20121007

Kebaktian Umum, Minggu 7 Oktober 2012 Pdt. Bernard Legontu




Puji Tuhan, bersama istri saya sampaikan salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Mempelai Pria Sorga yang kita nanti-nantikan.

Wahyu 15:5-7
5 Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci -- kemah kesaksian -- di sorga.
6 Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
7 Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya.

Hukuman yang akan menimpa dunia ini dikait-kaitkan dengan Bait Allah atau kemah kesaksian yang dibangun oleh Musa bersama bangsa Israel atas petunjuk Tuhan.

Waktu bangsa Israel di Mesir menjelang mereka dibebaskan dari cengkraman Firaun, mereka menerima berita Firman dalam bentuk kelepasan. Jadi berita yang diterima oleh bangsa Israel di Mesir adalah berita keselamatan, berita kelepasan. Untuk kita itulah injil Keselamatan.
Efesus 1:13
Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

Kemudian setelah di gunung Sinai mereka bukan menerima berita kelepasan lagi tetapi pengajaran Firman Tuhan yaitu bagaimana untuk membangun Tabernakel, untuk kita sekarang bagaimana untuk membangun Tubuh Kristus. Sekaligus mereka menerima Firman penggembalaan. Dapat dikatakan mereka menerima Firman pengajaran di dalam penggembalaan. Kita telah lama mendengar injil keselamatan sekarang kita harus menerima Firman pengajaran untuk membangun karaker kita supaya bisa masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus.

Ketika bangsa Israel menerima berita kelepasan, banyak mujizat yang Tuhan lakukan. Demikian juga ketika mereka menerima Firman Pengajaran juga terjadi mujizat tetapi bukan lagi hanya mujizat secara luar tetapi mujizat yang tujuannya adalah keubahan hidup.

Hukuman 7 cawan dalam Wahyu ini adalah jawaban dari seruan anak-anak Tuhan yang mati sahid.
Wahyu 6:9
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.

Jiwa orang-orang ini ada di bawah mezbah artinya selama mereka hidup mereka tidak pernah melepaskan salib, ada diseputar Korban Kristus. Jadi jangan berpikir orang-orang yang dibunuh karena Tuhan semuanya adalah mati sahid, hanya orang yang selama dia hidup ada di seputar Korban Kristus yang dikatakan mati sahid (martir) dan jiwanya bisa berada di sekitar mezbah.
Wahyu 6:10-11
10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"
11 Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.
Ada jumlah yang telah ditetapkan Tuhan untuk orang-orang yang mati sahid.

Bokor 1 kena mengena dengan tubuh.
Bokor 2-3 kena mengena dengan jiwa
Bokor 4-7 kena mengena dengan roh
Jadi kalau kita tidak membawa tubuh, jiwa, roh kita secara utuh kepada Tuhan maka akan mengalami penghukuman Tuhan lewat 7 bokor.

Secara tuntas kena pada tubuh, jiwa dan roh itu sebabnya Tuhan dalam kasihNya mau menyucikan kita,
1 Tesalonika 5:23-24
23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.

Jangan berpikir ketika hukuman 7 sangkakala dibunyikan maka hukuman yang sebelumnya yaitu 7 meterai itu berhenti. Hukuman 7 meterai terus berjalan demikian juga hukuman 7 sangkakala dan semakin menuncak dan berakhir pada bokor yang ketujuh. Gempa pada penghukuman meterai yang keenam terus berlanjut pada penghukuman bokor yang ketujuh.
Wahyu 6:12-14
12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.
13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.
14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

Matahari menjadi gelap berarti sinar kasih Allah dicabut dari antara manusia dan yang ada pada manusia tinggal tangisan yang berkelanjutan sampai pada bokor yang ketujuh.
Bulan berubah menjadi darah artinya tidak ada lagi pekerjaan penebusan bagi manusia.
Bintang jatuh berarti tidak ada lagi yang bisa menuntun manusia untuk bertemu Yesus.

Kalau sekarang ini mempermainkan kasih Tuhan tunggu saatnya Tuhan menarik kasihNya dari manusia. Kalau sekarang ini mempermainkan korban Kristus tunggu saatnya korban Kristus tidak ada manfaatnya lagi bagi orang itu. Kalau sekarang ini mempermainkan orang yang menuntun kita seperti bintang yang membawa kita kepada Yesus maka tunggu saatnya di mana tidak ada lagi orang yang akan menuntun kehidupan tersebut, tidak tergembala lagi dan akan lebih berbahaya jika keadaannya seperti dalam:
Zakharia 11:16-17
16 Sebab sesungguhnya, Aku akan membangkitkan di negeri ini seorang gembala yang tidak mengindahkan yang lenyap, yang tidak mencari yang hilang, yang tidak menyembuhkan yang luka, yang tidak memelihara yang sehat, melainkan memakan daging dari yang gemuk dan mencabut kuku mereka.
17 Celakalah gembala-Ku yang pandir, yang meninggalkan domba-domba! Biarlah pedang menimpa lengannya dan menimpa mata kanannya! Biarlah lengannya kering sekering-keringnya, dan mata kanannya menjadi pudar sepudar-pudarnya!"

Itu sebabnya jangan kita main-main dengan kasih Tuhan, dengan korban Kristus dan dengan bintang-bintang yaitu hamba Tuhan yang dipercayakan Tuhan untuk menuntun umatNya sekalipun secara manusia hamba Tuhan tersebut masih ada kekurangannya.  Paulus sendiri berkata aku mengejar kalau-kalau aku bisa mencapai kesempurnaan, artinya Paulus sendiri juga belum sempurna.
Filipi 3:12
Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.

Wahyu 6:15
Dan 1raja-raja di bumi dan 2pembesar-pembesar serta 3perwira-perwira, dan 4orang-orang kaya serta 5orang-orang berkuasa, dan semua 6budak serta 7orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.
Ada 7 kelompok yang ada di sini. 5 kelompok yang pertama adalah kehidupan yang memiliki rasa iri, dengki dan perilaku saling mendongkel/saling menjatuhkan. Ini warnanya dunia yang mengundang murka Tuhan.

Kita harus memperhatikan supaya hidup kita bebas untuk jumpa dengan Tuhan. Izinkan firman pengajaran mengatur kehidupan kita. Firman itu tidak datang dengan sendirinya kepada kita tetapi lewat hamba-hamba Tuhan yang dipecaya oleh Tuhan untuk memberitakan kepada kita.

Wahyu 15:6
Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Ini adalah malaikat khusus yang diserahi tugas oleh Tuhan untuk menjalankan penghukuman atas dunia.

II Korintus 10:6
dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.
Upaya dari hamba-hamba Tuhan adalah mengatrol kerohanian sidang jemaat untuk mencapai ketaatan yang sempurna, begitu ketaatan ini sempurna maka siaplah dunia ini untuk dihukum.

Dikatakan ada 7 malaikat ini bukan menunjuk jumlah Hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan hanya ada 7, tetapi ini menggambarkan bahwa kehidupan kita diarahkan untuk berada pada kondisi akhir zaman dimana segera akan datang penghukuman maka kita harus waspada.

Malaikat ini keluar dari Bait Allah arti suasana bait Allah telah menyelimuti, menata, membina dan membentuk karakter mereka. Pengaruh hadirat Tuhan harus sudah menguasai kehidupan mereka dengan penuh sehingga mereka berpakaian putih bersih dan berlilitkan ikat pinggang dari emas. Artinya benar-benar kehidupan mereka ada dalam kebenaran dan kesucian (pakaian putih bersih) dan tidak bisa diragukan lagi (ikat pinggang dari emas). Mulai dari hamba Tuhan harus mencapai level kerohanian seperti ini. Bagaimana anak Tuhan bisa taat kalau tidak ada Firman, bagaimana bisa menerima Firman kalau tidak ada hamba Tuhan yang menyampaikan.
Roma 10:14-15,17
14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Yeremia 2:32
Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.

Seseorang yang memiliki roh mempelai dalam dirinya tidak akan pernah dan tidak akan dapat melupakan Tuhan.

Malaikat ini telah sekian lama berada dalam bait Allah, telah berada dalam pengaruh Tuhan. Bawalah dirimu untuk selalu berada dalam pengaruh Firman Allah, jangan berada dibawa pengaruh dunia yang sudah usang ini dan dekat pada kebinasaan oleh penghukuman cawan Tuhan.

Biarlah kita melekat pada Tuhan,
1 Korintus 6:17
Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.

Tuhan Yesus di atas kayu salib sudah meminum cawan sengsara sampai teguk yang terakhir, tetapi kalau ada orang yang tidak menghayati korban Kristus dan melupakanNya maka apa boleh buat, Tuhan juga akan menyodorkan cawan murka Tuhan yang harus diminum oleh orang tersebut.
Mazmur 75:9
Sebab sebuah piala ada di tangan TUHAN, berisi anggur berbuih, penuh campuran bumbu; Ia menuang dari situ; sungguh, ampasnya akan dihirup dan diminum oleh semua orang fasik di bumi.

Bokor 1 adalah bisul dari telapak kaki sampai batok kepala, itu kena mengena dengan tubuh yang mendapat penghukuman.
Bokor 2-3 adalah air menjadi darah, dalam darah ada jiwa, ini kena mengena dengan jiwa,
Bokor 4-7 dihubung-hubungkan dengan mereka bersih keras tidak mau menyembah Tuhan, itu kena mengena dengan roh tidak mau menyembah.

Ketaatan sidang jemaat adalah peran hamba Tuhan.
Roma 15:14-16
14 Saudara-saudaraku, aku sendiri memang yakin tentang kamu, bahwa kamu juga telah penuh dengan kebaikan dan dengan segala pengetahuan dan sanggup untuk saling menasihati.
15 Namun, karena kasih karunia yang telah dianugerahkan Allah kepadaku, aku di sana sini dengan agak berani telah menulis kepadamu untuk mengingatkan kamu,
16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Di sini terlihat peran bintang, peran hamba Tuhan yaitu membawa sidang jemaat supaya bisa diterima oleh Tuhan bagaikan korban persembahan kepada Tuhan.
Roma 15:17-18
17 Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah.
18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

Jangan berpikir tanpa hamba Tuhan saya bisa! Ini sama dengan menipu diri sendiri sebab:
1 Timotius 4:16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.



2 Tawarikh 20:20
Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"

Bagaimana anak Tuhan bisa dibawa pada ketaatan yang sempurna kalau masih suka menantang. Seringkali untuk menutupi ketidaktaatannya anak Tuhan ada yang berucap: “memangnya pendeta itu sudah sempurna?”. Ini perkataan yang salah, ini sama dengan tidak mau dibina oleh Tuhan lewat hambaNya. Memang hamba Tuhan belum sempurna tetapi dia selalu membawa dirinya pada pengaruh bait Allah sehingga dalam pelayanan akan berhasil di mana hamba Tuhan tersebut dan jemaat bagaikan korban yang dapat diterima oleh Tuhan dalam ketaatan oleh perkataan dan perbuatan.

Ada 3 kelompok yang akan meneguk cawan murka Allah

1.      Tidak mau mengenal Allah
II Tesalonika 1:8-9
8 dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.
9 Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya,

2.      Tidak mentaati Injil Yesus
Ini sangat disayangkan sebab sudah ada di dalam Tuhan tetapi tidak taat.
Ibrani 6:4-6
4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

Ketaatan kita sekarang masih diuji dan dipacu. Bagaimana caranya memacu ketaatan kita? Lewat ibadah yang dilayani oleh hamba Tuhan yang selalu membawa dirinya ada dalam pengaruh bait Allah artinya selalu merenungkan bahwa pelayanannya adalah untuk membawa dirinya dan sidang jemaat masuk dalam pembangunan tubuh Kristus, pembangunan bait Allah yang rohani.
Yohanes 3:36
Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

Apa yang menjadi penyebab anak Tuhan bahkan hamba Tuhan tidak taat? Sebab tidak melihat penghukuman Tuhan yang langsung jatuh saat mereka berbuat dosa. Padahal Tuhan menunda penghukuman itu adalah untuk memberi peluang bagi kita tetapi manusia malah salah menerima uluran kasih Tuhan sehingga berpikir dengan tidak diturunkannya penghukuman Tuhan berarti Tuhan tidak akan menghukum.
Pengkhotbah 8:11-12
11 Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.
12 Walaupun orang yang berdosa dan yang berbuat jahat seratus kali hidup lama, namun aku tahu, bahwa orang yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya.

Sekarang ini kita ada di tangan Tuhan, hati-hati di ruas jalan akhir jangan sampai akhirnya berpindah tangan menjadi alatnya iblis. Ketidaktaatan ini berbahaya. Jangan coba melawan gembala dan orang tua.

Penyataan Tuhan selalu mengikuti pelayanan hamba Tuhan. Masihkah kita bisa meragukan bahwa Allah ada di tengah kita padahal penyataan Tuhan begitu nyata?
Ibrani 2:4
Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.

Galatia 2:2
Aku pergi berdasarkan suatu penyataan. Dan kepada mereka kubentangkan Injil yang kuberitakan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi -- dalam percakapan tersendiri kepada mereka yang terpandang --, supaya jangan dengan percuma aku berusaha atau telah berusaha.




3.      Orang Fasik
Mazmur 75:5-9
5 Aku berkata kepada pembual-pembual: "Jangan membual." Dan kepada orang-orang fasik: "Jangan meninggikan tanduk!
6 Jangan mengangkat tandukmu tinggi-tinggi, jangan berbicara dengan bertegang leher!"
7 Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu,
8 tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.
9 Sebab sebuah piala ada di tangan TUHAN, berisi anggur berbuih, penuh campuran bumbu; Ia menuang dari situ; sungguh, ampasnya akan dihirup dan diminum oleh semua orang fasik di bumi.

Orang fasik inilah adalah orang yang selalu menimbulkan lumpur di dalam gereja. Orang fasik ini orang yang tidak bisa tenang, tidak ada ketenangan dalam batinnya, selalu bergerak dan pergerakannya menimbulkan lumpur.

Kalau orang fasik ini tidak bertobat maka isi cawan yang telah Yesus teguk di kayu salib dahulu itu yang akan kembali diminumnya. Ketika di atas kayu salib setelah meminum anggur asam Tuhan Yesus berseru sudah genap, demikian juga setelah bokor yang ketujuh dicurahkan maka terdengar suara yang nyaring berkata sudah genap.
Wahyu 16:17(Terjemahan lama)
Maka malaekat yang ketujuh itu pun mencurahkan bokornya ke atas udara, lalu kedengaranlah suatu suara besar dari dalam Rumah Allah, daripada arasy itu, berkata, "Semuanya sudah genap."

Yesaya 57:20-21
20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.

Mohon ketenangan kepada Tuhan ketika kita menghadapi tantangan di dunia fana ini. Iblis tidak akan berhenti mengusik kita, tetapi kalau kita mengerti Firman dan tidak menempatkan diri sebagai orang fasik maka apapun yang menggoncang, kita bisa tetap tenang. Bagaimana ketenangan itu bisa datang kalau bukan karena Firman.
Yesaya 30:15
Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

Wahyu 16:1
Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi."
Tujuh cawan ditumpahkan ke atas bumi artinya semua yang ada di atas bumi akan kena murka Allah. Itu sebabnya Tuhan memperlihatkan bencana atas dunia akhir zaman ini agar umat Tuhan menghindar dan bukan untuk pasang badan, jangan ditabrak saja.

Penghukuman dari bokor yang pertama adalah bisul. Mari kita melihat pribadi yang pernah mengalaminya yaitu Ayub.
Ayub 2:7
Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.

Pengalaman Ayub sangat mengerikan, untuk mengantar makanannya saja orang harus menggunakan galah sebab dia sudah berbau busuk. Ayub mendapat kemurahan dan dipulihkan tetapi dalam Wahyu 16 tidak ada kemurahan Allah lagi.

Ayub mengalami bisul dari telapak kaki sampai batok kepala. Dalam Ulangan bisul itu mengenai empat tempat.
Ulangan 28:35
TUHAN akan menghajar engkau dengan barah jahat, yang dari padanya engkau tidak dapat sembuh, pada lutut dan pahamu, bahkan dari telapak kakimu sampai kepada batu kepalamu.

1.      Telapak kaki
Mengapa dari telapak kaki?
Pehkhotbah 4:17
Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.

Telapak kaki ini yang digunakan untuk menghampiri rumah Tuhan untuk mendengar Firman Allah, kalau mendengar Firman Allah otomatis mengalami penyucian. Kehidupan yang menganggap remeh melangkah untuk menghampiri Tuhan untuk mendengar sama dengan mempertahankan hidup yang kotor, mempertahankan hidup yang najis dan bukan hanya mempertahankan tetapi malah menambah kenajisan dan kekotoran.

Maria yang menghampiri untuk mendengar perkataan Tuhan Yesus mendapatkan yang terbaik dibandingkan dengan Marta yang telah berkorban untuk menyiapkan makanan bagi Tuhan Yesus. Jadi korban itu nomor dua yang lebih utama adalah menghampiri untuk mendengarkan Firman Tuhan supaya kita disucikan.
Lukas 10:42
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."


2.      Lutut
Tujuan kita berlutut merendahkan diri di kaki Tuhan adalah supaya meraih kemenangan.
Hakim-hakim 7:5
Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum."

Orang yang berlutut di hadapan Tuhan itulah yang meraih kemenangan. Mengapa Tuhan Yesus tidak dipatahkan lututnya saat di salib di golgota? Sebab terlebih dahulu Tuhan sudah mematahkan lututnya untuk berlutut di taman Getsemani. Kadang kala kita lalai untuk datang berlutut di kaki Tuhan sehingga bukannya meraih kemenangan tetapi kalah dan kalah lagi.
Mazmur 95:6-7
6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!

Apakah benar saudara adalah domba gembalaan Tuhan? Ciri umat yang digembalakan Tuhan adalah selalu memiliki sifat untuk merendahkan diri di kaki Tuhan. Bukan hanya tubuh yang kita tunjukkan berlutut. Itu memang baik tetapi yang paling penting apakah hatimu merendah di hadapan Tuhan. Orang yang berlutut disertai hati yang merendah pasti bisa menerima Firman dan tidak berkomentar miring tentang Firman Tuhan.
Mazmur 95:8-11
8 Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun,
9 pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
10 Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu, maka kata-Ku: "Mereka suatu bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku."
11 Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."

3.      Paha
Paha ada hubungannya dengan persekutuan nikah. Israel merenggangkan pahanya untuk dinajiskan oleh Mesir dan Asyur.
Yehezkiel 16:25-26
25 Pada setiap persimpangan jalan engkau membangun bukit pengorbanan dan menjual kecantikanmu menjadi kekejian dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap orang yang lewat, sehingga persundalanmu bertambah-tambah.
26 Engkau bersundal dengan orang Mesir, tetanggamu, si aurat besar itu, sehingga persundalanmu bertambah-tambah, yang menimbulkan sakit hati-Ku.

Nama Tuhan tertulis di atas pahaNya.
Wahyu 19:16
Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."

Nama Raja segala raja ini adalah tanda kekuasaan dari pada Raja itu terhadap istrinya, mempelai wanita. Kalau kita memiliki roh mempelai maka buktikan bahwa kita tunduk pada kekuasaanNya, tunduk pada wibawah Raja. Mulai dari nikah secara jasmani. Bagaimana kita bisa mengarah pada nikah yang rohani kalau dalam nikah yang jasmani saja sudah sulit istri untuk tunduk kepada suami, bahkan berusaha untuk menguasai suami. Istri jangan mengeluarkan hal-hal yang tidak dikonfirmasikan terlebih dahulu kepada suami, entah bagaimana nanti keputusannya tetap harus dikonfirmasikan terlebih dahulu kepada suami sebab dia raja dan tuanmu.

Kadang kala anak-anak tidak mau tahu bahwa dia harus tunduk dan hormat kepada orang tua dan meminta petunjuk kepada orang tua. Jangan merendahkan orang tua dan merasa lebih pandai dari orang tua.
Tuan adalah pemilik. Kita mengakui dimiliki oleh Tuhan, masa yang dimiliki mau mengatur si pemilik. Kalau kita adalah milik Tuhan maka kita diatur oleh Tuhan.

Seringkali istri mengambil keputusan tanpa mengkonfirmasikan kepada suami sehingga hasilnya adalah musibah. Sebab Allah tidak setuju sehingga ular dapat peluang bermain di situ.

I Petrus 3:5-6
5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

Tuhan sebagai Raja di sini bukanlah Raja yang mengentengkan dan sewenang-wenang terhadap kita. Demikian juga suami tidak boleh sewenang-wenang terhadap istri dan anak-anak.

Jangan salah! Sebab di sinilah biang keroknya kenajisan.

Masukan-masukan dunia melalui indra mata dan telinga kita kalau tidak direm oleh Firman Allah maka itu adalah nafsu dunia yang sangat besar untuk menajiskan kita, terutama di dalam nikah.

Hukuman 7 bokor ini adalah hukuman yang terakhir di mana hukuman 7 sangkakala dan hukuman 7 meterai juga terus berlanjut. Tuhan sudah memperlihatkan akan datangnya bencana jangan kita terjang saja tetapi harus menghindar dengan cara yang sudah Tuhan tunjukkan. Jangan mempermainkan rencana Allah yang agung dalam diri kita.

Jangan sampai terlambat!
Yehezkiel 7:26
Bencana demi bencana akan datang, kabar demi kabar akan tersiar. Mereka akan menginginkan suatu penglihatan dari nabi, pengajaran hilang lenyap dari imam, dan nasihat dari tua-tua.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar