20210404

Kebaktian Paskah, Minggu 4 April 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Biarlah kita boleh mengalami kuasa Paskah dalam kehidupan kita, kuasa kebangkitan Yesus, kuasa kelepasan. Lepas dari daging kita, dari dunia, dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa, untuk satu saat kita bisa terangkat ke awan-awan menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga.

Wahyu 12:4-6

12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

 

Di sini ulah setan menjatuhkan 1/3 bintang. Secara khusus bintang adalah gembala.

Wahyu 1:16,20

1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

 

Secara umum bintang adalah pelayan-pelayan Tuhan. Jadi, bintang adalah orang-orang yang mempunyai mutu rohani tinggi yang dipakai oleh Tuhan. Tetapi masih bisa digugurkan oleh setan. Salah satu contoh bintang yang gugur adalah Yudas Iskariot. Yudas ini dipakai Tuhan Yesus.

Lukas 9:1

9:1 Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit.

 

Kisah Para Rasul 1:16-17

1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.

1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."

 

Dia dipakai oleh Tuhan tetapi masih bisa digugurkan. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita. Wahyu 12:1-2 itu penampilan Mempelai Wanita Tuhan, jadi bintang gugur berarti gagal masuk pesta nikah Anak Domba. Sekarang kita berada pada saat-saat terakhir persiapan masuk pesta nikah Anak Domba. Sebentar lagi pesta akan digelar, harus ekstra berjaga-jaga, ekstra hati-hati, ekstra sungguh-sungguh supaya jangan gugur. Sebab kalau gugur sudah habis waktu, tidak ada waktu lagi untuk kembali dan bersiap masuk pesta nikah Anak Domba.

 

Sekarang kita pelajari persiapan masuk pesta nikah Anak Domba dari persiapan masuk perjamuan Paskah terakhir Yesus dengan murid-muridNya, sebab pesta Paskah itu akan memuncak pada pesta nikah Anak Domba Allah. Ada 7 pesta Tuhan yang harus dirayakan bangsa Israel, dimulai dari pesta Paskah dan diakhiri pesta Pondok daun-daunan yang menunjuk kelepasan gereja Tuhan untuk masuk pesta nikah Anak Domba.

 

Markus 14:12-16

14:12 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"

14:13 Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia

14:14 dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku?

14:15 Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!"

14:16 Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah.

 

Ada 3 hal yang harus kita perhatikan dalam persiapan masuk pesta nikah Anak Domba.

1.      Dua murid yang diutus oleh Yesus, sekarang dalam bentuk rohani:

1)      Mazmur 107:20

107:20 disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur.

 

Mazmur 107:20 (Terjemahan Lama)

107:20 Disuruhkan-Nya firman-Nya serta disembuhkan-Nya mereka itu dan dilepaskan-Nya mereka itu dari pada kebinasaannya.

Wujud murid pertama adalah Firman, kalau dipertajam lagi Firman pengajaran yang benar.

 

2)      Yohanes 14:26

14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Yang kedua adalah Roh Kudus

Firman pengajaran dan Roh Kudus ini yang akan menuntun kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Kalau tidak ada pengajaran tidak akan bisa, pengajaran tanpa Roh Kudus juga tidak bisa. Ibarat pedang tanpa Roh Kudus itu adalah pedang berkarat. 2 hal ini harus ada, ini yang akan menuntun dan membawa kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Ini sudah dinubuatkan dalam Imamat pasal 24. Ayat 1 sampai 4 bicara tentang minyak menunjuk Roh Kudus. Ayat 5 sampai ayat 9 bicara tentang roti menunjuk Firman pengajaran yang benar. Di dalam gereja harus ada 2 hal ini, harus ada Firman pengajaran yang benar dan harus ada Roh Kudus supaya membawa kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Roti itu terbuat dari 2 gomer per 1 ketul, 2 untuk 1 ketul. Ini bicara nikah, dua menjadi satu. Roti itu 12 ketul, disusun menjadi 2 tumpukan roti di atas satu meja, ini menunjukan pesta nikah Anak Domba Allah. Jadi kita sangat membutuhkan Firman pengajaran yang benar dan Roh Kudus untuk mempersiapkan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Tetapi hati-hati, dalam Imamat pasal 24 ayat 10 sampai 23 ada ajaran campur, itu ekor naga yang mau menggugurkan dan menggagalkan kita masuk Pesta nikah Anak Domba Allah. Jadi ada kaitannya antara Imamat dan kitab Wahyu. Firman Tuhan ini luar biasa, mau dibaca pada ayat yang satu dan diterangkan ayat yang lain, seluruh Alkitab membawa kita mengenal Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Ada ajaran campur, itulah ekor naga yang mau menggugurkan dan menggagalkan kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Mari dalam gereja kita berdoa supaya ada pengajaran dan berdoa supaya kita ada dalam urapan Roh Kudus sehingga kita bisa menerima Firman.

 

2.      Ada pemandu yang memikul kendi berisi air

Markus 14:13

14:13 Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia

 

Ada pemandu yang harus diikuti, kalau kita ikuti maka kita akan sampai di tempat perjamuan Paskah. Bagi kita, kalau pemandu ini kita ikuti maka kita akan sampai di pesta nikah Anak Domba Allah. Siapa pemandu ini? Gembala yang benar tahbisannya. Jadi peran seorang gembala itu sangat penting untuk membawa gereja Tuhan masuk pesta nikah Anak Domba. Jangan kita anggap sepeleh dan merasa tidak butuh gembala. Sekarang banyak diajar tidak usah gembala, gembala hanya pajangan, hanya dibutuh tanda tangannya, yang khotbah ganti-gantian. Bahkan siapa yang merasa digerakan Roh Kudus dia yang khotbah.

Ada tanda-tanda gembala yang menjadi alamat yang tepat untuk kita tergembala. Jadi bapak ibu boleh melihat dan menilai saya, apakah sudah tepat atau masih salah. Kalau salah, minta kepada Tuhan supaya ditunjukan alamat yang tepat. Saya bergumul supaya menjadi alamat yang tepat untuk sidang jemaat membawa diri tergembala.

1)      Memikul kendi berisi air. Air itu sejuk, artinya bertanggung jawab membawa suasana sejuk di tengah-tengah sidang jemaat, bukan malah memperkeruh suasana. Lewat apa membawa suasana sejuk? Lewat Firman. Bukan malah dari pada ribut, ikut saja mau jemaat, bukan begitu!

Amsal 25:25

25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.

 

Kabar baik dari negeri jauh, negeri jauh itu dari sorga, itulah Firman. Itu tugas gembala, hadirkan Firman untuk membawa suasana sejuk di tengah-tengah sidang jemaat. Sejuk di sini bukan berarti Firman yang menyenangkan hati dan telinga manusia. Sejuk sama dengan damai, sama dengan tidak ada dosa. Jadi Firman yang menyejukan adalah Firman yang menyatakan dosa untuk diperdamaikan dengan Tuhan dan sesama. Firman yang menyucikan, itulah Firman pengajaran yang benar. Ini tugas gembala, memberitakan Firman pengajaran yang benar di tengah-tengah jemaat. Gembala harus punya kendi berisi air, bukan kendi kosong. Bapak ibulah yang menilai, tidak bisa saya katakan “saya sudah hebat, sayalah orangnya!”.

 

Sebab itu gembala harus mengawasi dirinya sendiri dan mengawasi ajarannya. Mengawasi diri artinya harus sesuai Firman, baik perilakunya dan perkataannya berupaya harus sesuai dengan Firman yang dia beritakan. Makanya kalau doa masuk Firman saya berdoa biar apa yang sudah saya kerjakan itu yang saya ajarkan supaya jangan menjadi penipu di tengah-tengah jemaat. Supaya jangan seperti ahli Taurat memberikan beban pada jemaat tetapi menyentuh dengan satu jaripun tidak mau.

I Timotius 4:15-16

4:15 Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.

4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

 

Pemandu ini menjadi penentu jemaat selamat atau tidak. Makanya hamba Tuhan harus mengawasi diri, harus sesuai dengan Firman yang dia beritakan. Dan dia harus mengawasi ajaran, artinya tetap dipertahankan kemurniannya. Dia selamat, jemaat juga selamat. Pemandu ini akan membawa ke tempat yang Tuhan sudah persiapkan. Jadi dia memandu, dia juga pergi ke situ. Bukan cuma calo yang menunjuk ke sana tetapi dia tidak pergi ke sana.

 

Sejuk itu sama dengan segar. Firman yang kita terima akan menyegarkan tulang.

Amsal 15:30

15:30 Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, dan kabar yang baik menyegarkan tulang.

 

Ini tugas hamba Tuhan, sampaikan Firman supaya tulang segar. Apa maksudnya ini? Bicara tulang kaitannya dengan isteri. Waktu Hawa diciptakan dan dibawa pada Adam, apa yang Adam katakan? Inilah dia, daging dari dagingku, tulang dari tulangku. Jadi tulang itu menunjukan isteri, Mempelai Wanita Tuhan.

Efesus 5:30

5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.

 

Ephesians 5:30

5:30 For we are members of his body, of his flesh, and of his bones. (=daging dan tulangNya)

 

Jadi, penyucian Firman mengarahkan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ini tugas gembala, bukan sesuatu yang harus digampangkan. Tugas gembala selalu menyajikan Firman yang menyucikan untuk membawa sidang jemaat berhasil masuk kegenapan rencana Allah, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Doa papa selalu, kaitkan masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

2)      Markus 14:13

14:13 Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia

 

Ikutilah dia sama dengan harus menjadi teladan. Sebagaimana dia meneladani Yesus maka begitu juga harus menjadi teladan bagi sidang jemaat. Makanya dalam Yohanes pasal 10 dikatakan gembala berjalan di depan dan domba-domba mengikuti dari belakang. Jadi gembala menjadi teladan, bisa diikuti oleh jemaat. Bukan seperti yang banyak kali terjadi dalam gereja, gembala berkata “jangan lihat saya, kalau lihat saya kamu pasti kecewa, saya banyak kekurangan”. Gembala harus diikuti, bagaimana mau diikuti kalau gembala saja tidak jadi teladan. Di dunia saja ada peribahasa guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

 

I Korintus 11:1; 4:16

11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.

4:16 Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!

 

Filipi 3:17; 4:9

3:17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.

4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Gembala yang menjadi teladan adalah gembala yang meneladani Yesus, yang hidupnya sesuai Firman yang disampaikannya. Meneladani Yesus dan meneladani para pendahulu di dalam pengajaran yang benar. Tentu meneladani pendahulu yang teguh dalam pengajaran, bukan yang menyimpang. Dasar yang sudah dibangun, jangan dibongkar dan membuat dasar yang lain.

I Korintus 3:10

3:10 Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.

 

Pendahulu sudah meletakan dasar, kami penerus membangun di atas dasar, bukan mendirikan dasar lain. Ini yang harus saya perhatikan, saya sudah menerima dasar yang diletakan dari pendahulu, tugas saya tinggal membangun. Tetapi perhatikan bahannya dari apa. Bahan bangunan harus berkualitas. Yesus diteladani Paulus, Paulus menjadi teladan bagi Timotius, Timotius menjadi teladan bagi generasi penerus selanjutnya.

II Timotius 2:2

2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.

 

Sebenarnya kami ini tinggal meneruskan, kenapa mau repot-repot bangun dasar lagi. Sudah ada dasar malah dikatakan “ini tidak up to date, tidak cocok di zaman sekarang ini” lalu mereka buat dasar yang baru. Orang sudah mau selesai bangunannya, kita masih sibuk soal dasar “harus begini, harus begitu”. Dasar ini jangan diotak-atik!

 

Paulus sudah meletakan dasar pembangunan rohani. Kami generasi penerus tinggal meneladani Paulus dan para pendahulu dalam Kabar Mempelai, jangan rombak dasarnya. Tetapi perhatikan apa yang menjadi bahan bangunan di atasnya.

I Korintus 3:12-15

3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,

3:13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.

3:14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.

3:15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

 

Banyak yang mengaku saya pengajaran Kabar Mempelai yang diwahyukan pada bapak Pdt. Van Gessel tetapi  lihat dulu mutunya apa! Saya tidak ingin bahan bangunannya kayu, jerami, rumput kering. Biarlah kita punya bangunan dari bahan yang mutunya bagus, emas, perak dan permata. Memang untuk mencapai kualitas unggul, kelihatannya lambat perkembangannya. Coba membangun menggunakan emas, mau membeli emas 1 kilo gram berapa harganya itu! Makanya jangan dihina “tidak diberkati, jiwa tidak bertambah!” heh tunggu dulu, itu emas, perak, batu permata. Kelihatan lambat tetapi mutunya luar biasa.

 

Sebaliknya kalau mutunya kayu, jerami, rumput kering, cepat sekali. Coba bandingkan 1 kilo emas dipakai membeli rumput, berapa banyak didapat rumputnya. Kelihatan berkembang cepat, baru sebentar sudah berdiri gerejanya. Katanya pengajaran tetapi lihat mutunya nanti diuji dengan api. Kalau emas, perak, batu permata dikasih api, malah makin murni. Kalau kayu, jerami dan rumput kering di kasih api dia cepat sekali terbakar. Kita sekarang diperhadapkan dengan sengsara getsemani, itu api ujian, disitu kelihatan mutunya apa.

 

Tugas saya sebagai gembala bangun rohani sidang jemaat di atas dasar Firman pengajaran yang benar yang sudah diterima dari pendahulu, dengan kerinduan supaya jemaat punya mutu emas, perak dan batu permata, itu mutu Mempelai Wanita Tuhan. Buat apa banyak dan cepat tetapi mutunya nol. Biar lambat yang penting punya mutu. Jangan kecil hati kalau cuma sedikit lalu lihat yang lain banyak. Mungkin dasarnya sama tetapi lihat dulu mutunya apa.

 

Kenapa ada hamba Tuhan yang berani merombak pengajaran yang benar?

I Timotius 6:20-21

6:20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,

6:21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!

 

Karena sudah dicampur dengan ilmiah, sudah diilmiahkan, sudah menggunakan logika, harus begini, harus begitu. Mereka katakan “kita lihat dulu latar belakang penulisan surat itu”. Baru mau cari latar belakangnya Tuhan sudah datang. Sebab itu serahkan pada Tuhan, minta ilham, ayat menerangkan ayat.

 

Kalau membaca Injil dengan logika saja sudah bingung, sebab Injil yang satu dengan yang lain seperti bertolak belakang, ada yang 2 orang buta, ada yang 1 orang buta. Ada 2 orang gila di Gadara, ada yang satu. Kalau pakai logika sepertinya Injil ini tidak betul. Makanya banyak yang karena menggunakan logikanya sampai pindah agama karena menganggap Firman itu sesat. Kolam yang dibuat oleh Salomo ada ayat yang mengatakan bisa menampung 3000 bat dan ada ayat menulis 2000 bat, itu terlihat tidak betul. Itu ada pengertian rohaninya. Makanya jangan pakai logika, pakai iman. Iman lebih tinggi dari logika. Kalau iman bisa menerima, logika pasti bisa menerima. Jangan malah diilmiahkan. Kalau pakai ilmiah mungkin terdengar bagus, tetapi Firman Tuhan katakan itu omongan kosong dan yang tidak suci. Sehingga menimbulkan pertentangan, karena pakai logika. Saya dengan isteri saya kalau berbeda pemikiran pasti bisa bertentangan. Tetapi kalau Ilham, sumbernya satu, tidak mungkin bertentangan. Karena sudah diilmiahkan akhirnya menyimpang dari iman. Tidak punya iman itu antikristus!

 

3)      Arah pemandu itu ke mana?

Markus 14:14

14:14 dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku?

 

Arah pemandu masuk rumah. Dia tidak bawa di taman, dia tidak bawa di padang, dia tidak bawa di tempat lain tetapi ke rumah. Di dalam rumah itu ada nikah. Jadi hamba Tuhan yang benar, gembala yang benar, mengarahkan nikah sidang jemaat masuk nikah yang rohani lewat pemberitaan Firman pengajaran yang benar. Banyak nikah bermasalah dan tidak beres. Tugas kami hamba Tuhan beritakan pengajaran yang benar supaya nikah-nikah itu terbenahi dan masuk nikah yang rohani. Bukan yang tidak beres disetujui, malah didorong-dorong lagi supaya melakukan yang tidak beres. “Oh masih muda, oh kasihan, bawa saja, nikahkan saja” padahal sudah kawin cerai! Itu bukan gembala yang tepat untuk kita tergembala!

 

Apa yang tidak beres harus dibenahi, Yesus teladannya, Dia gembala yang baik. Menghadapi perempuan Samaria tidak langsung keras daging, Dia bicara pelan-pelan. Terakhir Tuhan katakan “panggil suamimu”. Bukan malah berkata “memang kau perempuan tidak dengar-dengaran, terkutuk!” Lari jemaat kalau seperti itu. Yesus pelan-pelan masuk, bicara dulu mata air, sejuk. Perempuan itu berkata “Tuhan berikan air itu supaya aku tidak haus lagi”. Yesus menjawab “panggil suamimu”. Langsung dia mengaku dan tersentak “aku tidak punya suami”. Benar katamu engkau tidak punya suami, engkau sudah 5 kali menikah dan yang ada padamu ini bukan suamimu. Benar Firman Tuhan datang, dia bisa menerima dan dia terbenahi.

 

Cara menyampaikan pengajaran itu seperti ibu yang mengasuh dan merawat. Lama kelamaan seperti bapa yang mendidik. 1 Tesalonika 2:7,11

Tidak langsung dipotong, itu seperti Taurat, mata ganti mata gigi ganti gigi. Orang dioperasi mentah tanpa dibius. Papa bilang memang sembuh, tetapi tidak 2 kali dia mau datang. Nikah-nikah yang tidak benar dan tidak beres bukannya dibiarkan tetapi sampaikan Firman. Tunjukan mana yang benar supaya nikah yang tidak beres terbenahi dan bisa mencapai nikah yang sempurna.

 

Jadi gembala yang benar tahbisannya tidak akan pernah menyetujui dan menikahkan yang tidak satu pengajaran. Karena pengajaran ini yang membenahi. Kalau tidak satu pengajaran, apalagi yang bisa membenahi. Tanggung jawab gembala mengarahkan sidang jemaat masuk rumah yang satu, artinya masuk persekutuan berdasarkan satu Firman pengajaran yang benar. Dimulai dari persekutuan nikah. Mungkin ada yang berkata “saya ini sudah terlanjur menikah dengan yang tidak satu pengajaran”. Tugas saya sebagai gembala berdoa dan sampaikan Firman. Minta ampun pada Tuhan, karena sudah salah supaya kelak bisa satu pengajaran. Bukannya malah diceraikan!

 

Walaupun beda keyakinanpun jangan diceraikan, minta ampun kepada Tuhan dan berdoa. Jangan dari kita, kalau beda keyakinan lalu orang itu mau menceraikan berarti kita sudah terlepas. Tetapi Alkitab mengatakan jangan menikah lagi.

I Korintus 7:14-16

7:14 Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.

7:15 Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.

7:16 Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?

 

Ada kalimat boleh menikah lagi? Tidak! Harus tahan bertarak dan minta kepada Tuhan kekuatan. Itu kalau mau membenahi nikah. Bukan berarti diceraikan lalu mau menikah lagi dengan yang satu iman, satu pengajaran. Sudah salah memaksa hubungan dengan yang tidak satu keyakinan lalu mau menikah lagi, itu double salahnya! Harus hidup sendiri, itu harga yang harus dibayar. Kecuali pasangannya meninggal. Tetapi masa mau berdoa “Tuhan matikan dia!”. Memang  nikah itu karunia, tidak semua orang bisa mengerti, yang bisa mengerti hanya yang beroleh kasih karunia. Kalau terlanjur salah, ayo benahi. Kalau pasangan yang salah itu minta cerai, kita lepas dari ikatan tetapi harus tinggal sendiri. Jangan minta “Tuhan cabut nyawanya supaya saya bebas!” itu daging!

 

4)      Markus 14:14

14:14 dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku?

 

Pesan guru, berarti orang ini mengenal Yesus. Dia tidak bertanya lagi “ini pesan dari guru yang mana? Berarti menerima pesan guru artinya mengenal Yesus yang empunya pengajaran dengan baik, sehingga bisa mengarahkan jemaat mengenal Yesus dengan baik dan jelas. Gembala harus lebih dahulu mengenal Yesus, berarti gembala harus peka membedakan mana Yesus yang benar, mana pengajaran yang benar dan mana Yesus yang palsu, mana pengajaran yang palsu. Bukan malah mengatakan semuanya sama saja, itu tidak akan bisa membawa jemaat bertemu Yesus. Soal baptisan dia anggap sama saja yang penting lahir baru, mau begini, mau begitu caranya sama saja. Itu bukan alamat yang tepat!

 

Saya sampaikan ini bukan berarti saya katakan saya ini alamat yang sudah tepat! Tetapi bapak ibu yang menilai. Saya tunjukan apa yang sesuai Firman yang sudah saya terima dari pendahulu dan terutama sudah saya praktekan lebih dahulu.

 

Kalau sudah ada poin pertama dan poin kedua tetapi tidak ada poin ketiga, itu mubasir. Sudah ada Roh Kudus, ada Firman Allah, ada gembala dalam tahbisan yang benar, tetapi yang menanggapi tidak serius, maka tidak ada gunanya bagi orang itu! Gembala sudah teriak-teriak “ini pengajaran” tetapi jemaat sepi-sepi saja, maka dia tidak akan merasakan hasil yang maksimal.

 

3.      Ruang tempat makan Paskah, ini menunjukan hati kita yang siap menampung pribadi Yesus. Yudas gembalanya luar biasa, tetapi hatinya tidak siap menampung pribadi Yesus. Yang dia terima apa? Dia terima roti dan malah kerasukan iblis. Saya pernah bertanya kepada satu hamba Tuhan, itu gereja gembalanya sudah hebat luar biasa, gembalanya para pendahulu yang luar biasa dipakai dalam pengajaran, kenapa bisa seperti ini, melenceng jauh? Karena hati. Biar Yesus ada di sini kalau hati kita sempit, tidak ada gunanya bagi orang itu.

 

Kita harus menyiapkan tempat bagi Tuhan di hati kita. Hati yang bagaimana yang bisa menampung pribadi Tuhan untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

1)      Ruangan atas yaitu hati yang selalu menempatkan Yesus di atas segala-galanya. Menempatkan Yesus sebagai kepala di atas hidup kita. Kalau dalam Kolose itu mengutamakan, menyulungkan Tuhan.

Kolose 1:18

1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.

 

a)      Praktek mengutamakan Yesus di atas segalanya. Prakteknya adalah menjadikan ibadah pelayanan sebagai kebutuhan utama. Kalau kita memahami itu kebutuhan maka tidak gampang kita tinggalkan.  

Ibrani 10:36

10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

 

Jadikan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok menjadi kebutuhan utama. Semua kebutuhan kita sudah terkandung dalam 3 macam ibadah pokok. Makanan ada, minuman ada, udara segar ada, pelindung yaitu gembala juga ada. Pasangan untuk dapat berkembang biak, ada! Kalau mau punya domba banyak masakan cuma punya domba jantan, pasti ada betinanya. Kaum muda tidak usah takut dan berpikir “kalau di dalam penggembalaan nanti tidak kawin-kawin, tidak dapat jodoh”. Siapa bilang? Tinggal tunggu waktunya Tuhan. “Tetapi saya sudah berumur” bisa Tuhan siapkan yang terbaik. Jadi ketekunan dalam 3 macam ibadah itu menjadi kebutuhan kita, maka Tuhan siapkan kebutuhan-kebutuhan lain tepat pada waktunya.

 

b)      Praktek berikut menempatkan Tuhan sebagai kepala adalah mau diatur oleh Firman, mau taat. Taat pada Firman itu menjadi kebutuhan utamanya. Inilah hati yang siap menampung pribadi Tuhan, hati bagaikan ruangan atas.

 

2)      Ruangan besar dan luas, berarti hati yang terbuka lebar bagi pembukaan rahasia Firman. Biar saya teriak-teriak di sini sampai mau putus urat leher, kalau sidang jemaat sempit hatinya, tidak ada manfaat apa-apa dalam diri sidang jemaat, Firman itu kembali lagi kepada saya. Paulus katakan “hati kami terbuka lebar bagi kamu. Sebagai timbal balik, bukalah hati lebar-lebar bagi kami”. Saya percaya sidang jemaat yang ikut ibadah yang ada di sini dan yang secara online mau membuka hati lebar-lebar termasuk buka mata lebar-lebar, jangan redup matanya, apalagi sudah tertutup.

II Korintus 6:11-13

6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.

6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.

6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!

 

Mulai dari hamba Tuhan, hamba Tuhan punya hati yang terbuka lebar. Apa bukti punya hati yang terbuka lebar.

a)      Hamba Tuhan berterus terang memberitakan Firman yang dibuka rahasianya. Terus terang, jangan ditutup-tutup, jangan disembunyikan, jangan dibijaksanai Firman. Kalau bicara Firman sampaikan, jangan berpikir nanti tersinggung. Kalau dari Tuhan, justru orang itu pasti akan tertolong kalau dia juga buka hati lebar-lebar. Soal perpuluhan sampaikan, jangan berpikir nanti dibilang pendeta dianggap cari uang, sampaikan saja!

 

Saya dapat tips dari papa, kalau lagi suasana hangat, ada masalah, suasana lagi goyang, simpan dulu di kulkas. Itu berhikmat, bukan berarti tidak mau menyampaikan. Begitu suasana reda, keluarkan lagi, panasi baru sampaikan. Bukan berarti saya sudah hebat, tetapi masih dalam proses belajar. Tuhan yang kasih kemampuan. Ayo hati terbuka lebar, hamba Tuhan berterus terang, kalau ada dosa keluarga harus disampaikan demi orang itu tertolong. Jangan takut, jangan dibijaksanai. Makanya Paulus bilang “doakan aku supaya dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil”. Bantu saya dalam doa selalu. apalagi secara usia saya masih muda, baru 35 tahun, dibandingkan jemaat ada yang beberapa kali lipat usianya dari saya. Tetapi sebagai gembala saya harus berterus terang.

Efesus 6:19-20

6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,

6:20 yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.

 

Harus berani menyampaikan Firman apapun resikonya karena ada Tuhan yang membela. Kalau pengajaran itu dari Tuhan, Tuhan yang mengawal, tidak usah takut. Dalam Matius pasal 28 Tuhan katakan “ajarkanlah, Aku menyertai kamu sampai akhir zaman”

 

b)      Sidang jemaat mau menerima penyucian dengan hati lapang. Terimalah, semua untuk kebaikan kita. Tidak ada maksud  kami hamba Tuhan mau menyakiti hati sidang jemaat atau mau mencari permusuhan, buat apa? Kalau mau ikuti daging sampaikan Firman yang enak-enak saja, yang menyenangkan telinga jemaat. Yang penting korbannya masuk, perpuluhannya masuk, tetapi di hadapan Tuhan saya gembala yang mendurhaka terhadap pengajaran.

 

c)      Mulut berterus terang mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama. Tentu saya sebagai hamba Tuhan sebelum memberitakan, Firman itu kena kepada saya, saya juga harus berterus terang mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama. Berapa kali saya salah, saya berterus terang mengaku kepada jemaat. Buktinya jemaat tidak lari, mereka tambah sayang. Terus terang ini yang menentukan pintu pesta nikah Anak Domba Allah terbuka bagi kita, Yesus berterus terang mengakui bahwa kita Mempelai WanitaNya.

 

Tetapi sebaliknya, kalau gembala tertutup hatinya, jemaat tertutup hatinya bagi Firman, Yesus tetap berterus terang, tetapi berterus terang menolak orang itu “enyahlah kamu pembuat kejahatan”. Pilih mana? Yesus berterus terang mengaku kita sebagai mempelai wanitaNya dan dibawa masuk pesta nikah atau Yesus berterus terang menolak kita? Yesus menolak mereka “kamu pembuat kejahatan” itu karena hati tertutup tidak mau mengikuti kehendak Tuhan.

 

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Kalau dilihat pelayanannya luar biasa. Jangan berpikir sudah mau masuk pesta, sudah tercium itu aroma pesta, lalu mengetok pintu dan berkata “bukakan kami pintu” namun terdengar suara dari balik pintu dengan berterus terang “enyahlah kamu! Kamu sekalian pembuat kejahatan!”. Penyebabnya ada di ayat 21, tidak sesuai kehendak Tuhan, tidak mau buka hati pada Firman. Ini jangan terjadi dalam hidup kita.

 

Sudah ada Firman dan Roh Kudus, sudah ada pemandu, sekarang tinggal persoalan hati. Kalau bapak ibu katakan di sini tidak ada Firman, itu sudah terlalu. Terima pekerjaan Roh Kudus, ada gembala ada pemandu, sudah ada Tuhan utus di tengah-tengah kita. Sekarang masalah hati ini yang kita perbaiki.

 

3)      Ruangan lengkap yaitu hati yang selalu rindu untuk bersekutu dengan Allah Tritunggal. Lewat apa bersekutu dengan Allah Tritunggal? Ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Kita terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Allah juga lengkap, Allah Bapa, Anak Allah dan Roh Kudus. Ayo kita beribadah yang lengkap.

Ø  Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan kurbanNya. Di situ kita makan.

Ø  Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karuniaNya. Kita diberi minum.

Ø  Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kita domba-domba  mendapat udara segar untuk bernafas.

 

Ini hati yang lengkap, hati yang selalu rindu untuk bersekutu dengan Allah Tritunggal. Bukannya malah berpikir “hari apa ini, hari rabu yah, ibadah pendalaman Alkitab mau izin dulu”. Atau “hari apa ini, hari sabtu ada ibadah doa. Lutut saya ini bermasalah, izin dulu”. Kalau hati lengkap maka tersedia. Tersedia apa? Dengan ketekunan dalam 3 macam ibadah maka tubuh, jiwa dan roh kita disediakan, disiapkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Wahyu 12:1

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

 

Matahari itu menunjuk Allah Bapa yang adalah kasih. Dia bersalut matahari karena tekun bersekutu dalam ibadah doa penyembahan, bersekutu dengan Allah yang adalah kasih. Bulan dalam tanda darah, ini hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, bersekutu dengan Yesus Anak Allah. Mahkota 12 bintang, ini hasil ketekunan dalam ibadah raya, bersekutu dengan Roh Kudus dan karunia-karuniaNya.

 

Ini berarti dia siap bagi Yesus Mempelai Pria Sorga.

Wahyu 19:7

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Jadi ketekunan dalam 3 macam ibadah ini menentukan kita sedia menjadi mempelai wanita Tuhan atau tidak.

 

Kalau 3 hal ini kita perhatikan maka:

1.      Pasti terlepas dari roh Yudas, roh pengkhianatan. Dalam perjamuan Paskah, di situlah pengkhianatan Yudas terbongkar. Yesus terang-terangan berkata “dia yang menyerahkan Aku adalah dia yang mencelupkan tangan bersama-sama Aku”. Yesus berkata “salah satu dari kalian akan mengkhianati Aku”. Lewat 3 poin tadi kita disucikan dari roh pengkhianatan, dari roh Yudas. Dulu makan Paskah itu makan daging anak domba Paskah dan roti tidak beragi. Roti tidak beragi itu Firman dan daging anak domba Paskah itu perjamuan suci. Ini untuk membongkar dan menyucikan roh pengkhianatan. Saat perjamuan Paskah digelar, di situlah pengkhianatan Yudas dibongkar. Sekarang saat kita mendengar Firman dan makan perjamuan suci, biarlah kita disucikan, jangan ada lagi roh pengkhianatan.

 

2.      Segala dosa yang tersembunyi dalam hati dan pikiran dibongkar dan disucikan sehingga satu saat kita tampil sebagai terang dunia, tidak ada lagi kegelapan dosa dan kita masuk dalam pesta nikah Anan Domba Allah.

 

Semoga saya, isteri, anak, keluarga daging saya dan seluruh sidang jemaat, kita boleh menyambut Yesus di awan-awan, masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Semoga 3 hal ini kita perhatikan, salah satu kita abaikan kita tidak akan berhasil.

 

Jadi kuasa Paskah melepaskan kita dari Roh Yudas, sama dengan melepaskan kita dari dosa, dari daging dan dari dunia sampai kita terangkat ke awan-awan, masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Untuk memperhatikan 3 poin tadi memang sakit bagi daging, tetapi di dalamnya ada kuasa kebangkitan, kuasa Paskah. Kita mengalami kelepasan demi kelepasan,  sampai kita berhasil menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna.

 

Di depan kita ada perjamuan suci, kita mau terima dan nikmati. Biarlah semua yang tersembunyi jangan ada lagi ditutupi. Izinkan Tuhan membersihkan semuanya dan kita terlepas. Sehingga kita bisa terangkat ke awan-awan yang permai, bersama keluarga. Salah satu yang harus kita gumuli adalah keselamatan nikah. Kita sudah menikmati Firman ini, keluarga kita banyak yang belum tahu, ayo bagikan kepada mereka lewat kesaksian kita, sampai kita sama-sama dibentuk. Saya selalu yakin, kalau Rahab perempuan yang tidak baik, nikahnya utuh diselamatkan oleh Tuhan, masakan kita hamba Tuhan, pelayan Tuhan, tidak bisa Tuhan selamatkan. Nuh memang orang baik, nikahnya selamat. Rahab bukan orang baik, tetapi nikahnya bisa diselamatkan. Yakin nikah kita bisa Tuhan selamatkan. Semoga siang ini kuasa Paskah bisa kita alami dan nikah kita diselamatkan oleh Tuhan.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar