20130724

Kebaktian PA Imamat, Rabu 24 Juli 2013 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Imamat pasal 4 dibagi 4 bagian pokok.
1.      Imamat 4:1-12 Dosa yang dilakukan oleh seseorang yang memegang jabatan imam
2.      Imamat 4:13-21 Dosa yang dilakukan oleh seluruh umat
3.      Imamat 4:22-26 Dosa yang dilakukan oleh penghulu/pemuka
4.      Imamat 4:27-35 Dosa yang dilakukan oleh seorang kaum awam/rakyat jelata

Dari keempat bagian ini kesalahan mereka harus diberitahu. Pada pasal 5 dan pasal 6 kesalahannya tidak lagi diberitahu tetapi datang dari kesadaran (koreksi) diri sendiri.
Imamat 5:1,3-4,14-15; 6:1-4
5:1 Apabila seseorang berbuat dosa, yakni jika ia mendengar seorang mengutuki, dan ia dapat naik saksi karena ia melihat atau mengetahuinya, tetapi ia tidak mau memberi keterangan, maka ia harus menanggung kesalahannya sendiri.
5:3 Atau apabila ia kena kepada kenajisan berasal dari manusia, dengan kenajisan apa pun juga ia menjadi najis, tanpa menyadari hal itu, tetapi kemudian ia mengetahuinya, maka ia bersalah.
5:4 Atau apabila seseorang bersumpah teledor dengan bibirnya hendak berbuat yang buruk atau yang baik, sumpah apa pun juga yang diucapkan orang dengan teledor, tanpa menyadari hal itu, tetapi kemudian ia mengetahuinya, maka ia bersalah dalam salah satu perkara itu.
5:14 TUHAN berfirman kepada Musa:
5:15 "Apabila seseorang berubah setia dan tidak sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada TUHAN, maka haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salahnya seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, dinilai menurut syikal perak, yakni menurut syikal kudus, menjadi korban penebus salah.
6:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
6:2 "Apabila seseorang berbuat dosa dan berubah setia terhadap TUHAN, dan memungkiri terhadap sesamanya barang yang dipercayakan kepadanya, atau barang yang diserahkan kepadanya atau barang yang dirampasnya, atau apabila ia telah melakukan pemerasan atas sesamanya,
6:3 atau bila ia menemui barang hilang, dan memungkirinya, dan ia bersumpah dusta -- dalam perkara apa pun yang diperbuat seseorang, sehingga ia berdosa --
6:4 apabila dengan demikian ia berbuat dosa dan bersalah, maka haruslah ia memulangkan barang yang telah dirampasnya atau yang telah diperasnya atau yang telah dipercayakan kepadanya atau barang hilang yang ditemuinya itu,

Pasal 4 berbicara korban karena dosa. Pasal 5 dan pasal 6 berbicara korban karena salah. Korban karena dosa yang diberi penekanan adalah bagaimana cara pelaksanaan korban-korban itu. Jadi kalau dosa diberi tahu maka Tuhan menunjuk jalan keluar. Kesimpulannya dosanya disorot dulu dan diberitahu kemudian ketika dia mengakuinya maka Tuhan tunjukkan cara pelaksanaan untuk menyelesaikan dosa-dosanya itu. Korban karena salah tidak ditekankan soal pelaksanaannya, yang ditekankan adalah tentang kesalahan atau perbuatan-perbuatan orang-orang itu. Jadi beda penekanan korban karena dosa dan korban karena salah.

Dalam terjemahan lama yang diberi penekanan pada korban karena dosa ada dua hal yaitusesat dan melawan Firman.
Imamat 4:2,13,22 (Terjemahan Lama)
2 Sampaikanlah kepada bani Israel perkataan ini: Jikalau barang seorang sudah berdosa, sebab ia sesat dari pada barang suatu hukum Tuhan dan telah dibuatnya barang suatu yang tiada boleh dibuat sekali-kali;
13 Maka jikalau segenap sidang bani Israel telah berdosa sebab sesat, sehingga perkara itu terlindung dari pada mata segenap sidang itu, dan telah dibuatnya barang sesuatu yang ada melawan firman Tuhan, yang tak boleh dibuatnya dan dengan demikian mereka itu telah bersalah,
22 Maka jikalau seorang penghulu telah berdosa sebab sesat dan telah berbuat barang sesuatu yang melawan firman Tuhan, Allahnya, yang tiada boleh dibuatnya, sehingga bersalahlah ia;

Jadi diberitahu bahwa telah sesat dan melawan Firman. Bila diterima dan diakui maka Tuhan tunjukkan cara menyelesaikan kesesatan dan bagaimana dia telah melawan Firman. Kalau sesat dan melawan Firman maka muaranya sudah jelas yaitu di dalam neraka.

Sesat itu adalah dosa nenek moyang (turunan) yang terus melekat pada dirinya. Kemudian ditambah lagi melawan Firman, itu dosa perbuatan. Ini sebabnya di dalam ibadah/dalam buku ibadah/dalam suasana ibadah itu yang harus dikoreksi dan diberitahu kemudian ditunjukkan jalan keluarnya yaitu melalui korban Kristus Yesus.
I Petrus 1:18-19
18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Begitu teliti Tuhan memperhatikan kita supaya kita tampil bersih tanpa cacat dan kerut.
Ibrani 9:11
Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --

Pelayanan Imam Besar yang kita butuhkan tidak hanya sampai pada pekerjaanNya dahulu tetapi Dia bekerja sampai sekarang di dalam gereja untuk menampilkan yang lebih baik. Yang terbaik itu Tuhan ciptakan pada hari yang keenam itulah sepasang nikah.
Kejadian 1:27,31
27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

Ibrani 9:12-14
12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Perbuatan yang sia-sia itulah perbuatan yang sesat yang menjadi praktek kehidupan nenek moyang dan  melawan Firman. Tuhan Yesus datang sebagai Imam Besar tidak lagi membawa korban binatang tetapi diriNya sendiri. Inilah korban karena dosa yang harus dihargai oleh umat Tuhan.Kita bisa mendengar hal ini karena ada yang memberitakan. Dan yang memberitakan inilah yang mengajak kita untuk mendamaikan diri dengan Allah.
II Korintus 5:19-21
19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Jadi ada orang-orang kepercayaan Tuhan yang memberitakan hal ini supaya kita mendamaikan diri dengan Tuhan sebab kita sudah sesat dan melawan Firman.

Ibrani 11:40
Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.
Kepada kita disediakan yang lebih baik dibandingkan Abraham, Musa, Daud dan yang lainnya.

Yang ditekankan pada pasal 5 dan pasal 6 ada 3 poin:
1.      Imamat 5:1-13 Bersalah pada dirinya sendiri
2.      Imamat 5:14-19 Bersalah kepada Tuhan (bersalah kepada Kepala)
3.      Imamat 6:1-7 Bersalah kepada sesama (bersalah kepada anggota Tubuh Kristus)

Prakteknya pada pasal 5 dan 6 ini rohani sudah lebih tinggi dari pada pasal 4 karena sudah bisa mengoreksi dirinya sendiri sehingga tidak ada lagi pintu lain untuk mempersalahkan orang. Inilah tingkat rohani yang paling tinggi. Kalau diberitahu kesalahannya, orang tersebut bisa mengelak dan menyalahkan orang lain bahkan bisa balik menyerang.

Kalau seseorang mengoreksi diri dan menemukan kesalahannya dalam 3 hal di atas maka dia akan terhindar dari mengkhianati Kepala dan Tubuh. Kalau tidak ada koreksi terhadap dirinya sendiri maka dia akan mengarah menjadi pengkhianat Kepala dan Tubuh. Contohnya Yudas yang akhirnya mengkhianati Kepala (Tuhan Yesus) dan anggota Tubuh Kristus (dalam hal ini murid-murid). Dia tidak ada koreksi pada dirinya sendiri, yang ada dalam dirinya adalah bagaimana untuk meraup kekayaan. Tidak ada kesadaran bahwa caranya salah sehingga dia bermuara pada pengkhianatan.

Kalau tidak mengoreksi diri sendiri maka hal itu akan menjadi hambatan bagi dirinya sendiriuntuk masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Allah sendiri tidak pernah salah tetapi Dia mengoreksi diriNya. Kita manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan tetapi tidak mau mengoreksi diri.Di dalam Alkitab 2 kali dituliskan Tuhan mengkoreksi diri.
Yeremia 2:5
Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh dari pada-Ku, mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?

Mikha 6:3
"Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku!

Segala sesuatu yang terjadi diseputar kita itu harus mendorong diri kita untuk mengoreksi diri. Kalau kita tidak sampai pada poin mengkoreksi diri sendiri bagaimana kita bisa sama dengan Tuhan?

Ada 3 korban yang disediakan pada korban karena salah yaitu kambing/domba betina, dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati dan yang terakhir 1/10 efa tepung yang terbaik. Ketiganya ini adalah nilai/hasil dari mengoreksi diri.

Kambing domba menunjuk pada pribadi Yesus Kristus dalam tanda dengar-dengaran dan ketaatannya dan ini yang akan ditransfer kepada kita. Ketika kita masuk pada koreksi diri sendiri, salah pada diri sendiri, pada Allah dan pada sesama berarti kita mulai menikmati roh dengar-dengaran dan taat.

2 ekor burung tekukur atau merpati ini menunjuk ketulusan. 2 ekor berbicara suasana mempelai. Kita mulai melihat ketulusan Tuhan mengalir dalam nikah rumah tangga orang yang mau mengkoreksi dirinya sendiri.

Kemudian adalah korban 1/10 efa tepung yang terbaik. 1/10 itu adalah milik Tuhan. Berarti kehidupan yang ada pada tingkat mengkoreksi diri sendiri yang tidak perlu lagi ditodong-todong untuk mengaku akan berakhir pada apa yang disebut miliknya Tuhan. Karena dikaitkan dengan tepung yang terbaik maka berarti miliknya Tuhan ini akan ada dalam tanda kehalusan budi pekerti yaitu lemah lembut.

Pada kesempatan ini akan dibicarakan dua poin yang pertama:
1.      Salah pada diri sendiri
Imamat 5:1
Apabila seseorang berbuat dosa, yakni jika ia mendengar seorang mengutuki, dan ia dapat naik saksi karena ia melihat atau mengetahuinya, tetapi ia tidak mau memberi keterangan, maka ia harus menanggung kesalahannya sendiri.

Dosa yang pertama harus dikoreksi pada diri sendiri adalah dosa pura-pura. Kasihpun jangan pura-pura.
Roma 12:9
Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.

Koreksi diri supaya ada persekutuan dengan domba, dengan merpati dan dengan 1/10 efa tepung yang terbaik.

Imamat 5:2-6
2 Atau bila seseorang kena kepada sesuatu yang najis, baik bangkai binatang liar yang najis, atau bangkai hewan yang najis, atau bangkai binatang yang mengeriap yang najis, tanpa menyadari hal itu, maka ia menjadi najis dan bersalah.
3 Atau apabila ia kena kepada kenajisan berasal dari manusia, dengan kenajisan apa pun juga ia menjadi najis, tanpa menyadari hal itu, tetapi kemudian ia mengetahuinya, maka ia bersalah.
4 Atau apabila seseorang bersumpah teledor dengan bibirnya hendak berbuat yang buruk atau yang baik, sumpah apa pun juga yang diucapkan orang dengan teledor, tanpa menyadari hal itu, tetapi kemudian ia mengetahuinya, maka ia bersalah dalam salah satu perkara itu.
5 Jadi apabila ia bersalah dalam salah satu perkara itu, haruslah ia mengakui dosa yang telah diperbuatnya itu,
6 dan haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salah karena dosa itu seekor betina dari domba atau kambing, menjadi korban penghapus dosa. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena dosanya.

Begitu sadar bahwa telah salah karena bersentuhan dengan yang najis dan telah teledor berkata-kata maka Tuhan berikan korban untuk menyelesaikan.

Yang menjadi korban adalah adalah domba atau kambing betina. Mengapa bukan kambing/domba jantan? Artinya Tuhan memberikan korban ini supaya dosa itu dihentikan, jangan lagi berkembang biak. Berarti orang tersebut sampai pada level taat dengar-dengaran. Ini yang Tuhan inginkan dalamdiri kita.

Jangan kita ulangi lagi keteledoran dalam berkata-kata. Kenapa teledor berkata-kata? Karena ada kepahitan hati.
Mazmur 106:33
sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia teledor dengan kata-katanya.

Orang yang karena ada kepahitan hati sehingga teledor berkata-kata matanya bernyala-nyala karena kepahitan hati.
Ayub 15:12-13
12 Mengapa engkau dihanyutkan oleh perasaan hatimu dan mengapa matamu menyala-nyala,
13 sehingga engkau memalingkan hatimu menentang Allah, dan mulutmu mengeluarkan perkataan serupa itu?

Begitu sampai pada pemahaman akan kesalahannya itu maka harus segera diselesaikan. Setelah itu harus ada persekutuan dengan korban kambing/domba betina, artinya berhenti, jangan lagi mengulang dosa itu.

Imamat 5:7-8
7 Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk menyediakan kambing atau domba, maka sebagai tebusan salah karena dosa yang telah diperbuatnya itu, haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati, yang seekor menjadi korban penghapus dosa dan yang seekor lagi menjadi korban bakaran.
8 Haruslah ia membawanya kepada imam, dan imam itu haruslah lebih dahulu mempersembahkan burung untuk korban penghapus dosa itu. Dan haruslah ia memulas kepalanya pada pangkal tengkuknya, tetapi tidak sampai terpisah.

Korban dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati ini mengarahkan kita padaketulusan. Ketika Tuhan Yesus mengalami derita sengsara, kepalaNya bagaikan dipelintir untuk melahirkan ketulusan dalam diri kita. Ketika Tuhan Yesus diperlakukan seperti itu Ia diam dan tidak ada perkataan untuk membalas. Inilah ketulusan Tuhan Yesus yang mau ditransferkan kepada orang yang mau mengoreksi diri. Ketika menderita Tuhan Yesus hanya menyerahkan kepada Allah Bapa.
I Petrus 2:23-24
23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

2 ekor burung ini menunjukkan suasana mempelai. Itu sebabnya ketulusan ini harus pertama-tama hadir di dalam nikah (persekutuan nikah).

Imamat 5:11-13
11 Tetapi jikalau ia tidak mampu menyediakan dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati, maka haruslah ia membawa sebagai persembahannya karena dosanya itu sepersepuluh efa tepung yang terbaik menjadi korban penghapus dosa. Tidak boleh ditaruhnya minyak dan dibubuhnya kemenyan di atasnya, karena itulah korban penghapus dosa.
12 Lalu haruslah itu dibawanya kepada imam dan imam itu haruslah mengambil dari padanya segenggam sebagai bagian ingat-ingatannya, lalu membakarnya di atas mezbah di atas segala korban api-apian TUHAN; itulah korban penghapus dosa.
13 Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena dosanya dalam salah satu perkara itu, sehingga ia menerima pengampunan. Selebihnya adalah bagian imam, sama seperti korban sajian."

Ada perkataan ”kalau tidak mampu”. Siapa yang mengatakan kita mampu? Mungkin mampu kalau secara materi tetapi persoalan penyelesaian dosa siapa yang mampu kalau bukan Tuhan yang memberikan jalan keluar.

Tepung 1/10 Efa berarti 1 gomer. Tepung 1 gomer itu ada di dalam buli-buli emas. Kalau seseorang mau mengoreksi dirinya tanpa harus ditegur maka orang tersebut akan mengakhiri hidupnya benar-benar adalah miliknya Tuhan karena dia telah tampil dengan karekater lemah lembut.Tuhan berbicara lewat Petrus tentang lemah lembut ini di dalam peraturan nikah. Berarti inilah suasana nikah yang rohani yaitu memiliki budi pekerti yang halus yaitu lemah lembut.
I Petrus 3:1
Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,

Kelemahlembutan ini penting, istri bisa memenangkan suami dengan kelemahlembutan. Tetapi kalau sudah sama-sama di dalam pengajaran suami juga harus menunjukkan teladan lemah lembut kepada istri.

I Petrus 3:4
tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.

Tuhan Yesus sebagai Kepala sebagai Suami ada dalam sifat lemah lembut.
Matius 11:28-29
28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.


Bahasa yang kita ucapkan untuk memberitahu kesalahan harus dengan bahasa yang mengena sehingga membuat yang mendengar terpukul tetapi tidak tersayat.

Kalau kita belum sampai pada tahap mengoreksi diri sendiri maka kita belum bisa dikatakan miliknya Tuhan. Miliknya Tuhan berarti Mempelai WanitaNya yang pasti dibela oleh Tuhan dan pada zaman antikris hidup kita dipelihara oleh Tuhan jauh dari mata ular.

Kalau tidak ada koreksi pada diri sendiri maka dirinya sendiri yang menghambat untuk masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus. Tubuh Kristus hanya satu dan tidak lebih, anggota tubuhnya yang banyak. Jadi alangkah bijaknya kita mengoreksi diri sendiri agar kita tidak keluar dari Tubuh yang satu itu. Penentu kita masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus ada pada Imamat pasal 5 dan 6 ini.

2.      Salah kepada Tuhan
Imamat 5:15-16
15 "Apabila seseorang berubah setia dan tidak sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada TUHAN, maka haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salahnya seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, dinilai menurut syikal perak, yakni menurut syikal kudus, menjadi korban penebus salah.
16 Hal kudus yang menyebabkan orang itu berdosa, haruslah dibayar gantinya dengan menambah seperlima, lalu menyerahkannya kepada imam. Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu dengan domba jantan korban penebus salah itu, sehingga ia menerima pengampunan.

Ada kesalahan dalam persembahan-persembahan kepada Tuhan. Kalau kita sudah mendengar hal ini dan masih lalai maka berakibat fatal. Korban persembahkan kudus kepada Tuhan adalah perpuluhan, persembahan khusus, hulu hasil dan buah bungaran.
Maleakhi 3:6
Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.

Artinya umat Tuhan tidak akan lenyap kalau hidup merangkul Firman yang tidak berubah itu. Kita bisa lenyap kalau lepas dari Firman yang tidak berubah itu.

Maleakhi 3:7-11
7 Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?"
8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.

Umat Israel sudah menipu dan sudah dikutuki oleh Tuhan tetapi tidak juga menyesal, inilah kekerasan hati Israel yang sering juga masuk kepada kita. Mengapa Tuhan tidak menghardik “belalang-belalang” yang menggerogoti berkat jasmani yang diberikan Tuhan pada kita? Sebab tidak dipelihara oleh Tuhan karena bukan miliknya Tuhan oleh sebab tidak mau mengembalikan perpuluhan milik Tuhan. Jangan main-main dengan korban persembahan kudus untuk Tuhan sebab berat sanksinya. Semestinya umat Tuhan sudah sewajarnya mengoreksi diri.

Jadilah anak Tuhan yang bijak. Jangan sampai kita menjadi pengkhianat. Kalau tidak mengkoreksi diri sendiri sehingga memakan milik Tuhan maka akan menjadi pengkhianat.
Markus 14:18-19
18 Ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku."
19 Maka sedihlah hati mereka dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"

Yudas Iskariot mencuri uang di kasnya Tuhan. Akhirnya perutnya terburai karena dia mengkhianati Kepala yaitu Tuhan Yesus dan mengkhinati TubuhNya.

Kalau kita tidak menjadi miliknya Tuhan kita tidak dilindungi oleh Tuhan. Lebih baik sekarang kita mengkoreksi diri sendiri. Jangan sampai kita berlarut-larut dalam kesalahan, sebab kalau berlarut-larut dan tidak mau mengkoreksi diri akhirnya nanti menjadi pengkhianat. Ini jangan sampai terjadi.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar