20210403

Kebaktian Doa, Sabtu 3 April 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Selamat kita mau memandang pribadi Tuhan di dalam FirmanNya, untuk sebentar kita juga mau memandang pribadi Tuhan di dalam doa penyembahan kita. Mata ketemu mata, tangan ketemu tangan dan mujizat Tuhan pasti dinyatakan dalam kehidupan kita sekalian.

 

Yohanes 8:56-59

8:56 Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita."

8:57 Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?"

8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

8:59 Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

 

Yesus telah ada sebelum Abraham ada. Ini menunjukan Yesus adalah Allah dan Dia Allah orang hidup. Abraham sudah meninggal tetapi Yesus katakan Abraham bersukacita melihat harinya Yesus. Berarti Abraham sudah meninggal tetapi tidak dikuasai maut. Itulah orang hidup adalah orang yang tidak dikuasai maut. Tuhan menginginkan kita menjadi orang hidup, orang yang tidak dikuasai maut.

 

Kita sudah belajar 3 contoh orang hidup yaitu Abraham, Ishak dan Yakub. Sore ini kita masih belajar praktek orang hidup dari Yakub.

Markus 12:26-27

12:26 Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub?

12:27 Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"

 

Praktek orang hidup dari Yakub.

1.      Kejadian 25:24-27

25:24 Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya.

25:25 Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.

25:26 Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.

25:27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.

 

Yakub suka tinggal di kemah, artinya kehidupan yang tergembala sungguh-sungguh.

 

2.      Kejadian 28:12,16-22

28:12 Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.

28:16 Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."

28:17 Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."

28:18 Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya.

28:19 Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.

28:20 Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,

28:21 sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.

28:22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

 

Praktek kedua adalah masuk dalam pelayanan pembangunan rumah Allah secara rohani, atau pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Mari kita terlibat dalam pelayanan. Sudah tergembala itu baik, tekun dalam 3 macam ibadah, Puji Tuhan, dilanjutkan terlibat dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna atau Mempelai Wanita Tuhan. Pelayanan apa saja kita kerjakan untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Di ayat-ayat ini ada perkembangan pembangunan Tubuh Kristus.

1)      Pembangunan Tubuh Kristus masih dalam bentuk mimpi atau nubuatan.

2)      Keluaran 25:8-9

25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

 

Di sini Musa diperintahkan oleh Tuhan untuk membangun Tabernakel supaya Tuhan diam di tengah-tengah orang Israel. Kalau tadi dalam bentuk nubuatan, ini    pembangunan Tubuh Kristus dalam bentuk bayangan. Ini bayangan dari apa yang nanti akan menjadi nyata, Tuhan kepala dan kita tubuhNya.

 

Jadi, kalau ada yang mengatakan Tabernakel ini Taurat, itu sangat keliru. Sebab dalam Perjanjian Baru, Tabernakel ini ada, bahkan dipertontonkan di Sorga.

Ibrani 8:5

8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."

 

Jadi, pelayanan di Tabernakel itu adalah bayangan dari apa yang ada di sorga.

 

3)      Pembangunan Tubuh Kristus menjadi kenyataan.

Yohanes 1:49-51

1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"

1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."

1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

 

Sekarang kita bukan lagi dalam bentuk nubuatan, bukan dalam bentuk bayangan tetapi sudah dalam bentuk kenyataan. Harus masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, terlibat dalam pembangunan Tubuh Kristus, itu orang hidup. Apa praktek pembangunan Tubuh Kristus? Namanya tubuh itu terdiri dari beberapa anggota tetapi menjadi satu. Kalau cuma tangan atau kaki, namanya potongan tubuh. Tetapi kalau menyatu itu namanya tubuh. Jadi, praktek pembangunan Tubuh Kristus adalah persekutuan. Kita jangan jauh dari persekutuan, harus masuk dalam persekutuan. Tidak bisa saya katakan saya tubuh Kristus tetapi tidak mau bersekutu, itu tidak bisa.

 

Dalam Efesus pasal 2 dicatat bagaimana persekutuan itu akan membesar sampai antara Israel asli dan kafir menjadi satu dalam Tubuh Kristus yang sempurna.

Efesus 2:14-22

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,

2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

2:17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",

2:18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.

2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

 

Persekutuan tubuh Kristus dimulai dari nikah, itu yang terkecil. Ini harus kita perhatikan. Kalau kita katakan saya mau masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, nikah kita harus kita perhatikan. Kalau tercerai berai, itu tubuh yang mana! Kalau nikah sudah satu baru membesar dalam penggembalaan. Dalam penggembalaan terdiri dari nikah-nikah Kristen yang menyatu. Lalu lebih membesar lagi antara penggembalaan. Baru nanti yang paling besar Israel dan kita bangsa kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.

 

Tetapi tidak boleh sembarang bersekutu, harus ada dasarnya. Persekutuan Tubuh Kristus yang benar itu dasarnya harus benar. Misalnya satu negara disebut negara kalau dasarnya benar sehingga negara itu kuat. Begitu juga Tubuh Kristus dasarnya harus benar. Apa dasar persekutuan Tubuh Kristus?

1)      Yesus sebagai batu penjuru

I Petrus 2:4-5

2:4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.

2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

 

Yesus sebagai batu penjuru adalah Yesus yang dibuang, yang disalibkan oleh bangsa Israel. Jadi, Yesus sebagai batu penjuru menunjukan Korban Kristus. Persekutuan nikah dasari dengan Korban Kristus. Persekutuan penggembalaan dasarnya Korban Kristus. Antara penggembalaan dasarnya Korban Kristus. Israel dan kafir bisa menyatu karena Korban Kristus yang merobohkan tembok pemisah. Karena Korban Kristus maka kita bangsa kafir mendapat kesempatan untuk masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Kita sudah punya dasar Korban Kristus, apa prakteknya? Korban Kristus itu memperdamaikan. Jadi, praktek ada dasar Korban Kristus adalah saling berdamai, sama dengan saling mengaku dan saling mengampuni. Sehingga tidak ada lagi perseteruan, tembok pemisah yang namanya perseteruan itu dirobohkan. Suami dengan isteri bisa menyatu kalau saling mengaku dan saling mengampuni. Kalau ada dosa dan salah, yang melakukan dosa mengaku, yang benar mengampuni. Israel dan kafir bisa menyatu karena ada perdamaian, apalagi cuma nikah kita. Tinggal mau melembut, mau rendah hati atau tidak. Kalau pertahankan kekerasan hati tidak bisa menyatu, yang ada perceraian. Dalam Matius pasal 19 mereka bertanya kepada Yesus “kenapa Musa bilang boleh bisa bercerai?” Tuhan Yesus jawab “karena kekerasan hatimu!”. Kalau ada ketegaran hati bukannya menyatu tetapi malah bercerai.

 

Pengalaman saya dengan isteri kalau bertengkar lalu saya keras dan dia juga keras, bukannya menyatu, malah tambah kacau. Cuma kalau kami tidak sampai ribut didengar tetangga, tetapi senyap-senyap perang dingin. Karena ada Korban Kristus maka bisa berdamai, saling mengaku dan saling mengampuni.

 

Dalam penggembalaan juga begitu, gembala dan jemaat, sesama jemaat, sesama pelayan, ayo saling berdamai supaya bisa terjadi penyatuan. Kalau perseteruan karena dosa, ayo saling berdamai saling mengaku saling mengampuni. Kalau perseteruannya terjadi karena pengajaran, ayo kembali ke Alkitab. Soal baptisan, mari buka ayatnya, kembali ke Alkitab pasti bisa satu. Kenapa tidak bisa satu? Sebab ada yang keras, sudah ditunjukan ayat baptisan yang benar tetapi tidak mau, jadinya tidak bisa menyatu. Mau diapa-apakanpun tidak bisa menyatu.

 

2)      Para nabi dan para rasul

Itu menunjukan Firman nubuatan.

II Petrus 1:19

1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

 

Para rasul Firman pengajaran.

Kisah Para Rasul 2:42

2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

 

Keduanya disebut Kabar Mempelai, kok bisa? Firman nubuatan mengungkap apa yang akan terjadi nanti dan pasti terjadi. Terutama 2 peristiwa besar yaitu:

a)      Kedatangan Yesus kedua kali sebagai Mempelai Pria Sorga menjemput Mempelai WanitaNya yang sempurna.

b)      Aniaya antikristus dan penghukuman Tuhan atas dunia.

 

Firman pengajaran adalah Firman yang menuntun kita untuk mencapai kegenapan nubuat yaitu menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang luput dari aniaya antikristus dan luput dari penghukuman Tuhan.

 

Karena keduanya bicara tentang Mempelai maka disebut Kabar Mempelai atau Firman pengajaran yang benar. Tidak salah juga kalau nabi disebut Perjanjian Lama dan rasul disebut Perjanjian Baru. Intinya ajaran yang murni yang tidak keluar dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

 

Jadi, dasar kita harus memiliki pengajaran yang benar atau Kabar Mempelai. Mau masuk persekutuan mulai dari nikah, harus masuk dasar yang sama. Pengajarannya harus sama, satu pengajaran yang benar, jangan beda. Kalau beda bagaimana bisa menyatu. Bagaimana kalau sudah terlanjur menikah dengan yang tidak satu pengajaran, apakah harus diceraikan? Jangan! Harus digumuli supaya satu pengajaran dan rela bayar harganya. Dulu sudah salah langkah lalu mau ceraikan lagi supaya mencari yang satu pengajaran, itu berarti double salahnya.

 

Kalau belum terlanjur, jangan sembarang, harus yang satu pengajaran. Makanya sebagai gembala saya tidak berani menikahkan kalau tidak satu penggembalaan, kalau dinikahkan berarti itu menjerumuskan. Supaya aman, cari di dalam sumur penggembalaan. Jodoh itu didapat di dalam sumur penggembalaan. Pertemuan mempelai itu terjadi di tepi sumur penggembalaan. Musa dengan Zipora di mana? Di tepi sumur penggembalaan. Ishak dan Ribka di tepi sumur penggembalaan. Yesus dan perempuan Samaria juga di tepi sumur penggembalaan. Bukan di media sosial. Berdoa, Tuhan pasti sediakan yang terbaik. Bukan take me out!

 

Dalam penggembalaan juga dasarnya pengajaran yang benar. Persekutuan antara penggembalaan juga pengajaran yang benar. Perhatikan dasarnya harus benar, Korban Kristus dan pengajaran yang benar, itu sudah mantap! Ada Korban Kristus, yang salah mengaku, yang benar mengampuni. Kemudian ada pengajaran yang benar, itu terjaga dan aman.

 

Kalau masuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus dasarnya benar maka hasilnya:

1)      Kejadian 28:20-22

28:20 Lalu bernazarlah Yakub: "Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai,

28:21 sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku.

28:22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."

 

Ada sandang, pangan dan papan Tuhan sediakan. Ada makanan, ada pakaian dan rumah. Jangan takut kalau dilamar sama yang satu pengajaran tetapi dia belum punya rumah. Yakin kalau persekutuannya benar pasti ada sandang, pangan, papan Tuhan sediakan. Ditambah lagi ada perlindungan. Jadi kurang apa lagi? Tinggal dasarnya ini yang harus diperhatikan. Kalau dasarnya salah, mungkin ada sandang, ada pangan, ada papan tetapi tidak ada perlindungan, buat apa! Bahkan pada ayat yang kita baca pintu sorga terbuka, berarti ada kebahagiaan sorga. Sandang, pangan, papan, perlindungan, kebahagiaan, bukannya ini yang dicari orang! Semua sudah Tuhan berikan. Tinggal dari kita percaya atau tidak. Kadang kita sudah dengar tetapi tidak yakin. Itu sebabnya perlu Firman Tuhan diulang. Yakin pasti Tuhan sediakan semua, kebutuhan kita semua Tuhan berikan, perlindungan Tuhan berikan dan kebahagiaan Tuhan berikan.

2)      Hasil kedua ada kemuliaan, lengkap sudah. Begitu Tabernakel selesai dibangun, kemuliaan Tuhan turun.

Keluaran 40:33-34

40:33 Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu.

40:34 Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,

 

Apa buktinya dalam hidup kita ada kemuliaan Tuhan? Segala sesuatu Tuhan kerjakan untuk kebaikan kita. Segala masalah dan dosa diselesaikan oleh Tuhan. Sampai nanti kita sama mulia dengan Tuhan, menjadi Mempelai Wanita Tuhan, dipermuliakan selamanya dengan Tuhan.

 

Ini hasil kalau kita masuk pembangunan Tubuh Kristus dengan dasar yang benar. Jangan bangun sesuatu di luar dasar. Kalau membangun sesuatu tanpa dasar, semakin tinggi bangunannya semakin mengerikan.

 

3.      Kejadian 32:22-31

32:22 Pada malam itu Yakub bangun dan ia membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya, dan menyeberang di tempat penyeberangan sungai Yabok.

32:23 Sesudah ia menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya.

32:24 Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.

32:25 Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu.

32:26 Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."

32:27 Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub."

32:28 Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."

32:29 Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.

32:30 Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!"

32:31 Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.

 

Bergumul atau merobek daging sampai fajar menyingsing. Istilah fajar menyingsing itu menunjuk kedatangan Yesus kedua kali. Mari kita bergumul atau merobek daging sampai Tuhan Yesus datang kembali. Mungkin ada yang berkata “saya sudah bergumul tetapi belum dijawab padahal sudah bertahun-tahun, sampai kapan mau bergumul om?” sampai Tuhan Yesus datang. Sore ini kita akan bergumul merobek daging sampai Tuhan Yesus datang kembali.

 

Apa yang harus kita gumuli? Banyak pergumulan tetapi ada 3 hal utama yang harus kita gumuli.

1)      Esau datang mau membunuh Yakub. Yakub membawa ternak, berarti Yakub ini seorang gembala. Esau gambaran antikristus dan nabi palsu yang mau menghancurkan penggembalaan. Jadi yang pertama harus kita gumuli adalah bergumul untuk tetap tergembala dengan benar. Banyak tantangan yang kita hadapi, Esau-Esau kita hadapi yaitu orang-orang yang membenci kita dan itu kadang datang dari saudara kita sendiri. Esau itu saudara kembar Yakub. Saudara kandung bisa membenci kita, tetapi bukan berarti kita harus mundur. Bergumul untuk tetap tergembala dengan benar. Kita harus pakai hikmat menghadapi keluarga, biarlah cerdik seperti ular tetapi tulus seperti merpati. Kadang tulusnya dilupakan, cerdiknya saja yang ada.

 

Bergumul untuk tetap tergembala dengan benar. Saya sebagai gembala bergumul untuk menggembalakan dengan benar, jangan asal. Tuhan percayakan 3 sidang bukan sesuatu yang bisa dientengkan, tetapi saya  harus bergumul.

 

2)      Yakub bersama dengan isteri dan anak-anaknya. Otomatis kalau Esau mau membunuh Yakub, isteri dan anak-anaknya juga kena, keselamatan keluarganya terancam. Jadi poin kedua bergumul untuk keselamatan nikah, keselamatan keluarga. Jangan dibiarkan, kalau ada yang sempat terhilang, gumuli, doa! Dari pada sudah terhilang lalu cuma kita cerita-cerita kejelekan dan kekurangannya, tetapi apakah pernah kita doa puasa untuk dia! Bergumul untuk keselamatan keluarga.

 

Doakan supaya nikah itu bisa masuk di dalam penggembalaan yang benar. Jadi pergumulan soal penggembalaan dan soal keselamatan keluarga itu lebih penting dari pergumulan untuk hidup sehari-hari. Kita dapat makanan, minuman, menikmati kekayaan dan sebagainya tetapi keluarga tidak selamat, nikah tidak selamat, tidak tergembala, kasihan! Doa saya setiap saya menyembah “Tuhan satukan nikah buah nikah kami dalam satu Firman pengajaran yang benar” otomatis pasti satu penggembalaan.

 

Keselamatan keluarga ini sangat penting. Orang tua gumuli anak, nasihati, tegor. Kalau tidak tergembala digumuli, jangan dibiarkan, itu titipan Tuhan. Ada 3 kepercayaan Tuhan kepada kita, nikah, buah nikah dan diri kita mau menjadi mempelai wanita Tuhan. Itu titipan Tuhan, tidak boleh kita biarkan, harus bergumul. Sampai kapan? Sampai fajar menyingsing, sampai Tuhan datang. Kalau sekarang belum ditolong teruslah bergumul. Minta sampai diberi, ketuk sampai pintu dibukakan. Kalau mengetuk itu ada getaran, berarti sampai hati Tuhan tergetar oleh belas kasihan mau menolong kita. Pertolongan Tuhan tepat pada waktunya.

 

3)      Bergumul untuk mendapat nama baru, sama dengan untuk mengalami keubahan hidup. Sekali lagi jangan kita katakan “saya memang sudah seperti ini, sudah dari sononya”. Gumuli sampai mengalami keubahan hidup. Saya orang yang temperamen, tetapi bukan berarti saya bertahan pada kekurangan saya.

 

Terus bergumul sampai mengalami keubahan hidup dari Yakub menjadi Israel. Yakub artinya penipu, Israel artinya pahlawan Allah atau laskar Allah. Kita belajar keubahan hidup dari 2 arti nama ini.

a)      Yakub penipu diganti menjadi Israel, berarti tidak ada lagi dusta. Manusia baru membuang dusta, kalau kita masih pertahankan dusta berarti kita belum berubah.

Efesus 4:24-25

4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

 

Berdusta atau menipu ini bukan nanti menipu orang lain, yang paling banyak menipu diri sendiri. Dirinya sendiri dia dustai apalagi orang lain. Apa prakteknya? Merasa tidak salah, tidak ada dosa. Itu sudah menipu, mendustai diri sendiri! Orang lain yang salah, dia tidak. Yudas menipu, padahal Yesus sudah berkata “siapa yang menyerahkan Aku, dialah yang mencelupkan tangannya bersama Aku di dalam pinggan!”. Apa Yudas bilang? “bukan aku ya rabi”. Sudah jelas-jelas dia salah tetapi dia tipu dirinya bahwa dia tidak salah.

I Yohanes 1:8

1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

 

Belajar dalam segala masalah yang kita hadapi saya yang salah, bukan malah dia yang salah! Kalau tetap menganggap orang lain yang salah tidak akan ada pertolongan. Seorang bapak membawa anaknya yang sakit ayan berkata “Tuhan tolong anakku ini, dia kerasukan”. Tetapi Tuhan Yesus katakan “berapa lama lagi Aku harus diam diantara kamu angkatan yang tidak percaya!” langsung dia berteriak “tolonglah aku yang tidak percaya”. Itu mengaku, bukan berdusta. Mengaku dia yang salah. Dalam menghadapi masalah nikah, masalah buah nikah, masalah dalam penggembalaan, jangan langsung berkata “memang dia pemberontak”. Tetapi katakan Tuhan tolong saya, saya salah, ampuni saya. Itu pasti ditolong oleh Tuhan.

 

Perempuan Siro Fenesia, menghadapi anaknya dia berkata “tolong anakku, dia kerasukan setan”. Tuhan Yesus katakan “tidak patut mengambil roti dan dilemparkan kepada anjing” Firman datang keras. Langsung dia sadar dia salah dan berkata “benar Tuhan”. Kalau dibahasakan “makanya anakku jadi begitu karena aku anjing!”. Itu yang benar, bukan menipu diri merasa tidak salah. Seharusnya kita belajar untuk mengaku dosa. Itu orang yang berubah, itu manusia baru. Jangan lagi salah-salahkan orang, pukul diri.

 

Markus 9:17-18

9:17 Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.

9:18 Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."

 

Ini bapak yang merasa tidak punya salah. Sudah salahkan anak, salahkan hamba Tuhan lagi. Saya sudah bawa sama pendeta itu tetapi dia tidak bisa tolong juga. Apa yang Tuhan katakan?

Markus 9:19,24

9:19 Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"

 

Dia mengaku, bukan menipu diri. Saat kita ada masalah, ada kegoncangan apapun, jangan salahkan orang. Salahkan diri sendiri “tolong aku yang tidak percaya ini”. Ini mewakili bapak.

 

Ini yang mewakili ibu.

Markus 7:26

7:26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.

 

Yang dia mohon usir setan yang ada pada anaknya. anaknya lagi yang salah.

 

Markus 7:27

7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

 

Firman datang keras, kamu anjing, roti tidak patut dilempar kepada anjing. Ayat 28 dia mengaku dia salah, bukan lagi anaknya.

Markus 7:28

7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

 

Ayat 29 terjadi pertolongan.

Markus 7:29

7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

 

Tuhan tunggu pengakuan kita, jangan menipu diri. Saya yang salah Tuhan, bukan isteri, bukan anak saya, bukan jemaat, maka ada pertolongan, mujizat terjadi.

 

Jadi, permulaan keubahan hidup dimulai dari tidak ada dusta, tidak menipu diri sendiri, tidak ada dosa, tidak menyalahkan orang lain.

 

b)      Sabar menunggu waktu Tuhan, sabar menderita. Sabar ini sifat pahlawan.

Amsal 16:32

16:32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.

 

Untuk merebut satu wilayah harus sabar, tidak boleh langsung serang, harus atur strategi. Ini keubahan hidup, pertama buang dosa dan kedua sabar. Saya sudah mengaku dosa, kenapa belum ditolong? Sabar menderita, sabar menunggu waktu Tuhan. Nikmati salib, jangan cepat-cepat keluar. Seperti hisop dicelup dalam darah. Kalau ketika dicelup cepat-cepat diangkat, maka dia tetap kering. Tidak bisa menyapukan darah di atas ambang dan palang pintu sehingga maut masuk. Sabar, tunggu waktu dicelup dalam darah, sampai basah baru diangkat dan sapukan di pintu sehingga maut tidak masuk di situ.

 

Kadang kala kita mau cepat-cepat. Tuhan katakan diam tenang, tetapi dijawab “oh tidak, kami mau lari cepat”. Tuhan bilang kamu akan hilang! Kalau mau cepat-cepat keluar masalah sampai tidak sesuai Firman, bukan jalan keluar yang kita dapat tetapi jalan buntu, jalan menuju kebinasaan. Masalah pekerjaan, masalah study, masalah jodoh, masalah pelayanan, masalah nikah, buah nikah, tunggu waktu Tuhan, diam tenang. Diam bertobat, tenang itu menyembah Tuhan, Tuhan pasti menolong pada waktunya, waktu Tuhan adalah waktu yang terbaik.

Yesaya 30:15-16

30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,

30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

 

Tidak ada jalan keluar, mau lari, tetapi lenyap. Di luar Firman bukan jalan keluar. Di luar Firman itu jalan buntu, jalan menuju kebinasaan. Sabar itu pahlawan, ayo jadi pahlawan semua. Pahlawan itu sabar menunggu waktu Tuhan, sabar menderita.

 

c)      Mazmur 103:20

103:20 Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya.

 

Tiga hal ini yang harus kita gumuli. Gumuli supaya tergembala dengan benar, bergumul untuk keselamatan nikah dan keluarga kita, bergumul untuk mengalami keubahan hidup. Buang dusta, sabar dan taat, suatu saat kita akan sempurna. Keubahan hidup itu akan terjadi terus menerus sampai kita sempurna sama mulia dengan Yesus, menjadi Mempelai WanitaNya.

 

Banyak pergumulan kita tetapi yang terutama kita gumuli itu supaya tergembala, bergumul untuk keselamatan nikah dan bergumul untuk berubah. Sekian tahun dalam pengajaran, 3 tanda keubahan hidup ini sudah harus ada, buang dusta, sabar, taat. Dalam pergumulan kita tidak sendirian, Dia bergumul bersama dengan kita sampai semuanya selesai. Tuhan tidak meninggalkan kita separuh jalan. Sudah Dia buktikan di kayu salib, seruan terakhirNya di kayu salib “sudah selesai”. Tuhan bergumul bersama dengan kita sampai semuanya selesai. Ayo bergumul sampai Yesus datang kedua kali. Kalau belum berubah ayo bergumul, robek daging, tambah doa puasa, tambah doa semalaman sampai sempurna seperti Yesus.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar