20210425

Kebaktian Umum, Minggu 25 April 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 12:4

12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

Di sini ada bintang yang gugur yaitu kehidupan yang sudah tinggi rohani, sudah dipakai oleh Tuhan tetapi bisa gugur. Tetapi bintang yang gugur diganti dengan bintang yang lain. Sebab tempat di sorga tidak dibiarkan kosong, ada yang gugur ada yang menggantikan.

 

Contoh bintang gugur yang digantikan.

1.      Lucifer bintang timur jatuh, diganti Yesus bintang timur yang gilang gemilang yang tidak pernah gugur.

2.      Yudas Iskariot gugur jatuh dan diganti dengan Matias.

3.      Ratu Wasti gugur dan diganti dengan Ester.

 

Kali ini kita pelajari Wasti yang diganti oleh Ester. Arti nama Ester adalah bintang.

Ester 1:10-12,17,20,22

1:10 Pada hari yang ketujuh, ketika raja riang gembira hatinya karena minum anggur, bertitahlah baginda kepada Mehuman, Bizta, Harbona, Bigta, Abagta, Zetar dan Karkas, yakni ketujuh sida-sida yang bertugas di hadapan raja Ahasyweros,

1:11 supaya mereka membawa Wasti, sang ratu, dengan memakai mahkota kerajaan, menghadap raja untuk memperlihatkan kecantikannya kepada sekalian rakyat dan pembesar-pembesar, karena sang ratu sangat elok rupanya.

1:12 Tetapi ratu Wasti menolak untuk menghadap menurut titah raja yang disampaikan oleh sida-sida itu, sehingga sangat geramlah raja dan berapi-apilah murkanya.

1:17 Karena kelakuan sang ratu itu akan merata kepada semua perempuan, sehingga mereka tidak menghiraukan suaminya, apabila diceritakan orang: Raja Ahasyweros menitahkan, supaya Wasti, sang ratu, dibawa menghadap kepadanya, tetapi ia tidak mau datang.

1:20 Bila keputusan yang diambil raja kedengaran di seluruh kerajaannya -- alangkah besarnya kerajaan itu! --, maka semua perempuan akan memberi hormat kepada suami mereka, dari pada orang besar sampai kepada orang kecil."

1:22 Dikirimkanlah oleh baginda surat-surat ke segenap daerah kerajaan, tiap-tiap daerah menurut tulisannya dan tiap-tiap bangsa menurut bahasanya, bunyinya: "Setiap laki-laki harus menjadi kepala dalam rumah tangganya dan berbicara menurut bahasa bangsanya."

 

Di sini kita lihat Wasti, dia seorang ratu. Sekarang menggambarkan sidang mempelai yaitu gereja Tuhan yang sudah mempunyai mutu rohani yang tinggi seperti bintang dan sudah siap menjadi mempelai wanita Tuhan. Dikatakan dia adalah ratu yang sangat elok rupanya, berarti rohani yang sudah cantik, rohani yang bermutu tinggi. Raja Ahasyweros menggambarkan pribadi Yesus Raja segala raja, Mempelai Laki-laki Sorga.

 

Dalam penyusunan kanonik, hampir kitab Ester tidak dimasukan. Alasannya karena dari pasal pertama sampai pasal terakhir tidak pernah disebutkan kata Tuhan. Tetapi dalam 66 kitab itu dimasukan. Ternyata kitab Ester ini menubuatkan nikah Kristus dengan gereja Tuhan mempelai wanitaNya.

 

Kenapa ratu Wasti bisa gugur? Karena dia tidak mau tunduk pada titah raja. Bagi kita sekarang tidak mau tunduk atau tidak mau taat pada Firman Tuhan. Ini sama dengan bintang yang keluar dari orbitnya, pasti jatuh. Ketika kita tidak taat sebentar lagi pasti jatuh dan gugur.

 

Sikap penundukan dimulai dari dalam nikah. Mulai dari suami, suami harus tunduk. Tunduk kepada siapa? Kepada isteri atau kepada anak? Bukan! Tunduk kepada Yesus, kepala rumah tangga yang tidak nampak, berarti tunduk kepada Firman, sehingga segala keputusan yang dia ambil berdasarkan Firman, tidak akan menjerumuskan isteri dan anak. Kaum muda, kalau pemuda belum tunduk pada Firman, jangan menikah. Nanti kasihan, kalau ambil keputusan dalam nikah nanti salah terus, isteri dan anaknya jadi korban. Belajar tunduk dulu, jangan ingat-ingat mau kawin.

I Korintus 11:3

11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.

 

Isteri belajar tunduk kepada suami dalam segala hal seperti kepada Tuhan.

Efesus 5:22

5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

 

Penekanannya selalu seperti kepada Tuhan. Bukan berarti suami itu jadi Tuhan. Kalau diajak berbuat dosa, berbuat yang tidak baik, jangan diikuti tetapi diam dan doa seperti Abigail. Pemudi kalau sekarang belum tunduk kepada orang tua, jangan dulu menikah. Nanti kalau paksa menikah bukannya tunduk pada suami tetapi menanduk suami. Biar cantik tapi cantik-cantik bertanduk!

 

Anak belajar tunduk pada orang tua. Kalau semua tunduk maka Yesus sebagai kepala yang tidak tampak secara kasat mata, tetapi dengan mata iman bisa kita lihat, Dia akan menjaga dan melindungi nikah rumah tangga kita sekalian.

 

Kalau isteri tidak mau tunduk pada suami, mau jadi kepala, berarti telah diseret oleh ajaran Izebel, pasti jatuh, menjadi bintang yang gugur. Suami ikut saja maunya isteri, berarti suami isteri diseret, bintang yang gugur, jatuh semua. Itu berarti kena ajaran Izebel yaitu ajaran yang memperbolehkan perempuan mengajar laki-laki dalam nikah dan ibadah. Ahab memang raja Israel, tetapi yang mengambil keputusan semua isterinya yaitu Izebel.

Wahyu 2:19

2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.

 

Ini jemaat Tiatira, pelayanannya luar biasa hebat sehingga dipuji Tuhan. Tetapi ayat 20 mereka dicela.

Wahyu 2:20

2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

 

Jadi jangan dirampas kedudukan suami. Biarpun isteri pendidikannya lebih tinggi dari suami, tetap suami kepala. Suami juga jangan sewenang-wenang, dia harus tunduk kepada Yesus, kepala yang tidak tampak, sehingga keputusan yang diambil selalu bersuasana rohani, tidak salah mengambil keputusan. Jangan sampai kita diseret oleh ajaran Izebel ini.

 

I Timotius 2:11-14

2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.

2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.

2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

 

Dalam I Korintus pasal 14 juga dikatakan perempuan harus berdiam diri. Berarti jangan memerintah dan mengajar laki-laki. Kalau dalam ibadah kaum wanita silahkan, tetapi kalau ada laki-laki di situ jangan. Apalagi dalam rumah tangga, jangan jadi jenderil, nanti bisa terseret. Terseret itu berarti jatuh. Dikaitkan kejatuhan Adam dan Hawa. Yang lebih dulu jatuh adalah Hawa. Tuhan katakan “semua pohon di dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon yang di tengah-tengah taman itu tidak boleh kau makan”. Kalau dikaitkan dengan pelayanan, semua pelayanan boleh dikerjakan oleh perempuan, tetapi satu yaitu mengajar dan memerintah laki-laki jangan. Kalau itu dilakukan berarti makan buah terlarang dan terusir dari hadapan Tuhan. Nikah seperti itu tidak ada di hadapan Tuhan, berarti di hadapan siapa? Di hadapan iblis. Bukan Yesus menjadi kepala di situ, lalu siapa jadi kepala? Iblis!

 

Ini penyebab Wasti gugur. Sekarang banyak gereja sudah dipakai dengan hebat, begitu perempuan yang tampil, mereka gugur. Mohon maaf, saya bukan merendahkan derajat perempuan. Dalam semua pelayanan perempuan bisa dipakai melayani, tetapi satu hal ini yang tidak boleh yaitu mengajar dan memerintah laki-laki di dalam nikah dan di dalam ibadah. Tetapi sekali lagi suami harus perhatikan, jangan sewenang-wenang “hei isteri kau harus tunduk!” suami harus lebih dulu tunduk pada Tuhan, dengar Firman dan lakukan baru bisa menjadi pengayom isteri dan anak-anak.

 

Wasti gugur dan diganti dengan Ester. Ester artinya bintang.

Ester 2:5-7

2:5 Pada waktu itu ada di dalam benteng Susan seorang Yahudi, yang bernama Mordekhai bin Yair bin Simei bin Kish, seorang Benyamin

2:6 yang diangkut dari Yerusalem sebagai salah seorang buangan yang turut dengan Yekhonya, raja Yehuda, ketika ia diangkut ke dalam pembuangan oleh raja Nebukadnezar, raja Babel.

2:7 Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak itu tidak beribu bapa lagi; gadis itu elok perawakannya dan cantik parasnya. Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai.

 

Ester adalah seorang buangan dan yatim piatu, tidak beribu bapa. Artinya tidak punya potensi secara jasmani, secara duniawi. Tetapi ada satu kelebihannya yang membuat dia dipilih menjadi ratu. Padanya ada sikap tunduk dan taat, apa yang dibilang oleh Mordekhai dia tunduk. Ketika dia sudah dibawa ke benteng Susan, di balai perempuan, ada Hegai yang mengurus dia dan apa yang dikatakan Hegai dia tunduk.

 

Biarlah kita mungkin tidak punya potensi secara dunia, ijazah tidak punya, bukan orang yang kaya, secara jasmani tidak punya potensi. Tetapi kalau kita mau tunduk dan taat, itu kelebihan kita dari yang lain. Taat ini yang kita cari. Jangan berlomba-lomba untuk jadi kaya, untuk jadi pandai. Yang utama berlomba-lomba untuk tunduk dan taat. Itu potensi yang menentukan kita berhasil di dunia ini dan kelak berhasil menjadi mempelai wanita Tuhan.

 

Ester 2:10,15

2:10 Ester tidak memberitahukan kebangsaan dan asal usulnya, karena dilarang oleh Mordekhai.

2:15 Ketika Ester -- anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak -- mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apa pun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia.

 

Tunduk ini potensi rohani yang harus ada pada kita. Tunduk atau taat itu merupakan permulaan keberhasilan, baik secara jasmani, terutama keberhasilan secara rohani, yaitu berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Sekalipun kita tidak punya potensi secara jasmani, jangan kecil hati, jangan putus asa. Yang terutama kita kejar potensi secara rohani. Syukur kalau punya potensi jasmani, tetapi jangan bangga, jangan sombong dengan potensi jasmani. Kejarlah potensi rohani. Di India sana tsunami corona, orang-orang kaya pada pergi. Itu bukti kekayaan tidak bisa melindungi.

 

Mari belajar tunduk dan taat, itu permulaan keberhasilan secara jasmani maupun secara rohani, menjadi mempelai wanita Tuhan. Kalau kita tunduk maka kita akan tampil menjadi gadis yang elok parasnya.

Ester 2:7

2:7 Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak itu tidak beribu bapa lagi; gadis itu elok perawakannya dan cantik parasnya. Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai.

 

Nama lain Ester adalah Hadasa, Hadasa artinya pohon murad. Murad itu hasil evolusi duri menjadi murad. Karena ada hujan pengajaran maka duri menjadi murad. Berarti murad ini anti duri.

Yesaya 55:13

55:13 Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.

 

Orang yang tunduk dan taat itu anti duri, berarti tidak mau menyakiti, tidak mau hidup di dalam dosa. Duri itu akibat dosa.

 

Pengertian rohani gadis yang elok:

1.      II Korintus 11:2-3

11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

 

Mempertahankan kesetiaan yang sejati kepada Yesus, artinya:

a)      Setia berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar. Buka diri pada ajaran lain itu gadis yang kehilangan keperawanannya. Dalam Yehezkiel pasal 16, Yerusalem digambarkan seperti perempuan yang merenggangkan pahanya, mengizinkan dicemarkan oleh laki-laki lain. Ini jangan terjadi pada kita.

 

Dulu dalam pengajaran yang benar, Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel, sekarang juga harus tetap dalam pengajaran. “Dulu saya di Tabernakel” sekarang bagaimana, jangan malah berkata “sekarang perkembangan zaman, kalau Tabernakel terus, pengajaran mempelai terus tidak bertambah jiwa” itu terserah dia. Kalau ada yang mau bicara seperti itu, itu urusannya dia! Yang penting kita jangan seperti itu, jangan menjadi gadis yang sudah dirampas kesuciannya. Biarlah kita menjadi gadis yang suci dan elok, setia, berpegang teguh pada satu Firman pengajaran yang benar, yang sudah kita terima dari pendahulu kita. Bagaimana kita sudah lihat gigihnya perjuangan bapak gembala mempertahankan pengajaran ini, ayo kita yang meneruskan juga pertahankan ini. Jangan buka diri pada ajaran lain, jangan merenggangkan paha!

 

b)      Setia dalam ibadah pelayanan yang benar kepada Tuhan. Dalam persiapan saya diingatkan Tuhan, saya sudah salah membiarkan ada yang nganggur tidak melayani. Jangan kita lepaskan pelayanan, ayo diaktifkan kembali. Mari jangan sampai kita kehilangan kesetiaan dalam ibadah pelayanan yang benar kepada Tuhan. Paduan suara yang tidak bisa lagi menyanyi di gereja, ayo jadi pendoa syafaat semuanya, meningkat. Doakan pelayanan, setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

 

2.      Hidup dalam kesucian. Maksudnya:

Wahyu 14:4

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

 

Hidup dalam kesucian yaitu tidak mau dicemari dengan perempuan-perempuan.

Ada 2 perempuan yang mau mencemari gereja Tuhan.

a)      Perempuan Izebel yaitu ajaran yang memperbolehkan perempuan mengajar dan memerintah laki-laki dalam nikah dan ibadah. Ini yang menyebabkan ketidaktundukan dalam nikah dan ibadah. Yang kena ajaran Izebel ini mengatakan itu emansipasi. Secara jasmani silahkan emansipasi, kalau yang rohani sudah diatur oleh Tuhan, jangan kita rombak aturan dari Tuhan.

 

Ajaran Izebel juga ajaran yang mempelajari seluk beluk iblis. Kenapa mau pelajari iblis! Pelajari Tuhan supaya kita bisa masuk di mana Tuhan berada yaitu di Sorga. Kalau pelajari iblis tempatnya nanti sama-sama iblis di neraka. Contohnya sulap dan hipnotis dibawa masuk dalam gereja.

Wahyu 2:24

2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.

 

Sekarang ini laku, apalagi kalau dia mantan paranormal, mantan dukun, lalu jadi pendeta. Dia terangkan dulu dia dukun, cara menangkalnya seperti ini. Padahal Dalam nama Yesus, dengan Firman ada dalam hidup kita, kita aman.

 

b)      Perempuan Babel

Wahyu 17:4-5

17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

 

Arti perempuan Babel:

1)      Dosa kenajisan, ini yang mencemari gereja Tuhan. Ingat Dina anak Yakub, dia coba-coba keluar kemah, mau pergi melihat perempuan-perempuan yang ada di kota Sikhem, akhirnya diperkosa. Untuk kita sekarang mau coba-coba keluar dari persekutuan yang benar, ingin lihat persekutuan yang lain, ada iblis mengintip dengan dosa kenajisan sehingga jatuh. Jangan coba-coba tinggalkan penggembalaan, ada setan mengintip lewat dosa kenajisan. Begitu lengah, dia sergap sehingga jatuh dalam dosa kenajisan.

 

2)      Ajaran tentang kemakmuran dan hiburan daging, hiburan jasmani, hiburan duniawi. Siapa tidak senang kalau di gereja diajar kemakmuran dan tidak pernah diajar tentang salib. Yang ditekankan pokoknya kita diberkati, damai sejahtera, makmur dan ditambah hiburan-hiburan jasmani.

Wahyu 18:7

18:7 berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.

 

Tuhan tolong jangan kita kena 2 perempuan yang bekerja keras mau mencemari yaitu perempuan Izebel dan perempuan Babel. Coba lihat di gereja sekarang, dominan mana, laki-laki atau perempuan? Itu Izebel bekerja keras. Kemudian Babel bekerja keras, kenajisan. Nikah yang tidak beres, sudah dianggap biasa dalam gereja. Tinggal satu yang belum terjadi di Indonesia, menikahkan sesama jenis. Kalau di luar negeri sudah terjadi dan akan mengarah ke sana. Itulah perempuan Babel yang mencemari.

 

Mari kita tampil sebagai gadis yang elok. Pertahankan kesetiaan kepada Tuhan, kesetiaan kepada pengajaran dan dalam pelayanan serta pertahankan kesucian. Setia dan suci, kita tampil sebagai gadis yang elok. Tetapi belum cukup, Ester sudah tampil sebagai gadis yang elok tetapi masih belum menjadi ratu. Proses menjadi ratu, menjadi Mempelai Wanita Tuhan:

1.      Ester 2:2-3,8-9

2:2 Maka sembah para biduanda raja yang bertugas pada baginda: "Hendaklah orang mencari bagi raja gadis-gadis, yaitu anak-anak dara yang elok rupanya;

2:3 hendaklah raja menempatkan kuasa-kuasa di segenap daerah kerajaannya, supaya mereka mengumpulkan semua gadis, anak-anak dara yang elok rupanya, di dalam benteng Susan, di balai perempuan, di bawah pengawasan Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan; hendaklah diberikan wangi-wangian kepada mereka.

2:8 Setelah titah dan undang-undang raja tersiar dan banyak gadis dikumpulkan di dalam benteng Susan, di bawah pengawasan Hegai, maka Ester pun dibawa masuk ke dalam istana raja, di bawah pengawasan Hegai, penjaga para perempuan.

2:9 Maka gadis itu sangat baik pada pemandangannya dan menimbulkan kasih sayangnya, sehingga Hegai segera memberikan wangi-wangian dan pelabur kepadanya, dan juga tujuh orang dayang-dayang yang terpilih dari isi istana raja, kemudian memindahkan dia dengan dayang-dayangnya ke bagian yang terbaik di dalam balai perempuan.

 

Proses pertama tinggal di dalam balai perempuan, kalau tinggal di luar berbahaya, bisa dirusak. Bagi kita sekarang harus masuk dalam kandang penggembalaan, harus tergembala. Di situ ada hamba Tuhan yang menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk membentuk gereja Tuhan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Dalam hal ini Hegai. Raja tidak turun tangan untuk menangani para gadis itu untuk nanti menjadi ratunya, disuruh Hegai yang menangani. Ayo bawa hidup kita tergembala untuk ditangani seorang gembala, tentu seorang gembala yang juga mempertahankan kesucian.

 

Hegai ini sida-sida, sida-sida zaman dahulu sudah dikebiri, jadi tidak mungkin lagi dia bisa merusak dan tidak bisa lagi menghasilkan keturunan. Ini menunjukan gembala yang menjaga kekudusan dan kesucian, sehingga dia menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk membentuk sidang jemaat layak menjadi ratu, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Saya mohon dukungan doa dari bapak, ibu sidang jemaat, sebagai gembala saya masih muda. Biarlah betul-betul jaga kekudusan, sebab kenajisan itu musuhnya urapan.

 

Praktek tergembala:

a)      Tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Perempuan-perempuan yang dikumpulkan ini tidak ada lagi kegiatan di luar, semua kegiatannya di dalam balai perempuan. Sekarang kegiatan kita tekun dalam 3 macam ibadah pokok.

Ø  Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.

Ø  Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya.

Ø  Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

 

Satu-satunya kegiatan kita di dunia ini yang akan membawa kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan adalah tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Tuhan kadang kita nomor duakan, untuk kegiatan di dunia, kita bisa tekun, bisa giat. Kendati harus lembur dan tidak tidur untuk kegiatan dunia, tetapi kegiatan rohani kita tidak bisa tekun. Ini berarti belum gadis elok. Mari biar kita tekuni 3 macam ibadah ini, supaya betul-betul kita dipersiapkan menjadi Mempelai wanita Tuhan.

 

Kalau tidak tekun, beredar-edar, itu berbahaya. Nanti seperti Dina yang dirusak kesuciannya. Begitu kita keluar dari penggembalaan, keluar balai perempuan, sudah ada iblis mengintip untuk menjatuhkan dan merusak kesucian kita.

 

b)      Ester 2:15

2:15 Ketika Ester -- anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak -- mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apa pun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia.

 

Yang kedua taat kepada Hegai. Sekarang Hegai menunjuk gembala, berarti taat pada Firman penggembalaan. Firman bilang A yah A, Firman bilang B yah B, tidak usah kita berdebat. Firman pengajaran itu lebih pasti dari pada ilmu pasti. Kalau rumus matematika saja kita bisa ngotot-ngototan karena itu sudah pasti. Untuk yang jasmani kita bisa ngotot, untuk yang rohani kenapa tidak bisa ngotot. Ayo pertahankan kebenaran Firman, taat pada Firman Tuhan.

 

Kenapa malah ditambah ini, dikurangi itu dengan seribu satu alasan. Dulu pengajaran dari pendahulu, sekarang bagaimana? Begitu pendahulu meninggal mulai tambah ini, kurangi itu, katanya supaya cocok dengan perkembangan zaman harus begini dan begitu. Mana ketaatannya? Ketika sudah mengotak-atik pengajaran, tidak bisa menjadi mempelai. Kalau ilmu pasti kita pertahankan, apalagi pengajaran karena ini lebih pasti dari ilmu pasti.

 

Hasil tekun dalam penggembalaan:

Ester 2:12

2:12 Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebab seluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan.

 

Diberikan wangi-wangian selama 12 bulan dalam 2 tahap. 6 bulan pertama dan 6 bulan kedua, kalau dituliskan 6 6, ini menunjuk 66 kitab dalam Alkitab. Artinya kalau kita tergembala maka kita didandani, kita disucikan oleh Firman yang murni sampai suatu saat tampil tidak bercacat cela, sempurna, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Tidak ada gelap sedikitpun, di kepala mahkota 12 bintang, pakaiannya matahari, di bawah kaki ada bulan. Mahkota 12 bintang hasil ketekunan dalam ibadah raya. Pakaian matahari hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Bulan di bawah kaki hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab, tidak ada gelap sedikitpun. Dalam penggembalaan kita dihiasi dan didandani. Marilah bawa hidup kita dalam penggembalaan. Tugas kami sebagai hamba Tuhan untuk mendandani dan menghiasi sidang jemaat, supaya siap menjadi Mempelai Wanita Tuhan tanpa cacat dan cela.

 

Ester sudah didandani, sudah dipilih jadi ratu, tetapi belum cukup, masih ada tantangannya.

 

2.      Ester 4:7,13

4:7 dan Mordekhai menceritakan kepadanya segala yang dialaminya, serta berapa banyaknya perak yang dijanjikan oleh Haman akan ditimbang untuk perbendaharaan raja sebagai harga pembinasaan orang Yahudi.

4:13 maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi.

 

Ester sudah dipilih menjadi ratu, tetapi masih terancam, masih bisa mati. Kita masih menghadapi ancaman Haman. Jadi betul-betul menjadi Mempelai Wanita Tuhan itu seleksinya ketat. Ikut Tuhan jangan digampang-gampangkan. Bayangkan, sudah tergembala di balai perempuan, sudah disucikan, sudah dipilih, tinggal mau duduk bersanding tetapi masih ada halangannya yaitu Haman. Sama dalam Wahyu pasal 12 ayat 3 dan 4 ada naga menghadang di depan, itulah Haman yang menubuatkan antikristus.

Wahyu 12:4

12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

 

Kita diperhadapkan naga di depan yaitu antikristus. Jangan pikir nanti baru muncul antikristus, baca dalam I Yohanes 2:18-19, mulai dari sekarang sudah ada antikristus, roh antikristus serta kaki tangannya sudah bekerja sekarang ini. Dan inilah yang kita hadapi, Haman-Haman akhir zaman kita hadapi.

 

Sudah tergembala, sudah mau taat dan mau disucikan, tetapi kita menghadapi ganasnya antikristus, apa yang harus kita lakukan? Kita belajar dari Ester.

a)      Ester 4:14-16

4:14 Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."

4:15 Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai:

4:16 "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."

 

Ester sudah jadi ratu, tetapi kedudukannya terancam. Sudah siap menjadi mempelai bisa gagal, karena ancaman antikristus. Apa yang harus kita lakukan? Harus banyak berpuasa hari-hari terakhir ini. Ester dan orang Yahudi terancam dibunuh, sekarang ini gereja Tuhan terancam, mari biar kita belajar untuk berpuasa. Puasa itu adalah proses mempercepat perobekan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Terutama apa yang harus dirobek dari daging kita? Ketakutan daging. Ester takut, kalau menghadap raja tanpa dipanggil hukumannya mati. Awalnya dia takut, tetapi Mordekhai katakan “jangan kira kalau kau tidak mau menghadap raja lalu tidak ada keselamatan dari orang lain!” dan Ester mau berpuasa untuk melenyapkan ketakutan dagingnya supaya bisa menghadap raja Ahasyweros.

 

Jadi puasa itu adalah proses mempercepat perobekan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya, terutama ketakutan daging. Ketakutan daging ini yang begitu hebat sekarang ini, takut ini takut itu sehingga tidak takut akan Tuhan. Kaum muda takut tidak dapat jodoh sehingga disikat saja biarpun agama lain, ajaran lain. Takut tidak dapat kedudukan, takut tidak dapat ijazah sehingga korbankan yang benar, ini yang perlu dimatikan.

 

Antikristus binatang buas, namanya binatang buas makanannya daging. Makanya robek daging supaya tidak dirobek antikristus.

Wahyu 13:1-2

13:1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

 

Antikristus itu kombinasi 4 binatang buas, macan tutul, beruang, singa, naga. Makannya daging, kalau kita tidak mau merobek daging, antikristus bisa memangsa kita. Mari banyak berpuasa hari-hari terakhir ini untuk merobek daging. Puasa itu juga merupakan latihan penyingkiran kita di padang gurun. Di padang gurun kita tidak makan minum lagi secara jasmani, tetapi dipelihara langsung oleh Tuhan lewat Firman dan perjamuan suci. Kalau diberi kesempatan puasa bersama, ayo aktiflah. Itu untuk latihan menyingkir. Kalau tidak, yah sudah tidak tersingkir, tetapi dagingnya besar sehingga diterkam binatang buas.

 

Puasa itu juga merupakan kesempatan seluas-luasnya kita berikan untuk Firman dan urapan Roh Kudus menyucikan kita. Terutama menyucikan hati dan pikiran.

Matius 6:17

6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,

 

Minyak itu urapan, air itu Firman. Kepala itu pikiran, muka itu cermin hati. Hati marah wajah merah, hati takut wajahnya pucat. Jadi puasa merupakan kesempatan seluas-luasnya bagi air Firman pengajaran dalam minyak urapan Roh Kudus untuk membersihkan hati dan pikiran kita. Ayo banyak berpuasa supaya terjadi penyucian terus menerus.

 

Kalau ini kita lakukan, suatu saat Firman pengajaran yang benar dan urapan Roh Kudus akan menjadi 2 sayap burung yang besar yang akan menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari antikristus. Itulah sayap kita, semakin disucikan, semakin besar sayapnya dan semakin kuat. Ketika antikristus berkuasa, sayap itu menyingkirkan kita, menerbangkan kita ke padang gurun jauh dari antikristus. Ini yang harus kita perhatikan hari-hari terakhir ini.

 

Kita hadapi naga, menghadapi antikristus, tanpa penyucian, tanpa merobek daging, habis kita.

Wahyu 12:14

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Kenapa Firman dan Roh Kudus disebut 2 sayap burung nazar yang besar, mana ayatnya?

I Timotius 6:6

6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.

 

Apa ini yang membuat ibadah disertai rasa cukup?

Lukas 22:38

22:38 Kata mereka: "Tuhan, ini dua pedang." Jawab-Nya: "Sudah cukup."

 

Ibadah disertai rasa cukup kalau di dalamnya ada 2 pedang. Apa itu 2 pedang? 2 pedang itu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru atau Firman pengajaran yang murni. Kalau ini ada dalam ibadah dan kita disucikan, itu memberikan keuntungan besar, dapat 2 sayap burung nazar yang besar untuk menyingkirkan kita ke padang gurun. Supaya kita luput dari antikristus, biar dalam ibadah selalu ada 2 pedang, Firman dalam urapan Roh Kudus. Sebab pedang Firman tanpa urapan Roh Kudus, itu pedang tumpul. Harus ada pedang, makanya Ibrani 4:12 itu pedang, ayat 13 itu urapan, tidak bisa dipisahkan.

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Dulu di dada Imam Besar ada tumim, itulah pedang. Minyak urapan Roh Kudus itu terang, itulah urim.

Ibrani 4:13

4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

 

Ini pekerjaan Roh Kudus, terang. Inilah yang memberikan keuntungan besar. Jadi ibadah itu bukan untuk mencari keuntungan jasmani. Dalam ibadah yang benar kita cari pedang, untuk kena pedang Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus dan kita disucikan. Puasa kesempatan yang luas untuk kena pedang Firman. Kita sudah tidak makan dan minum, merobek daging, lalu dengar Firman disabet, semua dipotong, dirobek dagingnya. Tentu yang mengayunkan pedang jangan salah menggunakan pedang seperti Petrus memotong telinga. Yang menggunakan pedang, yang memberitakan Firman harus kena pedang dulu, kena penyucian dulu. Bukan sekedar harus begini harus begitu, tetapi pendetanya tidak pernah melakukan Firman, itu potong telinga. Jemaat yang dengar jadi kapok, tidak mau datang lagi, telinganya putus semua. Harus kami yang memegang pedang kena pedang dulu baru diayunkan kepada jemaat.

 

Ester 4:15 ini banyak ditafsirkan salah untuk membenarkan bahwa perempuan boleh mengajar dan memerintah laki-laki. Ester bilang “pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi untuk berpuasa”. Coba baca baik-baik adakah dituliskan di situ dalam berpuasa Ester pimpin ibadah di situ. Dari situ saja kita bisa mematahkan argumen mereka. Ayat ini menunjukan kalau perempuan atau isteri mengusulkan yang rohani, suami terimalah! Kecuali dia mengusulkan yang lain. Itu bukan mengajar dan memerintah, haknya Mordekhai, mau mengikuti atau tidak. Tetapi karena Mordekhai lihat ini hal rohani dan membawa keselamatan maka dia ikuti. Kalau isteri usul hal yang rohani, kenapa ditolak, tetapi tetap yang mengambil keputusan adalah suami.

 

b)      Ester 4:11; 5:1-2

4:11 "Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja."

5:1 Pada hari yang ketiga Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu.

5:2 Ketika raja melihat Ester, sang ratu, berdiri di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat itu.

 

Ini yang menentukan kita luput dari antikristus atau tidak, yaitu menerima uluran tongkat emas. Bagi yang diulurkan tongkat dia hidup, kepada yang tidak diulurkan tongkat dia mati. Tongkat emas ini sama dengan kasih karunia Tuhan. Kalau tanpa kasih karunia Tuhan, tidak bisa kita luput dari antikristus. Kita butuh kasih karunia Tuhan hari-hari terakhir ini. Sudah tergembala, mau disucikan, puji Tuhan. Tambah dengan puasa, ingat di hadapan kita ada naga yaitu antikristus. Dan biarlah kita hidup di dalam kasih karunia Tuhan.

 

Bagaimana itu hidup dalam kasih karunia Tuhan.

Ibrani 4:16

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

I Yohanes 3:21

3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,

 

Untuk bisa hidup dalam kasih karunia Tuhan, hati kita harus tenang. Kalau kita menghadapi segala sesuatu dengan baper, dengan galau, dengan hati tidak bisa tenang, itu berarti di luar kasih karunia. Mau mendekati Tuhan, mau menghadap takhta kasih karunia, hati tidak boleh tertuduh, hati harus tenang. Belajar menguasai diri dalam menghadapi apapun. Coba kalau Ester tidak tenang waktu menghadap raja, dia sudah gemetar-gemetar bisa-bisa tidak dapat uluran tongkat. Tetapi raja melihat Ester datang dengan tenang, memakai pakaian ratu, raja langsung ulurkan tongkat emas.

 

Tenang dulu maka kita hidup dalam kasih karunia Tuhan. Jangan tukar kasih karunia Tuhan dengan apapun. Karena suatu masalah kita sudah tidak tenang dan mau tinggalkan Tuhan, sudah tidak mau lakukan Firman, itu namanya menukar kasih karunia Tuhan. Rugi! Menghadapi masalah, sebenarnya kalau kita tenang ada jalan keluar, tetapi karena tidak tenang malah cari jalan keluar secepatnya. Firman bilang A tetapi menurut anggapannya kalau mau ikuti Firman tidak akan selesai ini masalah, sehingga keluar dari kasih karunia karena tidak tenang. Akhirnya berhadapan dengan Haman, berhadapan dengan antikristus. Menghadapi masalah nikah, masalah buah nikah, masalah ekonomi dan sebagainya, tenang, maka kita hidup dalam kasih karunia Tuhan.

 

Firman Tuhan itu praktis, kita dengar, praktekan, ada hasilnya:

1)      Kasih karunia Tuhan melindungi dan memelihara kita, sekarang sampai di zaman antikristus. Yang seharusnya mati, tetapi begitu diulurkan tongkat, tidak jadi mati. Kaum muda jangan takut, masalah masa depan, jodoh dan sebagainya, ikut saja dalam kasih karunia Tuhan sehingga tenang. Bisa tenang kalau tergembala, bisa tenang kalau ada penyucian, bisa tenang kalau merobek daging melalui puasa, pasti tenang. Jadi kuncinya di situ, tergembala, disucikan, puasa, robek daging pasti tenang dan ada jalan keluar.

 

2)      Kasih karunia Tuhan menyelesaikan masalah sampai yang mustahil. Bayangkan, undang-undang sudah dikeluarkan, untuk mengubah undang-undang tidak gampang. Sudah keluar undang-undang, dalam satu hari semua orang Yahudi harus dibunuh. Tetapi dengan tongkat emas diulurkan maka undang-undang yang sudah dikeluarkan dicabut kembali. Sederhana saja, dengan tenang, kuasai diri, menyembah Tuhan, maka kasih karunia Tuhan memberi hidup kepada kita. Menyelesaikan segala masalah sampai yang mustahil sekalipun.

 

Dalam berbagai masalah tenang dulu. Kalau Tuhan belum tolong berarti Tuhan masih sibuk membenahi hati kita karena kita belum tenang. Kalau sudah tenang di situ pertolongan Tuhan nyata. Kita maunya begini, maunya begitu, maunya cepat, tetapi tidak tenang. Tenang dulu maka kita hidup dalam kasih karunia Tuhan dan Tuhan yang menyelesaikan masalah sampai yang mustahil sekalipun.

Ester 4:8

4:8 Juga salinan surat undang-undang, yang dikeluarkan di Susan untuk memunahkan mereka itu, diserahkannya kepada Hatah, supaya diperlihatkan dan diberitahukan kepada Ester. Lagipula Hatah disuruh menyampaikan pesan kepada Ester, supaya pergi menghadap raja untuk memohon karunianya dan untuk membela bangsanya di hadapan baginda.

 

Mungkin sudah keluar aturan apa yang mau mengekang kita, jangan kita takut. Kalau kita hidup dalam kasih karunia Tuhan, kita pasti dibela, masalah diselesaikan.

 

3)      Ester 8:11; 9:5

8:11 yang isinya: raja mengizinkan orang Yahudi di tiap-tiap kota untuk berkumpul dan mempertahankan nyawanya serta memunahkan, membunuh atau membinasakan segala tentara, bahkan anak-anak dan perempuan-perempuan, dari bangsa dan daerah yang hendak menyerang mereka, dan untuk merampas harta miliknya,

9:5 Maka orang Yahudi mengalahkan semua musuhnya: mereka memukulnya dengan pedang, membunuh dan membinasakannya; mereka berbuat sekehendak hatinya terhadap pembenci-pembenci mereka.

 

Yang tadinya terjepit, sudah terancam mati, sekarang berbalik mereka yang membunuh. Jadi hasil ketiga kasih karunia Tuhan membuka jalan ke masa depan yang indah. Biar orang Yahudi kaya, bahkan Ester ratu, kalau menurut undang-undang yang dikeluarkan mereka harus mati. Tetapi begitu tongkat emas diulurkan, keluar undang-undang yang baru. Orang Yahudi boleh membunuh semua pembenci mereka. Bayangkan, mereka yang tadinya terhimpit, bisa hidup bahkan membunuh musuh-musuhnya.

 

Kasih karunia Tuhan membuka jalan ke masa depan yang indah bagi kita. Kaum muda jangan takut, mungkin sudah tertutup semuanya “mati saya, tidak ada jalan keluar, habis saya ini!” tetapi selama kita bisa tenang, kuasai diri, hidup dalam kasih karunia, itu lebih dari cukup. Paulus pernah mengatakan “cukuplah kasih karuniaMu bagiku”. Ayo tenang, jangan baper, tidak usah ribut, kasih karunia Tuhan membuka ke masa depan yang indah.

4)      Wahyu 21:15

21:15 Dan ia, yang berkata-kata dengan aku, mempunyai suatu tongkat pengukur dari emas untuk mengukur kota itu serta pintu-pintu gerbangnya dan temboknya.

 

Kasih karunia Tuhan melayakan kita masuk kota Yerusalem Baru. Untuk hidup saja kita tidak layak, untuk melayani tidak layak, lalu kita mau masuk Yerusalem Baru, bagaimana bisa. Tetapi dengan kasih karunia Tuhan, melayakan kita masuk ke sana. Sama dengan kasih karunia Tuhan mengubahkan kita sampai sempurna, menjadi Mempelai Wanita Tuhan, layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Hidup kita bukan dari apa yang kita miliki di dunia ini. Kalau Ester bergantung pada kedudukannya sebagai ratu, Haman sudah bekerja, mati dia. Kalau bergantung pada apa yang kita miliki di dunia, habis kita. Kita berhadapan dengan antikris-antikris di depan yang bekerja keras. Tetapi dengan kasih karunia, ada perlindungan dan pemeliharaan, masalah yang mustahil selesai, ada masa depan yang indah dan kita layak masuk Yerusalem Baru. Hiduplah dalam kasih karunia Tuhan, hampiri takhta kasih karunia Tuhan. Dekati Tuhan dengan hati yang tidak menuduh lagi, hati yang tenang. Semoga Firman ini menjadi pengalaman kita masing-masing. Kita pulang dengan hati tenang, hidup dalam kasih karunia Tuhan.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar