20210401

Kebaktian Jumat Agung, Jumat 2 April 2021 Pdt. Handri Legontu

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Kita memperingati hari kematian Yesus. Kita tidak mati seperti Yesus, tetapi yang kita mau matikan adalah daging kita. Sehingga dengan kita memperingati hari kematian Yesus, kehidupan kita semakin berkenan kepada Tuhan. Daging ini pelan tapi pasti mulai dimatikan, dihabiskan, dihancurkan sampai tidak bersuara lagi dan kita boleh layak di hadapan Tuhan.

 

Imamat 24:17-23

24:17 Juga apabila seseorang membunuh seorang manusia, pastilah ia dihukum mati.

24:18 Tetapi siapa yang memukul mati seekor ternak, harus membayar gantinya, seekor ganti seekor.

24:19 Apabila seseorang membuat orang sesamanya bercacat, maka seperti yang telah dilakukannya, begitulah harus dilakukan kepadanya:

24:20 patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya.

24:21 Siapa yang memukul mati seekor ternak, ia harus membayar gantinya, tetapi siapa yang membunuh seorang manusia, ia harus dihukum mati.

24:22 Satu hukum berlaku bagi kamu, baik bagi orang asing maupun bagi orang Israel asli, sebab Akulah TUHAN, Allahmu."

24:23 Demikianlah Musa menyampaikan firman itu kepada orang Israel, lalu dibawalah orang yang mengutuk itu ke luar perkemahan, dan dilontarilah dia dengan batu. Maka orang Israel melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

 

Ini adalah dampak dari persekutuan ajaran campur yaitu ada roh hujat dan roh kekerasan. Kita sudah pelajari tentang roh hujat, sekarang kita pelajari tentang roh kekerasan. Ada 3 bentuk roh kekerasan di sini:

1.      Ayat 17 dan 21b membunuh manusia, sama dengan tidak punya kasih, membenci sesama dan membenci teguran.

2.      Ayat 18 dan 21a membunuh ternak.

3.      Ayat 19 dan 20 membuat orang lain cacat.

 

Kita pelajari poin kedua yaitu membunuh ternak. Ternak bagi bangsa Israel adalah untuk keperluan beribadah. Ketika bangsa Israel mau keluar dari Mesir, Firaun mengatakan “kamu boleh keluar pergi beribadah, tetapi ternakmu jangan dibawa”. Musa bilang “tidak bisa, sepotong kakipun tidak boleh ditinggalkan” karena ternak itu yang digunakan untuk keperluan ibadah.

Keluaran 10:26

10:26 Dan juga ternak kami harus turut beserta kami dan satu kaki pun tidak akan tinggal, sebab dari ternak itulah kami harus ambil untuk beribadah kepada TUHAN, Allah kami; dan kami tidak tahu, dengan apa kami harus beribadah kepada TUHAN, sebelum kami sampai di sana."

 

Jadi, membunuh ternak artinya ibadah yang mati. Ini kalau ajarannya ajaran campur, sama dengan ibadah yang mati yang dilakukan oleh orang mati. Orang mati di sini adalah orang yang hidup di dalam dosa.

Efesus 2:1-2

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

 

Efesus 2:2 (Terjemahan lama)

2:2 yang dahulu kamu lakukan menurut istiadat dunia ini, ialah menurut kuasa penguasa di udara, yaitu roh yang lagi bekerja di dalam hati anak-anak durhaka.

 

Ibadah yang lama adalah ibadah yang dilakukan oleh orang mati, orang yang hidup dalam dosa. Mulai dari hamba Tuhan penyelenggara kebaktian, sampai sidang jemaat hidup dalam dosa. Kalau itu ada dalam hidup kita, beribadah, memperingati kematian Yesus, sementara kita semua hidup dalam dosa, maka ibadah kita adalah ibadah yang mati, tidak ada artinya. Jadi, dapat disimpulkan ibadah yang mati adalah ibadah tanpa penyucian. Semakin banyak ibadahnya, semakin banyak mezbahnya justru menambah dosa. Itu sama seperti suku Efraim.

Hosea 8:11-12

8:11 Sungguh, Efraim telah memperbanyak mezbah; mezbah-mezbah itu menjadikan mereka berdosa.

8:12 Sekalipun Kutuliskan baginya banyak pengajaran-Ku, itu akan dianggap mereka sebagai sesuatu yang asing.

 

Ini jangan terjadi dalam diri kita, sudah beribadah, memperingati kematian Yesus, tetapi ibadah kita malah menambah dosa karena tidak mau mengalami penyucian. Kalau ada pengajaran yang benar justru dianggap sesuatu yang asing, karena sudah biasa dalam ibadah dijejali dan diisi ajaran campur yang hanya menyenangkan daging. Begitu diberitakan pengajaran benar mereka malah berkata terlalu keras, terlalu tajam. Kalau bicara mempelai orang tertawa “apa ini!” bicara Tabernakel tambah bingung lagi dia. Itu karena sudah terbiasa diisi ajaran campur dalam ibadah. Inilah ibadah mati, ibadah tanpa penyucian, justru menambah dosa.

 

Ibadah benar adalah ibadah yang hidup, ibadah yang diisi dengan Firman yang hidup, yang kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua.

Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Kita berdoa minta kepada Tuhan dalam setiap kita beribadah supaya Tuhan berikan Firman yang hidup, yang kuat, yang lebih tajam dari pada pedang bermata dua, sama dengan firman pengajaran yang benar. Disebut hidup karena tahu apa yang menjadi keadaan kita. Apapun keadaan kita, dosa apapun juga tidak bisa kita sembunyi karena Firman itu hidup, dia beberkan semua. Dan kuat serta tajam menyucikan.

 

Kalau dalam ibadah kita mau disucikan, berarti kita orang yang hidup. Apa orang yang hidup? Orang yang punya pengharapan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jadi, bukan sekedar kita menggelar upacara “oh Jumat Agung, hari kematian Yesus”. Lalu nanti minggu ibadah kebangkitan, dibuatlah ibadah semalaman di Getsemani, tetapi tidak ada Firman yang hidup, malah ditemani minuman keras. Mana ada Firman yang hidup, yang kuat, yang tajam kalau seperti itu. Itu ibadah hanya kebiasaan.

 

Siang ini kita beribadah, ibadah yang hidup. Buktikan kita orang yang hidup, yang punya pengharapan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Orang yang punya pengharapan, dia pasti mau disucikan.

I Yohanes 3:2-3

3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

 

Apa praktek kita punya pengharapan? Mau disucikan sampai suci seperti Yesus suci. Jadi, standarnya adalah Yesus. Hari ini kita peringati hari kematian Yesus, Dia sudah berkorban bagi kita. Korban Kristus menjadi dasar bagi kita untuk disucikan dan disempurnakan. Hanya oleh satu korban Dia sudah menyucikan dan menyempurnakan.

Ibrani 10:10,14

10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

 

Disucikan dulu untuk bisa mencapai kesempurnaan. Tidak mungkin bisa sempurna kalau tanpa penyucian. Cuma dinyanyikan saja “kumau sepertimu Yesus, disempurnakan slalu” tetapi penyucian ditolak terus. Itu hanya angan-angan pak menung, mau sempurna tetapi tidak mau disucikan. Kenapa? Sebab ibadahnya ibadah mati.

 

Penekanan suci itu seperti Yesus suci, berarti teladan kesucian adalah Yesus. Kalau mau meneladani manusia, manusia masih ada kekurangannya. Yesus teladan yang sempurna, tidak ada kekurangannya. Yesus adalah Anak Domba Paskah yang tersembelih bagi kita. Penyucian sampai suci seperti Yesus suci kita pelajari dari perlakuan terhadap anak domba Paskah.

Keluaran 12:11-12,9

12:11 Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.

12:12 Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.

12:9 Janganlah kamu memakannya mentah atau direbus dalam air; hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepalanya dan betisnya dan isi perutnya.

 

Daging anak domba Paskah itu harus dipanggang di api, bukan direbus dalam air. Bicara api itu menunjuk Firman pengajaran yang benar yang menyucikan.

Yeremia 23:29

23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

 

Jadi, kita harus mengalami penyucian oleh api Firman pengajaran yang benar. Apa yang harus disucikan supaya ibadah kita berkenan kepada Tuhan?

1.      Kepala menunjuk pikiran.

2.      Betis menunjuk perjalanan hidup.

3.      Isi perut sama dengan hati.

Kalau ini sudah disucikan, maka seluruh hidup kita suci seperti Yesus suci. Inilah penyucian seluruh hidup. Penyucian seluruh hidup kita pelajari dari salah satu rasul yang khusus melayani bangsa kafir yaitu rasul Paulus. Dia mengalami penyucian pikiran, perjalanan hidup dan hati. Hal itu akan kita baca dalam surat Filipi pasal 3. Secara keseluruhan surat Filipi itu terkena pada pelita emas. Artinya kalau kita mau disucikan seluruh hidup kita maka kita bisa memancarkan terang kesucian di manapun kita berada.

 

1.      Penyucian kepala yaitu penyucian pikiran.

Firman pengajaran yang benar menyucikan pikiran kita dari 2 hal:

a)      Filipi 3:13

3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,

 

Melupakan apa yang telah di belakangku, artinya Firman pengajaran yang benar menyucikan ikatan-ikatan dosa sampai ikatan uang. Sebab itu Tuhan tuntut apa yang sudah lalu. Biar kita mengalami penyucian dari semua ikatan dosa sampai ikatan uang. Pengajaran yang benar bekerja sama dengan Roh Kudus. Pengajaran dan Roh Kudus itu menunjukan apa yang sudah kita lakukan di masa lalu, apa yang kita pikirkan, apa yang kita katakan, apa yang kita perbuat. Untuk apa? Supaya kita sadar, menyesal dan mengaku. Kalau tidak ada Firman pengajaran dan Roh Kudus kita tidak tahu dan kita sudah lupa. Sampai dosa di masa kecil Roh Kudus ingatkan. Mungkin Firman Tuhan datang tentang mencuri, lalu Roh Kudus mengingatkan “umur sekian dulu kau mencuri”. Ini Firman dan Roh Kudus bekerja sama menyucikan kita, menunjuk dosa di masa lalu untuk kita sadari, kita sesali, kita akui kepada Tuhan dan sesama. Lupakan apa yang di belakang karena kita mau berlomba, mau menuju ke garis finish. Kalau ada beban, tidak akan bisa kita mencapai garis finish.

 

Dalam suratan I Timotius, Paulus mengakui bahwa dia adalah orang paling berdosa. Kalau Paulus orang paling berdosa mengalami penyucian dosa masa lalu, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak disucikan.

I Timotius 1:13-16

1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.

1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.

1:16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.

 

Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bisa lepas dari dosa. Mungkin ada yang berkata “ini dosa sudah terlalu berat untuk saya lepaskan, sudah tidak bisa”. Bisa dilepaskan, tinggal mau atau tidak. Tergantung hati, mau lepas atau tidak. Kalau hatinya tidak mau lepas dari dosa, tidak akan bisa, biar dosa kecilpun tidak bisa. Tetapi kalau hatinya mau, dosa semerah kirmizipun bisa dilepaskan.

 

Dikatakan aku beroleh kasih karunia. Jadi terlepas dari dosa itu kasih karunia. Coba bapak ibu renungkan hidup di masa lampau itu bagaimana, betapa bergelimangan di dalam dosa. Nikah, buah nikah, secara pribadi, kita begitu jahat, begitu najis. Kalau siang ini kita sudah ada dan sudah mengalami kelepasan dari dosa, itu kasih karunia Tuhan seharga korbanNya di kayu salib. Dari semua bersaudara sudah saya ini paling nakal. Kalau siang ini terlepas dari dosa dan bisa melayani, itu hanya karena kasih karunia Tuhan. Mempertahankan dosa atau mengulangi dosa itu di luar kasih karunia Tuhan, pasti binasa! Bawa hidup kita masuk dalam kasih karunia Tuhan.

 

Paulus mengaku orang paling berdosa bukan karena dia pemabuk, pezinah atau pembunuh tetapi karena dia penganiaya pengikut Kristus dan penghujat jalan Tuhan. Di akhir zaman ini banyak orang bersikap seperti Paulus yaitu penganiaya pengikut Kristus dan penghujat jalan Tuhan. Apa bukti dan prakteknya?

Ø  Penganiaya pengikut Kristus. Pengikut Kristus itu murid Yesus. Murid itu orang yang menerima pengajaran. Kita tidak menganiaya lagi seperti Paulus, prakteknya sekarang tidak mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar. Firman bolak balik disampaikan tetapi tidak mempan pada dirinya. Sampai benci kepada orang yang mau hidup suci sesuai Firman pengajaran, dia tidak suka, tidak mau. Sadar atau tidak sadar dia sudah menganiaya pengikut Kristus, murid Yesus. Kaum muda periksa bagaimana saat mendengar Firman, kalau tidak suka dan tidak serius itu sudah menjadi penganiaya.

 

Ø  Menghujat jalan Tuhan. Prakteknya pengajaran benar dibilang palsu, yang palsu dibilang benar dan didukung mati-matian. Juga soal hamba Tuhan, hamba Tuhan yang benar tahbisannya dibilangi macam-macam, difitnah, dibilangi palsu. Sedangkan pendeta yang salah tahbisan, dibilang benar dan didukung mati-matian. Kalau tahbisan sudah salah kenapa mau diikuti lagi. Mau dibawa ke mana kalau tahbisan salah. Sementara hamba Tuhan itu pemandu membawa jemaat ketemu Yesus. Untuk bisa mempersiapkan Paskah di ruang atas, ada pemandu yang membawa kendi berisi air, itulah hamba Tuhan. Kalau pemandunya tidak benar tahbisannya, tidak bisa mempersiapkan Paskah. Paskah itu pemuncakannya nanti pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Alkitab sudah mengajar lihat Firman, lihat juga hamba Tuhan yang menyampaikan. Kalau melihat saya tidak benar tahbisannya jangan mau digembalakan, rugi sebab tidak akan bisa bertemu Tuhan Yesus, hanya bertemu antikristus. Tetapi kalau bapak ibu lihat benar tahbisannya, mantapkanlah dirimu tergembala. Saya tidak bisa tutup diri “jangan lihat saya, saya banyak kekurangan”. Hamba Tuhan itu perlu dilihat karena dia harus menjadi teladan.

 

Menghujat jalan Tuhan ini yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar dan didukung mati-matian. Kenapa demikian? Karena cocok bagi dagingnya. Pendetanya tidak berani singgung dosa karena dia juga hidup dalam dosa. Jemaatnya bilang  “klop torang pak pendeta, mari torang pancua (miras) sama-sama”.

 

Kalau ajarannya sudah salah, hamba Tuhannya juga sudah salah tahbisan, pantaslah kalau disebut orang paling berdosa. Sebab apa lagi yang mau menyucikan selain pengajaran ini. Makanya Paulus katakan “akulah orang paling berdosa”. Karena pengajarannya sudah salah, yang melayani hamba Tuhan yang salah tahbisan sehingga dosa berkembang biak. Ini jangan terjadi pada kita. Doakan bapak ibu supaya saya sebagai hamba Tuhan mengawasi diri dan mengawasi pengajaran, agar berapa jiwa yang Tuhan percayakan boleh dibawa pada keselamatan yang sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Jadi, Firman pengajaran yang benar dan hamba Tuhan yang benar tahbisannya merupakan wujud kasih karunia Tuhan kepada gereja Tuhan. Banyak orang di luar sana yang ingin, tetapi sayang yang dijejali adalah ajaran tidak benar dan pendeta yang melayani tahbisannya tidak jelas. Kalau ditanya mereka juga mau masuk sorga, tetapi sayang alamatnya salah. Pengajaran yang benar dan hamba Tuhan yang benar tahbisannya adalah wujud kasih karunia Tuhan kepada umat Tuhan.

II Tawarikh 36:15

36:15 Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.

 

Sidang jemaat di manapun kita berada, Tuhan sayang kita. Ada kasih karunia Tuhan dilimpahkan kepada kita. Jangan keluar dari kasih karunia Tuhan, jangan salah gunakan kasih karunia Tuhan. Kalau ada hamba Tuhan yang benar tahbisannya melayani kita dan kita tanggapi serius, maka kita bisa terlepas dari ikatan dosa apapun, terlepas dari penghukuman Tuhan atas dunia ini, dari aniaya antikristus sehingga kita bisa menjadi contoh, menjadi teladan bagi orang lain, menjadi kesaksian bagi orang lain, menjadi terang kesaksian di manapun kita berada.

I Timotius 1:16

1:16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.

 

b)      Filipi 3:18-19

3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

 

Pikiran yang hanya tertuju kepada perkara-perkara dunia, ini yang harus disucikan. Kalau pikiran hanya tertuju pada perkara-perkara dunia, nanti bernasib seperti Yudas. 3,5 tahun ikut Yesus, gembalanya sempurna, tetapi sayang pikirannya tertuju pada perkara-perkara dunia. Sehingga dia mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri dan jatuh tertelungkup. Itu membuktikan bahwa Yudas betul-betul memeluk dunia.

Kisah Para Rasul 1:18

1:18 -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

 

Yudas memeluk bumi, menyatu dengan dunia, mengasihi dunia. Pasti dia tidak bisa mengasihi Tuhan. Omong kosong kalau ada orang yang terikat dengan dunia mengatakan “saya mengasihi Tuhan” tidak mungkin! Kalau mengasihi dunia tidak bisa mengasihi Tuhan, tidak akan bisa mengutamakan perkara yang rohani.

 

Dunia ini sedang lenyap. Kalau kita mengasihi dunia, berarti kita sedang lenyap dengan dunia ini. Kaum muda gunakan masa muda untuk mengasihi Tuhan. Banyak kaum muda di luar sana betapa gigihnya mengasihi dunia. Silahkan kerja dengan giat. Silahkan sekolah dengan giat sampai mencapai gelar S1, S2, S3 tetapi jangan mengasihi dunia. Peganglah dunia dengan tangan terbuka sehingga ketika dunia menuju pada kebinasaannya, kita tidak ikut terseret binasa bersama dunia.

I Yohanes 2:15-17

2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

 

Melihat keadaan sekarang ini, betul-betul dunia sedang lenyap. Bangsa siap bangkit melawan bangsa. Salah satu penyebab perang dunia I karena perlombaan persenjataan. Perang dunia II juga karena perlombaan persenjataan. Sekarang ini bangsa-bangsa juga sudah diambang peperangan, sudah perlombaan persenjataan, siapkan ini, siapkan itu. Dunia sedang lenyap, biarlah kita tidak mengasihi dunia.

 

Kalau pikiran tertuju pada perkara dunia berarti kita orang dunia. Kalau pikiran tertuju pada perkara rohani berarti kita warga kerajaan sorga. KTP apa? KTP Sangele, tetapi kalau pikirannya tertuju pada perkara sorga berarti dia warga kerajaan sorga.

Filipi 3:20-21

3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,

3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

 

Paulus mengalami penyucian pikiran, sehingga pikirannya yang tadinya pikiran dunia, sekarang selalu tertuju pada perkara-perkara yang rohani. Kalau pikiran dunia seperti Yudas, jatuh tertelungkup. Kalau pikiran tertuju pada perkara sorga, perkara rohani, bukan tertelungkup tetapi terlentang, menghadap sorga. Ke mana posisi kita, tertelungkup binasa bersama dunia atau terlentang menghadap sorga. Sekalipun harus sengsara dan menderita tetapi kemuliaan kekal tersedia untuk kita sebagai Mempelai Wanita Tuhan.

 

Seperti Paulus, satu ketika dia ditangkap, tanpa diadili dia ditelentangkan dan mau dicambuk. Paulus katakan “eh tunggu dulu, bolehkah menghukum warga roma tanpa diadili?”.

Kisah Para Rasul 22:25-28

22:25 Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?"

22:26 Mendengar perkataan itu perwira itu melaporkannya kepada kepala pasukan, katanya: "Apakah yang hendak engkau perbuat? Orang itu warganegara Rum."

22:27 Maka datanglah kepala pasukan itu kepada Paulus dan berkata: "Katakanlah, benarkah engkau warganegara Rum?" Jawab Paulus: "Benar."

22:28 Lalu kata kepala pasukan itu: "Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang mahal." Jawab Paulus: "Tetapi aku mempunyai hak itu karena kelahiranku."

 

Kita mempunyai hak menjadi warga kerajaan sorga karena kelahiran baru lewat baptisan air yang benar. Paulus terlentang karena Yesus. Arti terlentang ini membelakangi bumi. Perkara-perkara dunia bukan itu lagi yang kita kejar. Bukan berarti tidak usah lagi bekerja dan sebagainya, tetapi yang terutama kita mau menghadap Tuhan, memandang Tuhan. Saya bukan mengajar supaya kita malas, tidak usah kerja di dunia. Silahkan bekerja tetapi kekayaan, kedudukan, kepandaian itu tidak akan kita bawa ke sorga. Berarti itu tidak ada artinya apa-apa. Bagi orang dunia ini semua bernilai tinggi, tetapi di hadapan Tuhan tidak ada artinya. Biarlah kita hanya menghadap Tuhan. Praktek telantang menghadap Tuhan, mengasihi Tuhan lebih dari segalanya:

1)      I Yohanes 2:17

2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

 

Praktek pertama adalah melakukan kehendak Tuhan walaupun harus sengsara seperti Paulus. Melakukan Firman, taat dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya. Sekali lagi saya tidak mengajar kita untuk malas. Silahkan sekolah tinggi, silahkan bekerja keras, tetapi itu semua tidak ada artinya di hadapan Tuhan. Bagi orang dunia sangat berharga, tetapi di sorga tidak. Mari biar kita hanya memandang Tuhan, hanya taat pada Firman dan menjaga kesucian. Itu warga sorga! Kaum muda saat pacaran jangan diisi dengan perkara yang najis. Dulu cuma surat-suratan, sekarang canggih bisa video call, bukan untuk diisi dengan perkara najis!

 

2)      Praktek kedua hanya memandang pada majikan.

Mazmur 123:1-2

123:1 Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.

123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

 

Mata memandang majikan artinya melayani Tuhan dengan meneladani Yesus. Bukan mengikuti maunya kita. Kadang kala kita melayani tetapi mengikuti maunya kita. Opa Pong mengatakan ada 4 kehendak:

Ø  Kehendak kita, kadang kala kita melayani mengikuti kehendak kita, itu salah.

Ø  Kehendak orang. Kadang juga mengikuti kehendak orang, mengikuti kehendak organisasi. Kalau aturan organisasi tidak sesuai Firman kenapa mau diikuti!

Ø  Kehendak setan. Kalau sudah ikut kehendak sendiri, kehendak orang, pasti ikuti kehendak setan.

Ø  Kehendak Tuhan, ini yang harus kita ikuti.

 

Kita meneladani Yesus, dalam Yohanes pasal 4 Yesus katakan “Aku menyelesaikan pekerjaan Bapa” ini berarti setia. Kalau praktek pertama dan kedua digabung, jadi praktek telentang adalah melayani Tuhan dengan taat sesuai Firman dan setia sampai garis akhir. Kalau Tuhan izinkan meninggal dunia taat setia sampai garis akhir. Kalau Tuhan izinkan hidup sampai Tuhan datang kita tetap taat dan setia. Tidak nganggur saat Tuhan Yesus datang sehingga kita dibawa pada kebahagiaan kekal. Kita mau melayani Tuhan dengan taat dan setia. Bukan kehendak siapa-siapa tetapi kehendak Tuhan yang kita ikuti. Untuk taat dan setia, kita tidak mampu, sebab itu ada praktek yang ketiga.

 

3)      Praktek ketiga menyembah Tuhan. Kita hanya menyembah Tuhan, percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan, maka Tuhan yang memberikan kemampuan untuk taat dan setia. Ukuran manusia untuk taat dan setia itu susah. Bangsa Israel umat pilihan Tuhan diberikan hukum dari sorga, hukum Taurat, tetapi mereka tidak bisa taat. Alkitab katakan 1 saja dilanggar sudah melanggar seluruh hukum. Apalagi kita bangsa non Yahudi, bangsa kafir, bangsa yang jauh. Kalau sampai sekarang kita bisa taat dan setia itu hanya kemurahan Tuhan. Sebab itu banyak menyembah, itu kekuatan kita. Menyembah Tuhan itu sampai Tuhan berbelas kasihan.

Mazmur 123:2

123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

 

2.      Betis atau perjalanan hidup mau disucikan

Filipi 3:14

3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

 

Bukti betis disucikan bisa berlari-lari kepada panggilan sorgawi untuk memperoleh hadiah atau upah. Kalau betis tidak disucikan, tidak akan bisa lari.

 

Ada 2 yang mengincar betis.

a)      Tuhan, menyucikan kita sehingga betis kita kuat supaya kita bisa lari sampai tujuan di Yerusalem Baru, menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

b)      Singa yang menunjuk iblis yang mau menggigit betis.

Amos 3:12

3:12 Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau potongan telinga, demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."

 

Iblis menggigit betis supaya lemah, tidak punya pendirian yang kuat. Bagaimana mau lari, 2 tulang betis sudah digigit.

 

Apa prakteknya bahwa betis kita sudah disucikan. Masing-masing raba apakah betis sudah disucikan atau tidak?

a)      Berlari berarti tidak berlambat-lambat dalam perkara rohani. Terutama soal mengaku dosa. Kalau Firman Tuhan sudah tunjuk dosa segera mengaku, jangan malah berkata “nanti saja”. Kalau menunda-nunda nanti terlambat malah bertemu Firaun. Waktu Tuhan suruh Musa bertemu Firaun, Tuhan katakan “nantikanlah Firaun di tepi sungai Nil” jadi Musa yang harus duluan di situ baru Firaun. Jangan sampai Firaun sudah sabot.

 

Mari berlari, tidak berlambat-lambat soal yang rohani terutama mengaku dosa. Sebab kalau berlambat-lambat nasibnya tragis, ingat keluarga Lot. Kenapa isteri Lot jadi tiang garam dan Lot jatuh dengan 2 anak gadisnya sendiri? Karena berlambat-lambat. Waktu kedua malaikat melihat Lot berlambat-lambat, kedua malaikat memegang tangan mereka dan menyuruh lari. Isteri Lot ingat kekayaannya di rumah, dia menoleh dan menjadi tiang garam. Sudah selamat, namun Lot jatuh dengan 2 anak gadisnya dan melahirkan bani Amon dan Moab. Itu semua karena satu hal yaitu berlambat-lambat dalam perkara rohani. Ini yang harus kita perhatikan, hati-hati. Jangan anggap biasa berlambat-lambat seperti itu, itu berbahaya.

Kejadian 19:16

19:16 Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana.

 

Persoalan berlambat-lambat ini jangan kita anggap sepeleh. Ada Firman tunjuk dosa tetapi berkata “ah nanti baru mengaku”. Firman sudah gerakan untuk melayani malah dijawab “oh nanti” akhirnya terlambat. Berlambat-lambat itu bukti masih ada ikatan seperti isteri Lot, tanda belum bertobat. Dosa ditunjuk malah tidak mau mengaku.

 

b)      Berlari itu berusaha sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan sampai mendapat upah sorgawi. Berjerih payah dan berjuang untuk beribadah dan melayani sampai mendapatkan mahkota sorgawi.

I Timotius 4:8-10

4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.

4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

 

Jauh-jauh jarak berapa kilometer datang beribadah dengan berjuang. Yang di seberang pulau harus beribadah online, mari berjuang. Kalau orang dunia bilang bodoh sekali, kenapa mau seperti itu? Karena kita mengejar upah sorgawi, mahkota mempelai.

II Timotius 4:7-8

4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

 

Mahkota itu dipakai saat pernikahan.

Kidung Agung 3:11

3:11 puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.

 

Jadi, upah yang kita kejar sekarang adalah memiliki mahkota mempelai untuk layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Sama dengan upah yang kita kejar adalah memiliki Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga, itu lebih dari segalanya. Kita memiliki harta di dunia bisa habis semuanya. Kalau memiliki Yesus itu lebih dari segalanya, tidak akan habis, bahkan membawa kita pada hidup kekal. Makanya dalam Kidung Agung dikatakan “aku kepunyaan kekasihku, kekasihku kepunyaanku”. Kidung Agung 6:3

 

Mari yang mengikuti ibadah secara online di manapun berada, mungkin dianggap stress dan sebagainya. “ngapain ibadah lewat handphone, lewat laptop, padahal banyak gereja di sini, kenapa ibadah jauh-jauh!”. Ayo perjuangkan, itu semua hanya cara-cara iblis untuk membuat kita gagal mendapatkan mahkota. Tuhan tidak pernah melupakan perjuangan kita. Dia ingat kita. Latihan beribadah itu berguna untuk hidup sekarang sampai hidup yang akan datang.

 

c)      II Petrus 1:10-11

1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Praktek ketiga makin teguh pada panggilan dan pilihan Tuhan. Sama dengan jangan menjadi sandungan dan tidak gampang tersandung dalam ibadah pelayanan. Memang banyak sandungan, semua kita banyak kekurangan. Kalau mau melihat kekurangan orang pasti tersandung dan tersinggung. Orang yang disucikan tidak gampang tersandung. Kenapa mau lihat kekurangan orang, lihat kekurangan kita yang banyak itu supaya disucikan. Perempuan Samaria apa yang dia saksikan? “Mari lihat, di sana ada orang yang menceritakan semua kekuranganku, mungkinkah Dia itu Mesias?”. Itu yang betul, dari pada melihat kekurangan orang lain.

 

Berjuang makin teguh pada panggilan pilihan, tidak mau tersandung, hanya memandang Tuhan. Orang yang gampang tersandung pasti tinggalkan ibadah. Ibadah itu hak penuh untuk memasuki Kerajaan sorga. Tinggalkan ibadah berarti tinggalkan hak, rugi sekali! Gara-gara tersandung kehilangan hak untuk masuk sorga.

II Petrus 1:11

1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

 

Orang yang tersandung dan menjadi sandungan itu nasibnya sama.

Matius 18:6

18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

 

Markus 9:42

9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.

 

Mark 9:42

9:42 “But whoever causes one of these little ones who believe in Me to stumble (=tersandung), it would be better roh him if a millstone were hung around his neck, and he were thrown into the sea.

 

Gara-gara kekurangan orang lain, kekurangan suami, kekurangan isteri lalu kita meraju tidak mau beribadah. Orang lain sudah melejit sampai finish, kita hanya ketinggalan di tempat.

 

Ayo kita punya hak penuh masuk sorga, Tuhan sudah perlengkapi kita, Tuhan sudah panggil dan pilih kita untuk masuk kerajaan Sorga, jangan kehilangan hak itu. Mari biar betis kita mau disucikan oleh Tuhan. Setia, makin setia, berkorbar-kobar dalam ibadah pelayanan untuk mendapat hak penuh masuk kerajaan sorga.

 

3.      Isi perut sama dengan hati

Kita lihat isi perut Paulus disucikan. Di sini Paulus menampilkan 7 kebanggaan secara jasmani tetapi sudah disucikan.

Filipi 3:4-8

3:4 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi:

3:5 1disunat pada hari kedelapan, 2dari bangsa Israel, 3dari suku Benyamin, 4orang Ibrani asli, 5tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,

3:6 6tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, 7tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.

3:7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.

3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

 

Ini 7 kebanggaan secara jasmani, Paulus punya semua itu. Tetapi setelah disucikan dia anggap itu semua hanyalah sampah, hanya merugikan. Jadi pelajaran bagi kita, penyucian hati itu adalah penyucian dari kebanggaan-kebanggaan secara jasmani, karena itu hanya merugikan rohani kita. Bapak ibu boleh punya ini dan itu, tetapi kalau itu hanya menjadi kebanggaan dan kesombongan, itu hanya merugikan yang jasmani.

 

Kalau sudah ada 7 kebanggaan, pelitanya padam. Jadi, kalau ada kebanggaan-kebanggaan jasmani, memadamkan pelita. Kalau pelita sudah padam, hidupnya pasti gelap dan diisi dengan 7 keinginan jahat dan najis. Jangan ada kebanggaan-kebanggaan yang jasmani, yang kita agungkan dan muliakan hanya Tuhan.

Matius 15:19-20

15:19 Karena dari hati timbul segala 1pikiran jahat, 2pembunuhan, 3perzinahan, 4percabulan, 5pencurian, 6sumpah palsu dan 7hujat.

15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."

 

Orang yang bangga dan sombong soal yang jasmani sebentar lagi jatuh. Hidupnya akan gelap dan akhirnya akan masuk pada kegelapan paling gelap, itulah aniaya antikristus. Jangan seperti itu, saya tidak mau kita sampai masuk di sana. Biarlah kita mau berjuang untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Itu yang harus kita megahkan. Waktu Yesus datang hamba Tuhan bermegah sebab berhasil membawa jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jemaat bermegah karena hamba Tuhan yang melayani, maka kita bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

II Korintus 1:14

1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.

 

Ini yang benar, bukan mau bangga soal yang jasmani. Paulus katakan semua itu kuanggap sampah, kebanggaan itu merugikan. Orang tua jangan bangga-banggakan anak. Kalau anak-anak diberkati dan ada kelebihan, begitu kita banggakan sebentar lagi jatuh, akhirnya kertak gigi ratap tangis. Biarlah hanya Tuhan yang kita megahkan, nanti kita akan bermegah waktu menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Inilah 3 hal yang harus disucikan. Pikiran kita, lupakan apa yang di belakang. Perjalanan hidup disucikan, lari sampai ke tujuan, sampai ke Yerusalem baru. Lalu penyucian isi perut, penyucian dari segala kebanggaan-kebanggaan. Kebanggaan dan kesombongan itu hanya membuat kita jatuh dalam dosa. Semuanya itu harus disucikan.

 

Keluaran 12:10

12:10 Janganlah kamu tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi; apa yang tinggal sampai pagi kamu bakarlah habis dengan api.

 

Setelah dipanggang, daging anak domba Paskah harus dimakan dan tidak boleh ada yang tersisa sampai pagi, sampai fajar menyingsing. Artinya jika kita mengalami penyucian seluruh hidup, Firman pasti mendarah daging, menjadi tabiat kita sehingga ketika fajar menyingsing, menunjukan ketika kedatangan Yesus kedua kali, kita siap untuk menyambut kedatanganNya. Semoga bapak, ibu, kekasih dalam Tuhan adalah orang yang siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Doa saya jangan ada satupun yang tertinggal dan binasa. Aniaya antikristus bukan sesuatu yang biasa-biasa, itu sesuatu yang mengerikan. Pertanyaannya, sudah siapkah bapak ibu bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, atau belum siap sama sekali. Mengapa belum siap? Karena belum mau disucikan.

 

Kita memperingati hari kematian Yesus, Dia mati untuk kita, Dia bangkit untuk kita, Dia naik untuk kita, Dia akan datang juga untuk kita. Biarlah kita juga akan masuk dalam persiapan untuk menyambut Dia. Beri hidup disucikan seluruhnya oleh Firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus. Perjamuan suci di depan kita untuk membuat Firman mendarah daging dalam kehidupan kita.

 

Kalau masih ada sisa, daging yang sisa itu harus dibakar sampai habis. Daging sisa itu berarti limpah. Artinya kelimpahan Firman mendorong kita menaikan doa penyembahan, asap yang harum bagi Tuhan. Saat Yesus datang kembali kedua kali, kita bisa menyambut kedatanganNya dengan satu suara penyembahan “haleluya” kita bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Satu tubuh, satu kepala, satu suara, menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.

 

Sebaliknya yang tidak mau menyembah Tuhan, dia akan masuk dalam aniaya antikristus, masuk dalam penghukuman Tuhan, dia akan berseru dengan berbagai bahasa, dengan bahasa masing-masing. Tetapi kita satu suara menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga.

Wahyu 19:6-9

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Biarlah kita siap sedia, mau disucikan itulah persiapan kita. Sudahkah kita siap sedia, penyucian pikiran, penyucian perjalanan hidup, penyucian hati apakah sudah dialami? Biarlah kita siap sedia disucikan dan kita naikan doa penyembahan, sehingga ketika Yesus datang kita bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Berdoa juga supaya keluarga kita bisa masuk pada penyingkiran, bisa menyambut Yesus di awan-awan yang permai.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 085241270477

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar