20210410

Kebaktian Doa, Sabtu 10 April 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Yohanes 8:58-59

8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

8:59 Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

 

Kita sudah mempelajari 3 wujud terang kebenaran yang ditampilkan oleh Yesus. Dan di sini kita lihat tanggapan dari orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu karena terang kebenaran yang diungkapkan oleh Yesus. Ini suatu pelajaran bagi kita. Memang untuk menampilkan kebenaran kita harus siap menghadapi tantangan-tantangan yang luar biasa. Coba pegang pengajaran yang benar, mau hidup benar, bekerja dengan benar, sekolah dengan benar, kita menghadapi tantangan yang luar biasa seperti Yesus, Dia mau dilempar dengan batu.

 

Sikap orang Yahudi sama dengan sikap keras hati menolak Firman, sehingga tidak akan bisa menyembah Tuhan. Kalau keras hati menolak Firman, tidak mungkin bisa menyembah. Sementara dalam surat I Timotius 2:8 menyembah itu bagaikan mengangkat tangan yang suci kepada Tuhan tanpa marah dan perselisihan.

I Timotius 2:8

2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

 

Di sini tangan mereka diulurkan tetapi bukan untuk menyembah, melainkan ambil batu mau melempar Yesus.

 

Sejak zaman nabi-nabi, sampai zaman Yesus datang pertama kali, bahkan sampai saat ini, sikap keras hati ini terus hinggap pada umat Tuhan. Sesungguhnya keras hati ini hanya membawa pada kebinasaan. Kalau keras hati pasti ditinggalkan oleh pribadi Yesus. Kita lihat salah satu contoh sikap keras hati umat Tuhan di zaman nabi Yeremia. Bangsa Israel tidak mau mendengarkan Firman. Bahkan dalam situasi terjepitpun mereka tetap keras hati, tidak mau mendengarkan Firman nubuatan yang disampaikan oleh nabi Yeremia.

1.      Yeremia 42:5-6

42:5 Berkatalah mereka kepada Yeremia: "Biarlah TUHAN menjadi saksi yang benar dan yang dapat dipercaya terhadap kami, jika kami tidak berbuat menurut segala firman yang disuruh TUHAN, Allahmu, kausampaikan kepada kami.

42:6 Maupun baik ataupun buruk, kami akan mendengarkan suara TUHAN, Allah kita, yang kepada-Nya kami mengutus engkau, supaya keadaan kami baik, oleh karena kami mendengarkan suara TUHAN, Allah kita."

 

Kelihatan seperti betul mereka mau melakukan Firman, padahal tidak!

 

Yeremia 42:20-2; 43:1-3

42:20 Kamu telah menipu dirimu dan membahayakan nyawamu, ketika kamu mengutus aku kepada TUHAN, Allahmu, dengan berkata: Berdoalah untuk kami kepada TUHAN, Allah kita, dan beritahukanlah dengan tepat kepada kami apa yang difirmankan TUHAN, Allah kita, supaya kami melakukannya!

42:21 Tetapi, sekalipun aku memberitahukannya kepadamu pada hari ini, kamu tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, yaitu tidak menuruti segala sesuatu yang disuruh-Nya kusampaikan kepadamu.

43:1 Ketika Yeremia selesai mengatakan kepada seluruh rakyat segala firman TUHAN, Allah mereka, yang disuruh TUHAN, Allah mereka, disampaikannya kepada mereka, yaitu segala firman yang tersebut di atas,

43:2 maka berkatalah Azarya bin Hosaya dan Yohanan bin Kareah serta semua orang congkak itu kepada Yeremia: "Engkau berkata bohong! TUHAN, Allah kita, tidak mengutus engkau untuk berkata: Janganlah pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana,

43:3 tetapi Barukh bin Neria menghasut engkau terhadap kami dengan maksud untuk menyerahkan kami ke dalam tangan orang-orang Kasdim, supaya mereka membunuh kami dan mengangkut kami ke dalam pembuangan ke Babel."

 

Ini sikap bangsa Israel, mereka bertanya Firman, tetapi malah dilawan. Praktek keras hati kita pelajari dari contoh ini, menipu diri sendiri yaitu bertanya Firman, mendengar Firman tetapi tidak mau menerima Firman, malah menuduh hamba Tuhan yang memberitakan Firman sebagai pembohong. Dulu ada di zaman Yeremia, sekarang juga banyak seperti itu. Saya pernah mengalami seperti itu, dia bertanya Firman mengenai masalah nikahnya. Saya sampaikan Firman, saya nasihati supaya nikahnya terbenahi, tetapi setelah dijawab dia malah keluar. Sebagai gembala saya sedih. Ketika dia katakan pada jemaat “saya rindu untuk kembali” tetapi beberapa hari kemudian dia jatuh di kamar mandi dan meninggal, tidak ada kesempatan lagi untuk bertobat. Makanya jangan kita entengkan Firman Tuhan, jangan keras hati.

 

Yeremia 43:2 ini adalah sikap orang yang congkak di hadapan Tuhan. Dalam I Petrus pasal 5 dikatakan Tuhan menentang orang yang congkak. Jadi orang yang keras hati itu menempatkan diri menjadi musuh Tuhan, tidak akan bisa menjadi mempelai wanita Tuhan.

I Petrus 5:5

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

 

I Petrus pasal 5 ini adalah pasal penggembalaan, judulnya gembalakanlah kawanan domba Allah. Jadi, orang congkak ini sulit merendahkan diri untuk tergembala. Bagaimana bisa tergembala kalau hamba Tuhan dituduh pembohong. Saya sedang menggumuli satu kekasih ini supaya bisa tergembala, karena sempat didustai oleh gembalanya yang lama sehingga sudah tidak mau lagi tergembala, sudah terluka hatinya. Syukur sudah beberapa kali mau beribadah sekalipun baru hari minggu, tetapi terus saya gumuli supaya bisa tergembala. Bagaimana bisa tergembala kalau gembala dituduh pembohong dan pendusta.

 

2.      Yeremia 44:4-5

44:4 Terus-menerus Aku telah mengutus kepadamu semua hamba-Ku, para nabi, dengan mengatakan: Janganlah hendaknya kamu melakukan kejijikan yang Aku benci ini!

44:5 Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memperhatikan supaya berbalik dari kejahatan mereka dan tidak membakar korban lagi kepada allah lain.

 

Praktek kedua adalah tidak mendengarkan dan tidak mau memperhatikan perhatian Tuhan sehingga tidak mau bertobat. Di sini perhatian Tuhan terus menerus datang bagi umatNya lewat hamba Tuhan yang menyerukan Firman secara berulang-ulang. Tetapi mereka tidak mau ditanggapi, tidak didengarkan, tidak diperhatikan, tetap tidak mau bertobat.

 

Dalam II Tawarikh pasal 36, Firman yang disampaikan terus menerus oleh hamba Tuhan utusan Tuhan adalah wujud kasih sayang Tuhan. Berarti orang keras hati tidak menanggapi kasih sayang Tuhan.

II Tawarikh 36:15-16

36:15 Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.

36:16 Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.

 

Dulu terjadi demikian, di akhir zaman juga banyak pengejek-pengejek. Kasih sayang Tuhan lewat hamba Tuhan yang menyampaikan Firman yang diulang-ulang malah diolok, tidak ditanggapi, dihina.

II Petrus 3:3

3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.

 

Akan ada tampil pengejek-pengejek di akhir zaman, jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita.

 

3.      Yeremia 42:19

42:19 TUHAN telah berfirman kepadamu, hai sisa Yehuda: Janganlah pergi ke Mesir! Camkanlah sungguh-sungguh, bahwa aku memperingatkan kamu pada hari ini!

 

Bicara sisa itu menunjuk akhir zaman.

 

Yeremia 43:4-7

43:4 Demikianlah Yohanan bin Kareah dan semua perwira tentara serta seluruh rakyat tidak mau mendengarkan suara TUHAN untuk tinggal di tanah Yehuda.

43:5 Lalu Yohanan bin Kareah dan semua perwira tentara itu mengumpulkan seluruh sisa Yehuda, yakni semua orang yang telah kembali dari antara segala bangsa, ke mana mereka telah berserak-serak, untuk menetap di tanah Yehuda,

43:6 laki-laki, perempuan, anak-anak, puteri-puteri raja dan setiap orang yang telah dibiarkan Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pada Gedalya bin Ahikam bin Safan; juga nabi Yeremia dan Barukh bin Neria.

43:7 Lalu mereka pergi ke tanah Mesir, sebab mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN. Maka sampailah mereka di Tahpanhes.

 

Praktek keras hati yang ketiga adalah mau mencari perlindungan di Mesir. Artinya bagi kita sekarang mau memeluk dunia, terikat dengan dunia, karena menganggap perkara dunia itu memberi jaminan perlindungan dan pemeliharaan. Sehingga Tuhan dilupakan, dikesampingkan dinomorduakan, yang penting perkara dunia nomor satu karena dianggap itu yang memelihara, itu yang melindungi, sampai Tuhan mereka lupakan. Itu dihadapan Tuhan dianggap sebagai perzinahan secara rohani.

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Yakobus 4:4 (Terjemahan Lama)

4:4 Hai kamu yang disifatkan seperti orang berzinah, tiadakah kamu ketahui bahwa persahabatan dengan dunia ini, ialah perseteruan dengan Allah? Sebab itu barangsiapa yang mau bersahabat dengan dunia ini, ia itulah menjadi seteru Allah.

 

Praktek keras hati ini semakin meningkat. Pertama menipu diri, kedua kasih sayang Tuhan tidak ditanggapi, ketiga berzinah secara rohani mencari perlindungan di dunia. Kalau kita lihat akhir zaman, bagaimana yang terjadi sekarang ini, perkembangan covid ini serta isu perang antara negara. Belum di Myanmar dan di mana-mana terjadi kerusuhan. Dunia ini bukan tempat perlindungan sebab dunia sedang menuju pada kebinasaan. Perlindungan yang sejati di dalam Firman Tuhan. Silahkan kaum muda kejar title sampai semampunya, tetapi itu tidak menjamin memelihara dan melindungi. Boleh kerja dengan giat, diberkati dan kaya, tetapi bukan itu yang menjamin pemeliharaan dan perlindungan. Yang menjamin adalah Firman yang kita dapatkan di dalam kandang penggembalaan. Di luar itu hanya kebinasaan. Pada hari malapetaka, kekayaan tidak melindungi.

 

Bukan kekerasan hatinya makin mengendur, makin melembut, tetapi malah semakin keras. Poin keempat ini puncaknya.

 

4.      Yeremia 44:16-19

44:16 "Mengenai apa yang kaukatakan demi nama Allah kepada kami itu, kami tidak akan mendengarkan engkau,

44:17 tetapi kami akan terus melakukan segala apa yang kami ucapkan, yakni membakar korban kepada ratu sorga dan mempersembahkan korban curahan kepadanya seperti telah kami lakukan, kami sendiri dan nenek moyang kami dan raja-raja kami dan pemuka-pemuka kami di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem. Pada waktu itu kami mempunyai cukup makanan; kami merasa bahagia dan tidak mengalami penderitaan.

44:18 Tetapi sejak kami berhenti membakar korban dan mempersembahkan korban curahan kepada ratu sorga, maka kami kekurangan segala-galanya dan kami dihabiskan oleh pedang dan kelaparan."

44:19 Lalu perempuan-perempuan itu menambahkan: "Apabila kami membakar korban dan mempersembahkan korban curahan kepada ratu sorga, adakah di luar pengetahuan suami kami bahwa kami membuat penganan persembahan serupa dengan patungnya dan mempersembahkan korban curahan kepadanya?"

 

Praktek keempat, mereka menganggap perkara rohani/perkara Tuhan itu palsu dan merugikan, tetapi soal ratu sorga atau berhala yaitu penyembahan yang salah sebagai perkara benar dan menguntungkan. Dengan kata lain menganggap ajaran yang benar itu palsu dan ajaran palsu itu yang benar, diputar balik. Kalau sudah seperti ini, bagaimana lagi bisa tertolong.

 

Di ayat 18 mereka katakan waktu berhenti mempersembahkan korban kepada ratu sorga, mereka kekurangan segala-galanya. Begitu juga sekarang, pengajaran yang benar itu dianggap merugikan, bahkan dianggap kurang bahan, tidak pas dan tidak cocok dengan keadaan sekarang sehingga ditambah dan dikurang, dirombak sana sini. Itulah yang terjadi sekarang! Sampai mereka katakan Tabernakel itu Taurat, tidak cocok di zaman ini.

 

Mereka katakan dengan ratu sorga cukup makanan, mereka bahagia, tidak mengalami penderitaan. Artinya dianggap kalau dengan ajaran palsu tidak pernah kekurangan bahan. Tetapi kalau pengajaran benar dianggap kurang pas, tidak cocok di akhir zaman. Lalu dikatakan cukup makanan, tidak menderita, memang demikian sebab ajaran palsu itu menawarkan berkat-berkat jasmani, kebahagiaan jasmani, hanya mengenakan daging.

Roma 16:17-18

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

 

Ajaran palsu dia anggap menawarkan berkat jasmani, kebahagiaan jasmani, hanya mengenakan daging. Sebaliknya pengajaran yang benar itu sakit bagi daging, makanya tidak mau diterima. Tetapi sekalipun sakit bagi daging, sesungguhnya pengajaran yang benar membawa pada kebahagiaan kekal, kebahagiaan yang sejati, pesta nikah Anak Domba. Ajaran itu mendatangkan dukacita.

Ibrani 12:11 (Terjemahan Lama)

12:11 Adapun segala ajaran bagi sementara ini belum mendatangkan sukacita, melainkan duka cita; tetapi kemudian kelak dikeluarkannya kebenaran akan buahnya, yang mendatangkan sentosa kepada orang yang mahir dengan ajaran itu.

 

Ikut pengajaran palsu mungkin sekarang bahagia, secara jasmani dia dapat semua, tetapi kehilangan kebahagiaan kekal, justru penderitaan kekal di neraka. Ajaran benar itu memang dukacita bagi daging. Tetapi kelak mendatangkan kebahagiaan dalam pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Dalam Yeremia 44 ada kesepakatan suami isteri, mereka sehati menyembah berhala.

Yeremia 44:19

44:19 Lalu perempuan-perempuan itu menambahkan: "Apabila kami membakar korban dan mempersembahkan korban curahan kepada ratu sorga, adakah di luar pengetahuan suami kami bahwa kami membuat penganan persembahan serupa dengan patungnya dan mempersembahkan korban curahan kepadanya?"

 

Di sini suami isteri sepakat dan sehati menyembah berhala, ini kesepakatan yang salah. Sepakat untuk menerima ajaran palsu dan menolak ajaran yang benar. Jadi kekerasan hati ini menghantam nikah. Dalam nikah kalau ada salah satu sudah berkata “tidak tahan saya di pengajaran, mari kita pindah” jangan kita mau sepakat! Nasihati dan doakan. Yang Tuhan rindukan supaya kita sepakat dan sehati, satu dalam Firman pengajaran yang benar. Kalau ada yang mulai kendor dan mau tinggalkan, ayo dikuatkan, didoakan dan dinasihat supaya kita sepakat dan sehati dalam satu Firman pengajaran yang benar.

Filipi 2:1-2

2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,

2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

 

Biarlah kita sepakat dan sehati untuk perkara yang rohani. Memang untuk perkara yang salah, untuk ajaran palsu, kelihatannya mudah sekali untuk sepakat, contohnya Ananias dan Safira. Tetapi untuk satu dalam pengajaran yang benar itu sulit, lebih sulit dari pada membangkitkan orang mati. Kenapa bisa? Waktu Yesus membangkitkan Lazarus yang mati berapa kali Yesus berdoa? Hanya satu kali. Tetapi dalam Yohanes pasal 17, untuk mendoakan supaya murid-murid menjadi satu, sampai berkali-kali.

Yohanes 17:11,21-23

17:11 Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, 1supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

17:21 2supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, 3supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:

17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku 4supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

 

Untuk yang benar memang daging ini susah sekali untuk menerima. Tetapi untuk yang palsu dan salah gampang sekali. “Ayo korupsi” bisa satu kantor sepakat. Atau kelompok tani bisa sepakat buat laporan yang fiktif. Tetapi untuk yang benar itu berat.

 

5.      Yeremia 44:11

44:11 Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku mau menujukan wajah-Ku terhadap kamu untuk kecelakaanmu, yakni Aku mau melenyapkan segenap orang Yehuda.

 

Di sini Tuhan menujukan wajahNya kepada orang Yehuda untuk kecelakaan mereka. Kenapa? Karena selama ini orang Yehuda tidak mau mencari wajah Tuhan. Artinya praktek keras hati kelima ini tidak mau menyembah Tuhan.

 

Ini 5 praktek keras hati, menipu diri tanya Firman tetapi dilawan, tidak menanggapi perhatian Tuhan yang terus menerus, mencari perlindungan di dunia, menganggap perkara rohani, perkara Tuhan, ajaran benar itu merugikan dan ajaran palsu itu menguntungkan dan kelima tidak mau menyembah Tuhan. 5 praktek keras hati ini melawan 5 luka utama Yesus. 2 di tangan, 2 di kaki, itu 4 luka untuk bangsa Israel dan 1 luka terbesar di lambung untuk kita bangsa kafir. Jadi, orang keras hati ini tidak menghargai Korban Kristus, makanya Tuhan Yesus tinggalkan.

 

Sore ini lewat ibadah doa penyembahan kita mau menghargai Korban Kristus. Mari kita mau belajar melembutkan hati, hargai Korban Kristus. Prakteknya:

1.      Tergembala sungguh-sungguh. Karena Korban Kristus kita bisa menjadi domba gembalaan. Oleh darah Yesus kita sudah dibeli menjadi dombanya Tuhan.

Kisah Para Rasul 20:28

20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

 

Mari kita belajar tekun dalam 3 macam ibadah pokok

Ø  Meja roti sajian menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.

Ø  Pelita emas menunjuk ketekunan dalam ibadah raya

Ø  Mezbah dupa emas menunjuk ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

Masuk kandang penggembalaan dan makan Firman, dengar dan dengar-dengaran pada Firman, itu orang yang lembut hati dan menghargai korban Kristus. Gembala yang lembut hati bergumul menyediakan makanan Firman untuk sidang jemaat. Domba yang lembut hati bergumul untuk makan Firman. Mari kita bawa hidup kita, mantapkan untuk tergembala, sehingga dalam kandang penggembalaan kita disucikan terus menerus. Tergembala itu seperti ranting melekat pada pokok, dibersihkan terus menerus sehingga pasti berbuah, berbuah manis, berbuah tetap.

Yohanes 15:1-3

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

2.      Mencari wajah Tuhan, sama dengan tekun menyembah Tuhan. Banyak mencari wajah Tuhan seperti raja Daud.

Mazmur 17:15

17:15 Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

 

Kebenaran itu ada kaitannya dengan penggembalaan.

Amsal 12:26

12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

 

Tidak sulit bagi orang yang tergembala untuk menyembah. Mengapa sulit menyembah? Karena belum tergembala. Kalau sudah tergembala pasti bisa mencari wajah Tuhan, bisa tekun menyembah Tuhan.

 

Ini yang mau kita lakukan, belajar untuk melembut, bukan pertahankan keras hati. Melembut untuk bisa memandang wajah Tuhan, mencari wajah Tuhan, menyembah Tuhan. Hasilnya dari wajah Tuhan terpancar sinar kasih karunia kepada kita.

Bilangan 6:24-26

6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;

6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;

6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

Untuk apa sinar kasih karunia Tuhan?

1)      Memberkati dan melindungi. Inikan yang dicari orang dunia, berkat dan perlindungan. Tetapi perlindungan sia-sia dan fana. Kalau kita untuk mencari berkat dan perlindungan maka tergembala sungguh-sungguh dan menyembah. Tidak usah kita cari, Tuhan berikan. Bahkan double, Tuhan kasih berkat dan perlindungan, apa lagi yang kurang. Tinggal praktekan tergembala dan banyak menyembah. Kalau ada pergumulaan, kesulitan, mari tergembala. Bukan malah kendor tergembala. Harus makin mantap tergembala dan menyembah, maka Tuhan sudah berikan berkat perlindungan

 

2)      Sinar kasih karunia memberikan damai sejahtera. Sudah diberkati, dilindungi, damai. Makanya segala sesuatu kita dapatkan dalam penggembalaan, di luar itu kebinasaan. Kaum muda kalau mau cari berkat, masa depan, jodoh tergembalalah sungguh-sungguh, Tuhan sediakan semuanya.

 

3)      Sinar kasih karunia itu mengubahkan kita dari manusia daging, menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus. Sudah Yesus peragakan waktu Dia naik gunung penyembahan. Begitu Yesus menyembah apa yang berubah? Wajah Yesus memancarkan terang seperti matahari dan pakaianNya berkilau-kilauan. Lewat penyembahan ada keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai kita sempurna seperti Yesus. Keubahan hidup itu mulai dari wajah, wajah menunjukan hati, hati yang kuat dan teguh. Tetap pertahankan yang benar meskipun tantangannya luar biasa. Itulah hati yang diubahkan.

 

Sore ini kita mau belajar dan praktekan. Mari bawa hidup tergembala sungguh-sungguh. Lembutkan hati, jangan keraskan hati, biar Yesus tidak meninggalkan kita tetapi Yesus justru tinggal dalam kehidupan kita. Tergembala, cari wajah Tuhan, tekun menyembah Tuhan, maka dari wajahNya terpancar sinar kasih karunia untuk memberkati dan melindungi, untuk memberi damai sejahatera, untuk mengubahkan dan menyempurnakan kita sekalian.

 

Tuhan Memberkati.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar