tuhan ini. Yang pertama harus ada keinginan hati untuk dua menjadi satu, selanjutnya berikan kesempatan seluas-luasnya kepada Tuhan untuk menangani saudara maka pasti berhasil.

2.      Gembala
Yehezkiel 37:24
Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia.

Ini adalah janji Tuhan kepada raja Daud yang tidak akan bisa berubah dan sekarang sedang kita nikamti lewat keturunan Daud yaitu Yesus.
Yeremia 33:14-16
14 "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda.
15 Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri.
16 Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita!(=Yehova Tsidekenu)

Yeremia 23:6
Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN keadilan kita.(=Yehova Tsidekenu)

Di sinilah nilai dari penggembalaan yaitu untuk membawa kita masuk dalam keadilan dan kebenaran dan ini adalah suasana nikah.
Hosea 2:18
Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

Tuhan meletakkan janjiNya terhadap Daud lewat Yesus yang sekarang menggembalakan kita. Dan bukan hanya sekedar kita digembalakan tetapi menghentar kita pada suasana nikah yaitu keadilan dan kebenaran. Penggembalaan ini adalah penggembalaan yang memelihara jiwa, ini tugas gembala yang pertama.
I Petrus 2:25
Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Gembala dipercaya Tuhan untuk menjadi pemelihara jiwa dan bukannya pemeras jiwa! Seperti dalam:
Yeremia 2:8; 5:31; 6:13-14; 8:10-11
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
6:13 Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar di antara mereka, semuanya mengejar untung, baik nabi maupun imam semuanya melakukan tipu.
6:14 Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.
8:10 Sebab itu Aku akan memberikan isteri-isteri mereka kepada orang lain, ladang-ladang mereka kepada penjajah. Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar, semuanya mengejar untung; baik nabi maupun imam, semuanya melakukan tipu.
8:11 Mereka mengobati luka puteri umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.

Bagaimana caranya jiwa itu dijaga. Tuhan Yesus sendiri memberikan teladan sebagai pemelihara jiwa.
Yohanes 10:9
9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Gembala tidak mementingkan diri sebab dia memelihara jiwa sehingga yang terjadi antara domba dan gembala adalah saling mengenal dan tidak ada saling mencurigai.
Yohanes 10:14
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

Kalau jiwa domba terpelihara dan tenang maka pasti bisa berkembang biak. Kalau domba mau tenang maka datanglah pada penggembalaan. Tetapi kalau mata kita hanya terbuka pada yang kelihatan dan tidak melihat yang tidak kelihatan dengan mata iman maka akhirnya nanti yang kelihatan yang kita miliki juga akan musnah sehingga yang kelihatanpun tidak kita miliki apalagi yang tidak kelihatan.
I Petrus 2:25
Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Gembala yang kita miliki adalah gembala yang telah melewati pengalaman mati dan bangkit.
Ibrani 13:20
Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,

Suatu saat gembala harus mempertanggungjawabkan sistem pemeliharaan jiwa di dalam sidang jemaat.
I Petrus 5:3-4
3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

Kalau gembala setia dalam memelihara jiwa dan domba setia di dalam penggembalaan maka kita bisa jumpa dengan Dia.

Yeremia 33:19-21
19 Firman TUHAN datang kepada Yeremia, bunyinya:
20 "Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya,
21 maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.

Waktu Atalya berupaya merebut takhta Yehuda maka dia membunuh semua keturunan raja Yehuda tetapi Yoas luput ketika dia masih bayi. Di sini kita melihat bagaimana iblis berupaya untuk menggagalkan janji Tuhan kepada Daud dan dia memakai sesama manusia. Mulai dari Izebel istri Ahab yang berhasil menguasai takhta kerajaan Israel di Samaria. Kemudian anaknya yaitu Atalya dinikahkan dengan anak raja Yehuda. Ketika Atalnya telah menjadi istri raja di Yerusalem dia berusaha membinasakan keturunan raja Yehuda namun Yoas luput oleh sebab janji Tuhan.

Begitu kuat Tuhan memelihara janjiNya, begitu kuat juga iblis untuk menghancurkan janji Allah. Itu sebabnya kenapa harus ada struktur raja karena kita menghadapi struktur raja kegelapan yang juga memperalat sesama manusia termasuk Atalya.

Tuhan mengawal FirmanNya oleh sebab itu bawalah diri di dalam koridor Firman Allah sebab Allah mengawal dan memelihara kita di situ. Hubungan Daud dengan Yesus hampir putus di tengah jalan tetapi Allah mengawal sehingga Yoas luput dan dari Yoas ini meneruskan keturunan untuk menghadirkan Yesus. Tuhan mengawal janjiNya untuk kepentingan kita tetapi seringkali kita tidak paham dan mengerti akan hal itu. Keterlaluan saudara kalau tidak melihat rencana Allah dalam dirimu sehingga Allah mengawal FirmanNya. Bukan hanya sekedar kita datang mendengar Firman Allah tetapi suatu saat akan dipertanyakan apa yang pernah kita dengarkan dahulu. Sebenarnya tidak pantas bagi kita untuk duduk setakhta dengan Yesus, untuk menjadi istriNya di dalam keadilan dan kebenaran.
Hosea 2:18
Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

Biarlah Firman itu benar-benar merasuk dalam diri kita.
Penghkotbah 12:11
Kata-kata orang berhikmat seperti kusa dan kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku yang tertancap, diberikan oleh satu gembala.

3.      Nabi
Artinya Daud memiliki mata nubuatan yang bisa melihat apa yang akan terjadi di depan. Kita juga rindu untuk melihat apa yang ada di depan kita yaitu kerajaan seribu tahun.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar